Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Gerak IHSG Senin Bisa Berfluktuasi, Lima Saham Direkomendasikan Analis

    Gerak IHSG Senin Bisa Berfluktuasi, Lima Saham Direkomendasikan Analis

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal berfluktuasi pada perdagangan hari ini, Selasa, 30 September. Phintraco Sekuritas dalam risetnya memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang resistance 8.170, pivot 8.150, dan support 8.070.

    Phintraco Sekuritas menjelaskan, IHSG ditutup menguat di level 8.123,25 (0,30 persen) pada perdagangan Senin kemarin. Saham sektor barang baku membukukan penguatan terbesar, sebaliknya saham sektor teknologi mengalami koreksi terbesar.

    “Ekspektasi berlanjutnya penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, seiring dengan inflasi AS yang masih sesuai perkiraan, menjadi faktor positif,” tulis Phintraco Sekuritas.

    Menurut Phintraco Sekuritas, ekspektasi ini telah mendorong kenaikan harga emas mencapai level tertinggi baru, sehingga kembali mendorong penguatan saham-saham terkait.

    Selain itu, lanjut Phintraco Sekuritas, sentimen positif IHSG juga berasal dari penguatan rupiah pada Senin 29 September, seiring dengan pelemahan USD index akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS.

    Dari global, Phintraco Sekuritas mengatakan, investor mencermati data NBS Manufacturing PMI dari China yang diperkirakan sedikit naik di level 49,6 dari 49,4 di Agustus 2025. Sedangkan dari Jerman akan dirilis data Retail Sales bulan Agustus yang diperkirakan tumbuh 0,6 persen MoM, setelah bulan sebelumnya turun 1,5 persen MoM.

    Tidak hanya itu, Phintraco Sekuritas menyebut, investor juga menantikan data inflasi preliminery dari Jerman bulan September 2025 yang diperkirakan sedikit naik menjadi 2,3 persen YoY dari 2,2 persen YoY di Agustus 2025. Sedangkan dari AS akan dirilis data JOLTs Job Openings bulan Agustus yang diperkirakan sebesar 7,1 juta dari 7,18 juta.

    Secara teknikal, Phintraco Sekuritas memaparkan, indikator Stochastic RSI bergerak ke arah pivot dan histogram positif MACD mulai melandai. Sedangkan volume jual lebih mendominasi. Namun IHSG masih bertahan di atas level MA5.

    “Dengan demikian, IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 8.070-8.170,” papar Phintraco Sekuritas.

    Adapun saham-saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas untuk hari ini, yaitu PANI, ESSA, HRUM, ADMR dan ADRO.

  • Cetak Rekor ATH, IHSG Masih Ditinggal Investor Asing Rp 53 T

    Cetak Rekor ATH, IHSG Masih Ditinggal Investor Asing Rp 53 T

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis sepanjang perdagangan periode 22-26 September 2025. Pada periode tersebut, IHSG sempat memecahkan rekor sepanjang masa atau All Time High (ATH). Namun begitu, IHSG masih mencatat tren net foreign sell atau jual bersih investor asing sepanjang tahun 2025.

    Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, menyebut IHSG sempat menyentuh level ATH pada perdagangan Rabu (24/9) yang ditutup di posisi 8.126,558.

    “IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Rabu yang ditutup pada level 8.126,558,” ungkap Kautsar dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (27/9/2025).

    Meski tercatat beli bersih investor asing, IHSG masih mencatat tren jual bersih sepanjang tahun 2025. Angka jual bersih tersebut masih berada dinatas Rp 50 triliun hingga perdagangan Jumat (26/9).

    “Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp 583,10 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 53,60 triliun,” jelasnya.

    Sementara dalam perdagangan sepekan terakhir, IHSG naik sebesar 0,60% di level 8.099,333 dari 8.051,118 di pekan lalu. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian sepekan terakhir sebesar 15,56% menjadi 2,45 juta kali transaksi dari 2,12 juta kali. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 1,25% menjadi Rp 28,19 triliun dari Rp 28,55 triliun di pekan sebelumnya.

    (eds/eds)

  • IHSG Rabu Bisa Catatkan Rekor Tertinggi Lagi, Simak Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Rabu Bisa Catatkan Rekor Tertinggi Lagi, Simak Rekomendasi Sahamnya

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) lagi pada perdagangan hari ini, Rabu 24 September. Phintraco Sekuritas dalam risetnya memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang resistance 8.200, pivot 8.150, dan support 8.050.

    Phintraco Sekuritas menjelaskan, IHSG ditutup menguat di level 8.125,2 (1,06 persen) pada perdagangan Selasa (23/9), yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa penutupan baru. Saham sektor basic material membukukan penguatan terbesar, sedangkan saham sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang melemah.

    Phintraco Sekuritas menyebutkan, kenaikan harga komoditas seperti emas memicu berlanjutnya penguatan beberapa saham terkait. Upaya Menteri Keuangan untuk memberantas rokok ilegal mendorong penguatan pada saham-saham rokok.

    “Selain itu ekspektasi membaiknya ekonomi pada semester II juga menjadi faktor positif, meskipun pelemahan rupiah akhir-akhir ini menjadi faktor negatif. Ekspektasi akan berlanjutnya pemangkasan suku bunga The Fed juga menjadi faktor positif,” tulis Phintraco Sekuritas

    Phintraco Sekuritas menambahkan, Data M2 Money Supply bulan Agustus 2025 membukukan kenaikan sebesar 7.6 persen YoY dari 6.6 persen YoY di bulan Juli 2025 (23/9). Hal ini sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) dan stimulus dari pemerintah yang bertujuan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi domestik.

    Secara teknikal, Phintraco Sekuritas memabahkan, histogram positif MACD menunjukkan kenaikan didukung oleh indikator volume beli yang kuat serta indikasi terjadinya akumulasi dari indikator accumulation/distribution.

    “Namun indikator Stochastic RSI berada di area overbought. IHSG berada di atas level MA5, MA20 dan MA200, yang mengindikasikan berada di area bullish dalam jangka pendek dan jangka panjang,” papar Phintraco Sekuritas.

    Dengan demikian, Phintraco Sekuritas memrediksi IHSG hari ini melanjutkan penguatan di area 8.150-8.200, selama ditutup di atas level MA5 di sekitar level 8.050.

    “Namun, karena kondisi IHSG hari ini di area overbought, waspadai potensi pullback minor di kisaran 8.050-8.070,” jelas Phintraco Sekuritas.

    Adapun saham-saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas hari ini, yaitu ADRO, PGEO, DOID, DKFT dan ASII.

  • IHSG variatif di tengah ekspektasi membaiknya ekonomi domestik

    IHSG variatif di tengah ekspektasi membaiknya ekonomi domestik

    Namun karena kondisi IHSG di area ‘overbought’, waspadai potensi ‘pullback minor’ di kisaran 8.050-8.070

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak variatif di tengah ekspektasi membaiknya perekonomian domestik pada semester II-2025.

    IHSG dibuka menguat 36,08 poin atau 0,44 persen ke posisi 8.161,28. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,94 poin atau 0,36 persen ke posisi 813,52.

    “Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan di area 8.150-8.200, selama ditutup di sekitar level 8.050. Namun karena kondisi IHSG di area ‘overbought’, waspadai potensi ‘pullback minor’ di kisaran 8.050-8.070,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, ekspektasi membaiknya ekonomi pada semester II-2025 menjadi faktor positif, meskipun pelemahan nilai tukar rupiah pada akhir-akhir ini menjadi faktor negatif.

    Data uang beredar dalam arti luas (M2 Money Supply) bulan Agustus 2025 meningkat sebesar 7,6 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 6,6 persen (yoy) pada Juli 2025.

    Kenaikan itu sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) dan paket stimulus dari pemerintah, yang bertujuan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi domestik.

    Seiring dengan itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berupaya untuk memberantas rokok ilegal, yang mendorong penguatan pada saham-saham emiten rokok.

    Dari mancanegara, ekspektasi terhadap berlanjutnya pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menjadi faktor positif.

    Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed perlu menyeimbangkan kekhawatiran inflasi dengan melemahnya pasar tenaga kerja dalam keputusan suku bunga mendatang.

    Pada perdagangan Selasa (23/9), bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,64 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,04 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,36 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,54 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup mayoritas melemah pada Selasa (23/9), diantaranya indeks S&P 500 melemag 0,55 persen ke level 6.656,92, indeks Nasdaq Composite melemah 0,73 persen ke 24.580,89, dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,19 persen ke 46.292,42.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 215,50 poin atau 0,95 persen ke 45.299,50, indeks Shanghai menguat 3,89 poin atau 0,10 persen ke 3.825,20, indeks Hang Seng menguat 27,88 poin atau 0,11 persen ke 26.187,55, dan indeks Strait Times melemah 4,44 poin atau 0,10 persen ke 4.298,13.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Rabu dibuka menguat 36,08 poin

    IHSG Rabu dibuka menguat 36,08 poin

    kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,94 poin atau 0,36 persen ke posisi 813,52

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 36,08 poin atau 0,44 persen ke posisi 8.161,28.

    Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,94 poin atau 0,36 persen ke posisi 813,52.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup melemah di tengah kesepakatan AS dan China

    IHSG ditutup melemah di tengah kesepakatan AS dan China

    IHSG ditutup melemah 11,08 atau 0,14 persen ke 8.040,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,10 poin

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah adanya kesepakatan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan China.

    IHSG ditutup melemah 11,08 atau 0,14 persen ke posisi 8.040,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,10 poin atau 0,75 persen ke posisi 803,89.

    “Pelaku pasar menyambut baik dua pemimpin tinggi yaitu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang melakukan pembicaraan via telepon. Trump menyebut Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan terkait aplikasi media sosial TikTok ,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Pemerintah China dalam pernyataan resmi menghormati keputusan bisnis perusahaan, dan berharap negosiasi dilakukan berdasarkan aturan pasar, hukum yang berlaku, serta prinsip non-diskriminatif. Selanjutnya, pelaku pasar menantikan detail kesepakatan kedua negara tersebut.

    Di sisi lain, pelaku pasar merespon kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC), sebelumnya pasar merespon setelah pemangkasan suku bunga The Fed, dengan isyarat pelonggaran lebih lanjut.

    Bank Sentral China (PBOC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya Loan Prime Rate (LPR) satu tahun, yang menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga, tetap di 3,0 persen, sementara LPR lima tahun, acuan utama untuk hipotek, tetap di 3,5 persen.

    Keputusan itu sebagai bentuk kehati-hatian dengan harapan bahwa otoritas akan mempertahankan kondisi kredit dan mendukung perdagangan regional dan keputusan ini diambil di tengah data ekonomi terbaru yang menunjukkan potensi perlambatan aktivitas domestik, memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menyoroti risiko arus keluar modal setelah Bank Indonesia (BI) menyampaikan aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri (capital outflow) sepanjang pekan ketiga September 2025 sebesar Rp8,12 triliun.

    BI mengungkapkan keluarnya asing dari pasar keuangan dalam negeri, menjadikan premi risiko investasi di Indonesia tercatat meningkat.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor Industri yang menguat sebesar 1,98 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang naik masing-masing sebesar 1,50 persen dan 1,14 persen.

    Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 0,61 persen, diikuti oleh sektor keuangan yang turun sebesar 0,45 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SAFE, ARII, INDS, LPLI, dan PUDP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CLAY, MGLV, FLMC, UDNG, dan WGSH.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.311.594 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,79 miliar lembar saham senilai Rp23,08 triliun. Sebanyak 371 saham naik, 297 saham menurun, dan 132 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 460,19 poin atau 1,02 persen ke 45.506,00, indeks Hang Seng melemah 200,96 poin atau 0,76 persen ke 26.344,14, indeks Shanghai menguat 8,49 poin atau 0,22 persen ke 3.828,58, dan indeks Strait Times melemah 2,87 poin atau 0,07 persen ke 4.289,98.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Awal Pekan Dibuka Turun ke Level 8.040

    IHSG Awal Pekan Dibuka Turun ke Level 8.040

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona merah. Pergerakan IHSG terpantau turun dan berada level 8.000-an.

    Dikutip dari RTI, Senin (22/9/2025), IHSG pukul 9.12 WIB berada di level 8.040,69, turun 0,13% atau 10,42 poin. Pergerakan IHSG pada pembukaan berada di level 8.082 dengan level tertinggi 8.087,92 dan terendah 8.037,04.

    Volume transaksi tercatat 4,25 miliar, turnover Rp 2,17 triliun dengan frekuensi transaksi 272.303 kali.

    Sebanyak 278 saham mengalami penguatan, 209 saham melemah, sementara 184 saham tidak mengalami perubahan.

    Sementara itu, pada indeks saham di Asia lainnya, Nikkei terpantau menguat 1,42%, Hang Seng melemah 0,94%, dan Shanghai Composite Index melemah 0,05%.

    Tonton juga video “BI Rate Kemungkinan Tidak Dipangkas?” di sini:

    (ily/rrd)

  • Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.051

    Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.051

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat menguat seharian di level 8.000-an.

    Berdasarkan data RTI, Jumat (19/9/2025) IHSG ditutup pada level 8.051 atau naik 42,68 poin (0,53%). Sementara pada pembukaan IHSG berada di level 7.996.

    IHSG hari ini tertinggi pada level 8.051. Kemudian untuk level terendahnya berada di 7.983. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai Rp 66,33 triliun dengan melibatkan 46.463 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1.893.449 kali.

    Sebanyak 301 saham hari ini menguat, 350 saham melemah dan 148 saham stagnan. Selain secara harian, IHSG secara mingguan minus 2,51.

    Kemudian secara bulanan melemah 2,03%. Secara 6 bulanan masih melemah 22,23%. Lalu secara year to date menguat 13,72%.

    Lihat juga Video Purbaya soal IHSG Anjlok: Saya 15 Tahun di Pasar, Kita Perbaiki

    (acd/acd)

  • IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) usai keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 September, IHSG ditutup menguat sebesar 0,85 persen ke posisi 8.025,18 pada penutupan perdagangan hari ini.

    Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.940,51 hingga 8.025,17. Tercatat, 360 saham mengalami kenaikan, 318 saham terkoreksi, dan 124 saham tidak mengalami perubahan.

    Kemudian, total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 43,74 miliar dengan nilai transaksi Rp17,86 triliun.

    Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menyampaikan bahwa pergerakan IHSG hari ini secara dominan dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 basis poin serta potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (FFR) yang diperkirakan akan diumumkan dini hari nanti.

    Menurut Reydi kenaikan IHSG bukanlah suatu kebetulan karena kenaikan ini sejalan dengan arus masuk dana asing dalam beberapa hari terakhir serta pemindahan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Himbara.

    “Meski ada reshuffle menteri untuk kedua kalinya, tetapi pasar melihat hasil transisi mengarah kepada kebijakan yang pro terhadap pemulihan ekonomi, didukung juga oleh program stimulus ekonomi 8+4+5 yang kemarin baru saja diumumkan oleh pemerintah,” ujarnya kepada VOI, Rabu, 17 September.

    Ia juga menambahkan bahwa IHSG berpotensi untuk terus menguat, terutama karena adanya katalis makro yang mendorong masuknya investor asing secara agresif menjelang akhir tahun.

    Menurutnya secara historis, menjelang akhir tahun IHSG cenderung ditutup di level yang lebih tinggi akibat fenomena musiman seperti window dressing dan Santa Claus rally.

    “Tapi (naiknya IHSG) potensinya besar untuk bisa terus continue di area all time high,” pungkasnya.

  • IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    IHSG Sentuh Rekor Tertinggi di 8.025 di Tengah Pemangkasan BI Rate hingga Reshuffle

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) usai keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

    Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 September, IHSG ditutup menguat sebesar 0,85 persen ke posisi 8.025,18 pada penutupan perdagangan hari ini.

    Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.940,51 hingga 8.025,17. Tercatat, 360 saham mengalami kenaikan, 318 saham terkoreksi, dan 124 saham tidak mengalami perubahan.

    Kemudian, total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 43,74 miliar dengan nilai transaksi Rp17,86 triliun.

    Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menyampaikan bahwa pergerakan IHSG hari ini secara dominan dipengaruhi oleh pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 basis poin serta potensi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (FFR) yang diperkirakan akan diumumkan dini hari nanti.

    Menurut Reydi kenaikan IHSG bukanlah suatu kebetulan karena kenaikan ini sejalan dengan arus masuk dana asing dalam beberapa hari terakhir serta pemindahan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Himbara.

    “Meski ada reshuffle menteri untuk kedua kalinya, tetapi pasar melihat hasil transisi mengarah kepada kebijakan yang pro terhadap pemulihan ekonomi, didukung juga oleh program stimulus ekonomi 8+4+5 yang kemarin baru saja diumumkan oleh pemerintah,” ujarnya kepada VOI, Rabu, 17 September.

    Ia juga menambahkan bahwa IHSG berpotensi untuk terus menguat, terutama karena adanya katalis makro yang mendorong masuknya investor asing secara agresif menjelang akhir tahun.

    Menurutnya secara historis, menjelang akhir tahun IHSG cenderung ditutup di level yang lebih tinggi akibat fenomena musiman seperti window dressing dan Santa Claus rally.

    “Tapi (naiknya IHSG) potensinya besar untuk bisa terus continue di area all time high,” pungkasnya.