Topik: haji

  • Video: Negosiasi AS-China Alot hingga Nasib Jemaah Haji Furoda

    Video: Negosiasi AS-China Alot hingga Nasib Jemaah Haji Furoda

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Presiden China Xi Jinping, sebagai sosok yang keras, dan sulit diajak berkompromi. Praktik penjualan mobil bekas 0 km di China tengah menjadi sorotan. Mobil-mobil ini telah didaftarkan dan memiliki pelat nomor, namun belum pernah digunakan.

    Pemerintah Vietnam resmi mencabut kebijakan pembatasan dua anak per keluarga yang telah diberlakukan sejak 1960-an. Langkah ini diambil untuk mengatasi penurunan angka kelahiran yang signifikan dan mencegah krisis populasi di masa depan.

    Dari domestik, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah untuk bertindak tegas dalam memastikan pengembalian dana jemaah Haji Furoda, yang batal berangkat ke tanah suci.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Kamis (05/06/2025).

  • Dana Haji Diminta Tetap Dikelola BPKH

    Dana Haji Diminta Tetap Dikelola BPKH

    Jakarta

    Wacana revisi Undang-Undang tentang Pengelolaan Keuangan Haji menuai sorotan, salah satunya dari Muhammadiyah yang menegaskan pentingnya pemisahan fungsi pengelolaan dana dan penyelenggaraan ibadah agar pengelolaan keuangan tetap profesional dan transparan.

    Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan pihaknya lebih setuju pengelolaan dana haji tetap ditangani oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara mandiri, terpisah dari urusan penyelenggaraan haji. Pernyataan ini menanggapi munculnya wacana revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji yang disebut-sebut akan menyatukan fungsi pengelolaan dana dan penyelenggaraan.

    “Kalau saya terus terang saja, lebih baik dipisah seperti sekarang. Cuma kemandirian BPKH betul-betul harus dijunjung tinggi karena ini menyangkut pengelolaan dana yang sangat penting,” ujar Anwar kepada wartawan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

    Ia mengungkapkan bahwa selama ini hasil dari pengelolaan dana haji digunakan untuk mensubsidi biaya keberangkatan jemaah. Namun Anwar mengingatkan agar penggunaan dana tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian, terutama tidak menyentuh dana pokok yang disetorkan jemaah.
    “Kalau tidak dikelola secara baik, bisa-bisa nanti termakan pokok. Menurut undang-undang, itu tidak boleh. Jangan sampai pokok terpakai untuk subsidi, itu tidak bisa. Oleh karena itu, manfaatkan hasil dari pengelolaan dana saja,” tegasnya.

    Anwar menilai kehadiran BPKH sebagai badan tersendiri justru memperkuat akuntabilitas dalam tata kelola dana haji. Karena itu, Muhammadiyah mendukung agar fungsi pengelolaan tetap berada di bawah lembaga khusus dan tidak digabungkan dengan penyelenggara ibadah.

    “Bagusnya memang punya badan tersendiri seperti BPKH. Jadi, saya mendukung supaya pengelolaan dana haji tetap ada di BPKH,” katanya.

    Meski begitu, Anwar tidak menampik bahwa sistem yang berlaku saat ini masih punya celah dan perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

    “Apakah sudah sempurna atau belum, itu perlu dipelajari,” tutupnya.

    (rrd/rir)

  • Haji Canggih, Lebih Aman Tapi Kurang Privat dan Khusyuk?

    Haji Canggih, Lebih Aman Tapi Kurang Privat dan Khusyuk?

    Jakarta

    Pada awal Juni, lebih dari satu juta jamaah telah tiba di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah Haji tahunan. Pada bulan haji tahun ini, jemaah haji di Mekkah bisa bertanya tentang panduan praktik keagamaan kepada Al Fatwa Robot.

    Al Fatwa adalah robot hasil inovasi kecerdasan buatan yang didesain untuk membantu para jemaah haji dalam menjawab pertanyaan mereka terkait ajaran Islam. Ada pula teknologi baru lainnya, yakni drone yang bisa mendeteksi legalitas jemaah haji. Kemajuan teknologi di Mekkah hari ini telah jauh berkembang dibanding berabad-abad lalu ketika mobil menjadi produk teknologi paling canggih yang digunakan oleh para jemaah haji.

    Bisa dikatakan bahwa momen ibadah haji adalah salah satu pertemuan skala terbesar di dunia. Ibadah tersebut wajib dilakukan sekali oleh kelompok muslim dewasa. Tahun ini, ibadah haji pada bulan haji akan dimulai pada 4-9 Juni di Saudi Arabia. Jumlah peserta pada tahun ini sekitar dua juta jemaah yang berasal dari 180 negara.

    Namun, keberlangsungan ibadah haji, bukan tanpa masalah. Lebih dari 1.300 jemaah haji meninggal akibat cuaca ekstrem tahun lalu. Korban tewas setelah berjalan hingga 65 kilometer per hari di bawah suhu udara 40-50 derajat Celsius. Di samping itu, ada pula kasus kebakaran, protes, bunuh diri, bangunan runtuh, dan penyakit menular. Sementara permasalahan yang kerap ditemukan adalah jemaah yang tersesat dan mengalami gangguan kesehatan.

    Oleh karena itu, pihak otoritas Arab Saudi memutuskan memanfaatkan inovasi teknologi dalam mengelola keramaian dan pelayanan bagi jemaah. Tahun ini Arab Saudi menggunakan drone, kecerdasan buatan, dan teknologi pemindai wajah untuk memastikan hanya jemaah haji legal yang diizinkan masuk ke kawasan ibadah.

    Sebagian besar jemaah haji yang meninggal tahun lalu adalah jemaah yang tidak memiliki izin resmi beribadah. Sehingga mereka tidak bisa mengakses tenda tempat beristirahat yang dilengkapi pendingin ruangan.

    Apakah teknologi tinggi bisa menjamin keamanan?

    Situs Nusuk Arab Saudi memungkinkan jemaah haji untuk menjadwalkan kunjungan ke berbagai lokasi ibadah. Situs Nusuk akan mendata kartu identitas elektronik dari jemaah haji. Jemaah haji diberi gelang pintar yang menyimpan informasi rencana perjalanan, kondisi kesehatan, akomodasi, keuangan, dan data diri para pendaftar.

    Teknologi terbarukan lain yang dilansir dalam bulan haji tahun ini adalah robot pemandu yang akan melayani jemaah ketika berkunjung di berbagai lokasi. Robot tersebut bisa membagikan air, Al-Quran, bahkan memberikan masukan dalam 11 bahasa. Pihak otorita Arab Saudi juga merenovasi jalan demi kenyamanan para peziarah. Bahan busana haji juga dibuat dengan material yang lebih canggih yang bisa meredam suhu hingga dua derajat Celsius.

    Semua teknologi dan fitur pengawasan yang canggih ini didesain untuk mengurangi potensi kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan jemaah. Namun, kecanggihan teknologi juga memunculkan kekhawatiran terkait keamanan data, pengawasan negara, dan potensi kejahatan siber.

    “Jemaah haji wajib beradaptasi dengan semua inovasi ini. Bila tidak, maka tidak akan diizinkan menunaikan ibadah haji,” kata Zeinab Ismail, peneliti dan editor di SMEX, organisasi hak digital yang berbasis di Lebanon. “Kebijakan soal teknologi baru ditambah undang-undang perlindungan data pribadi Arab Saudi yang tidak sepenuhnya sejalan dengan standar internasional dan masih banyak celah, meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi data jemaah.”

    Pihak otorita Arab Saudi berpendapat bahwa jaminan keamanan data pribadi harus diutamakan.

    “Terlepas dari (alasan pembenaran pemerintah Saudi), yang paling saya khawatirkan, dan terlepas dari teknologinya sendiri, adalah fakta bahwa teknologi ini diterapkan di negara dengan penegakan hukum yang lemah, tanpa transparansi, serta tanpa akuntabilitas [negara],” kata Marwa Fatafta, direktur kebijakan untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Access Now, organisasi hak digital internasional.

    Dalam wawancaranya dengan DW, Fatafta menyatakan bahwa akan sulit untuk mengaudit masalah-masalah dari teknologi ini dan lebih sulit lagi bagi individu untuk mempertanyakan kebermanfaatannya.

    “Untuk orang-orang yang menjalankan ibadah haji, mereka tidak bisa menolak dan bilang, ‘Saya tidak mau memberikan data biometrik,” lanjutnya. “Jadi, dalam konteks yang lebih luas, hal ini membuka peluang besar bagi penyelewengan.”

    “Kontak kami?”

    Ketika membaca syarat dan ketentuan yang ada di aplikasi Nusuk, tidak ada informasi yang jelas soal berapa lama data pribadi para jamaah tersimpan. Ketentuan-ketentuannya bahkan nampak bertolak belakang satu sama lain. DW telah mengirim email ke Kantor Manajemen Data Nasional Arab Saudi dan Otoritas Data dan AI Saudi untuk meminta informasi lebih lanjut terkait hal ini.

    Namun, tidak ada tanggapan sampai naskah ini diterbitkan. Sementara itu, email lain yang DW kirim, terpental dengan keterangan: ‘Kotak masuk penerima penuh.’

    Sejak 2023, Arab Saudi memiliki undang-undang perlindungan data pribadi. Namun, seperti yang disampaikan oleh Ismail, ‘kerangka hukum yang ada… memungkinkan undang-undang untuk disalahartikan atau dimanipulasi dengan cara yang mungkin lebih menguntungkan kepentingan negara dibandingkan hak asasi manusia.’

    Ini bukan sebatas persoalan potensi penyalahgunaan data jutaan jamaah oleh otoritas lokal. Ketergantungan besar terhadap teknologi dalam memantau dan mengendalikan jamaah haji juga secara garis besar meningkatkan kerentanan. Akan ada semakin banyak celah bagi peretas untuk menyerang sistem. Pada kenyataannya, Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya sudah menjadi korban terbesar dari kejahatan siber.

    Motawif, platform pertama pendaftaran jamaah haji, dikelola oleh perusahaan swasta yang kemudian mengirimkan spam kepada pengguna. Pada 2022, Nusuk yang dikelola negara menggantikan platform tersebut. Setahun kemudian, pakar keamanan siber menemukan bahwa data yang dikirimkan ke Nusuk dijual di situs ilegal yang memperdagangkan hasil curian data pribadi.

    Kurang spiritual, lebih “berteknologi”

    Teknologi baru ini juga membawa kekhawatiran lain: Apakah semua kecanggihan ini akan mengurangi makna spiritual ibadah Haji yang hanya terjadi sekali seumur hidup?

    Studi dari para peneliti di University of Central Lancashire, Inggris pada 2018 menunjukkan kemungkinan tersebut.

    Responden jemaah mengeluhkan perilaku beberapa orang yang berswafoto di tempat suci, berbicara di telepon saat melakukan ritual, dan berperilaku seperti turis ketimbang peziarah. “Ponsel pintar adalah iblis keempat dalam Haji,” kata salah satu responden, merujuk pada ritual yang melibatkan tiga representasi iblis.”

    Beberapa orang bahkan mengeluhkan bahwa teknologi membuat perjalanan ibadah haji menjadi terlalu mudah.

    Jika dulu para jamaah berjalan di antara tempat-tempat suci, sekarang mereka bisa menaiki kereta cepat. Jika sebelumnya mereka tinggal di tenda sederhana, sekarang mereka menginap di 10.000 tenda ber-AC yang tahan api.

    “Sejak ibadah Haji menjadi “berteknologi tinggi”, pengalaman spiritual fundamental para jamaah tampaknya berubah menjadi sesuatu yang lebih mirip dengan “pengalaman siber”,” demikian yang tertulis di penelitian tersebut. Secara tradisional, Haji bicara tentang kesederhanaan, kemurnian spiritual, dan pujian kontemplatif; tutur para peneliti asal Inggris.

    Seperti halnya teknologi digital lainnya, mereka menyimpulkan bahwa teknologi tinggi dalam pelaksanaan Haji memiliki manfaat sekaligus kelemahan.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Joan Rumengan

    Editor: Prita Kusumaputri

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Suku Bunga Turun, Bank Mega Syariah Dorong Pembiayaan Ritel

    Suku Bunga Turun, Bank Mega Syariah Dorong Pembiayaan Ritel

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) kembali turunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-21 Mei 2025. Bank sentral juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,25%. Dengan keputusan ini, BI telah dua kali menurunkan suku bunga sepanjang 2025.

    Suku bunga yang lebih rendah, mendorong bisnis untuk berinvestasi dan meningkatkan daya beli. Untuk memanfaatkan peluang ini, Bank Mega Syariah menggenjot bisnis yang fokus pada ekosistem mitra di institusi kesehatan, pendidikan, dan sektor publik lainnya.

    Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita, mengatakan bahwa tren penurunan suku bunga ini dapat berdampak pada penurunan cost of fund atau biaya dana perbankan. Ketika suku bunga turun, khususnya suku bunga Deposit Facility yang kini menjadi 4,75%, maka biaya dari dana mahal seperti deposito cenderung ikut turun.

    “Per April 2025, rasio cost of fund Bank Mega Syariah sudah turun menjadi 4,30% dari posisi 4,55% pada Desember 2024. Diharapkan penurunan suku bunga saat ini dapat menurunkan cost of fund Bank Mega Syariah,” ungkap Hanie dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).

    Cost of fund yang lebih rendah memberikan ruang bagi bank untuk melakukan penyesuaian margin sehingga berpotensi meningkatkan Net Interest (NI). Terbukti, rasio NI Bank Mega Syariah meningkat dari 4,04% di Maret menjadi 4,21% di April 2025.

    Hanie menambahkan dengan turunnya suku bunga dan strategi perusahaan dalam mengoptimalkan fungsi intermediary, diharapkan akan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan. Bank Mega Syariah sendiri mencatatkan total pembiayaan per April 2025 mencapai Rp 8,9 triliun, naik 25,6% dari penyaluran di April 2024.

    Di satu sisi, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 4,3% menjadi lebih dari Rp 11,4 triliun. Fungsi intermediary yang berjalan baik menjadikan financing to deposit ratio (FDR) di posisi optimal yaitu 84,9%, naik dari posisi 69,2% pada April 2024.

    “Naiknya penyaluran pembiayaan dan turunnya cost of fund turut mendongkrak pendapatan bank. Hingga April 2025, pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik lebih dari 5% dari April 2024 menjadi Rp 216,6 miliar di tahun 2025. Peningkatan pembiayaan ini tetap dibarengi dengan kualitas yang terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) di bawah 1%,” ujar Hanie.

    Bank Mega Syariah menyediakan paket layanan bisnis korporasi untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan perusahaan baik dari sisi pembiayaan dan pendanaan. Layanan pembiayaan antara lain seperti pembiayaan modal kerja dan joint financing. Di satu sisi, tabungan payroll di seluruh ekosistem nasabah korporasi juga terus dikembangkan.

    Bank Mega Syariah juga melakukan pendekatan B2B2C (business to business to consumer) dimana tidak hanya sebatas kerjasama korporasi tapi juga diperluas untuk memberikan layanan perbankan yang menyeluruh kepada seluruh ekosistem di perusahaan tersebut.

    “Kami berupaya memberikan pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah korporasi. Disamping itu, kami juga memperkuat bisnis pembiayaan ritel di dalam nasabah korporasi tersebut dengan menawarkan produk konsumer seperti pembiayaan rumah, pembiayaan tanpa agunan (PTA), pembiayaan haji khusus maupun pembiayaan konsumer lainnya melalui kartu pembiayaan Syariah Card,” ujar Hanie.

    Selain pembiayaan ritel, Bank Mega Syariah juga memberikan layanan pendanaan ritel kepada ekosistem nasabah korporasi melalui berbagai produk seperti tabungan haji, tabungan berkah digital, hingga deposito digital yang dapat diakses melalui mobile banking M-Syariah.

    Saat ini, dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha 1446 H, Bank Mega Syariah juva bekerjasama dengan Rumah Zakat memberikan layanan pembelian hewan kurban yang praktis dan mudah. Nasabah Bank Mega Syariah dapat membeli hewan kurban secara online melalui M-Syariah. Selain itu, nasabah juga berkesempatan mendapatkan harga khusus jika menggunakan kartu pembiayaan Syariah Card untuk pembelian hewan kurban di platform Rumah Zakat.

    Bank Mega Syariah juga memberikan keuntungan bagi jamaah haji yang bertransaksi menggunakan syariah Card di tanah suci dengan program cashback hingga Rp 1 juta. Tidak hanya di Arab Saudi, program ini juga berlaku di Turki, UEA, dan Qatar.

    “Sejak diluncurkan pada 2023, Syariah Card menjadi salah satu alat pembayaran favorit nasabah Bank Mega Syariah. Hal ini terlihat dari jumlah penyaluran pembiayaan Syariah Card yang terus meningkat setiap tahunnya,” ungkap Syariah Card Business Division Head Bank Mega Syariah Eva Dahlia Kusumawati.

    Per April 2025, total pembiayaan Syariah Card meningkat lebih dari 228% dibandingkan periode April 2024. Selama periode Januari hingga April 2025, transaksi Syariah Card diantaranya paling banyak digunakan untuk transaksi ritel dan marketplace yang mencapai 13%, Kemudian yang kedua untuk belanja pakaian dan aksesoris 9%; restoran 8%; serta produk kesehatan dan kecantikan 7%.

    (eds/eds)

  • Timwas Haji DPR: Layanan bus tak sesuai kesepakatan jelang puncak haji

    Timwas Haji DPR: Layanan bus tak sesuai kesepakatan jelang puncak haji

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus anggota Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI Marwan Dasopang menyoroti soal layanan transportasi bus bagi jamaah haji Indonesia menjelang puncak ibadah haji yang dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan.

    “Ya, kita tentu kecewa. Bus yang digunakan itu tidak seperti yang kita putuskan, yaitu bus masyarakat. Bukan bus sekolah, bukan pula bus shalawat,” kata Marwan dalam rilis resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikannya ketika melakukan pemantauan langsung jamaah haji Indonesia di Jarwal, Sektor 7, Makkah, Arab Saudi, Rabu (4/6).

    Timwas Haji DPR RI, kata dia, mendapati penggunaan bus shalawat dan bus sekolah untuk pengangkutan jamaah haji Indonesia ke Arafah menjelang puncak haji.

    Padahal, lanjut dia, armada yang disepakati untuk perjalanan ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) adalah bus masyair sebagai bus khusus yang disiapkan untuk puncak ibadah haji.

    Dia menilai meski secara teknis armada tersebut masih mampu mengangkut jemaah dengan aman, namun penggunaan bus non masyair patut untuk dievaluasi dari sisi kenyamanan, kesiapan, dan kesesuaian fungsi.

    “Ini jadi bahan evaluasi. Kok bisa bus sekolah dan bus shalawat masih digunakan untuk mengangkut jemaah ke Arafah? Padahal mereka seharusnya mendapat layanan dari bus khusus,” ujarnya.

    Dia menjelaskan bahwa bus shalawat dan bus masyair memiliki perbedaan fungsi, rute, dan waktu operasi yang sangat mendasar sebab sedianya bus masyair hanya beroperasi secara intensif saat puncak ibadah haji untuk digunakan menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    Sebaliknya, sambung dia, bus shawalat yang beroperasi 24 jam selama masa ibadah haji reguler dirancang khusus untuk antarjemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

    “Jika berdasarkan rute bus, bus shalawat melayani area sekitar Makkah dan hotel jamaah, sedangkan bus masyair melayani rute strategis yang telah ditetapkan berupa Makkah-Arafah, Arafah-Muzdalifah, Muzdalifah-Mina, dan Mina-Makkah,” tuturnya.

    Untuk itu, dia menegaskan pentingnya konsistensi pelaksanaan sesuai rencana dan komitmen awal yang telah disepakati bersama oleh pemerintah dan penyedia layanan transportasi atau syarikat.

    Dia menilai ketidaksesuaian itu sebagai bentuk lemahnya pengawasan teknis yang harus segera diperbaiki.

    “Kami minta ini jadi perhatian serius. Jemaah berhak mendapatkan pelayanan terbaik, apalagi pada fase paling krusial dalam ibadah haji,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jemaah Haji Asal Ngawi Meninggal saat Wukuf di Arafah, Diduga Karena Ini

    Jemaah Haji Asal Ngawi Meninggal saat Wukuf di Arafah, Diduga Karena Ini

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang jemaah haji asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah wukuf di Arafah, Arab Saudi. Jemaah haji tersebut bernama Sugiharto Isman Satromiharjo, 59 tahun, warga Perumahan Griya Rahayu, Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi.

    Sugiharto tergabung ke dalam kloter JN SUB 54. Dia meninggal dunia pada Kamis pagi (5/6/2025).

    Menurut informasi dari Kementerian Agama Ngawi, almarhum mengalami sesak napas dan kadar gula darah tinggi saat menjalani prosesi wukuf di Arafah. Meski sempat mendapat pertolongan medis dan dirujuk ke rumah sakit di Mekah, nyawanya tak tertolong.

    “Kami mendapat kabar dari Kemenag bahwa Sugiharto kritis pada Rabu malam. Padahal sebelumnya, Senin 2 Juni, istrinya sempat menghubungi dan mengatakan mereka dalam keadaan sehat,” ungkap MIM Saiful Hadibu, kakak almarhum.

    Sugiharto diketahui berangkat haji bersama istrinya, Eni Aslihatul Kirom, 53 tahun. Saat kejadian, keduanya tengah mengikuti rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Kabar duka diterima pihak keluarga pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

    “Korban sempat drop, ditolong tim medis dan dirujuk ke rumah sakit, namun belum sampai di rumah sakit sudah meninggal karena sesak napas dan gula tinggi,” ujar Mukibbuddin, petugas Kemenag Ngawi.

    Hingga saat ini, keluarga dan kerabat terus berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan mendoakan almarhum. Sementara itu, istri korban masih melanjutkan rangkaian ibadah haji di Arab Saudi. [fiq/beq]

  • Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H

    Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga siap penuhi kebutuhan BBM di Sumbar jelang Idul Adha 1446 H
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Juni 2025 – 14:16 WIB

    Elshinta.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memprediksi konsumsi BBM akan meningkat di wilayah operasionalnya, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat (Sumbar), Riau dan Kepulauan Riau.

    Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan kenaikan konsumsi ini diperkirakan terjadi pada BBM jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) karena adanya peningkatan perjalanan kendaraan saat hari raya Idul Adha, yang juga bertepatan dengan akhir pekan (libur panjang). 

    Ia memprediksi konsumsi Gasoline di wilayah Sumbagut naik hingga 4,2%, bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 13.116 Kilo Liter (KL) menjadi 13.673 KL per hari. 

    “Khusus di Sumbar, konsumsi BBM jenis Gasoline diperkirakan meningkat hingga 5% bila dibanding rata-rata harian normal Mei 2025 atau 2.186 KL menjadi 2.295 KL per hari. Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan pasokan BBM dan LPG dan saat ini dalam kondisi aman serta distribusi energi berjalan lancar,” ujar Satria. 

    Sementara itu, konsumsi BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di Sumbar diprediksi mengalami penurunan 1% bila dibandingkan rata-rata harian normal Mei 2025 atau 1.592 KL menjadi 1.513 KL per hari. Konsumsi Gasoil diperkirakan menurun karena penurunan aktivitas logistik saat Idul Adha.

    Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga rutin melakukan pengecekan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas (sarfas) SPBU, SPBE, Agen LPG dan Pangkalan. Pertamina juga melakukan penguatan stok BBM dan LPG di lembaga penyalur serta pengecekan kehandalan perangkat digitalisasi SPBU. 

    “Sarfas, lembaga penyalur serta sub penyalur di Sumbagut (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat) dalam kondisi baik dan siap untuk melayani. Kami juga juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polri untuk pengawalan mobil tangki BBM apabila diperlukan saat terjadi kemacetan,” jelas Satria.

    Di samping itu, Pjs. Sales Area Manager (SAM) Retail Sumbar Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Rizal Julianto mengajak pelanggan untuk dapat memanfaatkan Aplikasi MyPertamina dan turut berpartisipasi dalam promo MyPertamina Tebar Hadiah 2025 yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Beberapa hadiah istimewa MyPertamina Tebar Hadiah tahun ini yaitu 2 paket haji furoda, 3 mobil, 9 paket umroh, dan lain-lain.

    “Kami memberikan apresiasi kepada pelanggan setia yang melakukan pembeliaan produk Pertamax Series, Dex Series dan Bright Gas melalui aplikasi MyPertamina. Setiap 10 poin MyPertamina dapat ditukar menjadi 1 kupon undian di Aplikasi MyPertamina, jadi semakin sering pelanggan isi BBM berkualitas dan bertransaksi dengan aplikasi MyPertamina, maka besar peluang bagi pelanggan untuk mendapat hadiah istimewa,” ucap Rizal seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Rabu (4/6). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 5 Respons Berbagai Pihak soal Pemerintah Arab Saudi Tak Terbitkan Visa Haji Furoda – Page 3

    5 Respons Berbagai Pihak soal Pemerintah Arab Saudi Tak Terbitkan Visa Haji Furoda – Page 3

    Di sisi lain, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanul Haq, mendesak pemerintah untuk mengawal proses pengembalian dana yang telah disetorkan oleh para calon jemaah kepada pihak travel penyelenggara.

    “Kami prihatin atas nasib calon jemaah haji visa furoda yang gagal berangkat karena visa tidak diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Pemerintah harus hadir mengawal proses pengembalian dana yang sudah dibayarkan para jemaah kepada biro atau travel haji,” ujar  Maman, dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

    Mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab atas jemaah haji dengan kuota resmi, yakni 98 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus.

    “Meski visa furoda bukan bagian dari tanggung jawab pemerintah, masyarakat tetap membutuhkan pengawasan dan perlindungan hukum sebagai konsumen. Mereka berhak atas pengembalian dana yang telah dibayarkan,” tegasnya.

    Maman meminta biro travel bertanggung jawab memastikan pengembalian dana kepada seluruh calon jemaah yang gagal berangkat.

    “Kami memahami bahwa beberapa biaya mungkin sudah dikeluarkan untuk keperluan akomodasi dan transportasi. Namun, pengembalian dana, khususnya terkait pembelian visa, harus tetap dilakukan,” ujarnya.

  • Ketua Timwas Haji ingatkan kesiapan fisik dan mental jelas puncak haji

    Ketua Timwas Haji ingatkan kesiapan fisik dan mental jelas puncak haji

    …, harus betul-betul menyiapkan, bukan hanya fisik, melainkan juga mentalnya karena puncak haji ini adalah ibadah yang sangat didambakan.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengingatkan perihal kesiapan fisik dan mental seluruh calon haji Indonesia menjelang puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah pada hari Kamis.

    “Pesan saya untuk jemaah haji, harus betul-betul menyiapkan, bukan hanya fisik, melainkan juga mentalnya karena puncak haji ini adalah ibadah yang sangat didambakan. Harus dijalani dengan penuh semangat dan kesiapan,” kata Cucun dalam rilis resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikannya saat melakukan pengawasan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Rabu.

    Cucun menekankan pentingnya kesiapan jasmani maupun rohani agar dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah secara maksimal.

    “Ibadah puncak haji merupakan momen yang sangat dinantikan oleh jemaah setelah bertahun-tahun menunggu kesempatan berhaji,” ucapnya.

    Wakil rakyat ini lantas menjelaskan bahwa tantangan utama jemaah saat puncak haji adalah cuaca ekstrem dan kondisi padat di lokasi ibadah, terutama di Padang Arafah, Mina, dan Muzdalifah.

    Selain itu, dia menyebut jemaah juga harus menjalani prosesi ibadah yang cukup menguras tenaga seperti tawaf ifadah dan lempar jamrah.

    “Fisik dan psikis jemaah harus benar-benar kuat. Cuaca di Arafah sangat panas, kemudian saat lempar jamrah maupun tawaf, itu sangat padat. Jadi, mental dan semangat harus terus dijaga agar bisa tetap sehat hingga akhir ibadah,” tuturnya.

    Wakil Ketua DPR RI mengatakan bahwa Pemerintah, melalui Kementerian Agama, telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan jemaah saat menjalani ibadah puncak.

    Persiapan itu, kata dia, termasuk layanan kesehatan, penyediaan transportasi, pengaturan logistik dan akomodasi, serta pendampingan bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus.

    “Biarkan kami, seluruh panitia penyelenggara haji dan DPR sebagai pengawas, memastikan prosesi ini berjalan aman dan nyaman bagi jemaah. Kami ingin mereka bisa fokus beribadah dan pulang dalam keadaan sehat,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jemaah Haji Lamongan Kloter 59 Tiba di Arafah, Lansia Dapat Pendampingan Khusus

    Jemaah Haji Lamongan Kloter 59 Tiba di Arafah, Lansia Dapat Pendampingan Khusus

    Lamongan (beritajatim.com) – Jemaah haji asal Kabupaten Lamongan yang tergabung dalam Kloter 59 Embarkasi Surabaya telah tiba di Arafah untuk melaksanakan wukuf, salah satu puncak ibadah haji. Pergeseran dari hotel ke tenda di Arafah dilakukan menggunakan sejumlah bus yang telah disiapkan, dan berlangsung tertib serta lancar.

    Sebagai bentuk perhatian terhadap jemaah dengan risiko kesehatan tinggi, Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Kloter 59 mengambil langkah strategis dengan mengoordinasikan lansia, pengguna kursi roda, serta jemaah dengan kondisi khusus ke dalam satu bus tersendiri. Upaya ini dilakukan agar pemantauan kesehatan selama perjalanan menuju Arafah yang memakan waktu sekitar 50 menit dapat dilakukan secara optimal.

    “Seluruh jemaah tiba dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan kasus medis yang memerlukan penanganan khusus selama perjalanan. Alhamdulillah, proses ini berjalan dengan baik,” ujar Petugas Haji Daerah dari Provinsi Jawa Timur, Abid Muhtarom, dalam rilis yang diterima beritajatim.com, Kamis (5/6/2025).

    Abid juga menyampaikan bahwa suhu udara di Arafah saat ini mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Karena itu, seluruh jemaah diimbau untuk menjaga asupan cairan guna mencegah dehidrasi.

    “Untuk distribusi transplantasi logistik dan perbekalan jemaah telah selesai dan tersalurkan dengan baik di lokasi Arafah,” tambahnya.

    Sementara itu, Petugas Haji Daerah Kabupaten Lamongan, Ubaidillah Hamid, mengingatkan jemaah agar tetap sabar, meningkatkan ketakwaan, dan bertawakal kepada Allah SWT dalam menjalani rangkaian ibadah di Arafah.

    “Semoga seluruh jemaah haji diberikan kekuatan dan kelancaran dalam melaksanakan wukuf di Arafah, serta mendapat predikat haji yang mabrur,” ungkapnya. [fak/beq]