Topik: haji

  • Ini Dua Jalur Resmi Pembayaran Dam bagi Jemaah Haji RI, Jangan Tempuh Cara Ilegal!

    Ini Dua Jalur Resmi Pembayaran Dam bagi Jemaah Haji RI, Jangan Tempuh Cara Ilegal!

    Bisnis.com, MAKKAH — Kemen Agama RI mengumumkan dua jalur resmi pembayaran atau penyembelihan hewan yang merupakan dam alias denda, yakni melalui platform Adahi di Arab Saudi atau Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). 

    Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis Hanafi menegaskan pelaksanaan penyembelihan hewan dam hanya dapat dilaksanakan melalui dua jalur resmi tersebut. Dia mengimbau jemaah calon haji Indonesia untuk tidak menempuh jalur ilegal di luar yang telah ditetapkan. 

    “Proyek Adahi ditetapkan sebagai satu-satunya mekanisme resmi sah dan legal dalam penyembelihan hewan dam dan kurban di Tanah Suci,” kata Muchlis saat konferensi pers di Makkah, Rabu (28/5/2025). 

    Segala bentuk transaksi dan keterlibatan pihak lain di luar proyek Adahi dalam pelaksanaan kurban dan dam, lanjutnya, dianggap sebagai pelanggaran hukum dan dapat dikenakan sanksi oleh Pemerintah Arab Saudi.

    Adapun, demi kemudahan dan kepastian ibadah bagi jemaah haji Indonesia, PPIH Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan. Pertama, penyembelihan di tanah suci. Jemaah haji reguler baik mandiri maupun melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) didata oleh ketua kelompok terbang (kloter), dilaporkan kepada ketua sektor dan kemudian difasilitasi teknis pembayaran ke proyek Adahi oleh PPIH arab saudi

    Sementara itu, jemaah haji khusus dikoordinir oleh masing-masing Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan dilaporkan kepada PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah. Batas pengumpulan terakhir data pembayaran dam ditetap hingga Jumat, 30 Mei 2025 pukul 15:00 Waktu Arab Saudi. Kedua, penyembelihan di Tanah Air. 

    “Bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan penyembelihan hewan dam di Indonesia pelaksanaan dapat dilakukan melalui Baznas. Pembayaran dilakukan melalui rekening resmi yang telah ditetapkan oleh Baznas,” jelasnya. 

    Muchlis menggarisbawahi para jemaah Indonesia untuk mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi demi ketertiban, kenyamanan, serta kemabruran ibadah di Tanah Suci. 

    “Kami mengimbau kepada seluruh jemaah, yang pertama agar tidak bertransaksi di luar proyek Adahi termasuk dengan pedagang musiman atau calo, individu tak dikenal, atau rumah potong hewan tidak resmi. Kedua, mematuhi seluruh aturan dan kebijakan Pemerintah Arab Saudi demi kemabruran ibadah, keamanan pribadi, dan ketertiban bersama,” katanya. 

  • Kenangan Terakhir Jemaah Haji Probolinggo Ditinggal Meninggal Ibunda dalam Pesawat Menuju Tanah Suci – Page 3

    Kenangan Terakhir Jemaah Haji Probolinggo Ditinggal Meninggal Ibunda dalam Pesawat Menuju Tanah Suci – Page 3

    Jenazah Sri Umami kemudian disemayamkan di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdul Basir mengonfirmasi kematiannya. Berdasarkan keterangan syarikah yang mengurus pemakamannya, jenazah Sri dikuburkan di pemakaman Dzahban, Jeddah.

    “Dimakamkan kemarin, 29 Dzulqaidah, di pemakaman Dzahban Jeddah,” katanya dalam pesan singkat, Rabu (28/5/2025).

    Dengan kehilangan ibunya, Regita kini menjadi yatim piatu. Sang ayah, Syafiudin lebih dulu meninggal pada 2022. Kepergiannya ke Makkah sebenarnya dalam rangka mendampingi ibunya yang ditinggal pergi ayahnya setelah mendaftar pada 2012.

     

    “Rupanya, takdir berkata lain. Ibu saya menyusul ayah meskipun wafat di tanah suci. Ini saya sangat sedih tapi bahagia ibu bisa dimakamkan di sini (Saudi Arabia),” ujarnya.

    Meski sedih terasa, ia pantang pulang. “Saya tetap lanjutkan ibadah haji ini mbak, sambil saya ba’dalkan umroh almarhum ayah dan almarhumah ibu,” katanya lagi. 

    Kepada sanak saudara dan kerabatnya di manapun berada, Regita pun menitipkan pesan, “Tolong sampaikan pesan maaf dari ibu saya buat semua kerabat yang kenal. Dan mohon doanya juga agar ibu ditempatkan di sisi Allah yang terbaik.”

  • Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Bisnis.com, MAKKAH — Pengurusan visa haji jemaah reguler Indonesia hampir rampung. Kementerian Agama RI mencatat sebanyak 203.279 visa jemaah reguler telah terbit. 

    Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Muhammad Zain mengatakan masih ada 41 visa haji lainnya sedang dalam proses pemvisaan.  Artinya, sampai dengan H-3 penutupan pemberangkatan jemaah dari Tanah Air, penerbitan visa haji telah mencapai 99,98%. 

    “Hingga saat ini, ada 203.279 visa yang terbit dan 41 lainnya dalam proses pemvisaan. Sehingga total 203.320 visa,” sebut Muhammad Zain saat konferensi pers di Makkah, Rabu (28/5/2025).

    Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. 

    Sementara itu, total visa haji yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia sejumlah 204.770. Angka itu juga mencakup 1.450 visa reguler jemaah yang batal berangkat karena berbagai sebab. 

    “Visa yang kami proses memang jika ditotal jumlahnya sudah melebihi kuota jemaah haji reguler. Ini karena dalam proses nya ada jemaah yang sudah tervisa namun tidak jadi berangkat karena berbagai sebab. Sehingga kami harus memproses visa penggantinya sesuai dengan ketentuan berlaku,” katanya.  

    Upaya ini dilakukan, sebagai upaya Kementerian Agama untuk memaksimalkan serapan kuota haji tahun ini dan memperpendek masa tunggu jemaah.

    Proses keberangkatan jemaah haji reguler akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Muhammad Zain berharap tidak ada lagi jemaah haji Indonesia yang sudah terbit visanya lalu membatalkan keberangkatan. Sebab, proses pemvisaan sudah ditutup sehingga tidak bisa lagi diproses penggantinya.

    “Semoga tidak ada lagi yang membatalkan keberangkatan sampai akhir masa pemberangkatan jemaah haji reguler pada 31 Mei 2025. Kita berharap kuota haji tahun ini terserap maksimal,” kata Zain.

  • Mengenal Kartu Kendali Umrah Wajib, Pelindung Jemaah Haji dari Pendorong Kursi Roda Masjidil Haram Ilegal – Page 3

    Mengenal Kartu Kendali Umrah Wajib, Pelindung Jemaah Haji dari Pendorong Kursi Roda Masjidil Haram Ilegal – Page 3

    Layanan lansia dan disabilitas diberikan sejak jemaah tiba di Bandara Arab Saudi, baik di Madinah dan Jeddah. Begitu pula layanan akomodasi hotel selama di Madinah dan Makkah. Layanan tersebut diberikan oleh layanan lansia dan disabilitas di Daker Bandara, Daker Makkah, dan Daker Madinah, sejak pra-Armuzna, Armuzna, dan pasca-Armuzna.

    “Bentuk layanan jemaah haji lansia dan disbilitas antara lain adalah kebutuhan fisiknya yaitu makan, minum, penggantian popok, memandikan dan lain-lainya. Tak hanya itu, kami juga sentuh psikologi untuk selalu tenang dalam beribadah,” kata Suviyanto.

    Berdasarkan data Siskohat, jemaah haji lansia berjumlah 47.384 orang dengan rentang usia 65 sd 100 tahun ke atas. Menjelang Armuzna ini, Suviyanto mengimbau kepada jemaah Lansia dan disabillitas agar senantiasa mendahulukan ibadah wajibnya daripada ibadah Sunnah.

    “Mengingat cuaca ekstrem sangat panas, maka kami harapkan agar jemaah tidak banyak beraktivitas di luar hotel,” pesannya.

    Sebaliknya, Suviyanto meminta jemaah untuk fokus pada persiapan ibadah Armuzna. “Kami imbau kepada lansia kalau membutuhkan apa-apa, agar senantiasa berkoordinasi dengan petugas, supaya tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

  • Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci – jabarekspres.com

    Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci – jabarekspres.com

    JABAR EKSPRES – Seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bogor akhirnya sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. Total ada 960 orang jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini.

    Agus S (63) terharu bisa berangkat ke tanah suci tahun ini. Warga Taman Yasmin, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat ini meneteskan air matanya saat melihat sanak saudaranya yang mengantarkan ke Masjid Raya Bogor.

    Meski begitu dirinya bahagia bisa menunaikan rukan Islam ke-5. “Saya tak menyangka bisa berangkat tahun ini,” kata Agus S.

    Baca Juga:Al-Muktabar Desak Pemkot Tertibkan Aliran Sesat Jemaat Ahmadiyah IndonesiaRespons Banjir Lembang, Pemkab Bandung Barat Bakal Tertibkan Bangunan di Atas Drainase

    Dirinya mengaku ibadah haji tahun ini yang kedua kalinya. Makanya ia tak merencanakan sebelumnya, karena sudah menganggap sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2003.

    Hal senada juga dialami Teguh W. Dirinya pertama kali menjalankan ibadah haji. Makanya ia mengaku senang dan siap menjalankan ibadah haji, baik secara fisik maupun mental.

    “Saya sudah lolos tes kesehatan, dan kebugaran tubuh saya siap menjalankan ibadah haji,” kata Teguh yang juga merupakan pensiunan guru.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Indra Karmawan mengatakan pada tahun ini jemaah haji Kota Bogor terbagi dalam 3 kloter yakni kloter 29, 48, dan 52.

    “Sebelum terbang ke Arab Saudi mereka akan berkumpul terlebih dahulu di Asrama Haji. Baru setelaj itu diberangkatkan ke Madinah,” beber Indra.

    Pihaknya akan lebih berfokus pada CJH lanjut usia (lansia). Mereka bahkan mengusung tagline Haji Ramah Lansia dan Disabilitas. Total terdapat 18 orang CJH asal Kota Bogor yang masuk kategori lansia dengan usia tertua mencapai 90 tahun.

    “Mereka (CJH Lansia) akan mendapatkan pelayanan murud dan tanazul. Jadi nanti tidak menetap di tenda Mina tapi di hotel,” jelasnya.

    Baca Juga:Kaulinan Baheula Jadi Magnet Edukasi di Kube Eduwisata Bandung BaratTanggapi Putusan MK Wajibkan SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis Biaya, Begini Kata Disdik Cirebon!

    Dia pun berpesan, kepada para CJH untuk menjaga kesehatan fisik. Sebab, di Arab Saudi saat ini tengah memasuki cuaca kemarau. Para jemaah diwanti-wanti untuk senantiasa menjaga asupan minumnya.

  • Festival Swarna Wastra Nusantara Digelar di Bandung, 96 Pengrajin Unjuk Karya Kroya – jabarekspres.com

    Festival Swarna Wastra Nusantara Digelar di Bandung, 96 Pengrajin Unjuk Karya Kroya – jabarekspres.com

    JABAR EKSPRES – Kota Bandung kembali menjadi tuan rumah gelaran budaya. Festival Swarna Wastra Nusantara resmi dibuka pada Rabu, (28/5), di Gedung Graha Manggala Siliwangi.

    Festival tersebut menjadi wadah bagi para pengrajin dari berbagai penjuru Indonesia untuk menampilkan karya terbaik mereka, mulai dari batik, tenun, bordir, hingga aksesori etnik.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada penyelenggara, para pengrajin, serta seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan festival luar biasa ini,” kata Erwin.

    Baca Juga:Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah SuciAl-Muktabar Desak Pemkot Tertibkan Aliran Sesat Jemaat Ahmadiyah Indonesia

    Dirinya menambahkan, festival ini tidak hanya menampilkan keindahan kriya Indonesia, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan kreativitas bangsa. Festival berlangsung dari 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Tiket masuk dibanderol Rp10.000.

    “Batik, bordir, dan tenun adalah warisan budaya yang telah melewati zaman. Dari tangan para pengrajin, lahir karya-karya yang bukan hanya indah, tapi juga penuh filosofi dan identitas bangsa,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari Kota Kreatif UNESCO, kata Erwin, Bandung terus membuka ruang bagi ekspresi budaya dan inovasi lokal. Pemerintah Kota, menurut dia, berkomitmen mendukung industri kerajinan tradisional.

    Dia menjelaskan, mulai dari pelatihan, promosi, hingga kemudahan izin usaha. “Kami yakin, dengan kerja sama yang kuat, potensi ekonomi kreatif kita bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.

    “Mari kita bangga dan mencintai karya anak bangsa. Jadilah konsumen yang memilih produk lokal, sekaligus duta budaya yang memperkenalkan Indonesia ke dunia,” kata Erwin.

    Festival ini menghadirkan berbagai tenant menarik, di antaranya tenun ikat dari Sumba Timur dan NTT, bordir khas Tasikmalaya, batik dari Cirebon, Solo, Klaten, dan Sampang. Termasuk batu rimba dari Kalimantan, aksesori lokal, kosmetik buatan UMKM, serta produk dari Dekranasda Kota Bandung.

    Kepada warga Bandung dan para pengunjung, Erwin pun mengajak memanfaatkan festival ini sebagai sarana mengenal budaya. “Jadikan festival ini tempat belajar, berbagi, dan membangun kebersamaan,” pungkasnya.

  • Sosiolog: Islam moderat hadirkan syariat dalam kebhinekaan

    Sosiolog: Islam moderat hadirkan syariat dalam kebhinekaan

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Zuly Qodir mengatakan bahwa Islam moderat dapat dijadikan sebagai jalan untuk menghadirkan syariat dalam konteks kebhinekaan.

    Zuly mengatakan praktik syariat Islam di Indonesia tidak bertentangan dengan prinsip keberagaman karena dijalankan dengan menghargai kemanusiaan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kebangsaan.

    “Namun, di tengah upaya menjaga kebersamaan, masih saja muncul kelompok radikal yang menuduh umat Islam moderat sebagai kaum munafik karena dianggap tidak mendukung penerapan syariat secara formal,” ucap dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan tuduhan tersebut umumnya didasarkan pada penafsiran ayat Al-Qur’an yang keliru. Penafsiran ayat, misalnya lafaz al hukmu illallah (‘tidak ada hukum kecuali hukum Allah’), harus dipahami secara kontekstual alih-alih dijadikan sebagai klaim pembenaran secara sepihak.

    “Ayat-ayat tersebut memang benar demikian bunyinya, tetapi perlu dipahami bahwa maknanya terbatas pada hukum keagamaan, bukan hukum kemasyarakatan atau kenegaraan,” ujar Zuly.

    Menurut dia, hukum keagamaan seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji memang harus ditaati umat Islam. Namun, hukum kemasyarakatan atau kenegaraan diatur oleh negara dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.

    Zuly merasa penjelasan tersebut penting untuk dipahami oleh masyarakat luas. Terlebih, di tengah maraknya narasi radikal yang menolak hukum negara dengan alasan melanggar hukum Tuhan.

    Sejak awal berdiri, kata Zuly, Indonesia telah menyatakan dirinya bukan sebagai negara agama. Hal itu diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kendati begitu, nilai-nilai keagamaan, termasuk Islam, tetap dihargai dan diakomodasi oleh negara.

    “Bukti nyata dari akomodasi ini dapat dilihat dari perayaan hari-hari besar keagamaan yang diakui oleh negara, serta tidak adanya pelarangan terhadap aktivitas peribadatan, baik yang wajib maupun sunah, di seluruh penjuru negeri,” ucapnya.

    Ia meyakini Indonesia adalah negara yang menghargai kebebasan beragama. Prinsip ini sesuai dengan semangat Perjanjian Madinah pada zaman Rasulullah yang memberikan kebebasan kepada setiap pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

    Lebih lanjut Zuly berpesan agar narasi moderasi beragama konsisten dilakukan untuk menekan narasi radikal.

    Ia juga mengingatkan umat beragama untuk tidak meniru aksi-aksi kekerasan yang dilakukan kelompok radikal.

    “Upaya kontranarasi terhadap paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan semua pihak. Narasi moderat harus didukung oleh aksi nyata dan penyebaran nilai-nilai kebangsaan yang kuat,” tuturnya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025, sebanyak 95 persen jemaah haji asal Kabupaten Lamongan telah menerima kartu nusuk yang berfungsi sebagai identitas sekaligus tiket layanan haji.

    Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa kartu nusuk penting untuk kelancaran seluruh tahapan ibadah di Arab Saudi. “Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk, mereka sementara waktu menggunakan nusuk digital yang dapat diunduh,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

    Ghofur menyebut pihak Kerajaan Arab Saudi juga memungkinkan penggunaan visa haji sebagai pengganti kartu nusuk dalam kondisi tertentu. Sementara itu, petugas kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah lebih dulu melakukan survei lokasi di Armuzna guna memastikan kesiapan infrastruktur dan kelancaran layanan saat puncak ibadah haji.

    Ia juga mengimbau seluruh jemaah, terutama lansia, untuk menjaga kondisi tubuh agar mampu menjalankan seluruh rukun haji. “Khusus bagi jemaah lansia, saya menganjurkan agar tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid, melainkan cukup di hotel untuk menghindari kelelahan,” pesannya.

    Di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi, jemaah juga diminta untuk memperbanyak minum air, mengonsumsi oralit, dan mengikuti instruksi dari tim kesehatan haji. “Saya meminta jemaah untuk taat dengan tim kesehatan,” tegas Ghofur.

    Sebagai langkah antisipasi, PPIH telah melakukan pemetaan dan mitigasi data terhadap jemaah lansia, penyandang disabilitas, serta jemaah yang mengalami gangguan kesehatan. Mereka disiapkan untuk mengikuti skenario murur dan tanazul yang disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing.

    “Alhamdulillah kondisi seluruh jemaah haji asal Lamongan dalam keadaan sehat, meskipun terdapat beberapa jemaah yang mengalami sakit ringan, seperti batuk dan pilek. Semoga semuanya berjalan lancar,” tutup Ghofur. [fak/beq]

  • Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Bisnis.com, JEDDAH — Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI menyebut skema tanazul yang digagas Kementerian Agama pada musim haji tahun ini berpotensi memudahkan Indonesia untuk meminta kuota tambahan kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Anggota Timwas Haji DPR yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang optimistis skema tanazul akan membantu mengurai kepadatan jemaah haji Indonesia ketika mabit alias bermalam di Mina. Menurutnya, jika hal itu terlaksana, akan lebih mudah bagi Indonesia untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Skema tanazul diketahui memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah, untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. 

    Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan. Skema ini akan dikhususkan bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. 

    Tahun ini Indonesia diketahui mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Jumlah itu turun dari 2024 sebanyak 241.000 jemaah, terdiri atas 221.720 haji reguler dan 19.280 haji khusus. 

    “Kalau sudah bisa tanazul, maka kita punya moral untuk minta tambahan kuota. Selama ini kan 221.000 [kuota tahun ini] dengan 203.000 jemaah [haji reguler] di Mina. Kalau kita urai menjadi tanazul, [sebagian] tidur di hotel, kita punya keberanian untuk meminta lagi 20.000 atau 30.000 [tambahan kuota haji],” katanya ketika tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/5/2025) malam. 

    Marwan mendarat bersama anggota Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI lainnya dan akan ikut mengawasi operasional penyelenggaraan haji tahun ini hingga rampung. 

    Sementara itu selain tanazul, pemerintah juga memperkenalkan skema murur dan safari wukuf. Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan, baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. 

    Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf. Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina. 

    Marwan melanjutkan, jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) kepastian layanan bagi jemaah haji akan menjadi fokus utama pengawasan. 

    Hal itu terutama usai dinamika penerapan layanan berbasis syarikah, yang berimbas pada terpisahnya jemaah dengan anggota keluarga dan/atau pendampingnya di satu kelompok terbang (kloter). 

    “Kalau dari komitmennya syarikah, Kementerian Haji [Arab Saudi], saya punya keyakinan ini bisa kita urai, bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya. 

  • Canggihnya Museum Biografi Nabi, Pengunjung Bak Masuk ke Era Rasulullah

    Canggihnya Museum Biografi Nabi, Pengunjung Bak Masuk ke Era Rasulullah

    Makkah

    Museum Internasional Biografi Nabi Muhammad yang terletak di dekat Masjidil Haram, Makkah, bisa menjadi salah satu lokasi yang dapat dikunjungi jemaah haji Indonesia. Jemaah haji dapat belajar sejarah kehidupan Rasulullah sejak lahir hingga wafat.

    Museum ini terletak di dalam Clock Tower atau Abraj Al Bait yang berada di dekat Masjidil Haram. Jemaah Indonesia biasanya menyebut gedung itu sebagai Zamzam Tower.

    Tim Media Center Haji dan jurnalis sejumlah negara seperti Malaysia, Turki, Nigeria hingga Suriah datang ke museum ini atas undangan dari General Authority of Media Regulation dan Royal Commision for Makkah City and Holy Sites, Selasa (27/5/2025). Bagian depan museum ini ditandai dengan tulisan The INTL Museum of The Prophet’s Biography.

    Tiket masuk museum ini SAR 70 atau setara Rp 300 ribu. Museum ini menyajikan informasi lewat teknologi terbaru. Jemaah Indonesia dapat memilih tur berbahasa Indonesia.

    Foto: Bagian depan Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Tak ada koleksi barang kuno di dalam museum ini, namun pengunjung bakal melihat dan seolah masuk ke era kehidupan Nabi Muhammad. Pengalaman dan pengetahuan tersebut disajikan pihak museum lewat teknologi canggih.

    Saat awal masuk, pengunjung bakal mendapat penjelasan tentang keesaan Allah hingga sejarah singkat nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, pengunjung bakal masuk ke ruangan dengan maket atau simulasi suasana kota Makkah saat Nabi lahir.

    Misalnya, lampu akan menyorot ke maket Gua Hira saat penjelasan tentang turunnya wahyu atau ayat pertama dalam Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad. Selain itu, ada juga peta yang menunjukkan perjalanan Nabi Muhammad beserta para sahabatnya saat hijrah dari Makkah ke Madinah.

    Setelah itu pengunjung akan diajak melihat kehidupan dan suasana Kota Madinah ketika Nabi Muhammad tiba setelah hijrah dari Makkah. Maket Madinah era kehidupan Rasulullah itu menunjukkan rumah sederhana Nabi bersama Aisyah serta rumah Nabi bersama istri-istrinya yang lain.

    Foto: Gambar Madinah semasa Nabi Muhammad hidup di Museum biografi nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Museum ini juga dilengkapi layar interaktif yang dapat menampilkan beragam informasi mulai dari pakaian favorit Rasulullah hingga peralatan yang digunakan Nabi Muhammad dalam berbagai momen. Pemandu museum menyebut ada sekitar 50 ribu informasi tentang Nabi yang ditampilkan di museum ini.

    Pemandu museum menyebut informasi yang ditampilkan ini berasal dari Al-Qur’an hingga hadis. Ada juga penjelasan tentang peran besar wanita dalam perkembangan Islam hingga sikap Nabi dalam hubungan dengan orang-orang nonmuslim.

    “Nabi Muhammad SAW selalu bersikap baik kepada siapa saja, termasuk orang yang bukan muslim. Jadi kita harus meniru yang dilakukan Nabi,” ucap pemandu museum yang mendampingi rombongan jurnalis.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya

    Berikutnya, pengunjung akan dibawa melihat replika mimbar khotbah yang digunakan Nabi Muhammad. Mimbar ini terdiri dari tiga tingkatan. Nabi biasanya berdiri di tangga kedua untuk ceramah dan duduk di tangga ketiga.

    Museum ini juga dilengkapi ruang imersif dan ruang bioskop. Ruang imersif akan menampilkan bentuk dan bagian dalam rumah Nabi bersama Aisyah.

    Rumah itu sangat sederhana. Hanya ada satu dipan dan lantainya dari tanah. Di rumah sederhana itulah Nabi wafat dan dikebumikan.

    Foto: Replika mimbar Nabi Muhammad di Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Video imersif itu menampilkan cerita saat Nabi meninggal di sisi Aisyah. Aisyah disebut tetap tinggal di rumah itu setelah Nabi meninggal. Kisah yang diceritakan serta tampilan video imersif situasi rumah Nabi membuat sejumlah pengunjung menangis.

    Sahabat Nabi, Abu Bakar, juga dimakamkan di sebelah makam Rasulullah. Aisyah kemudian membuat batas antara makam Nabi dan Abu Bakar dengan ruang tempatnya beraktivitas.

    Selain Abu Bakar, Umar juga dimakamkan di rumah itu. Makamnya tepat berada di sebelah pusara Abu Bakar. Aisyah sendiri dimakamkan di Pemakaman Baqi saat meninggal dunia.

    Setelah Aisyah wafat, rumahnya ditutup untuk menjaga kondisi makam Nabi, Abu Bakar dan Umar. Seiring berkembangnya Islam dan perluasan Masjid Nabawi, rumah Aisyah pun dilapisi dengan lima dinding berbentuk pentagon. Makam Nabi Muhammad masih berada di dalam kompleks Masjid Nabawi hingga kini.

    Foto: Gambar bagian dalam rumah Aisyah di Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Selain kisah Nabi Muhammad, museum ini juga dilengkapi ruang bioskop yang menampilkan kisah Nabi Ibrahim membangun Kakbah. Kisah munculnya sumur Zamzam saat usai Hajar berjalan dari Safa-Marwah hingga berkembangnya kehidupan di Makkah juga diceritakan lewat animasi yang detail.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini