Topik: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

  • Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Naik 5 Juta Orang

    Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Naik 5 Juta Orang

    Jakarta

    Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat menambahkan jumlah investor lebih dari 5 juta sepanjang tahun 2025. Capaian ini menjadi tonggak sejarah baru yang dicetak pasar modal Indonesia.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan jumlah investor pasar modal mencapai 20.042.365 single investor identification (SID) per Rabu, 17 Desember 2025. Jumlah ini meningkat 34,8% atau sekitar 5.170.726 SID dari posisi 14.871.639 SID pada penutupan tahun 2024.

    Jeffrey menjelaskan, jumlah investor saham turut mengalami lonjakan signifikan mencapai 8.461.938 SID, meningkat 32,6% atau sekitar 2.080.494 SID dibanding posisi akhir 2024, yakni sebanyak 6.381.444 SID. Ia menyebut, pertumbuhan investor pasar modal menunjukkan tingkat literasi, inklusi, aktivasi, dan digitalisasi edukasi berjalan efektif.

    “Kami melihat minat masyarakat terhadap investasi semakin inklusif dan merata, karena akses edukasi kini dapat dinikmati masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia,” ujar Jeffrey dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (19/12/2025).

    Capaian ini ditopang sejumlah program yang dijalankan BEI, yang tercatat hampir 1.000 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan BEI yang juga didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization, dan seluruh stakeholders pasar modal lainnya.

    BEI melalui GI juga telah menggelar 59.037 kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi yang diikuti oleh 29.033.262 peserta. Program ini mencakup Pengantar Sekolah Pasar Modal (SPM), SPM Level 1-3, kunjungan BEI, workshop, simulasi trading, hingga distribusi konten digital yang dilakukan secara konsisten sepanjang tahun.

    Selain itu, program Duta Pasar Modal (DPM) juga mendorong perkuatan efektivitas distribusi edukasi di daerah dengan melibatkan 3.650 DPM pada 2025 dan lebih dari 6.000 DPM pada tahun sebelumnya.

    Tren pertumbuhan jumlah investor pasar modal sepanjang 2025 terjadi bersamaan dengan berbagai pencapaian rekor lainnya di pasar modal Indonesia. Pada 8 Desember 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan IHSG ditutup pada posisi 8.710,695 dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 16.004 triliun.

    BEI juga mencatat pertumbuhan nilai transaksi, sehingga saat ini BEI telah masuk dalam kelompok billion dollar exchange, yakni kelompok bursa global dengan nilai transaksi harian di atas US$ 1 miliar. “Capaian ini menempatkan Indonesia sejajar dengan bursa utama dunia dan menunjukkan pendalaman pasar yang semakin kuat,” imbuhnya.

    (eds/eds)

  • IHSG ditutup melemah 0,68 persen di posisi 8.618,19

    IHSG ditutup melemah 0,68 persen di posisi 8.618,19

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (18/12) sore ditutup melemah 59,14 poin atau 0,68 persen ke posisi 8.618,19.

    Sejalan dengan itu, indeks 45 saham unggulan atau LQ45 turun 0,85 poin atau 0,10 persen ke level 851,72.

    Dalam laporan analisanya di Jakarta, Kamis, Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai pelemahan IHSG antara lain dipicu oleh nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir.

    Padahal, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dipertahankan di level 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (17/12).

    “Meningkatnya ketidakpastian global serta minimnya sentimen positif baru yang kuat, juga mendorong pelemahan indeks,” ujarnya.

    Pada perdagangan spot, rupiah kembali melemah ke level Rp16.723 per dolar AS, di tengah penguatan indeks dolar AS dan pergerakan mata uang Asia yang ditutup variatif.

    Dari sisi sektoral, saham-saham consumer cyclical mencatat koreksi terdalam, sementara sektor noncyclical membukukan kenaikan tipis.

    Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan pelemahan untuk menguji area support 8.550-8.600.

    Pelaku pasar juga mencermati hasil pertemuan Bank of Japan yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen.

    Ini menjadi level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

    “Jika perkiraan ini benar terjadi, ada potensi akan meningkatkan volatilitas saham dan mata uang di pasar global karena ada kemungkinan terjadinya pembalikan aliran dana investor di pasar global ke Jepang dalam jangka pendek,” kata Ratna.

    Meski demikian, dampaknya diperkirakan bersifat sementara.

    Adapun pada perdagangan hari ini, saham-saham dengan penguatan terbesar antara lain JAYA, BBRM, HILL, RLCO, dan PSDN.

    Sementara saham yang melemah terdalam meliputi COAL, PADI, PJHB, OPMS, dan BCIP.

    Dari sisi aktivitas, frekuensi transaksi tercatat 2.755.425 kali, dengan volume perdagangan mencapai 37,94 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp23,75 triliun.

    Sebanyak 252 saham menguat, 411 saham melemah, dan 138 saham stagnan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI, Rupiah Bakal Menguat

    Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI, Rupiah Bakal Menguat

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat. Apa alasannya?

    Purbaya menyebut depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih relatif moderat dibandingkan sejumlah negara emerging lainnya, seperti India, Turki dan Argentina. Menurut Purbaya, ini menjadi indikator optimisme pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia yang terus menguat.

    “Di pasar keuangan domestik aliran modal asing kembali masuk ditopang menurunnya ekspektasi pasar atas depresiasi rupiah serta terjaganya currency risk dan country risk Indonesia pada level yang rendah. Kalau dilihat risiko depresiasinya menurun, itu panahnya turun ke bawah terus itu menunjukkan ekspektasi depresiasi (rupiah) menurun. Artinya, rupiah menguat ke depan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

    Lebih lanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II-2025 terus menguat, meskipun sempat mengalami penurunan dan bergerak volatile.

    “Di pasar obligasi negara penurunan yield terjadi banyak negara emerging. Sementara negara maju justru me galai kenaikan yield akibat tekanan fiskal meningkat,” jelas Purbaya.

    Sementara untuk prospek ekonomi global, Purbaya menilai masih cukup tangguh, meskipun dinamika tensi perdagangan AS dan China masih berlangsung. Bank Sentral AS, The Fed kembali memangkas suku bunga sejalan dengan ekspektasi pasar dan pelonggaran kebijakan AS ini diprediksi mendorong pertumbuhan global di kisaran 3% sepanjang 2025-2026.

    “Harga minyak brent, batu bara melemah terutama dipicu oleh concern oversupply. Harga CPO kontraksi secara year to date sejak Oktober 2025 dipicu peningkatan produksi namun masih tinggi sebesar 9% secara year on year,” tambahnya.

    Tonton juga video “Purbaya Sisir Rp 60 T dari Program Nggak Jelas, Buat Daerah Pascabencana”

    (rea/ara)

  • IHSG Kamis pagi dibuka menguat 27,78 poin ke posisi 8.705,13

    IHSG Kamis pagi dibuka menguat 27,78 poin ke posisi 8.705,13

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat 27,78 poin atau 0,32 persen ke posisi 8.705,13.

    Kemudian, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turut dibuka menguat 4,77 poin atau sekitar 0,56 persen ke posisi 857,34.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG Hari Ini 16 Desember Menguat 0,26 Persen Ditopang Sektor Energi

    IHSG Hari Ini 16 Desember Menguat 0,26 Persen Ditopang Sektor Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan bursa sesi I, Selasa (16/12/2025). Hingga pukul 09.30 WIB, IHSG naik 0,26% atau bertambah 22,73 poin ke level 8.672,39.

    Sejak awal perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dengan level terendah di 8.643,25 dan sempat menyentuh level tertinggi 8.700,86.

    Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 5,17 triliun dengan volume perdagangan sekitar 10,04 miliar saham dan frekuensi 661.475 kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 15.874 triliun.

    Pergerakan saham cenderung berimbang, dengan 279 saham menguat, 259 saham melemah, dan 164 saham stagnan.

    Dari sisi saham sektoral, penguatan IHSG ditopang oleh sektor energi yang naik 1,36%, seiring meningkatnya minat investor pada saham-saham berbasis komoditas.

    Sektor teknologi juga menguat 0,99%, sementara sektor barang konsumsi non-primer dan siklikal masing-masing naik 0,63%.

    Pada sisi lain, tekanan terlihat pada sektor infrastruktur yang turun 1,26%, diikuti sektor keuangan yang melemah 0,55%. Sektor properti dan kesehatan juga bergerak di zona merah dengan koreksi masing-masing 0,20% dan 0,18%.

    Pada perdagangan pagi ini, saham PT Green Power Group Tbk (LABA) mencatatkan kenaikan tertinggi setelah melonjak 30,82%. 

    Penguatan signifikan juga terjadi pada saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) dan PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) yang masing-masing naik 25,00%.

    Sementara itu, tekanan jual terlihat pada saham PT Citatah Tbk (CTTH)yang turun 14,68% dan saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)  yang melemah 14,52%. Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Tbk (XBLQ) juga terkoreksi 14,29%.

  • IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    IHSG Hari Ini 15 Desember Ditutup Melemah, Sektor Energi Merah

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan bursa awal pekan, Senin (12/12/2025).

    Berdasarkan data RTI Business, IHSG hari ini berakhir di level 8.649,66 atau turun 0,13%. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 8.622,98 hingga 8.720,68.

    Aktivitas transaksi tercatat dengan volume perdagangan mencapai 58,49 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 33,49 triliun.

    Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 3,59 juta kali. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 340 saham menguat, 329 saham melemah, dan 132 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat sebesar Rp 15.816,52 triliun.

    Tekanan terhadap IHSG terutama datang dari sektor energi yang turun 3,45%. Sektor infrastruktur juga melemah 1,94%, diikuti sektor barang baku yang terkoreksi 1,40%. Sektor teknologi turut berada di zona merah dengan penurunan 0,94%, sementara sektor properti melemah 0,71%.

    Pada sisi lain, sejumlah sektor masih mampu menopang pergerakan indeks. Sektor kesehatan mencatat penguatan paling tinggi sebesar 3,50%. Sektor keuangan naik 2,20%, disusul sektor barang konsumsi nonprimer yang menguat 0,50%.

    Sektor industri juga bergerak positif dengan kenaikan 0,36%, sedangkan sektor konsumsi primer naik tipis 0,10%.

    Dari sisi emiten saham, PT PP Presisi Tbk mencatat lonjakan tertinggi dengan kenaikan 34,19%. Penguatan juga dialami PT Victoria Insurance Tbk sebesar 34,18% dan PT Eratex Djaja Tbk yang naik 34,03%.

    Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk menguat 25,36%, sementara PT Metro Healthcare Indonesia Tbk naik 25,00%.

    Sebaliknya, tekanan jual terlihat pada saham PT Pinnacle Persada Investama yang turun 14,97%.

    Saham PT Danareksa Investment Management melemah 14,91%, disusul PT Bukit Uluwatu Villa Tbk yang turun 14,78%. Saham PT Fortune Indonesia Tbk terkoreksi 14,70%, sedangkan PT Hensel Davest Indonesia Tbk turun 14,44%.

  • Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2025, Kekayaannya Tembus Rp729,83 Triliun

    Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2025, Kekayaannya Tembus Rp729,83 Triliun

    GELORA.CO  – Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia per Desember 2025. Namun, kekayaan Hartono bersaudara mengalami penurunan.

    Melansir Forbes, kekayaan separuh dari para taipan Indonesia dalam daftar orang terkaya mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. 

    Dalam tahun yang penuh gejolak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 17 persen, membantu meningkatkan kekayaan kolektif ke rekor 306 miliar dolar AS dari 263 miliar dolar AS pada tahun lalu. 

    Adapun, kekayaan Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono tetap berada di peringkat pertama orang terkaya di Indonesia, meskipun kekayaan bersih gabungan mereka turun sebesar 6,5 miliar dolar AS atau setara Rp108,3 triliun menjadi 43,8 miliar dolar AS atau setara Rp729,83 triliun.

    Ini menjadi penurunan kekayaan terbesar, di mana saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, aset terbesar mereka, turun 15 persen dari tahun lalu di tengah kekhawatiran investor tentang dampak ketidakpastian kebijakan moneter dan fiskal terhadap bank.

    Di posisi kedua orang terkaya di Indonesia ditempati miliarder petrokimia dan energi, Prajogo Pangestu, yang mengumpulkan lebih dari 140 juta dolar AS dari IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk pada bulan Juli, anak perusahaan infrastruktur dari Chandra Asri Pacific yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkatkan kekayaan bersihnya sebesar 23 persen menjadi 39,8 miliar dolar AS atau setara Rp663,18 triliun.

    Secara keseluruhan, kekayaan setengah dari mereka yang ada dalam daftar orang terkaya meningkat. Lonjakan terbesar, mencapai 9,4 miliar dolar AS, dicatat oleh keluarga Widjaja, yang naik satu peringkat ke peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 28,3 miliar dolar AS atau setara Rp396,57 triliun.

    Saham perusahaan infrastruktur dan energi unggulan mereka, Dian Swastatika Sentosa, meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu di tengah ekspansinya di bidang energi terbarukan. Pada bulan Juni, perusahaan tersebut membuka pabrik panel surya terbesar di Indonesia dengan kapasitas tahunan hingga 1 gigawatt dalam usaha patungan dengan PLN Indonesia Power Renewables milik negara dan Trina Solar dari China.

    Tahun lalu, Low Tuck Kwong, taipan batu bara yang berada di peringkat ketiga terkaya, turun ke peringkat keempat dengan kekayaannya turun sebesar 2,1 miliar dolar AS menjadi 24,9 miliar dolar AS atau setara Rp414,9 triliun.

    Saham perusahaan produksi batu baranya, Bayan Resources, merosot karena laba bersih terdampak oleh harga batu bara yang lebih lemah dan biaya operasional yang lebih tinggi, turun 16 persen menjadi 534 juta dolar AS dalam sembilan bulan hingga September.

    Permintaan yang meningkat pesat untuk pusat data menyebabkan saham PT DCI Indonesia Tbk meroket, dan mendorong kedua pendirinya, Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman, masuk ke dalam sepuluh besar orang terkaya di Indonesia untuk pertama kalinya. 

    Mereka menjadi peraih keuntungan persentase terbesar tahun ini dan muncul di peringkat ke-6 dengan kekayaan 11,3 miliar dolar AS atau setara Rp188,28 triliun dan di peringkat ke-8 dengan 8,2 miliar dolar AS atau setara Rp136,63 triliun.

    Wajah baru di dereta miliarder tahun ini adalah Hartati Murdaya, Direktur Utama Central Cipta Murdaya. Dia menggantikan mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang meninggal pada bulan April di usia 84 tahun. 

    Kuncoro Wibowo harus keluar dari daftar orang terkaya di Indonesia karena saham jaringan toko perangkat kerasnya, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk, anjlok lebih dari 40 persen di tengah menyusutnya keuntungan. Nilai kekayaan bersih minimum untuk masuk dalam daftar turun menjadi 920 juta dolar AS atau setara Rp15,32 triliun

  • IHSG Diproyeksi Tembus 9.000, OJK: Perlu Diimbangi Kewaspadaan

    IHSG Diproyeksi Tembus 9.000, OJK: Perlu Diimbangi Kewaspadaan

    JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai optimisme pasar terhadap proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 9.000 pada akhir tahun perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas pasar.

    Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, kinerja IHSG tidak terlepas dari kondisi makroekonomi nasional yang masih terjaga, termasuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sektor keuangan.

    “OJK melihat penguatan IHSG sepanjang 2025 didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif solid, termasuk pertumbuhan ekonomi yang terjaga dan stabilitas sektor keuangan,” ujar Inarno dalam keterangan resmi, Minggu, 14 Desember.

    Meski demikian, Inarno menegaskan pergerakan IHSG juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dinamika global dan sentimen pasar dinilai berpotensi memicu fluktuasi dalam jangka pendek.

    “Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh dinamika global dan sentimen pasar,” katanya.

    Karena itu, menurut Inarno, optimisme pelaku pasar perlu disertai dengan pengelolaan risiko yang baik, terutama dalam menghadapi potensi volatilitas jangka pendek.

    “Optimisme terhadap pasar tetap perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas jangka pendek serta pengelolaan risiko yang baik oleh investor,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimisme bahwa IHSG berpeluang menembus level 9.000 pada akhir tahun 2025, bahkan berpotensi mencapai 32.000 dalam jangka panjang.

    Purbaya menjelaskan, setiap pernyataan maupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan dicermati pelaku pasar dan tercermin dalam keputusan portofolio investasi.

    Ia juga mengakui masih adanya fenomena saham gorengan yang dapat menimbulkan distorsi terhadap pergerakan indeks, terutama akibat kenaikan harga yang bersifat artifisial.

    Meski begitu, Purbaya tetap optimistis karena masih banyak saham dengan fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar yang menjadi penopang utama IHSG.

    “Makanya indeks bisa naik ke atas. Kalau ditanya ke saya IHSG bagaimana? To the moon saya bilang. Akhir tahun ini berapa? 9.000,” ujarnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa, 28 Oktober.

    Lebih lanjut, Purbaya memperkirakan IHSG berpotensi menembus level 32.000 dalam kurun waktu sekitar 10 tahun ke depan, dengan catatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan tetap terjaga.

  • Saham BCA Anjlok, Harta Bos Djarum Merosot Rp 108 Triliun

    Saham BCA Anjlok, Harta Bos Djarum Merosot Rp 108 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Harta kekayaan orang kaya di Indonesia kembali mengalami kenaikan dengan total US$ 306 miliar (sekitar Rp 5.093 triliun) dari sebelumnya US$ 263 miliar (sekitar Rp 4.381 triliun) pada 2024.

    Kekayaan mereka didorong oleh penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan 17% tahun ini. Namun, pasar saham tidak selalu menguntungkan para taipan. Ada juga yang harus mengalami penurunan kekayaan karena pergerakan pasar saham.

    Pemilik Djarum sekaligus orang terkaya di Indonesia, R Budi dan Michael Hartono, contohnya. Kekayaan gabungan mereka turun US$ 6,5 miliar (sekitar Rp 108,2 triliun) menjadi US$ 43,8 miliar (sekitar Rp 729,3 triliun).

    Pasalnya, saham Bank Central Asia, aset utama mereka, melemah 15% secara tahunan seiring kekhawatiran investor terhadap dampak ketidakpastian kebijakan moneter dan fiskal terhadap perbankan. Meski demikian, mereka tetap berada di posisi puncak selama lebih dari satu dekade.

    Seperti dilansir dari Forbes, taipan petrokimia dan energi Prajogo Pangestu mempertahankan posisi kedua. Ia meningkatkan kekayaannya 23% menjadi US$ 39,8 miliar (sekitar Rp 662,7 triliun) setelah meraup lebih dari US$ 140 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) dari initial public offering (IPO) Chandra Daya Investasi pada Juli, anak usaha infrastruktur Chandra Asri Pacific.

    Secara keseluruhan, separuh dari nama dalam daftar mencatat peningkatan kekayaan. Lonjakan terbesar, US$ 9,4 miliar (sekitar Rp 156,5 triliun), dibukukan keluarga Widjaja yang naik ke posisi ketiga dengan US$ 28,3 miliar (sekitar Rp 471 triliun).

    Selain itu, ada juga beberapa wajah baru yang masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia, yakni Hartati Murdaya, direktur utama Central Cipta Murdaya, menggantikan mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang wafat pada April di usia 84 tahun.

    Sebaliknya, ada pula yang terdepak dari daftar, salah satunya Kuncoro Wibowo, pemilik jaringan toko peralatan Aspirasi Hidup Indonesia. Saham perusahaan tersebut anjlok lebih dari 40% akibat penurunan laba.

    Sekadar informasi, ambang minimum kekayaan untuk masuk daftar turun menjadi US$ 920 juta (sekitar Rp 15,3 triliun) dari US$ 1,05 miliar (sekitar Rp 17,5 triliun) tahun lalu.

  • Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Upaya pemerintah mengintensifkan diplomasi ekonomi tidak hanya ditujukan untuk menarik arus dana asing jangka pendek, tetapi lebih diarahkan pada investasi produktif jangka menengah dan panjang. 

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi menilai, strategi ini penting untuk menopang target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

    Menurut Fithra, dalam jangka pendek Indonesia memang diuntungkan oleh sentimen positif pasar keuangan. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta imbal hasil obligasi pemerintah yang relatif menarik mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.

    “IHSG sudah hampir menembus Rp 9.000-an, bagaimana yield trade dari bond kita juga relatif menarik ya, bahkan sekarang menuju 6%,” bebernya saat dijumpai di kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025). 

    Namun, ia menegaskan arus dana portofolio tidak menjadi fokus utama diplomasi ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah, kata dia, justru menargetkan masuknya investasi di sektor riil yang mampu menciptakan nilai tambah dan dampak berkelanjutan bagi perekonomian.

    “Apa yang dilakukan Presiden dan kementerian teknis adalah mengejar target-target investasi jangka menengah dan panjang,” ujar Fithra.

    Ia menambahkan, investasi jangka panjang menjadi kunci untuk mendorong ekspansi sektor strategis seperti energi, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta sektor-sektor pendukung hilirisasi. 

    Dengan strategi tersebut, diplomasi ekonomi diharapkan tidak hanya memperkuat indikator pasar keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.