Topik: haji

  • Menag Bicara Kemungkinan Masa Tinggal Jemaah Haji di Tanah Suci Diperpendek

    Menag Bicara Kemungkinan Masa Tinggal Jemaah Haji di Tanah Suci Diperpendek

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar memberikan keterangan kepada media usai menghadiri rapat dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan pada hari ini Jumat (27/12/2024). FOTO/RAKA DWI NOVIANTO

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan, pemerintah sedang mengkaji opsi mempersingkat masa tinggal jemaah haji di Tanah Suci. Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan Arab Saudi untuk kemungkinan pelaksanaan opsi tersebut.

    “Kita berbicara tentang kemungkinan-kemungkinan apakah jemaah haji nanti dimungkinkan bisa lebih pendek daripada sebelum-sebelumnya,” kata Nasaruddin Umar usai menghadiri rapat dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan pada hari ini Jumat (27/12/2024).

    Menurut Menag, ada beberapa waktu kosong saat pelaksanaan ibadah haji. Meski begitu, Nasaruddin akan tetap berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi terlebih dahulu.

    “Karena kan satu hari itu kan kosong sama dengan berapa ya. Tapi ini menyangkut masalah Saudi Arabia juga, tidak bisa kita memutuskan sepihak. Hal-hal yang berkaitan dengan Saudi Arabia, itu kekewenangannya Saudi Arabia. Tapi hal-hal yang berkaitan dengan dalam negeri, itu kekewenangan kita,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menag Nasarudin didampingi Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menemui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jumat (27/12/2024). Dalam pertemuan tersebut dirapatkan mengenai penyelenggaraan haji tahun 2024. Dilaporkan juga bahwa Kemenag dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) juga sedang mempersiapkan penyelenggara haji tahun 2025.

    “Dan kami melaporkan bahwa BPH, Badan Penyelenggara Haji dan Kementerian Agama sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Nasaruddin menjelaskan persiapan tersebut menyangkut seleksi calon jamaah haji. Hingga saat ini, katanya, proses seleksi sudah 80%. “Antara lain kita sudah melakukan seleksi calon jemaah haji ya, karena siapa yang istita’ah, siapa yang enggak istita’ah, siapa yang sakit, siapa yang meninggal. Dan itu sudah 80%. Dan dalam waktu mungkin awal Januari ini sudah nanti, sudah selesai siapa nanti akan jadi calon jemaah haji secara resmi,” katanya.

    Nasaruddin menyebut pihaknya juga melakukan seleksi terhadap petugas haji. Dirinya ingin petugas haji yang terpilih bekerja secara profesional dan mampu membimbing jamaah haji. “Kemudian juga sudah dilakukan tes siapa nanti akan menjadi petugas haji, tentu yang betul-betul profesional. Profesional artinya dia memiliki kemampuan untuk membimbing, tapi juga kemampuan fisiknya, bukan pengurus yang mau diurus gitu kan,” kata Nasaruddin.

    “Dan kita tidak ingin seperti tahun-tahun yang lalu ada catatan-catatan yang dikeluhkan bahwa pembimbing haji itu malah justru dibantu oleh jemaahnya. Ini enggak. Kita akan sebaliknya. Pokoknya pembimbing, pendamping itu betul-betul harus berbakti untuk menyelamatkan calon jemaah hajinya dari berbagai macam masalah,” sambungnya.

    Selain itu, kata Nasaruddin, turut dibahas juga mengenai bagaimana menciptakan kenyamanan dan ketenangan bagi jamaah haji saat beribadah. “Kemudian juga kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa yang bisa membikin jemaah haji nanti kita ini lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah,” katanya.

    (abd)

  • 5
                    
                        Menag Sebut Biaya Haji 2025 Bakal Lebih Murah, tapi Kualitasnya Makin Baik
                        Nasional

    5 Menag Sebut Biaya Haji 2025 Bakal Lebih Murah, tapi Kualitasnya Makin Baik Nasional

    Menag Sebut Biaya Haji 2025 Bakal Lebih Murah, tapi Kualitasnya Makin Baik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya tengah membicarakan agar
    biaya Haji 2025
    bisa lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya.
    Menurutnya, meski biaya Haji 2025 akan ditekan lebih murah, namun kualitasnya tidak berkurang.
    “Kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa yang bisa membikin jemaah haji nanti kita ini lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah. Tapi murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan,” ujar Nasaruddin di Istana, Jakarta, Jumat (27/12/2024).
    “Jadi tetap ada efisiensi efektif, tapi juga tidak mengurangi kualitas. Misalnya pesawatnya jangan-jangan kita mencari murah, tetapi malah justru pesawat tua, jadi itu di-warning juga buat kita,” sambungnya.
    Dalam kesempatan yang sama, Wamenag Romo Syafi’i mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto ingin agar ibadah haji tahun ini lebih berkualitas.
    Namun, kata Romo, Prabowo melihat ada banyak cost yang bisa ditekan, tanpa perlu mengurangi kualitasnya.
    “Beliau juga melihat banyak cost yang bisa dirasionalisasi, sehingga kualitasnya makin baik, tapi harganya makin murah,” ucap Romo.
    Hanya saja, Romo memastikan, biaya Haji 2025 akan lebih murah.
    Dia belum bisa menentukan berapa besaran pasti dari biaya Haji 2025.
    “Hampir kita pastikan ya, Pak Menteri, ongkos haji tahun ini turun. Berapa besarannya? Itu enggak bisa disebut sekarang. Karena harus ada kesepakatan di panja,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian Agama Pastikan Biaya Haji 2025 Turun

    Kementerian Agama Pastikan Biaya Haji 2025 Turun

    loading…

    memastikan ongkos ibadah haji 2025 akan lebih murah dari tahun sebelumnya. Foto/SINDOnews/raka dwi novianto

    JAKARTA – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H.R. Muhammad Syafii memastikan ongkos ibadah haji 2025 akan lebih murah dari tahun sebelumnya. Namun demikian, keputusan tersebut akan diputuskan pada akhir Desember 2024.

    “Dapat kita pastikan ya Pak Menteri (Agama), ongkos haji tahun ini turun,” kata Romo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Meski begitu, Romo keputusan ongkos haji akan ditentukan pada saat rapat dengan DPR pada 30 Desember. “DPR kan lagi reses tapi mereka ikhlas demi bangsa dan negara tanggal 30 rapat pembentukan panja baru setelah itu rapat panja disitulah baru diputuskan berapa ongkos haji,” jelasnya.

    Terkait besaran ongkos haji tahun 2025, Romo belum mau membeberkannya dan masih menunggu hasil dari rapat panja. “Berapa besarannya? itu enggabisa disebut sekarang karena harus ada kesepakatan di panja,” ungkapnya.

    Di kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan beberapa faktor yang membuat ongkos haji 2025 turun. Di antaranya faktor inflasi.

    “Masalah murah tidaknya inikan juga terkait dengan faktor eksternal ya misalnya ada faktor inflasi ya kan, faktor nilai tukar Dolar itukan juga ikut berpengaruh,” kata Nasaruddin.

    Meski begitu, kata Nasaruddin, yang terpenting adalah biaya yang bisa dijangkau oleh masyarakat. “Jadi yang jelas bahwa spiritnya kita ingin lebih murah dijangkau masyarakat melalui efisiensi yang kita lakukan. Maka itu melalui pembersihan seluruh hal-hal yang menyimpang itu itu juga akan berkontribusi terhadap penurunan harga,” kata Nasaruddin.

    (cip)

  • Menag Temui Mensesneg di Istana, Bahas Persiapan Haji 2025

    Menag Temui Mensesneg di Istana, Bahas Persiapan Haji 2025

    loading…

    Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menemui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Negara. Pertemuan tersebut membahas penyelenggaraan ibadah haji 2025. Foto/Raka

    JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menemui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Negara. Pertemuan tersebut membahas penyelenggaraan ibadah haji 2025 .

    “Kami melaporkan bahwa BPH, Badan Penyelenggara Haji dan Kementerian Agama sedang mempersiapkan segala sesuatunya,” kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Nasaruddin menjelaskan bahwa persiapan tersebut menyangkut seleksi calon jemaah haji. Hingga saat ini, katanya, proses seleksi sudah 80 persen.

    “Antara lain kita sudah melakukan seleksi calon jemaah haji ya, karena siapa yang istita’ah, siapa yang enggak istita’ah, siapa yang sakit, siapa yang meninggal. Dan itu sudah 80 persen. Dan dalam waktu mungkin awal Januari ini sudah nanti, sudah selesai siapa nanti akan jadi calon jemaah haji secara resmi,” jelasnya.

    Nasaruddin menyebut pihaknya juga melakukan seleksi terhadap petugas haji. Dirinya ingin petugas haji yang terpilih bekerja secara profesional dan mampu membimbing jamaah haji.

    “Kemudian juga sudah dilakukan tes siapa nanti akan menjadi petugas haji, tentu yang betul-betul profesional. Profesional artinya dia memiliki kemampuan untuk membimbing, tapi juga kemampuan fisiknya, bukan pengurus yang mau diurus gitu kan,” kata Nasaruddin.

    Nasaruddin mengatakan, pihaknya tidak ingin seperti tahun-tahun yang lalu ada catatan-catatan yang dikeluhkan bahwa pembimbing haji itu malah justru dibantu oleh jemaahnya. “Ini enggak. Kita akan sebaliknya. Pokoknya pembimbing, pendamping itu betul-betul harus berbakti untuk menyelamatkan calon jemaah hajinya dari berbagai macam masalah,” ujarnya.

    Selain itu, kata Nasaruddin, turut dibahas juga mengenai bagaimana menciptakan kenyamanan dan ketenangan bagi jemaah haji. “Kira-kira apa yang bisa membikin jemaah haji nanti kita ini lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah,” katanya.

    (zik)

  • Kakanwil Kemenag ajak warga berkecukupan berwakaf 

    Kakanwil Kemenag ajak warga berkecukupan berwakaf 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Kakanwil Kemenag ajak warga berkecukupan berwakaf 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 21:10 WIB

    Elshinta.com – Kepala Kantor Kemenag Sumut,H.Ahmad Qosbi, S.Ag.MM mengungkapkan,di Sumut masih banyak umat Islam yang berkecukupan namun belum menyadari betapa pentingnya berwakaf.

    Pernyataan Ahmad Qosbi disampaikan kepada 40 peserta sosialisasi Undang Undang dan Peraturan Wakaf tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumut,berlangsung sehari di Aula Asrama Haji Medan, Senin (23/12/2024).

    Menurut H.Ahmad Qosbi,kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk lebih memasyarakatkan pentingnya UU dan Peraturan Wakaf,agar diketahui secara luas baik oleh pemerintah maupun masyarakat .

    Disebutkan Qosbi, Kemenag Sumut dan BWI Sumut hingga jajaran di Kabupaten dan Kota tetap bersinergi untuk melaksanakan berbagai program menyangkut tentang wakaf.

    “Masih banyak orang yang tidak mengerti apa manfaat dan guna wakaf,” sebut Qosbi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (26/12). 

    Kata Qosbi, tugas bersama (Kemenag dan BWI) untuk mensosialisasikan pentingnya Wakaf.

    Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumut periode 2014-2027, H.Solehuddin Sagala.SH,M.Si, prihatin karena masih banyak harta benda wakaf yang tidak memiliki administrasi lengkap, sehingga timbul sengketa yang berujung ke ranah hukum.

    Sosialisasi UU dan Peraturan Wakaf diikuti oleh 40 orang peserta utusan dari berbagai daerah di Sumut dan menghadirkan enam orang narasumber yang berkompeten.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kekanwil Kemenagsu harap potensi wakaf dikelola maksimal

    Kekanwil Kemenagsu harap potensi wakaf dikelola maksimal

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Kekanwil Kemenagsu harap potensi wakaf dikelola maksimal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provsu, H. Ahmad Qosbi S.Ag. MM mengharapkan agar potensi wakaf yang sesungguhnya cukup besar di kalangan umat dapat diberdayakan untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial masyarakat.

    “Harta wakaf itu adalah harta Allah, karena itu pihak yang mengurus wakaf sesungguhnya adalah pegawai Allah dan pantas disebut sebagai jihad kepada Allah,” kata Ahmad Qosbi di UPT Asrama Haji Medan, Senin (23/12/2024).

    Ahmad Qosbi yang menyampaikan itu pada Kegiatan Sosialisasi Undang Undang dan Peraturan Wakaf yang dilaksanakan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumatera Utara mengakui bahwa, pengabdian yang diberikan dalam mengelola wakaf tersebut banyak tantangan dan rintangan. Apalagi dalam proses wakaf beberapa waktu yang lalu, kerap tanpa memiliki bukti otentik yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sehingga ketika terjadi konplik kepentingan proses mencari solusinya jadi cukup berat.  

    “Karena itu pelaksanaan sosialisasi ini menjadi sangat penting agar semakin banyak harta wakaf dengan administrasi yang baik sesuai ketentuan,” kata Qosbi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (26/12). 

    Kakanwil Kemenag yang juga Ketua Dewan Pertimbangan BWI Sumut ini juga berharap kepada setiap lembaga wakaf dapat berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta aparat penegak hukum supaya kasus wakaf mendapatkan solusi terbaik.

    Gubsu diwakili Kepala Biro Kesra Setdaprovsu, H Juliadi Zurdani Harahap ketika membuka kegiatan itu memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan untuk meningkatkan pemahaman serta pengetahuan pengelola wakaf di daerah.

    “Sejatinya potensi wakaf dapat dikelola maksimal dalam keridhaan Allah, dengan bekerja ikhlas dan cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Juliadi.

    Ketua BWI Provinsi Sumatera Utara Solehuddin Sagala, SH, M.Si menyebutkan, manfaat dari wakaf sangat besar jika dikelola dengan baik, hanya saja sampai saat ini masih cukup banyak kendala yang belum terselesaikan. 

    Karenanya melalui sosialisasi ini diharapkan terjadi perbaikan serta peningkatan dalam mengelola harta wakaf secara baik dan profesional. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kronologi Mayat Wanita Dikerubungi Belatung dalam Rumahnya di Koja Jakarta Selatan – Halaman all

    Kronologi Mayat Wanita Dikerubungi Belatung dalam Rumahnya di Koja Jakarta Selatan – Halaman all

    Kronologi Mayat Wanita Dikerubungi Belatung dalam Rumahnya di Koja Jakarta Selatan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Sesok mayat wanita dikerubungi belatung ditemukan di dalam rumahnya, Jalan Haji Nawar Nomor 20A RT 008, RW 002, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

    Mayat wanita berinisial EH (65) itu ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan.

    “Pada hari Rabu, tanggal 25 Desember 2024 pukul 09.00 WIB, telah terjadi penemuan mayat,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (26/12/2024).

    Kronologi Temuan Mayat

    Awalnya, Ketua RT setempat inisial A (55) mencium aroma tak sedap di lingkungannya.

    Ia dibantu dengan warga kemudian mencari sumber aroma tersebut.

    Ternyata aroma berasal dari rumah korban wanita lanjut usia itu.

    “Karena pintu rumah dalam keadaan terkunci, lalu pak RT bersama warga mendobrak paksa pintu rumah korban,” ucap Ade Ary.

    Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tergeletak di kamar mandi.

    “Dan kondisi tubuh korban sudah mengeluarkan belatung,” tutur eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

    Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.

    “Guna visum et revertum. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Koja,” kata Ade Ary. 

    Belum diketahui apakah ada luka di tubuh korban atau tidak, juga soal berapa lama korban meninggal dunia.

    Tanda Mayat Dikerubungi Belatung

    Belatung merupakan salah satu tanda pembusukan mayat dan dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kematian.

    Belatung muncul pada tahap kembung, yaitu saat bakteri anaerobik tumbuh subur dan mengeluarkan gas seperti metana dan hidrogen sulfida. 

    Belatung tertarik pada bau busuk mayat dan akan mengerubungi salah satu bagian tubuh untuk bertelur. 

    Ilmuwan forensik dapat menggunakan tahapan perkembangan belatung untuk memperkirakan waktu kematian dan tempat mayat mati. 

    Tahapan perkembangan belatung disebut “Instar” dan memiliki ukuran dan waktu yang berbeda-beda tergantung spesies belatungnya. 

    Jika ditemukan belatung, estimasi waktu kematian mayat dapat kurang dari 5-6 hari. 

    Selain belatung, tanda-tanda pembusukan mayat lainnya adalah pembengkakan tubuh, Kulit ari mengelupas, Badan menghitam.

     

  • Dana yang Berhasil Dihimpun Lazisnu PBNU di 2024 Naik 157 Persen – Halaman all

    Dana yang Berhasil Dihimpun Lazisnu PBNU di 2024 Naik 157 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) PBNU menutup tahun 2024 dengan menghimpun dana mencapai Rp105.823.262.242.

    Angka ini mengalami kenaikan signifikan hingga 157 persen dibanding tahun 2023.

    Demikian disampaikan Ketua Lazisnu  PBNU, Ali Hasan Bahar di kantor NU Care-Lazisnu  PBNU, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    “Selain itu, pada tahun ini NU Care-Lazisnu di tingkat pusat telah memberikan manfaat kepada 1.693.170 penerima manfaat yang tersebar di lima program utama Lazisnu  yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, serta dakwah dan kemanusiaan,” jelas Habib Ali Hasan.

    Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin mempercayakan NU Care-Lazisnu sebagai lembaga filantropi yang amanah dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan misi sosial-kemanusiaan.

    Keberhasilan itu, katanya, tidak lepas dari peran seluruh pihak yang mendukung, dari kalangan muzakki, munfiq, serta semua mitra strategis.

    “Alhamdulillah, ini adalah hasil kerja sama yang luar biasa. Kepercayaan yang diberikan kepada kami adalah amanah besar yang akan terus kami jaga dengan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat,” ungkapnya.

    Dirinya melanjutkan, program unggulan seperti NU Peduli Palestina tetap menjadi perhatian utama di tahun 2024, selain penyaluran bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Aceh dan aksi global lainnya seperti dukungan pembangunan Masjid dan Pesantren NU di Jepang.

    “NU Care-Lazisnu dalam program NU Peduli Palestina terus memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina yang tengah menghadapi berbagai kesulitan. Juga bantuan untuk pengungsi Rohingya dan bantuan untuk Masjid NU Jepang. Selain itu, respons cepat terhadap bencana alam di dalam negeri juga menjadi bagian dari komitmen NU Care-Lazisnu  seperti bantuan untuk korban banjir di Jawa dan Sumatera, erupsi gunung Lewotobi di NTT serta penanganan bencana yang melanda Sukabumi, Cianjur, dan daerah sekitarnya,” papar Habib Ali Hasan.

    Selain bantuan dalam pilar program dakwah dan kemanusiaan, NU Care-Lazisnu  PBNU juga menyalurkan bantuan di bidang pendidikan seperti beasiswa santri duafa, renovasi sekolah terdampak kebakaran, dan bantuan fasilitas pendidikan.

    “Di bidang ekonomi ada bantuan modal usaha untuk duafa dan penyintas kebakaran, serta pelatihan bagi penggerak UMKM. Kemudian di bidang kesehatan ada kegiatan cek kesehatan gratis untuk santri duafa, dan alat bantu bagi difabel. Sementara di bidang lingkungan hidup, ada program penanaman pohon dan bantuan MCK untuk pesantren di Banten,” terangnya.

    Pihaknya menegaskan bahwa sebagai lembaga zakat nasional, NU Care-Lazisnu  berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan program yang dijalankan.

    “Dengan adanya konsolidasi dan kerja sama yang semakin solid, NU Care-Lazisnu optimis akan mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.

    Ia juga menyebut, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga, NU Care-Lazisnu dari tahun ke tahun mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) atas audit laporan keuangan NU Care-Lazisnu.

    “Terakhir, Lazisnu kembali mendapat predikat WTP dari KAP Mansur Arifin Suharyono dan Rekan atas Laporan Keuangan Lazisnu  Tahun 2023. Sementara untuk audit KAP tahun 2024 ini masih dalam proses,” ujar Habib Ali Hasan. 

    Belum lama ini, sambungnya, NU Care-Lazisnu yang merupakan mitra program kemaslahatan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI juga mendapat penghargaan.

    “Penghargaan NU Care-Lazisnu  sebagai Juara Kategori GRC (Governance, Risk, and Compliance) dalam kegiatan ‘Awarding Mitra Kemaslahatan BPKH 2024’ yang digelar pada 19 Desember 2024,” katanya.

    Selama tahun 2024, lanjutnya, NU Care-Lazisnu juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperkuat lembaga dan memperluas jangkauan kemanusiaan. Salah satunya adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NU Care-LAZISNU yang digelar pada 6-8 September 2024.

    “Rakernas ini bertujuan untuk memastikan bahwa program-program NU Care-Lazisnu dapat tekonsolidasi dengan baik, berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,” jelas mubalig dan akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

    Pihaknya juga menyebut, tahun 2024 juga menjadi momentum penting dalam merayakan Harlah ke-20 Lazisnu yang jatuh pada 1 Desember 2024.

    “Perayaan Harlah 2 DekadeLazisnu dirayakan dengan kegiatan Maulidan bersama Gen-Z, satu acara yang melibatkan generasi muda untuk mengenalkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Tidak hanya itu, berbagai perlombaan juga digelar untuk masyarakat, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka terhadap lembaga filantropi ini,” bebernya.

    Menjelang akhir tahun, NU Care-Lazisnu kembali menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju dengan menyelenggarakan Raker Lazisnu PBNU.

    “Rapat kerja ini bertujuan untuk merumuskan berbagai program strategis yang akan dijalankan di tahun 2025. Program-program tersebut dirancang untuk menjawab berbagai tantangan Lazisnu  ke depannya, terutama dalam mewujudkan   sebagai Lembaga Filantropi Islam Terkemuka,” jelasnya.

    Menyambut tahun baru 2025, ia pun mengajak masyarakat untuk terus merawat kepedulian dan membangun kemandirian umat.

    “Mari kita sambut tahun 2025 dengan optimisme dan semangat baru untuk terus menebar manfaat. Dan jangan lupa untuk menunaikan zakat akhir tahun saudara semua, sebagai kewajiban dan wujud rasa syukur kita kepada Allah,” tegasnya.

  • Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung Megapolitan 26 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Jalan Haji Nawar, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, dihebohkan dengan penemuan jasad perempuan lanjut usia (lansia) pada Rabu (25/12/2024).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, korban berinisial EH (65).
    “Korban lansia, inisial EH. Usianya 65 tahun,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Penemuan jasad korban bermula saat warga berinisial A (55) mencium aroma tidak sedap di lingkungan rumah korban.
    Alhasil, A dan tetangga yang lain mencari sumber aroma. Rupanya, bau tak sedap berasal dari rumah EH.
    Saat mengetuk dan memanggil, EH tidak keluar. Alhasil, A yang merupakan Ketua RT setempat bersama warga lain, mendobrak pintu rumah EH.
    “Dan ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak di kamar mandi dan kondisi tubuh korban sudah mengeluarkan belatung,” kata Ade Ary.
    Atas kejadian ini. warga melaporkan kepada pihak berwajib untuk membawa korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
    Ade Ary belum memastikan apakah terdapat luka pada tubuh korban.
    “Kasus ditangani Polsek Koja,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Koja Jakarta Utara Digegerkan Penemuan Mayat Wanita Penuh Belatung – Halaman all

    Warga Koja Jakarta Utara Digegerkan Penemuan Mayat Wanita Penuh Belatung – Halaman all

    Warga Koja, Jakarta Utara, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Jalan Haji Nawar No.20a RT 008 RW 002, Tugu Selatan.

    Tayang: Kamis, 26 Desember 2024 12:45 WIB

    dok. Pos Kupang

    Ilustrasi penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Koja, Jakarta Utara. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Koja, Jakarta Utara, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Jalan Haji Nawar No.20a RT 008 RW 002, Tugu Selatan, Rabu (25/12/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kejadian berawal ketika ketua RT setempat insial A mencium aroma tak sedap di lingkungannya. 

    Saksi kemudian di melakukan pencarian dan diketahui bau itu berasal dari rumah seorang wanita berinisial EH (65). 

    Warga bersama-sama mendatangi rumah EH namun pintunya terkunci kemudian pintu itu didobrak.

    “Ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak di kamar mandi dan kondisi tubuh korban sudah mengeluarkan belatung,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (26/12/2024).

    Kasus penemuan mayat tersebut dilaporkan ke pihak berwajib.

    Tim piket Polsek Koja langsung mendatangi lokasi, petugas mengevakuasi jasad EH dan membawanya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna autopsi.

    Ade menjelaskan detail ada tidaknya luka di tubuh korban maupun penyebab kematiannya.

    Polisi juga belum bisa memastikan sudah berapa lama EH meninggal dunia. “Kasus ditangani Polsek Koja,” Kabid Humas Polda Metro.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini