Topik: haji

  • Kakek Buruh Tani di Blitar Berangkat Haji di Usia Hampir 100 Tahun

    Kakek Buruh Tani di Blitar Berangkat Haji di Usia Hampir 100 Tahun

    Blitar (beritajatim.com) –  Makrus menjadi calon jemaah haji tertua asal Kabupaten Blitar yang bakal berangkat pada tahun ini. Saat ini kakek  Makrus berasal dari Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar tersebut telah berusia hampir 100 tahun tepatnya saat ini berumur  97 tahun.

    Diusia senjanya Makrus kini bisa tersenyum bahagia karena cita-citanya untuk pergi ke tanah suci bakal segera terwujud. Sejak ia bekerja sebagai buruh tani dulu, Makrus memang bercita-cita menunaikan rukun Islam ke 5 yakni Haji.

    Kini Makrus pun terus berupaya menjaga kondisi tubuhnya agar ia bisa menunaikan ibadah Haji hingga selesai.

    “Sudah siap (Mbah siap berangkat haji). Persiapan kesehatan ya? kalo pagi jalan jalan sama masih sepedaan,” kata Makrus saat ditemui di rumahnya.

    Kakek 13 cucu itu pun sudah mendaftar sejak tahun 2012 lalu. Ia menyisihkan sebagian uang hasil kerjanya dulu sebagai buruh tani untuk membayar biaya haji.

    Kakek Makrus yang akan pergi haji di usia jelang 100 tahun

    Kini setelah 12 tahun menunggu, Kakek 97 tahun tersebut bisa mewujudkan mimpinya pergi ke tanah suci. Raut bahagia pun tidak bisa ditutupi Makrus saat mendengar jadwal keberangkatan ke tanah suci.

    “Kalo lahir tahun 27, tapi di dokumen 1 juli 28. Setahu saya cuma tahu 27, tanggalnya nggak tau, kalau kondisi masih, cuma mata agak kabur dan pendengaran kurang,” Ceritanya.

    Kondisi Makrus sendiri masih terbilang prima. Diusianya yang sudah menginjak 97 tahun, Makrus masih sehat dan kuat berjalan jauh.

    Namun kakek 13 cucu itu memiliki kekurangan yakni penglihatan matanya mulai memudar seiring dengan usianya yang terus bertambah. Meski demikian Makrus tetap yakin dan semangat untuk menunaikan ibadah di Ka’bah.

    Makrus pun akan berangkat sendiri ke tanah suci. Ia tidak akan didampingi oleh anak atau cucunya saat ibadah haji 2024 mendatang. [owi/aje]

  • Jemaah Haji SUB 14 Terima Bimbingan Ibadah Usai Ziarah ke Raudhah

    Jemaah Haji SUB 14 Terima Bimbingan Ibadah Usai Ziarah ke Raudhah

    Tuban (beritajatim.com) – Jemaah Haji Kloter SUB 14 yang terdiri dari Kota Batu, Kota Surabaya dan Kabupaten Tuban ini menerima Bimbingan Ibadah (Bimbad) Sektor 5 Madinah usai menjalani ziarah ke Raudhah.

    Melalui Humas Kemeterian Agama (Kemenag) Tuban Laidia Maryati yang berada di Madinah, Bimbad Sektor 5 Madinah dilakukan di Yusron Hamdi Hotel Jiwar Almadinah 509 yang langsung dipimpin oleh Gus Hamdi sapaan akrabnya.

    Pihaknya mengingatkan kepada seluruh jemaah yang hadir untuk mengoptimalkan ibadah. Menurutnya, memuaskan ibadah, bukan banyak ibadah, sebab kalau banyak belum tentu berkualitas karena hanya mengejar target semata.

    Tak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan persiapan keberangkatan jemaah haji ke kota Makkah, dimana yang perlu disiapkan yakni koper besar sebelum 8 jam berangkat harus sudah beres ditaruh depan kamar masing-masing.

    Sedangkan, untuk koper kecil 2-3 jam sebelum keberangkatan harus sudah siap pula. “Lalu, pakaian ihram sudah dipakai dari salat Subuh,” terang Gus Hamdi.

    Kemudian, jemaah yang sudah mandi sunah ihram, ketika mau salat subuh ambil shaf di pelataran yang dekat dengan pintu keluar, untuk naik bus harus sesuai kelompok masing-masing.

    “Sekali lagi kami mengingatkan akan tugas ketua rombongan dan ketua regu hingga mengingatkan proses umrah wajib,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Kloter SUB 14 Basuki Rahmat menjelaskan acara ini diikuti oleh Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, Ketua Rombongan, Ketua Regu, Perwakilan KBIHU dan tenaga kesehatan yakni : ada 9 Karom, 45 Karu dan 6 pimpinan KBIHU, dan petugas kloter.

    “Kloter SUB 14 ini merupakan kloter gabungan dari beberapa daerah yakni 207 jemaah dari Kota Batu, 100 jemaah dari Kota Surabaya, 59 jemaah dari Kabupaten Tuban ditambah 5 petugas kloter sehingga jumlah total keseluruhan 371 orang,” kata Laidia Maryati.

    Sedangkan, Pembimbing Ibadah Kloter SUB 14 menambahkan semua jemaah haji sudah melakukan ziarah ke Raudhah sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Bimbad Sektor 5 Madinah, hanya saja kurang beberapa orang karena waktu jadwal pelaksanaan yang bersangkutan kurang sehat.

    “Beberapa yang belum melaksanakan ziarah ke Raudhah akan diusahan mengikuti secara susulan menyesuaikan jadwal dari Bimbad sektor 5,” tutup Laidia Maryati. [ayu/aje]

  • Waspada Demensia! Kemenag Imbau Jemaah Lansia Haji Istirahat Cukup dan Hindari Kelelahan

    Waspada Demensia! Kemenag Imbau Jemaah Lansia Haji Istirahat Cukup dan Hindari Kelelahan

    Jakarta (beritajatim.com) – Musim haji tahun ini diikuti oleh banyak jemaah lansia, yaitu sekitar 45 ribu orang. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, mengingat jemaah lansia lebih rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan, termasuk demensia.

    Menurut Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Dokter Leksmana Arry Chandra, beberapa jemaah lansia telah menunjukkan gejala demensia, seperti lupa nama, keluarga, atau merasa masih berada di kampung halaman.

    “Gangguan ini bisa dipicu oleh faktor sosial, psikososial, pribadi, psikologis, dan juga biologis, termasuk faktor genetik,” jelas dr. Leksmana di Madinah, Senin (21/5/2024).

    Gejala awal demensia biasanya berupa mudah lupa, terutama kejadian baru-baru ini, sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, dan sulit mengingat waktu dan tempat.

    Untuk mencegah demensia, dr. Leksmana menyarankan stimulasi kognitif, seperti mengajak jemaah lansia bercerita dan bersosialisasi. Pendampingan juga penting untuk membantu mereka beraktivitas dan mencegah dehidrasi dan kelelahan yang dapat memperburuk kondisi.

    “Istirahat yang cukup dan hindari memaksakan diri sangat penting bagi jemaah lansia. Pendamping jemaah juga diimbau untuk mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, dan zikir bersama,” pesan dr. Leksmana.

    Upaya pencegahan demensia ini diharapkan dapat membantu jemaah lansia menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman.

    Tips untuk Mencegah Demensia pada Jemaah Lansia Haji:

    Istirahat yang cukup
    Hindari kelelahan dan dehidrasi
    Konsumsi makanan bergizi seimbang
    Lakukan stimulasi kognitif, seperti membaca, menulis, atau bermain game
    Bersosialisasi dan beraktivitas secara rutin
    Minum obat sesuai anjuran dokter
    Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan jemaah lansia dapat terhindar dari demensia dan menikmati ibadah haji dengan penuh khusyuk.

    [aje]

  • Jemaah Haji 2024 Dilengkapi Smart Card

    Jemaah Haji 2024 Dilengkapi Smart Card

    Makkah (beritajatim.com)–Jemaah haji tahun 2024 dilengkapi dengan smart card. Kartu ini dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi. Tujuannya, memudahkan jemaah haji dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan haji.

    Smart Card berbentuk kartu elektronik yang dikeluarkan secara resmi Kerajaan Arab Saudi. Kartu ini baru kali pertama dibagikan pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Tujuannya, memudahkan jemaah dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan haji, seperti lokasi-lokasi pelaksanaan haji di Tanah Suci. Sart card ini juga menjadi akses masuk ke Arafah. Sehingga kartu tersebut harus selalu dibawa jemaah dan jangan sampai hilang.

    “Smart card sudah diberikan Kementerian Haji dan Umrah, tapi masih dikelompokkan berdasarkan urutan abjad. Tim PPIH bersama Masyariq malam ini mengelompokkannya berdasarkan kelompok terbang (kloter). Nanti akan dibagikan ke jemaah berdasarkan kloter. Jemaah yang sudah tiba di Makkah akan diperiksa secara acak oleh pihak Arab Saudi, apakah mereka sudah mendapat smart card atau belum,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid usai bertemu Masyariq di Makkah, Senin (21/5/2024).

    Mengutip Kemenag.go.id, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kemarin menggelar pertemuan dengan pihak Masyariq. Pertemuan yang berlangsung di kantor Masyariq, wilayah Khalidiyah, Makkah, ini membahas layanan di Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Kita hari ini bertemu dengan Masyariq membahas antara lain mengenai distribusi smart card atau kartu pintar. Ini salah satu program utama dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Sebagian smart card ada yang dibagikan di Embarkasi Tanah Air, namun sebagian besar dibagikan saat jemaah tiba di Makkah Al-Mukarramah,” tambah Subhan Cholid.

    Perkembangan di lapangan menunjukkan, jemaah haji Indonesia mulai tiba di Makkah Al-Mukarramah. Mereka datang dari Madinah setelah tinggal di sana selama sekitar sembilan hari. Pada hari pertama kedatangan, ada sekitar 3.400 jemaah yang tergabung dalam delapan kelompok terbang (kloter).

    Rapat bersama Masyariq juga membahas tentang proses pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menurut Subhan, pertemuan dengan Masyariq menyepakati perlunya skema baru pergerakan jemaah di Masyair al Muqaddasah atau Armuzna. Hal Ini sebagai antisipasi padatnya lokasi Muzdalifah karena dua hal.

    Pertama, dampak penambahan toilet yang memakan lahan hingga lebih dari 20.000 M2. Kedua, pemindahan penempatan jemaah di area perluasan Mina (Mina Jadid) ke Mu’aisim. Kementerian Haji meminta agar ada minimal 40.000 jemaah yang hanya melewati tidak turun di area Muzdalifah. Sehingga skemanya adalah Arafah menuju Muzdalifah (tidak turun) lalu langsung ke Mina.

    “Skema ini disebut sebagai Skema Murur. Kementerian Haji menunggu usulan resmi dari Indonesia terkait rincian skema ini. Sedang pihak Masyariq berharap agar jemaah yang mengikuti skema Murur ini diatur berbasis maktab,” jelas Subhan.

    Selain Smart Card dan Murur, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan bahwa pertemuan dua pihak ini juga membahas layanan konsumsi berupa makanan siap saji. Katering ini antara lain akan dibagikan kepada jemaah saat berada di Arafah dan Mina. “Kita akan cek makanan siap saji yang sebagian besar sudah tiba di Arab Saudi dan itu akan didistribusikan di Arafah dan Mina,” ujar Nasrullah.

    Selain di Muzdalifah, kata Nasrullah, pihaknya juga minta agar pihak Masyariq dapat menyajikan makanan bagi jemaah haji yang mengambil nafar awal (kembali dari Mina ke hotel lebih awal), terutama untuk makan pada 12 Zulhijjah malam dan 13 Zulhijjah pagi. “Minimal ada snack berat untuk jemaah yang nafar awal. Kita minta ke Masyariq agar diberikan snack berat,” kata Nassrullah.

    Puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, diperkirakan akan berlangsung pada 15 Juni 2024. Sehari sebelum itu, tepatnya pada 14 Juni 2024, jemaah haji secara bertahap akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah. Setelah wukuf di Arafah, malam harinya jemaah diberangkatkan menuju Muzdalifah, lalu ke Mina. Di Mina, jemaah akan menginap pada 11 dan 12 Zulhijjah (nafar awal) atau hingga 13 Zulhijjah (nafar tsani), lalu kembali ke Makkah. [air/aje]

  • Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Gresik (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik melakukan evakuasi buaya muara peliharaan di salah satu pondok pesantren, Sahabat Karomah Alquran (Sakur) Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.

    Evakuasi ini dilakukan karena pengasuh pondok pesantren mau melaksanakan ibadah haji. Sehingga, dikuatirkan menganggu keselamatan para santri.

    Pemilik rumah Soleh warga Desa Banyuurip mengatakan, karena dirinya kuatir. Selanjutnya melaporkan ke pos Damkarla Kecamatan Dukun untuk segera dievakuasi.

    “Daripada mengganggu santri dan warga meski berasa di kurungan. Lebih baik dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” katanya, Senin (20/5/2024).

    Petugas piket Damkarla Pos Dukun, M.Nurul Haqqi menuturkan, setelah pihaknya mendapat laporan untuk mengevakuasi buaya muara. Pihaknya menerjunkan 6 personel serta satu unit mobil rescue. “Tim kami langsung menuju ke lokasi melakukan proses evakuasi buaya. Selanjutnya dibawa ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.

    Saat melakukan evakuasi kata dia, petugas yang diterjunkan sempat kewalahan karena buaya yang didalam kurungan sempat berontak. Namun, setelah butuh waktu beberapa menit. Buaya tersebut berhasil dievakuasi.

    “Agar lebih mudah dievakuasi dari kurungan petugas kami terlebih dulu menggiring buaya ke pojok jeruji kurungan. Kemudian mulutnya dijepit lalu dilakban guna menghindari gigitan,” katanya.

    Setelah bersusah payah, akhirnya buaya muara tersebut dikeluarkan dan kurungan lalu dimasukkan ke kotak selanjutnya dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). [dny/kun]

  • Ribuan CJH Banyuwangi Gelar Manasik, Jemaah Tertua Usianya Segini

    Ribuan CJH Banyuwangi Gelar Manasik, Jemaah Tertua Usianya Segini

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) Banyuwangi tahun ini berjumlah 1238 orang. Mereka tergabung dalam kloter 57, 58, 59, dan 60 dijadwalkan berangkat mulai 26 Mei 2024 dari embarkasi Surabaya.

    Dari jumlah itu, terdapat 282 jemaah lansia yang berusia di atas 65 tahun. Sementara, CJH usia tertua adalah Samiran (99) asal Kecamatan Sempu. Sedangkan yang termuda adalah Havid Nur Yasin (19) asal Kecamatan Srono.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berpesan agar para CJH saling menjaga. Termasuk kesehatan jemaah selama menjalani ibadah rukun Islam kelima tersebut.

    “Saya minta para jemaah selama berada di Arab Saudi, untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Jaga kesehatan semua dari sekarang agar bisa berangkat dan beribadah dengan baik,” ungkap Bupati Ipuk.

    Tak lupa, kata Ipuk, menitipkan doa kepada para jemaah. Mendoakan Banyuwangi agar selalu selamat dan sejahtera.

    “Jangan lupa juga saat salat atau ketika berada di tempat-tempat mustajab, untuk mendoakan Banyuwangi agar selalu diberi keselamatan dan kesejahateraan. Mohon doakan Banyuwangi menjadi daerah yang dirahmati Allah SWT,” tambah Ipuk.

    Selain itu, Ipuk juga berharap agar jemaah haji bisa menjadi duta bagi Banyuwangi. Saat haji akan berkumpul dengan jemaah dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan mungkin akan berinteraksi dengan berbagai negara. Itu bisa menjadi momen untuk memperkenalkan Banyuwangi.

    “Para jemaah bisa menjadi duta untuk mengabarkan berbagai hal yang baik tentang Banyuwangi. Berikan jawaban yang baik ketika ada jemaah dari daerah lain yang menanyakan tentang Banyuwangi,” harapnya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Chaironi Hidayat, mengatakan manasik haji bertujuan untuk memantapkan kesiapan jemaah. Dalam manasik haji, calon jemaah diajarkan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.

    “Seperti rukun haji, persyaratan, hal wajib, hal yang disunahkan, maupun hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan ibadah haji,” katanya.  [rin/aje]

  • Kisah Jemaah Haji Tertua di Indonesia Asal Ponorogo, Umurnya 110 Tahun

    Kisah Jemaah Haji Tertua di Indonesia Asal Ponorogo, Umurnya 110 Tahun

    Madinah (beritajatim.com) – Jemaah haji tertua di Indonesia bernama Harjo Mislan. Kakek asal Ponorogo Jawa Timur ini usianya 110 tahun. Mbah Harjo tercatat sebagai pejuang veteran.

    Dia mengaku perjalanan panjang dari Surabaya ke Madinah cukup melelahkan. Namun kakek asal Ponorogo ini mengaku senang dan sehat setibanya di Madinah. Berbincang dengan petugas, terungkap saat muda Mbah Harjo merupakan pejuang ’45.

    Dia mengaku pernah ikut perang melawan Belanda. “(Perang melawan Belanda) Pakai pentungan,” kata Mbah Harjo, Sabtu (18/5/2024) sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.

    Sirmat, anak Mbah Harjo menjelaskan ayahnya terdaftar sebagai pejuang veteran. Teman seangkatannya sudah tidak ada, hanya Mbah Harjo yang masih hidup. “Dari kelompok veteran, tinggal bapak yang masih ada,” kara Sirmat.

    Mbah Harjo merupakan pensiunan perangkat desa. Dia juga petani di kampung. Dan Mbah Harjo masih beraktivitas seperti biasa di usia senjanya.

    Sirmat menjelaskan kondisi fisik sang ayah. Sebenarnya, Mbah Harjo masih bisa jalan dengan bantuan tongkat. Mbah Harjo memakai kursi roda hanya untuk mempercepat pergerakan saja. Tak hanya itu, sebagai antisipasi, Sirmat juga membawa kursi roda dari Tanah Air untuk berjaga-jaga.

    “Sebenarnya bisa jalan sendiri, pakai kursi roda untuk mempercepat pergerakan saja, agar tidak merepotkan yang lain,” kata Sirmat.

    Hanya saja, pendengaran Sang Ayah kurang optimal. Sehingga untuk bisa berkomunikasi harus dengan suara yang lebih tinggi. “Iya, jadi kalau ngomong harus agak keras suaranya,” kata Sirmat mengakhiri.

    Dalam perjalanan haji kali ini Mbah Harjo tak hanya didampingi sang anak. Ada menantu dan besan Mbah Harjo yang juga ikut berhaji bersama.

    Kini Mbah Harjo dan keluarga tengah menjalankan ibadah di Masjid Nabawi. Mereka juga akan berziarah ke sejumlah lokasi bersejarah di Madinah sebelum menjelang akhir bulan diberangkatkan ke Makkah. [suf]

  • Petugas Haji Wajib Pakai Atribut Lengkap

    Petugas Haji Wajib Pakai Atribut Lengkap

    Makkah (beritajatim.com) – Seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi wajib menggunakan atribut seragam lengkap selama berada di tanah suci. Ini merupakan wujud kehadiran serta kesediaan petugas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji.

    Penegasan ini disampaikan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurahman saat memimpin Apel Petugas Daker Makkah di Makkah. “Wajib bagi seluruh petugas untuk menggunakan atribut seragam lengkap selama ada di tanah suci. Bahkan nanti saat ada di Muzdalifah dan Mina,” ujar Kadaker Khalilurahman, Sabtu (18/5/2024), dikutip dari laman Kemenag.

    “Ini penting. Ini bukti kesediaan kita untuk bisa melayani jemaaah. Jika dibandingkan jumlah jemaah yang 241 ribu, jumlah petugas yang 4.200 ini tidak sebanding. Jadi pastikan agar jemaah mudah mengenali kita, dengan seragam ini,” tutur Khalilurahman.

    Ia menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir bila mengetahui ada petugas yang tidak mengenakan seragam selama di Makkah. “Tata niat sejak sekarang, bahwa kita ada di sini untuk melayani jemaah. Buktinya itu dengan kesediaan kita mengenakam seragam ini,” pesan Khalil.

    “Jangan mementingkan ibadahnya sendiri. Ibadah kita adalah pelayanan bagi jemaah. Khidmah dan kasih sayang kita kepada jemaah yang insyaAllah akan mengantarkan kita menuju mabrur,” tegasnya.

    Operasional haji di Kota Makkah akan dimulai pada 20 Mei 2024, usai kedatangan jemaah haji gelombang I dari Madinah. Saat ini sejumlah persiapan telah dilakukan, mulai pengecekan akomodasi, penyiapan bus shalawat, konsumsi, hingga penyiapan pendampingan ibadah.

    “InsyaAllah kita siap menerima jemaah. Mari kita berikan upaya maksimal kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah,” ajak Khalil. [suf]

  • Calon Haji  Madiun Meninggal di Asrama Haji Surabaya Sebelum ke Tanah Suci

    Calon Haji  Madiun Meninggal di Asrama Haji Surabaya Sebelum ke Tanah Suci

    Madiun (beritajatim.com)  –  Kabar duka menyelimuti jemaah haji asal Kabupaten Madiun. Sastrowiryo (79), seorang calon haji dari Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, meninggal dunia di Asrama Haji Surabaya pada Jumat (17/5/2024) pukul 07.10 WIB.

    Menurut Plt Kasi PHU Kemenag Kabupaten Madiun, Imron Rofi’i, Sastrowiryo mengeluhkan sakit dan meminta perawatan sejak pertama kali masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

    “Sejak pertama kali masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya, almarhum mengeluh sakit minta untuk dilakukan perawatan,” ujar Imron.

    Setelah turun dari bus yang berangkat dari Pendapa Ronggo Djumeno Caruban pada Rabu dini hari (15/5/2024), kesehatan Sastrowiryo diperiksa oleh Petugas Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

    “Selesai diperiksa paginya. Almarhum istirahat ke kamar. Namun jam 11.00 WIB minta diperiksa lagi ke klinik,” ungkapnya.

    “Almarhum meninggal saat masih tahapan screening kesehatan. Jadi belum masuk ke tahapan pemeriksaan imigrasi,” imbuh Imron.

    Pihak Kemenag Kabupaten Madiun sudah melaporkan kabar duka ini ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya untuk dilakukan tindakan administrasi selanjutnya.

    “Mungkin juga ada asuransi dari pengurus haji. Korban berangkat bersama istri dan ipar 16 Mei, tapi mereka sudah di tanah suci. Almarhum masuk kloter 16,” pungkasnya.

    Sastrowiryo dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci bersama istri dan iparnya pada 16 Mei. Namun, takdir berkata lain, ia menghembuskan nafas terakhir sebelum menunaikan ibadah haji yang telah lama diimpikannya. [fiq/suf]

  • Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Madiun (beritajatim.com)  – Kantor Imigrasi Kelas II Madiun kebanjiran permohonan paspor di awal tahun 2024. Hingga April, tercatat sudah ada 8.285 orang yang mengajukan dokumen perjalanan ke luar negeri. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat, terutama menjelang musim liburan.

    “Faktornya yaitu biaya paspor sangat terjangkau dan sekarang masa berlakunya 10 tahun. Paling banyak buat keperluan wisata, sama haji dan umrah,” ujar Kasubsi Dokumen Perjalanan Muhammad Afrizal, Sabtu (18/5/2024).

    Untuk mengurai kepadatan antrian dan melayani masyarakat yang tidak bisa hadir di hari kerja, Kantor Imigrasi Kelas II Madiun membuka layanan Paspor Simpatik pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.

    “Paspor simpatik ini dimunculkan karena semakin meningkatnya permohonan paspor di Jawa Timur, khususnya wilayah kerja Madiun,” bebernya.

    Layanan Paspor Simpatik ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengurus paspor di luar jam kerja reguler.

    “Kami buka Sabtu sampai Minggu. Saat ini sebulan itu dua minggu sekali akan kami buka. Jadi bulan ini tanggal 18, lalu nanti selanjutnya tanggal 1 Juni,” jelas Afrizal.

    Antusiasme masyarakat terhadap layanan Paspor Simpatik ini cukup tinggi. Pada hari pertama pembukaannya, kuota 20 untuk paspor biasa dan 5 untuk paspor elektronik sudah terpenuhi.

    “Masyarakat bisa mengecek akun sosial media kami, terkait persyaratan dan kapan dibukanya layanan Paspor Simpatik. Bisa daftar online via M Paspor,”pungkasnya. [fiq/beq]