Topik: impor beras

  • DPR Akan Pastikan Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Dirasakan Langsung oleh Petani – Halaman all

    DPR Akan Pastikan Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Dirasakan Langsung oleh Petani – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yoham menyampaikan pihaknya akan mengawal langsung kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga pembelian petani (HPP) gabah dan jagung, serta tidak melakukan impor terhadap sejumlah produk pangan di tahun 2025.

    “Kebijakan Pak Prabowo ini luar biasa demi sejahteranya para petani, dan program swasembada pangan. Karena itu, DPR akan mengawal kebijakan ini betul-betul diimplentasikan dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” kata Ahmad Yohan dalam keterangan persnya kepada wartawan, Selasa (31/12/2024).

    Komisi IV DPR, kata Yohan, sebagai mitra Pemerintah yang bertugas mengawasi dan mengawal kebijakan di bidang pangan akan segera mengadakan rapat dengan para pihak seperti Perum Bulog, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan pihak lainnya.

    “Segera kita akan rapat dengan Bulog, Kementan, Bappenas, dan lainnya, untuk membahas dan memastikan bagaimana kebijakan ini terlaksana dan terawasi dengan baik,” ucap politisi PAN ini.

    Yohan pun mengingatkan, agar para pihak terkait tidak main-main dengan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Prabowo tersebut. 

    “Jangan sampai ada kasus HPP gabah dan jagung sudah naik, tapi pembelian oleh Bulog masih di bawah HPP. Komisi IV juga akan mengecek langsung apakah pembelian gabah dan jagung sudah sesuai HPP,” tegasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga pembelian petani atau HPP untuk komoditas gabah dari Rp6.000 per kilogram menjadi Rp6.500 per kilogram, dan HPP jagung dari sebelumnya Rp5.000 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram pada 2025.

    “Berapa pun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Nantinya, gabah dan jagung produksi petani akan ditampung di gudang Bulog, induk koperasi, dan lainnya.

    “Pendek kata, perintah Presiden memutuskan tadi, gabah dan jagung berapa pun produk petani akan dibeli dengan harga HPP,” Zulhas menandaskan.

    Pemerintah juga memastikan tidak akan melakukan impor terhadap komoditas beras, jagung, gula, dan garam untuk tahun 2025 nanti. “Kita sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras ya tahun depan. Tidak impor beras, kemudian jagung. Tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” tutur Ketua Umum PAN ini.

  • DPR Bakal Pastikan Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Dirasakan Langsung Oleh Petani – Halaman all

    DPR Bakal Pastikan Kenaikan HPP Gabah dan Jagung Dirasakan Langsung Oleh Petani – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan menyampaikan pihaknya akan mengawal langsung kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga pembelian petani (HPP) gabah dan jagung, serta tidak melakukan impor terhadap sejumlah produk pangan di tahun 2025.

    “Kebijakan Pak Prabowo ini luar biasa demi sejahteranya para petani, dan program swasembada pangan. Karena itu, DPR akan mengawal kebijakan ini betul-betul diimplentasikan dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” kata Ahmad Yohan dalam keterangan persnya kepada wartawan, Selasa (31/12/2024).

    Komisi IV DPR, kata Yohan, sebagai mitra Pemerintah yang bertugas mengawasi dan mengawal kebijakan di bidang pangan akan segera mengadakan rapat dengan para pihak seperti Perum Bulog, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan pihak lainnya.

    “Segera kita akan rapat dengan Bulog, Kementan, Bappenas, dan lainnya, untuk membahas dan memastikan bagaimana kebijakan ini terlaksana dan terawasi dengan baik,” ucap politisi PAN ini.

    Yohan pun mengingatkan, agar para pihak terkait tidak main-main dengan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Prabowo tersebut. 
    “Jangan sampai ada kasus HPP gabah dan jagung sudah naik, tapi pembelian oleh Bulog masih di bawah HPP. Komisi IV juga akan mengecek langsung apakah pembelian gabah dan jagung sudah sesuai HPP,” tegasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga pembelian petani atau HPP untuk komoditas gabah dari Rp6.000 per kilogram menjadi Rp6.500 per kilogram, dan HPP jagung dari sebelumnya Rp5.000 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram pada 2025.

    “Berapa pun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Nantinya, gabah dan jagung produksi petani akan ditampung di gudang Bulog, induk koperasi, dan lainnya.

    “Pendek kata, perintah Presiden memutuskan tadi, gabah dan jagung berapa pun produk petani akan dibeli dengan harga HPP,” Zulhas menandaskan.

    Pemerintah juga memastikan tidak akan melakukan impor terhadap komoditas beras, jagung, gula, dan garam untuk tahun 2025 nanti. “Kita sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras ya tahun depan. Tidak impor beras, kemudian jagung. Tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” tutur Ketua Umum PAN ini.

  • Hentikan Impor Beras dan Gula, Berikut Janji Pemerintah di 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Desember 2024

    Hentikan Impor Beras dan Gula, Berikut Janji Pemerintah di 2025 Regional 31 Desember 2024

    Hentikan Impor Beras dan Gula, Berikut Janji Pemerintah di 2025
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pangan RI,
    Zulkifli Hasan
    , menegaskan bahwa pemerintah akan menghentikan
    impor beras
    dan gula untuk kebutuhan konsumsi mulai 2025.
    Dalam konferensi pers yang diadakan setelah Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, menjanjikan bahwa pemerintah akan membeli hasil pertanian lokal dengan harga yang menguntungkan.
    “Kami sudah putuskan dengan semangat itu, kita sudah tidak impor lagi, 2025 mulai berlaku tidak impor beras, dan tidak
    impor gula
    untuk konsumsi,” ucapnya, Selasa (31/12/2024).
    “Tidak ada impor jagung untuk pakan ternak, tidak ada impor garam. Jadi empat bidang ini, para pengusaha dan petani, silakan berlomba-lomba, berusaha banyak. Insya Allah yakin bagus harganya,” katanya lagi.


    ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani Warga antre membeli beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) saat operasi pasar yang diselenggarakan pemerintah bersama Perum Bulog di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (28/2/2024). Perum Bulog Jawa Timur memiliki stok beras sebanyak 130 ribu ton dan petani juga akan memasuki musim panen padi pada bulan Maret 2024 sehingga stok aman dan masyarakat tidak perlu panik dalam mendapatkan beras.
    Zulhas juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Perum Bulog untuk membeli hasil pertanian, khususnya padi dan jagung, yang belum terserap oleh pasar.
    “Atas perintah bapak presiden, diputuskan bahwa berapa pun nanti hasil pertanian padi dan jagung yang tidak bisa diserap pasar, maka akan dibeli seluruhnya oleh pemerintah melalui Bulog,” jelasnya.
    Pemerintah akan membeli gabah dengan harga Rp 6.500 per kilogram dan jagung seharga Rp 5.500 per kilogram melalui pabrik-pabrik di daerah.
    “Nanti kerja sama dengan pabrik-pabrik di daerah. Bulog akan membeli beras dalam bentuk beras dengan harga Rp 12.000 per kilogram. Gabah dibeli Rp 6.500 (dari pabrik) diolah jadi beras, dan dibeli Bulog Rp 12.000, nanti ada hitung-hitungan,” tambah Zulhas.
    Zulhas menekankan pentingnya langkah ini karena masyarakat meminta pemerintah untuk menyerap hasil tani dengan harga yang menguntungkan.
    Dia optimistis bahwa Kemenko Bidang Pangan dapat memenuhi tantangan Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan dengan memanfaatkan hasil produksi lokal.
    “Presiden memerintahkan menteri-menterinya, jangan
    cengeng
    , jangan
    minderan
    , jangan pesimis. Presiden perintahkan menterinya semangat dulu, usaha kerja keras dulu, baru nanti kalau tidak bisa, baru kita evaluasi,” tegasnya.
    Selain itu, Zulhas juga mendorong optimalisasi saluran irigasi dan penyaluran pupuk yang efisien, serta meningkatkan jumlah dan kemampuan penyuluh tani serta membuka lahan baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Gabah dan Jagung Petani Naik di 2025, Ini Rinciannya – Page 3

    Harga Gabah dan Jagung Petani Naik di 2025, Ini Rinciannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga pembelian petani atau HPP untuk komoditas gabah dari Rp6.000 per kilogram menjadi Rp6.500 per kilogram, dan HPP jagung dari sebelumnya Rp5.000 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram.

    “Berapa pun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dikutip dari Kanal News Liputan6.com, Selasa (31/12/2024).

    Nantinya, gabah dan jagung produksi petani akan ditampung di gudang Bulog, induk koperasi, dan lainnya.

    “Pendek kata, perintah Presiden memutuskan tadi, gabah dan jagung berapa pun produk petani akan dibeli dengan harga HPP,” Zulhas menandaskan.

    Sebelumnya, pemerintah memastikan tidak akan melakukan impor terhadap komoditas beras, jagung, gula, dan garam untuk tahun 2025 nanti. Hal itu diputuskan usai rapat terbatas antara sejumlah menteri dari kementerian terkait dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras ya tahun depan. Tidak impor beras, kemudian jagung. Tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” tutur

    Menurutnya, produksi beras tahun depan diproyeksi mengalami peningkatan. Berdasarkan perhitungan, produksi beras pada Januari 2024 sebesar 0,8 juta ton akan naik menjadi 1,3 juta ton pada Januari 2025.

    “Januari saja produksi beras kita sudah naik dari 0,8 (juta ton) jadi 1,3 (juta ton). Nah, yang Februari 0,8 (juta ton) jadi 2,08 (juta ton) produksi beras. 2,08 juta (ton),” jelas dia.

     

  • Prabowo Putuskan Setop Impor Beras, Jagung, Gula, dan Garam

    Prabowo Putuskan Setop Impor Beras, Jagung, Gula, dan Garam

    Jakarta, FORTUNE – Pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor sejumlah komoditas Pangan strategis, seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam, mulai 2025. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/12).

    Zulhas menyebut keputusan ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. “Tidak impor beras, kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas saat keterangan pers terkait Ratas Mengenai Swasembada Pangan yang disiarkan secara virtual, Senin (30/12).

    Rapat  juga membahas kenaikan signifikan produksi beras nasional. Zulhas menjelaskan bahwa pada Januari, produksi beras diproyeksikan meningkat dari 0,8 juta ton menjadi 1,3 juta ton dan diprediksi terus naik hingga Februari menjadi 2,08 juta ton.

    “Ini menunjukkan bahwa produksi pangan dalam negeri terus membaik. Dengan peningkatan seperti ini, kita optimistis dapat mencukupi kebutuhan tanpa impor,” ujarnya.

    Kebijakan harga gabah dan jagung

    Selain menghentikan impor, pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan harga pembelian gabah dan jagung dari petani. Harga gabah naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, sementara harga jagung dinaikkan dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram.

    “Keputusan ini adalah langkah bersejarah. Presiden telah memerintahkan agar seluruh produksi gabah dan jagung dari petani akan dibeli dengan harga yang telah ditetapkan, tanpa ada batasan jumlah,” ujar Zulhas.

    Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas penyimpanan, seperti gudang Bulog, gudang resi, dan gudang induk operasi, untuk memastikan hasil panen petani dapat ditampung dengan baik.

    Dalam kesempatan yang sama, Zulhas menegaskan bahwa seluruh komoditas pangan dalam negeri, termasuk beras, jagung, dan produk lainnya, tidak akan mengalami kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    “Seluruh produk pangan dalam negeri tidak akan dikenakan kenaikan PPN, baik itu beras biasa, beras ketan, atau beras merah. Ini adalah komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga,” kata Zulhas.

  • Politik, ratas bahas ketahanan pangan hingga penyelundupan tekstil

    Politik, ratas bahas ketahanan pangan hingga penyelundupan tekstil

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa terkait kebijakan pemerintah dan isu politik terjadi di sepanjang Senin (30/12).

    Dari mulai rapat terbatas presiden dan jajaran menteri membahas soal ketahanan pangan hingga penyelundupan tekstil. Berikut rangkaian berita yang telah dirangkum ANTARA.

    1. Presiden Prabowo panggil sejumlah menteri untuk ratas ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk mengikuti rapat terbatas soal ketahanan pangan di Istana Negara, Jakarta, Senin sore.

    Menteri-menteri yang datang ke Istana Negara itu, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

    Baca di sini

    2. DPR minta Kemendagri larang kepala daerah angkat timses jadi honorer

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melarang kepala daerah terpilih, baik gubernur, bupati, wali kota, mengangkat tim sukses (timses) menjadi pegawai honorer atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Menurut dia, kepala daerah terpilih harus mendahulukan pegawai yang sudah masuk ke dalam data dengan ketentuan masa kerja yang sudah lebih lama. Sehingga jangan sampai ada seseorang yang tiba-tiba diambil menjadi pegawai honorer atau PPPK.

    Baca di sini

    3. Presiden perintahkan setop impor beras, garam, gula, jagung

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat memimpin rapat terbatas dengan beberapa menterinya di Istana Negara, Jakarta, Senin sore, memerintahkan jajaran menterinya untuk menyetop impor beras, garam, gula konsumsi, dan jagung pada 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menginformasikan perintah Presiden itu kepada wartawan saat jumpa pers di kompleks Istana Negara selepas rapat.

    Baca di sini

    4. TNI AU kerahkan “drone” Anka untuk jaga kawasan Natuna

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan mengerahkan pesawat nirawak atau drone Anka untuk mengawasi kawasan Natuna Utara yang berdekatan dengan kawasan Laut China Selatan.

    Drone Anka itu dikerahkan ke wilayah tersebut lantaran saat ini situasi di kawasan Laut China Selatan tengah memanas disebabkan oleh konflik perbatasan antarbeberapa negara ASEAN.

    Baca di sini

    5. Prabowo sebut penyelundupan tekstil ancaman bagi kedaulatan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan praktik penyelundupan, salah satunya komoditas tekstil di dalam negeri, merupakan bentuk ancaman bagi kedaulatan Indonesia.

    “Penyelundupan tekstil, misalnya, mengancam industri dalam negeri dan kehidupan ratusan ribu pekerja kita,” katanya saat menyampaikan pengarahan pada Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, Senin.

    Baca di sini

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemerintah Stop Impor Beras, Gula, Jagung, dan Garam pada 2025

    Pemerintah Stop Impor Beras, Gula, Jagung, dan Garam pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan pemerintah sudah memutuskan menghentikan atau menstop impor beras, gula, jagung, dan garam pada 2025. Pasalnya produksi komoditas pangan itu di dalam negeri sudah meningkat.

    “Tidak impor beras, kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas dalam konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto membahas ketahanan pangan di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/12/24).

    Menurut Zulkifli, produksi beras nasional terus meningkat. Pada awal 2025, produksi beras diperkirakan mencapai 2,8 juta ton, naik signifikan dibandingkan Januari 2024 yang hanya 1,3 juta ton.

    “Januari saja produksi beras kita sudah naik dari 0,8 (juta ton) jadi 1,3 (juta ton). Nah, yang Februari 0,8 (juta ton) jadi 2,08 (juta ton) produksi beras. 2,08 juta (ton),” ucapnya.

    Selain menstop impor beras, Presiden Prabowo Subianto juga menyetujui untuk kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 menjadi  Rp 6.500 per kilogram. Serta harga acuan pembelian (HAP) jagung dari Rp 5000 menjadi Rp 5.500 per kilogram.

    “Melalui perdebatan yang panjang, tadi sudah diputuskan presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500. Satu, HPP beras, dua jagung, disepakati harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500,” ujar Zulhas.

    Zulhas menambahkan, pemerintah berkomitmen akan membeli berapapun jumlah hasil panen petani, sesuai dengan harga HPP yang sudah ditentukan.

    “Berapa saja, jagung dan gabah petani. Ini baru satu keputusan yang berani. Tadi dalam perdebatanya, kalau beli, gudangnya di mana, nyimpannya dimana. Kami bahas sampai detil. Ada gudang Bulog nanti akan dipergunakan, ada gudang resi gudang akan digunakan, ada gudang induk koperasi akan digunakan,” pungkasnya.

  • Pemerintah putuskan kenaikan HPP gabah dan jagung

    Pemerintah putuskan kenaikan HPP gabah dan jagung

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/12). Usai ratas, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah memutuskan kenaikan HPP gabah dan jagung, hingga menyetop impor beras mulai 2025. (Suci Nurhaliza/Yogi Rachman/Andi Bagasela/Farah Khadija)

  • Tok! Prabowo Setujui RI Setop Impor Beras, Jagung, Gula & Garam di 2025

    Tok! Prabowo Setujui RI Setop Impor Beras, Jagung, Gula & Garam di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa pemerintah bakal menghentikan impor empat komoditas pangan pada 2025. Keempat komoditas tersebut yakni beras, jagung, gula dan garam.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui agar tak ada lagi kegiatan impor beras, jagung, gula, hingga garam pada 2025.

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Terbatas (ratas) di Istana Negara dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Direktur Perum Bulog Wahyu Suparyono terkait dengan swasembada pangan, Senin (30/12/2024).

    “Alhamdullilah dalam ratas yang pertama kami sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya pak Mentan ya? tahun depan, tida impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas, Senin (30/12/2024).

    Zulhas mengatakan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini. 

    Upaya penghentian impor ini guna mencapai visi swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target pada 2029 tapi ini dimajukan ke 2027.

    Diberitakan sebelumnya, Menko Pangan Zulhas menyatakan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga jagung pada 2025. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada beras nasional.

    “Swasembada pangan ini menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target di 2029 tapi ini dimajukan ke 2027. Sehingga semua harus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan ini,” kata Zulkifli Hasan saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandar Lampung seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).

    Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis stok beras dalam negeri aman meski pemerintah memutuskan tidak melakukan impor beras pada 2025.

    Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menyampaikan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai pemerintah dalam hal ini Perum Bulog sekitar 2 juta ton.

    “Insyaallah sangat aman untuk jaga harga dan pasokan sampai nanti masuk panen raya sekitar Maret-Mei 2025,” kata Maino kepada Bisnis, Minggu (29/12/2024).

  • Prabowo Kerek Harga Gabah Jadi Rp6.500 per Kg, Jagung Rp5.500 per Kg

    Prabowo Kerek Harga Gabah Jadi Rp6.500 per Kg, Jagung Rp5.500 per Kg

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan pemerintah menaikkan harga gabah dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram (kg) dan harga jagung dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kg.

    Hal ini ia katakan usai mengikuti rapat kabinet terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/12).

    “Kita tadi sudah diputuskan presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. harga HPP. Dua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” kata Zulhas.

    Ia mengatakan Prabowo memutuskan berapapun produksi beras, gabah dan jagung dari petani akan ditampung dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Baginya, keputusan ini menjadi bersejarah yang diambil pemerintah.

    “Pendek kata, perintah Presiden memutuskan tadi, gabah dan jagung, berapapun produk petani, akan dibeli dengan harga HPP Rp6.500 dan Rp5.500,” kata dia.

    Zulhas juga menyatakan produksi beras Indonesia akan mengalami kenaikan dari 0,8 juta ton menjadi 1,3 juta ton pada Januari 2025.

    Pada Februari 2025, produksi beras diperkirakan naik dari 0,8 juta ton jadi 2,08 juta ton.

    “Tidak impor beras, Pak Mentan ya, tahun depan. Tidak impor beras, kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata dia.

    (rzr/sfr)