Topik: haji

  • Terkait Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2025, Menag Sebut Karena Sistem Baru

    Terkait Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2025, Menag Sebut Karena Sistem Baru

    Bisnis.com, JEDDAH — Penyelenggaraan ibadah haji 2025 tidak lepas dari hambatan dan kekurangan. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang berkesempatan menyapa jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah jelang kepulangan ke Tanah Air, mengatakan sistem baru dengan 8 syarikah terlibat menyebabkan sejumlah penyesuaian dalam pelayanan kepada jemaah. 

    Meski demikian, dia mengapresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pihak Pemerintah Arab Saudi yang telah memungkinkan hajatan besar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini hampir rampung dengan beberapa catatan prestasi. 

    “Memang di awal-awal ada krusial karena kami pakai sistem baru ya. Ada keterlambatan penemuan hotel, tetapi itu teratasi semuanya sih sebetulnya, tidak ada yang sampai terbengkalai, terlantar,” katanya di Bandara Jeddah, Minggu (15/6/2025). 

    Salah satu indikator catatan prestasi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yakni turunnya jumlah jemaah haji yang wafat. Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Mingu (15/6/2026) tercatat ada 279 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci, turun dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 461 jiwa. 

    “Alhamdulillah terjadi pengurangan jumlah kematian. Itu juga salah satu indikator yang sangat penting,” katanya. 

    Menag mengajak semua pihak untuk tidak mendramatisasi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji, melainkan menjadikan hal itu sebagai catatan untuk perbaikan ke depan. 

    Dengan tidak mengecilkan kepentingan jemaah yang terdampak kebijakan sistem baru tahun ini, Menag mengatakan keterlambatan dan kemacetan selalu terjadi setiap tahun pada musim haji di Tanah Suci karena padatnya jemaah dari seluruh dunia. 

    “Jadi yang penting buat kami adalah seluruh jemaah kita itu menyelenggarakan ibadah hajinya. Tidak ada yang tidak terangkut ke Arafah. Tidak ada yang terangkut melalui Muzdalifah. Tidak ada yang tidak ke Mina” katanya. 

    Kini, jemaah haji Indonesia berangsur pulang ke Tanah Air, gelombang pertama melalui Bandara Jeddah, dilanjutkan dengan gelombang kedua melalui Bandara Madinah. Menurut Siskohat, hingga Minggu (15/6/2025) pukul 15:41 Waktu Arab Saudi (WAS) sudah ada 64 kelompok terbang (kloter) dari 525 kloter yang tiba di Indonesia, dengan total 25.011 jemaah. 

  • Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Pulang Dua Barang Ini

    Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Pulang Dua Barang Ini

    Bisnis.com, JEDDAH — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan kepada seluruh jemaah haji Indonesia agar memperhatikan ketentuan barang bawaan yang diperbolehkan masuk ke kabin pesawat.

    Salah satu poin penting yang kerap terabaikan adalah larangan membawa payung dan kabel rol ke dalam kabin saat kepulangan ke Tanah Air.

    Larangan ini dikeluarkan mengacu pada ketentuan keselamatan penerbangan internasional yang berlaku di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, serta peraturan maskapai.

    Barang-barang tersebut dikategorikan sebagai barang yang dapat mengganggu keselamatan atau kenyamanan penerbangan.

    “Jemaah diimbau tidak membawa kabel rol atau payung ke kabin. Benda-benda tersebut termasuk dalam daftar barang yang dilarang dibawa ke dalam kabin pesawat. Silakan masukkan ke dalam koper besar yang akan dimuat di bagasi,” kata Sekretaris Daerah Kerja Bandara PPIH, Ihsan Faisal di Jeddah, Minggu (15/6/2025).

    Selain dua barang tersebut, PPIH juga mengingatkan agar jemaah tidak membawa benda tajam, cairan lebih dari 100 ml, serta barang-barang yang mudah meledak atau terbakar ke dalam kabin.

    Ihsan menambahkan, larangan ini bukan semata aturan formalitas, tetapi merupakan bagian dari prosedur keamanan internasional demi keselamatan bersama. Jika ditemukan membawa barang terlarang saat pemeriksaan akhir, jemaah akan diminta untuk mengeluarkannya, bahkan tidak menutup kemungkinan barang tersebut disita petugas bandara.

    “Petugas kami di bandara juga akan terus memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada jemaah agar proses kepulangan berjalan tertib dan aman,” katanya.

    Dengan memperhatikan ketentuan ini, jemaah diharapkan bisa kembali ke Tanah Air dengan nyaman tanpa hambatan di pintu pemeriksaan keamanan bandara.

  • Soal Petugas Nebeng Haji, Menag: Yang Penting Menjalankan Tugas

    Soal Petugas Nebeng Haji, Menag: Yang Penting Menjalankan Tugas

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara mengenai tudingan banyaknya petugas haji tahun ini yang yidak maksimal menjalankan tugasnya, karena sembari menjalankan ibadah haji. Nasaruddin mengatakan tidak etis mengatakan petugas haji nebeng menjalankan haji. 

    Menurutnya, yang terpenting adalah petugas menjalankan fungsinya semaksimal mungkin. 

    “Kalau menunggu orang yang sudah haji baru menjadi petugas, bagaimana caranya kan? Ada polisi kita, ada tentara kita kan juga enggak pernah naik haji. Yang penting buat saya itu adalah mereka menjalankan tugas atau enggak? Apa artinya yang sudah haji tetapi kalau dia urus, bukan petugasnya yang mengurus tapi itu petugasnya diurus,” kata Nasaruddin di Bandara Kkng Andulaziz Jeddah, Minggu (15/6/2025). 

    Menag melanjutkan, pada praktiknya banyak petugas yang kehilangan sebagian besar waktu istirahatnya karena menjalankan tugas. Pernyataan bahwa petugas nebeng haji, hanya akan mengecilkan kerja-kerja petugas yang telah berjibaku dengan kondisi di lapangan yang tidak mudah. 

    “Jangan kita mengatakan itu nebeng itu haji, ya memang mungkin tetapi bagi saya jangan melukai perasaannya mereka. Mereka itu tidurnya di lapangan. Kasihan itu. Ya jadi saya tidak ingin melemahkan, mengecilkan prestasi petugas kita tahun ini,” katanya. 

    Dia melanjutkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tentu tidak luput dari kekurangan dan kelalaian petugas. Akan tetapi, hendaknya kekurangan-kekurangan itu tidak mengecilkan peran petugas haji yang sebagian besar telah melaksanakan fungsinya. 

    “Ini lah yang terbaik ya. Pengakuan juga dari seluruh dunia bahwa tahun ini adalah tahun pelaksanaan haji yang terbaik. Kesediaan pemerintah Saudi Arabia menciptakan suatu sistem yang luar biasa ya,” lanjut Menag. 

    Sebelumnya, pernyataan banyaknya petugas yang nebeng haji diungkapkan Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurutnya, sejumlah peristiwa yang merugikan jemaah pada penyelenggaraan haji tahun ini, salah satunya, karena peran petugas yang belum maksimal. 

    Sebagai pihak akan menjadi penyelenggara haji mulai tahun depan, Dahnil pun sempat mengatakan seleksi petugas perlu diperketat, hingga persyaratan sudah pernah berhaji. 

  • Kisah Amou Haji, ‘Pria Terkotor di Dunia’ yang Meninggal Dunia setelah Mandi

    Kisah Amou Haji, ‘Pria Terkotor di Dunia’ yang Meninggal Dunia setelah Mandi

    Khadijah Nur Azizah – detikHealth

    Minggu, 15 Jun 2025 18:00 WIB

    Jakarta – Seorang pria Iran dijuluki ‘pria terkotor di dunia’ karena tak mandi sama sekali selama 60 tahun. Secara mengejutkan, dia meninggal tak lama setelah mandi.

  • Jemaah Haji yang Tiba di RI Diminta Segera Periksa Jika Gejala Sakit

    Jemaah Haji yang Tiba di RI Diminta Segera Periksa Jika Gejala Sakit

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebagian jemaah haji sudah tiba di Indonesia usai melaksanakan ibadah Haji. Bagi yang sudah tiba di tanah air dan mengalami gejala sakit, diimbau untuk segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

    Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, M Imran, menjelaskan Gejala sakit tersebut bisa timbul karena kondisi yang kurang fit usai perjalanan ibadah haji.

    “Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas,” kata dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (15/6/2025).

    Imran mengatakan, apabila gejala tersebut dirasakan kurang dari 14 hari sejak tiba dari tanah suci, segera periksa. “Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan yang tepat,” imbaunya.

    Imran pun mengimbau jemaah untuk selalu menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke Tanah Air. “Keluarga Bapak/Ibu sudah menunggu di tanah air. Tentunya mereka berharap dalam keadaan yang sehat,” katanya.

    Tanah suci Makkah dan Madinah memang kini tengah memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jemaah haji masih melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah. Jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca yang mencapai 47 derajat celcius.

    “Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah,” paparnya.

    Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu akan berdampak terhadap masalah kesehatan jemaah haji. Untuk itu Imran mengimbau kepada jemaah haji untuk melakukan hal-hal berikut:

  • InJourney Pastikan Layanan Optimal Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    InJourney Pastikan Layanan Optimal Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA – Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan layanan optimal selama menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji melalui 524 penerbangan dengan menyiapkan fasilitas, personel, dan sistem operasional di seluruh bandara yang dikelola.

    “Periode kedatangan penerbangan debarkasi di bandara-bandara InJourney Airports ini berlangsung selama 30 hari, mulai 12 Juni hingga 11 Juli 2025,” kata Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dia mengatakan sebanyak 13 bandara yang dikelola InJourney Airports siap menyambut momen istimewa tersebut.

    “Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik di bandara saat jemaah haji tiba di Tanah Air, untuk turut menjaga kebahagiaan ketika bertemu kembali dengan keluarga,” ujarnya.

    Ia menuturkan InJourney Airports bersama pemangku kepentingan di sektor bandara telah berkoordinasi agar proses kedatangan di bandara dapat berjalan lancar dan baik serta memenuhi regulasi.

    Ia menyebutkan bandara yang dikelola InJourney Airports dalam melayani kepulangan jemaah haji dari tanah suci meliputi Soekarno-Hatta Tangerang, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Kualanamu Deli Serdang, SAMS Sepinggan Balikpapan.

    Selanjutnya Hang Nadim Batam, Zainuddin Abdul Majid Lombok, Adi Soemarmo Solo, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kertajati Majalengka, Sultan Iskandar Muda Aceh, Minangkabau Padang, dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

    Sementara itu, Direktur Operasi InJourney Airports Agus Haryadi mengatakan seluruh bandara yang menyambut kepulangan jemaah haji telah menyiapkan rencana operasi guna memastikan terjaganya pelayanan.

    Ia menuturkan alur kedatangan penerbangan debarkasi telah ditetapkan, yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bandara. Slot time penerbangan di bandara dipastikan tersedia, kemudian dialokasikan parkir khusus untuk pesawat angkutan haji.

    “Prosedur penjemputan jemaah haji dengan bus hingga pengantaran bus ke asrama haji juga sudah disiapkan,” ujar Agus.

    Lebih lanjut dia mengatakan penjemputan jemaah haji oleh keluarga dilakukan di asrama haji dan bukan di bandara kedatangan.

    Agus menuturkan seluruh fasilitas baik di sisi udara (airside) seperti runway, taxiway dan apron, serta fasilitas di terminal atau sisi darat (landside) dipastikan dalam kondisi baik.

    “Personel dan fasilitas di bandara sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan penerbangan angkutan haji yang seluruhnya menggunakan pesawat berbadan lebar atau widebody,” jelas Agus.

    Ia menambahkan Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia akan melayani kedatangan 122 flight jemaah haji.

    “Fasilitas pendukung dipastikan siap, mulai dari alur dan proses kedatangan, sistem penanganan bagasi terintegrasi, serta dukungan stakeholders,” kata Agus.

  • Saudi Masuk Puncak Musim Panas, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Buat Jemaah Haji

    Saudi Masuk Puncak Musim Panas, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Buat Jemaah Haji

    Makkah

    Sebagian jemaah haji Indonesia masih berada di Arab Saudi untuk menunggu jadwal pulang ke Tanah Air. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah yang masih berada di Saudi untuk menjaga kesehatan.

    Kepala Bidang Kesehatan PPIH Daerah Kerja Makkah M Imran menyebut Saudi sedang masuk puncak musim panas. Suhu di luar ruangan saat siang hari bisa mencapai 47 derajat celcius.

    “Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini akan terasa lebih panas karena keringnya udara dan kelembapannya rendah,” kata Imran di Makkah, Minggu (15/6/2025).

    Jemaah haji yang tiba di Saudi pada gelombang kedua akan diberangkatkan ke Madinah mulai 18 Juni. Mereka bakal berada di Madinah beberapa hari sebelum diterbangkan ke Indonesia via Bandara Madinah.

    Imran juga meminta jemaah haji lagsung memeriksakan diri jika mengalami batuk, demam atau sesak napas setelah kembali ke Indonesia. Dia berharap pemeriksaan dini bakal membuat pengobatan lebih efektif.

    “Kalau ada gejala sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas,” kata Imran.

    Imran pun memberi tips menjaga kesehatan bagi jemaah haji yang masih berada di Saudi:

    1. Beristirahat yang cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang menguras tenaga seperti umrah sunah berkali-kali atau mengejar arbain di Masjid Nabawi

    3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit

    4. Jemaah haji yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid diminta memperbanyak ibadah di dalam hotel

    5. Jemaah haji lansia harus selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel.

    Imran mengatakan ada 72.100 orang jemaah haji yang mendapat pelayanan kesehatan. Dia menyebut keluhan terbanyak adalah ISPA, hipertensi, diabetes dan komplikasi.

    Dia juga menyebut ada 238 orang jemaah haji RI yang dirawat di rumah sakit Saudi. Mereka mayoritas mengalami pneumonia, diabetes dan juga jantung koroner atau serangan jantung

    Dia menyebut terdapat 275 jemaah haji yang meninggal hingga hari ke-44 operasional haji. Imran berharap agar jemaah haji selalu dalam keadaan sehat dan jumlah kematian tidak melonjak.

    (haf/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Timwas DPR: Jangan Jadikan Sabar Jadi Alasan Kelalaian Petugas HajiI – Page 3

    Timwas DPR: Jangan Jadikan Sabar Jadi Alasan Kelalaian Petugas HajiI – Page 3

    Pasca-puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), sebagian jemaah haji masih tinggal di Makkah, Arab Saudi. Masa itu biasanya dimanfaatkan untuk menggenjotkan aktivitas ibadah, padahal kondisi fisik belum sepenuhnya pulih dari menjalani puncak ibadah haji.

    Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatannya, terutama jelang kepulangan. Terlebih, suhu panas ekstrem masih melanda Makkah beberapa waktu terakhir.

    “Cuaca siang hari di Makkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunah, terutama umrah sunnah berulang kali,” kata Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Akhmad Fauzin dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu (14/6/2025).

    Fauzin mengingatkan bahwa aktivitas fisik berlebih dan suhu ekstrem dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan jemaah, terutama lansia, berisiko tinggi, dan mereka yang mengalami kelelahan setelah puncak ibadah haji. Ia pun meminta jemaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan tawaf wada.

    “Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk, seperti pagi hari setelah subuh atau malam hari. Jemaah juga diimbau tidak bepergian sendiri, tetap bersama rombongan demi keamanan,” ujar Fauzin.

  • Apresiasi KH Akhmad Said Asrori untuk Petugas Haji 2025: Khidmah Menjadi Amal Saleh

    Apresiasi KH Akhmad Said Asrori untuk Petugas Haji 2025: Khidmah Menjadi Amal Saleh

    Madinah (beritajatim.com) – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan kinerja para petugas haji Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.

    Ini disampaikan langsung dari Madinah, Kamis (12/6/2025). Dia menilai bahwa kerja para petugas, baik yang sambil menunaikan haji maupun tidak, merupakan bentuk khidmah yang bernilai ibadah.

    “Saya mengapresiasi kepada para petugas yang melaksanakan tugas, baik sambil menunaikan ibadah haji maupun tidak. Petugas yang tidak melaksanakan haji, insya Allah pahalanya sama karena diniati khidmah kepada jemaah haji,” sebut Kyai Said dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Sabtu (14/6/2025).

    KH Akhmad Said Asrori tahun ini tercatat sebagai anggota Amirulhaj 1446 H/2025 M. Sebagai bagian dari tim Amirulhaj. Dia mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji bersama jemaah Indonesia, mulai dari wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, hingga mabit dan melontar jumrah di Mina.

    Kehadirannya di lapangan memungkinkan dirinya menyaksikan secara langsung kerja keras petugas haji Indonesia dalam melayani jemaah. “Kita berharap apa yang sudah dilaksanakan betul-betul menjadi amal saleh bagi kita semua,” sambungnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said juga menyampaikan bahwa ibadah haji menyimpan sejuta kisah dari setiap jemaah. Dia mengutip nasihat dari KH Mustofa Bisri. “Satu juta orang haji itu ada satu juta pengalaman, baik yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Jadi itu sesuatu yang memang selalu terjadi sejak zaman Rasulullah,” paparnya.

    Kyai Said turut berbagi pengalaman pribadinya saat berhaji pada tahun 2001. Pada masa itu, jemaah Indonesia harus lebih mandiri dalam urusan logistik harian. “Dibandingkan dulu, haji sekarang lebih enak semua. Sekarang semuanya sudah tersedia,” sebutnya.

    Dia berharap seluruh jemaah haji Indonesia, termasuk para petugas yang berkhidmah, memperoleh kemabruran dan segala upaya yang telah dilakukan tercatat sebagai amal saleh. Di akhir pesannya, Kiai Said juga berharap agar penyelenggaraan ibadah haji terus membaik di tahun-tahun mendatang. [suf]

  • Mekkah Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir, Dua Jemaah Haji Jombang Tutup Usia

    Mekkah Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir, Dua Jemaah Haji Jombang Tutup Usia

    Jombang (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Dua jemaah haji asal Kabupaten Jombang menghembuskan napas terakhir mereka di tengah pelaksanaan ibadah yang paling sakral dalam ajaran Islam.

    Di tengah jutaan umat yang menunaikan rukun Islam kelima, Imam Sucitro dan Shodiqin Usman menutup perjalanan hidupnya dengan penuh kesyahduan di tanah haram, Mekkah al-Mukarramah.

    Imam Sucitro, 47 tahun, warga Dusun Sidomulyo, Desa Pucangro, Kecamatan Gudo, meninggal dunia pada Senin, 9 Juni 2025, pukul 19.30 waktu Arab Saudi. Ia tergabung dalam kloter SUB 18. Sebelum berpulang, almarhum sempat menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya. Kepergiannya membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang mengantarnya hingga ke tanah suci dengan penuh harap dan doa.

    Tiga hari berselang, kabar duka kedua datang dari kloter 19. Shodiqin Usman, 65 tahun, warga Dusun Sawahan, Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 12 Juni 2025, setelah berjuang selama dua pekan melawan penyakit pneumonia di sebuah rumah sakit di Mekkah.

    Selama masa sakit hingga akhir hayatnya, almarhum didampingi oleh Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua KBIH Thoriqul Jannah, yang akrab disapa Gus Antok.

    “Sebagai pendamping, kami ikut dalam proses pemulasaraan hingga pemakaman. Almarhum Shodiqin sempat menjalani perawatan intensif sebelum akhirnya wafat dan dimakamkan di Pemakaman Syaraya, Makkah,” ujar Gus Antok melalui sambungan ponsel, Minggu (15/6/2025).

    Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Ilham Rohim, turut mengonfirmasi kabar duka ini. “Hingga hari ini, total jemaah asal Jombang yang meninggal di Mekkah ada dua orang. Mohon doanya untuk almarhum,” tuturnya penuh haru.

    Meninggal dunia dalam keadaan ihram, di tanah suci, dan saat menjalani ibadah haji merupakan dambaan banyak umat Islam. Meski duka menyelimuti keluarga, ada ketenangan yang mungkin menyusup di antara tangis: bahwa mereka berpulang di tempat paling mulia dalam keadaan beribadah.

    Bagi masyarakat Jombang, kepergian Imam dan Shodiqin menjadi pengingat akan kefanaan hidup dan kemuliaan ibadah. Mereka tidak sekadar berangkat menunaikan haji, tetapi juga telah meraih husnul khatimah yang diyakini sebagai salah satu tanda kemuliaan dari Allah SWT. [suf]