Topik: haji

  • Naik 45%, Laba Bank Muamalat Tembus Rp 20,4 Miliar

    Naik 45%, Laba Bank Muamalat Tembus Rp 20,4 Miliar

    Jakarta

    PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar Rp 20,4 miliar per 31 Desember 2024. Capaian ini tercatat naik hingga 45% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/yoy).

    Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, secara rinci menjelaskan total pembiayaan Bank Muamalat per Desember 2024 mencapai Rp 16,8 triliun.

    Sementara pembiayaan sewa tumbuh pesat sebesar 225% (yoy) dari Rp 1,9 miliar per Desember 2023 menjadi Rp 6,2 miliar pada akhir Desember 2024. Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 41,7 triliun dimana tabungan berbasis wadiah tumbuh 5% (yoy) menjadi Rp 7,4 triliun per Desember 2024.

    “Di tengah beragam dinamika sepanjang 2024, alhamdulillah Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif. Ini menjadi cerminan bahwa transformasi perseroan berjalan pada jalur yang tepat,” kata Imam dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).

    Lebih lanjut, ia mengatakan Bank Muamalat juga mencatatkan solidnya permodalan yang tecermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ atau CAR) sebesar 28,48% pada Desember 2024. Angka tersebut jauh di atas ketentuan batas minimum yang ditetapkan regulator.

    Imam menambahkan sepanjang 2024 lalu Bank Muamalat sudah melakukan sejumlah langkah strategis guna mendukung kenaikan kinerja perbankan. Semisal lain, peningkatan fokus pada ekosistem haji dan umrah melalui produk tabungan dan mobile banking.

    Terlebih, Bank Muamalat terus menggenjot dana murah dari tabungan dan giro (Current Account & Saving Account/ atau CASA) dengan aktif menjalin kerja sama layanan pembayaran payroll gaji dan cash management system.

    Kemudian pada 2024, Bank Muamalat juga sudah resmi menjadi bank kustodian yang melayani transaksi investor pasar modal yang berkaitan dengan efek syariah seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.

    Tak lupa salah satu bank syariah Tanah Air ini juga menjalankan pencatatan, penyelesaian, dan penyimpanan efek syariah, administrasi fund, pelaporan serta layanan lainnya sesuai kebutuhan investor.

    “Alhamdulillah, respons nasabah bagus, apalagi kami juga menawarkan margin yang kompetitif,” ujar Imam.

    (igo/eds)

  • PIS salurkan bantuan program BerSEAdekah Ramadhan di wilayah operasi

    PIS salurkan bantuan program BerSEAdekah Ramadhan di wilayah operasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina International Shipping (PIS), selaku Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) PT Pertamina (Persero), menyalurkan bantuan dan energi kebaikan melalui program BerSEAdekah di wilayah operasional baik di dalam maupun luar negeri dalam rangka Ramadhan 2025.

    Corporate Secretary PIS Muhammad Baron dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan program BerSEAdekah selama Ramadhan merupakan cerminan semangat para perwira PIS untuk terus menyalurkan energi kebaikan kepada masyarakat dalam kondisi apapun.

    “Sejumlah kegiatan digagas secara sukarela dan didanai secara mandiri oleh perwira sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Menurut Baron, bantuan dan energi kebaikan, yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) tersebut, disalurkan di antaranya untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir di area Jakarta dan Bekasi.

    Untuk bantuan tersebut, PIS menyalurkan kebutuhan utama yang diperlukan masyarakat terdampak, mulai dari perahu karet, bahan makanan pokok, dan alat kebersihan dengan nilai mencapai Rp75 juta.

    Ditambah, PIS juga menurunkan sejumlah pekerja yang menjadi relawan untuk membantu meringankan beban masyarakat.

    Selain itu, PIS juga menggelar kegiatan santunan Ramadhan kepada anak-anak yatim piatu, pembagian takjil kepada masyarakat, pembagian paket sembako, penyaluran bantuan pendidikan kepada anak-anak jalanan, serta donasi lainnya.

    Untuk program BerSEAdekah yang fokus pada pemberian santunan, penyediaan takjil, serta paket sembako bagi masyarakat, total bantuan yang disalurkan mencapai sekitar Rp350 juta dan menjangkau 3.500 penerima manfaat yang tersebar di wilayah ring 1 operasional PIS.

    Dalam kegiatan tersebut, terdapat juga partisipasi sukarela para perwira PIS dan Persatuan Wanita Patra (PWP) PIS.

    Program tersebut tak hanya berlangsung di wilayah operasional Indonesia, tetapi juga di kantor cabang perusahaan di luar negeri.

    Program BerSEAdekah, yang diselenggarakan Pertamina International Shipping (PIS), dalam rangka Ramadhan 2025. ANTARA/HO-PT Pertamina International Shipping (PIS)

    Di antaranya, PIS Asia Pacific (PIS AP), yang menggelar program BerSEAdekah dengan menyerahkan donasi kepada Muslimin Trust Fund Association and Darul Ihsan Orphanage, Masjid Haji Muhammad Salleh, serta Makam Habib Nuh di Singapura.

    PIS Middle East juga berpartisipasi dengan menyalurkan bantuan untuk anak yatim melalui KMMI (Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia).

    Baron menambahkan rangkaian kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan selama bulan suci, tetapi juga memperkuat semangat berbagi dan kepedulian sosial di antara para perwira PIS.

    “Kami berharap program BerSEAdekah dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, serta mempererat hubungan antara perusahaan dan komunitas di sekitar wilayah operasional kami,” sebut Baron.

    Rangkaian kegiatan juga sejalan dengan komitmen PIS dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera serta SDG 6 tentang ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak.

    Selain itu, aksi sosial tersebut juga mencerminkan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta nilai keberlanjutan yang diusung oleh PIS dalam setiap aktivitasnya.

    “Melalui program sosial ini, PIS terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dampak positif ini tidak hanya melalui layanan logistik maritim yang andal, tetapi juga melalui inisiatif sosial yang berkelanjutan,” jelas Baron.​​​​​​

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Lebaran, Omzet Pembuat Kue Kering di Polman Naik 3 Kali Lipat

    Jelang Lebaran, Omzet Pembuat Kue Kering di Polman Naik 3 Kali Lipat

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Menjelang Lebaran, pembuat dan penjual kue kering Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat ini sudah mulai kebanjiran orderan.

    Pekerja mulai sibuk memproduksi kue kering untuk Lebaran. Tingginya permintaan dari konsumen membuat perajin kue kering mengaku kewalahan hingga mereka terpaksa harus menambah jumlah karyawan dan bahkan harus lembur hingga malam hari untuk menyelesaikan pesanan konsumen.

    Setiap hari perajin kue kering ini mampu memproduksi ratusan toples kue kering berbagai jenis varian. Hingga H-3 Lebaran, pembuat kue kering telah menerima order pesanan kue kering hingga ratusan toples.

    Saat mendekati Lebaran omzetnya meningkat hingga 300 persen atau tiga kali lipat dari hari biasanya. Jika hari biasanya mereka hanya mampu memproduksi puluhan toples saja, tetapi mendekati Lebaran produksinya meningkat hingga 100 toples setiap hari.

    Pembuatan kue kering di Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. – (Beritasatu.com/Muhammad Asyharuddin Arbab)

    Kue kering yang diproduksi bermacam-macam jenis varian, seperti kue nastar, cokelat stik, palem sugar, lidah kucing, cokelat beng-beng, dan beberapa jenis varian lainnya tergantung permintaan konsumen. Umumnya kue kering yang paling banyak diminati konsumen adalah kue nastar, cokelat stik, beng-beng, dan kue yang berbahan dasar cokelat.

    Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per toples. Konsumen umumnya warga Polewali Mandar, tetapi ada juga pemesan yang berasal dari luar daerah seperti dari Kabupaten Mamuju, Majene, Pinrang, Kota Makassar, dan beberapa daerah lainnya.

    Salah satu konsumen bernama Tika mengatakan sengaja membeli kue kering untuk kebutuhan Lebaran. Ia lebih memilih membeli kue Lebaran daripada harus membuat sendiri di rumah karena sibuk bekerja dan tidak mau repot. 

    “Saya lagi cari kue buat Lebaran. Saya lebih pilih beli karena lebih praktis dan banyak pilihan daripada harus bikin sendiri. Harganya juga tidak terlalu mahal, standar lah. Kue yang saya beli ini jenisnya lidah kucing,” kata Tika kepada wartawan.

    Pembuatan kue kering di Fahmi Bakery and Cake di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. – (Beritasatu.com/Muhammad Asyharuddin Arbab)

    Menurutnya, ia lebih memilih belanja kue untuk kebutuhan di rumah karena ia tidak memiliki waktu untuk membuat sendiri lantaran sibuk bekerja.

    “Saya beli karena lebih praktis. Saya beli sekitar tujuh toples hanya untuk kebutuhan di rumah saja,” ujarnya soal pesanannya kepada pembuat kue kering.

    Sementara pemilik usaha kue kering Rusman toni mengatakan, saat mendekati bulan Ramadan omzetnya meningkat hingga 300% dibanding hari biasanya. “Sekitar 10 hari sebelum Lebaran biasanya sudah banyak permintaan jadi stok memang sudah siapkan untuk antisipasi. Bahkan saat malam Lebaran masih ada yang mencari,” ujarnya.

    “Kalau menjelang Lebaran kami biasanya siapkan 100 toples lebih per hari, menjelang Lebaran itu bisa sampai 1.500 toples biasanya,” tambahnya..

    Menurutnya, sistem penjualannya dipasarkan secara offline di galeri tokonya di Jalan Andi Depu serta secara online melalui akun media sosial.

    “Kami juga biasanya mengirim keluar daerah karena kita juga jajakan kue di media online, jadi biasanya ada pesanan dari reseller kemudian mereka jual kembali,” uja Rusman Toni yang memiliki usaha pembuatan kue kering di Polman ini.
     

  • Pengelolaan Dana Haji Dikelola secara Transparan dan Profesional

    Pengelolaan Dana Haji Dikelola secara Transparan dan Profesional


    PIKIRAN RAKYAT
    – Mengelola dana haji tidak bisa sembarangan. Butuh transparansi dan pengelolaan yang profesional dalam mengelola dana umat tersebut. Komitmen itulah yang ditegaskan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang selama ini mengelola dana haji secara transparan dan profesional.

    Dengan prinsip kehati-hatian, lembaga ini memastikan dana tabungan yang dipercayakan oleh calon jemaah haji dikelola dengan baik demi keberlangsungan ibadah haji di masa mendatang.

    Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menegaskan bahwa seluruh pengelolaan dana dilakukan dengan mengutamakan prinsip syariah, kehati-hatian, dan akuntabilitas. “Kami selalu berupaya menjaga kepercayaan umat dengan mengelola dana haji secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kemaslahatan jemaah,” ujarnya dalam keterangannya.

    Secara profesional, BPKH memiliki beberapa instrumen investasi yang digunakan untuk mengoptimalkan manfaat dana haji. Salah satunya adalah penempatan dana dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), deposito syariah, dan investasi langsung di sektor riil yang sesuai dengan prinsip syariah. “Kami memastikan seluruh investasi ini tidak hanya aman, tetapi juga memberikan manfaat bagi jemaah,” tambah Fadlul.

    Transparansi dan Akuntabilitas

    Dalam upaya meningkatkan transparansi, BPKH secara rutin melaporkan hasil pengelolaan dana haji kepada publik melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk laporan tahunan dan portal resmi. Secara pengawasan, lembaga ini juga diawasi oleh berbagai pihak, termasuk Dewan Pengawas Syariah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Setiap tahun, laporan keuangan kami diaudit secara independen dan terbuka untuk umum. Ini adalah bentuk akuntabilitas kami dalam menjaga dana haji,” kata Fadlul.

    Selain itu, BPKH juga telah mengembangkan sistem digitalisasi dalam pengelolaan dana sehingga jemaah dapat dengan mudah memantau perkembangan dana mereka. “Melalui platform digital, masyarakat bisa melihat bagaimana dana haji mereka dikelola dan dimanfaatkan,” jelasnya.

    Keberlanjutan dan Manfaat bagi Jemaah

    Hadirnya BPKH tidak hanya membuat tabungan haji sebagai simpanan untuk persiapan haji saja namun juga menjadi manfaat untuk sesama umat Islam (Dok. Pikiran Rakyat)

    BPKH tidak hanya bertanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan dana haji, tetapi juga memastikan bahwa manfaat dari investasi yang dilakukan dapat dirasakan oleh calon jemaah. Salah satu wujud nyata adalah subsidi biaya haji yang terus diberikan setiap tahunnya.

    “Kami terus berupaya agar dana yang kami kelola dapat membantu menekan biaya haji, sehingga jemaah tidak terlalu terbebani,” ungkap Fadlul. 

    Menurutnya, keberlanjutan dana haji sangat penting agar generasi mendatang tetap bisa menjalankan ibadah haji dengan biaya yang terjangkau.

    “Kami juga perlu mengedukasi ke publik bahwa menabung haji bisa sejak kecil atau usia dini. Kalau dilihat saat ini, masa tunggu haji bisa mencapai 30 tahun,” ungkap Kepala BPKH saat berkunjung ke kantor Pikiran Rakyat beberapa waktu lalu.

    Di sisi lain, BPKH juga aktif dalam berbagai program kemaslahatan, seperti pemberdayaan ekonomi umat dan bantuan sosial berbasis keagamaan. “Kami ingin dana haji tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang akan berangkat haji, tetapi juga bagi masyarakat luas,” katanya.

    Dukungan dari Menteri Agama

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi keberadaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang fokus dalam menghimpun, mengelola, mendayagunakan, dan menyalurkan dana haji untuk kepentingan umat.

    “Beliau-beliau ini (BPKH) adalah para pemikir umat yang selalu berusaha memberdayakan dana haji. Tidak bisa diingkari, banyak sekali bantuan yang telah disalurkan BPKH untuk penguatan umat,” kata Menag saat peluncuran Ramadhan Berkah BPKH di Jakarta, dikutip dari Antara.

    Ia menyoroti perubahan signifikan yang terjadi setelah terbentuknya BPKH. Sebelumnya, pengelolaan dana haji belum dikelola terstruktur dan profesional. Namun dengan kehadiran BPKH, potensi keuangan haji kini dikelola dengan lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar.

    “Sejak didirikan pada 26 Juli 2017, BPKH telah berhasil memperkuat umat melalui program-program terukur serta mengelola keuangan haji secara transparan dan akuntabel,” ujar Menag.

    Menurut Menag, umat Islam memiliki potensi besar, terutama dalam hal zakat. Data menunjukkan sekitar 87,2 persen umat Islam di Indonesia memiliki rekening di bank, baik dalam bentuk tabungan atau deposito.

    “Jika semua orang yang ber-KTP Islam menyimpan dananya di bank, apakah dalam bentuk tabungan atau deposito, maka pengumpulan zakat saja sudah mencapai angka 300 triliun per tahun,” kata Menag.

    Jumlah itu, menurutnya, cukup untuk membiayai 40 juta orang miskin di Indonesia, termasuk mereka yang tergolong miskin ekstrem.

    “Umat miskin mutlak di Indonesia ada sekitar 2,2 juta jiwa. Itu bukan jumlah yang sedikit,” katanya.

    Menag mengusulkan agar BPKH dapat berkolaborasi dengan lembaga lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memberdayakan potensi zakat. Pernyataan tersebut tak terlepas dari kapasitas dan rekam jejak BPKH dalam mengelola besarnya dana haji secara transparan dan profesional.

    “Di samping zakat, ada potensi umat yang lain. Mungkin nanti BPKH bisa berkolaborasi dengan Baznas atau lembaga lain supaya pundi-pundi umat ini dapat diberdayakan secara bersama-sama. Dengan begitu, pengeluaran kita bisa lebih terarah dan produktif,” pungkas Nasaruddin Umar.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Profesionalisme BPKH Kelola Dana Haji Diganjar Most Trusted Financial Award 2025

    Profesionalisme BPKH Kelola Dana Haji Diganjar Most Trusted Financial Award 2025

     

    PIKIRAN RAKYAT – Berkat profesionalisme dan transparansi dalam mengelola dana haji, Badan Pengelolaan  Keuangan Haji (BPKH) diganjar penghargaan bergengsi “Most Trusted Financial Brand Awards 2025” kategori Badan Penyelenggara atau Pengelola Pemerintah yang diberikan oleh Investortrust.id dengan Infovesta.

    Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah mengucapkan rasa terima kasihnya dan menyebut penghargaan ini sebagai semangat baru bagi BPKH.

    “Award ini menjadi penyemangat bagi para insan BPKH dalam mengelola keuangan haji untuk bisa lebih optimal dan terpercaya dalam menghasilkan nilai manfaat bagi seluruh jamaah haji Indonesia,” ujar Fadlul dalam keterangannya di Jakarta.

    Ia pun berharap dengan adanya penghargaan ini, BPKH kedepannya dapat menjadi lembaga pemerintah yang tetap mempertahankan akuntabilitasnya serta dapat menjadi kepercayaan masyarakat khususnya jamaah haji dan umrah. Penghargaan ini memperkuat posisinya sebagai lembaga negara yang mengelola dana keumatan.

    “Kami berharap bahwa BPKH dengan diterimanya award ini akan menjadi lebih baik lagi dan tetap mempertahankan accountability dan reliability dari pengelolaan keuangan haji,” ujar dia.

    Pengelolaan Dana Haji Diawasi Lembaga Lain

    Ia menjelaskan hingga saat ini BPKH terus berusaha menjalankan pengelolaan keuangan haji secara transparan dan akuntabel. Hal ini dilakukan dengan kerja sama dan pengawasan dari sejumlah lembaga dan instansi pemerintahan. Secara pengawasan, lembaga ini juga diawasi oleh berbagai pihak, termasuk Dewan Pengawas Syariah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Setiap tahun, laporan keuangan kami diaudit secara independen dan terbuka untuk umum. Ini adalah bentuk akuntabilitas kami dalam menjaga dana haji,” kata Fadlul.

    “Sehingga tentu saja selain nilai manfaat yang optimal kami tetap ingin menjaga amanah ini agar dapat memberikan kemaslahatan bagi seluruh umat Muslim Indonesia,” kata Fadlul.

    Selain itu, BPKH juga telah mengembangkan sistem digitalisasi dalam pengelolaan dana sehingga calon jamaah dapat dengan mudah memantau perkembangan dana mereka. “Melalui platform digital, masyarakat bisa melihat bagaimana dana haji mereka dikelola dan dimanfaatkan,” jelasnya.

    Dampak Besar Hadirnya BPKH

    Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga mengapresiasi keberadaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang fokus menghimpun, mengelola, mendayagunakan, dan menyalurkan dana haji untuk kepentingan umat.

    Menag mengatakan kontribusi BPKH yang tidak hanya bermanfaat bagi jamaah calon haji, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas melalui berbagai program kemaslahatan, termasuk program Berkah Ramadhan 1446 H yang digagas BPKH.

    Ia menyoroti perubahan signifikan yang terjadi setelah terbentuknya BPKH. Sebelumnya, pengelolaan dana haji belum terstruktur dan profesional. Namun dengan kehadiran BPKH, potensi keuangan haji kini dikelola dengan lebih baik dan memberikan dampak yang lebih besar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BPKH Ekspor 475 Ton Bumbu Indonesia untuk Jemaah Haji di Arab Saudi

    BPKH Ekspor 475 Ton Bumbu Indonesia untuk Jemaah Haji di Arab Saudi

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak perusahaan Arab Saudi, yakni BPKH Limited mengirimkan sebanyak 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas makanan jemaah haji Indonesia.

    Sidiq Haryono, Mudir BPKH Limited, menjelaskan bahwa berbagai macam bumbu tersebut akan digunakan di dapur-dapur yang menyiapkan konsumsi jemaah haji di Makkah dan Madinah selama musim haji tahun ini.

    Menurut Sidiq, inisiatif untuk mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia tersebut bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jemaah haji Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera.

    “Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka [jemaah haji Indonesia], stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga,” kata Sidiq, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Adapun, proyek ini merupakan hasil seleksi ketat terhadap produsen bumbu Indonesia yang telah dilakukan sejak November 2024. Dari hasil seleksi tersebut, tujuh produsen bumbu terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.

    Mudir BPKH Limited lainnya, Iman Ni’matullah mengungkapkan bahwa jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625%. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji,” ujarnya.

    Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas konsumsi jemaah, imbuhnya, inisiatif bisnis ini juga membawa manfaat finansial bagi penyelenggaraan ibadah haji. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan bumbu tersebut akan dikembalikan sebagai nilai manfaat keuangan haji dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya.

    Iman mengungkapkan bahwa dapur-dapur penyedia makanan di Makkah dan Madinah menyambut baik inovasi penggunaan bumbu instan dari Indonesia. Selain memastikan cita rasa yang lebih terstandar, penggunaan bumbu pasta juga dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi biaya tenaga kerja, listrik, dan bahan baku lainnya.

    “Kami telah melakukan pendampingan kepada produsen bumbu Indonesia untuk memproses ekspor, termasuk pengurusan izin SFDA [Saudi Food & Drugs Authority], clearance, serta koordinasi dengan importir lokal dan pihak otoritas di Arab Saudi. Sebagai perusahaan merah putih di Arab Saudi, kami senang dapat menjalin sinergi positif dan kolaborasi produktif dengan semua elemen anak bangsa,” kata Iman.

    Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk BPKH, Kementerian Agama, Kantor Urusan Haji Jeddah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, serta para importir di Arab Saudi.

    Dengan inisiatif ini, BPKH Limited berharap dapat terus menghadirkan inovasi yang memberikan manfaat nyata bagi jemaah haji serta meningkatkan optimalisasi dana haji untuk kepentingan umat.

    Sebagai gambaran, pada musim haji 2024 BPKH berhasil mendatangkan 76 ton bumbu Indonesia untuk dipergunakan oleh 78 perusahaan katering di Makkah dan Madinah yang menyediakan konsumsi jemaah haji Indonesia.

    Ke depannya, anak perusahaan BPKH yang berdiri pada 16 Maret 2023 dan berkantor di Makkah tersebut akan memasarkan produk bumbu khas Indonesia di luar musim haji, seperti untuk umrah maupun restoran-restoran Indonesia di Arab Saudi.

  • BPKH Limited Kirim 475 Ton Bumbu Khas Nusantara ke Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia

    BPKH Limited Kirim 475 Ton Bumbu Khas Nusantara ke Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia

    loading…

    BPKH Limited mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi. Foto/istimewa

    JAKARTA – Untuk meningkatkan kualitas makanan bagi jemaah haji Indonesia, BPKH Limited mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi. Bumbu-bumbu ini akan digunakan di dapur-dapur yang menyiapkan konsumsi jemaah haji di Mekkah dan Madinah selama musim haji tahun ini.

    Proyek ini merupakan hasil seleksi ketat terhadap produsen bumbu Indonesia yang telah dilakukan sejak November 2024. Dari hasil seleksi tersebut, tujuh produsen bumbu terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.

    Mudir BPKH Limited Sidiq Haryono menyampaikan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jemaah haji Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera.

    “Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka, stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga,” ujarnya.

    Mudir BPKH Limited lainnya Iman Ni’matullah mengungkapkan jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625%. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jemaah haji,” jelasnya.

    Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas konsumsi jemaah, inisiatif bisnis ini juga membawa manfaat finansial bagi penyelenggaraan ibadah haji. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan bumbu ini akan dikembalikan sebagai nilai manfaat keuangan haji dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya.

    Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Kementerian Agama, Kantor Urusan Haji Jeddah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, serta para importir di Arab Saudi.

  • Laba sebelum pajak Bank Muamalat meningkat 45 persen yoy pada 2024 

    Laba sebelum pajak Bank Muamalat meningkat 45 persen yoy pada 2024 

    Di tengah beragam dinamika sepanjang 2024, alhamdulillah Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar 45 persen secara year on year (yoy) pada 2024.

    Dalam laporan keuangan bank only (diaudit) tahun 2024, laba sebelum pajak bank itu tercatat sebesar Rp20,4 miliar per 31 Desember 2024.

    “Di tengah beragam dinamika sepanjang 2024, alhamdulillah Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif. Ini menjadi cerminan bahwa transformasi perseroan berjalan pada jalur yang tepat,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono di Jakarta, Jumat.

    Imam mengatakan total pembiayaan Bank Muamalat mencapai Rp16,8 triliun per Desember 2024.

    Pembiayaan sewa tumbuh pesat sebesar 225 persen (yoy) dari Rp1,9 miliar per Desember 2023 menjadi Rp6,2 miliar pada akhir Desember 2024.

    Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp41,7 triliun di mana tabungan berbasis wadiah tumbuh 5 persen (yoy) menjadi Rp7,4 triliun per Desember 2024.

    Bank Muamalat juga memastikan solidnya permodalan yang tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 28,48 persen pada Desember 2024.

    Angka tersebut jauh di atas ketentuan batas minimum yang ditetapkan regulator.

    Imam menambahkan, sepanjang 2024, bank itu melakukan sejumlah langkah strategis antara lain, peningkatan fokus pada ekosistem haji dan umrah melalui produk tabungan dan mobile banking.

    Bank Muamalat terus menggenjot dana murah dari tabungan dan giro (Current Account and Saving Account/CASA) dengan aktif menjalin kerja sama layanan pembayaran payroll gaji dan cash management system.

    Pada 2024, Bank Muamalat resmi menjadi bank kustodian yang melayani transaksi investor pasar modal yang berkaitan dengan efek syariah seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.

    Bank itu juga menjalankan pencatatan, penyelesaian dan penyimpanan efek syariah, administrasi fund, pelaporan serta layanan lainnya sesuai kebutuhan investor.

    Semakin fokus menggarap segmen ritel, Bank Muamalat menghadirkan inovasi produk pembiayaan Solusi Emas Hijrah (Soleh) pada semester kedua 2024.

    Dengan tren harga yang terus naik, emas masih jadi pilihan masyarakat Indonesia mengamankan nilai aset.

    Selain itu, bank tersebut juga terus mengoptimalkan layanan digital kepada nasabah antara lain melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN.

    Sepanjang 2024, jumlah transaksi Muamalat DIN mencapai 26,4 juta transaksi atau tumbuh 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Volume transaksi Muamalat DIN mencapai Rp31,3 triliun per Desember 2024 atau tumbuh 22 persen dibandingkan Desember 2023.

    Adapun Fee-based Income yang dihasilkan dari transaksi via Muamalat DIN mencapai Rp30,6 miliar atau meningkat 21 persennl dibandingkan pada akhir 2023.

    Untuk memberikan customer experience yang prima, bank itu terus melakukan optimalisasi jaringan kantor yang dimiliki.

    Per 31 Desember 2024, bank tersebut memiliki 234 jaringan kantor yang terdiri dari 80 kantor cabang utama termasuk satu kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan 154 kantor cabang pembantu.

    Sementara itu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat, dana pensiun yang didirikan oleh Bank Muamalat untuk melayani investasi pensiun secara syariah bagi masyarakat, berhasil mempertahankan kinerja positif pada akhir 2024.

    Nilai aktiva bersih (NAB) DPLK Syariah Muamalat berhasil tumbuh 3,4 persen yoy menjadi Rp1,7 triliun pada akhir Desember 2024.

    Kinerja investasi yang tercermin dari rasio Return on Investment (RoI) meningkat menjadi 6,71 persen pada akhir 2024 dari 6,41 persen di akhir tahun sebelumnya.

    “Ke depan, Bank Muamalat optimistis mampu memberikan kinerja terbaik seiring dengan terus berjalannya proses transformasi yang dilakukan,” kata Imam.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • AFPI, AFSI dan OJK kolaborasi tingkatkan literasi keuangan syariah

    AFPI, AFSI dan OJK kolaborasi tingkatkan literasi keuangan syariah

    kami terus melakukan edukasi dan literasi pindar syariah kepada masyarakat yang semakin luas jangkauannya. Hal ini sekaligus untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjol ilegal

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan dukungan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui platform pinjaman daring (pindar) syariah.

    Kegiatan dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, dengan tajuk “Pindar Berbagi Berkah Ramadan” dalam rangka memperingati bulan Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fintech lending berbasis syariah. Sebagai platform pendanaan yang bertanggung jawab, pindar hadir untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Sekretaris Jenderal AFPI Ronald Andi Kasim dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Rangkaian acara meliputi talk show dengan narasumber dari OJK, AFPI, dan AFSI, kemudian juga penandatanganan MoU pengembangan ekosistem fintech syariah antara AFPI, AFSI, dan Masjid Istiqlal.

    Selain itu, juga ada penyerahan santunan infaq berupa 4.000 box iftar Ramadan untuk jamaah, tadarus Al-Quran, serta buka puasa bersama.

    Ketua Klaster Syariah AFPI Chairul Aslam mengatakan bonus demografi Indonesia telah menciptakan populasi anak muda yang semakin melek digital dan menginginkan layanan investasi berbasis syariah.

    Meskipun minat terhadap pindar syariah kuat, menurutnya, industri ini masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya pemahaman masyarakat mengenai skema syariah dibandingkan dengan fintech konvensional.

    “Untuk itu kami terus melakukan edukasi dan literasi pindar syariah kepada masyarakat yang semakin luas jangkauannya. Hal ini sekaligus untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjol ilegal,” ujar Chairul.

    Ia memastikan fintech syariah akan terus melakukan inovasi termasuk kerja sama dengan perbankan syariah, sehingga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

    “Apalagi regulasi saat ini telah membuka peluang kerja sama antara Pindar Syariah dan perbankan melalui skema channeling dan referral. Kolaborasi yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir ini diharapkan terus berkembang guna memberikan akses pembiayaan yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Chairul.

    Dalam kesempatan sama, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Mohammad Ismail Riyadi mengakui penetrasi fintech syariah masih rendah termasuk inklusi keuangannya.

    Hasil survei OJK mencatat produk syariah baru memenuhi sebesar 12,8 persen dari permintaan pasar, sedangkan literasi keuangan syariah baru mencapai 4 persen di seluruh Indonesia.

    “Untuk itu kami membutuhkan peranan pelaku usaha seperti AFPI dan AFSI untuk mengadakan acara seperti ini, demi mendukung peningkatan literasi keuangan syariah,” ujar Ismail.

    Per November 2024, penyaluran dana melalui pindar syariah tercatat mencapai Rp234,21 miliar, dengan total outstanding sebesar Rp1,38 triliun.

    Sementara itu, tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) juga cukup baik di angka 98,88 persen.

    Acara ini dihadiri juga oleh Anggota Badan Supervisi OJK Muhammad Edhie Purnawan, Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Edi Setijawan, Direktur Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi OJK Indra, serta ⁠Ketua Amaliyah Ramadhan Masjid Istiqlal Kiai Haji Mas’ud Halimin.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • 479 Calon Jemaah Haji Jepara Bisa Lakukan Pelunasan Bipih Tahap Kedua pada 24 Maret-17 April 2025

    479 Calon Jemaah Haji Jepara Bisa Lakukan Pelunasan Bipih Tahap Kedua pada 24 Maret-17 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Kementrian Agama (Kemenag) Jepara mencatat ada 479 Calon Jamaah Haji (Calhaj) Kabupaten Jepara yang bisa melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 Hijiriah tahap kedua bagi Calhaj reguler yang telah dibuka pada tanggal 24 Maret – 17 April 2025 mendatang. 

    Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Jepara, Siti Yuliati, mengatakan, ada empat kriteria Calhaj yang bisa mengikuti pelunasan tahap kedua. 

    Yakni, Calhaj yang mengalami gagal sistem pada tahap pertama, Calhaj pendamping Lansia dan disabilitas, Calhaj penggabungan mahram, dan Calhaj cadangan. 

    “Rinciannya, jamaah yang gagal sistem 20, jamaah penggabungan dan pendamping 95, kemudian calon jamaah haji cadangan 364,” kata Yuliati saat dikonfirmasi Tribunjateng, Jumat (28/3/2025).

    Dia menuturkan, Calhaj cadangan berhak mengikuti pelunasan tahap kedua asalkan sudah dinyatakan Istithaah. 

    Namun, belum tentu diberangkatkan pada tahun ini. 

    Calhaj Cadangan dapat diberangkatkan apabila masih terdapat sisa kuota pada Calhaj reguler dan Calhaj prioritas Lansia. 

    Kemudian untuk pemberangkatannya diambil dari nomor urut paling rendah secara berurutan berdasarkan data di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). 

    “Sesuai data di Siskohat, Jawa Tengah ada 9 ribu jamaah cadangan. Jepara terdapat 364 Jamaah cadangan yang berhak melunasi di tahun 2025. Tapi mereka belum tentu diberangkatkan tahun ini,” jelasnya.

    Kemudian berdasarkan data per tanggal 18 Maret 2025 pukul 15.00 WIB, dari 1.300 kuota jamaah haji Jepara tahun 2025, sebanyak 1.074 Calhaj sudah melakukan pelunasan pada tahap pertama. 

    Dari jumlah yang telah melakukan pelunasan, terdapat dua jamaah yang menunda keberangkatan karena hamil dan sakit, tiga jamaah mutasi keluar antar provinsi, dan enam jamaah mutasi antar kabupaten satu provinsi. 

    “Untuk tahap selanjutnya setelah pelunasan yang tidak kalah penting, akan dilakukan pembimbingan manasik haji,”

    “Di tingkat kabupaten pada tanggal 15 – 16 April, dilanjut di tingkat kecamatan pada 17 – 22 April 2025,” tutupnya. (Ito)