Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Di Zona Hijau Sepanjang Hari, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.083

    Di Zona Hijau Sepanjang Hari, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.083

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian berada di zona hijau. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat masih menguat mendekati level 7.100.

    Berdasarkan data RTI, Selasa (7/1/2024), IHSG ditutup pada level 7.083,284 atau naik 2,809 poin (0,04%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 7.080,472.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 7.103,185. Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.029,512.

    Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 9,55 triliun dengan melibatkan 17,47 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,01 juta kali.

    Sebanyak 242 saham hari ini menguat, 343 saham melemah dan 217 saham stagnan.

    (fdl/fdl)

  • Sepanjang 2024 IHSG Melemah 2,65%

    Sepanjang 2024 IHSG Melemah 2,65%

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia sepanjang 2024 melemah 2,65% di tengah sentimen terhadap kondisi ekonomi global. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.336 triliun atau naik 5,74% secara year to date (ytd).

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih hingga Rp 16,53 triliun sepanjang 2024, dengan menarik dana (net sell) sebesar Rp 5,03 triliun pada Desember 2024.

    “Non resident mencatatkan net sell sebesar Rp 5,03 triliun month to date, atau year to date masih net buy sebesar Rp 16,53 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/1/2025).

    Sementara itu, investor non resident mencatatkan net sell sebesar Rp 5,53 triliun sepanjang 2024.

    Penghimpunan dana pasar modal tercatat positif dengan nilai penawaran umum mencapai Rp 259,24 triliun, di antaranya 43 emiten baru fund raising dan penawaran umum Rp 17,28 triliun melalui IPO dan penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).

    Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut kontribusi pasar saham Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah. Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia hingga Thailand.

    Hal itu disinggung Mahendra dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025. Meski begitu, menurutnya, terjadi pertumbuhan yang baik di pasar saham Indonesia.

    “Kontribusi pasar saham terhadap PDB walaupun tumbuh, masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140%, Thailand 101% atau Malaysia 97%,” kata Mahendra di Kantor BEI, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).

    (kil/kil)

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 07 Jan 2025

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 07 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 4.52 poin atau 0.00 persen ke level 7085.00 pada penutupan perdagangan 07 Jan 2025. Tercatat ada 14 saham yang mengalami kenaikan dan 15 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 07 Jan 2025

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham AKRA – AKR Corporindo Tbk. naik 5.26%Saham ADRO – Alamtri Resources Indonesia Tbk. naik 2.94%Saham MIKA – Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. naik 2.53%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. naik 1.53%Saham UNTR – United Tractors Tbk. naik 1.48%Saham WIKA – Wijaya Karya (Persero) Tbk. turun -4.92%Saham PTPP – PP (Persero) Tbk. turun -3.95%Saham PGAS – Perusahaan Gas Negara Tbk. turun -3.79%Saham TLKM – Telkom Indonesia (Persero) Tbk. turun -3.72%Saham MEDC – Medco Energi Internasional Tbk. turun -3.51%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Sempat Berfluktuasi, IHSG Sesi I Hari Ini Melemah 6,71 Poin

    Sempat Berfluktuasi, IHSG Sesi I Hari Ini Melemah 6,71 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Selasa (7/1/2025), hingga akhirnya ditutup melemah.

    IHSG langsung jatuh ke zona merah pada pembukaan perdagangan, kemudian naik-turun, hingga akhirnya ditutup melemah 6,71 poin atau 0,09 persen mencapai level 7.073,7.  

    IHSG sesi I hari ini bergerak dalam rentang 7.029-7.103. Perdagangan IHSG sesi I hari ini mencatatkan 9,30 miliar lembar saham senilai Rp 4,57 triliun dari 570.067 kali transaksi.

    Sebanyak 239 saham yang diperdagangkan pada sesi ini tercatat menguat, sebanyak 318 saham melemah, dan sebanyak 232 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini melemah, saham-saham Asia sebagian besar dibuka menguat menyusul lonjakan saham teknologi di Wall Street yang dipimpin oleh Nvidia.

    Nikkei 225 Jepang naik 2,4% menjadi 40.248,68 pada perdagangan pagi. S&P/ASX 200 Australia juga menguta tipis 0,3% menjadi 8.279,30. Kospi Korea Selatan meningkat hampir 1,0% menjadi 2.513,39. Namun, Hang Seng Hong Kong turun 0,3% ke 19.635,67, dan Shanghai Composite turun kurang dari 0,1% ke level 3.205,55.

  • IHSG Tertekan, Investor Banyak Buru Saham Lapis Ketiga

    IHSG Tertekan, Investor Banyak Buru Saham Lapis Ketiga

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan koreksi 3,30% selama sebulan terakhir yang disertai keluarnya dana asing senilai Rp 7,62 triliun. Saat IHSG tertekan, investor banyak memburu saham-saham lapis kedua dan ketiga.  

    “Seiring respons investor terhadap data-data makro ekonomi, investor melakukan switch. Investor lebih tertarik terhadap saham-saham lapis ketiga karena saham-saham big caps memiliki kecenderungan bergerak lebih lambat,” ucap Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati kepada Beritasatu.com, Selasa (7/1/2025).

    Menurut Ike, meski saham-saham big caps memiliki kapitalisasi besar di pasar saham, tetapi investor lebih memilih berinvestasi pada saham-saham yang memiliki kapitalisasi lebih tipis. Hal ini membuat transaksi saham-saham lapis ketiga cenderung lebih ramai di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Lebih lanjut, Ike merekomendasikan investor untuk melihat situasi pasar dengan bijak dan mengambil langkah sesuai dengan strategi ke depan. “Saya selalu menekankan kepada investor bahwa sesuaikan dengan strategi. Kalau strateginya untuk long term, maka bisa melakukan strategi buy on weakness untuk saham-saham big caps,” kata dia. 

    Dia menilai, saham-saham big caps diskonnya sudah luar biasa, termasuk saham-saham big banks dengan fundamental masih bisa survive. “Fundamentalnya mereka relatif masih sehat, sehingga saham perbankan cukup menarik untuk kita koleksi untuk investasi jangka panjang,” kata dia.

    Kemudian bagi para traders yang sukanya aktivitas jual beli harian, bisa memilih saham yang saat ini tingkat transaksinya tinggi. “Contoh saham-saham lapis ketiga adalah PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), saya lihat itu ramai belakangan ini. Kalau tipe trading, pilih saham-saham yang seperti itu,” pungkas Ike.

  • Penerimaan Pajak 2024 yang Tak Capai Target Cermin Perlambatan Kinerja Emiten

    Penerimaan Pajak 2024 yang Tak Capai Target Cermin Perlambatan Kinerja Emiten

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,60% pada pembukaan perdagangan pagi hari in, Selasa (7/1/2025). Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 1,17% pada perdagangan Senin (6/1/2205). Penurunan IHSG tidak terlepas dari respons investor terhadap kinerja APBN dan penerimaan pajak yang tak sesuai target.

    Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, penerimaan pajak yang meleset dari target dapat menjadi katalis negatif sehingga mendorong aksi jual investor di pasar saham. Sebab, penerimaan pajak dan rilis pertumbuhan ekonomi merefleksikan kinerja emiten secara keseluruhan.

    “Tingkat pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung merefleksikan kinerja keseluruhan emiten. Jika emiten mengalami pertumbuhan yang baik, mereka akan membayar pajak tinggi. Hal ini berlaku sebaliknya,” kata Ike kepada Beritasatu.com, Selasa (7/1/2025).

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan APBN 2024 mengalami defisit sebesar 2,29% atau senilai Rp 507,8 triliun. Angka ini masih termasuk ke dalam rentang target defisit yang dirancang oleh Kemenkeu pada awal 2024. Di sisi lain, realisasi penerimaan pajak berada di bawah target, yakni sebesar Rp 1.932,4 triliiun. Angka ini lebih rendah dibandingkan target awal tahun Rp 1.988,9 triliun.

    Lebih lanjut, Ike mengatakan, penerimaan pajak yang berada di bawah target mendorong pertumbuhan ekonomi kurang optimal di masa depan. “Kita lihat sekarang pajak yang diterima pemerintah masih di bawah target. Penerimaan pajak yang kurang ini bisa menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh kurang optimal,” kata dia.

    Secara tidak langsung, kata dia, meski pertumbuhan ekonomi masih di rentang 5%, investor mengamati kinerja emiten pada 2024 kurang optimal. “Ini berdampak pada dividen yang dibagikan menjadi kurang menarik,” jelas Ike.

    Ike mengatakan, penerimaan pajak yang kurang baik dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu ke depan. “Sentimen ini bisa menekan IHSG dengan range terbatas,” kata dia.

    Pada Januari, kata dia, biasanya IHSG mengalami kenaikan akibat January Effect. “Dengan asumsi data ekonomi yang meleset, bisa membatasi pergerakan IHSG menjadi lebih lesu,” pungkas Ike. 
     

  • Menguat Tipis, Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan pada Level Rp 16.183 Per Dolar AS

    Menguat Tipis, Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan pada Level Rp 16.183 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat, tetapi masih tertekan pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Selasa (7/1/2025).

    Dari data Bloomberg pada pukul 09.45 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.183 per dolar AS atau menguat tipis 15,0 poin (0,09%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pada perdagangan sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah 0,01% menjadi Rp 16.198 per dolar AS. Di sisi lain, indeks obligasi ditutup naik 0,06% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik sebesar 4 bps menjadi 7,06%.

    Merespons kondisi pelemahan rupiah, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir telah menahan suku bunga acuan pada level 6%.

    Sementara itu, pada saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tertekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini juga dibuka melemah. IHSG hari ini pada pukul 09.11 WIB kembali jatuh 0,20% atau 13,92 poin mencapai 7.066.

  • IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Merah

    IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung jatuh ke zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (7/1/2025).

    IHSG hari ini pada pukul 09.11 WIB kembali jatuh 0,20% atau 13,92 poin mencapai 7.066.

    IHSG pada awal perdagangan hari ini bergerak dalam rentang 6.062-7.093.

    Dalam 11 menit perdagangan pertama, volume perdagangan saham mencapai 3,17 miliar lembar saham senilai Rp 1,08 triliun dari 115.042 kali transaksi.

    Sebanyak 170 saham yang diperdagangkan hari ini menguat, sebanyak 202 saham melemah, dan sebanyak 201 saham stagnan.

    Sebelum IHSG hari ini jatuh, indeks utama Wall Street naik pada Senin (6/1/2025), dipicu oleh menguatnya saham-saham teknologi. S&P 500 bertambah 32,91 poin menjadi 5.975,38. Dow Jones turun 25,57 poin menjadi 42.706,56, sementara Nasdaq naik 243,30 poin ke 19.864,98.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 07 Jan 2025

    Pembukaan IHSG hari ini, 07 Jan 2025

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 7.667 poin atau 0.001 persen ke level 7080.472 pada pembuka perdagangan hari 07 Jan 2025 pagi. Tercatat, sebanyak 27 saham menguat, dan 25 saham menurun. Pada akhir perdagangan IHSG kemarin 06 Jan 2025, IHSG ditutup pada level 7080.474.

    Pergerakan Sejumlah Indeks Saham

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Penguatan IHSG pagi ini diikuti oleh pelemahan dari sejumlah indeks saham blue chip atau saham indeks yang lainnya, ini rinciannya.

    LQ45 mengalami pelemahan -0.001 persen menjadi 825.587IDX30 mengalami pelemahan -0.001 persen menjadi 423.786JII mengalami penguatan 0.001 persen menjadi 476.956KOMPAS100 mengalami penguatan 0.000 persen menjadi 1055.232

    Dengan demikian untuk pembukaan IHSG Hari Ini mengalami penguatan. Meskipun dibuka menguat investor tetap harus waspada terhadap pergerakan atau potensi perubahan pada tren dalam sesi perdagangan hari ini. Keputusan yang tepat dalam mengelola portofolio investasi menjadi krusial dalam menghadapi volatilitas pasar yang mungkin terjadi.

  • IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi Jika Tembus ke Bawah 7.040

    IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi Jika Tembus ke Bawah 7.040

    Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan melemah pada Selasa (7/1), setelah terkoreksi 1,17 persen di level 7.080,47 kemarin (6/1).

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, jika ada penembusan di bawah level 7.040, maka dapat memicu penurunan menuju fraktal 6.931. Sebaliknya, apabila IHSG tetap berada di atas level 7.040, maka ada peluang rebound. “Dan menguji kembali resisten 7.216,” kata Ivan dalam riset hariannya.

    Adapun, level support IHSG berada di 7.040, 6.931, dan 6.875, sementara level resistennya di 7.216, 7.297, dan 7.345. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.

    Ivan memprediksi IHSG hari ini melaju di antara support 7.040 dan resisten 7.100. Daftar saham yang ia soroti hari ini, yakni: ACES, GOTO, SMGR, UNTR, dan UNVR.

    Sementara itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di antara support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Kemarin, IHSG berbalik melemah lebih dari 1 persen pasca uji resisten level 7.180.

    Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, bersamaan dengan pullback tersebut, terdapat kecenderungan pembentukan death cross di overbought area pada Stochastic RSI. “Dengan demikian, pullback yang terjadi masih dapat ditoleransi, selama IHSG bertahan di atas level psikologis 7.000,” katanya.

    Spekulasi mengenai kebijakan tarif Donald Trump yang lebih selektif dari perkiraan awal diyakini berdampak positif terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS). Kondisi ini memperkecil kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan lebih dari 2 kali di tahun 2025.

    Valdy menambahkan, selain itu, pasar juga mengantisipasi penunjukan pengganti Michael Barr, petinggi The Fed oleh Presiden AS, Donald Trump yang diperkirakan lebih “bank friendly”.

    Bagaimana dengan sentimen dari pasar domestik? Data ekonomi berupa cadangan devisa dan penjualan motor di Desember 2024, yang akan dirilis pada Rabu (8/1), akan jadi sentimen yang mempengaruhi pasar dalam waktu dekat.

    Adapun, daftar saham pilihan Phintraco Sekurtias pada perdagangan hari Selasa (7/1) meliputi CPIN, TAPG, ARTO, JSMR, dan TLKM.