Topik: haji

  • Garuda Jelaskan Insiden Ban Pesawat Copot saat Mendarat di Bandara Kepri

    Garuda Jelaskan Insiden Ban Pesawat Copot saat Mendarat di Bandara Kepri

    Jakarta

    Ban pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 288 sempat lepas saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Pihak Garuda Indonesia memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.

    Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M. Hutapea, awalnya menjelaskan pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-GUD dengan nomor penerbangan GA 288 telah memenuhi standar operasional dan keselamatan penerbangan saat beroperasi. Selain itu, ban pesawat yang digunakan juga telah laik jalan.

    “Garuda Indonesia pastikan pesawat PK-GUD yang melayani penerbangan GA-288 telah memenuhi standar operasional dan keselamatan penerbangan. Proses penggantian ban pesawat telah dilakukan melalui inspeksi menyeluruh guna memastikan pesawat laik operasi,” kata Tumpal dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

    Ia mengatakan insiden tersebut terjadi setelah pesawat mendarat secara normal dan selamat di Bandara Raja Haji Fisabilillah-Tanjung Pinang. Selain itu, dia memastikan seluruh penumpang dan awak pesawat juga dalam kondisi selamat.

    “Seluruh 161 penumpang dan awak pesawat berada dalam kondisi selamat dan penerbangan berlangsung sesuai prosedur hingga proses pendaratan selesai. Kesiapsiagaan awak pesawat yang sedang bertugas dalam menangani kondisi tersebut turut andil dalam memastikan proses pendaratan dilakukan secara aman dan terkendali,” ucap Tumpal.

    Selain itu, Tumpal mengatakan seluruh prosedur pemeriksaan sebelum penerbangan (pre-flight check) telah dilaksanakan secara menyeluruh oleh tim teknis yang berwenang. Dia juga memastikan sesaat setelah pendaratan, inspeksi lanjutan segera dilakukan oleh tim teknis Garuda Indonesia yang berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait.

    Dia mengatakan komponen ban yang mengalami kendala juga telah diganti dengan suku cadang baru sesuai standar kelaiakan operasi. “Pesawat juga telah melalui serangkaian uji kelaiakan dan inspeksi keselamatan tambahan sebelum dinyatakan laik terbang. Pesawat tersebut kini telah kembali beroperasi dan mendarat dengan normal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” lanjut dia.

    Kemudian, Tumpal menyebut pihak otoritas penerbangan juga telah merekomendasikan pelaksanaan asesmen internal menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab insiden tersebut. Dia juga memastikan pihaknya akan secara aktif melaporkan hasil evaluasi tersebut.

    Sebagai informasi, Ban pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 288 copot saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) pagi tadi. Beruntung, pesawat bisa sampai dengan selamat di Garbarata Bandara.

    General Manager Garuda Indonesia Tanjungpinang, Ikhsan, dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Akibat kejadian tersebut, penerbangan pesawat Garuda Indonesia mengalami penundaan.

    “Iya benar, sekarang kami sedang mengalami long delay,” kata Ikhsan, Rabu (16/5).

    (maa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cerita Mbah Dasmi, Berangkat Haji di Usia 92 Tahun, Bermodal Celengan dari Anak dan Cucu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 April 2025

    Cerita Mbah Dasmi, Berangkat Haji di Usia 92 Tahun, Bermodal Celengan dari Anak dan Cucu Regional 16 April 2025

    Cerita Mbah Dasmi, Berangkat Haji di Usia 92 Tahun, Bermodal Celengan dari Anak dan Cucu
    Tim Redaksi

    BLORA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 109 calon jemaah haji mengikuti pelaksanaan manasik tingkat kecamatan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Blora, pada Rabu (16/4/2025).
    Salah satu calon jamaah haji yang ikut melaksanakan manasik tingkat kecamatan Blora tersebut bernama Dasmi.
    Mbah Dasmi, saat ini usianya 92 tahun.
    Ia akan menunaikan ibadah haji dengan didampingi putri bungsunya, Heni yang saat ini sudah berusia 51 tahun.
    “Umur 92 tahun, kelahiran tahun 1933,” ucap Heni saat mendampingi ibunya.
    Heni menjelaskan jelang berangkat haji, ibunya sering melakukan aktivitas jalan kaki dan menyapu halaman rumah.
    “Alhamdulillah setiap pagi jalan jalan, terus
    nyapu

    nyapu

    gitu
    ,” kata dia.
    Heni mengatakan, ibunya sudah mengumpulkan uang untuk berangkat haji sejak beberapa tahun yang lalu.
    “Sudah lama, tapi anak-anak mas, terus dikumpulkan, gotong royong anak-anak, karena ibu satu satunya merawat anak sendirian sejak tahun 1974, suami meninggal sejak 1974,
    single parent
    ,” terang dia.
    Sementara itu, Dasmi menjelaskan dirinya mendaftarkan haji pada 2019 lalu.
     
    Uang yang digunakan untuk daftar haji merupakan uang pemberian anak dan cucunya.
    “Kalau dapat uang dari anak atau cucu ya saya
    celengin
    (tabung), cucu saya sudah kerja semua sudah
    ngasih
    uang semua,” kata dia.
    Dirinya juga merasa senang bisa berangkat haji pada 2025 ini dengan anak bungsunya.
    “Ya anak-anak ingin saya naik haji, ya saya siap. Kalau saya berangkat enggak tahu ya. kalau ini saya daftar sudah lima tahun, ini anak saya yang mendampingi. ini anak saya daftar haji tahun 2013,” ujar Dasmi yang memiliki 8 anak tersebut.
    Ia juga tak mau berangkat haji tanpa ditemani oleh anaknya. Sebab, ia pernah ibadah umrah pada 2017 dan mengetahui kondisi selama berada di Arab Saudi.
    “Kalau saya berangkat sendiri enggak mau, takut. saya umrah saja sesak apalagi ini haji,” kata dia.
    Sekadar diketahui,
    calon jemaah haji asal Blora
    yang akan menunaikan ibadah haji sebanyak 559 orang.
    Mereka nantinya akan berangkat pada pertengahan Mei 2025 dengan dibagi menjadi tiga kloter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPKH Distribusikan 152,4 Juta Saudi Arabian Riyal untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

    BPKH Distribusikan 152,4 Juta Saudi Arabian Riyal untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara resmi menyerahkan banknotes atau uang tunai dalam mata uang Saudi Arabian Riyal (SAR) sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan living cost bagi jemaah haji reguler 1446 Hijriah atau 2025. Langkah itu merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 serta kesimpulan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR RI yang menetapkan bahwa living cost harus dikembalikan dalam bentuk mata uang SAR.

    BPKH menyerahkan sebanyak SAR 152.490.000, disiapkan untuk memenuhi kebutuhan 203.320 jemaah haji reguler, beroleh SAR 750 atau Rp3.187.500 -per 1 SAR setara Rp4.240- masing-masing. Tiap-tiap jemaah akan menerima dalam pecahan SAR 500 (1 lembar), SAR 100 (2 lembar), dan SAR 50 (1 lembar).

    Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf mengatakan, penyediaan banknotes itu merupakan bentuk nyata komitmen BPKH dalam memastikan kenyamanan jemaah haji selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

    “Dana living cost menjadi cadangan ketika terjadi kondisi darurat, bukan hanya untuk kebutuhan harian jemaah. Selain itu membantu pembayaran maupun kurban,” ucap Amri Yusuf melalui siaran pers, Selasa, 15 April 2025.

    Amri Yusuf pun menyampaikan, pengadaan banknotes itu merupakan bagian dari misi besar BPKH dalam memastikan kualitas penyelenggaraan ibadah haji yang terus meningkat setiap tahun.

    “Misi pertama kami, yakni memastikan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, termasuk dalam menyiapkan segala kebutuhan jemaah di Tanah Suci,” tutur Amri.

    Amri pun menekankan, efisiensi biaya menjadi fokus utama BPKH bersama Kementerian Agama dalam merumuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Tahun ini, total biaya haji berhasil ditekan menjadi Rp89,4 juta per jemaah, turun dari Rp93,4 juta pada tahun sebelumnya.

    “Hanya Rp55,4 juta yang dibebankan kepada jemaah. Sisanya, sebesar Rp33,9 juta, ditanggung oleh BPKH sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan haji. Bahkan, dari Rp55,4 juta itu, jemaah masih menerima kembali dana dalam bentuk living cost sebesar SAR750 atau setara dengan sekitar Rp3 juta,” ucap Amri.

    Dia turut menyampaikan misi ketiga BPKH, yakni menyentuh aspek kemaslahatan umat, terutama bagi jemaah yang hendak menunaikan ibadah haji dalam bentuk pelayanan langsung maupun dukungan keuangan yang transparan, efisien, dan akuntabel. Selain itu, BPKH menyampaikan perlunya dukungan dari regulator dan pihak perbankan dalam memberikan relaksasi kebijakan operasional. Hal tersebut lantaran proses distribusi banknotes belum termasuk dalam pembahasan anggaran bersama DPR, kemudian menimbulkan beban operasional tambahan bagi BPKH.

    Sejak tahun 2019, BPKH telah empat kali melaksanakan pengadaan banknotes SAR, yakni pada 2019, 2022, 2024, dan 2025. Sementara itu, pada tahun 2023, living cost diberikan dalam bentuk rupiah. Dengan langkah ini, BPKH menegaskan komitmennya dalam mengelola keuangan haji secara transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

    Acara serah terima banknotes kepada jemaah haji berlangsung di Auditorium Brilian Center, Gedung BRI, Jakarta Pusat, belum lama ini. Acara itu dihadiri anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, M Arfi Hatim, Direktur Treasury and International Banking BRI Farida Thamrin, Direktur Operational BRI Hakim Putratama.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Warga Watupawon Grobogan Raup Jutaan dari Produksi Koper Haji

    Warga Watupawon Grobogan Raup Jutaan dari Produksi Koper Haji

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Pemerintah Desa Watupawon, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, menyampaikan rasa syukur atas berkembangnya usaha pembuatan koper dan tas yang digeluti sejumlah warganya.

    Usaha rumahan yang dirintis secara mandiri ini terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian desa dan menyerap tenaga kerja lokal.

    Salah satu sosok inspiratif di balik geliat industri ini adalah Samsuri (33), warga Dusun Juragan, Desa Watupawon, yang telah memproduksi koper dan tas untuk kebutuhan jemaah haji dan umrah sejak tahun 2015.

    Setiap harinya, rumah Samsuri yang telah disulap menjadi bengkel kerja tak pernah sepi aktivitas produksi.

    Puluhan koper dan tas berjajar rapi, siap dikirim ke berbagai kota, mulai dari Solo, Jogja, Surabaya, hingga Makassar.

    “Biasanya 100–150 koper tiap bulan. Harganya tergantung paketannya, kurang lebih Rp400 ribu sampai Rp500 ribu tergantung model dan jumlah pesanan. Keuntungan bersih bisa Rp2 juta tiap 50 koper,” ujar Samsuri kepada TribunJateng.com, Selasa (15/4/2025).

    Samsuri sempat bekerja di pabrik koper di Jakarta sebelum memutuskan pulang kampung dan merintis usaha sendiri.

    Selain ingin mandiri, ia juga bercita-cita membuka lapangan kerja di desanya.

  • Kepala BP Haji cek kesiapan penyelengaraan ibadah ke Arafah

    Kepala BP Haji cek kesiapan penyelengaraan ibadah ke Arafah

    Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, lakukan pemantauan langsung ke kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Mingu (13/4/2025) . Foto: BP Haji

    Kepala BP Haji cek kesiapan penyelengaraan ibadah ke Arafah
    Luar Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Senin, 14 April 2025 – 15:31 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, lakukan pemantauan langsung ke kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Mingu (13/4/2025) waktu Arab Saudi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Fungsi dukungan BP Haji dalam memastikan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.

    Armuzna merupakan area vital dalam puncak pelaksanaan ibadah haji, yang menjadi pusat konsentrasi jamaah dan layanan. Dalam kunjungannya, Gus Irfan bergabung bersama perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, termasuk Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Turut hadir pula rombongan Komisi VIII DPR RI yang secara khusus meninjau kesiapan layanan akomodasi dan fasilitas jamaah di wilayah tersebut.

    “Pemantauan ini penting untuk memastikan seluruh layanan di Armuzna benar-benar siap. Ini termasuk area tenda jamaah, serta fasilitas yang akandiberikan kepada jemaah. Wilayah ini adalah titik sentral dalam pelaksanaan haji, dan kami ingin pastikan semua berjalan dengan baik,” ujar Gus Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta dari Humas BP Haji.

    Ia menegaskan bahwa BP Haji memiliki mandat untuk memberikan dukungan menyeluruh terhadap penyelenggaraan haji, mulai dari aspek teknis hingga koordinatif. “Kami hadir lebih awal untuk mengidentifikasi potensi kendala dan menyampaikan evaluasi langsung kepada para penyedia layanan di Arab Saudi,” tambahnya.

    Selain melakukan pemantauan di Armuzna, Kepala BP Haji juga diagendakan menghadiri Forum Umrah dan Ziarah ke-3 yang digelar di Madinah sebagai pembicara. Forum internasional ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan layanan jamaah dari berbagai negara, dan menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi pelayanan umrah dan haji ke depan.

    “Kehadiran kami dalam forum ini merupakan bagian dari diplomasi pelayanan. Kami menyampaikan pentingnya layanan yang sesuai dengan kebutuhan jamaah Indonesia, sekaligus memperkuat sinergi dengan mitra di Arab Saudi,” tutup Gus Irfan.

    Kunjungan kerja Kepala BP Haji masih akan dilanjutkan ke sejumlah titik layanan lainnya, sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan secara menyeluruh menjelang musim haji 2025.

    Penulis: Suwiryo/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah

    Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah

    Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin saat diwawancarai di Padang, Sabtu (12/4/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

    Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 12 April 2025 – 22:33 WIB

    Elshinta.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat terus mendata jumlah valid calon haji yang tidak istitaah untuk musim haji 1446 Hijriah.

    “Kita belum mendapatkan angka pasti karena tahapannya masih terus berjalan,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin di Padang, Sabtu.

    Kendati demikian, Mahyudin tidak menampik ada laporan yang masuk bahwa terdapat calon haji asal Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam yang tidak memenuhi syarat istitaah.

    Khusus calon haji di Kabupaten Agam syarat istitaah tidak dikeluarkan oleh pihak kesehatan karena yang bersangkutan mengalami strok. Hal itu disebabkan menjelang keberangkatan jamaah calon haji jatuh sakit.

    Mahyudin berharap kuota Provinsi Sumbar untuk musim haji 1446 Hijriah sebanyak 4.613 orang dapat terpenuhi. Apalagi, para tamu Allah tersebut telah menunggu belasan tahun untuk menunaikan Rukun Islam kelima.

    “Angka pastinya kita belum dapat tetapi mudah-mudahan tidak banyak,” harap Mahyudin.

    Ia menjelaskan ketentuan seseorang memenuhi syarat atau tidak bukan kewenangan Kemenag namun berada di instansi kesehatan. Namun, secara umum seseorang dinyatakan tidak istitaah dikarenakan sakit permanen atau karena belum mampu melunasi biaya haji.

    “Bagi calon haji yang sudah menunggu 13 tahun namun batal berangkat, insyaallah niat mereka untuk mendaftar haji sudah dicatat Allah,” ujarnya.

    Bagi calon haji yang dipastikan tidak memenuhi syarat maka Kemenag telah membuat regulasi berupa calon haji cadangan. Artinya, para jamaah yang seharusnya berangkat 2026 maka berpeluang menunaikan ibadah haji pada 2025 apabila terpilih menggantikan nama yang batal berangkat.

    “Tetapi dengan catatan mereka siap berangkat tahun ini termasuk siap pula tidak berangkat tahun ini, tergantung ketersediaan kuota yang kosong,” jelas Mahyudin.

    Sumber : Antara

  • Arab Saudi Wajibkan Jemaah Calon Haji Vaksin Miningitis dan Polio

    Arab Saudi Wajibkan Jemaah Calon Haji Vaksin Miningitis dan Polio

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal – detikHealth

    Selasa, 15 Apr 2025 20:00 WIB

    Tangerang Selatan – Kerajaan Saudi Arabia melalui Kementerian Kesehatan Indonesia mewajibkan semua jamaah calon haji melakukan vaksinasi miningitis dan polio.

  • Bimbingan Manasik Haji di Kota Depok Berbasis Absensi Digital untuk Mempermudah Pemantauan Jamaah – Halaman all

    Bimbingan Manasik Haji di Kota Depok Berbasis Absensi Digital untuk Mempermudah Pemantauan Jamaah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wali Kota Depok Supian Suri secara resmi membuka Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kota Depok Tahun 1446 Hijriah (H) /2024 M di Masjid Jami’ Baitul Kamal, Balai Kota Depok, Jawa Barat pada Minggu lalu.

    Namun dari acara tersebut Nampak hal yang tidak biasa saat peserta melakukan registrasi dan absensi kehadiran.

    Untuk mempermudah dan memonitor seluruh jamaah, Ketua Panitia Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kota Depok, H. Fauzan menerapkan teknologi digital untuk menginput data peserta bimbingan jamaah haji Kota Depok.

    Dimana, setiap peserta yang hadir harus melakukan absensi kehadiran secara digital melalui barcode yang telah disediakan oleh panitia. 

    Sistem registrasi dan absensi kehadiran ini, kata Fauzan, akan secara otomatis mencatat nama, Kelurahan, Kecamatan, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing peserta secara otomatis saat panitia selesai menginput nomor porsi peserta.

    Setelah itu, panitia akan melakukan foto yang terintegrasi oleh sistem absensi yang telah dibuat sebagai bukti kehadiran peserta di lokasi acara.

    “Sebelumnya semua kita lakukan secara manual,” kata Fauzan kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    Fauzan yang juga Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Depok ini menyakini bahwa sistem digital yang disediakan bagi peserta jamaah Haji akan mempermudah rangkaian persiapan dan penyelenggaraan Ibadah Haji. 

    Dimana acara manasik haji selanjutnya dilaksanakan di Tingkat kecamatan secara serempak di 11 lokasi.

    Sebab, selama ini seluruh proses persiapan jamaah Haji dilakukan secara manual yang juga merepotkan peserta maupun panitia.

    Maka dari itu, Fauzan meyakini melalui sistem absensi digital ini akan mempermudah seluruh proses peserta jamaah Haji maupun panitia dalam melakukan pengawasan.

    “Harapannya jika sistem ini bisa diterapkan di tingkat Kecamatan, maka data absensi kehadiran peserta Manasik Haji di setiap Kecamatan dapat langsung ter-report ke tingkat Kota,” terang Fauzan.

  • Halalbihalal, tradisi yang menginspirasi pemberdayaan mustahik hingga regulasi

    Halalbihalal, tradisi yang menginspirasi pemberdayaan mustahik hingga regulasi

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Ketua BAZNAS RI:

    Halalbihalal, tradisi yang menginspirasi pemberdayaan mustahik hingga regulasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 April 2025 – 15:07 WIB

    Elshinta.com – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan, momentum Halalbihalal tidak hanya sebagai tradisi silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan mustahik (penerima zakat) dalam aspek ekonomi, regulasi, dan produksi. 

    Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Halalbihalal BAZNAS RI di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (14/4/2025).  

    Kiai Noor mengatakan, dalam konteks sosial Halalbihalal berperan sebagai perekat hubungan antarindividu dan komunitas. Nilai-nilai tersebut kini turut memberi inspirasi pada sektor ekonomi syariah di Indonesia.

    “Hal ini ditandai dengan berkembangnya sistem ekonomi syariah yang mencakup perbankan syariah, asuransi syariah, keuangan syariah, hingga saham syariah,” ujarnya.  

    Lebih lanjut, Kiai Noor juga mengapresiasi peran ulama dan tokoh bangsa dalam melatarbelakangi pembentukan Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH). 

    “Regulasi ini tidak hanya menjamin kehalalan produk, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong partisipasi mustahik dalam industri halal,” jelasnya.  

    Menurutnya, Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan usaha makanan dan minuman halal di Indonesia. 

    Di sisi lain, kata Kiai Noor, kehalalan harta benda juga menjadi perhatian serius negara, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Dalam hal ini, BAZNAS menjalankan perannya sebagai lembaga negara yang mengelola zakat secara nasional, memastikan distribusi yang tepat sasaran dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan mustahik.

    Sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dunia usaha, kata Kiai Noor, BAZNAS juga memberikan penghargaan Perusahaan Taat Zakat, sebuah inisiatif yang mendorong semangat Halalbihalal dalam sektor bisnis. 

    “Nilai Halalbihalal sejatinya relevan di semua bidang, termasuk dalam politik. Mungkin ke depan, kita memerlukan Halalbihalal politik, yakni kehidupan politik yang lebih etis, jujur, dan saling memuliakan,” ujar 

    Kiai Noor menyampaikan berterima kasih kepada para ulama dan tokoh bangsa yang telah memelopori tradisi Halalbihalal sebagai budaya khas Indonesia. 

    “Melalui semangat Halalbihalal ini, kami mengajak seluruh amil BAZNAS untuk terus memberdayakan mustahik, baik melalui pendampingan ekonomi, edukasi regulasi, maupun penguatan produksi halal,” ujarnya.

    Kiai Noor mengatakan, nilai-nilai ini juga diperkuatan dari Al-Qur’an. Dalam Surat Al-Balad, Allah mengingatkan pentingnya menggunakan mata kepala, lisan, dan hati nurani untuk memilih jalan kebajikan yang mendaki dan penuh tantangan, seperti membebaskan perbudakan (fakku raqabah), memberi makan kepada yang lapar, dan mendampingi mereka yang terluka.

    Sementara itu, ia juga mengutip, Surat Fathir ayat 32, yang mengajarkan pentingnya mewarisi kitab dan membaginya dalam tiga kelompok, diantaranya yang menzalimi diri sendiri, yang pertengahan, dan yang berlomba dalam kebaikan.

    Ia berharap, semangat Halalbihalal dapat menjadi pemicu lahirnya semangat baru dalam menata strategi pemberdayaan mustahik yang lebih progresif, inovatif, dan terukur.

    “Semangat Halalbihalal ini sejalan dengan visi BAZNAS untuk memberdayakan mustahik secara berkelanjutan, baik melalui ekonomi syariah, dukungan regulasi, maupun penguatan produksi halal,” ujarnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Arab Saudi Tutup Akses Umrah Jelang Haji! Catat Tanggal Terakhir Kamu Harus Pulang

    Arab Saudi Tutup Akses Umrah Jelang Haji! Catat Tanggal Terakhir Kamu Harus Pulang

    Jakarta: Bagi kamu yang punya rencana umrah dalam waktu dekat, wajib banget tahu informasi ini! 
     
    Pemerintah Arab Saudi resmi menutup akses masuk jemaah umrah mulai 13 April 2025. Artinya, setelah tanggal itu, tidak ada lagi jemaah umrah yang bisa masuk ke Tanah Suci.
     
    Langkah ini diambil sebagai bagian dari persiapan menyambut musim Haji 1446 Hijriah. Fokus utama pemerintah Saudi saat ini adalah memastikan kelancaran dan keamanan ibadah Haji yang melibatkan jutaan orang dari seluruh dunia.

    Jemaah umrah harus keluar paling lambat 29 April 2025
    Merangkum Antara, Selasa, 15 April 2025, buat jemaah yang sudah berada di Arab Saudi, wajib keluar paling lambat tanggal 29 April 2025. 

    Jadi kalau kamu sedang atau akan berangkat umrah sebelum 13 April, pastikan tiket pulangmu tidak lebih dari akhir April, ya!
     
    Kebijakan ini berlaku bagi seluruh pemegang visa umrah, termasuk dari Indonesia. Seluruh layanan visa umrah melalui aplikasi Nusuk juga akan ditangguhkan sementara hingga 10 Juni 2025.
     

    Makkah akan tertutup bagi non-jemaah haji
    Mulai 29 April 2025, Kota Makkah akan ditutup untuk siapa pun yang bukan pemegang visa Haji. Bahkan warga Arab Saudi sendiri tidak diperbolehkan masuk kecuali memiliki izin khusus dari otoritas.
     
    Pengecualian hanya diberikan kepada:
    – Warga yang bekerja di Makkah (dengan izin resmi),
    – Pemegang identitas penduduk Makkah,
    – Jemaah Haji resmi.
     
    Izin masuk ke wilayah Makkah selama musim Haji juga akan dikeluarkan secara elektronik, demi mencegah kepadatan dan menjaga keamanan jemaah.
    Kenapa umrah ditutup menjelang haji?
    Setiap tahunnya, Arab Saudi harus mengatur arus jutaan orang yang datang untuk Haji. Untuk itu, akses umrah memang selalu dibatasi menjelang musim Haji.
     
    Tujuannya, untuk memberikan ruang bagi jemaah Haji untuk tiba dan mempersiapkan ibadahnya, menghindari penumpukan di Makkah dan Madinah, dan menjamin keselamatan seluruh jemaah selama musim Haji berlangsung.
     

    Apa yang harus dilakukan calon jemaah?

    Cek jadwal keberangkatan dan kepulangan – Pastikan kamu sudah keluar dari Arab Saudi sebelum 29 April 2025.
    Konfirmasi ulang dengan travel agent – Jangan ragu tanya soal visa, tiket pulang, dan jadwal kepulangan.
    Ikuti perkembangan informasi resmi – Gunakan sumber resmi seperti aplikasi Nusuk, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dan Kementerian Agama RI.

    Kalau kamu punya rencana umrah dalam waktu dekat, buruan berangkat sebelum 13 April dan pulang paling lambat 29 April 2025. 
     
    Setelah itu, Arab Saudi akan fokus sepenuhnya pada penyelenggaraan ibadah Haji.
     
    Dengan mengikuti aturan ini, kita bukan cuma menjaga keselamatan jemaah Haji, tapi juga membantu kelancaran seluruh proses ibadah di Tanah Suci. Jadi, yuk saling menghargai dan taati kebijakan yang sudah ditetapkan!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)