Topik: Harga minyak dunia

  • Sri Mulyani Wanti-Wanti Efek Trump Menang Pilpres AS ke Harga Minyak Dunia

    Sri Mulyani Wanti-Wanti Efek Trump Menang Pilpres AS ke Harga Minyak Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti efek kemenangan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam ajang Pilpres 2024 terhadap harga minyak dunia.

    Sri Mulyani menjelaskan, Trump sangat berbeda dengan Presiden Amerika Serikat (AS) petahana Joe Biden. Bagaimanapun, sambungnya, Trump berasal dari Partai Republik sementara Biden dari Partai Demokrat.

    Salah satu perbedaan paling mencolok adalah terkait isu perubahan iklim. Sri Mulyani meyakini, komitmen Trump terhadap perubahan iklim jauh lebih rendah dibandingkan Biden.

    “Ini akan memberikan dampak terhadap minyak dunia maupun tren ke depan terhadap isu climate change [perubahan iklim],” jelasnya dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (8/11/2024).

    Tak hanya persoalan perubahan iklim, pandangan ekonomi Trump yang cenderung mendorong proteksionisme juga akan memberi ekspektasi tersendiri ke pelaku pasar.

    Menurutnya, pelaku pasar akan mengharapkan Trump menurunkan pajak korporasi, semakin melebarkan defisit belanja dan penerimaan, hingga mendorong gencatan senjata terhadap perang di berbagai dunia.

    “Beberapa perubahan dalam policy [kebijakan] telah menimbulkan reaksi sesaat atau langsung dari market,” ujarnya.

    Sebagai informasi, dalam laporan Citi yang dikutip dari Reuters pada Kamis (7/11/2024), harga minyak mentah jenis Brent berpotensi bergerak di kisaran US$60 per barel karena potensi tarif perdagangan dan peningkatan pasokan minyak terutama usai kemenangan Trump.

    Citi mencatat bahwa pengaruh Trump terhadap OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, mungkin mendorong kelompok produsen tersebut untuk mengurangi pengurangan produksi lebih cepat, sekaligus berpotensi mengurangi ketegangan geopolitik dan melepaskan kembali sebagian minyak ke pasar.

    Kebijakan Trump dapat menguntungkan industri ini melalui potensi insentif pajak untuk investasi modal dalam eksplorasi dan produksi dan dapat membalikkan kenaikan royalti, biaya penawaran minimum, dan tarif sewa lahan Federal di era Biden.

    Lebih lanjut, Citi mencatat kebijakan Trump dapat menimbulkan dampak beragam pada pertumbuhan ekonomi global, khususnya negatif bagi Eropa dan China, yang masih terkena risiko tarif perdagangan.

    Hal ini dapat semakin menghambat pertumbuhan permintaan minyak global, sehingga menimbulkan risiko penurunan terhadap ekspektasi pertumbuhan permintaan minyak global Citi, yang saat ini sebesar 0,9 juta barel per hari untuk tahun depan.

    “Meski begitu, meski agenda minyak dan gas lebih mendukung, dampak langsungnya terhadap pasar minyak fisik kemungkinan akan terbatas,” tulis Citi dalam laporannya.

  • Harga Minyak Dunia Menggeliat

    Harga Minyak Dunia Menggeliat

    New York: Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat.
     
    Melansir Xinhua, Jumat, 8 November 2024, harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 67 sen atau 0,93 persen menjadi USD72,36 per barel di Bursa Perdagangan New York.
     
    Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 71 sen atau 0,95 persen menjadi USD75,63 per barel di Bursa Berjangka London ICE.
     
    Nasdaq meroket

    Saham-saham di Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Investor mempertimbangkan pemangkasan suku bunga baru dari Federal Reserve bersamaan dengan kemenangan pemilihan presiden Donald Trump.
    Melansir Xinhua, Jumat, 8 November 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,59 poin, atau 0,00 persen menjadi 43.729,34. S&P 500 naik 44,06 poin atau 0,74 persen menjadi 5.973,1. Indeks Komposit Nasdaq naik 285,99 poin atau 1,51 persen menjadi 19.269,46.
     
     

     

    Ilustrasi. Foto: AFP
     

    Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan layanan komunikasi dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,92 persen dan 1,83 persen. Sementara itu, sektor keuangan dan industri memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 1,62 persen dan 0,60 persen.
     

    The Fed pangkas suku bunga

    Seperti yang diantisipasi, The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Kamis, sehingga turun ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen.
     
    Namun, bank sentral menghapus pernyataan kebijakannya Komite Pasar Terbuka Federal telah memperoleh keyakinan yang lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen. Sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kecepatan dan jumlah penurunan suku bunga di masa mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Donald Trump Menang Pilpres AS, Menkeu Ungkap Dampak ke Ekonomi Indonesia

    Donald Trump Menang Pilpres AS, Menkeu Ungkap Dampak ke Ekonomi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Donald Trump yang menang pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS 2024 akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Beberapa policy disebut akan berubah dan berdampak terhadap ekonomi domestik.

    Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada saat konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta edisi November 2024 di kantor Kementerian Keuangan pada Jumat (8/11/2024).

    “Nanti akan banyak policy yang akan berubah karena presiden terpilih AS Donald Trump berasal dari Partai Republik, berbeda dengan Presiden Joe Biden yang dari Partai Demokrat,” ucapnya.

    Sri Mulyani mengungkap pandangan Trump terkait penurunan CO2 dari energi yang berbeda dengan Biden.

    “Hal ini tentu akan berdampak terhadap harga minyak dunia dan tren ke depan terkait climate change dan energi,” paparnya.

    Selain itu, perang dagang atau trade war antara AS dan China juga akan terus berlanjut, terlebih saat ini tensi geopolitik di beberapa negara dunia masih berlangsung.

    “Perubahan policy  ini juga akan menimbulkan reaksi pasar, seperti penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja, serta kenaikan tarif impor, terutama China. Hal ini tentu harus kita antisipasi,” papar dia.

    Ia memaparkan, ekonomi AS saat ini resilien pada angka 2,7%, dilanjutkan dengan pasar tenaga kerja AS yang kuat, dan angka pengangguran yang turun 4,1%. Selain itu, inflasi juga menurun pada level 2,4%.

    “Inflasi terjadi karena ada kenaikan harga pangan, sehingga menyebab The Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) beberapa hari yang lalu,” ucapnya.

    Ia melanjutkan, angka ekonomi ini memang terjadi di AS, tetapi sebagai negara besar akan berpengaruh ke ekonomi global, termasuk Indonesia.

    “Ini semua terjadi di AS, tetapi karena negara terbesar dari sisi ekonomi dan memiliki mata uang dolar yang banyak digunakan sebagai transaksi di dunia, maka tentu akan memengaruhi ekonomi global,” pungkasnya.

     

  • Harga Minyak Dunia Naik 1%, Dipatok Segini Sekarang – Page 3

    Harga Minyak Dunia Naik 1%, Dipatok Segini Sekarang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia naik sekitar 1% pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan sangat ketat. Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah naik lebih dari 2% pada sesi perdagangan sebelumnya karena OPEC+ menunda rencana untuk menaikkan produksi pada bulan Desember.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (6/11/2024), harga minyak Brent naik 45 sen atau 0,6%, dan ditutup pada level USD 75,53 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 52 sen atau 0,73% menjadi USD 71,99.

    Kontes pemilihan presiden AS yang memusingkan antara mantan Presiden Republik Donald Trump dan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris melaju menuju akhir yang tidak pasti pada hari Selasa saat jutaan orang Amerika menuju ke tempat pemungutan suara.

    “Hasil (pemilu) mungkin tidak akan diketahui selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, dan kemungkinan besar akan ada yang menggugat dan menentangnya,” kata Analis di PVM Tamas Varga.

    “Namun kemarin, kelompok OPEC+ yang mencuri perhatian. Ketegangan di Timur Tengah dan melemahnya dolar juga berperan dalam mendorong harga minyak naik,” kata Varga.

    Dolar AS Merosot

    Dolar AS merosot ke nilai terendah dalam dua minggu terhadap sekeranjang mata uang lainnya karena para pedagang menyesuaikan posisi menjelang pemilu AS. Dolar AS yang melemah membuat harga minyak lebih murah di negara lain, yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar.

    Badai yang diprediksi akan meningkat menjadi badai di Teluk Meksiko minggu ini dapat mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel.

    Harga minyak telah didukung oleh pengumuman  Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu mereka, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ pada hari Minggu untuk menunda kenaikan produksi selama sebulan mulai Desember karena permintaan yang lemah dan meningkatnya pasokan non-OPEC menekan pasar.

     

  • Harga Minyak Melambung Usai OPEC+ Tunda Dongkrak Produksi – Page 3

    Harga Minyak Melambung Usai OPEC+ Tunda Dongkrak Produksi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia naik hampir 3% pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga minyak dunia ini karena OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana peningkatan produksi selama sebulan.

    sementara, pelaku pasar saat ini tengah bersiap menghadapi minggu penting yang mencakup pemilihan presiden AS dan pertemuan penting di Tiongkok.

    Mengutip CNBC, Selasa (5/11/2024), harga minyak berjangka Brent naik USD 1,98 per barel atau 2,71% dan ditutup pada USD 75,08 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,98 per barel atau 2,85% dan ditutup pada USD 71,47 per barel.

    Pada hari Minggu, OPEC+, yang mencakup Negara-negara anggota organisasi pengekspor minyak plus Rusia dan sekutu lainnya, mengatakan akan memperpanjang pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) selama satu bulan lagi atau hingga akhir Desember.

    Pemotongan produksi atau lebih tepatnya penundaan peningkatan produksi ini telah dilakukan sejak Oktober kemarin. Alasannya, harga yang telah turun dalam dan permintaan yang lemah.

    OPEC+ seharusnya meningkatkan produksi sebesar 180.000 bph mulai Desember.

    “Mempertimbangkan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, kami yakin grup tersebut menginginkan kejelasan lebih lanjut tentang dampak ekonomi dari pemotongan suku bunga di AS dan pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter di Tiongkok,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

    “OPEC+ juga harus memiliki kejelasan tentang presiden AS berikutnya dan dampak pemotongan kompensasi dari negara-negara yang memproduksi di atas batas maksimal mereka di masa lalu.” tambah Giovanni.

    OPEC+ akan secara bertahap menghentikan pemotongan 2,2 juta barel per hari selama beberapa bulan mendatang, sementara pemotongan produksi 3,66 juta barel per hari lainnya akan tetap dilakukan hingga akhir 2025.

     

  • Langkah OPEC+ Dorong Harga Minyak Naik Lebih dari 2 Persen

    Langkah OPEC+ Dorong Harga Minyak Naik Lebih dari 2 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Keputusan OPEC+ terkait penundaan rencana peningkatan produksi selama satu bulan mendorong harga minyak dunia menguat lebih dari 2% pada perdagangan Senin (4/11/2024). Selain itu, hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) juga memengaruhi harga minyak.

    Mengutip Reuters, Selasa (5/11/2204), harga minyak Brent naik 2,7% atau sebesar US$ 1,98 menjadi US$ 75,08 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 2,85% atau US$ 1,98 menjadi US$ 71,47 per barel. Diketahui pada pekan lalu, harga Brent sempat anjlok 4% dan WTI turun 3%.

    OPEC+ pada Minggu (3/11/2024), umumkan perpanjangan pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi bulanan sebesar 180.000 bpr mulai Desember.

    Ahli strategi energi Macquarie Walt Chancellor mengatakan, perpanjangan ini memunculkan keraguan terhadap komitmen OPEC+ untuk meningkatkan pasokan pada 2025.

    “Pengumuman ini mungkin meredakan kekhawatiran akan perang harga OPEC+ yang baru,” ucapnya.

    Produksi minyak OPEC meningkat pada Oktober setelah Libya menyelesaikan krisis politik. Namun, peningkatan produksi dibatasi oleh komitmen Irak untuk memenuhi pemotongan produksi yang telah disepakati dalam aliansi OPEC+.

    Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya menyebut, produksi minyak negara itu mendekati 1,5 juta bph.

    Selain itu, Pilpres AS juga membuat harga minyak naik karena persaingan dua kandidat yang kuat. Kamala Harris dan Donald Trump bersaing ketat di survei, sehingga memicu ketidakpastian pasar.

  • Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Ikut Mendidih!

    Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Ikut Mendidih!

    Jakarta

    Harga minyak dunia naik di tengah konflik Timur Tengah yang kian memanas. Kenaikan harga minyak menyusul laporan bahwa Iran tengah mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel dari Irak dalam beberapa hari mendatang.

    Dikutip dari CNBC, Sabtu (2/11/2024), harga minyak berjangka Brent naik 29 sen, atau 0,4% menjadi US$ 73,10 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 23 sen, atau 0,33% ke US$ 69,49. Namun demikian, untuk minggu ini, kedua kontrak tersebut masih turun lebih dari 3% setelah naik 4% pada pekan lalu.

    Situs berita AS, Axios, melaporkan pada Kamis bahwa Iran tengah mempersiapkan diri untuk menyerang Israel dari Irak dalam beberapa hari ke depan. Laporan ini mengutip dua sumber Israel yang tidak disebutkan namanya.

    “Setiap tanggapan tambahan dari Iran mungkin tetap terkendali, mirip dengan serangan terbatas Israel akhir pekan lalu, oleh karena itu terutama dimaksudkan sebagai demonstrasi kekuatan daripada undangan untuk membuka peperangan,” kata analis SEB Research Ole Hvalbye.

    Iran dan Israel telah terlibat dalam serangkaian serangan balasan dalam perang Timur Tengah yang lebih luas dipicu oleh pertempuran di Gaza. Serangan udara Iran sebelumnya terhadap Israel pada 1 Oktober dan April sebagian besar ditangkis, dengan hanya menimbulkan kerusakan kecil.

    Iran mendukung beberapa kelompok yang saat ini memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman. AS telah meminta Lebanon untuk mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan Israel untuk menghidupkan kembali pembicaraan untuk mengakhiri permusuhan Israel dan Hizbullah.

    Di sisi lain, Iran merupakan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Menurut data Badan Informasi Energi AS, Iran memproduksi 4 juta barel minyak per hari (bpd) pada 2023.

    Sedangkan menurut analis dan laporan pemerintah AS, Iran berada di jalur yang tepat untuk mengekspor 1,5 juta bpd pada 2024. Angka ini naik dari perkiraan 1,4 juta bpd pada tahun 2023.

    Perubahan harga minyak ini juga didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC+ dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada bulan Desember selama sebulan atau lebih. Ini karena kekhawatiran atas permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan. Keputusan dapat diambil paling cepat minggu depan.

    (shc/ara)

  • Harga Minyak Dunia Naik Lagi, Ini Pemicunya – Page 3

    Harga Minyak Dunia Naik Lagi, Ini Pemicunya – Page 3

    Sebelumnya, Harga minyak melonjak pada hari Rabu, naik lebih dari 2% setelah data menunjukkan penurunan tak terduga pada stok minyak mentah dan bensin AS minggu lalu. Kenaikan harga minyak ini juga dipicu laporan bahwa OPEC+ mungkin menunda rencana peningkatan produksi minyak.

    Dikutip dari CNBC, kamis (31/10/2024), setelah mengalami penurunan lebih dari 6% di awal minggu karena risiko perang lebih luas di Timur Tengah berkurang, minyak mentah berjangka Brent menguat USD 1,43 atau 2,01%, menjadi USD 72,55 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,4 atau 2,08%, menjadi USD 68,61 per barel.

    Stok bensin AS secara tak terduga turun ke level terendah dua tahun minggu lalu, seiring meningkatnya permintaan, menurut Administrasi Informasi Energi (EIA). Stok minyak mentah AS juga mencatat penurunan mengejutkan karena impor yang menurun.

    Impor minyak mentah AS dari Arab Saudi turun ke titik terendah sejak Januari 2021, hanya 13.000 barel per hari (bph), turun dari 150.000 bph pada minggu sebelumnya. Impor minyak mentah dari Kanada, Irak, Kolombia, dan Brasil juga mengalami penurunan, menurut EIA.

    “Penurunan stok bensin akibat permintaan yang lebih tinggi dari minggu sebelumnya menjadi faktor pendukung utama,” ujar Matt Smith, analis dari Kpler, menambahkan bahwa penurunan impor membantu stok minyak mentah mengalami sedikit penurunan.

    OPEC Pertimbangkan Penundaan Peningkatan ProduksiReuters melaporkan bahwa OPEC+, yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutu seperti Rusia, mempertimbangkan untuk menunda peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan pada Desember karena kekhawatiran akan permintaan yang lemah dan pasokan yang meningkat.

    “OPEC+ selalu menyarankan bahwa pencabutan pemotongan pasokan sukarela tergantung pada kondisi pasar,” kata Harry Tchilinguirian, kepala riset di Onyx Capital Group. “Bahwa mereka mungkin meninjau kembali waktu pelepasan barel mereka tidaklah mengherankan, mengingat lemahnya realitas makroekonomi, khususnya di Tiongkok, yang menyebabkan penurunan estimasi pertumbuhan permintaan global.”

     

  • Gamsunoro cs, ‘Ksatria Laut’ Andalan Pertamina di Kancah Dunia

    Gamsunoro cs, ‘Ksatria Laut’ Andalan Pertamina di Kancah Dunia

    Jakarta

    Sebuah kapal tanker raksasa berkelir dominan merah dan hitam tampak bersandar di sebuah dermaga di wilayah Turki. Kapal raksasa itu adalah Gamsunoro, seperti tertulis di bagian lambung kapal.

    Kapal Gamsunoro merupakan kapal milik PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero). Kapal ini memiliki bobot 105.000 DWT.

    Kapal Gamsunoro bukan sembarangan kapal. Diambil dari nama gunung di Kepulauan Maluku, Kapal Gamsunoro sempat menghebohkan dunia di awal tahun 2024. Saat itu, perhatian dunia tengah tertuju di Laut Merah yang kondisinya mencekam karena serangan Houthi.

    Banyak kapal menghindar dan memilih jalur yang lebih jauh. Namun, dua kapal diberitakan bisa melenggang dengan aman di Laut Merah. Salah satu kapal itu adalah kapal tanker berbendera Indonesia yang kemudian diketahui adalah Gamsunoro.

    Keberadaan Gamsunoro di Turki untuk menjalani perawatan. Bukan karena rusak, kapal pengangkut minyak mentah itu berada di fasilitas Kuzey Star Shipyard di Tuzla, Turki untuk memenuhi ketentuan internasional. Seperti halnya motor yang rutin melakukan perawatan, Gamsunoro juga demikian untuk memastikan performa kapal tetap baik. Selain itu, Gamsunoro mengalami sedikit modifikasi seperti peningkatan (upgrading) bollard atau penambat tali supaya bisa melewati Terusan Panama.

    Terusan Panama merupakan jalur penting untuk menuju ke Amerika Serikat (AS). Dengan melewati jalur tersebut, Gamsunoro bisa menempuh perjalanan yang relatif singkat dan aman.

    “Kita melakukan upgrading di sistem ballast water treatment, dan juga kita melakukan upgrading di bollard tali temali, ini kapal kita akan melewati Panama Kanal. Jadi kita harus lengkapi dengan beberapa equipment, agar kapal ini bisa comply dengan aturan negara setempat,” kata Vice President Fleet PIS, I Gusti Ngurah Handiyana di Kuzey Star Shipyard di Tuzla, Turki, Jumat (25/10/2024) lalu.

    Perawatan dan modifikasi ini membuat Kapal Gamsunoro untuk siap menembus Negeri Paman Sam. Hal ini juga menjadi tanda jika Pertamina melalui PIS terus melebarkan sayap ke pasar global.

    CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangannya mengatakan, untuk menjawab tantangan bisnis dan terus tumbuh, pelaku industri pelayaran Indonesia perlu go global. Langkah tersebut juga sebagai cara memperkuat posisi Indonesia di kancah industri maritim dunia.

    “Kami juga telah go global dengan membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional, di samping rute-rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo,” katanya.

    Perusahaan pun terus meningkatkan investasi untuk memacu kinerja. Ini terlihat dari realisasi belanja modal (capital expenditure) yang menyentuh angka US$ 312 juta hingga Juni 2024. Angka itu telah mencapai 89% dari total realisasi investasi sepanjang 2023. PIS sendiri berencana menggelontorkan investasi hingga US$ 654,5 juta hingga akhir tahun ini.

    Salah satu investasi untuk memacu pertumbuhan bisnis ini adalah dengan mendatangkan armada-armada tanker baru. Selama semester I 2024, PIS telah menambah 6 tanker baru, termasuk tanker pengangkut gas raksasa.

    Adapun 4 tanker di antaranya merupakan Very Large Gas Carrier (VLGC) yaitu VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, VLGC Pertamina Gas Bergenia yang semuanya telah beroperasi. Kemudian, 2 armada merupakan tanker Medium Range untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus ekspansi market internasional yakni PIS Jawa dan PIS Kalimantan.

    Pada awal tahun, PIS juga telah meneken kerja sama untuk pembangunan tanker baru yang akan siap dioperasikan dalam 2-3 tahun mendatang. Langkah ini diyakini akan terus mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

    Sebuah kapal tanker berbendera Indonesia sempat menghebohkan dunia pada awal 2024 silam. Kapal tersebut berhasil melintasi Laut Merah yang kala itu sedang memanas. Foto: Achmad Dwi Afriyadi

    Kepada detikcom, Manager Corporate Communication and Relations PIS, Vega Pita menerangkan, saat ini perusahaan mengoperasikan 320 kapal tanker di mana 101 di antaranya merupakan kapal milik perusahaan. Dia mengatakan, saat ini PIS telah berlayar ke-64 rute internasional.

    “Yang terbaru, pada Juni 2024, PIS Middle East sukses mendapatkan kontrak kerja sama untuk Kapal Transko Yudhistira. Kerja sama bisnis ini untuk mengangkut produk bahan bakar minyak di wilayah Afrika Barat. Melalui kerja sama ini, PIS juga sukses menambah rute baru internasionalnya di pasar Afrika dengan tujuan baru Mauritius dan Togo,” terangnya.

    Selain Kapal Gamsunoro yang telah memenuhi standar untuk melewati Terusan Panama, terang Vega, beberapa armada PIS juga telah memenuhi persyaratan untuk berlayar di perairan internasional. Salah satunya adalah Kapal Pertamina Gas 2 yang telah mendapat Sertifikat Kepatuhan (Certificate of Compliance) dari United States Coast Guard (USCG).

    “Dokumen ini menjadi syarat bagi kapal berbendera asing untuk berlayar di perairan Amerika Serikat. Untuk memperluas jangkauan pelayaran, armada PIS juga telah memenuhi persyaratan Paris MOU untuk berlayar ke Eropa,” ungkap Vega.

    Sejalan dengan penguatan armada itu, kinerja PIS menunjukkan adanya pertumbuhan. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 280,9 juta pada semester I 2024 atau naik 103% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$ 138,5 juta. Laba tersebut juga menembus target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024 yang ditargetkan US$ 267,1 juta hingga akhir tahun.

    Vega menambahkan, PIS memiliki target untuk memperoleh pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada tahun 2034. Hingga paruh pertama tahun ini, PIS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,72 miliar.

    “Terdapat beberapa strategi untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan menambah armada-armada tanker baru untuk menguatkan bisnis di dalam maupun luar negeri,” ujar Vega.

    Tak Melulu Urusan Bisnis

    Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, ekspansi bisnis pelayaran internasional Pertamina melalui PIS merupakan langkah yang strategis. Hal itu akan memperkuat strategi diversifikasi dan ketahanan energi nasional.

    Menurutnya, Pertamina tidak hanya mengandalkan kegiatan eksplorasi dan ekploitasi minyak dan gas bumi (migas), tapi juga mengembangkan sumber daya energi di pasar global. Jaringan pelayaran internasional yang kuat memungkinkan PIS untuk memberikan kendali lebih besar bagi Pertamina atas rantai pasok migas dari luar negeri ke Indonesia.

    Langkah ini sangat krusial dalam mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, serta meminimalisir risiko gangguan pasokan yang bisa disebabkan oleh dinamika pasar global. Dia mengatakan, dengan kendali logistik yang lebih baik, Pertamina mampu menjamin kelancaran distribusi energi di seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan independensi dalam rantai pasok energi nasional.

    “PIS juga membuka sumber pendapatan baru bagi Pertamina dengan menyediakan layanan pengangkutan internasional bagi pihak ketiga,” katanya saat dihubungi detikcom.

    Pendapatan tambahan ini mendukung stabilitas finansial Pertamina, yang pada gilirannya memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga minyak dunia. Dengan demikian, kata dia, PIS berperan sebagai penopang stabilitas finansial bagi Pertamina.

    Di luar aspek finansial, penguatan armada ini juga membuka peluang pekerjaan baru di sektor maritim seperti di bidang teknisi, pelaut dan tenaga pendukung lainnya. Kondisi ini juga membuka peluang untuk mengakselerasi transfer teknologi dan inovasi di bidang pelayaran.

    Marcellus juga berpandangan, ekspansi PIS di pasar internasional juga memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi ekonomi maritim. Kehadiran kapal-kapal berbendera Indonesia di jalur perdagangan internasional meningkatkan pengaruh Indonesia dalam menjaga stabilitas jalur perdagangan global. Kemudian, PIS berperan dalam mengukuhkan citra Indonesia sebagai negara yang mampu bersaing dan berkontribusi positif dalam perdagangan dan keamanan maritim global.

    Dengan demikian, percepatan bisnis pelayaran internasional melalui PIS memberikan dampak luas bagi Pertamina dan Indonesia.

    “Bagi Pertamina, ini berarti ketahanan pasokan energi yang lebih baik dan stabilitas keuangan yang kokoh. Sementara bagi Indonesia, keuntungan dari langkah ini mencakup penguatan ekonomi, peningkatan teknologi, dan pengukuhan diplomasi maritim, yang pada akhirnya mendukung peran Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh dan berdaya saing tinggi di kancah global,” tutup Marcellus.

    (acd/eds)

  • Daftar Harga BBM di Seluruh SPBU RI, Berlaku 31 Oktober

    Daftar Harga BBM di Seluruh SPBU RI, Berlaku 31 Oktober

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi mengubah harga produk BBM-nya per 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia resmi menurunkan harga BBM non subsidi untuk periode Oktober 2024.

    Hingga Kamis, 31 Oktober 2024, terpantau harga BBM masih sama seperti perubahan terakhir per 1 Oktober 2024 lalu.

    Pertamina misalnya, untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM jenis Pertamax (RON 92) kini turun menjadi Rp 12.100 per liter, dari sebelumnya Rp 12.950 per liter pada September 2024. Penurunan juga terpantau pada BBM jenis Pertamax Turbo (RON 98) dari yang sebelumnya Rp 14.475 per liter, kini dibanderol menjadi Rp 13.250 per liter.

    Sementara itu, untuk BBM Solar non subsidi jenis Dexlite juga turun dari yang sebelumnya dipatok Rp 14.050 per liter pada September 2024, kini menjadi Rp 12.700 per liter. Berikutnya, produk Pertamina DEX dari sebelumnya dibanderol Rp 14.550 per liter, kini turun menjadi Rp 13.150 per liter.

    Sementara untuk Pertamax Green 95 pada periode Oktober 2024 ini dibanderol Rp 12.700 per liter, turun dari Rp 13.650 per liter pada periode September 2024 lalu.

    Harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5%, seperti di wilayah DKI Jakarta.

    Sementara untuk harga BBM bersubsidi untuk BBM Solar/Biosolar dan Pertalite tidak mengalami perubahan, masing-masing masih dibanderol Rp 6.800 dan Rp 10.000 per liter.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan bahwa harga BBM non subsidi selalu dievaluasi berkala mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    “Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi rutin dilakukan. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung trend harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Pada Oktober ini, semua harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penurunan harga,” jelas Heppy, dalam keterangan resmi.

    Penurunan harga BBM non subsidi ini pun berlaku di semua daerah, mulai dari Aceh hingga Papua.

    Tak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Shell, BP-AKR, hingga Vivo juga turun per 1 Oktober 2024.

    Berikut daftar lengkap harga BBM di seluruh SPBU RI, berlaku sejak 1 Oktober 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax: 12.100 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.250 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 12.700 per liter

    Pertamax Green 95: Rp 12.700 per liter

    BBM Shell:

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.070 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.250 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-power Nitro: Rp 13.260 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.070 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 12.840 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.250 per liter

    BBM Vivo:

    Revvo 95: Rp12.950/liter

    Revvo 92: Rp12.190/liter

    Revvo 90: Rp 11.995/liter.

    (wia)