Topik: haji

  • Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Ungkap Potensi Besar Pasar Indonesia – Halaman all

    Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Ungkap Potensi Besar Pasar Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut potensi pertumbuhan bisnis saat ini ada di negara berkembang atau emerging market seperti Indonesia, China, dan India.

    “Kita sudah ada di tempat yang tepat. Market kita di Indonesia itu besar dan tumbuh. Itu sesuatu yang dicari. Jadi, kuncinya invest ke growth-nya lebih besar,” kata Bambang Brodjonegoro saat Rapat Kerja (Raker) pimpinan 5 entitas bisnis, Bahaso, Aminin, FundEx, Royalindo Group, dan Asia Digital Academy (ADA) di Jakarta belum lama ini.

    Kegiatan ini bertujuan untuk membahas rencana bisnis kolaborasi dan inovasi guna membangun optimisme serta mendukung suksesnya program Asta Cita pemerintah, khususnya dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan fintech, lembaga keuangan nonbank, serta sektor haji dan umrah.

    Menteri Riset dan Teknologi Kepala BRIN ini melihat peluang sektor pendidikan, fintech, lembaga keuangan nonbank, dan sektor haji atau umrah sangat positif.

    “Fintech di Indonesia itu berkembang pesat didorong oleh tingginya penetrasi digital dan meningkatnya investasi sektor ini,” kata Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Tahun 2024-2029 ini.

    Tapi Bambang juga mencatat penetrasi pinjaman masih rendah bagi UMKM karena akses pembiayaan formal tetap menjadi tantangan utama bagi usaha kecil.

    Founder Royalindo Group Dr. Iqbal Alan Abdullah, MSc, mengatakan isu pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting di era digital dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

    Begitupun dengan investasi atau pendanaan, hingga pelayanan haji dan umrah, serta ekonomi syariah, sehingga membuat President & CEO TC Invest Group melakukan sinergi dan kolaborasi di antara entitas bisnis ini untuk memperkuat bisnis dan mendukung Asta Cita.

    Iqbal menilai sejumlah misi pemerintah itu sejalan dengan dunia industri, terutama dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, penguatan pembangunan SDM, sains dan teknologi, pendidikan, melanjutkan hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah khususnya terhadap prioritas swasembada pangan, energi, dan air.

    “Setidaknya kita ingin membangun optimisme dalam kondisi global yang penuh tantangan dan penting berinovasi serta kolaborasi semua entitas bisnis ini untuk saling bersinergi,” katanya.

    Ditekankan, dengan inovasi, kolaborasi, dan terus beradaptasi serta berpikir kreatif, bisnis bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan.

    Kemudian, dengan kolaborasi kita melihat peluang pasar secara bersama, memanfaatkan secara bersama, dan mengambil benefit secara bersama.

    Managing Director Bahaso Adji Srihandoyo mengatakan kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi 2025 dan mewujudkan visi menjadi inovator terkemuka di bidang kecerdasan buatan, mendorong masa depan teknologi, dan merevolusi bisnis dengan solusi cerdas dengan nilai-nilai inovasi, kolaborasi, dan keunggulan.

    Salah satu keinginan mereka adalah bagaimana Bahaso yang merupakan platform edutech yang menyediakan pembelajaran bahasa asing dan Asia Digital Academy (ADA) sebagai lembaga pelatihan bisa bersinergi membantu pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja, termasuk pekerja migran yang bekerja di luar negeri.

    Seperti yang dikatakan Pak Iqbal, “Kita mau negara kita jangan hanya menjadi pengekspor buruh migran yang hanya dilecehkan di negara lain. Kita harus mendidik anak-anak bangsa ini untuk bisa bersaing di global. Setidaknya dia bisa bahasa asing dan punya keahlian. Jangan hanya pikirkan untung, biar untung kecil, tapi kita harus mendidik anak-anak bangsa ini menjadi kompetitif,” ucap Adji lagi.

    Hal yang sama disampaikan Kepala Eksekutif Asia Digital Academy (ADA), Andhi Musthofa.

    Menurutnya, ADA dan Bahaso misalnya telah menjalankan kolaborasi sejak lama untuk menyediakan pelatihan peningkatan soft skill, sertifikasi, boot camp, hingga bimbingan belajar homeschooling dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

     “Sekarang kami juga punya program kuliah di luar negeri, Jepang. Kami tidak hanya kolaborasi dengan Bahaso, tapi kami juga kolaborasi dengan Fundex, baik itu untuk program cross selling maupun feeding penerbit bidang pendidikan,” ucap Andhi Musthofa, menambahkan kerja sama juga dilakukan dengan Aminin dan TC Invest.

    CEO FundEx Agung Wibowo menyebut tahun 2024 adalah perjalanan luar biasa bagi FundEx, platform investasi Securities Crowdfunding dengan pertumbuhan signifikan yaitu 3 kali dalam jumlah penyaluran investasi kepada UKM terpilih.

    Menurutnya, dukungan dari TC Invest Group telah menjadi faktor penting dalam perkembangan FundEx.

    Kolaborasi ini semakin memperkuat ekosistem investasi, membuka peluang lebih luas bagi UKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    “Kami bangga bisa terus memberdayakan UKM Indonesia, membantu mereka berkembang dengan akses pendanaan yang lebih mudah. Di tahun 2025, FundEx berkomitmen untuk memperluas dampak melalui inovasi, kemitraan, dan strategi pertumbuhan yang lebih agresif,” katanya.

    Direktur Aminin Travel Haji Umrah Dr. Azizah Zuhriyah menyebut PT Aminin Travel Indonesia, Aminin Travel merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang berakreditasi A dari Kementerian Agama RI, yang terus berkembang dan tepercaya, memiliki visi menjadi biro perjalanan terbaik dan menjadi pilihan utama masyarakat dalam 5 tahun ke depan berbasis social enterprises.

    Aminin telah menyiapkan program baru meliputi penyediaan akomodasi untuk Jemaah VIP maupun mandiri, catering dengan membangun dapur khusus Aminin di Arab Saudi hingga program branding dan meningkatkan awareness serta peningkatan layanan untuk Tabungan Umroh TC Invest Syariah.

    Sementara TC Invest Syariah Area Manager TC Invest Syariah, Indra Permana, berencana untuk terus membangun ekosistem di masjid, di kampus, di pasar, pengelolaan food court TCI Syariah, dan kolaborasi dengan Aminin.

  • Fenomena Konsumsi pada Bulan Ramadan: Momentum Ekonomi atau Pola Konsumtif?

    Fenomena Konsumsi pada Bulan Ramadan: Momentum Ekonomi atau Pola Konsumtif?

    Jakarta, Beritasatu.com – Fenomena Ramadan pada setiap tahun selalu membuat umat muslim bergembira menyambutnya. Umat senantiasa menunggu-nunggu dan menyambut dengan riang bahkan melalui ucapan yang khas, marhaban yaa Ramadhan. Sambutan ini disertai dengan persiapan amaliah ibadah puasa sebulan penuh selama Ramadhn bersama ibadah-ibadah lain (Utomo, 2024: 14).

    Senada dengan hal tersebut, Ramadan adalah bulan yang identik dengan ibadah, kesederhanaan, dan peningkatan spiritualitas. Namun, realitas ekonomi menunjukkan bahwa bulan ini juga menjadi momen peningkatan konsumsi masyarakat muslim secara signifikan. Fenomena ini terlihat dari lonjakan pembelian bahan makanan, pakaian, dan barang konsumsi lainnya. 

    Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana perspektif Islam terhadap fenomena ini? Bagaimana Islam mengajarkan keseimbangan antara konsumsi dan spiritualitas.

    Peningkatan Konsumsi selama Ramadan

    Secara empiris, berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat meningkat selama Ramadan. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Habriyanto mengungkapkan bahwa pengeluaran konsumsi untuk makanan dan minuman per hari meningkat sekitar 41% hingga 50% selama bulan Ramadan dibandingkan dengan sebelum Ramadan (Habriyanto, 2019: 75-80).  Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh SurveySensum, rata-rata anggaran belanja masyarakat pada Ramadan 2022 tercatat sebesar Rp 6,9 juta, mengalami kenaikan sekitar 10% dibandingkan dengan Ramadan 2020 (Reza Pahlevi, 2022).

    Pada artikel lain menyatakan periode Ramadan dan Idul Fitri menjadi puncak konsumsi  masyarakat di Indonesia. Permintaan akan barang dan jasa melonjak tajam selama periode ini. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tradisi berbuka puasa bersama, persiapan menyambut Idulfitri yang meningkatkan daya beli masyarakat.  

    Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah dan refleksi spiritual, Ramadan juga membawa dampak signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam hal peningkatan konsumsi masyarakat. 

    Perspektif Syariat tentang Konsumsi

    Dalam Islam, konsumsi diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Al-Qur’an dan Hadis memberikan pedoman jelas mengenai bagaimana seorang Muslim seharusnya mengatur pola konsumsinya.

    Salah satu ayat yang sering dijadikan rujukan adalah Surah al-A’raf/7: ayat 31:

    يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

    “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

    Ayat ini menekankan pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, bergizi, serta tidak membahayakan kesehatan. Dalam segala hal, termasuk ibadah, makan, dan minum, dianjurkan untuk tidak berlebihan, karena Allah tidak menyukai perilaku yang melampaui batas.

    Sementara ulama menyatakan bahwa ayat ini turun ketika beberapa  orang sahabat Nabi SAW. bermaksud meniru kelompok al-Hummas, yakni kelompok suku Quraisy dan keturunannya yang sangat menggebu-gebu semangat beragamanya sehingga enggan bertawaf kecuali memakai pakaian baru yang belum pernah dipakai melakukan dosa, serta sangat ketat dalam memilih makanan serta kadarnya ketika melaksanakan ibadah haji. Sementara sahabat Nabi saw berkata: “Kita lebih wajar melakukan hal demikian daripada al-Hummas.” Nah, ayat di atas turun menegur dan memberi petunjuk bagaimana yang seharusnya dilakukan (Shihab,  2002: 72-75).

    Bagian akhir ayat ini menegaskan prinsip kesehatan yang juga diakui oleh para ilmuwan, terlepas dari keyakinan mereka. Perintah untuk makan dan minum tanpa berlebihan mengajarkan keseimbangan yang harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Kebutuhan seseorang bisa berbeda dengan yang lain, sehingga tidak ada ukuran baku yang sama untuk semua. Oleh karena itu, ayat ini menanamkan sikap proporsional (Shihab,  2002: 72-75).

    Ayat ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam konsumsi dan menghindari perilaku berlebihan. Dalam konteks Ramadan, seorang muslim dianjurkan untuk tetap mengendalikan diri dan tidak terjerumus dalam perilaku konsumtif yang berlebihan.

    Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memberikan contoh dalam kesederhanaan saat berbuka puasa. Beliau menganjurkan untuk berbuka dengan kurma dan air, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:

    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

    “Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air”. (HR. Abu Dawud).

    Hadis ini mengajarkan bahwa tujuan utama puasa adalah pengendalian diri dan peningkatan ketakwaan, bukan pemuasan nafsu makan secara berlebihan. 

  • Cerita Perjalanan Sritex dari Masa Kejayaan Sampai Mengalami Kebangkrutan!

    Cerita Perjalanan Sritex dari Masa Kejayaan Sampai Mengalami Kebangkrutan!

    JABAR EKSPRES – PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex adalah perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Dalam sepak terjangnya, industri ini telah mengalami masa kejayaan dalam dunia tekstil tanah air.

    Sritex pernah mengalami kemajuan ketika era Presiden ke-2 Soeharto. kedekatan pendiri Sritex yakni Haji Muhammad Lukminto (H.M. Lukminto) alias Le Djie Shin menjadikan perusahaan yang ada di Sukoharjo itu jadi pionir industri tekstil.

    BACA JUGA: 26 Mantri Bank BRI Tuntut Keadilan kena PHK, Begini Respon Manajemen!

    Usaha Sritex kala itu semakin berkembang ketika di bawah perlindungan keluarga Cendana. Industri tekstil ini sering mendapat order dari pemerintah melalui pengadaan seragam TNI dan Polri.

    Akan tetapi dalam perjalanan pergantian rezim, Sritex mulai goyah dengan terpaan berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.

    BACA JUGA: Gelombang PHK 42.863 Orang, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Melonjak Tajam

    Sritex mulai menunjukan penurunan produksi ketika terpaan wabah Covid-19 sampai akhirnya perusahaan ini terlilit utang dengan nilai fantastis.

    Sritex juga tidak mampu untuk mengembangkan produk hingga kalah dalam persaingan produk tekstil impor dari China yang membanjiri Indonesia.

    BACA JUGA: Bahlil Ungkap Penyebab Gelombang PHK Masal pada Industri

    Kondisi ini diperparah dengan penurunan nilai ekspor akibat kondisi global yang masih tidak menentu akibat stabilitas keamana dunia yang masih belum kondusif.

    Upaya yang diambil Sritex untuk menyehatkan perusahaan tergolong sangat berani dengan melakukan pinjaman pada sindikasi perbankan swasta nasional dan luar negeri.

    Meski begitu, Sritex tetap tidak bisa bangkit, hingga akhir tahun 2023, kewajiban jangka pendek Sritex tercatat US$ 113,02 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.

    BACA JUGA: 15 Ribu Pekerja Pabrik Tekstil Kena PHK, Salah Satunya di Kota Bandung!

    Utang yang dimiliki ini diketahui US$ 11 juta di antaranya didapatkan dari pinjaman jangka pendek ke Bank Central Asia (BBCA).

    Selain itu, sebesar US$ 1,49 miliar merupakan kewajiban jangka panjang dengan rsincian US$ 858,05 mayoritas merupakan utang eks sindikasi bank di antaranya Citigroup, DBS, HSBC dan Shanghai Bank senilai US$ 330 juta.

    BACA JUGA: Gelombang PHK Hantam Perusahaan Starup Indonesia

  • LINK Live Streaming Semen Padang vs PSBS Biak Malam Ini, Pekan Ke-25 di BRI Liga 1 2024/2025

    LINK Live Streaming Semen Padang vs PSBS Biak Malam Ini, Pekan Ke-25 di BRI Liga 1 2024/2025

    JABAR EKSPRES – Pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 telah selesai digelar pada hari Senin, 24 Februari 2025. namun pada hari, Sabtu, 1 Maret 2025 mulai digelar pertandingan pekan ke-25, per hari ini, Sabtu, 1 Maret 2025 terdapat tiga pertandingan yang mempertemukan antara Semen Padang dengan PSBS Biak, Persik dengan Dewa United, dan Persebaya dengan Persib Bandung.

    Dalam pertandingan di pekan ke-23 antara Semen Padang dengan PSBS Biak ini akan disiarkan langsung di Indosiar, Vidio dan Sportstars 3 mulai pukul 21:00. Diketahui bahwa pertandingan antara Semen Padang dengan PSBS Biak berlangsung di Gelanggang Olahraga Haji Agus Salim.

    BACA JUGA: Pinjam Saldo Dana Cepat & Aman, Terima Hingga Rp550.000 Tanpa Syarat KTP

    BACA JUGA: Cairkan Saldo DANA Gratis Langsung ke Rekening Hingga Rp275.000 Lewat Cara Cepat Ini

    Dalam urutan klasemen sendiri Semen Padang berada pada posisi ke-15 dengan mencetak poin 21 dengan 5 kali menang, 6 kali seri dan 13 kali kalah. Sementara untuk PSBS Biak dalam urutan klasemen berada pada posisi ke-12 dengan poin 30, dengan 8 kali menang, 6 kali seri, dan 10 kali kalah.

    Berikut ini tersedia link live streaming bagi kamu yang ingin menonton pertandingan antara Semen Padang dengan PSBS Biak yang berlangsung hari ini.

    BACA JUGA: Dapat Saldo Dompet Elektronik Install Aplikasi Penghasil Uang Ini Hingga Rp240.000

    Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2024/2025 Pekan ke-25 : Jadwal Pekan Ke-25 BRI Liga 1 2024/2025, Catat Tanggalnya!

    LINK STREAMING Semen Padang vs PSBS Biak

    https://www.vidio.com/watch/8304650-gaskeun-bri-liga-1-2024-2025-segera-dimulai-dukung-saksikan-klub-kesayanganmu-hanya-di-indosiar?utm_source=google&utm_medium=pre-game&utm_campaign=liga1-ENJelang Kick Off: Link Nonton: https://www.vidio.com/live/17626-bri-liga-1?schedule_id=4105784

     

     

  • Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Oleh: Achmad Fatony
    Wakil ketua, Badan Arbitrase Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Jawa Timur

    TRIBUNJATIM.COM – Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai kewajiban agama, puasa memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai refleksi spiritual yang mampu meningkatkan iman dan kualitas hidup individu secara signifikan.

    Dalam bulan yang penuh berkah ini, banyak umat Islam yang merasakan transformasi positif dalam diri mereka, baik secara spiritual maupun sosial.

    Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek puasa Ramadhan, termasuk manfaat spiritual, dampak terhadap peningkatan iman, serta bagaimana puasa dapat berkontribusi dalam memperbaiki kualitas hidup secara menyeluruh.

    Melalui pemahaman ini, diharapkan umat dapat lebih menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur dari puasa dalam kehidupan sehari- hari.

    Peningkatan kesadaran diri selama puasa Ramadhan merupakan salah satu aspek penting yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan spiritual seseorang.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai bagaimana puasa mendorong individu untuk merenung dan memahami diri sendiri:

    Refleksi Diri: Islam mulai mendidik orang-orang tentang makna, kegiatan, dan tujuan hidup selama Ramadhan, memungkinkan mereka untuk menilai hubungan mereka dengan Tuhan dan orang lain serta memahami kehidupan mereka sendiri.

    Selama bulan Ramadhan, umat Islam didorong untuk melakukan introspeksi.

    Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan waktu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan tujuan hidup. 

    Dengan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, individu memiliki kesempatan untuk merenungkan makna hidup dan mengevaluasi hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.

    Kesadaran Spiritual: Puasa membantu meningkatkan kesadaran spiritual dengan mengajak individu untuk lebih dekat kepada Allah.

    Dalam keadaan berpuasa, umat Islam lebih cenderung melakukan ibadah tambahan seperti shalat, dzikir, dan membaca Al- Quran. 

    Aktivitas ini tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengendalian Hawa Nafsu: Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi. Proses ini melatih disiplin dan kesabaran, yang pada gilirannya membantu individu untuk lebih memahami diri

    Almajed, A. H. (2018). Spiritual Dimensions of Fasting. Journal of Spirituality, mereka sendiri dan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Pengendalian diri ini juga menciptakan ruang untuk merenungkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang

    Hubungan dengan Orang Lain: Puasa juga mendorong individu untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.

    Dengan merasakan lapar dan haus, umat Islam diingatkan akan pentingnya berbagi dan berbuat baik kepada sesama.

    Hal ini dapat meningkatkan empati dan memperkuat hubungan sosial, yang merupakan bagian penting dari kesadaran diri 

    Tujuan Hidup: Melalui proses refleksi dan pengendalian diri, individu dapat menemukan kembali tujuan hidup mereka.

    Puasa memberikan kesempatan untuk merenungkan apa yang ingin dicapai dalam hidup dan bagaimana cara mencapainya.

    Kesadaran ini dapat memotivasi individu untuk berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan spiritual dan pribadi mereka.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri yang mendalam, yang dapat membawa perubahan positif dalam iman dan kualitas hidup seseorang.

    Kedekatan dengan Tuhan dalam Ibadah Puasa

    Kedekatan dengan Tuhan selama ibadah puasa Ramadhan merupakan fenomena yang memiliki dimensi spiritual yang mendalam.

    Proses ini dapat dijelaskan melalui beberapa aspek berikut:

    Dimensi Spiritual dalam Puasa: Puasa Ramadhan bukan sekadar kewajiban ritual; ia merupakan bentuk pengabdian yang mendalam yang menuntut individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik seperti makanan dan minuman.

    Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai sarana untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Menurut psikolog dan ahli spiritual, Dr. A. H. Almajed, puasa dapat membangkitkan rasa kedekatan dengan Tuhan melalui pengorbanan dan pengabdian yang tulus (Almajed, 2018).

    Ibadah dan Penghayatan. Selama Ramadhan, umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdoa. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual, tetapi juga sebagai mekanisme untuk mendalami iman. Penelitian menunjukkan bahwa praktik ibadah yang konsisten dapat memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan rasa kedekatan individu dengan Tuhan (Hussain, 2020).

    Refleksi dan Kesadaran: Puasa memberikan ruang bagi individu untuk merenung dan berintrospeksi. Dalam keadaan berpuasa, individu lebih cenderung untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, tujuan, dan hubungan mereka dengan Tuhan. Proses refleksi ini meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya memperkuat rasa kedekatan.

    Dr. M. Ali dalam penelitiannya mengemukakan bahwa refleksi spiritual yang dilakukan selama puasa dapat meningkatkan koneksi emosional dengan Tuhan (Ali, 2021).

    Rasa Syukur: Salah satu tujuan puasa adalah untuk meningkatkan rasa syukur. Dengan merasakan lapar dan haus, individu diingatkan akan nikmat yang sering kali dianggap remeh. Kesadaran ini dapat membangkitkan rasa syukur yang lebih mendalam terhadap

    2 Hussain, M. (2020). The Role of Worship in Strengthening Faith. Islamic Studies Review.

    3 Ali, M. (2021). Reflection and Spiritual Connection during Ramadan. Journal of Religion and Health.

    4 Ibid, Segala karunia yang diberikan Tuhan. Rasa syukur ini, menurut penelitian oleh Dr. M. S. Khan, berhubungan langsung dengan peningkatan kebahagiaan dan kepuasan hidup (Khan, 2019).

    Transformasi Spiritual: Proses kedekatan dengan Tuhan melalui puasa dapat memicu transformasi spiritual yang signifikan. Ini termasuk peningkatan nilai-nilai moral, etika, dan komitmen terhadap praktek agama.

    Menurut teori spiritualitas oleh Dr. J. P. Smith, individu yang mengalami kedekatan spiritual cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan hubungan yang lebih baik dengan orang lain (Smith, 2017).

    Merujuk pada pengalaman pribadi, selama bulan Ramadhan dengan kewajiban ibadah puasa, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga mengalami transformasi spiritual yang mendalam.

    Kedekatan dengan Tuhan yang dihasilkan dari pengalaman puasa ini memberikan kesempatan untuk mendalami iman dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan pencipta.

    Setiap individu mengerjakan amalan-amalan yang menurut keyakinan ber dampak mendapatkan pahala yang ganda. Pahala amalan dilipatkan. Sebagai contoh

    Pengendalian Diri dalam Puasa

    Pengendalian diri merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa Ramadhan.

    Menahan diri dari makan dan minum selama bulan suci ini tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai latihan untuk mengembangkan disiplin dan pengendalian hawa nafsu.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai pengendalian diri dalam konteks puasa:

    Latihan Disiplin:

    Puasa mengajarkan individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik yang mendasar, seperti makan dan minum. Proses ini melatih disiplin, karena seseorang harus mengatur waktu dan kebiasaan makannya. Disiplin yang dibangun selama puasa dapat diterapkan dalam aspek lain kehidupan, seperti pekerjaan, studi, dan hubungan sosial. Dalam Al- Qur’an, Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah sarana untuk mencapai ketakwaan, yang merupakan hasil dari pengendalian diri.

    Pengendalian Hawa Nafsu:

    Puasa juga berfungsi untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk tidak terjebak dalam keinginan duniawi yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa “Pernahkah kamu memperhatikan orang yang memilih hawa nafsunya sebagai tuannya?” (QS. Al-Jathiyah: 23). Ayat ini mengingatkan kita bahwa mengikuti hawa nafsu dapat menyesatkan, dan puasa membantu kita untuk tidak menjadi budak dari keinginan tersebut.

    Meningkatkan Kesabaran:

    Proses menahan diri selama puasa juga melatih kesabaran. Ketika seseorang merasa lapar atau haus, mereka diajarkan untuk bersabar dan tidak langsung memenuhi keinginan tersebut. Kesabaran ini sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan dari Allah.

    Kebijaksanaan dalam Menghadapi Tantangan:

    Dengan melatih pengendalian diri dan kesabaran, individu menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Mereka belajar untuk tidak bereaksi secara impulsif terhadap situasi sulit dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat. Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai pelatihan mental dan spiritual yang memperkuat karakter seseorang.

    Pengendalian diri yang dilatih melalui puasa Ramadhan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan spiritual dan sosial individu. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga mengembangkan disiplin, kesabaran, dan kebijaksanaan yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup. hal ini juga berkontribusi pada peningkatan mindfulness dan empati dalam interaksi sosial, serta menguatkan ikatan komunitas yang saling mendukung.

    Kekuatan Doa

    Ramadhan adalah waktu yang istimewa untuk memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah. Dalam bulan suci ini, umat Islam diajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui komunikasi yang intensif. Doa dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling kuat, di mana seorang hamba dapat mengungkapkan harapan, rasa syukur, dan permohonan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu’” (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat menginginkan hamba-Nya untuk meminta dan berdoa, terutama di bulan Ramadhan ketika pahala amal dilipatgandakan.

    Kegiatan Ibadah

    Selama Ramadhan, aktivitas ibadah seperti shalat tarawih dan membaca Al-Qur’an meningkat secara signifikan. Shalat tarawih, yang dilakukan setelah shalat Isya, merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga menjadi lebih intensif, karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia” (QS. Al-Baqarah: 185). Dengan meningkatkan ibadah selama Ramadhan, individu tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.

    Refleksi dan Introspeksi

    Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi terhadap perjalanan iman mereka. Bulan suci ini mendorong individu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan hubungan mereka dengan Allah serta sesama. Melalui introspeksi, mereka dapat menilai apakah mereka telah menjalankan kewajiban agama dengan baik dan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki. Proses ini penting untuk pertumbuhan spiritual dan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan, “Dan apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an? Seandainya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan menemukan perbedaan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa: 82). Ayat ini menekankan pentingnya merenungkan dan memahami ajaran Al-Qur’an sebagai bagian dari perjalanan iman.

    Kesehatan Fisik

    Puasa Ramadhan memiliki dampak positif pada kesehatan fisik. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama waktu tertentu, sistem pencernaan diberikan kesempatan untuk beristirahat. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan metabolisme, dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, puasa juga dapat memperbaiki profil lipid dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Dengan pola makan yang lebih teratur dan terkontrol selama bulan Ramadhan, individu cenderung mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa. Bahkan di penelitian yang lain, puasa mempunyai impact positif bisa awet muda.

    Tidak jauh berbeda denga napa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya ”Mukaddimah” menjelaskan bahwa, berbagai penyakit yang menyerang manusia bersumber dari dari makanan yang di konsumsi. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., dalam hadis yang memuat tentang kedokteran, ”Lambung merupakan lumbung ( sumber ) berbagai penyakit. Kelaparan adalah sumber obat, dan sumber semua penyakit adalah Bardah.” Kata Al-Himyah dalam hadis ini berarti lapar, yang mengandung pengertian melakukan diet dari makanan. Maksudnya, bahwa lapar merupakan obat mujarab yang merupakan sumber obat. Sabda Rasulullah Saw.” Sumber semua penyakit adalah Bardah,” mengandung pengertian bahwa Al-Bardah berarti memasukkan makanan atas makanan yang masih ada dalam lambung sebelum terjadi proses pencernaan makanan secara maksimal pada makanan pertama.5
    Cukup beralasan apa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya, yang mengutip hadis Rasulullah Saw. Menurut penulis bahwa Al-Bardah itu sejenis dengan ketamakan dan keserakahan, perilaku seperti ini banyak dilakukan oleh orang yang kurang faham terhadap kesehatan. Senada dengan apa yang disampaikan Imam Syafi’i : Perut kenyang akan mempersulit gerak badan, mengeraskan hati, mengikis kecerdasan, memudahkan tidur dan memalaskan tubuh untuk beribadah.6 Luar biasa, Islam menganggap kelalaian menjaga kesehatan sebagai tipe pelanggaran, Allah Swt. berfirman :

    5 Ibnu Khaldun, Mukaddimah (Jakarta, Maret: Pustaka Al-Kautsar, 2011), 759.
    6 Shalih Ahmad Asy-Syami, Tenangkan Pikiranmu & Hatimu Setiap Saat, vol. 2 (Jakarta Selatan: PT.Rene Turos Indonesia, 2021), 10.

    ٓاٰيَي›ُّ َها الَّ ِذيْ َن ٓاَمُن›ْاوا اَْ ُوف›ْوا ِِبلْعُُقْو ِِۗد اُ ِحلَّ  ْت لَ ُك ْم ََبِيْ َمةُ اْ َْْلن› َعاِم اَِّْل َما ي›ُتْ› ٓلى عَلَْي ُك ْم غَ َْْي ُُِملِٰى ال  َّصْي ِد َ َْوان›تُ ْم  ُحُر ِۗ˚م اِ َّن ا ّٰٓللَ ََْي ُك ُم َما يُِريْ ُد
    “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji- janji!. Dihalalkan bagimu hewan ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.” (Q.S.5:1)7

    Menurut Ibnu Katsir, “ Janganlah kamu melampaui batas” berarti janganlah berlebihan dan menyulitkan diri dengan mengharamkan yang diperbolehkan, janganlah melewati batas dengan terlalu banyak menikmati hal-hal yang diperbolehkan, gunakan seperlunya untuk memenuhi kebutuhan, dan jangan ber mewah-mewah8

    Sejalan dengan apa yang disampikan oleh para ulama, tidak berseberangan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, seorang ahli biologi sel asal Jepang, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2016 atas penemuannya mengenai mekanisme autofagi.

    Autofagi adalah proses di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen yang rusak atau tidak diperlukan, yang berkontribusi pada peremajaan sel dan pemeliharaan kesehatan seluler.

    Puasa dapat membantu memperlambat penuaan dan membuat seseorang terlihat lebih awet muda. Ini didukung oleh beberapa mekanisme biologis yang terjadi saat tubuh dalam keadaan puasa:

    Pertama, Autophagy: Pembersihan seluler saat berpuasa, tubuh masuk ke mode autophagy, yaitu proses pembersihan sel di mana sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi dihancurkan dan didaur ulang.

    Proses ini membantu mencegah penuaan dini dengan mengurangi penumpukan sel rusak yang bisa menyebabkan peradangan dan penyakit degeneratif.

    Kedua mengurangi Stres Oksidatif. Stres oksidatif terjadi akibat radikal bebas yang merusak sel dan mempercepat penuaan. Puasa terbukti meningkatkan produksi antioksidan alami, yang melindungi sel dari kerusakan dan membantu menjaga elastisitas kulit.

    Ketiga, meningkatkan Produksi Hormon Pertumbuhan (HGH) Hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkat drastis saat berpuasa, hingga 5 kali lipat lebih tinggi. HGH membantu regenerasi sel, meningkatkan elastisitas kulit, serta mempercepat penyembuhan luka, yang berkontribusi pada penampilan lebih muda.

    Keempat, mengurangi peradangan kronis, Peradangan kronis adalah salah satu faktor utama penuaan dan berbagai penyakit degeneratif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, puasa terbukti menurunkan kadar protein inflamasi (seperti CRP dan IL-6) yang menyebabkan penuaan kulit dan kerusakan organ.

    Kelima puasa, mampu meningkatkan kesehatan mitokondria, Mitokondria adalah “pembangkit energi” dalam sel, dan fungsinya menurun seiring bertambahnya usia. Puasa dapat meningkatkan efisiensi mitokondria, memperbaiki metabolisme energi, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.

    Pelaksanaan Puasa Ramadhan dapat dipahami sebagai suatu proses latihan yang bertujuan untuk mengendalikan nafsu hewani, kerakusan, dan keserakahan. Melalui praktik puasa ini, diharapkan individu dapat mengelola dan menata berbagai nafsu tersebut dengan

    7 Departemen Agama, Qur’an Terjemah, Juz 6,p.156.
    8 Ibid,55.p-648

    lebih baik selama sebelas bulan ke depan. Selain memberikan kesempatan untuk meraih pahala, puasa juga berperan penting dalam peningkatan ketakwaan dan kedisiplinan spiritual individu.

    Kesehatan Mental

    Puasa juga berkontribusi pada kesehatan mental. Selama bulan Ramadhan, banyak individu mengalami penurunan tingkat stres dan peningkatan kebahagiaan.

    Proses refleksi yang dilakukan selama puasa memungkinkan individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka dan mengatasi permasalahan yang mungkin mengganggu pikiran.

    Selain itu, kegiatan ibadah yang dilakukan secara kolektif, seperti shalat tarawih dan berbuka puasa bersama, meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan sosial.

    Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang positif dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan umum.

    Dalam konteks ini, Ramadhan menjadi waktu yang ideal untuk memperkuat hubungan sosial dan mendukung kesehatan mental.

    Keharmonisan Sosial

    Puasa Ramadhan juga mendorong keharmonisan sosial melalui tindakan berbagi dan beramal.

    Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memberi sedekah, membantu orang yang kurang mampu, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. 

    Tindakan berbagi ini meningkatkan rasa empati dan solidaritas di antara anggota masyarakat. Dalam al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya, dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan” (QS. Al-Isra: 26).

    Aktivitas amal yang meningkat selama Ramadhan tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara individu dan komunitas.

    Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.

    Sebagai kesimpulan, puasa Ramadhan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup secara holistik, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.

    Praktik puasa tidak hanya berfungsi sebagai ritual spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk menginternalisasikan nilai-nilai kedisiplinan, empati, dan solidaritas sosial.

    Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dapat mencapai transformasi pribadi yang mendalam, yang tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

    Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan semangat Ramadhan sebagai pendorong untuk terus berinovasi dan berkontribusi secara positif di lingkungan sekitar, sehingga nilai-nilai yang diperoleh selama bulan suci ini dapat terinternalisasi dan diimplementasikan sepanjang tahun.

     

  • BPKH Bersama BPS-BPIH Perkuat Sinergi Tingkatkan Pelayanan Haji Indonesia

    BPKH Bersama BPS-BPIH Perkuat Sinergi Tingkatkan Pelayanan Haji Indonesia

    loading…

    BPKH bersama BPS-BPIH perkuat sinergi tingkatkan pelayanan haji Indonesia. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH ) bersama 30 mitra Bank Penerima Setoran Biaya Ibadah Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) berkomitmen tingkatkan pelayanan haji. Hal itu diwujudkan dengan berbagai inovasi untuk memudahkan jemaah haji.

    Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Peningkatan Pelayanan Haji Tahun 2025” ini bertujuan untuk memberikan evaluasi capaian pendaftar Haji 2024, menetapkan target dan merumuskan strategi pendaftar Haji baru 2025 serta meningkatkan sinergi antara pihak-pihak terkait dalam pelayanan kepada jemaah haji.

    Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Transformasi, dan Teknologi Informasi BPKH Harry Alexander menyampaikan, BPKH akan senantiasa berkolaborasi dan bersinergi bersama BPS-BPIH dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pendaftaran haji, jemaah haji tunggu serta jemaah haji yang telah melaksanakan ibadah haji.

    Saat ini, BPKH telah meluncurkan BPKH Apps yang dapat digunakan oleh jemaah haji yang telah mendaftar untuk melihat nilai manfaat virtual account yang telah didistribusikan oleh BPKH atas pengelolaan dana haji.

    Harry Alexander menambahkan, BPKH turut mendorong BPS-BPIH untuk bergabung dalam ekosistem digital haji, salah satunya dengan konektivitas antara BPKH Apps dengan aplikasi mobile milik BPS- BPIH. Upaya ini akan meningkatkan inklusi keuangan syariah dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendaftar haji.

    “Selain itu, BPKH dan BPS-BPIH dapat bekerja sama dalam mengembangkan keagenan haji sehingga sosialisasi, literasi dan edukasi tentang pengelolaan keuangan haji serta pendaftaran haji dapat lebih luas menjangkau masyarakat,” katanya.

    Melalui BPKH Apps, BPKH tengah mengembangkan infrastruktur digital perhajian guna memberikan pelayanan kepada jemaah haji.

    “BPS-BPIH dapat berkolaborasi dengan BPKH dengan mengembangkan fitur layanan produk perbankan syariah seperti tabungan haji, cicilan Setoran Awal (SA) serta Setoran Lunas (SL), dan tabungan emas serta produk digital tabungan emas,” kata Harry.

    Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, Analisis Portofolio, Penyelesaian Transaksi dan Penempatan BPKH, Indra Gunawan menyampaikan BPKH bersama BPS BPIH akan terus bersinergi untuk melakukan inovasi dan mengembangkan product champion di perbankan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    “Kami percaya dengan kerja sama dan sinergi antara BPKH dan BPS BPIH, kita dapat meningkatkan kesejahteraan umat dan memajukan ekonomi syariah” ujarnya.

    BPKH optimistis dengan langkah-langkah ini, pelayanan kepada jemaah haji akan semakin baik dan memberikan manfaat lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    (cip)

  • BPKH Soroti Ekosistem Digital Haji

    BPKH Soroti Ekosistem Digital Haji

    Jakarta: Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) atur startegi buat meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji. Ekosistem digital haji menjadi sorotan.

    Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Transformasi dan Teknologi Informasi BPKH, Harry Alexander mengatakan, pihaknya telah meluncurkan ‘BPKH Apps’ yang dapat digunakan jemaah haji yang telah mendaftar.

    “Melalui aplikasi itu, Jemaah dapat melihat nilai manfaat virtual account yang telah didistribusikan oleh BPKH atas pengelolaan dana haji,” kata Harry.

    Harry juga mendorong Bank Penerima Setoran Biaya Ibadah Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) seluruh Indonesia bergabung dalam ekosistem digital haji.

    “Konektivitas antara BPKH Apps dengan aplikasi mobile milik BPS- BPIH akan meningkatkan inklusi keuangan syariah dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendaftar haji,” ujar Harry.

    Dia menyebut BPKH dan BPS-BPIH juga dapat bekerjasama dalam mengembangkan keagenan haji sehingga sosialisasi, literasi dan edukasi tentang pengelolaan keuangan haji serta pendaftaran haji dapat lebih luas menjangkau masyarakat
     
    “BPKH sedang mengembangkan infrastruktur digital perhajian guna memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” katanya.

    BPS-BPIH berkolaborasi dengan BPKH dengan mengembangkan fitur layanan produk perbankan syariah seperti tabungan haji, cicilan Setoran Awal (SA), Setoran Lunas (SL) serta Tabungan Emas.

    “Kami bersinergi untuk melakukan inovasi dan mengembangkan product champion di perbankan syariah yang sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, Analisis Portofolio, Penyelesaian Transaksi dan Penempatan BPKH, Indra Gunawan.

    Seperti diketahui, BPKH bersama 30 mitra BPS-BPIH) seluruh Indonesia menggelar diskusi bertema ‘Strategi Peningkatan Pelayanan Haji Tahun 2025’ di Jakarta.

    Tujuannya, memberikan evaluasi capaian pendaftar haji 2024, menetapkan target dan merumuskan strategi pendaftar haji 2025, serta meningkatkan sinergi antara pihak-pihak terkait dalam pelayanan haji.

    Jakarta: Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) atur startegi buat meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji. Ekosistem digital haji menjadi sorotan.
     
    Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Transformasi dan Teknologi Informasi BPKH, Harry Alexander mengatakan, pihaknya telah meluncurkan ‘BPKH Apps’ yang dapat digunakan jemaah haji yang telah mendaftar.
     
    “Melalui aplikasi itu, Jemaah dapat melihat nilai manfaat virtual account yang telah didistribusikan oleh BPKH atas pengelolaan dana haji,” kata Harry.

    Harry juga mendorong Bank Penerima Setoran Biaya Ibadah Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) seluruh Indonesia bergabung dalam ekosistem digital haji.
     
    “Konektivitas antara BPKH Apps dengan aplikasi mobile milik BPS- BPIH akan meningkatkan inklusi keuangan syariah dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendaftar haji,” ujar Harry.
     
    Dia menyebut BPKH dan BPS-BPIH juga dapat bekerjasama dalam mengembangkan keagenan haji sehingga sosialisasi, literasi dan edukasi tentang pengelolaan keuangan haji serta pendaftaran haji dapat lebih luas menjangkau masyarakat
     
    “BPKH sedang mengembangkan infrastruktur digital perhajian guna memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” katanya.
     
    BPS-BPIH berkolaborasi dengan BPKH dengan mengembangkan fitur layanan produk perbankan syariah seperti tabungan haji, cicilan Setoran Awal (SA), Setoran Lunas (SL) serta Tabungan Emas.
     
    “Kami bersinergi untuk melakukan inovasi dan mengembangkan product champion di perbankan syariah yang sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, Analisis Portofolio, Penyelesaian Transaksi dan Penempatan BPKH, Indra Gunawan.
     
    Seperti diketahui, BPKH bersama 30 mitra BPS-BPIH) seluruh Indonesia menggelar diskusi bertema ‘Strategi Peningkatan Pelayanan Haji Tahun 2025’ di Jakarta.
     
    Tujuannya, memberikan evaluasi capaian pendaftar haji 2024, menetapkan target dan merumuskan strategi pendaftar haji 2025, serta meningkatkan sinergi antara pihak-pihak terkait dalam pelayanan haji.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Masjid Agung Sorowaden: Mengungkap Sejarah dan Perkembangan Islam di Klaten

    Masjid Agung Sorowaden: Mengungkap Sejarah dan Perkembangan Islam di Klaten

    Klaten, Beritasatu.com – Masjid Agung Sorowaden yang terletak di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merupakan salah satu masjid tertua di daerah tersebut.

    Bangunan masjid ini bergaya joglo dengan empat tiang utama yang menjaga kestabilan atap. Tiang-tiang tersebut terbuat dari kayu jati utuh dengan tinggi sekitar 9 meter.

    Di bagian depan masjid, terdapat sumur tua yang digunakan untuk mengambil air. Alat pengambil air tersebut terbuat dari besi dan digunakan dengan cara diputar. Selain sumur, masjid ini juga dilengkapi dengan sebuah bedug yang terpasang di sebelah kanan masjid, serta mimbar yang mirip dengan mimbar di masjid Demak.

    Masjid Agung Sorowaden sering dikunjungi oleh umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut pengurus masjid, Basri, nama masjid ini diambil dari nama Kiai Sorowadi. Meskipun telah mengalami renovasi dan penambahan serambi, bangunannya tetap asli.

    Masjid Agung Sorowaden di Klaten merupakan salah satu masjid tertua di daerah tersebut dan konon diambil dari nama Kiai Sorowadi. – (Beritasatu.com/Joko Laksono)

    “Masjid ini tidak ada yang tahu kapan dibangun. Bahkan, ayah saya yang lahir pada 1914 pun tidak tahu. Kami hanya tahu masjid ini sudah ada sejak lama. Berdasarkan cerita, masjid ini didirikan oleh Kiai Sorowadi,” ujar Basri kepada Beritasatu.com pada Sabtu (1/3/2025).

    Basri menjelaskan, masjid ini pernah mengalami penambahan serambi oleh Mbah Haji Adam di masa lalu. Kini, masjid tersebut dapat menampung sekitar 500 jemaah.

    “Bagian dalam masjid dapat menampung sekitar 200 hingga 250 jemaah. Dengan adanya tambahan serambi, masjid ini dapat menampung sekitar 500 jemaah,” ungkap Basri.

    Usut punya usut, masjid ini dibangun oleh Kiai Sorowadi yang memiliki hubungan dengan Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten. Tanah tempat berdirinya masjid ini merupakan tanah perdikan dari Kasunanan Surakarta.

    “Kemungkinan besar, Kiai Sorowadi adalah santri Ki Ageng Gribig, yang kemudian diperintahkan untuk menyebarkan agama Islam di Desa Kahuman dan sekitarnya. Tanah ini tidak tercatat dalam leter C saat dicek oleh pemerintah desa,” jelas Basri.

    Basri juga menambahkan, konon masjid Agung Sorowaden ini sudah berdiri jauh sebelum penjajahan Belanda. “Masjid ini sudah ada sejak sebelum penjajahan Belanda,” katanya.

    Pada bulan suci Ramadan, masjid ini digunakan oleh warga untuk salat tarawih, kajian Al-Qur’an, dan kegiatan TPQ bagi anak-anak.

    “Selama Ramadan, masjid Agung Sorowaden digunakan untuk salat tarawih, TPQ, dan kajian Al-Qur’an, seperti masjid pada umumnya,” kata Basri.

    Basri juga menceritakan, masjid Agung Sorowaden pernah memiliki sebuah Al-Qur’an yang ditulis tangan dan terbuat dari kulit. Namun, Al-Qur’an tersebut kini sudah tidak ada lagi di masjid ini.

    “Dahulu, ada peninggalan Kiai Sorowadi berupa Al-Qur’an yang terbuat dari kulit dan ditulis tangan . Namun, sekarang kami mendengar Al-Qur’an tersebut dibawa ke Keraton Yogyakarta atau tempat lain, tetapi kami kurang tahu pasti,” ujar Basri yang menjelaskan tentang masjid Agung Sorowaden.

  • 50 Pelaku UMKM Wilayah Bregas Dilatih Service Excellence

    50 Pelaku UMKM Wilayah Bregas Dilatih Service Excellence

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Komunitas Wirausaha Muda Bregas (Brebes, Tegal, Slawi) atau disingkat WMB menggelar kopdar bulanan yang kali ini mengusung tema “Service Excellence For UMKM” bertempat di Trasa Co-Working Space Slawi, Kabupaten Tegal, belum lama ini. 

    Kegiatan kopdar bulanan WMB Talk #38 dihadiri kurang lebih 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Tegal dan Brebes. 

    Adapun kegiatan kali ini menghadirkan pembicara yang merupakan Direktur PT. Ka’bah Tour Tegal bernama Pras. 

    Founder Komunitas WMB Musollin menjelaskan, Service Excellence sangat penting untuk memenangkan kompetisi bisnis yang semakin dinamis.

    Sedangkan Service Excellence merupakan upaya perusahaan atau organisasi untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

    “Banyak pelaku UMKM yang mengabaikan hal ini dan berujung pada kegagalan bisnisnya. Padahal Service Excellence sangat penting karena fokus utamanya adalah memberi layanan terbaik kepada pelanggan,” ungkap Musollin, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (1/3/2025). 

    Direktur PT. Ka’bah Tour Tegal mas Pras menerangkan, salah satu faktor kesuksesan bisnisnya di bidang Travel Haji dan Umroh karena menerapkan Service Excellence bagi customer atau pelanggan secara maksimal. 

    Terlebih Pras tidak memungkiri bahwa persaingan bisnis di bidang Travel Haji dan Umroh cukup ketat. 

    Sehingga Pras memaksimalkan dengan memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan dan jangan sampai membuat kecewa. 

    “Alhamdulillah sampai saat ini bisnis yang saya kelola semakin bertumbuh dan terus meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuannya untuk menjangkau pelanggan lebih luas lagi tidak hanya wilayah Tegal dan sekitarnya saja,” terang Pras. 

    Sementara itu, Sekjend Komunitas WMB Elang Merayu Sukma mengucapkan terima kasih kepada pembicara yang sudah berkenan berbagi ilmu dan tips sukses dalam penerapan Service Excellence. 

    “Kami berharap para pelaku UMKM bisa mencontoh penerapan Service Excellence di PT. Ka’bah Tour Tegal dalam bisnisnya. Sehingga UMKM yang dijalankan semakin sukses dan bertumbuh,” harap Elang. (dta) 

  • Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa kita masih sulit bangun subuh, padahal sudah banyak pembahasan mengenai manfaat bangun subuh?

    Bangun subuh bukan sekadar rutinitas, tetapi kebiasaan yang membawa banyak manfaat secara spiritual, kesehatan, dan produktivitas. Sayangnya, banyak orang belum menyadari betapa berharganya waktu subuh dan lebih memilih terlelap dibanding memulai hari dengan penuh energi dan keberkahan.

    Bangun subuh bukan hanya perintah agama, tetapi juga rahasia kesuksesan banyak tokoh besar. Dari sisi Islam, Rasulullah SAW telah menekankan keberkahan waktu pagi. Ilmu kesehatan modern pun membuktikan bangun lebih awal meningkatkan kualitas hidup secara signifikan. Orang-orang sukses di berbagai bidang juga memanfaatkan waktu subuh untuk berpikir, merencanakan hari, dan melakukan aktivitas produktif. Jadi, mengapa kita masih ragu untuk memulai kebiasaan ini?

    Pembahasan ini dimulai dari pertanyaan sederhana: kenapa sih harus bangun subuh? Tentu alasan utamanya adalah kewajiban untuk salat subuh bagi setiap muslim. Akan tetapi realitanya tidak sesederhana itu. Masih banyak muslim yang menganggap remeh kewajiban ini dan meninggalkan salat subuh dengan berbagai macam alasan, seperti kelelahan, tidur terlalu larut, atau merasa tidak ada kegiatan setelah subuh.

    Apa yang terjadi ketika kita bangun saat  awal pagi dan menunaikan kewajiban salat subuh tepat waktu? Banyak hal positif yang bisa dirasakan dengan bangun pagi, seperti badan yang lebih fresh karena ritme tidur yang lebih baik, memperbaiki metabolisme tubuh, udara pagi yang lebih segar dan menjadikan kita lebih bersemangat menjalani hari. Dengan bangun pagi, kita juga memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap menjalani hari, kita bisa menggunakan waktu pagi untuk menyusun agenda atau daftar tugas, berkreasi, mengulang pelajaran, atau berkumpul sejenak bersama keluarga sebelum menuju ke tempat masing-masing.

    Dari sisi psikologis, bangun saat awal pagi juga dapat mengurangi stres yang timbul karena tekanan tugas atau pekerjaan. Pagi hari adalah waktu yang tenang, bebas dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Saat bangun subuh, seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap tanpa terburu-buru. Ini dapat mengurangi stres dan kecemasan. Bangun lebih awal juga memberi kesempatan pada diri untuk menikmati udara segar, sinar matahari pagi, dan ketenangan sebelum dunia mulai sibuk. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi serotonin, hormon yang berperan dalam meningkatkan mood dan kebahagiaan. Hal ini dapat membuat seseorang lebih bersemangat menjalani hari. yang sering muncul akibat tekanan pekerjaan atau tugas harian yang menumpuk. 

    Dikutip dari Universitas Islam Indonesia, penelitian dari Massachusetts General Hospital menunjukkan orang-orang dengan kebiasaan bangun pagi terbukti memiliki tingkat kebahagiaan dan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering tidur terlalu malam dan terlambat bangun di pagi harinya. Mereka melakukan sebuah penelitian dengan memeriksa genom atau informasi genetik setiap individu untuk menentukan hubungan antara gen, waktu bangun tidur yang disukai, dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan mereka. Hasil studi menunjukkan orang dengan kebiasaan bangun pagi memiliki kesehatan mental yang lebih baik, indeks massa tubuh yang stabil, serta memiliki risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 yang lebih kecil. Mereka yang memiliki kebiasaan tidur larut malam, memiliki risiko terkena penyakit skizofrenia dan mengalami depresi yang lebih tinggi.

    Beberapa dari kita merasa bangun pagi tidak terlalu penting, karena tidak banyak yang bisa dikerjakan pada pagi hari. Banyak juga yang merasa bingung akan melakukan kegiatan apa setelah subuh jika menjalankannya pada awal waktu. Padahal banyak kegiatan bermanfaat kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan yang dilakukan setelah subuh agar tidak tergoda untuk tidur lagi. 

    Hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah salat subuh adalah berzikir dan berdoa, sebagaimana Rasulullah SAW biasa duduk berzikir hingga matahari terbit. Diceritakan oleh Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

    Barangsiapa yang salat Subuh berjemaah, kemudian ia duduk–dalam riwayat lain, ia menetap di masjid–untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian ia salat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan (pahala), seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. (HR at-Tirmidzi)

    Zikir pagi dan doa setelah subuh dapat memberikan ketenangan hati serta keberkahan dalam menjalani hari. Selain itu, membaca atau merenungkan Al-Qur’an juga merupakan pilihan yang baik, karena waktu pagi adalah momen terbaik untuk memahami ayat-ayat Allah dan memperkuat roh atau spiritual.

    Selain ibadah, aktivitas fisik, seperti olahraga ringan, juga sangat bermanfaat. Berjalan kaki, joging, atau stretching dapat meningkatkan energi dan kesehatan tubuh, sementara udara pagi yang segar membantu menyegarkan pikiran. Setelah itu, mengikuti kajian atau belajar ilmu bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menambah wawasan, baik melalui kajian daring, membaca buku, atau menonton video edukatif. Tak kalah penting, sarapan sehat juga diperlukan untuk memberikan energi yang cukup dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Agar hari lebih terstruktur, kita juga bisa memulai pagi dengan merencanakan aktivitas harian, seperti menulis to-do list atau menyusun agenda kerja. Membersihkan rumah atau kamar juga bisa menjadi kegiatan ringan yang membantu mengusir rasa kantuk sekaligus membuat lingkungan lebih nyaman. Bagi yang memiliki pekerjaan atau tugas akademis, pagi hari merupakan waktu ideal untuk fokus menyelesaikan tugas-tugas penting. Selain itu, memanfaatkan pagi untuk mengembangkan hobi, seperti menulis, melukis, atau membaca buku, juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu dengan hal positif. Dengan berbagai aktivitas ini, bangun subuh tidak hanya menjadi kewajiban, juga awal dari hari yang penuh berkah dan produktif.

    Pada akhirnya, bangun pagi bukan hanya kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, juga memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam. Dengan bangun subuh, seorang muslim dapat menjalankan kewajiban salat tepat waktu, meraih keberkahan pagi, serta memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat. Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya waktu pagi dalam sabdanya,”Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah). Hadis ini menunjukkan pagi hari adalah saat yang penuh dengan keberkahan, baik untuk ibadah maupun aktivitas duniawi. Selain itu, bangun pagi juga mengajarkan kedisiplinan, kesungguhan, dan kepedulian terhadap waktu. Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk bangun lebih awal, bukan hanya demi kesehatan dan produktivitas, juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan dalam hidup.