Topik: haji

  • Kasus Anak Bunuh Ayah di Jember: Tetangga Tersangka Juga Jadi Korban Pembacokan – Halaman all

    Kasus Anak Bunuh Ayah di Jember: Tetangga Tersangka Juga Jadi Korban Pembacokan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Akbar (19) tega menghabisi nyawa ayah kandungnya yang bernama Zaenal Arifin alias Haji Jaenuri (60) di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur.

    Dilansir Tribun Jatim, setelah memenggal leher ayahnya, ternyata Akbar sempat meminta tolong kepada tetangganya.

    Saat itu, pelaku lari ke arah timur, lalu ada tetangga bernama Buhari yang mencoba menghentikan dan menyadarkan perbuatan tersangka.

    “Namun secara tanggap, pelaku justru beberapa kali melakukan pembacokan kepada Pak Buhari alias Pak Kosim,” ungkap Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman, Selasa (28/1/2025).

    Pada bacokan pertama, ujar Fatchur, pelaku mengarahkan parang ke leher tetangganya, tetapi meleset dan mengenai pipi dagu sebelah kiri.

    “Bacokan kedua bisa ditangkis sehingga mengenai tangan tetangganya,” jelasnya.

    Pelaku kembali menyerang tetangganya menggunakan parang dan mengenai pipi dagu korban sebelah kanan.

    “Bacokan keempat, pelaku kembali mengarahkan parangnya di leher tetangganya, tetap ditangkis lagi dan mengenai jari kelingking korban,” imbuh Fatchur.

    Tetangga korban yang mencoba melerai tindakan pelaku tersebut, terang Fatchur, kini masih dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Jember.

    Diberitakan sebelumnya, polisi mulai melakukan pemeriksaan saksi terkait kasus ini.

    AKP Fatchur Rahman mengatakan, sudah ada lima orang saksi yang telah dilakukan pemeriksaan atas perkara pidana ini.

    Dari lima orang saksi yang diperiksa, tiga di antaranya adalah saksi kunci lantaran mereka tahu detik-detik pelaku menghabisi nyawa korban.

    “Mengetahui peristiwa tersebut ketika tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban yang merupakan orang tuanya sendiri bernama Zaenal Arifin alias Haji Jenuri,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

    Meski begitu, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Akbar karena pelaku masih menjalani operasi di RSD Balung.

    “Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernapasan,” ucapnya.

    Oleh sebab itu, polisi belum bisa menggali motif pelaku membunuh ayahnya sendiri karena masih diperlukan keterangan dari saksi lain.

    “Kami masih terus dalami lagi, apa yang sebenarnya terjadi motif antara bapak dan anak ini,” ungkap Fatchur.

    Menurut Fatchur, pihaknya sudah menyita beberapa barang bukti terkait pembunuhan ini.

    Di antaranya parang yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.

    “Celana dan baju tersangka setia pakaian yang digunakan oleh korban pada saat kejadian,” terangnya.

    Tim Inafis Polres Jember juga telah membawa jasad korban di RSD dr Soebandi untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Anak di Jember Penggal Leher Ayah Kandung, Tetangga Coba Melerai Ikut Jadi Korban.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Imam Nawawi)

  • Jaga Budaya Leluhur, Area Masjid Tjia Kang Hoo Dipasangi 100 Lampion Jelang Imlek

    Jaga Budaya Leluhur, Area Masjid Tjia Kang Hoo Dipasangi 100 Lampion Jelang Imlek

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Pengurus Masjid Tjia Kang Hoo di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur memasang ratusan lampion menjelang tahun baru Imlek 2576 Kongzili.

    Total ada 100 buah lampion yang dipasang pada masing-masing di sepanjang akses Jalan Raya Tipar hingga menuju Jalan Haji Soleh lokasi Masjid Tjia Kang Hoo berada.

    Warna merah lampion menggaet setiap mata memandang, terlebih pada malam hari ketika lampion yang dipasang pada tiang lampu di sekitar Masjid Tjia Kang Hoo menyala.

    Ketua Yayasan Haji Abdul Soleh, Pranowo mengatakan pemasangan ratusan lampion menjelang Imlek dilakukan untuk menghormati sekaligus menjaga budaya leluhur mereka.

    Tjia Kang Hoo yang dijadikan nama masjid pun merupakan seorang keturunan Tionghoa, namun setelah menjadi seorang mualaf dia berganti nama menjadi Abdul Soleh.

    “Kita menghormati leluhur ya . Artinya sebelum kita masuk ke Islam orangtua kita, kakek kita, mereka punya asal-usul awalnya,” kata Pranowo di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2025).

    Pemasangan lampion juga ditujukan untuk menghormati masyarakat keturunan Tionghoa sekitar, khususnya di wilayah RW 07, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Pasalnya lingkungan tempat Masjid Tjia Kang Hoo berada mayoritas merupakan warga keturunan Tionghoa yang sudah turun temurun menetap di Pasar Rebo, Jakarta Timur

    Sejak lama warga keturunan Tionghoa tinggal berdampingan dengan masyarakat Betawi, mereka hidup guyub dengan saling menghormati kebudayaan dan kepercayaan masing-masing.

    Dalam budaya Tionghoa Imlek merupakan pergantian tahun baru, serupa dengan pergantian tahun baru yang banyak dijadikan momentum untuk berharap agar masa mendatang lebih baik.

    “Artinya kita ini bukan mengikuti keyakinan, bukan kita hanya menghormati. Kita punya cara kita sendiri untuk berdakwah. Jadi itu yang kita memang kita jaga, menjaga dari budaya leluhur,” ujarnya.

    Pranowo menuturkan pemasangan ratusan lampion menjelang Imlek 2576 Kongzili hanya dilakukan di sekitar area masjid, sementara di dalam Masjid Tjia Kang Hoo tidak dipasang.

    Pemasangan lampion di sekitar Masjid Tjia Kang Hoo sudah dilakukan sejak satu pekan sebelum Imlek 2576 Kongzili, dan disambut baik warga keturunan Tionghoa yang bermukim di lokasi.

    Nantinya menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, pengurus Masjid Tjia Kang Hoo juga akan memasang hiasan bertema Ramadan seperti ornamen bulan dan bintang di sekitar area masjid.

    Harmonisasi budaya dan agama yang sudah terpupuk sejak lama di lingkungan RW 07 Pekayon membuat warga hidup guyub, dan saling menghormati perbedaan.

    “Insya Allah kita sudah mempersiapkan untuk bulan Ramadan. Nanti (hiasan lampion) akan diganti, kita sudah siapkan. Terus pas Idulfitri kita siapkan lampu (bentuk) ketupat,” tuturnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Layanan Haji di Saudi Masuk Tahap Tandatangan Kontrak, Vendor Diminta Komitmen

    Layanan Haji di Saudi Masuk Tahap Tandatangan Kontrak, Vendor Diminta Komitmen

    Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah memastikan proses penyediaan layanan akomodasi, transportasi, konsumsi, dan layanan umum bagi jemaah haji Indonesia sudah memasuki tehap penandatanganan kontrak. 

    Staff Teknis Haji Nasrullah Jasam menekankan bahwa secara bertahap hari ini melaksanakan penandatanganan kontrak dengan para penyedia layanan di Arab Saudi. 

    Pada tahap awal, kata Konsul Haji pada KJRI Jeddah itu, penandatanganan kontrak dilakukan dengan penyedia akomodasi wilayah Mekkah.

    Penandatanganan berlangsung di kantor KUH, Musyrifah, Jeddah, Minggu (26/1/2025) 

    “Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M yang sudah di depan mata,” ucap Nasrullah lewat rilis Kemenag, Selasa (28/1/2025).

    Dia melanjutkan bahwa ada 40 penyedia akomodasi yang menandatangani kontrak dengan Pejabat Pembuat Komitmen KUH Zakaria Anshori.

    Penandatanganan kontrak dipimpin Staff Teknis Haji/Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

    Hadir menyaksikan, Plt. Irjen Kementrian Agama Faisal, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambary, Irwil I Itjen Kemenag Khairunnas, dan Irwil V Itjen Kemenag Ahmadun. Hadir juga, pengacara KUH Ehaab Abdulqadir Gamloo.

    Penandatanganan kontrak ini, kata Nasrullah, merupakan hasil dari kerja keras seluruh Tim Penyediaan Layanan.

    Mereka telah bekerja sejak Desember 2024, mulai dari proses seleksi hingga negosiasi harga dengah para calon penyedia layanan.

    Kuasa Pengguna Anggara (KPA) itu pun melanjutkan bahwa egiatan ini yang dilakukan secara bertahap yang dimulai dari kontrak layanan akomodasi, kemudian layanan umum, katering dan transportasi, baik di Makkah maupun Madinah.

    “Tim telah bekerja keras siapkan layanan terbaik bagi jemaah haji. Insya Allah, target kita kontrak selesai sebelum 14 Februari 2p25. Sebab, Pemerintah Arab Saudi menetapkan 14 Februari 2025 sebagai batas akhir penandatanganan kontrak layanan,” tandas Nasrullah.

    Sementara itu, Plt. Irjen Kemenag RI Faisal mewanti-wanti para penyedia untuk mentaati komitmen kontrak yang telah ditandatangani.

    Mereka akan menghadapi sanksi akibat pelanggaran terhadap kontrak, baik berupa denda hingga daftar hitam (blacklist)di masa yang akan datang.

    Faisal juga memastikan aparat pemerintah tidak bermain-main dalam proses pengadaan pelayanan ini.

    “Penyedia diharapkan untuk melaporkan kepada Itjen apabila terdapat pihak-pihak yang meminta imbalan dalam bentuk apapun,” jelasnya.

    Konjen RI di Jeddah Yusron Ambary mengajak para penyedia akomodasi dan penyedia layanan lainnya untuk menggunakan produk produk asal Indonesia dalam memberikan layanan kepada para jemaah ibadah haji Indonesia. 

    “Kami akan mengundang para penyedia layanan untuk menghadiri pameran produk Indonesia pada 23 atau 24 Februari 2025 di Jeddah agar mereka dapat bertemu dengan mitra mitra dari Indonesia,” pungkas Yusron.

  • Teror Buaya Hantui Nelayan Batam, Ekspor Ikan Hoki Imlek ke Singapura dan Malaysia Jadi Melempem

    Teror Buaya Hantui Nelayan Batam, Ekspor Ikan Hoki Imlek ke Singapura dan Malaysia Jadi Melempem

     

    Liputan6.com, Batam – Ada yang berbeda dengan perayaan Imlek tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ikan Dingkis, makanan khas masyarakat Tionghoa di Batam, Singapura, dan Malaysia, yang disajikan tiap Imlek tidak sebanyak tahun lalu. Hal itu disampikan Haji Salam, seorang nelayan Belakang Padang. 

    “Tangkapan Dingkis saat ini turun drastis dibanding tahun lalu,” kata Haji Tempos, sapaan akrabnya, saat meninjau alat tangkap tancap (kelong) miliknya di Pulau Pocong, Belakang Padang.

    Ia menuturkan salah satu penyebab berkurangnya tangkapan ikan Dingkis adalah adanya teror buaya. Buaya-buaya yang lepas di Penangkaran di perairan Pulau Bulan, kecamatan Bulang, Kota Batam beberapa waktu lalu, menyebabkan sebagian nelayan enggan turun melaut, mereka takut. 

    “Kemarin buaya yang lepas sudah masuk ke pulau Gerenting, Belakang Padang,” kata Haji Tempos.

    Bahkan sebelumnya kata Salam ada nelayan yang diterkam upaya di Pulau Jaloh.

    Nelayan yang memiliki 17 alat tangkap khusus itu mengaku ikan Dingkis merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di saat Imlek.

    “Ikan Dingkis kalau hari biasa harganya cuma Rp35 ribu per kilo, kalau Imlek harganya bisa Rp300 ribuan per kilo, 27 sampai 30 dolar Singapura,” katanya.

    Dirinya juga menuturkan, ikan Dingkis menjadi sajian istimewa saat Imlek karena memiliki telur, dan dianggap sebagai ikan pembawa hoki. Masyarakat Tionghoa, kata Haji Tempos, banyak yang percaya, orang yang memakan ikan Dingkis yang ada telornya saat imlek akan mendatangkan hoki.

    Tapi sayang, tahun ini tangkapan ikan Dingkis para nelayan tidak sebanyak tahun lalu. Biasanya dua hari sebelum Imlek, nelayan bisa mendapatkan ikan Dingkis seberat 60 kilogram per kelong.

     

  • Target Selesai Sebelum 14 Februari 2025, Persiapan Akomodasi Haji Dimulai

    Target Selesai Sebelum 14 Februari 2025, Persiapan Akomodasi Haji Dimulai

    Jakarta (beritajatim.com)– Proses penyediaan layanan akomodasi, transportasi, konsumsi, dan layanan umum bagi jemaah haji Indonesia telah memasuki tahap penting. Kantor Urusan Haji (KUH) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah resmi memulai penandatanganan kontrak dengan penyedia layanan di Arab Saudi kemarin.

    Penandatanganan kontrak tahap awal dilakukan dengan 40 penyedia akomodasi di wilayah Mekkah. Acara berlangsung di Kantor KUH, Musyrifah, Jeddah, dipimpin oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KUH Zakaria Anshori. Hadir pula Plt. Irjen Kementerian Agama Faisal, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambary, serta tim pendukung lainnya.

    “Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun 1446 H/2025 M yang semakin dekat,” ungkap Nasrullah Jasam, Konsul Haji KJRI Jeddah.

    Kerja Keras Tim Penyediaan Layanan

    Tahap ini adalah hasil dari kerja keras Tim Penyediaan Layanan yang telah berupaya sejak Desember 2024. Mereka melibatkan proses seleksi ketat dan negosiasi harga dengan calon penyedia layanan. Penandatanganan kontrak dilakukan secara bertahap, dimulai dari akomodasi hingga layanan umum, katering, dan transportasi, baik di Mekkah maupun Madinah.

    “Insya Allah, target kami adalah menyelesaikan semua kontrak sebelum batas akhir yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, yaitu 14 Februari 2025.” ujar Nasrullah.

    Komitmen dan Pengawasan Ketat

    Plt. Irjen Kemenag RI Faisal mengingatkan para penyedia layanan untuk mematuhi kontrak yang telah disepakati. Pelanggaran terhadap kontrak akan dikenakan sanksi, mulai dari denda hingga masuk daftar hitam (blacklist) di masa mendatang.

    Selain itu, Faisal menegaskan bahwa aparat pemerintah akan bertindak transparan selama proses pengadaan layanan. Para penyedia layanan diimbau melaporkan jika terdapat praktik meminta imbalan yang melanggar aturan.

    Dorongan untuk Gunakan Produk Indonesia

    Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary, mengajak penyedia layanan untuk menggunakan produk-produk asal Indonesia dalam pelaksanaan layanan haji. “Kami akan mengundang penyedia layanan menghadiri pameran produk Indonesia pada 23 atau 24 Februari 2025 di Jeddah agar mereka dapat menjalin kemitraan langsung dengan pelaku usaha Indonesia,” ujar Yusron. [aje]

  • RI Mulai Teken Kontrak Layanan Haji 2025 di Saudi, Target Rampung Sebelum 14 Februari – Page 3

    RI Mulai Teken Kontrak Layanan Haji 2025 di Saudi, Target Rampung Sebelum 14 Februari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia mulai menandatangani kontrak kerja sama secara bertahap dengan para penyedia layanan haji di Arab Saudi. Penandatangan kontrak tersebut dilakukan di Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi, Minggu (26/1/2025) waktu setempat. 

    Total ada penyedia akomodasi yang menandatangani kontrak dengan Pejabat Pembuat Komitmen KUH Zakaria Anshori. Penandatanganan kontrak dipimpin Staff Teknis Haji/Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

    “Penandatanganan kontrak ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M yang sudah di depan mata,” ujar Nasrullah Jasam dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).

    Penandatanganan kontrak ini, kata dia, merupakan hasil dari kerja keras seluruh Tim Penyediaan Layanan. Mereka telah bekerja sejak Desember 2024, mulai dari proses seleksi hingga negosiasi harga dengah para calon penyedia layanan.

    “Kegiatan ini yang dilakukan secara bertahap yang dimulai dari kontrak layanan akomodasi, kemudian layanan umum, katering dan transportasi, baik di Makkah maupun Madinah,” ujar Nasrullah yang sekaligus bertindak selaku Kuasa Pengguna Anggara (KPA).

    “Tim telah bekerja keras siapkan layanan terbaik bagi jemaah haji. InsyaAllah, target kita kontrak selesai sebelum 14 Februari 2025. Sebab, Pemerintah Arab Saudi menetapkan 14 Februari 2025 sebagai batas akhir penandatanganan kontrak layanan,” katanya menambahkan.

     

  • Kasus Anak Bunuh Ayah di Jember: Tetangga Tersangka Juga Jadi Korban Pembacokan – Halaman all

    Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak berinisial A (19) di Jember membunuh dan memutilasi ayah kandungnya, Zaenal Arifin atau Haji Jenuri (60) pada Senin, (27/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pukul 01.00 WIB.

    Babinsa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko mengatakan, kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.

    “Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera, sementara kepalanya ada di rumah tetangganya, berjarak 200 meter dari TKP,” ujar Herman. 

    Ia mengatakan, pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup dengan menggorok lehernya dengan parang setelah menghabisi nyawa sang ayah.

    “Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya.”

    “Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup,” papar Herman.

    Selain melukai diri sendiri, pelaku diketahui juga mencoba membacok tetangganya dengan parang yang digunakan untuk memenggal leher bapak kandungnya. 

    “Selain bapak kandungnya, juga ada korban lain yakni saksi yang hendak melerai,” ungkap Herman, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, jari tangan saksi tersebut ditebas dengan parang saat hendak menghentikan aksi mengakhiri hidup pelaku.

    “Tidak berani mengejar, kemudian kena tebas jarinya. Habis itu saksi ini teriak, hingga kejadian itu diketahui oleh warga lainnya,” jelasnya.

    Pelaku dan tetangga yang jarinya terpotong tersebut dirawat Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Jember, karena jarinya terpotong.

    Sementara jasad korban telah dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk proses autopsi.

    Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

    Lantaran pelaku masih menjalani operasi di RSD Balung.

    “Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernafasan,” ungkap Fatchur. 

    Oleh karena itu, polisi belum bisa menggali motif pelaku melakukan pembunuhan sadis terhadap bapak kandungnya, karena masih diperlukan keterangan dari saksi lain.

    “Kami masih terus dalami lagi, apa yang sebenarnya motif antara bapak dan anak ini,” tutur Fatchur.

    Fatchur juga mengaku, telah menyita beberapa barang bukti. Di antaranya parang yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.

    “Celana dan baju tersangka serta pakaian yang digunakan oleh korban pada saat kejadian,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada 5 orang saksi, yang tiga di antaranya merupakan saksi kunci dalam kasus tersebut.

    Karena, mereka mengetahui ketika pelaku menghabisi nyawa korban.

    (Tribunnews.com/Widya) (Surya.co.id/Imam Nahwawi)

  • Tak Ada Lagi Pungutan Bebani Jamaah

    Tak Ada Lagi Pungutan Bebani Jamaah

    Jakarta

    Pembayaran biaya haji 1446 Hijriyah tahun 2025 lebih murah turun dibandingkan tahun 2024. Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengatakan ada beberapa faktor yang membuat biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun ini bisa turun.

    Nassrudin mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyisiran, apa saja yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam penyelenggaraan haji.

    “Kita sudah melakukan penyisiran. Semua yang tidak perlu, tanpa mengurangi kualitas penyelenggaraan, itu kita turunkan. Tidak ada lagi ada pungutan-pungutan, tidak ada lagi ada macam-macamnya, yang membebani jamaah,” kata Nassrudin di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/1/2025).

    Dia mengatakan efisiensi pengeluaran tersebut membuat biaya haji turun. Dia menyebut ada juga faktor lainnya.

    “Insyaallah inilah yang menyebabkan faktor pengurangan. Ada penghematan, ada penyisiran efisiensi pelaksanaan. Ada IT ya, bisa mengurangi jumlah orang yang menjadi pelaksana, berganti dengan IT yang sangat canggih sekarang, ya banyak faktor,” imbuhnya.

    Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) bersama DPR RI menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M untuk jemaah reguler rata-rata Rp 89.410.258,79. Biaya ini turun sekitar Rp 4 juta dari tahun lalu yang mencapai Rp 93.410.286,00.

    “Komisi VIII, Menteri Agama RI, dan Kepala Badan Penyelenggara Haji RI sepakat bahwa besaran rata-rata BPIH Tahun 1446 H/2025 M per jemaah haji reguler sebesar Rp 89.410.258,79, turun sebesar Rp 4.000.027,21 dari BPIH Tahun 1445 H/2024 M yang sebesar Rp 93.410.286,” ucap Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang membacakan kesimpulan rapat yang turut disiarkan secara daring.

    Dari BPIH tersebut, besaran biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang harus dibayar jemaah atau Bipih Rp 55.431.750,78. Angka ini turun sekitar Rp 600 ribu dari biaya haji 2024 yang mencapai Rp 56 juta per jemaah.

    Besaran biaya haji 2025 tersebut sudah melewati sejumlah pembahasan hingga akhirnya bisa diturunkan. Awalnya, Kemenag mengusulkan biaya haji Rp 93,3 dengan Bipih Rp 65,3 juta dan nilai manfaat Rp 28 juta. Persentase Bipih dan nilai manfaat pada usulan awal itu 70 persen dan 30 persen.

    (bel/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Biaya Haji 2025 Turun, Menag: Tak Ada Lagi Pungutan yang Bebani Jemaah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Januari 2025

    Biaya Haji 2025 Turun, Menag: Tak Ada Lagi Pungutan yang Bebani Jemaah Nasional 27 Januari 2025

    Biaya Haji 2025 Turun, Menag: Tak Ada Lagi Pungutan yang Bebani Jemaah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Agama (Menag) RI
    Nasruddin Umar
    mengatakan, Kementerian Agama telah menyisir beberapa bagian yang tidak diperlukan agar tidak dibebankan menjadi biaya haji.
    Hal ini disampaikan Menag menjelaskan alasan pembayaran biaya haji 1446 Hijriah atau tahun 2025 bisa turun dibandingkan tahun 2024.
    “Kita sudah melakukan penyisiran. Semua yang tidak perlu, tanpa mengurangi kualitas penyelenggaraan, itu kita turunkan. Tidak ada lagi pungutan-pungutan, tidak ada lagi macam-macamnya, yang membebani jemaah,” kata Nasruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/1/2025).
    Nasaruddin menjelaskan, banyak bagian pembiayaan yang bisa dikurangi dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi (IT).
    Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan, kemajuan teknologi inilah yang membuat biaya haji menjadi lebih ringan.
    “Insya Allah inilah yang menyebabkan faktor pengurangan. Ada penghematan, ada penyisiran efisiensi pelaksanaan,” kata Menag.
    “Ada IT ya, bisa mengurangi jumlah orang yang menjadi pelaksana, berganti dengan IT yang sangat canggih sekarang, ya banyak faktor,” imbuh dia.
    Seperti diketahui,emerintah dan Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI telah menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp 89.410.258,79.
    Dilansir dari informasi resmi Kementerian Agama (
    Kemenag
    ), rata-rata BPIH 2025 turun sebesar Rp 4.000.027,21 per jemaah, di mana tahun lalu BPIH 2024 mencapai Rp 93.410.286,00.
    Penurunan BPIH 2025 tersebut turut berdampak pada turunnya Bipih atau
    biaya haji 2025
    yang wajib dibayar jemaah.
    Dikutip dari Kemenag, calon jemaah haji membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) atau biaya haji 2025 sebesar Rp 55.431.750,78 per orang.
    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjelaskan, penggunaan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga turun.
    Tahun ini, penggunaan nilai manfaat turun rata-rata per jemaah sebesar Rp 33.978.508,01, dari sebelumnya Rp 37.364.114,40.
    “Alhamdulillah pemerintah dan DPR sejak awal memiliki semangat yang sama untuk merumuskan pembiayaan haji yang lebih terjangkau oleh masyarakat,” ujar Hilman dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
    “Di saat yang sama, pemerintah dan DPR juga sepakat untuk menjaga dan merumuskan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji Indonesia,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Januari 2025

    Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut Regional 27 Januari 2025

    Kasus Penembakan WNI di Perairan Malaysia, Ada Upaya Diplomatik agar Diusut
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Lima warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penembakan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
    Para korban merupakan
    pekerja migran Indonesia
    (PMI) yang menumpang perahu di perairan tersebut.
    Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, menyatakan bahwa insiden penembakan terjadi saat 26 PMI berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat.
    Boat yang mereka tumpangi terdeteksi oleh APMM, sehingga terjadi kejar-kejaran antara kapal patroli dan boat tersebut.
    Di tengah situasi tersebut, petugas maritim Malaysia melepaskan tembakan yang diduga dilakukan secara membabi buta ke arah boat WNI dengan jarak antara 20 hingga 25 meter, dalam kondisi malam yang gelap.
    Menurut pernyataan Kepolisian Malaysia, penembakan terjadi karena adanya perlawanan dari WNI.
    Namun, pernyataan ini dibantah oleh saksi korban yang selamat.
    “Saya konfirmasi ke korban berulang dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” ungkap Haji Uma dalam keterangan tertulisnya pada Senin (27/1/2025).
    Haji Uma juga menjelaskan bahwa boat yang ditumpangi para WNI berhasil melarikan diri setelah penembakan dan merapat di kawasan hutan bakau daerah Banting, yang masih berada di kawasan Selangor, Malaysia.
    “Setelah itu, para korban dibawa ke rumah sakit Serdang
    Selangor Malaysia
    oleh Tekong,” tambahnya.
    Terkait insiden ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah melakukan upaya diplomatik untuk memastikan kasus ini diusut pemerintah Malaysia.
    Haji Uma menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha.
    Yudha menginformasikan bahwa kasus ini akan diupayakan penyelesaiannya secara hukum melalui pendekatan diplomatik.
    “Saya telah berkomunikasi dengan Pak Yudha Nugraha, kasus ini akan didorong melalui upaya diplomatik agar diusut tuntas oleh otoritas pemerintah Malaysia dan diselesaikan secara hukum yang berlaku,” pungkasnya.
    Dari lima korban, dua di antaranya adalah warga Aceh.
    Andry Ramadhana (30) dari Gampong Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie, mengalami luka tembak di lengan, sedangkan Muhammad Hanafiah (40) dari Gampong Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, tertembak di bagian paha.
    Muhammad Hanafiah bersama tiga WNI lainnya yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Malaysia.
    Sementara itu, satu WNI bernama Basri dari Rokan Hulu, Riau, yang berperan sebagai anak buah kapal (ABK), meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.
    Andry Ramadhana juga menjalani pengobatan terpisah di sebuah klinik di Malaysia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.