Topik: haji

  • 713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 713 dari total 1.143 jemaah haji asal Banyuwangi yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tergolong sebagai jemaah berisiko. Kategori ini ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi terhadap 1.168 orang yang terdiri dari jemaah dan petugas haji.

    Pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah mengalami kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kelancaran ibadah. Dari total peserta yang diperiksa, terdiri atas 537 laki-laki dan 630 perempuan, hipertensi menjadi penyakit terbanyak yang diderita.

    “Enam penyakit terbanyak, yang pertama hipertensi 321 orang, kedua penyakit metabolik 293 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Hadi Sutoyo, Kamis (15/5/2025).

    Selain hipertensi dan penyakit metabolik, penyakit lain yang umum diidap oleh jemaah haji Banyuwangi meliputi diabetes melitus sebanyak 173 orang, penyakit jantung 89 orang, anemia aplastic 24 orang, dan gastritis 18 orang.

    Dari total 713 jemaah yang dikategorikan berisiko, 23 orang dinyatakan istitha’ah atau mampu menunaikan ibadah haji dengan syarat mendapatkan pendampingan dari keluarga karena keterbatasan aktivitas fisik. Sementara 690 jemaah lainnya tetap dapat menjalankan ibadah haji namun harus membawa obat-obatan pribadi dari tanah air dan berada dalam pengawasan serta pendampingan petugas haji.

    “Sebanyak 23 orang harus didampingi dari keluarga karena keterbatasan aktivitas, sementara 690 orang karena penyakit komorbid harus membawa obat dari tanah air selain didampingi petugas haji,” jelas Hadi.

    Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan juga memberikan vaksinasi kepada jemaah haji. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 97,6 persen jemaah telah menerima vaksin meningitis, sementara 96,6 persen telah menerima vaksin polio.

    “Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penularan penyakit selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Dubes Singapura Puji Jatim Tujuan Utama Investasi, Apa Kata Khofifah?

    Dubes Singapura Puji Jatim Tujuan Utama Investasi, Apa Kata Khofifah?

    Surabaya (beritajatim.com) – Duta Besar Republik Singapura untuk Indonesia H.E. Mr. Kwok Fook Seng menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Jawa Timur sebagai tujuan utama investasi, bahkan terbesar kedua di Indonesia.

    Hal itu disampaikan saat melakukan pembahasan kerja sama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/5/2025).

    Keduanya sepakat untuk mempererat kerjasama terutama di sektor pendidikan, kesehatan dan juga investasi.

    Terkait pendidikan Gubernur Khofifah mengatakan bahwa penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menjadi konsen Pemprov Jatim. Dan Singapura menjadi negara yang memiliki keunggulan SDM yang cukup kuat.

    Bahkan ketika Diklat PKN II yang diadakan BPSDM Jatim, Gubernur Khofifah sering menyampaikan bahwa terkait Global competitive less index, global talent index dan global inovation index, negara Singapura selalu unggul.

    “Singapura selalu ada di urutan teratas baik di tingkat ASEAN bahkan dunia,” kata Khofifah.

    Melihat tingkat kualitas Sumber Daya Manusia di Singapura yang unggul , Khofifah pernah meminta izin Kepala LAN RI agar Diklat PKN II diberi kesempatan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) ke Singapura untuk belajar mengejar indeks inovasi maupun indeks kompetensi agar layanan publik di Jatim terus meningkat .

    “Bahkan ketika ada kompetisi dari Pemprov Jatim, pemenang kompetisi hadiahnya berupa studi banding ke Singapura untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi,” ungkapnya.

    Di sektor pendidikan yang juga berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah program yang sedang dibahas dengan Menko Perekonomian terkait pertukaran antar pekerja bidang teknologi yang rencananya diikuti sebanyak 1.000 pekerja.

    “Insya Allah Jatim dan Singapura sedang menyiapkan tim untuk pertukaran antarpekerja. Saya berharap, dari Jatim mendapat kuota tertentu sehingga anak muda Jatim memiliki kesempatan lebih besar, luas dan advance dalam penguatan di bidang teknologi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, terdapat beasiswa ASEAN yang bisa diakses pelajar SMA di Jatim untuk melanjutkan studi selama kurang lebih 2 tahun di Singapura. Pertukaran pelajar untuk memberikan exposure melihat perspektif dari kedua negara.

    “Menjadi penting untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia di Jatim,” ungkapnya.

    Kemudian, di sektor kesehatan Khofifah mengatakan ada keberlanjutan kerjasama antara Jatim dan Singapura. Sebab, kata Khofifah, dulu ada Singapura International Foundation yang berkerjasama dengan 3 rumah sakit di Jatim, yakni RSUD Dr Soetomo, RSUD Haji dan RSUD Saiful Anwar.

    “Insya Allah akan dikomunikasikan dengan pemerintah pusat agar MoU dilanjutkan karena manfaatnya sangat besar bagi para pengelola rumah sakit di daerah,” ungkapnya.

    Terkait investasi, Khofifah mengatakan Singapura merupakan investor terbesar di Jatim . Singapura, bagi Jatim menjadi bagian penting untuk membangun keberlanjutan, peningkatan dan kerjasama antara Pemerintah Jatim dengan Singapura dalam membangun investasi.

    “Insya Allah Juli akan ada investor Singapura datang ke Indonesia dan ke Jatim. Mudah-mudahan akan menjadi penguatan karena Singapura negara yang memberikan investasi nomor satu di Jatim,” tuturnya.

    Khofifah berharap, kerjasama antara Singapura dan Jatim terus berlanjut di beberapa sektor yang sudah dibahas.

    “Pertemuan yang sangat produktif dan tindaklanjut dengan tim teknis akan kita siapkan secepat mungkin,” tegasnya.

    Sementara itu, Dubes Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng mengungkapkan kebahagiaan karena disambut secara luar biasa oleh Provinsi Jatim.

    “Saya tidak pernah mendapat sambutan seperti ini. Jatim adalah daerah pertama yang saya kunjungi dan kesempatan untuk membahas berbagai potensi yang bisa dikerjasamakan,” ungkapnya.

    Setelah mendengar paparan Gubernur Khofifah serta mengetahui prioritas apa yang ingin ditekankan antara Singapura dan Indonesia khususnya Jatim disimpulkan beberapa hal, yakni investasi, pendidikan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan kesehatan.

    “Penjelasan yang sangat terstruktur. Terkait kualitas sumber daya manusia sangat penting karena ada bonus demografi di Indonesia maka perlu ditingkatkan kualitas SDM. Terus berevolusi menjadi lebih baik,” tuturnya.

    “Sedangkan investasi, cukup banyak perusahaan Singapura yang berinvestasi di Jatim. Juli kami mengundang investor Singapura melihat kondisi di Jatim karena Jatim investasi terbesar kedua di Indonesia,” imbuhnya.

    Selanjutnya, dalam mendukung agenda Provinsi Jatim, Ia mengatakan kerjasama antara Singapura dan Jatim sudah ada yang dijalankan dan dilanjutkan ke depannya, investasi, beasiswa pendidikan dan pertukaran pelajar dan pekerja serta kesehatan.

    “Isu kesehatan sangat penting untuk investasi kehidupan. Pertukaran tenaga medis Dokter dan paramedis perawat Indonesia ke Singapura untuk mendapatkan pelatihan. Begitu sebaliknya tim kesehatan di Singapura datang belajar ke Jatim,” jelasnya.

    “Semisal ada konsen khusus di bidang kesehatan dalam pengembangan SDM, Singapura terbuka dan membantu sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

    Selain itu, terkait pendidikan, visi Gubernur Khofifah dikatakannya sama dengan Singapura, yakni membawa anak-anak berprestasi karena ke depan mereka akan membantu perekonomian masing-masing negara.

    Termasuk membuka peluang penawaran beasiswa ASEAN, pertukaran pelajar dan pekerja di bidang teknologi agar memiliki pengalaman dalam menghadapi tantangan di perusahaan Singapura dan Jatim.

    “Terima kasih Ibu Gubernur menerima kami. Dan kami berharap bisa mengembangkan kerjasama ini yang lebih baik ke depannya,” tutupnya.

    Turut hadir dalam forum tersebut, Sekretaris Pertama Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Singapura Untuk Indonesia Alastair Loh, Sekretaris Kedua Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Singapura Untuk Indonesia Yang Kai Ting, Kepala Disperindag, Kepala BPSDM, dan Direktur RSUD Dr. Soetomo. [tok/beq]

  • Kepada Jemaah Haji Perokok, Kemenag Bojonegoro Ingatkan Tertib Aturan

    Kepada Jemaah Haji Perokok, Kemenag Bojonegoro Ingatkan Tertib Aturan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro mengimbau jemaah haji, khususnya yang merokok, untuk memperhatikan aturan larangan merokok selama berada di Tanah Suci. Hal ini disampaikan menjelang keberangkatan jemaah haji asal Bojonegoro pada Senin, 19 Mei 2025.

    Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro, Moch Abdulloh Hafidz, menjelaskan selain larang merokok di beberapa tempat, jemaah haji juga dibatasi dalam membawa bekal rokok. Mereka hanya diperbolehkan membawa maksimal 200 batang rokok selama di Arab Saudi.

    Dengan masa pelaksanaan ibadah sekitar 40 hari, para jemaah diharapkan mampu mengatur konsumsi rokok secara bijak. “Jumlah rokok yang dibawa dibatasi, maksimal hanya 200 batang,” kata Hafidz, Rabu (14/5/2025).

    Ia juga menegaskan bahwa merokok tidak diperbolehkan di sejumlah titik, termasuk area Masjidilharam dan tempat umum lainnya di Makkah dan Madinah. Jika dilanggar, pelakunya bisa dikenai denda sebesar 200 riyal atau sekitar Rp895 ribu oleh otoritas setempat.

    “Kami sudah menyosialisasikan aturan ini kepada para jemaah agar tidak sampai melanggar,” tambah Hafidz.

    Sementara diketahui, jumlah jemaah haji asal Bojonegoro tahun ini tercatat sebanyak 2.002 orang, yang terbagi dalam kloter 63 hingga 67. Kemenag berharap seluruh jemaah dapat mematuhi aturan yang berlaku selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. [lus/but]

  • Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Mojokerto 2025, Wali Kota: Jembarno Dodo, Nglegakno Ati

    Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Mojokerto 2025, Wali Kota: Jembarno Dodo, Nglegakno Ati

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemberangkatan jemaah haji asal Kota Mojokerto tahun 2025 berlangsung dengan nuansa berbeda. Untuk pertama kalinya, 129 jemaah dibagi ke dalam dua kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 47 sebanyak 61 orang dan Kloter 49 sebanyak 68 orang.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para jemaah untuk tetap menjaga kekhusyukan meski harus berangkat dalam waktu berbeda. Pesan tersebut disampaikan saat acara pelepasan jemaah haji di Pendapa Sabha Krida Tama, Balai Kota Mojokerto, Rabu (14/5/2025).

    “Tapi perbedaan kloter ini jangan sampai menjadi alasan berkecil hati. Jangan sampai mengurangi kekhusyukan dan tumakninah panjenengan dalam menjalankan ibadah haji,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

    Ia mengingatkan pentingnya berprasangka baik kepada Allah SWT dan menerima segala kondisi dengan ikhlas. Ning Ita juga menitipkan pesan agar jemaah berangkat dengan hati lapang, saling menguatkan satu sama lain.

    “InsyaAllah akan ada pertolongan selama panjenengan berada di tanah suci. Kalau memang sudah janjian, insyaAllah nanti ada jalan. Bisa bertukar tempat, bisa ijol-ijolan. Sebelum berangkat, saya titip panjenengan. Jembarno dodo, nglegakno ati. Apapun kondisinya panjenengan terami rumiyin,” pesannya.

    Tahun ini, jemaah haji asal Kota Mojokerto terdiri dari 56 laki-laki dan 73 perempuan. Mereka juga didampingi dua petugas haji daerah dan satu pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

    Adapun jemaah tertua adalah Bambang Riaman Kaboel Al Bardi (85 tahun), dan yang termuda adalah Dianisa Safithri (20 tahun). [tin/beq]

  • SIG Fasilitasi Keberangkatan 278 Jemaah Haji dari Tiga Wilayah Operasional

    SIG Fasilitasi Keberangkatan 278 Jemaah Haji dari Tiga Wilayah Operasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Sebagai wujud kepedulian sosial perusahaan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memfasilitasi keberangkatan 278 jemaah haji pada musim haji 2025. Para jemaah tersebut berasal dari tiga wilayah operasional perusahaan, yakni Gresik (Jawa Timur), Padang (Sumatra Barat), dan Pangkep (Sulawesi Selatan). Pelepasan jemaah dilakukan secara bertahap mulai Rabu (30/4/2025) hingga Sabtu (3/5/2025).

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan mencakup transportasi menuju asrama haji, bimbingan manasik haji, perlengkapan ibadah, serta pendampingan dari pembimbing profesional. “Kami mendoakan seluruh jemaah agar diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran selama di Haramain, sehingga dapat melaksanakan setiap tahapan ibadah haji dengan khusyuk, hingga kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat dan selamat sebagai haji yang mabrur,” ujarnya.

    Fasilitas ini ditujukan kepada karyawan dan keluarga, pensiunan, serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional SIG. Rachmad Dwi Santoso (51), jemaah asal Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Gresik, mengungkapkan rasa syukurnya bisa berangkat haji setelah menanti selama 13 tahun. “Saya betul-betul merasa terbantu karena pelayanan dari rekan-rekan kelompok bimbingan yang baik dan responsif. Terima kasih SIG, semoga ke depannya dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

    Hal serupa disampaikan Kheisya Aziva Naftalia (18), jemaah termuda dari Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik. Ia berangkat menggantikan almarhumah ibunya. “Saya pribadi akan memanfaatkan setiap momen ibadah ini sebaik mungkin. Semoga SIG selalu sukses sehingga bisa memfasilitasi pemberangkatan haji setiap tahunnya,” ujarnya.

    Di Gresik, SIG melepas 199 jemaah dalam kloter 10 embarkasi Surabaya pada Sabtu (3/5/2025) di Wisma A. Yani SIG. Sementara di Tuban, SIG menyelenggarakan manasik haji pada 9 Februari 2025 di Desa Sumurgung yang diikuti 1.252 jemaah dari berbagai wilayah di kabupaten tersebut.

    PT Semen Padang melepas 48 jemaah haji dari karyawan aktif, keluarga, dan pensiunan di Kantor Pusat Padang pada Rabu (30/4/2025). Di hari yang sama, PT Semen Tonasa memberangkatkan 31 jemaah dari keluarga besar perusahaan di Kantor Pusat Pangkep, Sulawesi Selatan. [beq]

  • Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Makkah (beritajatim.com) – Bagaimana kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia 2025 diolah dan disediakan untuk jemaah? Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 55 dapur untuk konsumsi jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Mengutip Kemenag.go.id, tiap dapur bisa memproduksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi dengan menu khas Nusantara. Ragheeb, salah satu penyedia katering yang terletak di daerah Shauqiah, Makkah, memiliki tingkat higienitas tinggi, standar gizi, dan standar kesehatan sesuai dengan ketentuan KKHI.

    Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham, mengatakan, PPIH menyediakan 55 dapur katering untuk konsumsi jemaah.

    Setiap 11 dapur memiliki satu tenaga ahli. Sehingga ada lima tenaga ahli untuk dapur di Makkah, sedang di Madinah ada dua tenaga ahli. Bahan-bahan makanan didatangkan dari Indonesia dan disamakan untuk semua dapur. Khusus bumbu masakan, tak kurang 400 ton dikirimkan ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia. Makanan disajikan dalam dua jenis, yaitu siap saji atau prasmanan.

    Untuk memastikan standar kualitas dan gizi, setiap dapur wajib mengirimkan dua sampel makanan ke Daker dan dua sampel ke KKHI. Sampel makanan itu dicek gramasi, rasa, dan kualitas makanan.

    Tingkat kapasitas produksi tiap dapur sebanyak 3.500 hingga 5.000 porsi setiap sesi makan. Dalam sehari ada tiga sesi makan, yakni makan pagi, siang, dan malam.

    “Saat ini kita baru produksi sekitar 500 porsi sehari. Dan akan terus bertambah hingga puncak haji nanti,” jelasnya.

    Proses produksi konsumsi ini memakan waktu sekitar 2 – 3 jam. Untuk makan malam misalnya, bahan-bahan diracik dan diolah mulai pukul 12.00 WAS. Setelah dipacking dan ditaruh di hotbox, pukul 16.00 sudah siap diantarkan ke hotel jemaah. “Jam 18.00 WAS sudah sampai di hotel dan siap dikonsumsi jemaah,” kata Agung.

    Juru masak pun diambil dari Indonesia. Setiap dapur diwajibkan memiliki dua juru masak yang sudah berpengalaman dan berkompeten. [air]

  • Koper Jemaah Haji Ponorogo Dikumpulkan Lebih Awal, Ini Alasannya

    Koper Jemaah Haji Ponorogo Dikumpulkan Lebih Awal, Ini Alasannya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Persiapan keberangkatan jemaah haji asal Ponorogo terus dimatangkan. Salah satunya dengan percepatan pengumpulan koper bagasi yang semula dijadwalkan Kamis (15/5/2025), dimajukan menjadi hari ini, Rabu (14/5/2025).

    Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Ponorogo, Marjuni, menyebut percepatan ini mengikuti perubahan aturan dari pihak embarkasi. “Ada aturan baru untuk tahun ini. Koper harus masuk ke embarkasi sehari sebelum pemberangkatan ke asrama haji di Surabaya,” ujarnya.

    Pemberangkatan jemaah haji asal Ponorogo dijadwalkan dalam Kloter 51 hingga 56 yang akan berangkat dari Bumi Reog pada Jumat (16/5/2025). Artinya, seluruh koper dari enam kloter tersebut harus sudah terkumpul paling lambat sehari sebelumnya.

    Marjuni mengingatkan jemaah untuk mematuhi batas maksimal berat koper yakni 32 kilogram. “Ini harus benar-benar diperhatikan agar tidak menyulitkan proses di embarkasi maupun saat di tanah suci,” tegasnya.

    Terkait barang bawaan, jemaah diperbolehkan membawa rokok maksimal 200 batang. Namun, barang berbahaya seperti senjata tajam, cutter, atau gunting, dilarang masuk dalam koper. Semua koper akan dipindai menggunakan X-Ray di Embarkasi Surabaya. Bila ditemukan barang mencurigakan atau terlarang, koper akan ditahan dan jemaah yang bersangkutan akan dipanggil untuk klarifikasi.

    “Ini bagian dari ikhtiar kami memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. Mohon kerja samanya agar semuanya berjalan sesuai rencana,” pungkas Marjuni. [end/beq]

  • Sekda Pergi Haji, Wali Kota Blitar Tunjuk Widodo Saptono Johannes Jadi Plh

    Sekda Pergi Haji, Wali Kota Blitar Tunjuk Widodo Saptono Johannes Jadi Plh

    Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menunjuk Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Widodo Saptono Johannes menjadi Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Blitar. Ini lantaran Sekda Priyo Suhartono pergi ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji.

    “Saya kira beliau (Widodo Sapto Johannes) memiliki kompetensi yang bagus di dalam tata kelola pemerintahan,” ucap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, Rabu (14/5/2025).

    Widodo pun akan menjalankan tugas Sekda Kota Blitar selama Priyo Suhartono menjalankan ibadah haji di tanah suci. Wali Kota Blitar percaya bahwa Widodo bisa menjalankan tugas Sekda Kota Blitar dengan baik selama tinggal oleh Priyo Suhartono.

    “Memang kerja-kerja pemerintahan kita agak berat ya, dan saya memang kepala daerah yang masih muda, ibaratnya lari pinginnya tentunya kencang. mudah-mudahan beliau bisa mengikuti,” tegasnya.

    Pria yang akrab disapa Mas Ibin ini menegaskan bahwa penunjukan Plh Sekda ini murni berdasarkan kualitas kompetensi, tidak ada tendensi apapun. Memang Kepala BPKAD itu dipandang memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjabat sebagai Plh Sekda.

    “Ya kompetensi dong, tentunya,” tegas Ibin.

    Priyo Suhartono sendiri memang sudah berangkat ke tanah suci Makkah. Sekda Kota Blitar itu berangkat ke tanah suci pada hari ini, bersama rombongan calon jemaah haji lain asal Kota Blitar. [owi/beq]

  • Es Krim Berlumur Darah? Satpol PP Lumajang Buka Suara

    Es Krim Berlumur Darah? Satpol PP Lumajang Buka Suara

    Lumajang (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, membantah tudingan telah melakukan pengeroyokan terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Lumajang.

    Tuduhan ini mencuat setelah seorang pedagang es krim bernama Misrat (50), warga Desa Tegal Ciut, Kecamatan Klakah, melaporkan dugaan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum Satpol PP kepada pihak kepolisian pada Minggu (11/5/2025).

    Akibat insiden tersebut, Misrat mengalami luka pada bagian wajah, termasuk robekan pada pipi kiri yang membuatnya harus menjalani perawatan medis.

    Namun, Kabid Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Lumajang, Mochammad Chaidir Sholeh, membantah terjadinya aksi pengeroyokan tersebut. Menurutnya, luka yang diderita Misrat bukan akibat kekerasan, melainkan insiden yang tidak disengaja saat proses penertiban.

    “Jadi ini kan teman-teman mau menggeser dagangannya, yang bersangkutan kayak gak terima, kebetulan petugas ada yang bawa HT terus tersenggol, nah itu dianggap pengeroyokan,” terang Chaidir, Rabu (14/5/2025).

    Chaidir menjelaskan, petugas sudah lebih dahulu memberikan imbauan kepada para pedagang agar tidak berjualan di area Alun-alun, apalagi saat itu sedang ada agenda pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) dari Kabupaten Lumajang.

    “Ini tentunya sudah mengingatkan beberapa kali bahwa di daerah itu tidak ada aktivitas jual beli, sudah ada suratnya, kita sudah mengingatkan secara persuasif sekali dua kali, malah dari pedagangnya yang tidak terima saat teman-teman menggeser,” tambahnya.

    Ia menegaskan, dengan kondisi keramaian di Alun-alun, mustahil terjadi pengeroyokan tanpa ada bukti yang mencuat ke publik. “Itu kalau memang pengeroyokan pasti kan banyak saksi, ada foto atau video dan pasti sudah viral, kan banyak orang di sana,” tegasnya.

    Sementara itu, kasus dugaan pengeroyokan ini kini masih ditangani oleh Satreskrim Polres Lumajang untuk pendalaman lebih lanjut. [kun]

  • Sosok Inspiratif: Nenek di Lamongan Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

    Sosok Inspiratif: Nenek di Lamongan Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

    Lamongan (beritajatim.com) – Usianya boleh saja sudah menyentuh angka 80, tapi semangat hidup dan keyakinan Nenek Lasinah seakan tak pernah menua. Warga Desa Bogo Harjo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan ini membuktikan bahwa impian besar bisa terwujud dengan kesabaran dan ketulusan.

    Perjalanan Nenek Lasinah sampai mendapat kesempatan bernagkat haji tahun ini, begitu menginspirasi. Bukan hanya karena usianya yang sudah senja, tapi juga kerja keras, ketelatenan, kesabaran dan tekad yang kuat untuk mewujudkan impiannya menunaikan rukun Islam yang kelima.

    Setiap hari, Nenek Lasinah jalan kaki berkeliling dari dusun ke dusun, menjajakan beragam jajanan tradisional dan bumbu dapur, untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Penghasilannya disisihkan sedikit demi sedikit untuk mewujudkan impiannya berangkat ke Tanah Suci.

    Nenek Lasinah memulai aktivitasnya sejak pagi buta. Mulai membuat jajanan tradisional, lalu pergi ke pasar untuk kulakan bumbu dapur, kemudian dilanjutkan berkeliling untuk menjajakan dagangannya.

    “Uangnya ya dari jualan. Menambung sendiri ndak minta anak. Takut malah anaknya kepikiran,” kata Nenek Lasinah.

    Saking lamanya menabung, nenek yang telah dikaruniai tiga anak dan sembilan cucu ini sampai lupa berapa lama mengumpulkan uang untuk keperluan ibadah haji.

    “Ndak tahu (berapa lama), ndak pasti,” ucapnya.

    Nenek Lasinah mengaku sudah lama ingin menunaikan ibadah haji. Tekad untuk pergi ke Tanah Suci pun dibulatkan dan mendaftar bersama sang suami. Sayangnya, suami tercinta lebih dulu meninggal dunia.

    Di mata tetangganya, nenek Lasinah adalah sosok yang baik dan murah hati. Meskipun mengumpulkan uang dengan susah payah, tapi tak pelit untuk meminjamkan uangnya kepada tetangga yang membutuhkan.

    “Beliau itu setiap hari Jumat ikut ngaji, dan setiap Jumat Wage itu dia juga menyisihkan uangnya untuk disumbangkan ke masjid. Sebesar 500 ribu,” kata Abu Naim, salah satu tetangga nenek Lasinah asinah.

    Nenek Lasinah juga dikenal sebagai sosok yang mandiri, tidak mau membebani anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Dia memilih tetap bekerja dengan berjualan keliling, untuk memenuhi kebutuhan dan tabungan haji.

    “Masya Allah. Luar biasa semangat untuk bekerja, dia tidak mau istirahat. Katanya kalau berhenti tidak berjualan, badanya itu malah pegel-pegel, malah capek katanya. Beliau tidak bergantung dan tidak mau mengganggu anaknya sama sekali. Inilah mbah Lasinah. Luar biasa memang,” ucap Naim. [fak/aje]