Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • IHSG Sesi I Hari Ini Lesu, 432 Saham Anjlok

    IHSG Sesi I Hari Ini Lesu, 432 Saham Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Senin (16/12/2024), tertahan di zona merah.

    IHSG selama sesi ini melemah 65,32 poin atau 0,89% mencapai 7.259,4.

    IHSG sesi I hari ini bergerak dalam rentang 7.204-7.329. Perdagangan IHSG sesi I hari ini mencatatkan 12,6 miliar lembar saham senilai Rp 5,6 triliun dari 654.840 kali transaksi.

    Sebanyak 138 saham yang diperdagangkan pada sesi ini tercatat menguat, sebanyak 432 saham melemah, dan sebanyak 219 saham stagnan.

    Sektor properti jatuh paling dalam pada sesi ini. Sektor tersebut anjlok hingga 2,1%, diikuti pelemahan pada sektor barang baku sebesar 1,8%, teknologi 1,8%, transportasi 1,5%, dan kesehatan 1,3%.

    Sementara itu, pada saat IHSG sesi I hari ini ditutup melemah, indeks saham Asia lebih beragam. Nikkei (Jepang) melemah 0,06% dan Hang Seng (Hong Kong) turun 0,7%. Sedangkan Shanghai (China) menguat 0,1% dan Straits Times (Singapura) naik 0,1%.

  • Baru Dibuka, IHSG Langsung Ambruk hingga Terlempar ke Level 7.200

    Baru Dibuka, IHSG Langsung Ambruk hingga Terlempar ke Level 7.200

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin, 16 Desember 2024, berada di posisi 7.324,79.
     
    Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.20 WIB, IHSG langsung ambruk hingga terlempar jatuh ke level 7.229,11 atau turun sebanyak 95,67 poin setara 1,31 persen.
     
    Adapun, sebanyak 330 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 114 saham lainnya menguat dan sebanyak 168 saham stagnan.
    Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.20 WIB sebanyak Rp1,87 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 4,47 miliar saham.
     

    Diperkirakan bergerak konsolidasi

    Sementara itu, Mirae Sekuritas memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak konsolidasi dengan rentang perdagangan di level 7.314 hingga 7.389. Support berada di level 7.250.
     
    Sentimen global, terutama penguatan dolar Amerika Serikat (USD) dan kenaikan imbal hasil surat berharga pemerintah AS (UST), menjadi faktor utama yang membayangi pergerakan IHSG.
     
    Pada Jumat pekan lalu, indeks USD (DXY) ditutup di atas level 107 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua pekan terakhir, menguat 0,9 persen week-on-week (WoW).
     
    Sementara imbal hasil UST tenor 2 tahun naik 14,1 basis poin menjadi 4,24 persen, sedangkan tenor 10 tahun naik 24,4 basis poin menjadi 4,40 persen.
     
    “Kenaikan imbal hasil UST dan indeks dolar ini selalu memberikan tekanan pada rupiah, yang pada akhir pekan lalu ditutup melemah 0,9 persen WoW ke level Rp15.995 per USD,” tulis Mirae Sekuritas, dikutip dari Investing.com.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • IHSG Melemah di Senin Pagi, Sektor Barang Baku Ambrol 1,35 Persen – Halaman all

    IHSG Melemah di Senin Pagi, Sektor Barang Baku Ambrol 1,35 Persen – Halaman all

    Pelemahan IHSG disokong hampir seluruh indeks sektoral. Indeks dengan pelemahan terdalam

    Tayang: Senin, 16 Desember 2024 09:31 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    Ilustrasi: Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah  pada awal perdagangan hari ini. Senin (16/12/2024) pukul 9.09 WIB, IHSG melemah 56,247 poin atau 0,77 persen ke 7.268,542.

    Pelemahan IHSG disokong hampir seluruh indeks sektoral. Indeks dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Barang Baku yang melemah 1,35% di pagi ini. 

    Disusul, IDX Sektor Properti dan Real Esate, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer dan IDX Sektor Perindustrian.

    Selanjutnya, IDX Sektor Transportasi dan Logistik, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Barang Konsumen Primer dan IDX Sektor Teknologi.

    Sementara itu, IDX Sektor Keuangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat pada perdagangan pagi ini, setelah menguat 0,97%.  

    Top losers LQ45 pagi ini adalah:

    PT Astra International Tbk (ASII) turun 2,44%
    PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) turun 2,44%
    PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 2,36%

    Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,32%
    PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 0,78%
    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,24%

    (Kontan/Anna Suci Perwitasari)

    Sumber: Kontan

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

    Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sentimen window dressing belum bisa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang tutup tahun 2024. Arus dana dari investor asing pun belum stabil mengalir ke pasar saham Indonesia.

    Setelah sempat mendaki setinggi 3,77 persen pada pekan pertama Desember, IHSG berbalik melemah 0,79% sepanjang pekan lalu. Hasil ini membawa IHSG ke posisi 7.324,78 sampai dengan Jumat (13/12).

    Investor asing pun berbalik posisi secara mingguan. Dari sebelumnya beli bersih (net buy) Rp 1,07 triliun menjadi jual bersih (net sell) senilai Rp 2,70 triliun di seluruh pasar pada pekan lalu.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengamati IHSG tertekan oleh arus dana keluar (capital outflow) pada saham berkapitalisasi pasar besar (big caps), khususnya di sektor perbankan. Sentimen lain yang menekan pasar adalah nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi.

    Kurs Jisdor merosot ke Rp 15.987 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Jumat (13/12), sedangkan di pasar spot sudah menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS. Dalam situasi ini, sorotan pelaku pasar selama sepekan ke depan akan tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

    RDG BI dan FOMC The Fed akan digelar pada tanggal yang sama, 17 Desember – 18 Desember 2024. Kedua agenda tersebut akan menentukan arah suku bunga acuan, yang menjadi sentimen penting bagi pasar saham di penghujung tahun ini. 

    Ratih memprediksi, The Fed pangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,25% – 4,5% pada FOMC tersebut. Sedangkan BI lebih berpeluang menahan suku bunga (BI-Rate) pada level 6%.

    “Proyeksi BI-Rate tetap pada pertemuan Desember 2024, bertujuan untuk menopang rupiah yang kembali menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS,” terang Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).

    Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani mengamini, berdasarkan FedWatch Market Tool, probabilitas The Fed memangkas suku bunga pada FOMC kali ini mencapai 96%. Konsensus pasar juga sudah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

    Dimas turut melihat BI lebih berpeluang menahan suku bunga, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai sekitar 2% sejak 1 November 2024. Hal ini akan memperbesar selisih (spread) antara Fed Rate dan BI-Rate.

    “Harapannya meningkatkan uang masuk ke Indonesia karena return yang lebih besar dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” jelas Dimas.

    Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengamati pelaku pasar sudah mulai mem-priced in dengan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps. Tapi di sisi lain, investor juga mencermati arah kebijakan The Fed ke depan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    “Kekhawatiran intervensi serta kebijakan tarif menjadikan ketidakpastian kembali meningkat, bahkan juga ada potensi slower pace untuk pemangkasan suku bunga di tahun depan,” ungkap Audi.

    Berdasarkan FedWatch, The Fed berpeluang memangkas suku bunga hanya sebesar 50 bps pada tahun 2025. Audi menyoroti, hal ini bisa membawa volatilitas arus dana dari investor asing menjadi lebih kencang.

    “Kekhawatiran inflasi yang dapat meningkat kembali dan easing policy yang lebih lambat dari ekspektasi pasar cenderung membuat ketidakpastian di pasar saham,” imbuh Audi.

    Sementara itu, Audi melihat pelaku pasar masih menunggu sikap dari BI. Audi memandang peluang BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps masih terbuka. Jika sejalan, ekspektasi tersebut bisa menjadi sentimen positif untuk pasar.

    Ratih menimpali, iklim suku bunga tinggi berpotensi memberikan katalis negatif bagi sejumlah sektor. Seperti perbankan, teknologi, konstruksi, otomotif dan properti. Akibat suku bunga tinggi, daya beli berpotensi turun, debt ratio (debt to equity dan debt to asset) emiten berpotensi meningkat, serta kualitas kredit menurun.

    Menimbang dari sentimen arah suku bunga bank sentral, Ratih masih wait and see terhadap laju IHSG dalam sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 7.200 dan resistance 7.440 untuk perdagangan 16 – 20 Desember 2024.

    Ratih memprediksi IHSG akan cenderung bergerak sideways dalam rentang 7.300 – 7.500 di sisa tahun ini. Sedangkan Audi menaksir IHSG melaju pada level 7.194 – 7.550 dalam sepekan ke depan, dan berada dalam rentang 7.080 – 7.620 sampai tutup tahun 2024.

    Saran Audi, investor bisa mengantisipasi terjadi technical rebound jika IHSG bertahan di atas level psikologis 7.300.

    “Sehingga dapat kembali mempertimbangkan saham big caps. Tetapi jika sebaliknya, maka investor dapat lebih untuk hold dengan asumsi penurunan IHSG sudah mulai terbatas,” kata Audi.

    Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memperkirakan IHSG akan bergerak di area 7.245 – 7.400 untuk sepekan ke depan. Lalu IHSG berada di rentang 7.245 – 7.700 di sisa tahun ini. 

    William menyarankan wait and see untuk saham bank dan properti yang sensitif terhadap arah suku bunga. Sementara Dimas melirik saham-saham perbankan. Di samping sensitif terhadap keputusan suku bunga, pelaku pasar juga layak memantau pergerakan saham bank untuk mencari peluang di momentum window dressing.

    Sebagai pilihan investasi atau trading sepekan ke depan, Audi menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga masing-masing Rp 3.050 dan Rp 7.000. 

    Pilihan lainnya adalah trading buy PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target Rp 2.840 dan Rp 5.600. Sementara rekomendasi dari Ratih adalah buy on weakness PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada level Rp 4.100 – Rp 4.150 dengan target di Rp 4.550.

    Ratih kemudian menyarankan buy PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Target harga masing-masing berada di resistance Rp 1.180, Rp 2.500 dan Rp 1.550. Sedangkan secara teknikal, William menjagokan ISAT, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL). (Kontan/Ridwan Nanda Mulyana/Anna Suci Perwitasari)

    Sumber: Kontan

  • IHSG Sepekan Ambles 0,79 Persen, Nilai Transaksi Naik 88 Persen

    IHSG Sepekan Ambles 0,79 Persen, Nilai Transaksi Naik 88 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan turun 0,79% pada perdagangan periode 9-13 Desember 2024. IHSG berkurang dari level 7.382,78 hingga turun ke level 7.324,789.

    Kemudian, kapitalisasi pasar bursa sepekan mengalami perubahan sebesar 0,54% menjadi Rp12.604 triliun dari Rp12.673 triliun pada sepekan sebelumnya.

    Meskipun IHSG sepekan turun, tetapi nilai transaksi harian bursa meningkat sebesar 88,39% menjadi Rp 20,20 triliun dari Rp 10,72 triliun pada pekan sebelumnya.

    Peningkatan juga diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan sebesar 27,99% menjadi 23,32 miliar lembar saham dari 18,22 miliar lembar saham pada sepekan sebelumnya.

    Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,15% menjadi 1,241 juta kali transaksi dari 1,239 juta kali transaksi pada pekan lalu.

    Sementara, saat IHSG sepekan turun, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 1,39 triliun pada perdagangan, Jumat (13/12/2024). Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 19,93 triliun sepanjang 2024.

  • IHSG Jumat dibuka melemah 14,49 poin

    IHSG Jumat dibuka melemah 14,49 poin

    Arsip foto – Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.)

    IHSG Jumat dibuka melemah 14,49 poin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 10:16 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka melemah 14,49 poin atau 0,20 persen ke posisi 7.379,75.

    Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,33 poin atau 0,49 persen ke posisi 870,56.

    Sumber : Antara

  • IHSG Hari Ini Jatuh 69,44 Poin

    IHSG Hari Ini Jatuh 69,44 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2024), kembali jatuh hampir 1%. Sejak awal perdagangan, IHSG langsung memerah dan bertahan hingga akhir perdagangan.

    IHSG hari ini melemah 69,44 poin atau 0,94% menjadi 7.324,7. IHSG pada perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 7.324-7.399.

    Volume perdagangan hari ini mencapai 18,3 miliar lembar saham dengan transaksi perdagangan Rp 12,07 triliun dari sekitar 1 juta kali transaksi.

    Sebanyak 189 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 397 saham turun, dan sebanyak 206 saham stagnan.

    Pada saat IHSG hari ini melemah, saham-saham di Asia juga jatuh pada perdagangan hari ini mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street.

  • IHSG Sepekan Ambles 0,79 Persen, Nilai Transaksi Naik 88 Persen

    IHSG Sesi I Hari Ini Tergelincir 27 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Jumat (13/12/2024) melemah. Sepanjang perdagangan, IHSG anteng di zona merah.

    IHSG sesi I hari ini ditutup turun 27 poin atau 0,39% hingga mencapai level 7.367. Sebanyak 176 saham naik, 362 saham turun, dan 253 saham stagnan.

    Volume perdagangan IHSG hari ini mencapai 10 miliar lembar saham hingga catat transaksi Rp 6,3 triliun dan frekuensi mencapai 575.322 kali.

    Mayoritas saham sektoral melemah. Sektor transportasi catat penurunan tertinggi mencapai 0,94%, diikuti sektor bahan baku turun 0,91%, dan teknologi melemah 0,85%.

    Sementara, saham sektoral lainnya menguat, seperti keuangan nik 0,63%, energi bertambah 0,30%, dan infrastruktur menguat 0,28%.

    Saat IHSG hari ini turun, saham unggulan LQ45 melemah 0,83%, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,42%, dan Investor33 berkurang 0,90%.

  • IHSG Dibuka Melemah, Tak Sejalan dengan Bursa Asia dan Global

    IHSG Dibuka Melemah, Tak Sejalan dengan Bursa Asia dan Global

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dan bergerak melemah pada pagi ini. IHSG dibuka pada level 7.464,75.
     
    Mengacu data RTI, Kamis, 12 Desember 2024, pada pukul 09.05 WIB IHSG telah melemah 16,32 poin atau 0,22 persen menjadi 7.448,43.
     
    Pada awal perdagangan hari ini IHSG sudah sempat terperosok ke level terendah sementara yaitu 7.421,66. Sedangkan untuk level tertinggi adalah 7.469,79.
    Total volume saham yang telah diperdagangkan pagi ini adalah 1,3 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp854,03 miliar.
     
    Masih berdasarkan data yang sama, tercatat 199 saham bergerak menguat pagi ini. Namum sebanyak 166 saham melemah dan 205 saham lainnya stagnan.
     

    IHSG di antara bursa Asia dan global
    Melansir Antara, IHSG bergerak melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
     
    Indeks S&P 500 melesat 0,82 persen ke posisi 6.084,19 dan Nasdaq Composite melejit 1,76 persen ke 20.033,61.
     
    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 152,11 poin atau 0,39 persen ke level 39.215,40, indeks Shanghai menguat 8,92 poin atau 0,26 persen ke posisi 3.431,58, indeks Kuala Lumpur melemah 8,25 poin atau 0,51 persen ke posisi 1.600,72, dan indeks Straits Times menguat 10,86 poin atau 0,28 persen ke 3.802,69.
     
    “Di lain sisi, harapan pasar akan adanya fenomena window dressing di sisa tahun ini pun turut menopang IHSG,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.
     
    IHSG maupun rupiah cenderung akan kembali dipengaruhi oleh sentimen global, terutama terkait rilis data inflasi Amerika Serikat (AD) periode November 2024 yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.
     
    Pelaku pasar berharap The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar seperempat poin persentase saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

    Rupiah dan IHSG Kompak Melemah di Hari Kamis – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Perdagangan rupiah dan saham gabungan pada Kamis (12/12/2024) kompak melemah.

    Rupiah spot ditutup turun ke level Rp 15.945 per dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah ke 7.403,56 pada perdagangan sepanjang hari ini.

    Rupiah mengalami pelemahan 0,16 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.919 per dolar AS.

    Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini. Pukul 15.00 WIB, Won Korea mencatat pelemahan terdalam yakni 0,26%, disusul rupiah yang melemah 0,16%, yen Jepang melemah 0,14%, ringgit Malaysia melemah 0,12%, rupee India melemah 0,02%, yuan China melemah 0,01?n dolar Hong Kong yang melemah 0,005% terhadap dolar AS.

    Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini. Baht Thailand menguat 0,24%, dolar Taiwan menguat 0,18%, pesso Filipina menguat 0,10?n dolar Singapura menguat 0,08% terhadap dolar AS.

    Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 106,48, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 106,71.

    Sektor Teknologi Tumbang 1,04 Persen

    Sementara IHSG berakhir di zona merah pada siang ini. Kamis (12/12), IHSG turun 0,82% atau 61,19 poin ke 7.403,56 hingga akhir perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sembilan indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor teknologi tumbang 1,04%. Sektor keuangan merosot 0,97%. Sektor infrastruktur tergerus 0,76%. Sektor perindustrian melorot 0,69%.

    Sektor properti dan real estat melemah 0,64%. Sektor kesehatan turun 0,62%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,59%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,34%. Sektor barang baku turun 0,25%.

    Hanya dua sektor yang menguat pada hari ini. Sektor energi melaju 0,46%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,23%.

    Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:

    PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 1,50%
    PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) 1,47%
    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 0,93%

    Top losers LQ45 terdiri dari:

    PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -4,20%
    PT Astra International Tbk (ASII) -3,33%
    PT Bank Jago Tbk (ARTO) -2,62%

    Total volume transaksi bursa mencapai 13,71 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,72 triliun. Sebanyak 339 saham turun harga. Ada 201 saham yang menguat dan 242 saham flat.

    IHSG tercatat menguat 1,23?lam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG naik 1,80%.