Topik: haji

  • Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Polisi Belum Terima Laporan Pembabatan Kopi Varietas Baru di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Polisi belum menerima laporan pembabatan pohon kopi varietas baru Milo Pace milik Hasan Putra di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Polisi menekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah.

    Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Resor Jember Inspektur Dua Naufal Muttaqin mengatakan, pihaknya melihat kondusivitas keamanan dan hukum. “Pertama, kami sampaikan kepada para petani dan warga untuk bersama menjaga kondusivitas keamanan lingkungan sekitar,” katanya, ditulis Selasa (26/3/2024).

    Naufal menyerukan warga tak melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. “Dilihat dari permasalahan ini, terkait penebangan tanaman kopi milik Haji Hasan, ada dua langkah yang dapat ditempuh, bisa melalui perdata dan pidana,” katanya.

    Jika terkait tindak pidana, menurut Naufal, setiap orang berhak melaporkan permasalahan yang ada kepada kantor kepolisian terdekat. “Tapi Pak Haji Hasan belum membuat laporan ke kantor polisi. Jadi kami tidak mengambil tindakan,” katanya. Jika hendak menggugat secara perdata, Naufal menyarankan semua aspek legal disiapkan.

    Zainal Arifin, petani di Pace, mengatakan, kurang lebih ada 4.500 pohon kopi Milo Pace yang dikembangkan di atas tanah kas Desa Pace seluas tiga hektare. Setelah tiga tahun masa budidaya, varietas baru kopi Milo Pace yang ditemukan Hasan itu akhirnya berproduksi 1,5 ton. “Dengan harga sangat bagus, Rp 100 ribu per kilogram,” katanya.

    Namun perbedaan politik antara Hasan dan calon petahana Muhammad Farhan, membuat kopi varietas baru yang dibudidayakan itu pun dibabat. “Tanahnya memang tanah kas desa. Tapi apakah kemudian itu hak milik mutlak kepala desa? Kan tidak. Begitu jabatan kades sudah habis, dia tidak menguasai,” kata Zainal.

    Menurut Zainal, kopi tersebut seharusnya bisa dikelola Pemerintah Desa Pace melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Varietas ini kebanggaan Jember. Saya kasihan kepada bupati dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, karena slogan beliau adalah menjadikan Jember sebagai pusat kopi robusta terbaik di Indonesia. Ini baru berkembang, sudah dimusnahkan,” katanya.

    Zainal tidak tahu bagaimana prosedur hukum seharusnya dijalankan dalam menangani persoalan ini. “Oleh sebab itu, kami langsung ke DPRD Jember untuk mengetahui bagaimana sikap DPRD Jember dan Dinas TPHP terkait pemusnahan varietas ini,” katanya.

    Hasan sudah menyewa tanah kas desa itu sejak 1998. “Awalnya memang bukan menanam kopi, tapi pepaya. Tapi karena ada bantuan tanaman kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, akhirnya kami bermusyawarah dengan kepala desa untuk ditanan di sana,” kata Zainal.

    Petani pun memperpanjang masa sewa setiap tahun sejak masa kepemimpinan Kepala Desa Pace Nur Ahmad, Karyoso, sampai Muhammad Farhan yang menjabat dua periode. “Dalam peraturan di desa, setiap kali masa sewa habis, maka penyewa akan diberi undangan untuk ditanyakan apakah akan memperpanjang masa sewa atau tidak. Ini tidak ada undangan, tahu-tahu ada surat bahwa sewa itu diputus,” kata Zainal.

    Hasan Putra menambahkan, selama ini tidak pernah ada masalah dalam soal sewa lahan tanah kas Desa Pace. Ia juga tak pernah minta keringanan harga sewa. “Malah Pak Karyoso dulu ikut bekerja sama untuk kemajuan desa,” katanya.

    Hasan menyewa tanah kas desa pada masa pemerintahan Farhan sebesar Rp 1,5 juta per hektare setiap tahun. Masa sewa tersebut habis pada Desember 2023, dan oa terlambat memperpanjang masa sewa kurang lebih 1,5 bulan. “Bukan saya tidak mau memperpanjang, tapi karena saya tidak diundang,” katanya.

    Sebelum pohon kopi dibabat, Hasan tidak pernah menerima pemberitahuan dari Pemerintah Desa Pace. “Cuma pemerintah desa merasa keberatan, karena saya di sana bikin pondok di sana. Listrik masuk, jaringan wifi masuk,” katanya.

    Pondok itu dibangun untuk menerima tamu-tamu dari luar daerah yang datang ke Pace untuk melakukan studi banding soal kopi. “Kalau tidak ada pondoknya, mau ditaruh di mana. Apalagi sampai bupati berkunjung ke sana,” kata Hasan.

    Hasan sendiri tidak pernah menginap di pondok tersebut. “Kepentingan saya cuma untuk kunjungan-kunjungan agar agak tenang,” katanya.

    DPRD Jember melakukan rapat gabungan Komisi A dan Komisi B di gedung parlemen, Senin (25/3/2024) malam dengan mengundang Dinas TPHP Jember, camat Silo, penyewa, dan kepolisian. Namun Kepala Desa Pace Muhammad Farhan tidak hadir. [wir]

  • Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Jakarta

    Setelah tuntas bersepeda keliling Indonesia, Ari Yami berambisi melanjutkan perjalanannya gowes dari Majalengka di Jawa Barat ke Mekah di Arab Saudi untuk menunaikan umrah. Saat ini dia berada di Thailand dan tetap melanjutkan misinya kendati memasuki bulan Ramadan.

    Terdengar suara azan berkumandang di di latar belakang, ketika saya bercakap dengan Ari pada Selasa (19/03) pukul 15.00 WIB. Kala itu, dia sedang berada di kawasan Masjid Sadao di Thailand. Waktu salat azhar ia manfaatkan untuk rehat sejenak dari menggowes sepedanya.

    Bulan Ramadan tak mengurungkan niatnya tetap bersepeda, melanjutkan misi ke tanah suci Mekah demi melaksanakan umrah. Agar tenaganya tak cepat terkuras, dia menyesuaikan rutinitasnya bersepeda dengan puasa yang sedang dia jalankan.

    “Dikurangin jaraknya, dan porsi gowes-nya. Kalau dari pagi banget, enggak berangkat karena enggak bakal kuat,” tutur Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari biasa bangun pagi untuk melanjutkan perjalanannya. Kadang ia bisa seharian mengayuh pedal dengan dua tas berisi barang bawaan di kedua sisi sepeda. Tas itu penuh dengan peralatan seperti tenda, kompor baju, dan perlengkapan lainnya.

    Selama Ramadan, dia mengawali hari dengan sahur sebelum fajar menyingsing. Dia kemudian beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pada siang hari dan berhenti menjelang waktu berbuka puasa.

    “Kadang buka puasa di masjid, terus ada beberapa dari teman-teman orang Indonesia yang tinggal di Thailand yang suka mengajak buka bersama,” kata Ari.

    Beberapa kali ia sempat singgah di rumah warga Indonesia yang menawarkannya tempat menginap. Namun kebanyakan malam dia habiskan dengan tidur di dalam tenda atau masjid terdekat.

    “Saya bangun dan berangkat tergantung tempatnya. Kalau di masjid misalnya, baru bangun tidur salat subuh, besokannya saya bangun tidur, salat, dan langsung gowes lagi,” kata Ari.

    Layaknya Muslim kebanyakan, menjalankan ibadah umrah adalah salah satu impiannya. Misi itu dia gabungkan dengan kesenangannya bersepeda. Maka, dengan bekal sepeda andalannya dia gowes ke tanah suci Mekah.

    “Saya sebagai Muslim, siapa yang enggak mau menginjakkan kaki di Baitullah, di rumah Allah. Jadi saya berpikir, di Indonesia saja mampu tiga tahun keliling Indonesia di 29 provinsi. Kenapa ke kota suci Mekah saya tidak bisa?” tutur Ari.

    Masih jauh perjalanan yang harus ditempuh Ari demi mencapai tanah suci, diperkirakan dia akan sampai sekitar delapan hingga sembilan bulan lagi.

    “Mungkin dari sekarang itu sekitar 8-9 bulan lagi. Benar-benar sendiri, berdua dengan sepeda.”

    Setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia’

    Pemuda berusia 28 tahun itu mengatakan sejak kecil dia gemar menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.

    Hobi bersepeda baru dia geluti kemudian hari setelah membeli sepeda pada 2020, saat dirinya bekerja sebagai karyawan marketing ponsel di Tangerang. Sejak saat itu, gowes menjadi kebiasaannya sehari-hari.

    “Saya bersepeda dari kostan ke tempat kerja, begitu saja. Dan akhirnya setelah itu resign kerja, setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia,” katanya.

    Namun, suatu saat, terbesit keinginannya untuk berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Itu tak lepas karena minatnya berwisata dan menemukan hal-hal baru beserta pengalaman yang belum pernai dia temui sebelumnya.

    “Dengan sepeda, aku bisa menjangkau ke tempat-tempat yang aku dulu ingin kunjungi.”

    Ari mengaku keinginannya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan keliling Indonesia memang sudah lama terpendam karena ia ingin mengunjungi tempat-tempat di luar sana.

    “Dulu punya mimpi, keinginan untuk travelling jadi semakin terdorong karena sudah penat dan jenuh dengan kerja dan juga karena patah hati,” tutur Ari.

    Ari YamiAri Yami berpose dengan sepedanya di depan Bunderan HI, Jakarta Pusat.

    “Sepeda ini menurut aku adalah pilihan yang tepat untuk seorang traveller minim budget kayak saya. Jadi memilih sepeda karena itu, salah satu alasannya, karena minim budget,” jelas Ari.

    Sebelum bersepeda, Ari sempat berkelana menggunakan motor. Namun, akhirnya dia memilih menggunakan sepeda untuk perjalanannya.

    “Sepedaan itu lebih dapet momennya. Kayak dramanya itu dapet kalau sepedaan itu,” akunya.

    Dengan sepedanya, dia mulai berkelana keliling Indonesia. Sejumlah jenama sepeda terkemuka dan komunitas sepeda di Indonesia mensponsori perjalannya.

    Dia menjelajah setidaknya 29 provinsi, hingga ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua, provinsi di ujung timur Indonesia.

    “Dengan bersepeda, aku bisa akses semua itu. Dengan itu naik kapal dulu dan nanti keliling-keliling di satu pulaunya. Karena berawal dari suka dulu aja, karena suka travelling dan suka hal-hal baru. Suka experience juga,” katanya.

    Baca juga:

    Perjalanannya selama tiga tahun mengayuh sepeda keliling Indonesia membuatnya populer di dunia maya.

    Puluhan ribu warganet mengikuti perjalanannya yang dia abadikan dan bagikan di akun TikTok. Videonya bahkan telah ditonton 4,3 juta kali.

    “Karena saya pagi sampai malam gowes, kontennya tidak bisa yang benar-benar fokus. Tapi sekarang, jika ada hal yang bagus untuk dibuat konten, saya upload saja,” ujar Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari terbiasa bangun pukul 8.00 atau 9.00 waktu setempat, kemudian sarapan sebelum memulai perjalanannya. Ia beristirahat sejenak untuk makan siang dan beribadah salat dalam perjalanan.

    “Nanti baru istirahat makan siang, sekalian salat dzuhur, habis salat dzuhur start lagi mulai lagi jalan sampai mungkin salat azhar, baru azhar mau maghrib. Saat magrib sudah cari tempat tidur lagi begitu,” katanya.

    Gowes ke Mekah kian populer di Indonesia

    Ari bukan satu-satunya pesepeda Indonesia yang menggowes sepedanya demi menunaikah ibadah umrah.

    Glen Fahmi Saimina, ketua Bike2Work, sebuah komunitas berisi pesepeda se-Indonesia, mengatakan paling tidak ada lima orang pesepeda Indonesia selain Ari yang sedang dalam perjalanan ke Mekah.

    “Candaan di komunitas kami itu, mungkin kalau haji itu mesti menunggu enam sampai 10 tahun, kalau dengan sepedaan dalam enam bulan itu bisa sampai,” ujar Fahmi.

    “Itu mungkin yang membuat optimis teman-teman yang berangkat ke Mekah dengan sepedaan,” katanya kemudian.

    Rute yang biasa ditempuh oleh pesepeda menuju Mekah, kata Glen, adalah dengan menyeberang Batam, Singapura, Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan lewat darat ke Thailand, India. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maroko dan Timur Tengah.

    “Itu sih yang jalur favorit,” katanya.

    Meski begitu, ia mengatakan tak semua orang sanggup melakukan perjalanan sepeda jarak jauh karena risikonya cukup besar. Selain medan yang tidak bisa diterka atau masalah lainnya seperti keamanan, fisik dan mental pesepeda juga diuji.

    “Ada satu yang terpaksa pulang karena sepedanya hilang dicuri. Jadi memang bukan hal yang mudah, tapi menjadi tekad dari teman-teman sepeda yang biasa melaksanakan touring jarak jauh,” ungkapnya.

    Baca juga:

    Salah satu tantangan yang disebut oleh Fahmi adalah terblokirnya akses ke daerah Myanmar dan Bangladesh.

    Seringkali, para pesepeda Indonesia membeli tiket pesawat ke negara-negara tetangga di Timur Tengah, seperti Iran atau Oman, sebelum melanjutkan perjalanan dengan mengayuh sepeda.

    Ari sendiri mengaku dirinya tak bisa melintasi Myanmar dan Bangladesh sehingga dia terpaksa membeli tiket pesawat ke India untuk melanjutkan perjalanannya dari sana.

    “Myanmar dan Bangladesh lagi close border karena ada konflik. Jadi tidak bisa masuk, jadi mau enggak mau, opsi saya dari Thailand terbang ke India,” ujarnya.

    Ari memperkirakan bahwa ia akan membutuhkan waktu delapan hingga sembilan bulan untuk sampai di Mekah, Arab Saudi.

    Djoko SetijowarnoSepeda-sepeda yang bisa disewa di Madinah, Arab Saudi.

    Apakah imbauan soal umrah backpacker berdampak bagi pesepeda ke Mekah?

    Pada Februari lalu, pemerintah Arab Saudi mengizinkan warga asing beribadah umrah dengan menggunakan visa turis. Hal itu mempermudah orang-orang yang ingin melakukan umrah mandiri alias umrah backpacker.

    Namun, Kementerian Agama memutuskan untuk melarang umrah backpacker dengan alasan melindungi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

    Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya karena ada aturan-aturan peribadatan yang harus diikuti.

    “Ke Eropa, Jepang, Amerika, kemanapun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umrah berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi,” kata Yaqut kepada media kala itu.

    Maka, menurut dia, umat Muslim Indonesia memerlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umrah.

    ReutersUmat Muslim menyentuh Ka’bah saat umrah di Mekkah, Arab Saudi, pada 18 Desember, 2023.

    Namun demikian, bagi Ari, imbauan itu tidak menjadi penghalang. Sebab, ia sudah melakukan riset sendiri tentang tata cara dan niat yang harus dipersiapkan sebelum ibadah umrah. Ia cukup yakin bisa menjalankannya secara mandiri.

    “Zaman sekarang di YouTube banyak. Kami bisa baca-baca juga langkah-langkah umrahnya apa saja, nanti kami niatnya apa saja. Itu bisa kami lakukan sendiri tanpa harus mengikuti travel agent,” katanya.

    Ari menjadi semakin yakin akan keputusannya karena peraturan baru dari pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan umat Muslim dengan visa turis untuk melaksanakan ibadah umrah.

    Dia juga belajar dari pengalaman teman-teman pesepeda yang pernah berhasil pergi ke Mekah dengan bersepeda dan melakukan umrah.

    “Sudah ada banyak yang orang-orang Indonesia yang gowes ke Mekah, awal-awalnya mereka mengejar Haji. Tapi karena agak sulit juga kalau mengejar Haji, jadi mengejarnya umrah saja,” kata Ari.

    Ari YamiAri Yami mendirikan tanda dekat sepedanya saat ia berada di pinggir pantai.

    Glen dari komunitas Back2Work sependapat. Sebab, pengelana ke Mekah bukan hanya dari Indonesia saja, tapi dari negara-negara lain.

    “Jadi bukan hal yang harus dilarang,” katanya, seraya menambahkan apa yang diutarakan oleh Kementerian Agama menurutnya adalah imbauan.

    “Uniknya mereka yang bersepeda itu mereka melakukan visa on arrival, jadi setiap masuk negara, dia harus lapor ke kedutaan Indonesia di sana.”

    “Jadi setiap negara, dia akan pakai visa on arrival untuk melanjutkan perjalanan. Makanya banyak juga yang sudah sampai, dimudahkan jalur daratnya juga.”

    Harus benar-benar bisa membawa nama negara

    Sarah Walangitang, 60 tahun, seorang pesepeda yang pernah bergabung dalam Srikandi 21, sebuah kelompok pesepeda berisi 21 perempuan yang gowes dari Jepara di Jawa Tengah ke Bandung di Jawa Barat, mengatakan bahwa ia kagum dengan misi Ari Yami untuk gowes ke Mekah.

    Pesepeda yang akrab disapa Simbok itu mengatakan bahwa pesepeda yang melakukan perjalanan ke luar negeri, secara tidak langsung memiliki tanggung jawab sebagai “duta pesepeda Indonesia” di negara yang ia kunjungi.

    “Jadi kita harus tunjukan bahwa pesepeda punya attitude yang baik. Setidaknya harus benar-benar bisa membawa nama negara,” kata Simbok.

    IG: simbok_journeySarah “Simbok” Walangitang sudah bersepeda sejak kecil, namun pensiun setelah 2020 karena pandemi. Ia masih berkeinginan melanjutkan gowesnya keliling Indonesia.

    Ia mengatakan bahwa dirinya saat melakukan gowes, selalu disertai dengan kampanye atau aksi sosial nyata supaya dapat membawa dampak bagi orang-orang yang ia temui.

    “Saya masih utang perjalanan ke Sumatra, ke Kalimantan, ke Sulawesi. Saya anggap utang karena saya memang masih punya niat untuk solorider ke sana. Sambil bawa misi itu tadi, kalau bukan kampanye, bebersih atau apa yang bisa saya lakukan di sana,” ujarnya.

    Ia mengatakan seringkali musuh terbesar pesepeda jarak jauh adalah dirinya sendiri. Sebab, selain sepeda yang handal, modal lain yang dimiliki pesepeda adalah tubuhnya yang harus cukup kuat menempuh perjalanan.

    “Jadi hari ini punya target, sampai [hari] kesekian harus ada di sini. Hari ini harus sekian kilometer. Karena kami egois, saklek dengan target itu akhirnya badan kami kalah,” ungkap Simbok.

    Ari mengatakan bahwa dirinya selalu menjaga kondisi tubuhnya dengan “tidak memforsir” hingga kelelahan. Ia juga mengatakan hal utama yang perlu disiapkan adalah mental yang kuat agar dapat terus bertahan.

    “Percuma kalau kami siapkan sepeda yang bagus, perlengkapan dan peralatan selengkap mungkin. Kalau mentalnya kurang kuat, pasti enggak bakal sampai,” ujar Ari.

    Berita terkait

    Lihat juga Video ‘Kisah Damara, Pelari Disabilitas yang Sukses Kejar Mimpi Jadi Polisi’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BPKH Bagikan Ratusan Paket Sembako di Reuni Alumni 84 SMAN 3 Malang

    BPKH Bagikan Ratusan Paket Sembako di Reuni Alumni 84 SMAN 3 Malang

    Malang (beritajatim.com) – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membagikan 100 paket sembako dan 100 paket kado Ramadhan dalam kegiatan bertajuk ‘Berbagi Berkah Ramadhan’. Kegiatan Bakti Sosial menjadi bagian dari Reuni Alumni 84 SMAN 3 Malang pada Sabtu (23/3/2024) sore.

    Dr.(C). Sulistyowati, M.E., WMI., CFP., Anggota Badan Pelaksana SDM, Pengadaan dan Umum, Perencanaan dan Pengkajian BPKH RI menyampaikan, kado ramadhan tidak hanya dibagikan di Malang, tetapi di seluruh Indonesia dengan 7777 pagi.

    “Selain itu, kami juga membagikan Al-Qur’an sebanyak 20 ribu. Total anggaran untuk kegiatan sosial bulan Ramadhan di seluruh Indonesia sebesar Rp. 12,6 miliar,” ungkap Sulistyowati kepada media.

    Dalam pendistribusian, BPKH menggandeng mitra kemaslahatan karena hanya ada di pusat dan tidak memiliki cabang. Ada sekitar 12 mitra yang digandeng. Salah satunya bmm Baitulmaal Muamalat Lembaga Amil Zakat Nasional yang digandeng pada kegiatan di SMAN 3 Malang.

    “Kita harus menyebarkan dengan anggaran Rp 12,6 miliar kita harus dibagikan merata di seluruh Indonesia. Sebenarnya kegiatan besarnya ada di 4 Kota, Mojokerto, Aceh, Makassar dan Jakarta, di Malang ini bagian kecilnya,” katanya.

    Selain itu, Sulistyowati menerangkan, setelah lebaran BPKH melakukan bantuan kesehatan bagi masyarakat di Jawa Timur. Total akan ada 100 orang yang dibantu.

    “Ketua reuni SMAN 3 Malang itu dokter spesialis mata, maka kami bikin untuk menangani masalah katarak. Kemudian, BPKH nantinya juga akan berkontribusi dalam pembangunan masjid di SMAN 3 Malang,” lanjutnya.

    Selain di SMAN 3 Malang, BPKH juga merevitalisasi masjid terminal pada 4 provinsi, di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Kalau tahun kemarin di Jabodetabek, bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia,” ungkap Sulistyowati.

    Kegiatan bakti sosial yang dilakukan di SMAN 3 Malang menjadi kegiatan pertama yang dilakukan BPKH di SMA Negeri. Selama ini, BPKH lebih sering melaksanakan kegiatan di berbagai sekolah madrasah maupun pondok pesantren.

    “Jadi kegiatan sosial ini memang menjadi rangkaian kegiatan Berkah Ramadhan. Setiap ramadhan, BPKH selalu membuat program berkah ramadhan. Kalau di Malang sudah beberapa kali, seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Bululawang. Ada beberapa juga kita bantu,” lanjutnya.

    Kegiatan lain dilakukan BPKH seperti halnya berbagi Al-Qur’an untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Al-Qur’an yang dibagikan berjenis, Al-Qur’an untuk Imam, Al-Qur’an Braille untuk tunanetra, maupun Al-Qur’an Audio Visual berbahasa isyarat dan lainnya. (dan/kun)

  • Gelar Berbagi Berkah Ramadhan di Mojokerto, BPKH Dorong Para Santri Nabung Haji Sejak Dini

    Gelar Berbagi Berkah Ramadhan di Mojokerto, BPKH Dorong Para Santri Nabung Haji Sejak Dini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendorong para santri untuk menabung haji sejak dini. Dorongan tersebut disampaikan Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati saat kegiatan Berbagi Berkah Ramadhan di Al-Amin Islamic Boarding School di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

    “Iya dijadikan motivasi, haji kan uang muka bayar Rp25 juta. Ini kan cukup berat, untuk dicicil daripada untuk jajan. Ditabung karena haji itu harus butuh fisik yang kuat jadi kalau haji nunggu pensiun, wis sepuh (sudah tua) harus ada yang mendampingi, takut nggak kuat, sakit dan sebagainya,” ungkapnya, Kamis (21/3/2024).

    Menurutnya, 85 persen ibadah haji itu adalah fisik. Sehingga BPKH mendorong anak muda khususnya para santri untuk nabung agar bisa mendaftar haji sejak dini. Sulis menjelaskan, jika usia pendaftaran untuk calon haji mulai 12 tahun. Menurutnya, BPKH sudah bekerja sama dengan 30 bank syariah yang ada di Indonesia.

    “Jadi mau nabung di bank mana pun bisa, kita punya rekening di bank itu. Ini adalah salah satu kegiatan program Ramadhan BPKH, kami setiap tahun selalu menggelar acara Berkah Ramadhan. Kami ada sembilan program, salah satunya berbagi Al-Qur’an, memberikan sembako, kado Ramadhan seperti di Pondok Al-Amin ini,” katanya.

    Sulis menjelaskan, jika BPKH akan menggelar pesantren kilat di dalam sebuah kapal bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Ada tiga kota yang menjadi tujuan yakni berangkat dari Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang. Selain itu juga ada kegiatan buka bersama di empat kota.

    “Jawa Timur diwakili Mojokerto, di wilayah timur Makasar besok. Kemarin Aceh untuk wilayah Sumatra, puncaknya ada di Jakarta. Terakhir nanti ditutup habis Lebaran, kalau perusahaan biasanya ngasih program bus angkutan Lebaran maka kita balik kerja karena orang habis balik Lebaran, duit entek (uang habis) kita nawari. Kita siapkan 20 bus gratis di Surabaya ke Jakarta, Jogja, Solo dan Semarang,” ujarnya.

    Sementara itu, Asisten Administratif Umum, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). “Karena anak-anak ini nabung jadi boleh di tempat lain. Pondok bukan menampung bayar haji tapi sarana motivasi mau daftar haji,” harapnya.

    Menurutnya program BKPH tersebut disambut baik oleh Pemprov Jatim sebagai himbauan kepada para santri dan santriwati khususnya. Namun mantan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang ini menegaskan, jika belum banyak antusiasme para santri dan santriwati untuk nabung haji sehingga perlu dilakukan sosialisasi.

    BPKH pada tahun 2024 kembali hadir memberikan manfaat bagi umat melalui program kemaslahatan Berkah Ramadan BPKH 1445 H / 2024 M, bersama 12 mitra kemaslahatan yaitu Baitulmaal Muamalat, BAZNAS, Dewan Masjid Indonesia, Dompet Dhuafa, DT Peduli, Lazismu, LAZ Persis, Lazuq, NU Care Lazisnu, PPPA Daarul Qur’an, Rumah Zakat dan Solo peduli.

    Melalui program Berkah Ramadan tahun ini, BPKH bersama mitra kemaslahatan melaksanakan sejumlah aksi nyata di seluruh Indonesia. Total anggaran untuk program BPKH Berbagi Berkah Ramadan tahun 2024 ini sebesar Rp 12,6 Miliar. Dana kegiatan kemaslahatan ini berasal dari dana abadi umat yang dikelola oleh BPKH.

    BPKH terus berkomitmen menyalurkan nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU) melalui Program Kemaslahatan sesuai dengan amanat UU Nomor 34 Tahun 2014. Tak hanya dalam ruang lingkup pelayanan ibadah haji, tapi juga pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi umat, sarana-prasarana ibadah dan aksi tanggap bencana.

    Acara dengan tema yang diusung ‘Nabung Haji Sejak Santri’ tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Berbagi Berkah Ramadan yang digelar BPKH serentak di seluruh Indonesia. Selain menjadi ajang silaturahmi dan berbagi berkah Ramadhan, kegiatan yang dihadiri ribuan santri serta pejabat daerah, tokoh agama dan masyarakat setempat ini juga dimanfaatkan BPKH untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya haji sejak dini.

    Dalam kesempatan tersebut, Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati menyerahkan tas sekolah kepada perwakilan para santri dan santriwati. Selain itu, juga diserahkan cinderamata kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Mohammad Ali Fahrudin dan Asisten Administratif Umum, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli. [tin/ian]

  • DPRD Jember Minta Pembabatan Pohon Kopi Varietas Baru Diproses Hukum

    DPRD Jember Minta Pembabatan Pohon Kopi Varietas Baru Diproses Hukum

    Jember (beritajatim.com) – Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyarankan agar pembabatan pohon kopi varietas baru di Desa Pace, Kecamatan Silo, diproses secara hukum. Komisi B siap mengawal penyelesaian kasus tersebut.

    Ketua Komisi B Siswono meminta Kepolisian Sektor Sempolan segera bertindak. “Karena di situ sudah ada unsur pembabatan tanpa seizin penyewa tanah,” katanya, ditulis Kamis (21/3/2024).

    Pembabatan terjadi pada medio Februari 2024. Ada kurang lebih tiga ribu batang pohon kopi robusta varietas Milo Pace dan 18 jenis tanaman tnmpang sari yang ditanam Hasan Putra di atas tanah kas desa seluas tiga hektare dibabat oleh perangkat desa.

    Pembabatan diduga karena sewa lahan telah berakhir pada Desember 2023. Namun Zainal Arifin, salah satu petani, menilai pembabatan dikarenakan perbedaan dukungan saat pemilihan kepala desa. “Karena Pak Haji Hasan tidak mendukung calon kepala desa yang sekarang, kopi itu akhirnya ditebang,” katanya.

    “Ini memang harus dilaporkan (ke polisi) untuk dibuktikan apakah ada tindakan kriminal. Kalau tidak ada, biar perkara perdatanya yang muncul, karena itu muncul kerugian,” kata Siswono.

    Siswono menilai, kendati masa sewa sudah habis, pembabatan tanaman tidak serta-merta bisa dilakukan. “Karena di situ ada biaya, perawatan tanaman, dan harapan masyarakat yang menyewa. Semestinya yang dilakukan adalah upaya persuasif negosiasi dengan Pak Hasan sebagai penyewa,” katanya.

    Apalagi, lanjut Siswono, varietas kopi Milo Pace sudah memperoleh sertifikat dari pemerintah. “Ini jadi ikon. Kasihan masyarakat. Dengan adanya sertifikat kopi Milo muncul ikon baru di Jember, khususnya Pace, untuk masa depan masyarakat. Tapi kandas sebelum waktunya. Nah aparat penegak hukum dan pemerintah Kecamatan Silo harus betul-betul hadir mendampingi dan menuntaskan persoalan,” katanya. [wir]

  • Dishub Ponorogo Uji Coba One Way Perubahan Arus Akhir Pekan

    Dishub Ponorogo Uji Coba One Way Perubahan Arus Akhir Pekan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten. Ponorogo akan menerapkan uji coba one way perubahan arus di sejumlah ruas jalan protokol sesuai hasil evaluasi dengan forum komunikasi lalu lintas. Uji coba tersebut dijadwalkan pada Sabtu (23/3/2024).

    “Sudah pasti, uji coba one way untuk perubahan arus yang baru akan dilakukan pada hari Sabtu nanti,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Wahyudi, Kamis (21/3/2024).

    Penerapan uji coba yang dilakukan akhir pekan nanti sudah dipikir masak-masak oleh Dishub Ponorogo. Akhir pekan dipilih karena motilitasnya relatif sepi, jika dibandingkan dengan hari-hari efektif kerja.

    “Hari yang pendek ya Sabtu dan Minggu. Jam kerja dinas libur. Sehingga ditetapkan hari Sabtu nanti dimulai,” katanya.

    Wahyudi menyebutkan, saat ini pihaknya sedang mengebut pekerjaan terkait sarana dan prasarana perubahan arus tersebut. Untuk traffic light di Jalan Gajah Mada sudah terpasang.

    Terkait banner tulisan dan petunjuk arah, kata Wahyudi tidak terlalu berat, sehingga bisa dikerjakan jelang penerapan perubahan arus one way itu.

    “Bapak Bupati sudah sepakat, forum komunikasi lalu lintas juga sudah. Sarana dan prasarana segera akan dilengkapi oleh petugas,” katanya.

    Perubahan arus yang diinginkan oleh forum komunikasi lalu lintas itu, menyeluruh untuk ruas-ruas jalan yang pada tanggal 14 Februari 2024 lalu diberlakukan satu arah atau one way.

    Mulai dari Jalan Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto kembali jalur arusnya ke arah selatan. Jalan Gajah Mada yang pada uji coba arusnya ke barat, nanti akan diganti searah ke timur. Untuk Jalan Jenderal Besar Sudirman masih tetap ke arah barat arusnya.

    Sementara untuk Jalan Sultan Agung yang pada uji coba arahnya ke selatan, nanti dibalik searah ke utara. Penerapan arus kebalikannya itu juga berlaku untuk Jalan KH. Ahmad Dahlan. Jika semula searah ke arah timur, nantinya akan diubah ke arah barat.

    Sementara untuk Jalan Dr. Sutomo dan Jalan MH. Thamrin dibalikan semula sebelum uji coba. Dimana, berlaku searah untuk kendaraan roda empat. Jalan Dr. Sutomo kembali searah ke timur, sedangkan untuk Jalan MH. Thamrin searah ke arah barat. Sementara untuk roda dua, kedua jalan itu (Dr. Sutomo dan MH. Thamrin) boleh untuk 2 arah.

    “Sementara untuk Jalan Bhayangkara, dikembalikan pada arus semula. Yakni satu jalur ke arah utara,” pungkas Wahyudi. [end/beq]

  • Annuqa Tour and Travel Sumenep Tak Terdaftar di Kemenag

    Annuqa Tour and Travel Sumenep Tak Terdaftar di Kemenag

    Sumenep (beritajatim.com) – PT Annuqa (Anugerah Nurani Qonaah) Tour and Travel di Jalan Raya Lenteng No. 29 Kebunagung Sumenep tidak terdaftar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep sebagai sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).

    “Tidak ada nama PT Annuqa di Kemenag Sumenep. Kalau tidak ada namanya, berarti tidak terdaftar,” terang Staf Pendaftaran dan Pembatalan Haji Kemenag Sumenep, Deni Aditria, Rabu (20/3/2024).

    Ia menjelaskan, seharusnya selurih biro travel umrah di Sumenep terdata di Kemenag, mengingat Kemenag merupakan pembina dan pengawas penyelenggaraan haji dan umrah. “Sampai saat ini tidak ada yang melaporkan ataupun mengajukan permohonan pembuatan PT Annuqa,” terangnya.

    Sebelumnya, PT Annuqa dikeluhkan oleh sejumlah warga Sumenep yang akan berangkat umroh. Mereka mengaku sudah membayar sejumlah uang ke PT Annuqa untuk biaya umroh. Namun hingga saat ini, para calon jemaah umroh tidak mendapatkan kejelasan keberangkatan mereka hingga bertahun-tahun.

    ‘Tugas Kemenag itu pengawasan dan pembinaan. Sudah berkali-kali PT. Annuqa tour and trevel itu mendapat teguran dari kami. Bahkan kami juga datang kesana, tetapi tidak ada yang menemui kami,” tutur Deni.

    Tidak hanya itu, lanjutnya, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur juga tidak pernah ditemui saat datang ke kantor PT Annuqa. Karena itu, jika ada masyarakat yang merasa dirugikan dan ditipu oleh trevel ilegal itu, disarankan langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

    “Tugas kita pengawasan dan pembinaan. Kalau soal ada jemaah yang merasa tertipu, monggo bawa langsung ke ranah hukum,” sarannya.

    Sementara pemilik Pihak PT. Annuqa Tour dan Travel Sumenep, Inni Farhiana menolak berkomentar saat dikonfirmasi terkait izin operasional PT yang selama ini bergerak di bidang umroh dan haji.

    Ia meminta konfirmasi langsung ke kuasa hukumnya, segala persoalan yang berkaitan dengan PT Annuqa.

    Kuasa Hukum PT Annuqa tour dan travel Sumenep, Syaiful ketika dikonformasi mengakui memang PT Annuqo masih belum bisa berdiri sendiri dan masih dikerjasamakan dengan pihak lain atau perusahaan lain yang juga bergerak dibidang trevel dan umrah.

    “Kalau PPIU kita numpang, istilahnya ada kebiasaan di travel itu kerja sama dengan pihak lain,” kata Syaiful saat dikonfirmasi. (tem)

  • Konflik, 3 Hektare Kopi Varietas Baru di Jember Dibabat Habis

    Konflik, 3 Hektare Kopi Varietas Baru di Jember Dibabat Habis

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara konflik sewa lahan, tiga hektare kopi robusta varietas Milo Pace yang baru saja disertifikasi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di atas tanah kas Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dibabat habis pada medio Februari 2024.

    Tanah kas desa itu disewa Hasan Putra, seorang pengusaha pertanian sejak 1998, kurang lebih Rp 6 juta per hektare. Semula di atas tanah tersebut dibudidayakan pepaya. “Lalu ada kelebihan bibit dari perkebunan dan bantuan yang tidak ada tempat, lalu saya ajukan untuk ditanam,” katanya, Senin (18/3/2024).

    Tahun 2001, Hasan mulai menanam kopi. “Waktu itu ada tiga pohon yang alami ‘kelainan’, lalu saya pisahkan dari yang lain. Saya kembangkan, dan setelah mendapatkan 1,5 ton, saya bawa ke Pusat Penelitian Kopi Kakao. Ternyata memang ada persilangan alamiah antara robusta varietas BP 308 dan liberika,” katanya.

    Hasan dan kawan-kawan kemudian mengajukan Indikasi Geografis (IG) pada 26 Oktiber 2022 kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, melalui serangkaian uji yang dilakukan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Maka jadilah nama Milo Pace yang merupakan akronim dari Milik Orang Pace Silo.

    Hak paten kopi varietas ini sah diterima pada 2 Desember 2022. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI kemudian memasukkannya ke dalam Tanda Daftar Varietas Tanaman pada 29 Oktober 2023 dan menyatakannya sebagai milik masyarakat setempat sesuai permohonan Bupati Jember.

    Namun konflik meletup seiring dengan pemilihan kepala desa di Pace. “Karena Pak Haji Hasan tidak mendukung calon kepala desa yang sekarang, kopi itu akhirnya ditebang. Yang kami sesalkan bukan masalah tanahnya atau masalah kopinya. Tapi varietas ini baru keluar dan membawa nama baik Jember juga,” kata Zainal Arifin, salah satu petani.

    Apalagi, lanjut Zainal, bupati ingin Jember menjadi daerah penghasil kopi robusta terbaik di Indonesia. “Ini baru muncul varietas baru bernama Milo Pace yang akan mengangkat nama Jember, varietasnya dimusnahkan,” katanya.

    Ada tiga ribu batang pohon kopi dan 18 jenis tanaman tnmpang sari di lahan itu yang dibabat. Pembabatan tanaman kopi varietas baru ini kemudian diadukan Zainal dan kawan-kawan kepada Komisi B DPRD Jember. “Kami butuh solusi bagaimana enaknya. Kami mohon bisa bertemu bupati, karena di sertifikat pemohonnya atas nama bupati Jember,” kata Zainal.

    Zainal khawatir pembabatan ini berdampak buruk secara nasional kepada Jember. “Karena varietas Milo Pace ini belum dikembangkan. Milo Pace ini 40 – 60 persen adalah kopi lanang. Maka itu diterima oleh Dirjen Hak Kekayaan Intelektual,” katanya.

    Zainal mengatakan, lokasi tanaman kopi mereka di Pace menjadi lokasi kunjungan studi banding dari Sulawesi dan daerah lain. “Kopi varietas Milo Pace ini hasil kawin silang kopi varietas BP 308 dan liberika. Oleh karena itu, daunnya cenderung ke arah BP 308 dan buahnya lonjong seperti liberika. Maka itu, lebih ke arah kopi lanang dan rasanya kecut (asam),” katanya.

    Wakil Ketua Komisi B David Handoko Seto melihat konflik ini berpotensi berlarut-larut dan mengarah konflik fisik jika tak segera ditangani. “Kami meminta ini ditindaklanjuti. Apapun yang melakukan (pembabatan) ini adalah oknum perangkat di desa,” katanya.

    Terlepas dari alasan berakhirnya masa sewa, David menilai, ada simbol di Pace yang didaftarkan bupati. “Kalau Pemkab Jember acuh tak acuh, ya jangan salahkan rakyat kalau tidak percaya. Inginnya sih bupati yang action, karena bupati adalah pemangku wilayah yang mendaftarkan varietas ini kepada Kementerian Pertanian,” katanya.

    Ketua Forum Petani Jember Jumantoro mengatakan, para petani kopi di Pace merasa bahwa varietas baru ini milik warga Jember. “Kami mendampingi kawan-kawan kelompok tani dan penemu varietas ini untuk menunggu pertemuan dengan bupati dan jajarannya,” katanya.

    Jumantoro sudah menyiapkan tim advokasi. “Setelah hearing dengan bupati, kami akan melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwajib,” tegasnya.

    Zainal menuntut keadilan. “Biaya budidaya seluas tiga hektare itu banyak sekali. Ini yang dirugikan juga Pemerintah Kabupaten Jember. Ini sertifikat baru keluar, indukannuya sudah dimusnahkan. Ini pemusnahan varietas. Belum disebarluaskan ke masyarakat, sudah dimusnahkan. Kalau memang pemerintah desa berkomitmen kepada produk unggulan di desa, kenapa tidak dikelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa),” katanya.

    Hasan membenarkan, sebenarnya masa kontrak sewa lahan kas desa itu habis pada 31 Desember 2023. Namun sebagai penyewa yang sudah lama, ia merasa seharusnya mendapat prioritas perpanjangan. “Kecuali pihak yang kontrak pertama melepaskan, baru bisa dilepas ke orang lain,” tambah Zainal.

    Oki, tokoh masyarakat yang mendampingi petani datang ke DPRD Jember, mengatakan, sebenarnya sudah ada surat pemberitahuan bahwa lahan itu akan diambil alih Pemerintah Desa Pace. “Cuma seharusnya pemerintah desa punya etika. Misalkan Anda kontrak rumah, lalu habis masa sewanya, masa langsung disuruh keluar. Tidak mungkin kan? Sama saja dengan lahan ini,” katanya.

    Kepala Desa Pace Muhammad Farohan belum bisa dikonfirmasi. Permintaan Beritajatim.com untuk wawancara melalui pesan WhatsApp belum dijawab hingga berita ini ditulis. [wir]

  • Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menjamin stok beras aman hingga Lebaran nanti. Saat ini, di Kediri telah tersedia stok beras mencapai 92.741 ton.

    Lebih dari sepekan operasi pasar murah telah berjalan, Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan komoditas beras masih menjadi titik sasaran utama dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Tutik Purwaningsih melalui Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Arbai menerangkan, operasi pasar murah menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sebagai bentuk intervensi pemerintah daerah menjaga stabilitas pasokan pangan.

    “Menurut pengamatan pemerintah daerah dan Perum Bulog, kelihatannya beras yang masih menjadi titik utama. Kami harus memastikan ketersediaan, khususnya menjelang Idul Fitri,” pinta Arbai.

    Diketahui, ketersediaan stok beras mencapai 92.741 ton. Sedangkan kebutuhan di Kabupaten Kediri sebesar 9.913,3 ton. Dengan jumlah data yang terinput, secara umum ketersediaan stok pangan dipastikan aman untuk Maret 2024.

    Melimpahnya stok tersebut sebagaimana untuk menyongsong kebutuhan beras masyarakat. Dimana, Arbai menyebut sekitar 8 ton beras disediakan dalam gelaran operasi pasar murah di setiap titik. Namun, terdapat pengurangan sekitar 2 ton, khusus bagi wilayah di dataran tinggi Kabupaten Kediri.

    “Kecuali untuk dataran tinggi memang ada pengurangan karena berkaitan dengan transportasi. Akhirnya dikurangi tapi masih dalam kategori wajar, kita bawa 6 ton,” ungkapnya.

    Melalui kegiatan operasi pasar murah tersebut, lanjut Arbai, pihaknya berharap masyarakat mampu menjalani ibadah puasa dengan tenang. Arbai memastikan kebutuhan masyarakat akan tercukupi dalam beberapa waktu ke depan.

    “Dengan kondisi semacam ini masyarakat diharapkan tidak panik karena kebutuhan beras bisa tercukupi. Saat ini saja stok kami bisa mencukupi sampai liburan haji. Apalagi ketambahan (stok beras) pada Maret dan April,” terangnya.

    Selain beras SPHP dengan total 8 ton, dalam operasi pasar murah juga disediakan gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    Adapun, operasi pasar murah juga akan terus berlangsung hingga menjelang lebaran. Di antaranya 18 Maret di Kecamatan Gurah, 19 Maret di Kayen Kidul, 20 Maret di Purwoasri, 21 Maret di Mojo, 22 Maret di Pare, 25 Maret di Ringinrejo, 26 Maret di Kunjang, 27 Maret di Pagu, 28 Maret di Kandangan, 1 April di Wates, 2 April di Plosoklaten, 4 April di Ngadiluwih. [ADV PKP/nm]

  • Update Persiapan Haji 2024, 34.996 CJH Belum Lunasi Bipih

    Update Persiapan Haji 2024, 34.996 CJH Belum Lunasi Bipih

    Jakarta (beritajatim.com)– Menteri Agama (Menag) memberikan update dan progres persiapan haji 2024. Dalam pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024M pemerintah melakukan beberapa persiapan dan terus melakukan update kaitan jumlah jamaah yang dipastikan berangkat, penginapan yang digunakan, petugas pendamping hingga makanan alias konsumsi jamaah selama melaksanakan ibadah haji. Dari hasil rapat koordinasi hingga saat ini masih tersisa kuota 34.996 calon jamaah haji yang belum lunas Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

    Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut total calon jamaah haji reguler yang sudah melunasi pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebanyak 176.067 orang, sehingga masih terdapat sisa kuota 34.996 calon jamaah haji yang belum lunas.

    “Sisa kuota tersebut akan diisi untuk jamaah haji yang mengalami gagal sistem pada tahap pertama, pendamping lansia, penggabungan mahram, dan pendamping penyandang disabilitas,” ujarnya melansir situs resmi Kemenag,

    Sementara itu, calon jamaah haji khusus yang sudah melunasi pembayaran sebanyak 25.522 orang, sehingga masih tersisa kuota sebanyak 2.158 dengan rincian 5 kuota jamaah haji khusus dan 2.153 petugas haji khusus.

    Terkait proses rekrutmen petugas haji, Gus Yaqut menyebut sudah dilakukan bimbingan teknis terintegrasi antara petugas kloter dan petugas haji daerah.

    Adapun Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah dalam tahap akhir seleksi dan akan segera dilakukan bimbingan teknis pada akhir Maret 2024.

    “Proses rekrutmen tenaga pendukung PPIH Arab Saudi dari unsur warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan unsur mahasiswa Timur Tengah sudah selesai dilaksanakan,” lanjut Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut.

    Selain itu, pemerintah sudah melakukan langkah-langkah mitigasi. Di antaranya telah melakukan skrining kesehatan sebagai syarat pelunasan, memberikan kesempatan pelunasan bagi pendamping jamaah haji lansia pada pelunasan tahap kedua, menyiapkan fasilitas ramah lansia sejak di dalam negeri sampai dengan di Arab Saudi, menyiapkan sajian khusus bagi jamaah haji lansia, dan menyiapkan petugas khusus.

    “Penyedia layanan transportasi udara sudah ditetapkan dengan dua maskapai penerbangan, yaitu PT Garuda Indonesia yang rencananya mengangkut 109.072 jamaah dan Saudia Airlines yang rencananya mengangkut 106.993 jamaah melalui 13 embarkasi,” jelasnya.

    “Penyiapan akomodasi di Makkah dan Madinah telah selesai. Tahapan selanjutnya adalah melakukan konfigurasi penempatan setelah selesainya proses pelunasan jamaah haji,” lanjut Menag Yaqut.

    Terkait konsumsi, ia mengatakan bahwa penyiapan konsumsi sedang dalam tahap penyelesaian untuk 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan ditambah 1 kali snack berat di Masyair. Adapun layanan konsumsi di bandara Jeddah dialihkan ke Makkah sesuai dengan keputusan Panitia Kerja BPIH.

    “Penyiapan layanan transportasi bus shalawat telah dilakukan kontrak dan telah disusun halte dan terminal untuk memudahkan layanan transportasi kepada jamaah haji selama di Makkah. Sedangkan untuk layanan antar kotaalam proses penyelesaian,” ungkapnya. [aje]