Topik: haji

  • Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Kunjungan Wisman Meningkat, Khofifah: Destinasi Wisata Jatim Makin Dilirik Dunia

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur yang dirilis pada tanggal 2 Juni 2025, pada bulan April 2025 jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 24.800 kunjungan.

    Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 58,50 persen dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2025 yang mencapai 15.647 kunjungan.

    Sementara secara kumulatif kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai 81.771 kunjungan.

    “Alhamdulillah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap Jawa Timur sebagai destinasi wisata semakin meningkat,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela melaksanakan ibadah haji di Madinah, Selasa (10/6/2025).

    Dilihat dari negara asalnya, dari jumlah total kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Australia sebagai penyumbang wisman terbesar.

    Pada periode April 2025 jumlah kunjungan wisman terbesar merupakan warga negara berkebangsaan Tiongkok sebanyak 8.471 kunjungan dengan peranan sebesar 34,16 persen terhadap total wisman yang masuk melalui pintu Juanda.

    “Disusul dari warga negara berkebangsaan Malaysia sebanyak 5.267 kunjungan, serta wisman warga negara yang
    berkebangsaan Singapura sebanyak 1.754 kunjungan. Kunjungan dari warga negara Thailand mengalami peningkatan terbesar dibandingkan Maret 2025 yaitu sebesar 403,82 persen atau dari 131 di bulan Maret menjadi 660 kunjungan pada April,” jelasnya.

    Ia menilai hal ini sebagai hasil nyata dari kerja keras berbagai pihak dalam menjaga kualitas layanan dan daya tarik destinasi wisata di Jawa Timur.

    “Angka ini adalah sinyal kuat bahwa promosi dan penguatan destinasi kita mulai berhasil. Brand pariwisata Jawa Timur semakin dikenal, dan ini adalah hasil kerja bersama seluruh pihak yang terus menjaga daya saing dan kualitas layanan pariwisata,” ujarya.

    Pemprov Jatim kata Khofifah, terus menggencarkan kebijakan strategis di sektor pariwisata, seperti pengembangan kawasan unggulan Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, Pantai Selatan, hingga destinasi budaya di Madura.

    Ia menjelaskan, pembangunan sektor ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga menyentuh aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

    “Kami ingin pariwisata Jawa Timur tumbuh secara berkelanjutan, tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal,” katanya

    Khofifah juga menaruh perhatian besar pada konektivitas sebagai faktor penentu dalam meningkatkan jumlah kunjungan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov sedang aktif menjajaki kerja sama dengan berbagai maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung ke Juanda dari sejumlah kota besar di Asia dan Timur Tengah. Sebelumnya, telah dibuka penerbangan langsung rute Thailand-Surabaya dan Guangzhou-Surabaya.

    “Konektivitas udara adalah kunci. Kita sedang aktif menjalin komunikasi dengan maskapai regional dan internasional agar semakin banyak rute direct flight menuju Surabaya. Semakin mudah aksesnya, semakin tinggi potensi kunjungan,” tegasnya.

    Guna menjawab kebutuhan wisatawan era digital, Khofifah menyebut Pemprov juga memiliki Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (SIDITA) dan Majapahit Digital (Majadigi). Platform digital yang memudahkan wisatawan mendapatkan informasi, melakukan reservasi, hingga menikmati berbagai promo wisata. Langkah ini sejalan dengan tren digitalisasi yang menjadi kebutuhan utama wisatawan global.

    “Wisatawan saat ini tidak hanya mencari tempat, tapi juga pengalaman yang cepat, mudah, dan nyaman. Melalui digitalisasi, kita memperluas jangkauan promosi sekaligus meningkatkan kepuasan pengunjung,” ucap Khofifah.

    Di tingkat internasional, Jatim kata Khofifah, terus memperkuat branding melalui partisipasi aktif di ajang promosi wisata global.

    Peran diaspora dan duta wisata juga dioptimalkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata Jatim secara luas.

    “Kita tidak hanya memperkenalkan keindahan alam, tapi juga menjual keunikan budaya dan kekayaan nilai-nilai lokal. Ini adalah diplomasi budaya yang sangat efektif dalam memperkuat daya tarik pariwisata kita,” jelasnya.

    Khofifah juga memastikan bahwa keamanan, kenyamanan, dan standar pelayanan wisata tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Pemprov Jatim terus mendorong pelaku usaha pariwisata untuk memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), sekaligus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan dan sertifikasi.

    “Kepercayaan wisatawan adalah segalanya. CHSE bukan hanya soal protokol kesehatan, tapi juga bagian dari pelayanan. Pelayanan yang profesional dan berstandar tinggi akan membuat wisatawan merasa aman dan dihargai,” tutur Khofifah.

    Menurut Khofifah, pariwisata adalah sektor strategis yang memiliki efek ganda terhadap ekonomi masyarakat, UMKM, dan pelestarian budaya. Oleh karena itu, ia terus mendorong pengembangan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.

    “Pariwisata bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tapi juga tentang dampak. Ketika pariwisata tumbuh, ekonomi daerah bergerak, budaya terangkat, dan masyarakat sejahtera. Maka itu, mari kita jaga momentum ini bersama,” pungkasnya.

    Khofifah berharap peningkatan kunjungan wisman ke Jawa Timur dapat terus berlanjut secara konsisten, dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif di berbagai wilayah.

    Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keramahan, kebersihan, dan kenyamanan di setiap destinasi sebagai wajah Jawa Timur di mata dunia.

    “Saya minta sinergitas terus dijaga, semua elemen di Jatim harus ikut berperan aktif dalam menjaga citra baik daerah kita. Setiap senyuman, pelayanan yang ramah, dan kebersihan lingkungan adalah bentuk promosi yang paling nyata di mata wisatawan,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Umrah Dibuka Lagi 11 Juni 2025, Visa Terbit Sehari Sebelumnya

    Umrah Dibuka Lagi 11 Juni 2025, Visa Terbit Sehari Sebelumnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Arab Saudi resmi membuka kembali umrah usai musim haji pada  Rabu, 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H. Jemaah dari seluruh dunia sudah bisa kembali menunaikan ibadah tersebut setelah masa penutupan sementara selama puncak ibadah haji.

    Mengutip laporan Saudi Gazette, Selasa (10/5/2025),  visa umrah akan mulai diterbitkan pada Selasa, 10 Juni 2025 atau 14 Zulhijah. Jadwal ini merupakan bagian dari kalender resmi musim umrah 1447 Hijriah yang diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Kalender tersebut memuat sejumlah informasi penting, termasuk tanggal penerbitan visa, kerja sama dengan agen perjalanan luar negeri, serta batas waktu kedatangan dan kepulangan jemaah asing.

    Sebelumnya, umrah memang ditangguhkan selama musim haji. Pemerintah menetapkan bahwa mulai 1 Zulkaidah 1446 H atau 29 April 2025, jemaah umrah tidak diperbolehkan lagi berada di Tanah Suci. Penangguhan ini berlaku untuk warga lokal, ekspatriat, hingga pemegang semua jenis visa, dan akan berlangsung hingga 14 Zulhijah 1446 H.

    Adapun batas akhir untuk penerbitan visa umrah musim berikutnya ditetapkan pada 1 Syawal 1447 H atau 20 Maret 2026. Sedangkan tanggal terakhir jemaah diperbolehkan masuk Arab Saudi adalah 3 April 2026 (15 Syawal 1447 H). Setelah itu, semua jemaah wajib meninggalkan Kerajaan paling lambat 18 April 2026 (1 Zulkaidah 1447 H).

    Kementerian menyatakan bahwa pengaturan ini bertujuan agar pelaksanaan umrah lebih tertib dan pelayanan terhadap jemaah makin optimal.

    Sebagai catatan penting, pemerintah Arab Saudi juga menegaskan larangan keras mengajukan visa kunjungan biasa untuk keperluan haji. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenai denda sebesar SAR 100.000 atau sekitar Rp 441 juta, dan bisa dikenakan berlipat jika dilakukan oleh beberapa orang.

    Dengan dibukanya kembali akses ibadah umrah pada 11 Juni 2025, jutaan umat Islam dari berbagai negara dipastikan bersiap kembali memenuhi Tanah Suci. Bagi yang berencana berangkat, pastikan visa resmi telah diterbitkan dan semua syarat dipenuhi agar ibadah berjalan lancar dan sesuai aturan.

  • 10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah haji merupakan ibadah wajib dan salah satu rukun Islam yang kelima. Namun, tidak semua umat Islam memiliki kemampuan untuk menunaikannya secara langsung.

    Kemampuan ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga terkait dengan takdir, kesehatan, dan kesempatan. Meski demikian, Allah Swt Maha Adil. Bagi yang belum mampu, masih terbuka jalan lain untuk mendapatkan pahala setara haji melalui berbagai amalan yang diajarkan Rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya.

    Kenapa Ibadah Haji Sangat Istimewa?

    Haji adalah bentuk totalitas pengabdian seorang muslim, melibatkan fisik, harta, dan spiritualitas. Dalam hadis riwayat Bukhari dan muslim, disebutkan:

    الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

    Artinya: “Haji yang mabrur tidak ada balasan lain baginya selain surga” (HR Bukhari dan Muslim).

    Namun, bagi yang belum bisa menunaikannya, jangan berkecil hati. Beberapa amalan yang pahalanya setara ibadah haji bisa dilakukan dengan niat ikhlas dan konsistensi.

    Amalan-amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji

    Berdasarkan penjelasan dari Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M Ishom el-Saha, yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), terdapat sejumlah amalan harian yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebutkan dalam berbagai hadis bahwa amalan-amalan tersebut bisa mendatangkan pahala setara dengan ibadah haji dan umrah.

    1. Membantu saudara yang kekurangan

    Dalam Islam, menolong sesama adalah perintah yang sangat dianjurkan. Dalam sebuah atsar dari Sayyidina Hasan bin Ali disebutkan:

    مَشْيُكَ فِي حَاجَةِ أَخِيكَ الْمُسْلِمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حَجَّةٍ بَعْدَ حَجَّةٍ

    Artinya: “Langkahmu untuk membantu kebutuhan saudaramu adalah lebih mulia dari haji berulang-ulang”.

    Hal ini menunjukkan bahwa amal sosial seperti membantu sesama tidak hanya berdampak pada kemaslahatan umat, tetapi juga mendatangkan ganjaran besar dari Allah.

    2. Berbakti kepada orang tua

    Berbakti kepada orang tua, terutama ibu, adalah salah satu amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Dalam hadis disebutkan:

    عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم وصى رجلاً ببر أمه وقال له: “أنت حاج ومعتمر ومجاهد” ويعني: إذا برها

    Artinya: Dari Anas Ra, bahwa Nabi SAW pernah berpesan kepada seseorang untuk berbakti kepada ibunya. Beliau bersabda, “Kamu seperti berhaji, berumrah, dan berjihad di jalan Allah”.

    Amalan ini menunjukkan bahwa kebaikan terhadap orang tua setara dengan amalan ibadah paling agung dalam Islam.

    3. Menjalankan tugas sesuai keahlian

    Bekerja demi kemaslahatan umat dan bangsa adalah bagian dari ibadah. Apapun profesi kita—selama dijalankan dengan ikhlas dan bertujuan untuk kemaslahatan—dapat bernilai pahala besar di sisi Allah.

    Seorang guru yang mengajar, dokter yang mengobati, atau petani yang menanam dengan niat ibadah bisa mendapatkan balasan seperti pahala besar, termasuk pahala setara haji.

    4. Menjaga lisan dari menyakiti orang lain

    Mengontrol lisan merupakan bentuk jihad. Dalam atsar disebutkan:

    قَالَ الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ: مَا حَجٌّ وَلَا رِبَاطٌ وَلَا جِهَادٌ أَشَدُّ مِنْ حَبْسِ اللِّسَانِ

    Artinya: “Tidak ada amalan haji, penjagaan perbatasan, dan jihad yang lebih berat dari menahan lisan.”

    Menahan diri dari ghibah, fitnah, dan ucapan menyakitkan sangat dihargai dalam Islam karena menunjukkan pengendalian diri dan menjaga ukhuwah.

    5. Salat Isya dan Subuh berjamaah

    Amalan ini sangat ringan dilakukan tetapi berat pahalanya. Dalam riwayat disebutkan:

    قال عقبة بن عبد الغافر: صلاة العشاء في جماعة تعدل حجة وصلاة الغد في جماعة تعدل عمرة

    Artinya: “Salat Isya berjamaah setara dengan haji, dan salat Subuh berjamaah setara dengan umrah”.

    Ini menunjukkan pentingnya salat berjamaah, khususnya pada waktu-waktu yang berat dilakukan seperti Isya dan Subuh.

    6. Zikir setelah salat Subuh hingga terbit matahari, lalu salat Isyrak

    Dalam hadis Tirmidzi disebutkan:

    من صلى الصبح في جماعة ثم جلس في مصلاه يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كان له مثل أجر حجة وعمرة تامة تامة تامة

    Artinya: “Siapa yang salat Subuh berjamaah, duduk berzikir hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka ia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna”.

    Ini menunjukkan bahwa ketekunan dalam zikir dan ibadah pagi sangat tinggi nilainya.

    7. Bersuci di rumah, menuju masjid untuk salat wajib

    Dalam hadis Nabi SAW disebutkan:

    عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من تطهر في بيته ثم خرج إلى المسجد لأداء صلاة مكتوبة فأجره مثل أجر الحاج المحرم، ومن خرج لصلاة الضحى كان له مثل أجر المعتمر

    Artinya: “Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian keluar ke masjid untuk mengerjakan salat wajib, maka pahalanya seperti pahala haji. Dan yang keluar untuk salat Duha mendapat pahala seperti pahala umrah”.

    Amalan ini mengajarkan pentingnya kebersihan dan keutamaan berjamaah di masjid.

    8. Puasa tarwiyah dan arafah

    Di antara hari-hari mulia dalam Islam adalah 10 hari pertama bulan Zulhijah. Terutama pada tanggal 8 (tarwiyah) dan 9 (arafah), puasa sangat dianjurkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

    Artinya: “Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (HR Muslim).

    Pahalanya sangat besar bahkan setara dengan ibadah haji karena dilakukan bersamaan dengan waktu pelaksanaan haji.

    9. Menuntut ilmu di masjid

    Menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia. Dalam hadis disebutkan:

    من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرًا أو يعلمه كان له كأجر حاج تامًا حجته

    Artinya: “Barangsiapa pergi ke masjid hanya untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna” (HR At-Thabrani).

    10. Datang awal ke salat Jumat

    Mereka yang datang lebih awal untuk salat Jumat mendapatkan pahala yang lebih besar. Dalam beberapa riwayat, pahala orang yang datang paling awal diibaratkan seperti yang menyembelih unta, kemudian kambing, ayam, lalu telur. Pahala ini menunjukkan urgensi untuk segera memenuhi panggilan ibadah.

    Allah Swt membuka banyak pintu untuk meraih pahala besar bagi hamba-Nya. Meski tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji, tetapi setiap muslim bisa mendapatkan pahala setara haji dengan amal-amal yang ringan namun bernilai tinggi. Wallahu a’lam.

  • Afgan Ucap Syukur Jadi Haji setelah Lempar Jamrah dan Tahalul

    Afgan Ucap Syukur Jadi Haji setelah Lempar Jamrah dan Tahalul

    Afgan membagikan momen haru seusai menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Afgan pun resmi menjadi “Pak Haji”.

    Jakarta, Beritasatu.com — Penyanyi Afgan Syahreza atau Afgan membagikan momen haru seusai menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Afgan pun resmi menjadi “Pak Haji”.

    Afgan menuntaskan rukun haji terakhirnya, yakni melontar jumrah aqabah di Jamarat dan menjalani tahalul (mencukur rambut), yang menandai dirinya telah resmi menjadi “Pak Haji”.

    Afgan tampak ceria saat bersiap melempar jumrah. Dengan suasana yang penuh semangat, ia memperlihatkan kerikil-kerikil kecil yang sudah dikumpulkan untuk menjalankan salah satu ibadah inti di Mina.

    “Hey, kita lagi ngelontar nih, habis dari Ula,” ucap Afgan dikutip dari Instagram miliknya.

    Tak lama, ia pun melontarkan batu-batu kecil itu sambil mengucapkan takbir.

    “Bismillah, Allahu Akbar!” serunya.

    Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah hajinya, Afgan langsung mengungkapkan rasa syukurnya karena telah resmi menjadi haji.

    “Alhamdulillah, resmi jadi Pak Haji,” ujarnya.

    Menariknya, Afgan mengaku menunaikan ibadah haji seorang diri, tanpa didampingi rombongan keluarga maupun kerabat. Meski sempat ragu dan nekat, ia justru mengaku perjalanan spiritualnya kali ini dipenuhi berbagai kemudahan.

    “Alhamdulillah… completed my first Hajj. It’s been a beautiful wholesome spiritual journey, terlebih karena gue berangkat sendiri,” tutupnya.

    Perjalanan haji Afgan langsung disambut doa dan pujian dari penggemarnya. Banyak yang mendoakan agar ibadah hajinya mabrur dan memberi dampak positif dalam kehidupannya ke depan, baik secara spiritual maupun karier.

  • Ivan Gunawan Menangis setelah Menyelesaikan Ibadah Haji 2025

    Ivan Gunawan Menangis setelah Menyelesaikan Ibadah Haji 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus desainer Ivan Gunawan meneteskan air matanya setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji 2025. Ia berharap agar ibadah hajinya diterima oleh Allah Swt.

    “Alhamdulillahirabbil alamin, selesai sudah semua rangkaian ibadah haji yang saya lakukan di sini. Insyaallah, Allah meridai dan menerima ibadah haji saya dan semua rombongan. Semoga menjadi haji yang mabrur,” kata Ivan Gunawan sambil menangis dikutip dari Instagram miliknya, Senin (9/6/2025).

    Sahabat Ruben Onsu itu menyebut, dirinya bersama rombongan akan segera bersiap untuk kembali ke Indonesia.

    Ia pun mengucapkan terima kasih atas segala nikmat dan kemudahan yang dirasakan selama menjalankan ibadah haji.

    “Terima kasih ya Allah atas nikmat dan rezeki serta kemudahan yang Kau berikan selama saya di tanah suci ini. Sampai jumpa di Tanah Air,” tambahnya.

    Salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan spiritual Ivan Gunawan adalah berhaji bersama mantan Wakil Presiden Indonesia ke-13, KH Ma’ruf Amin yang juga menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Wury Estu Handayani.

    “Alhamdulillah mendapatkan kesempatan naik haji bareng Bapak @kyai_marufamin,” tambahnya.

    Ivan Gunawan mengaku, takjub melihat kesederhanaan KH Ma’ruf Amin yang menunaikan ibadah haji tanpa protokoler dan pengawalan ketat, layaknya masyarakat biasa.

    “Beliau orang besar, tetapi terlihat menikmati ibadahnya tanpa protokoler dan penjagaan layaknya orang penting di negeri ini. Masyaallah, nikmat sekali melihat kiai,” imbuhnya.

    Ivan Gunawan juga menjalankan ibadah haji bersama sejumlah artis lainnya, termasuk Afgan Syahreza, Pasha “Ungu”, Eko “Patrio”, hingga Gus Miftah yang juga telah menyelesaikan seluruh rangkaian rukun hajinya dan kini resmi menyandang gelar Pak Haji.

  • Cerita Haru Ruben Onsu Gagal Berangkat Haji Pertamanya

    Cerita Haru Ruben Onsu Gagal Berangkat Haji Pertamanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Ruben Onsu harus menunda impiannya menunaikan ibadah haji pada 2025. Visa furada yang diajukan ditolak Pemerintah Arab Saudi, sehingga membuatnya gagal ke Tanah Suci meski sudah melakukan persiapan panjang.

    Yang membuat kisah ini semakin menyentuh, pada 2025 adalah tahun pertama Ruben Onsu sebagai mualaf. Keinginannya menunaikan rukun Islam kelima itu harus tertunda, meski ia ikhlas menerima kenyataan tersebut.

    Ruben Onsu membagikan kisah awalnya. Ia bercerita sempat diajak sahabat dekatnya, Ivan Gunawan untuk berhaji bersama saat Idulfitri lalu.

    “Ivan nawarin gue, ‘Oma, mau enggak haji?’. Di situ gue bilang, ‘enggak ah, nanti saja. Gue juga baru mualaf, jadi belum siap’,” ujar Ruben Onsu mengenang momen tersebut dikutip dari channel YouTube, Senin (9/6/2025).

    Ruben Onsu menambahkan dalam bayangannya, ia lebih ingin menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu sebelum berhaji. Namun, Ivan Gunawan tampak kecewa karena ajakannya ditolak.

    “Dia bilang, ‘Belagu lo’. Terus dia simpan lagi brosurnya. Padahal, dia menawarkan pas lagi ceramah, kayak ngasih hadiah Idulfitri,” kenang Ruben Onsu tersenyum.

    Tidak lama setelah menolak ajakan Ivan Gunawan, dua minggu kemudian Ruben Onsu mendapat tawaran berhaji dari seseorang yang sangat dihormati.

    Karena merasa tidak enak hati, ia pun menerima ajakan tersebut, meski dengan sedikit keraguan.

    Ruben Onsu sudah menjalani tiga kali manasik haji dan sudah menggelar acara perpisahan (walimatus safar). Namun, semua rencana harus kandas setelah visanya ditolak.

    “Gue ikhlas. Berarti belum dapat panggilan dari Allah. Namun niat itu ada, dan sekarang gue lebih memilih untuk mempersiapkan semuanya lebih matang sebelum nanti benar-benar dipanggil,” katanya.

  • Soroti Penyelenggaraan Haji 2025, DPR Usul Pembentukan Pansus

    Soroti Penyelenggaraan Haji 2025, DPR Usul Pembentukan Pansus

    Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Haji 2025, mengingat banyaknya jemaah yang kecewa dengan sejumlah pelayanan selama pelaksanaan puncak haji.

    Anggota Tim Pengawas Haji DPR, Muslim Ayub menyebut, pembentukan Pansus Haji 2025 diperlukan untuk mengevaluasi layanan katering, akomodasi hingga transportasi yang kini diprotes ribuan jemaah haji asal Indonesia.

    Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut juga membeberkan sejumlah jemaah bahkan ada yang sempat terlantar hingga berjam-jam dan menghabiskan waktu satu hari penuh di dalam kendaraan tanpa kejelasan.

    Menurut Muslim, hal itu menimbulkan kekecewaan di kalangan jemaah, sehingga tidak boleh kembali terulang pada musim haji tahun-tahun berikutnya.

    “Ketidakbecusan penyelenggara ini sangat terlihat. Karena itu, kami di DPR sebagai pengawas, bertanggung jawab melakukan evaluasi menyeluruh. Rencananya, kami akan mengusulkan pembentukan Pansus Haji di DPR RI,” kata Muslim, Senin (9/6/2025).

    Adapun, Pansus tersebut, jelas Muslim, akan menelusuri secara komprehensif pelaksanaan teknis ibadah haji mulai dari aspek katering, transportasi, akomodasi, hingga sistem pelayanan terhadap jemaah Indonesia selama di Tanah Suci.

    Dia juga menyoroti peristiwa inisiatif jemaah dari kloter Aceh yang memilih berjalan kaki sejauh 7 kilometer dari Muzdalifah ke Mina karena lamanya antrean bus. “Itu bentuk ikhtiar luar biasa. Tapi seharusnya tidak perlu terjadi kalau manajemen transportasi haji berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Muslim berharap agar persoalan penyelenggaraan haji yang terjadi pada tahun ini dapat menjadi pelajaran sehingga tidak kembali terjadi pada penyelenggaraan haji tahun 2026. Selain itu, dia juga mengapresiasi semangat para jemaah yang tetap sabar dalam menghadapi situasi sulit di tengah ibadah.

    “Haji bukan hanya soal ibadah, tapi juga soal martabat dan keselamatan jemaah. Pemerintah harus hadir dengan sistem yang tangguh dan manusiawi,” tutur Muslim.

    Dalam perkembangan lain, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti wacana revisi Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji dengan menekankan pentingnya pemisahan fungsi antara pengelolaan dana dan penyelenggaraan ibadah haji.

    “Kalau saya terus terang saja, lebih baik dipisah seperti sekarang. Cuma kemandirian BPKH [Badan Pengelola Keuangan Haji] betul-betul harus dijunjung tinggi karena ini menyangkut pengelolaan dana yang sangat penting,” kata Anwar.

    Dia menilai, pemisahan antara lembaga penyelenggara dan pengelola dana haji justru memperkuat efektivitas dan akuntabilitas.

    Kendati demikian, Anwar mengakui bahwa sistem yang ada saat ini belum tentu sempurna dan masih perlu evaluasi. “Apakah sudah sempurna atau belum, itu perlu dipelajari,” ujarnya.

    Dia memaparkan bahwa hasil dari pengelolaan dana haji selama ini digunakan untuk menyubsidi biaya keberangkatan jemaah. Namun, dia mengingatkan agar dana pokok tidak sampai digunakan untuk subsidi, karena hal itu bertentangan dengan aturan perundang-undangan.

    “Kalau tidak dikelola secara baik, bisa-bisa nanti termakan pokok. Menurut undang-undang, itu tidak boleh. Jangan sampai pokok terpakai untuk subsidi, itu tidak bisa. Oleh karena itu, manfaatkan hasil dari pengelolaan dana saja,” tuturnya.

  • Puncak Haji Selesai, PPIH Pastikan Tak Ada Jemaah Indonesia Tertinggal di Mina – Page 3

    Puncak Haji Selesai, PPIH Pastikan Tak Ada Jemaah Indonesia Tertinggal di Mina – Page 3

    Setelah proses pendorongan jemaah haji Indonesia ke hotelnya selesai, petugas pun melakukan penyisiran menyeluruh di area Mina sejak pukul 15.30 waktu setempat. Penyisiran dilakukan di seluruh tenda sektor, meliputi ad-hoc 1 hingga 8, serta markaz-markaz di bawah syarikah.

    Dalam penyisiran tersebut, ditemukan satu peserta haji yang tertinggal di tenda. Orang tersebut langsung diserahkan ke tim Misi Haji Indonesia di Mina, kemudian diarahkan ke Misfalah untuk selanjutnya dibawa ke Makkah.

    Selain itu, tim juga menemukan sejumlah barang milik jemaah yang tertinggal. Barang-barang tersebut diamankan dan dikumpulkan di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, sebelum diserahkan ke masing-masing sektor di Makkah.

    “Pukul 16.00 waktu Arab Saudi, kami nyatakan seluruh tenda jamaah Indonesia di Mina sudah kosong. Tidak ada lagi jamaah yang tertinggal. Kami pastikan clear,” kata Harun.

     

  • Bandara Soetta siap sambut kepulangan jamaah haji Indonesia mulai 12 Juni 2025

    Bandara Soetta siap sambut kepulangan jamaah haji Indonesia mulai 12 Juni 2025

    Sumber foto: Mus Mulyadi/elshinta.com.

    Bandara Soetta siap sambut kepulangan jamaah haji Indonesia mulai 12 Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Juni 2025 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – Kepulangan jamaah haji Indonesia tahun 1446 H/2025 M melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dimulai pada Kamis dini hari, 12 Juni 2025. Fase ini akan diawali dengan kedatangan jemaah dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG) dan Jakarta – Bekasi (JKS). Secara keseluruhan, sebanyak 51.314 jemaah dari kedua embarkasi tersebut akan tiba secara bertahap hingga 10 Juli 2025 menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines melalui Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta memastikan seluruh fasilitas pendukung dalam kondisi siap digunakan selama periode kepulangan. Mulai dari kelancaran proses kedatangan, sistem penanganan bagasi yang terintegrasi, hingga kesiapan layanan kesehatan melalui ruang khusus dan dukungan petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK).

    General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno‑Hatta, Dwi Ananda Wicaksana menyatakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta telah menyiapkan sejumlah langkah operasional untuk mendukung masa kepulangan jemaah haji tahun in.

    “Kami siap menyambut kepulangan jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta. Seperti pada fase keberangkatan, kami telah melakukan persiapan sejak awal untuk mendukung kelancaran fase kepulangan jemaah, mulai dari penyesuaian alur layanan hingga kesiapan personel dan fasilitas,” ujar Dwi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Mus Mulyadi, Senin (9/6). 

    Lebih lanjut, Dwi Ananda menambahkan pihaknya berharap seluruh proses kepulangan berjalan lancar hingga akhir, dan menjadi penutup yang baik dari perjalanan ibadah jemaah haji tahun 2025.

    “PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk menjaga kelancaran dan ketertiban layanan kepulangan jemaah haji di terminal kedatangan,” ujarnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Komisi VIII DPR dan pemerintah siapkan revisi dua UU terkait haji

    Komisi VIII DPR dan pemerintah siapkan revisi dua UU terkait haji

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Komisi VIII DPR dan pemerintah siapkan revisi dua UU terkait haji
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Juni 2025 – 20:56 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Abidin Fikri mengatakan bahwa Pemerintah bersama DPR RI akan melakukan langkah strategis dengan merevisi dua undang-undang penting terkait haji, yakni Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji.

    Revisi tersebut dinilai menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan ekosistem haji Indonesia yang adaptif terhadap kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi.

    “Dua undang-undang ini akan diubah secara sinergis. Kami perlu mendalami lebih jauh agar revisi yang dilakukan bisa menyesuaikan dengan kebijakan terbaru dari Arab Saudi, termasuk soal visa non haji yang kini dilarang masuk ke kota suci,” ujar Abidin dalam keterangannya, Senin.

    Ia menyebut kebijakan Arab Saudi dalam pembatasan jamaah non haji yang datang ke Tanah Suci tahun ini patut menjadi perhatian. Banyak kasus deportasi hingga penahanan jamaah karena penggunaan visa tidak sesuai.

    Menurutnya, hal ini menjadi sinyal penting bahwa penyelenggaraan haji Indonesia harus lebih adaptif dan terstruktur dari sisi regulasi.

    “Ke depan, kita perlu memastikan bahwa regulasi dan kemampuan kita mampu menjawab perubahan yang dilakukan Arab Saudi. Karenanya, UU Penyelenggaraan Haji dan UU Pengelolaan Keuangan Haji akan kami revisi dengan mempertimbangkan dinamika ini,” ujarnya.

    Abidin juga menekankan pentingnya reformasi dalam pengelolaan keuangan haji.

    Ia mendorong agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa menghadirkan terobosan dalam bentuk investasi yang secara langsung menguntungkan ekosistem haji.

    “Ekosistem haji itu mencakup layanan perhotelan, transportasi, hingga konsumsi. Itu semua harus jadi sasaran investasi yang dikelola secara profesional dan syar’i. Jangan sampai dana setoran jamaah tidak memberi manfaat optimal,” kata Abidin.

    Ia menambahkan bahwa pengelolaan keuangan haji harus sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip syariat Islam. Dana yang disetor jamaah harus dihindarkan dari praktik riba dan investasi yang tidak halal.

    “Ini bukan hanya soal efisiensi dan manfaat, tapi juga soal amanah dan keberkahan dalam penyelenggaraan ibadah haji,” tuturnya.

    Sumber : Antara