Topik: haji

  • Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    GELORA.CO  — Usai banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut membersihkan sampah hingga temukan kutang nenek-neneknya.  

    Belakangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi konsen dengan masalah sampah, kondisi sungai hingga banjir di wilayah yang dipimpinnya.

    Orang nomor satu di Jabar itu tak risih turun langsung membersihkan sampah di kolong jembatan.

    Di sela-sela membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung, Dedi Mulyadi mendadak curhat.

    Demul sapaan Dedi Mulyadi sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Beberapa hari lalu, Dedi Mulyadi bahkan menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi Curhat Jadi Gubernur Bersihkan Sampah di Kolong Jembatan

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendadak curhat saat sedang membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Demul sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Dedi Mulyadi menggalakkan kebersihan aliran Sungai Citarum.

    Itu merupakan dampak dari banjir yang melanda banyak wilayah di Jawa Barat.

    Banjir merendam di wilayah Bogor, Karawang, Bekasi hingga Bandung.

    Ia mendapati tumpukan sampah di Sungai Citarum.

    Demi membersihkannya, Dedi Mulyadi sampai turun langsung ke sungai.

    “Nyontohin,” kata Demul saat turun ke aliran sungai di Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Sembari mengangkut sampah di sungai, Dedi memerintah Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk mempekerjakan warga demi memantau kebersihan aliran sungai tersebut.

    “Pak Kadis hitung panjang sungai ini berapa kemudian kita cari penduduk setempat, kita gaji setiap bulan menjadi petugas sungai, tugasnya setiap hari patroli dari ujung ke ujung jalan kaki mapai sungai bersihin sungai,” kata Dedi Mulyadi.

    Petugas itu juga bertugas memperingatkan rumah-rumah yang ada di sisi sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    “Sambil peringatkan rumah-rumah, yang buang sampah ditandain, diumumkan di media sosial ini lho nama orang-orang yang suka buang sampah ke sungai,” kata Demul.

    Dalam Satu Bulan Sungai Citarum Harus Bersih dari Sampah

    Dedi Mulyadi menargetkan dalam satu bulan Sungai Citarum harus bersih dari sampah.

    “Saya tidak mau tahu dalam waktu sebulan ke depan aliran sungai menuju Citarum harus bersih,” tegasnya.

    Sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahkan sampai membersihkan sampai ke kolong jembatan.

    “Ini kita di kolong jembatan, jadi gubernur teh malah diam di kolong jembatan,” katanya.

    “Nasib gini gini amat,” tambah Demul.

    “Sampai begini sekolah tinggi-tinggi,” celetuknya lagi.

    Dedi Mulyadi curhat sembari bercanda mengira bahwa menjadi Gubernur Jabar akan senang, ternyata juga harus membersihkan sampah.

    “Kirain jadi gubernur mau senang, sampah urusan, rakyat urusan, ternyata orang Jawa Barat, orang Bandung belum pada sadar, buang sampah juga ke sungai,” katanya.

    Dedi Mulyadi kembali menegaskan bakal mengangkat pegawai khusus untuk mengawasi sungai.

    “Mulai bulan ini saya akan mengangkat pegawai yang setiap hari tugasnya turun ke sungai membersihkan sampah dari hulu ke hilir. Saya gaji yang cukup, tiap hari melaporkan melalui media sosial siapa saja yang membuang sampah ke sungai, akan saya umumkan nanti,” kata Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi Temukan Kutang Nenek-nenek

    Tak terduga, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi dan rombongannya menemukan pakaian dalam wanita berupa kutang atau bra tau BH.

    “BH nini-nini ieu mah, Mu !, BH nini-nini Mu ! (BH nenek-nenek ini. Mu !, BH nenek-nenek Mu !),” ucap Demul sambil memegang kutang itu dan memanggil rekannya, Haji Mumu.

    Lanjut Dedi Mulyadi bersama tim dinas terkait sempat meninjau beberapa titik penumpukan sampah di area Sungai Citarum tersebut di wilayah Kabupaten Bandung.

    Tidak hanya area yang menjadi tumpukan sampai, Dedi mencoba mengecek langsung ke anak-anak sungai yang mengalir ke Citarum.

    Alhasil, Dedi menemukan banyak permasalahan khususnya anak sungai Citarum yang melintasi kawasan pemukiman penduduk.

    Dedi melihat banyaknya sampah di sungai kecil yang mengalir ke Sungai Citarum tersebut.

    “Ini penumpukan sampah yang nantinya akan lari ke Citarum, numpuk di sana,” kata Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai tersebut, Dedi Mulyadi menemukan bangunan yang berdiri memakan badan sungai.

    Bangunan tersebut rupanya merupakan toilet sehingga buang airnya langsung ke sungai.

    “Ini bangunan toilet langsung eenya ke sungai, jadi kita tahu bahwa di Jawa Barat itu, Sungai Citarum itu tercemar oleh limbah industri, limbah ee dari tiap rumah, limbah sampah,” kata Dedi.

    “Citarumnya kemudian jadi Saguling, Cirata, Jatiluhur (nama-nama TPA), dan airnya digunakan untuk pertanian, peternakan, perikanan dan air minum lewat PAM,” sambung dia.

    Dedi menjelaskan bahwa terkait sampah di anak sungai tersebut untuk penanganan awal akan dilakukan penjaringan sampah menggunakan kawat.

    Jaring kawat itu akan disebar di beberapa titik sambil dijaga oleh orang yang dipekerjakan.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga akan melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan area Sungai Citarum.

    Seperti bangunan-bangunan rumah yang dibangun kecuali jembatan.

    “Akan kami bongkar ya bangunan rumah, kecuali jembatan, kan gak mungkin jembatan dibongkar,” kata Dedi.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga sudah memerintahkan Bupati Bandung barat untuk mendata para warga yang masih membuang sampah atau limbah ke sungai.

    Jika dibiarkan, kata Dedi, istilah Citarum Harum nanti akan berubah menjadi Citarum bau.

    “Nanti pak bupati Bandung Barat segera mendata seluruh warga yang membuang MCK-nya ke sungai, kita rubah menjadi bal komunal,” kata Dedi.

    “Ini Citarum harumnya bisa berubah jadi Citarum bau ini,” sambung Dedi tertawa

  • Laba Bersih FIF di 2024 Capa Senilai Rp4,4 Triliun, Berkat Keberhasilan Kinerja 5 Portofolionya

    Laba Bersih FIF di 2024 Capa Senilai Rp4,4 Triliun, Berkat Keberhasilan Kinerja 5 Portofolionya

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial, mencatat laba bersih sebesar Rp4,4 triliun pada periode Januari hingga Desember 2024 atau sampai dengan kuartal IV 2024.

    Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 7,5 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, dengan laba bersih sebesar Rp4,1 triliun.

    Direktur FIF, Valentina Chai, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pelanggan, mitra bisnis, dan karyawan FIF atas kontribusi mereka terhadap pencapaian ini.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan yang telah diberikan untuk FIF sebagai solusi finansial pilihan dalam memenuhi berbagai kebutuhan,” ujar Valentina, Rabu (5/3/25).

    Valentina menambahkan, pencapaian ini semakin memotivasi perusahaan untuk terus memberikan layanan yang optimal kepada seluruh masyarakat Indonesia.

    “Dengan sinergi yang baik antara FIF dan seluruh pemangku kepentingan, kami berharap dapat menciptakan nilai tambah dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

    Peningkatan kinerja PT FIF tercermin dalam nilai penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp45,9 triliun hingga akhir kuartal IV 2024 meningkat 8,5 % (yoy). Peningkatan ini juga selaras dengan kenaikan jumlah unit yang dibiayai, yang mencapai 3,2 juta unit, naik 2,3 % (yoy).

    Valentina juga menegaskan bahwa FIF akan terus hadir untuk masyarakat Indonesia dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial, sejalan dengan tagline perusahaan, FIFGROUP Satu Solusi Pembiayaan. “Kenaikan dalam penyaluran pembiayaan mencerminkan komitmen kami untuk menjadi solusi keuangan yang andal bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

    FIF juga membukukan peningkatan Net-Service Asset (NSA) sebesar 16,1 % (yoy) menjadi Rp46,7 triliun hingga kuartal IV 2024.

    Selain itu, FIF mempertahankan rasio Non-Performing Finance (NPF) bruto di level 1,18 % pada kuartal IV 2024, menjadikannya salah satu perusahaan pembiayaan dengan kinerja yang sangat sehat berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Kinerja 5 portofolio FIF

    Dengan mengusung tagline Satu Solusi Pembiayaan, FIF hadir melalui lima portofolio: FIFASTRA, SPEKTRA, DANASTRA, FINATRA, dan AMITRA. Kelima portofolio ini menjadi penggerak utama pertumbuhan kinerja perusahaan.

    FIFASTRA, yang menyediakan layanan pembiayaan sepeda motor Honda, mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 11 % (yoy) menjadi Rp29,9 triliun, dengan peningkatan jumlah unit yang dibiayai mencapai 1,7 juta unit, naik 5,2 % (yoy) per kuartal IV 2024.

    Sedangkan DANASTRA, yang menyediakan layanan pembiayaan multiguna, sampai dengan kuartal IV 2024 tercatat mengalami peningkatan nilai penyaluran pembiayaan menjadi Rp14,1 triliun dengan kenaikan sebesar 5,38 % (yoy) dan mencatat unit yang dibiayai sebanyak 1,42 juta unit.

    AMITRA, yang menyediakan pembiayaan syariah untuk Umrah dan Haji Reguler, mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 16,6 % (yoy) menjadi Rp587 miliar, dengan peningkatan jumlah unit yang dibiayai sebesar 7,9 % (yoy) hingga kuartal IV 2024.

    Sementara itu SPEKTRA, yang menyediakan layanan pembiayaan alat elektronik, gadget, dan perabot rumah tangga mencatat penyaluran pembiayaan senilai Rp 423 miliar sepanjang tahun 2024. Adapun nilai penyaluran pembiayaan portofolio yang menawarkan pembiayaan mikroproduktif bagi UMKM, yakni FINATRA, mencapai Rp 914,7 miliar.

    “FIF terus berkomitmen untuk mewujudkan misinya, yaitu ‘Membawa Kehidupan yang Lebih Baik untuk Masyarakat’ dengan terus mengoptimalkan layanan yang diberikan pada seluruh konsumen FIF,” tandasnya.

  • Usul IPHI terkait Pengelolaan Keuangan Haji: Harus Ada Komite Tetap

    Usul IPHI terkait Pengelolaan Keuangan Haji: Harus Ada Komite Tetap

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Iskandar Zulkarnain menyampaikan beberapa usulan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan atas Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

    Pertama, IPHI mengusulkan terkait peran Badan Penyelenggara Haji (BPH), sehingga dibutuhkan penyelerasan peran BPH dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam regulasi. Kedua, pihaknya juga mengusulkan komite tetap haji.

    “Karena penyelenggaraan haji itu melibatkan beberapa kementerian dan lembaga. Tidak hanya Kementerian Agama saja, tidak hanya BPKH saja, tapi ada Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Luar Negeri, dan sebagainya. Jadi harus ada komite tetap haji yang nanti akan melakukan orkestrasi setiap tahun tentang penyelenggaraan haji, sehingga tujuan membuat haji ini lebih baik kepada jemaah lebh terjangkau itu dapat terlaksana,” kata Iskandar saat menghadiri Rapat Panja Komisi VIII DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta pada Rabu (5/3/2025).

    Kemudian, IPHI mengusulkan agar BPKH sebagai lembaga keuangan memiliki modal seperti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Ia juga menyinggung manajemen risiko keuangan haji. Pasalnya, kata Iskandar, investasi memiliki banyak risiko.

    “Perlu adanya cadangan risiko yang tentunya sesuai best practice lembaga-lembaga keuangan dunia, termasuk di antaranya fluktuasi pasar karena selama ini menerima dalam rupiah, membelanjakan dalam valuta asing. Kecuali bisa diubah undang-undangnya, termasuk juga bisa  menerima dalam mata uang asing, termasuk juga emas karena sudah ada bank emas di sini,” paparnya.
     

  • Kesetaraan Manusia di Hadapan Allah

    Kesetaraan Manusia di Hadapan Allah

    Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kesetaraan di antara seluruh umat manusia. Kesetaraan yang dijunjung Islam digambarkan dengan baik dalam Al-Qur’an dan hadis. Di  dalam Al-Qur’an, Allah Swt menegaskan bahwa kesukuan, nasab, dan hal lainnya, tidak dapat  menjadi ukuran kemuliaan seseorang. Allah SWT berfirman QS Al-Hujurat ayat 13: 

     يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا​ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ​ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ‏ ١٣

    yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum syu‘ûbaw wa qabâ’ila lita‘ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum, innallâha ‘alîmun khabîr

    Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

    Untuk menjelaskan ayat ini, Imam Fakhruddin ar-Razi menegaskan bahwa kemuliaan agama berada di atas segala kemuliaan lainnya. Kemuliaan nasab tidak dapat mengalahkan kemuliaan agama, yakni ketakwaan. Baginya, seorang non-muslim walaupun bernasab  mulia tidak bisa dianggap lebih mulia dari seorang muslim yang tidak bernasab mulia.

    Kemuliaan nasab dan hal-hal duniawi lainnya hanya menjadi kemuliaan di mata manusia, sementara kemuliaan yang hakiki di mata Allah adalah kemuliaan dari takwa yang kuat. 

    Penegasan makna ayat ini disampaikan Rasulullah SAW dalam khotbahnya di hari tasyriq pada haji wadak. “Dari Abu Nadhrah telah menceritakan kepadaku orang yang pernah mendengar khotbah Rasulullah SAW di tengah-tengah hari tasyriq. Beliau bersabda,‘Wahai sekalian  manusia! Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu (maksudnya Nabi Adam). Ingatlah. Tidak ada  kelebihan bagi orang Arab atas orang Ajam (non-Arab) dan bagi orang Ajam atas orang Arab. Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit  hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan. Apa aku sudah menyampaikan?’ Mereka menjawab: iya, benar Rasulullah SAW telah menyampaikan.” 

    Setelah ayat sebelumnya menegaskan bahwa kemuliaan hakiki di hadapan Allah didapatkan dengan ketakwaan, pada hadis ini Rasulullah SAW menegaskan kepada hadirin yang mayoritas orang Arab, sekaligus menyampaikan kepada hadirin yang datang kemudian, yakni bangsa Ajam. Kepada para sahabat, Rasulullah memberikan pesan bahwa mereka yang bangsanya terpilih menjadi tempat kelahiran agama Islam tidak lantas lebih mulia daripada orang-orang yang datang kemudian dan dari bangsa non-Arab. Rasul memotivasi umatnya yang datang kemudian dan dari bangsa  non-Arab agar tidak malu dan tidak minder untuk berlomba dengan mereka yang sudah  berbahasa Al-Qur’an sejak lahir.  

    Pada hadis lain, Rasulullah lagi-lagi mengingatkan adat buruk masa jahiliah yang membanggakan nasab. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menghapus dari kalian kebanggaan jahiliah dan berbangga-bangga dengan nenek moyang. (Kini hanya ada) seorang mukmin yang bertakwa atau seorang  yang durhaka dan celaka. Kalian semua adalah keturunan Adam dan Adam (diciptakan) dari  tanah. Hendaklah orang-orang yang berbangga dengan nenek moyang mereka berhenti atau  mereka akan menjadi lebih hina di sisi Allah daripada serangga kecil yang mendorong kotoran  dengan hidungnya. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi) 

    Pesan Rasulullah SAW ini disampaikan dalam konteks masyarakat Arab yang saat itu memiliki kebanggaan tinggi terhadap identitas kesukuan mereka. Hadis ini menjadi pengingat bahwa kelahiran di tanah Arab, bahkan kemampuan berbicara dalam bahasa Al-Qur’an sejak  lahir, bukanlah ukuran kemuliaan. Rasulullah memotivasi umat Islam, termasuk mereka yang  berasal dari bangsa Ajam, untuk tidak merasa rendah diri, melainkan berlomba-lomba  mencapai ketakwaan. 

    Hadis dan ayat Al-Qur’an diatas menggambarkan bagaimana Islam menjunjung tinggi  kesetaraan. Islam menjadikan sesuatu yang dapat diusahakan menjadi ukuran kemuliaan manusia, bukan menjadikan sesuatu yang merupakan pemberian atau given. Dalam hal ini, ada  beberapa hikmah yang dapat dipetik.  

    Pertama, ketika ketakwaan dijadikan sebagai tolak ukur kemuliaan manusia, hal ini membuka  peluang bagi setiap individu untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik di mata Allah Swt.  Tidak peduli dari mana asal-usulnya, keturunan, bahkan kelebihan atau kekurangan fisiknya,  semua orang memiliki kesempatan yang sama. 

    Islam mengajarkan bahwa kemuliaan di sisi Allah bukanlah tentang status sosial, kekayaan, atau penampilan fisik, melainkan tentang  seberapa besar seseorang bertakwa kepada-Nya. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa  seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata akan mendapatkan dua pahala, yakni satu untuk bacaan itu sendiri dan satu lagi untuk usaha yang dilakukannya. Hal ini menunjukkan  bahwa usaha dan ketekunan sangat dihargai dalam Islam.

    Dengan demikian, tidak ada alasan  bagi siapa pun untuk merasa kurang atau lebih baik dibandingkan orang lain, karena setiap  individu memiliki peluang yang sama untuk menjadi mulia di hadapan Allah Swt. 

    Kedua, menjadikan ketakwaan sebagai standar kemuliaan mencerminkan keadilan Islam yang  luar biasa. Jika kemuliaan seseorang ditentukan berdasarkan sesuatu yang bersifat given atau karunia bawaan, seperti kecantikan atau keturunan, maka akan muncul ketidakadilan.

    Orang-orang yang tidak memiliki karunia tersebut akan merasa dirugikan, seolah-olah Tuhan Yang Maha Adil mendiskriminasi mereka. Namun, Allah Swt adalah Tuhan Yang Maha Adil yang  tidak pernah membedakan makhluk-Nya berdasarkan hal-hal yang berada di luar kendali  mereka.

    Ta’ala Allahu ‘an Dzalik, Allah tidak akan memberikan kelebihan kepada satu  golongan, sehingga memulai dengan poin tambahan, sementara golongan lainnya memulai dari nol. Islam memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu, baik Arab maupun Ajam, tanpa diskriminasi.

  • Dedi Mulyadi Santai Ditipu Juragan Kios Pasar Ciamis Rp5 Juta: Saya Tidak Merasa Dibohongi – Halaman all

    Dedi Mulyadi Santai Ditipu Juragan Kios Pasar Ciamis Rp5 Juta: Saya Tidak Merasa Dibohongi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi santai kena tipu pedagang di Pasar Ciamis bernama Titin.

    Titin mengaku menjadi korban kebakaran Pasar Ciamis dan mengalami kerugian sampai Rp600 juta.

    Dari pengakuannya itu, Titin mendapat bantuan dari Dedi Mulyadi sebesar Rp5 juta.

    Ternyata pengakuan itu bohong, Titin ternyata seorang juragan kios di Pasar Ciamis.

    Meski ditipu, Dedi memilih santai dan tenang menghadapi situasi tersebut.

    Ia juga tak mau mempermasalahkan kebohongan Titin.

    Menurut Dedi, apa yang dilakukan Titin mempermalukan dirinya sendiri.

    “Saya tidak merasa dibohongi, tetapi pedagang tersebut telah mempermalukan dirinya sendiri,” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/3/2025).

    Sebelumnya, Titin mengaku kehilangan segalanya setelah satu kiosnya di Pasar Ciamis terbakar pada Kamis (27/2/2025).

    Ia bahkan mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

    Kepada Dedi Mulyadi, Titin memelas tak bisa lagi berjualan karena tidak memiliki modal dan kios di Pasar Ciamis.

    “Habis semua (modal) gak ada yang tersisa. Gak ada habis. Itu juga Alhamdulillah diselamatin yang sebelah sama anak saya, habis tangannya kena api,” ujar Titin, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Akibat kebakaran itu, Titin mengaku tiga hari tidak bisa dagang.

    “Gak bisa dagang udah tiga hari,” ucapnya.

    Ia juga mengaku sudah tak memiliki modal untuk jualan.

    “Kan gak ada, nunggu selesai dari pembangunan. Gak ada lagi modalnya. Alhamdulillah kalau lagi ramai mah, sekarang mah sama TikTok sama online.”

    “Kadang ada, kan kita mah nunggu-nunggunya mau Lebaran bisa dapat Rp5 juta. Sehari-hari biasanya Rp500 ribu-Rp1 juta,” ungkapnya.

    “Rp600 juta (modal). Habis pak, gak ada,” imbuhnya.

    Belakangan diketahui, ucapan Titin tidaklah benar.

    Faktanya, Titin merupakan juragan kios. Ia memiliki lebih dari satu kios di Pasar Ciamis.

    Hal itu diungkap Kepala Bidang Pasar, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis, Erwin.

    “Sudah diklarifikasi oleh Bu Titin. Disaksikan pihak dinas dan pedagang,” ujarnya, Senin (3/3/2025).

    Dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Erwin, Titin akhirnya mengakui pernyataannya kepada Dedi Mulyadi tidak sepenuhnya benar.

    “Bahwa saya menderita kerugian Rp600 juta itu tidak benar. (Pernyataan) saya punya satu kios, yang benar saya punya delapan kios.”

    “Video yang beredar di channel Pak Dedi Mulyadi merupakan Toko Haji Budi,” kata Titin dalam video tersebut.

    Ia menegaskan, pengakuan itu dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun.

    Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ciamis (HPPC), Ajat, juga membenarkan, Titin memiliki delapan kios di Pasar Ciamis. 

    Satu kios terbakar dan dua lainnya dalam status sewa.

    “Total sebelas kios,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Akting Juragan Kios Tipu Demul, Nangis Ngaku Rugi Rp 600 juta, Tertawa Disidang Korban Kebakaran

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi, Kompas.com/Candra Nugraha/Farid Assifa)

  • Menag Nasaruddin Lobi Arab Saudi Terkait Pembatasan Usia Haji

    Menag Nasaruddin Lobi Arab Saudi Terkait Pembatasan Usia Haji

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terus melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan pembatasan usia jemaah haji. Salah satu isu yang dibahas adalah batas maksimal usia jemaah haji yang ditetapkan sekitar 90 tahun.

    Ia berharap kebijakan ini dapat lebih fleksibel dengan mempertimbangkan faktor kesehatan jemaah, bukan sekadar batasan usia.

    Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2025, istitha’ah kesehatan menjadi faktor utama dalam menentukan kelayakan jemaah untuk berangkat haji.

    Berdasarkan data per 3 Maret 2025, sebanyak 165.613 jemaah atau sekitar 82,37% telah memenuhi syarat kesehatan untuk berangkat ke Tanah Suci. Nasaruddin menegaskan pentingnya pendekatan ini dalam pertemuannya dengan pejabat Arab Saudi.

    “Perlu saya sampaikan kepada bapak ibu bahwa lobi-lobi terus kami sampaikan ke pejabat Saudi Arabia, baik kepada menteri agamanya maupun kemarin kami berjumpa dengan menteri kesehatan Saudi Arabia ya tentang isu pembatasan maksimum umur ke angka 90 tahunan itu. Tapi saya berusaha untuk meyakinkan kepada menkes bahwa kalau boleh di Indonesia ini kita tidak menggunakan batas umur, tetapi itu istitha’ah kan di sini ada Menkes dan mereka yang menentukan istitha’ah dari segi kesehatan itu. Bukan faktor umur yang menjadi penentu tetapi faktor istitaah dari hasil analisis kesehatan itu,” jelasnya saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VIII di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta pada Selasa (4/3/2025).

    Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia ingin menekankan kelayakan kesehatan sebagai faktor utama dalam penentuan keberangkatan jemaah haji.

    Jika kebijakan ini diterima oleh Arab Saudi, maka jemaah yang secara medis dinyatakan sehat tetap dapat menunaikan ibadah haji tanpa batasan usia yang ketat.

    Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa telah terjadi pemahaman bersama (understanding) antara menteri haji dan menteri kesehatan Arab Saudi mengenai pendekatan berbasis istitaah kesehatan. Ini memberikan harapan bagi jemaah haji lansia yang masih sehat agar tetap memiliki kesempatan menunaikan ibadah haji sesuai dengan kemampuan fisik mereka.

    Dengan adanya pendekatan diplomasi ini, diharapkan Arab Saudi dapat lebih fleksibel dalam menetapkan kebijakan terkait usia jemaah haji, sehingga lebih banyak warga Indonesia yang memenuhi syarat kesehatan dapat menunaikan ibadah haji tanpa hambatan usia.

  • Soal Potensi Bank Emas jadi Tabungan Haji, Ini Kata BPKH & DPR

    Soal Potensi Bank Emas jadi Tabungan Haji, Ini Kata BPKH & DPR

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan DPR RI menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut bank emas dapat dimanfaatkan untuk menabung biaya haji.

    Kepala BPKH Fadlul Imansyah menyampaikan, pihaknya menyambut baik ide tersebut. Jika nantinya ada usulan untuk memanfaatkan bank emas untuk tabungan haji, BPKH akan mengikuti arahan tersebut.

    “Kita menyambut baik intinya, kalau memang ada usulan nanti kita ikut sesuai dengan arahan,” kata Fadlul ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (4/3/2025).

    Kendati begitu, Fadlul masih enggan berkomentar lebih jauh mengenai hal tersebut. 

    Ditemui terpisah, Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menyebut ada kemungkinan hal tersebut akan dibahas dalam perubahan rancangan undang-undang penyelenggaraan ibadah haji. Mengingat, investasi emas yang dilakukan BPKH saat ini belum maksimal.

    Kendati begitu, terkait bank emas dijadikan sebagai tempat tabungan haji, Selly menyebut perlu ada jaminan terkait keamanannya mengingat uang yang akan ditabung merupakan milik jemaah.

    Untuk itu, lanjut dia, perlu dipikirkan secara matang ketika BPKH menyimpan uang di bank emas, dengan memperhatikan regulasi dan keamanan pihak yang mengelola bank emas.  

     “Kalau terjadi wanprestasi yang rugikan jemaah, uangnya hilang,” ujar Selly.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut bahwa bank emas dapat menjadi tempat menabung biaya haji. Pasalnya, emas dapat menjadi instrumen investasi yang aman di saat kondisi ekonomi tidak stabil.

    “Jika tabungannya [haji] dilakukan melalui emas, maka emas tersebut setara dengan biaya haji di masa depan. Jadi menurut saya inilah mitigasi risiko yang akan dilakukan pemerintah,” tutur Airlangga.

    Pada 26 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan layanan bank emas atau bullion bank. 

    Sesuai dengan Undang-undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Keuangan (P2SK) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/2024, bank emas dibentuk untuk memperkuat ekosistem perdagangan emas, meningkatkan penghiliran, serta memperluas akses pembiayaan industri emas nasional.

    “Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia untuk pertama kali akan memiliki bank emas,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Gade Tower, Rabu (26/2/2025).

  • Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Haji Ending (70) relawan dari Satgasus Brigade 08 Jakarta Barat dengan penuh semangat mengevakuasi warga terdampak banjir di Kompleks Induk Koperasi Pegawai Negeri atau IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

    Ending mengungkap pihaknya telah membantu evakuasi warga dari pukul 11.00 WIB hingga saat ini. 

    “Di sana masih ada nenek-nenek minta tolong minta dievakuasi,” unjar Ending setelah mengevakuasi warga, Selasa (4/3/2025). 

    Ia mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti saat melakukan evakuasi warga. 

    “Hanya faktor air saja (Mengayuh perahu karet),” ucapnya. 

    Di tengah terik matahari, lelahnya mengayuh perahu karet membantu warga dari banjir Jakarta, Haji Ending pun masih mempertahankan ibadah puasanya. 

    “Itu (Puasa) sudah kewajiban saya di bulan suci Ramadan ini. Apapun kegiatan saya, puasa tetap berjalan. Itu prinsip saya selama ini,” terangnya. 

    Ending mengaku bergabung ke relawan Satgasus Brigade 08 Jakbar sejak 15 tahun lalu.

    “Saya juga sudah pernah mengikuti organisasi lain. Tapi di sini lebih betah. Karena banyak turun ke lapangan di tempat bencana-bencana,” ungkapnya. 

    Ia juga menerangkan saat ini rumahnya juga terdampak banjir. Tetapi menurutnya tugas lebih utama. 

    Saat membantu evakuasi warga hari ini Ending mengaku kakinya terluka hingga mengeluarkan darah. 

    “Itu kaki tadi kena keramik. Aduh apa nih ternyata ilmunya rontok,” ucap Ending lalu tertawa. 

    Hingga pukul 15.15 WIB, 139 warga terdampak banjir telah berhasil dievakuasi petugas gabung dari TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, BPBD DKI Jakarta dan relawan. 

  • Menag Lobi Pemerintah Arab Saudi untuk Tambahan Kuota Pengawas Haji

    Menag Lobi Pemerintah Arab Saudi untuk Tambahan Kuota Pengawas Haji

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Foto/Felldy Asyla Utama

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan telah melobi pemerintah Arab Saudi agar dapat menambahkan kuota pengawas haji untuk jemaah haji Indonesia.

    Permintaan itu telah dilayangkan ketika dirinya bertemu langsung dengan Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi.

    “Kami memberikan alasan yang sangat masuk akal bahkan juga menteri hajinya dan juga menteri kesehatannya kemarin juga kami yakinkan bahwa betapa perlunya kami mendapatkan tambahan pendamping ini,” kata Nasaruddin saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Salah satu alasan kuat mengapa Indonesia membutuhkan tambahan kuota adalah karena tahun ini diprediksi 1.000-1.500 jemaah haji asal Indonesia masuk dalam kategori lansia dengan risiko tinggi hingga penyandang disabilitas.

    Namun, pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan kuota pengawas haji hanya sebesar 1 persen dari total jemaah haji.

    Penurunan kuota petugas ini disebabkan oleh kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi jumlah petugas haji di masing-masing negara.

    Tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang. Rincian kuota tersebut adalah 203.320 untuk jemaah haji reguler dan 17.680 untuk jemaah haji khusus. Dengan ketentuan tersebut, kuota untuk petugas haji Indonesia hanya sebanyak 2.210 orang saja.

    “Kami betul-betul kami juga perjuangkan ke pemerintah Saudi Arabia agar pendamping haji ini jangan hanya sekitar 2.000 seperti yang menjadi ketentuan internasionalnya,” ujarnya.

    Nasaruddin mencoba menjelaskan kepada pihak Arab Saudi bahwa dengan pembatasan kuota pengawas ini justru akan membuat kesulitan pemerintah Arab Saudi. Salah satunya disebabkan oleh kendala bahasa.

    “Jadi itu sesungguhnya banyaknya pendamping haji itu akan memudahkan tugasnya pemerintah Saudi Arabia karena kalau tidak kan itu (pendampingan) akan diantisipasi oleh pemerintah Saudi Arabia,” pungkasnya.

    (shf)

  • Siapa Pendiri Raksasa Tekstil Sritex? Ini Sosoknya

    Siapa Pendiri Raksasa Tekstil Sritex? Ini Sosoknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk, adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan ini sebelumnya mengalami pailit dan kemudian memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Namun, siapa sebenarnya sosok pendiri Sritex?

    Dikenal dengan produk berkualitas tinggi, Sritex dipercaya sebagai pemasok seragam militer untuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Jerman.

    Sritex berawal dari sebuah usaha dagang tekstil kecil bernama UD Sri Redjeki di Pasar Klewer, Solo. Haji Muhammad Lukminto mendirikan usaha ini pada 1966. Ia memulai kariernya di bidang tekstil dengan berdagang kain di pasar tersebut.

    Lukminto lahir dengan nama Ie Djie Shien pada 1 Juni 1946 di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga Tionghoa dan sempat putus sekolah akibat kebijakan pemerintah pasca insiden G-30-S/PKI yang melarang etnis Tionghoa untuk bersekolah. Setelah putus sekolah, Lukminto mengikuti jejak kakaknya, Ie Ay Djing atau Emilia untuk berdagang kain di Pasar Klewer, Solo.

    Dengan modal awal Rp 100.000 dari orang tuanya, dia membeli kain belaco dari Semarang dan Bandung. Ia kemudian menjualnya dengan berkeliling di Pasar Klewer, Pasar Kliwon, hingga ke pabrik-pabrik batik rumahan. Pada 1967, berkat kegigihannya, dia berhasil membeli dua kios di Pasar Klewer dan terus memperbesar usaha tekstilnya.

    Pada 1968, Lukminto membuka pabrik cetak pertamanya di Solo. Kemudian, pada 1972, dia mengambil langkah besar dengan mendirikan pabrik pertamanya di Semanggi, Solo.

    Pada 10 tahun kemudian, dia mendirikan pabrik tenun pertamanya dengan nama PT Sri Rejeki Isman atau PT Sritex di Desa Jetis, Sukoharjo. Pabrik ini terus berkembang hingga memiliki empat lini produksi, yaitu pemintalan, penenunan, penyelesaian, dan garmen.

    Pada 1994, Sritex mulai mengerjakan seragam pesanan pasukan negara-negara di bawah NATO. Sritex berhasil mengantongi sertifikat dari organisasi pakta pertahanan Atlantik Utara. Hingga kini, Sritex telah membuat seragam militer untuk lebih dari 33 negara.

    Lukminto mendapatkan penghargaan dari Presiden Soeharto pada 3 Maret 1992, yang meresmikan pabriknya bersama dengan pabrik lainnya di Surakarta. Ia juga menerima penghargaan MURI pada 2007.

    Namun, Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, akibat sakit yang dideritanya. Lukminto menikah dengan Susyana, dan dikaruniai lima orang anak, yaitu Vonny Imelda, Iwan Setiawan Lukminto, Lenny Imelda, Iwan Kurniawan Lukminto, dan Margaret Imelda.

    Setelah Lukminto wafat pada 5 Februari 2014, kepemimpinan Sritex diteruskan oleh anak-anaknya. Iwan Setiawan Lukminto sempat menjabat sebagai direktur utama hingga 2021, sebelum digantikan oleh adiknya, Iwan Kurniawan Lukminto, yang kini memimpin perusahaan. Peran keluarga Lukminto dalam mengelola Sritex tetap berlanjut, dengan istri Iwan Kurniawan Lukminto, Mira Christina Setiady, turut terlibat sebagai direktur operasional.