Topik: haji

  • 5 Fakta Gempa Afghanistan Telan Korban Jiwa

    5 Fakta Gempa Afghanistan Telan Korban Jiwa

    Jakarta

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 6,3 mengguncang Afghanistan utara. Gempa ini menelan korban jiwa hingga bangunan-bangunan rusak.

    Dirangkum detikcom, Senin (3/11/2025), berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) gempa bumi tersebut terjadi pada kedalaman 28 km (17 mil) di Kholm, dekat kota Mazar-i-Sharif di wilayah Hindu Kush.

    Gempa terjadi pukul 00.59 waktu setempat (20.29 GMT) Senin (3/11). Gempa dirasakan koresponden kantor berita AFP yang berkantor pusat di ibu kota Kabul.

    Pemerintah daerah menyiarkan nomor telepon darurat yang dapat dihubungi. Di Mazar-i-Sharif, sejumlah orang berlarian ke jalan di tengah malam.

    Berikut fakta-faktanya:

    1. Korban Tewas dan Luka-luka

    Melansir Reuters, hingga Senin (03/11) siang WIB, dilaporkan 10 orang tewas dan melukai ratusan orang. Sementara itu, melalui platform X, badan manajemen bencana nasional Afganistan juga merilis informasi korban tewas.

    Radio Hurriyat Pashto melaporkan angka kematian yang lebih tinggi di Samagan, yakni 20 orang.

    Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Taliban menyebutkan bahwa sedikitnya 20 orang tewas akibat gempa bumi tersebut. Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Taliban bahwa sekitar 320 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Juru bicara Kementerian Kesehatan Taliban, Sharfat Zaman, menambahkan bahwa jumlah korban tewas dan korban luka masih bisa bertambah.

    2. Titik Gempa

    Titik gempa ada pada kedalaman 28 kilometer dan berjarak sekitar 22 kilometer dari Kholm, dekat Mazar-i-Sharif, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS).

    Kholm dihuni sekitar 65.000 penduduk, sementara Mazar-i-Sharif merupakan kota terbesar kelima di Afganistan dengan penduduk sekitar 523.000 jiwa.

    Menurut laporan kantor berita Prancis AFP, banyak warga di Mazar-i-Sharif berlarian keluar rumah tengah malam karena khawatir bangunan mereka akan runtuh.

    USGS mengeluarkan peringatan oranye melalui sistem otomatis PAGER, yang berarti kemungkinan besar terdapat korban jiwa signifikan dan dampak bencana yang meluas.

    Gempa ini terjadi hanya dua bulan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah timur Afganistan dan menewaskan lebih dari 2.200 orang.

    3. Masjid Biru yang Tersohor Rusak

    Juru bicara otoritas Provinsi Balkh, Haji Zaid, menurut laporan Sky News, mengatakan bahwa gempa bumi menghancurkan sebagian bangunan Masjid Biru yang sangat terkenal di Afghanistan. Masjid Biru menjadi salah satu dari sedikit tempat wisata yang ada di negara yang dilanda konflik bertahun-tahun tersebut.

    Laporan jurnalis AFP yang ada di Afghanistan menyebut bahwa bagian-bagian dari bangunan berornamen tersebut, terutama pada salah satu menaranya, terlepas dan berserakan di halaman masjid.

    Kementerian Pertahanan Afghanistan, yang dikuasai Taliban, melaporkan bahwa sebagian Provinsi Balkh dan Samangan menjadi area yang paling terdampak gempa, mengakibatkan kematian.

    Tim penyelamat dan bantuan darurat militer, sebut Kementerian Pertahanan Taliban, segera tiba di area-area tersebut dan memulai operasi penyelamatan, mengevakuasi korban luka, dan membantu keluarga-keluarga yang terdampak.

    4. Afghanistan Rawan Gempa

    Afghanistan termasuk wilayah yang rawan gempa, terutama di sepanjang Pegunungan Hindu Kush yang menjadi titik bertemunya lempeng tektonik Eurasia dan India.

    Menurut Reuters, gempa bumi menewaskan rata-rata sekitar 560 orang setiap tahun di Afganistan, dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai 80 juta dolar AS (sekitar Rp1,27 triliun).

    Kajian menunjukkan sedikitnya 355 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5,0 telah mengguncang Afganistan sejak tahun 1990.

    Jaringan komunikasi dan infrastruktur yang buruk di wilayah pegunungan Afganistan kerap menghambat upaya penanganan bencana. Kondisi ini membuat pihak berwenang membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk mencapai desa-desa terpencil dan menilai tingkat kerusakan.

    Selain itu, banyak rumah di Afganistan dibangun dengan batu bata lumpur, sehingga mudah rusak ketika gempa terjadi. Infrastruktur yang buruk di wilayah terpencil juga memperlambat upaya penyelamatan setelah bencana alam seperti gempa bumi.

    Negara itu kini juga tengah menghadapi berbagai krisis lain, termasuk kekeringan parah serta kembalinya jutaan warga Afganistan dari negara-negara tetangga, menurut laporan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada September lalu.

    5. Korban Bertambah

    Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan M 6,3 di Afghanistan bertambah menjadi 20 orang. Lebih dari 500 orang dilaporkan terluka karena gempa yang terjadi pada Senin (3/11) dini hari di dekat kota Mazar-i-Sharif.

    “Di provinsi Samangan dan Balkh, 534 orang terluka dan lebih dari 20 korban jiwa telah dibawa ke rumah sakit,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Sharafat Zaman, kepada para wartawan, dilansir AFP, Senin (3/11).

    Lihat juga Video: Gempa M 6,3 Guncang Afghanistan Tewaskan 20 Orang

    Halaman 2 dari 3

    (lir/fas)

  • Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan Surabaya 3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Pamekasan merusak rumah-rumah warga di empat kecamatan, Senin siang (3/11/2025).
    Angin kencang terjadi di Kecamatan Palengaan, Pegantenan, Kadur, dan Pamekasan. Berdasarkan data sementara, ada lima rumah yang dikabarkan rusak.
    Ada dua rumah di Kecamatan Palengaan, di Desa Rekkerek, di Desa Potoan Laok. Sementara, tiga kecamatan lainnya masing-masing ada satu rumah yang rusak.
    Salah satu yang terdampak adalah rumah milik Syafiudin, warga Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Rumah tersebut mengalami kerusakan di atap setelah disapu angin kencang.
    Beruntung, pemilik rumah segera keluar saat bencana terjadi. “Penghuni rumah langsung berlarian keluar menyelamatkan diri saat angin kencang menyapu bagian atap,” kata M. Hasyim, warga setempat.
    Dikatakan, rumah tersebut mengalami rusak berat pada bagian atap. Asbes dan genting berjatuhan saat angin kencang terjadi. “Kami masih mencari informasi korban lain,” ungkap dia.
    Menurut Hasyim yang menjabat Sekretaris Desa Rekkerek, hujan deras dan angin kencang berlangsung selama sekitar 30 menit.
    Budi, salah satu anggota BPBD menyampaikan kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Kadur.
    Selanjutnya, kerusakan rumah juga terjadi di Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, dan di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan.
    Rumah rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap. Namun tidak ada korban jiwa.
    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi membenarkan kerusakan rumah terjadi di empat kecamatan setempat.

    Ya
    benar ada beberapa kerusakan rumah di sejumlah kecamatan. Di Palengaan, Pegantenan dan di Kecamatan Pamekasan. Untuk di Kadur masih kami cek,” kata dia.
    Namun Dofir mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lengkap. Sebab menurut dia, tim BPBD masih ada di lokasi.
    “Saya masih belum menerima laporan detail. Nanti kami berikan keterangan lagi,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 November 2025

    Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian Medan 3 November 2025

    Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi masih mendalami penyebab kematian ibu rumah tangga (IRT) inisial SW yang meninggal dunia dalam kamar rumahnya, di Jalan Jawa, Kelurahan Sei Kambing C II, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
    “Saat ini, kami sedang melakukan proses
    scientific investigation
    . Kami masih menunggu hasil otopsi agar dapat bukti yang cukup,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto saat diwawancarai di Jalan Haji Anif pada Senin (3/11/2025).
    Bayu menerangkan, sejumlah saksi telah diperiksa.
    Mulai dari suami hingga anak korban diambil keterangannya untuk mengungkap apa yang sebetulnya terjadi pada SW.
    Adapun suami korban, inisial A, masih diamankan di Polrestabes Medan.
    “Ya benar (A masih diamankan),” sebut Bayu.
    Sebelumnya diberitakan, N, warga setempat, menceritakan SW ditemukan meninggal dunia pada Jumat (31/10/2025) siang.
    Mulanya, suami korban mendatangi kediaman ibu korban yang berada dekat dari lokasi di Lorong Sidodadi, sekitar pukul 08.00 WIB.
    “Suaminya ini bilang istrinya enggak bangun-bangun,” kata N saat ditanyai Kompas.com di lokasi pada Sabtu (1/11/2025).
    Mendengar hal itu, ibu korban lekas ke lokasi. Dia terkejut sebab anaknya ternyata sudah meninggal dunia.
    Ibu korban lantas curiga.
    “Ibunya ini mikir kayak ada yang janggal. Soalnya kan si korban ini sebelumnya sehat-sehat aja. Kok tiba-tiba meninggal,” ucap N.
    “Sewaktu jenazah mau dipindahkan ke rumah ibunya, tiba-tiba kakak kandungnya kerasukan. Menjerit kalau suaminya itu yang membunuh korban,” sambungnya.
    Kecurigaan keluarga pun menguat ketika mendengar keterangan dari anak korban, bahwa sebelumnya sempat mendengar SW berteriak minta tolong.
    “Anaknya ini sempat dengar ibunya menjerit minta tolong tapi kayak sembari dibekap. Nah karena takut, anaknya enggak berani keluar dari kamar, padahal sebelah-sebelahan,” ungkap N.
    “Memang jenazah ini tidak ada luka tusuk begitu. Tapi, katanya ada kayak bekas cekekan atau dugaan korban dibekap begitu,” sambungnya.
    Alhasil, keluarga mengadu ke Polrestabes Medan.
    Jenazah SW dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menjalani otopsi.
    Setelah itu, jenazah dimakamkan.
    “Semalam itu, suaminya jadi dibawa polisi. Ya mungkin dimintai keterangan,” sebutnya.
    Di lain pihak, Kepala Lingkungan IX, Indra, menyampaikan telah mendapatkan informasi tersebut.
    Ia menuturkan, suami korban biasanya bekerja menjalankan usaha depot air.
    Di dalam rumah itu, ada korban, suami, serta dua anak.
    “Benar, itu adalah warga yang tinggal di lingkungan IX. Meninggalnya tiba-tiba jadi membuat keluarga korban curiga. Semalam masalahnya sudah ditangani polisi,” ucap Indra.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU

    Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU

    Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menyarankan jemaah yang ingin berangkat umrah mandiri tetap berkonsultasi dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
    “Saran kami tetap berkoordinasi dan berkonsultasi dengan PPIU sebelum memulai perjalanan ibadah umrah,” kata Gus Irfan dalam keterangan pers, Senin (3/11/2025).
    Gus Irfan menuturkan, pelaksanaan umrah mandiri harus dengan persiapan yang matang, mencermati dan memahami berbagai aspek penting.
    “Perjalanan umrah mandiri itu membutuhkan persiapan yang matang termasuk memahami karakter dan budaya masyarakat Arab Saudi. Jadi ada perbedaan bahasa dan budaya hingga pelaksanaan ibadah,” tuturnya.
    Dari pantauan Kemenhaj di lapangan, kata Gus Irfan, jemaah yang melakukan umrah mandiri masih melibatkan PPIU dalam berbagai proses keberangkatan seperti pengurusan visa dan lainnya.
    “Jika pun ada masyarakat yang mengurus visa sendiri jumlahnya juga sangat kecil dan tentunya mereka yang berpengalaman. Jadi sekali lagi saya katakan keberadaan PPIU tetap diperlukan masyarakat dalam menunaikan ibadah umrah,” tuturnya.
    Menurut dia, karakter dan kultur masyarakat Indonesia tidak akan mau berangkat umrah mandiri kecuali didampingi oleh PPIU.
    Karena itu, Gus Irfan memberikan pengertian kepada pengusaha biro perjalanan kalau kebijakan umrah mandiri tidak akan merugikan mereka.
    “Percayalah keberadaan PPIU tetap dibutuhkan masyarakat muslim Indonesia yang akan menunaikan ibadah umrah. Karakter dan kultur masyarakat kita tidak akan mau berangkat umrah mandiri kecuali dengan PPIU,” ujarnya.
    Diketahui, Pemerintah Indonesia resmi melegalkan umrah mandiri melalui UU Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
    Umrah mandiri ini diatur dalam Pasal 86 UU PIHU dengan syarat yang lebih perinci dalam Pasal 87A beleid yang sama.
    Syarat ini mewajibkan calon jemaah umrah memiliki paspor yang berlaku paling singkat enam bulan dan memiliki tiket pulang pergi.
    Kemudian, memiliki surat keterangan sehat dari dokter, serta memiliki visa, tanda bukti pembelian paket layanan dari penyedia layanan dari Sistem Informasi Kementerian Haji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bikin Halaman Makin Asri, Ini 5 Tanaman Depan Rumah Menurut Islam yang Bawa Kebaikan

    Bikin Halaman Makin Asri, Ini 5 Tanaman Depan Rumah Menurut Islam yang Bawa Kebaikan

    YOGYAKARTA – Setiap rumah tentu diharapkan menjadi tempat yang nyaman, sejuk, dan penuh keberkahan. Salah satu cara menciptakan suasana tersebut adalah dengan menanam berbagai tumbuhan hijau di halaman. Dalam ajaran Islam, ternyata keberadaan tanaman di depan rumah menurut tidak hanya berfungsi sebagai penghias semata, tanaman depan rumah menurut Islam juga memiliki nilai spiritual dan membawa kebaikan bagi penguninya

    Tanaman yang tumbuh di sekitar rumah dipercaya dapat membawa ketenangan, memperbaiki kualitas udara, dan menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat alam.

    Lebih dari itu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk mencintai lingkungan serta menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk melalui penanaman pohon dan tanaman yang bermanfaat.

    Lantas, apa saja tanaman yang dianjurkan ditanam di depan rumah menurut Islam? Berikut informasi selengkapnya.

    Tanaman Depan Rumah Menurut Islam

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa tanaman yang dianjurkan ditanam di depan rumah menurut Islam:

    Zaitun (Olea europaea)

    Zaitun merupakan salah satu tanaman depan rumah menurut Islam yang sering disebut dalam Al-Qur’an, di antaranya pada Surat At-Tin. Pohon ini melambangkan keberkahan dan kedamaian. Daun dan buahnya memiliki manfaat besar bagi kesehatan, bahkan minyak zaitun sering digunakan sebagai bahan alami untuk pengobatan dan perawatan tubuh.

    Pohon Tin (Ficus carica)

    Tanaman tin juga memiliki keutamaan dalam Islam. Buahnya disebut dalam Al-Qur’an dan dipercaya mengandung banyak manfaat gizi. Menanam pohon tin di depan rumah dapat menghadirkan suasana rindang, sekaligus menjadi simbol keberkahan dan perlindungan bagi keluarga.

    Mint (Nana)

    Tanaman mint sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Rasulullah SAW pernah menyinggung pentingnya tanaman ini dan manfaatnya bagi tubuh. Aroma segarnya juga dapat menciptakan nuansa sejuk dan menyenangkan di halaman rumah.

    Pohon Kurma (Phoenix dactylifera)

    Kurma dikenal sebagai buah istimewa dalam Islam, sering dikaitkan dengan bulan Ramadan dan ibadah haji. Pohon kurma mencerminkan kemakmuran dan keberkahan. Menanamnya di depan rumah melambangkan keteguhan iman dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.

    Basil (Raihan)

    Tanaman basil, atau raihan, disebutkan dalam beberapa riwayat Islam karena memiliki aroma yang harum dan khasiat pengobatan. Selain menenangkan pikiran, basil juga cocok sebagai tanaman hias yang mempercantik halaman rumah.

    Menanam tanaman depan rumah menurut Islam bukan hanya sekadar memperindah lingkungan, tetapi juga menjadi bentuk ketaatan dalam menjaga alam ciptaan Allah SWT. Dengan menanam tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis, diharapkan rumah menjadi lebih sejuk, indah, serta penuh dengan keberkahan dan ketenangan.

    Demikian informasi tentang tanaman depan rumah menurut Islam. Semoga bermanfaat! Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di VOI.ID.

  • Kemenag Tuban Ikuti Jamarah, Bahas Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2026

    Kemenag Tuban Ikuti Jamarah, Bahas Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2026

    Tuban (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban mengikuti kegiatan Jagong Masalah Umrah dan Haji (Jamarah), program aspirasi dari anggota Komisi VIII DPR RI daerah pemilihan Tuban–Bojonegoro, Haeny Relawati Rini Widyastuti. Acara ini berlangsung di Aula Hotel Mustika Tuban dan dibuka oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Ahmad As’adul Anam, Minggu (2/11/2025).

    Dalam kesempatan itu, Haeny Relawati Rini Widyastuti dari Fraksi Partai Golkar menyampaikan materi mengenai penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kegiatan Jamarah ini merupakan program resmi yang menggunakan dana APBN.

    “Giat ini terselenggara menggunakan dana APBN, meskipun Kanwil Kemenag yang menjadi pihak pengundang,” terang Haeny.

    Kegiatan Jamarah Kemenag Tuban bersama Anggota DPR RI di Aula Hotel Mustika Tuban.

    Haeny juga memaparkan rencana pembangunan Kampung Haji yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Baitullah. Terkait biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026, ia menyebutkan bahwa total biaya per jemaah diperkirakan mencapai Rp 87.409.365. Namun, angka tersebut akan mendapat subsidi dari dana optimalisasi dan setoran awal sebesar Rp 25 juta, sehingga calon jemaah hanya perlu membayar sekitar Rp 33.215.558.

    “Selain itu, penyelenggaraan haji tahun 2026 insyaallah hanya akan menggunakan dua syarikat, berbeda dengan tahun 2025 yang memakai delapan syarikat,” tutur mantan Bupati Tuban tersebut.

    Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, menyampaikan bahwa pada masa transisi menuju penyelenggaraan haji 2026, Kemenag kabupaten dan kota diminta Menteri Agama untuk memberikan dukungan maksimal. Ia pun mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Tuban yang telah memiliki Perda dan Perbup terkait transportasi haji.

    “Kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang membantu all out dalam pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji,” ujar Umi Kulsum.

    Umi menambahkan, jumlah pendaftar haji di Kabupaten Tuban mengalami penurunan pascapandemi. Jika sebelum Covid-19 tercatat sekitar 4.000 pendaftar per tahun, kini menurun menjadi sekitar 3.000 jemaah per tahun, bahkan banyak yang membatalkan karena lamanya masa antre.

    Sebagai bentuk kesiapan, Kemenag Tuban tetap melaksanakan program manasik haji sepanjang tahun bagi calon jemaah cadangan agar lebih siap saat mendapatkan jadwal keberangkatan.

    “Kabupaten Tuban memiliki program manasik haji sepanjang tahun untuk mempersiapkan jemaah cadangan,” pungkasnya. [dya/but]

     

     

  • Cerita Ustaz Kosim, Cah Rembang yang Lama Mengabdi di Tanah Suci

    Cerita Ustaz Kosim, Cah Rembang yang Lama Mengabdi di Tanah Suci

    Liputan6.com, Makkah – Bandara Jeddah tak pernah tidur. Meski sudah lewat tengah malam, gate selalu penuh orang lalu lalang. Pukul dua lewat tiga puluh menit, rombongan Umrah untuk Sahabat Adira giliran tiba. Dua bus sudah bersiap mengangkut jemaah ke hotel di dekat Masjidil Haram. Ada percakapan melepas rindu sebelum tubuh mungil itu menyelinap masuk ke dalam bus. Usai mengucap salam, bus lalu melaju, sementara penumpangnya jetlag.

    “Assallamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh, para jemaah yang dirahmati Allah, perkenalkan nama saya Ahmad Kosim,” katanya memperkenalkan diri.

    Ustaz Kosim, begitu sapaan akrabnya, cah Rembang yang memutuskan hidup dan bekerja di Arab Saudi sebagai pemandu haji dan umrah jemaah Indonesia. Kosim mengaku sudah menggeluti pekerjaan itu lebih dari 10 tahun. Bahkan dirinya telah memiliki KTP Arab dan tinggal di rumah kontrakan di dekat Masjidil Haram.

    “Saya punya dua KTP, Arab dan Indonesia, tapi saya asli Rembang,” ungkapnya.

    Besar dari keluarga yang bukan keturunan kiai maupun nyai, membuatnya sempat tak percaya bisa hidup dari menjadi pemandu jemaah haji dan umrah. Namun keteguhan hati belajar di pesantren bimbingan langsung kiai besar Maimoen Zubair atau yang dikenal dengan nama Mbah Moen, yang menjadikan dirinya pandai bahasa Arab.

    Mbah Moen sendiri merupakamn ulama besar yang pernah dimiliki Indonesia. Ia dikenal sebagai pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Al-Anwar dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga kematiannya. Karier politiknya juga tak kalah bagus, dia pernah menjadi anggota DPRD Kabupten Rembang selama 7 tahun dan anggota MPR perwakilan Jawa Tengah selama tiga periode. Usai masa tugasnya berakhir, Mbah Moen memutuskan untuk meninggalkan dunia politik dan fokus mengurus pondok pesantren.

    Kepergian Mbah Moen untuk selama-lamanya menjadi bahan perbincangan masyarakat di Indonesia kala itu. Dirinya meninggal di Kota Makkah usai menjalankan salat Subuh pada 6 Agustus 2019 pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit An-Nur Makkah. Yang membuat kepergiannya menjadi lebih istimewa, tidak ada gejala sakit yang dialami Mbah Moen sebelum meninggal. Bahkan sebelum meninggak, Mbah Moen sempat menerima kunjungan Dusa Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

    Mbah Moen kemudian dimakamkan di Ma’la Makkah, yang lokasi makamnya berdekatan dengan makam sang gurum Alari Al-Maliki Al-Hasani, dan masih dalam satu area kawasan makam istri Nabi Muhammad, yakni Khadijah binti Khuwailid.

    Bagi Ustaz Kosim, Mbah Moen bukan sekedar kiai, tapi juga orangtua yang perlu dihormati dan diteladani. Dari belajar bahasa Arab itu, Ustaz Kosim makin percaya diri untuk tampil memberikan arahan kepada jemaah Indonesia

     “Waktu kecil saya pernah mimpi melihat Kakbah, kata ibu saya, nanti kamu kalau sudah besar bisa lihat Kakbah setiap hari,” kata Ustaz Kosim menirukan tutur kata sang ibu.

    Kosim juga mengakui, kedua orangtuanya memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolahan Arab yang ada di Indonesia. Setelah belajar sekitar 14 tahunan, Kosim lalu sempat mengajar selama 4 tahun di Rembang. Jago bahasa Arab makin membuatnya percaya diri merantau ke negeri Makkah Al Mukaromah.

    “Akhirnya sambil belajar sambil ada kerjaan, seperti sekarang ini, ada teman yang ngajarin, akhirnya ya sampai sekarang ini, kurang lebih 15 tahun,” katanya.

    Tekatnya memutuskan untuk menetap di Arab Saudi ketimbang di negaranya sendiri, akhirnya terwujud dengan dukungan paman dan bibinya yang juga sudah lama menetap di Arab Saudi. Bahkan sang istri yang merupakan orang Sidoarjo juga pernah menetap di Arab Saudi.

    “Kugeluti sampai sekarang ini, kalau lagi musim umrah bawa jemaah umrah, kalau lagu musim haji bawa jemaah haji plus,” katanya.

  • Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri Regional 2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com –
    Gubernur Aceh Muzakkir Manaf atau akrab disapa Mualem menyatakan bahwa setelah pengesahan APBD 2026, Pemerintah Aceh akan membeli kapal feri roro untuk melayani rute Krueng Geukuh (Aceh Utara) – Penang (Malaysia).
    Pernyataan tersebut disampaikan Mualem dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Malikussaleh (IKA Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Minggu (2/10/2025).
    “Kita bukan membelakangi Medan, tapi mereka mau sendiri,” kata Mualem.
    Mualem meminta masyarakat bersabar beberapa hari lagi hingga seluruh persiapan rampung.
    Menurutnya, pembukaan jalur dagang laut langsung antara Aceh dan Malaysia akan segera terwujud.
    Ia menegaskan bahwa ketergantungan perdagangan Aceh terhadap Medan harus segera dihentikan.
    Selain soal jalur dagang, Mualem juga memastikan bahwa penerbangan haji dan umrah akan dipusatkan dari Aceh.
    “Penerbangan haji dan umrah dipusatkan dari Aceh,” katanya.
    Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Herman Fithra menyerahkan gelar alumni kehormatan kepada Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf.
    Dengan penganugerahan ini, Mualem resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni Unimal.
    Adapun Ketua IKA Unimal yang dilantik dalam acara tersebut adalah Azhari Cage, anggota DPD RI asal Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri Regional 2 November 2025

    Gubernur Aceh Mualem: Kita Tidak Membelakangi Medan, Mereka Mau Sendiri
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com –
    Gubernur Aceh Muzakkir Manaf atau akrab disapa Mualem menyatakan bahwa setelah pengesahan APBD 2026, Pemerintah Aceh akan membeli kapal feri roro untuk melayani rute Krueng Geukuh (Aceh Utara) – Penang (Malaysia).
    Pernyataan tersebut disampaikan Mualem dalam sambutannya saat menghadiri pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Malikussaleh (IKA Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Minggu (2/10/2025).
    “Kita bukan membelakangi Medan, tapi mereka mau sendiri,” kata Mualem.
    Mualem meminta masyarakat bersabar beberapa hari lagi hingga seluruh persiapan rampung.
    Menurutnya, pembukaan jalur dagang laut langsung antara Aceh dan Malaysia akan segera terwujud.
    Ia menegaskan bahwa ketergantungan perdagangan Aceh terhadap Medan harus segera dihentikan.
    Selain soal jalur dagang, Mualem juga memastikan bahwa penerbangan haji dan umrah akan dipusatkan dari Aceh.
    “Penerbangan haji dan umrah dipusatkan dari Aceh,” katanya.
    Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Herman Fithra menyerahkan gelar alumni kehormatan kepada Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf.
    Dengan penganugerahan ini, Mualem resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni Unimal.
    Adapun Ketua IKA Unimal yang dilantik dalam acara tersebut adalah Azhari Cage, anggota DPD RI asal Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini BPIH Reguler Pelaksanaan Haji 2026 di Pamekasan

    Ini BPIH Reguler Pelaksanaan Haji 2026 di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler pada pelaksanaan ibadah haji 2026 atau 1447 Hijriah, mencapai angka sebesar Rp 87.409.365 bagi setiap jemaah reguler dari total porsi yang ditetapkan sebesar Rp 54.193.806 atau sekitar 62 persen dari total keseluruhan biaya.

    “Jumlah pembayaran akhir akan disesuaikan dengan setoran awal beserta saldo virtual account jemaah di BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Setelah diperhitungkan dengan setoran awal dan saldo rata-rata sekitar Rp 2,7 juta, maka jumlah yang harus dibayar jemaah calon haji diperkirakan sekitar Rp 26,49 juta,” kata Kasi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan, Abdul Halim, Sabtu (1/11/2025).

    Selain itu, setiap jemaah haji juga akan mendapatkan biaya living cost sebesar Rp 3,3 juta untuk kebutuhan selama berada di tanah suci Makkah. “Provinsi Jawa Timur memperoleh kuota haji reguler terbanyak dalam skala nasional, yakni sebesar 42.409 jemaah. Besaran kuota ini mempertimbangkan daftar tunggu yang cukup panjang,” ungkapnya.

    “Karena itu, kami akan memperkuat sosialisasi, pendampingan dan monitoring proses pelunasan biaya haji, sehingga seluruh tahapan berjalan tertib dan transparan. Selain kesiapan administrasi dan finansial, aspek kesehatan calon jemaah juga menjadi perhatian utama sesuai ketentuan Kemenkes RI, meliputi fisik, mental, kognitif dan kemampuan beraktivitas sehari-hari,” jelasnya.

    Hasil evaluasi penyelenggaraan haji pada 2025, sekitar 80,4 persen calon jemaah haji memiliki komorbiditas seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung atau gangguan paru. Termasuk beberapa kondisi medis yang tidak memenuhi kriteria istitha’ah, di antaranya gagal ginjal yang membutuhkan dialisis, penyakit jantung berat, penyakit paru kronis yang memerlukan oksigen terus-menerus, kehamilan, kanker dengan terapi aktif, dan gangguan neurologis berat.

    “Karena itu kami sangat mendorong pemeriksaan kesehatan sejak dini, sehingga beberapa faktor resiko bisa dikendalikan sejak masih berada di tanah air. Hal ini tentunya penting demi menjaga keselamatan jemaah, khususnya demi kelancaran pelaksanaan ibadah selama berada di tanah suci,” tegasnya.

    Penetapan BPIH maupun penguatan pemeriksaan kesehatan bagi para calon jemaah tersebut, juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para calon jemaah agar bisa mempersiapkan diri dengan baik. “Namun untuk keputusan final besaran pelunasan masih menunggu Kepres (Keputusan Presiden) tentang BPIH, diperkirakan terbit pada pekan kedua November 2025,” imbuhnya.

    “Oleh karena itu kami berharap seluruh calon jemaah asal Pamekasan, dapat segera mempersiapkan diri lebih matang, baik secara fisik maupun finansial, khususnya menjelang keberangkatan musim haji 2026 mendatang,” pungkasnya. [pin/kun]