Topik: haji

  • Pasha Ungu Minta Kemenag Tindak Tegas Syarikah Haji Bermasalah

    Pasha Ungu Minta Kemenag Tindak Tegas Syarikah Haji Bermasalah

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota DPR Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu meminta pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenang) bertindak tegas terhadap syarikah haji (perusahaan atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan layanan bagi jemaah haji) yang bermasalah, salah satunya dengan mem-blacklist perusahaan tersebut agar tidak bisa memberangkatkan jemaah haji dari Indonesia lagi.

    Hal itu diungkapkan Pasha saat melakukan memonitor pelaksanaan ibadah haji 2025 bersama Tim Pengawasan DPR di Makkah, Arab Saudi dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (8/6/2025).

    “Kami mendesak Kemenag mem-blacklist syarikah haji yang bermasalah dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025,” ungkap Pasha.

    Pasha juga meminta Kemenag berani mengambil sikap dengan memberikan sanksi tegas kepada syarikah haji yang bermasalah karena telah menelantarkan jemaah haji asal Indonesia.

    “Syarikah yang ingkar terhadap komitmen harus ditindak tegas, dan Kemenag juga harus bersikap karena ini tentang nasib jamaah haji kita di Arab Saudi,” lanjutnya.

    Pasha menyebut, akibat banyak syarikah nakal dan membuat jemaah haji asal Indonesia telantar. “Mereka abai pada tugasnya. Mereka tidak memberikan informasi dan sosialisasi yang jelas sehingga jemaah terlantar dan terlambat ditangani. Jelas mereka harus diberikan sanksi blacklist,” tandasnya. 

    Sebagai informasi, untuk tahun 2025 ini, Kementerian Agama menggandeng delapan syarikah haji asal Arab Saudi yang diberikan tugas melayani jemaah haji reguler Indonesia pada 2025 ini.

    Dahulunya, konsep syarikah haji ini dilakukan oleh lembaga pemerintahan layaknya badan usaha milik daerah (BUMD) di Indonesia yang disebut muassasah.  Namun, sejak 2025 ini, pemerintah Arab Saudi menggantinya dengan syarikah haji dengan harapan akan lebih meningkatkan mutu pelayanan terhadap jemaah haji yang masuk negara itu.

    Hal tersebut tentu saja merugikan jemaah haji Indonesia karena mereka jadi tidak fokus melaksanakan ibadahnya baik di Makkah dan Madinah. 

  • Jemaah Haji Lansia Diimbau Tak Paksakan Diri Lempar Jumrah – Page 3

    Jemaah Haji Lansia Diimbau Tak Paksakan Diri Lempar Jumrah – Page 3

    Aswadi mengingatkan jemaah haji untuk menjaga kesehatan agar bisa pulang ke Tanah Air dan kembali berkumpul dengan keluarga. Dia mengatakan lempar jumrah juga bisa dijamak untuk meringankan jemaah.

    “Tidak perlu dilakukan sendiri, bahkan jemaah yang ada di tempat kejauhan tidak harus setiap malam berangkat ke Jamarat untuk lempar. Bisa dijamak atau bisa digabungkan harinya itu. Tanggal 11 (Dzulhijjah) tidak lempar, tapi lemparnya itu 12 (Dzulhijjah). Satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari lagi. Selesai itu ringan sebenarnya itu. Kenapa kita itu memikirkan persulit ke sana, kemari, tapi tersesat. Ujung-ujungnya itu adalah menyulitkan yang lain,” kata Aswadi.

    Jemaah haji dapat melakukan nafar awal untuk melanjutkan rukun haji tawaf ifadah, sa’i, dan melakukan tahalul akhir setelah melempar jumrah pada 12 Dzulhijjah atau 9 Juni 2025.

    Jemaah haji kloter awal akan pulang ke Indonesia via Jeddah mulai 11 Juni 2025.

  • Jemaah Haji Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina, Ini Penjelasan Kemenag – Page 3

    Jemaah Haji Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina, Ini Penjelasan Kemenag – Page 3

    Hilman pun menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah menjalin koordinasi darurat dengan Kementerian Haji Saudi.

    “Pada pukul 03.12 WAS, PPIH Arab Saudi mengirim permintaan resmi melalui pesan WA kepada Kementerian Haji dan Umrah untuk segera mengintervensi dan mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah,” kata Hilman.

    Kedua, PPIH juga meminta bantuan logistik dan proteksi jemaah kepada otoritas dan mitra Arab Saudi. Pada pukul 06.51 WAS, PPIH kembali menyampaikan permintaan kepada Kemenhaj agar mitra di Saudi segera mengirimkan bantuan logistik berupa air minum, makanan ringan, dan payung atau pelindung panas.

    “Alhamdulillah, pada pukul 08.50 WAS, empat kontainer bantuan datang di lokasi jemaah haji Indonesia di Muzdalifah,” ujar Hilman.

    Dia menyampaikan bahwa koordinasi dan pengendalian pada fase pemberangkatan Muzdalifah–Mina akan mempercepat evakuasi jemaah. Namun, karena padatnya lalu lintas dan keterlambatan kedatangan bus, sebagian jamaah memutuskan untuk berjalan kaki.

    “Langkah mitigasi PPIH dengan mengintensifkan koordinasi, berhasil meminimalisir potensi dampak lebih buruk. Seluruh jemaah berhasil dievakuasi dari Muzdalifah pukul 09.40 WAS,” kata Hilman.

    Ia pun mengapresiasi Pemerintah Saudi yang sangat responsif memberikan dukungan dalam mengatasi situasi dan dinamika di lapangan.

    “Sebagai penanggung jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan jemaah,” kata Hilman.

  • Jemaah Haji Asal Magetan Dehidrasi Saat Ibadah, Wafat di Tanah Suci

    Jemaah Haji Asal Magetan Dehidrasi Saat Ibadah, Wafat di Tanah Suci

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Taufiqurrohman, menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya jemaah haji asal Magetan, Hj. Sumi Amatredjo. Almarhumah tergabung dalam Kloter 51 dan berasal dari RT 10/RW 04, Desa Purworejo, Kecamatan Nguntoronadi.

    Hj. Sumi Amatredjo wafat pada hari Jumat (6/6/2025) di usia 78 tahun. Berdasarkan informasi dari petugas haji, almarhumah memiliki riwayat penyakit jantung dan gula. Kemudian, sempat mengalami dehidrasi saat menjalani rangkaian ibadah.

    “Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosa‑dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan,” katanya.

    Kemenag Magetan mencatat, pada musim haji tahun 2025 ini, sebanyak 435 jemaah asal Kabupaten Magetan diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter), yakni:

    Kloter 51: 339 orang

    Kloter 55: 82 orang

    Kloter 83: 7 orang

    Kloter 87: 5 orang

    Kloter 88: 2 orang

    Jemaah haji tertua dari Magetan tahun ini berusia 85 tahun, sementara yang termuda berusia 21 tahun. [fiq/but]

  • Warga Lombok Timur Bakar Alat Berat gegara Limbah Tambang Dibuang ke Sungai

    Warga Lombok Timur Bakar Alat Berat gegara Limbah Tambang Dibuang ke Sungai

    Lombok Timur

    Puluhan warga Desa Korleko dan Desa Korleko Selatan, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), membakar alat berat dan gazebo di lokasi galian C, Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel. Mereka membakar alat berat tersebut lantaran limbah tambang di buang ke sungai.

    “Sebenarnya masyarakat sudah bosan, apalagi beberapa tambang selama ini kami sering menangkap basah para operator alat berat membuang limbah langsung ke sungai,” ujar perangkat Desa Korleko, Saparwadi, saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (7/6/2025).

    Warga juga kesal karena jam operasional aktivitas penambangan tersebut dilakukan di luar jam yang telah ditentukan. “Mereka juga kedapatan beroperasi selama 24 jam, pengangkutan hasil tambang sampai tengah malam,” terang Saparwadi.

    Sebelumnya para pekerja tambang galian C berjanji untuk tidak membuang limbah ke aliran sungai. Kenyataannya, janji tersebut dilanggar sehingga membuat warga bereaksi dengan membakar alat berat.

    “Sebelumnya para penjaga di lokasi tambang memberikan jaminan kalau kedapatan lagi membuang limbah, mereka siap menerima risiko basecamp dan alat berat mereka dibakar, itulah sebabnya tadi malam masyarakat turun ke lokasi,” katanya.

    Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman mengkonfirmasi kejadian pembakaran alat berat dan fasilitas galian C tersebut. Kasus itu sudah dilaporkan oleh pemilik alat berat.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PKS harap sisa kuota haji negara lain dapat dialihkan ke Indonesia

    PKS harap sisa kuota haji negara lain dapat dialihkan ke Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap kuota haji negara lain yang tersisa bisa dialihkan ke Indonesia, seiring dengan tidak terbitnya visa jamaah haji furoda pada musim haji tahun ini.

    Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf mengungkapkan saat PKS melakukan kunjungan, terlihat beberapa negara, seperti Uzbekistan, tidak memiliki banyak jamaah haji.

    “Nah, mungkin ini pertimbangan proporsional, jatah-jatah negara yang tidak digunakan itu bagusnya diserahkan ke Indonesia,” ungkap Muzzammil dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu.

    Ia menilai calon jamaah haji di Indonesia sangat banyak, sehingga sampai harus menunggu giliran selama 15-20 tahun. Bahkan di beberapa daerah, disebutkan bahwa ada calon jamaah yang menunggu lebih dari 20 tahun.

    Muzzammil pun menyampaikan keprihatinannya atas tidak terbitnya visa jamaah haji furoda pada musim haji tahun ini lantaran dirinya mengetahui perasaan calon jamaah yang sudah mendaftar program haji itu.

    Para calon jamaah haji furoda, sambung dia, sudah rela mengeluarkan biaya yang cukup besar, mengajukan izin kepada keluarga, hingga terbayang-bayang melihat ka’bah.

    “Itu semua orang datang bukan mau bisnis, orang datang mau ibadah. Orang datang rela mengeluarkan biayanya,” tuturnya.

    Maka dari itu, ia mengutarakan harapannya agar para pemangku kepentingan, yakni Kementerian Agama, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, bisa memperbaiki hal tersebut dengan Kedutaan Arab Saudi.

    Haji furoda merupakan jenis ibadah haji khusus, yang dilaksanakan di luar kuota haji reguler yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan kata lain, calon jamaah haji yang memilih program haji furoda mengikuti sistem kuota yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

    Sebelumnya, Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj meminta publik tidak menyalahkan pemerintah atas tidak terbitnya visa jamaah haji furoda pada musim haji tahun ini, karena hal tersebut berada di luar tanggung jawab pemerintah dan murni menjadi urusan bisnis antara jamaah dan penyelenggara perjalanan.

    “Visa haji furoda belum juga diterbitkan oleh otoritas Arab Saudi sampai batas akhir pelayanan. Ini bukan tanggung jawab pemerintah karena berada di luar kuota resmi,” kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (30/5).

    Ia menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab terhadap kuota resmi yang terdiri atas 98 persen haji reguler dan 8 persen haji khusus.

    Sementara, visa furoda yang dikenal sebagai visa mujamalah merupakan jalur undangan yang diurus langsung oleh penyelenggara perjalanan dan tidak masuk dalam kuota nasional.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jemaah Haji Indonesia Jalan Kaki ke Mina, Kemenag Ungkap Penyebabnya

    Jemaah Haji Indonesia Jalan Kaki ke Mina, Kemenag Ungkap Penyebabnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan penyebab keterlambatan evakuasi jemaah haji 2025 dari Muzdalifah ke Mina. Kondisi tersebut mengakibatkan sebagian jemaah memutuskan untuk berjalan kaki akibat bus penjemput terlambat datang.

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, beberapa faktor menjadi penyebab utama kondisi tersebut.

    1. Jadwal dan Perputaran Bus Tidak Sesuai Rencana
    Menurut Hilman, jadwal keberangkatan bus dari Muzdalifah terganggu mulai pukul 00.00 waktu Arab Saudi (WAS) akibat antrean panjang ribuan bus. Hal ini menyebabkan jemaah khawatir dan kelelahan menunggu dalam kondisi fisik yang sudah lelah setelah wukuf di Arafah.

    2. Jemaah Mulai Jalan Kaki Tanpa Koordinasi
    Akibat keterlambatan bus, jemaah membuka pintu keluar Muzdalifah secara mandiri dan memilih berjalan kaki ke Mina. “Hal ini memunculkan arus pergerakan spontan tanpa kendali,” kata Hilman dalam keterangannya, Sabtu (7/6/2025).

    Bahkan, pada Jumat (6/6/2025) pagi, arus pejalan kaki semakin masif karena kekhawatiran jemaah tidak akan dijemput hingga siang hari. Kondisi ini menambah kepadatan di jalur utama yang semestinya digunakan bus shuttle.

    3. Lansia dan Jamaah Risiko Tinggi Diminta Tunggu Bus
    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akhirnya melepaskan sebagian jemaah berjalan kaki. Namun, tetap mengimbau jamaah lansia dan risiko tinggi (risti) untuk tetap menunggu penjemputan, guna mencegah kelelahan dan risiko kesehatan.

    4. Langkah Darurat dan Bantuan Saudi
    PPIH segera berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (Kemenhaj) dan mitra lokal sejak pukul 03.12 WAS untuk percepatan pengiriman bus dan bantuan logistik. “Empat kontainer bantuan berupa air minum, makanan ringan, dan pelindung panas tiba pukul 08.50 WAS,” jelas Hilman.

    5. Evakuasi Jemaah Selesai Pukul 09.40 WAS
    Meski target evakuasi dari Muzdalifah ke Mina adalah pukul 09.00 WAS, proses ini berhasil diselesaikan 40 menit kemudian, yakni pada pukul 09.40 WAS. Jemaah haji Indonesia sudah dipindahkan dari Muzdalifah.

    Hilman menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan mengapresiasi respon cepat dari pihak Pemerintah Saudi dalam menangani situasi di lapangan. “Langkah mitigasi dan koordinasi intensif berhasil meminimalkan dampak lebih besar,” tegas Hilman.

  • Seorang Jemaah Haji Asal Pamekasan Wafat Usai Laksanakan Wukuf

    Seorang Jemaah Haji Asal Pamekasan Wafat Usai Laksanakan Wukuf

    Pamekasan (beritajatim.com) – Seorang jemaah haji Pamekasan, Hasiyeh binti Habidin asal Desa Palengaan Dhaja, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, wafat usai melaksanakan ibadah wukuf di Arafah.

    Jemaah haji berusia 87 tahun tersebut, merupakan jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 95 Embarkasi Surabaya, ia meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan insentif dari tim medis, Kamis (5/6/2025).

    “Almarhumah meninggal dunia sekitar pukul 19.30 Waktu Arab Saudi pasca pelaksanaan wukuf di Arafah, beliau meninggal dunia setelah dilakukan perawatan oleh tim medis,” kata Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, Sabtu (7/6/2025).

    Selain itu pihaknya menyampaikan jika almarhumah wafat seiring dengan usia yang sudah masuk katagori lanjut. “Selain karena lanjut usia, almarhumah juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi,” ungkapnya.

    “Saat meninggal dunia, almarhumah didampingi sejumlah keluarga yang juga tercatat sebagai jemaah haji. Mulai dari suami, anak hingga menantu juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhumah,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya jemaah haji Pamekasan, sekaligus bertatap almarhumah diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran.

    “Berdasar informasi yang kami terima, almarhumah Hasiyeh dimakankan di Pemakaman Sharae, Makkah, Arab Saudi, dan pemulasaran ditangani langsung Syarikah Rifad. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya,” pungkasnya. [pin/kun]

  • PKS: Usulan pemakzulan Wapres Gibran cerminan negara demokrasi

    PKS: Usulan pemakzulan Wapres Gibran cerminan negara demokrasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menilai usulan pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka merupakan cerminan negara demokrasi.

    Apalagi, kata dia, para inisiator usulan tersebut merupakan para pejabat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan sebagainya, yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Tentu PKS menghormati berbagai dinamika politik yang ada,” ujar Muzzammil dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu.

    PKS, kata dia, bekerja sebagai partai dan anggota dewan secara konstitusional. Sejauh semua hal berlangsung secara konstitusional, PKS baru akan terlibat di dalamnya.

    Muzzammil mengaku tetap berharap dan berdoa bagi kepemimpinan terbaik untuk Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan kegembiraan 280 juta rakyat Indonesia, yang PKS berada di dalamnya.

    Dengan demikian, dikatakan bahwa PKS selalu berusaha sekuat mungkin, di Dewan Perwakilan Rakyat (RI) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di daerah, dalam berbuat yang terbaik untuk kesuksesan tersebut.

    “Jamaah haji kami di Makkah, tempat yang makbul berdoa, ibadah kami di sini, kami mengimbau, kami semua ya, berdoa untuk kebaikan bangsa dan negara ke depan,” ucap dia.

    Adapun Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengirimkan surat ke DPR RI perihal usulan pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

    Surat yang memiliki tanggal 26 Mei 2025 tersebut, ditujukan ke Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI periode 2024-2029 dan Ketua DPR RI periode 2024-2029.

    Surat tersebut antara lain ditandatangani oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafi Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum membaca surat usulan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dia pun menjelaskan bahwa saat ini DPR RI tengah memasuki masa reses. Namun, dia mengaku mendatangi kantornya untuk menandatangani surat-surat terkait tugasnya sebagai legislator, dan belum menemukan surat itu di mejanya.

    “Ya belum baca, bagaimana menanggapi?” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (4/6).

    Menurut dia, surat tersebut masih berada di Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI dan belum diteruskan ke Pimpinan DPR RI. Saat dia di kompleks parlemen, dia pun belum bertemu dengan Sekjen DPR RI.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Makna Kurban dan Haji Menurut Ketua PP Muhammadiyah: Lebih dari Sekadar Idul Adha!

    Makna Kurban dan Haji Menurut Ketua PP Muhammadiyah: Lebih dari Sekadar Idul Adha!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar, mengingatkan para jamaah haji untuk tidak hanya menjalani prosesi ibadah selama di Makkah, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai dari haji dalam kehidupan sehari-hari, terutama semangat berkorban demi kepentingan bersama.

    “Yang penting dalam haji ini bukan hanya prosesi yang dijalani selama 3 atau 4 hari di Makkah. Tetapi, lebih penting lagi adalah nilai dari haji dan maknanya yang dapat kita terapkan sesudah musim-musim haji,” ujar Syamsul Anwar dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu.

    Syamsul berharap pelaksanaan ibadah haji dapat memberikan bekas dan membentuk karakter baik bagi setiap individu Muslim yang menjalankannya. “Yaitu, adanya satu semangat berkorban untuk kepentingan hidup bersama yang lebih baik,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan bahwa kurban bukan sekadar ritual Idul Adha, melainkan simbol penting ajaran Islam tentang pengorbanan demi kemaslahatan umat. “Kurban itu menyimbolkan satu ajaran yang penting dalam Islam, yaitu bagaimana setiap individu Muslim dapat berkorban untuk satu kepentingan bersama yang lebih besar,” tutur Syamsul.

    Nilai tersebut mencakup upaya meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin bagi umat.

    Sementara itu, hampir dua juta Muslim dari seluruh dunia memulai perjalanan spiritual ibadah haji di Arab Saudi. Kementerian Agama RI menyatakan jamaah haji Indonesia telah meninggalkan Muzdalifah pada 10 Zulhijah, Jumat (6/6), menandai berakhirnya tahapan mabit (bermalam) dalam ibadah haji. (*/ant)