Topik: haji

  • Mediasi Alot, Pedagang Oleh-oleh Masjid Agung Probolinggo Tolak Tawaran DKUP

    Mediasi Alot, Pedagang Oleh-oleh Masjid Agung Probolinggo Tolak Tawaran DKUP

    Probolinggo (beritajatim.com) – Upaya mediasi antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan para pedagang oleh-oleh Haji dan Umroh di kawasan Masjid Agung kembali menemui jalan buntu. Dalam pertemuan yang digelar Senin pagi (16/6/2025), Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (DKUP) menawarkan empat lokasi relokasi bagi para pedagang yang terdampak proyek revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo, namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah.

    Kepala DKUP Fitriawati Jufri memaparkan empat lokasi alternatif yang disiapkan, yakni Pasar Mangunharjo, Pasar Kronong, Pasar Wonoasih, dan ruko di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Ia menegaskan, relokasi harus dilakukan karena proyek revitalisasi sudah masuk dalam perencanaan sejak tahun 2023.

    “DED-nya sudah ada sejak 2023, dan ini bagian dari program revitalisasi yang kami terima dari Pemkot. Maka kami ajak para pedagang untuk ikut relokasi,” ujar Fitri dalam forum mediasi.

    Namun perwakilan pedagang mempertanyakan mengapa mereka tidak dilibatkan sejak awal perencanaan. Rivo Alfadani, salah satu pedagang, merasa kecewa karena sosialisasi baru dilakukan saat proyek sudah dalam tahap persiapan pelaksanaan.

    “Mengapa kami baru tahu sekarang, padahal rencana sudah ada sejak 2023? Kenapa kami tidak dilibatkan dalam prosesnya?” ucap Rivo.

    Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo, Gigih Ardityawan, menegaskan bahwa revitalisasi alun-alun sangat diperlukan, mengingat kondisi trotoar yang rusak dan keberadaan pohon yang mengganggu struktur jalan.

    “Trotoar perlu diperbaiki demi keselamatan pejalan kaki. Selain itu, ada juga pohon yang akan ditebang karena mengganggu struktur trotoar,” terangnya.

    Meski demikian, para pedagang tetap menolak opsi relokasi ke pasar. Ketua Paguyuban Oleh-Oleh Haji dan Umroh, Bambang, mengatakan tempat yang ditawarkan tidak relevan untuk jenis usaha mereka.

    “Kami tidak menolak revitalisasi, silakan kalau memang harus dibongkar. Tapi masa kami jualan oleh-oleh Haji dan Umroh di pasar? Itu tidak relevan,” katanya.

    Ia juga menyayangkan lahan alternatif yang mereka minta di sisi utara Masjid Agung tidak bisa digunakan karena statusnya sudah dihibahkan ke takmir masjid. “Kesannya muter-muter saja,” tambah Bambang.

    Fitri menegaskan bahwa kios yang ditempati pedagang saat ini merupakan aset milik Pemkot yang sebelumnya dikelola ormas, namun belakangan dikelola perorangan melalui skema pinjam pakai.

    “Itu aset milik Pemkot. Sekarang kami tetap beritikad baik dengan menawarkan lokasi relokasi agar pedagang bisa tetap berjualan,” jelasnya.

    DKUP memberi tenggat waktu hingga akhir Juli 2025 untuk pengosongan lokasi. “Kami targetkan paling lambat akhir Juli sudah harus dikosongkan,” tegas Fitri.

    Gigih menambahkan, revitalisasi alun-alun saat ini masih dalam tahap pelimpahan dokumen ke bagian Barang dan Jasa (Barjas). “Masih dikaji dan belum mulai pelaksanaan fisik,” katanya. [ada/beq]

  • Jemaah Haji Asal Ponorogo Wafat di Makkah, Dimakamkan di Surayya

    Jemaah Haji Asal Ponorogo Wafat di Makkah, Dimakamkan di Surayya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo wafat di Makkah. Almarhum bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo.

    Jemaah berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Haji Setyo Budi sempat menjalani perawatan medis. Diduga jemaah ini memiliki riwayat penyakit jantungnya menjadi salah satu faktor. Sebelumnya, almarhum mengalami kejang, diare, serta dehidrasi, sehingga dibawa ke Sakit King Abdullah Makkah.

    “Awalnya dibawa ke Rumah Sakit King Abdullah Makkah,” jelas Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda, saat dikonfirmasi di rumah duka, Senin (16/6/2025).

    Setelah membaik dan dinyatakan sehat, almarhum dipulangkan dari rumah sakit menuju hotel. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan kembali ke hotel, almarhum berpulang. Saat itu, rombongan tengah menuju tempat menginap. Proses pemulangan dari rumah sakit masih dalam pengawasan tim kloter.

    “Beliau wafat dalam perjalanan ke hotel, kami turut berduka cita mendalam,” kata Huda.

    Haji Setyo Budi tergabung dalam Kloter 53 embarkasi Surabaya. Dia berangkat sendiri tanpa pendamping keluarga. Pemakaman dilaksanakan di kompleks Surayya, Arab Saudi. Hal ini mengikuti aturan internasional tentang jemaah haji yang wafat di Tanah Suci.

    “Seluruh jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah atau Madinah, langsung dimakamkan di sana,” kata Huda.

    Kemenag Ponorogo memastikan hanya satu jemaah yang meninggal hingga saat ini. Mereka berharap tidak ada tambahan kasus serupa. Pemerintah juga terus memantau kesehatan jemaah asal Ponorogo.

    “Semoga ini yang terakhir. Mohon doa semuanya,” pungkas Huda. (end/but)

  • Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, 1 Jemaah Masih Sakit, 1 Meninggal Dunia

    Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, 1 Jemaah Masih Sakit, 1 Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Palembang – Jemaah haji kloter tiga debarkasi Palembang asal kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel, telah tiba di tanah air. Meski begitu, ada satu Jemaah atas nama Ahmad Salam (69), yang tertunda kepulangannya karena sakit. Selain sakit, menurut catatan, ada satu jemaah dari kloter ini yang meninggal dunia atas nama Kamsinah Sarifal (61). Jemaah haji itu meninggal di Makkah pada 8 Juni 2025 lalu.

    Ketua PPIH Debarkasi Palembang Syafitri Irwan, Minggu (15/6/2025) mengatakan, dari data yang ada, saat berangkat jemaah haji kloter 3 Debarkasi Palembang tercatat ada 370 jemaah, 1 jemaah masih sakit, dan 1 jemaah dilaporkan meninggal dunia.

    “Jemaah sakit dirawat di RS King Abdul Aziz Makkah. Sehingga yang kembali ke Tanah Air hari ini berjumlah 368 orang,” katanya.

    Jika sudah pulih, kata Syafitri, jemaah yang sakit tersebut akan kembali ke Tanah Air bersama dengan kloter berikutnya. Dirinya juga mendoakan semoga yang bersangkutan cepat sembuh dan bisa Kembali ke Tanah Air.

    Syafitri juga mengatakan, hingga saat ini, sudah tiga kloter Debarkasi Palembang yang Kembali ke Tanah Air, setelah memberangkatkan total 1.105 jemaah haji. Dirinya juga menyebutkan, proses pemulangan jemaah haji sejauh ini berjalan lancar.

    “Kita berharap, kondisi ini dapat dipertahankan hingga pemulangan terakhir pada 10 Juli mendatang,” katanya.

    Dirinya juga berpesan, seluruh jemaah yang telah tiba di Tanah Air tetap tetap mengonsumsi makanan dan minuman sehat dan bergizi. Ini penting, katanya, agar kondisi fisik cepat pulih usai menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup panjang.

  • Perang Iran vs Israel, Menag Pastikan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Tak Terdampak – Page 3

    Perang Iran vs Israel, Menag Pastikan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Tak Terdampak – Page 3

    Sementara, perang Israel versus Iran berdampak pada proses pemulangan jemaah haji Iran dari Arab Saudi. Raja Salman, berdasarkan rekomendasi Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, memerintahkan Kementerian Haji dan Umrah memberi dukungan dan layanan penuh kepada para jemaah Iran agar selamat sampai di rumah.

    Mengutip Saudi Gazette, Senin (16/6/2025), Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi selanjutnya mendirikan ruang operasi khusus untuk memantau status jemaah Iran sepanjang waktu dan memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi selama di Makkah dan Madinah. Sekitar 76.000 warga Iran berangkat haji pada tahun ini.

    Berkoordinasi dengan otoritas Saudi yang relevan, Arab Saudi telah menyusun rencana pemulangan jemaah haji Iran secara rinci berdasarkan permintaan dari pihak Iran yang bertanggung jawab atas urusan jemaah. Hal itu untuk menjamin kelancaran logistik dan transportasi yang lancar di semua tahap kepulangan mereka.

     

     

    Menurut rencana, jemaah Iran akan menggunakan penerbangan domestik dari Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara Internasional Prince Mohammed bin Abdulaziz di Madinah menuju Bandara Arar. Dari sana, mereka akan melanjutkan perjalanan melalui darat melalui pelabuhan darat Arar yang baru didirikan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Iran.

  • 7 Jemaah Haji Asal Riau Wafat di Tanah Suci, Ini Identitasnya

    7 Jemaah Haji Asal Riau Wafat di Tanah Suci, Ini Identitasnya

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Sebanyak 873 jemaah haji asal Riau sudah kembali ke Tanah Air. Tujuh jemaah tercatat meninggal dunia di tanah suci Makkah, Arab Saudi selama proses pelaksanaan ibadah haji 2025. 

    “Ada tujuh jemaah haji yang meninggal di tanah suci. Dua jemaah asal Kota Pekanbaru, dua dari Kabupaten Pelalawan, dua dari Meranti dan satu orang dari Kabupaten Rokan Hilir,” kata Kabid Haji Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau Defizon kepada Beritasatu.com, Senin (16/6/2025). 

    Jemaah haji yang wafat berasal dari kloter empat, kloter enam, kloter delapan, kloter sembilan, dan kloter 15 Embarkasi Batam. 

    Identitas 7 Jemaah Haji Riau yang Meninggal di Makkah:

    1. Reni Maifida Zainal Muhammad (53), nomor porsi 0400094333 tergabung dalam BTH-08 asal Kabupaten Pelalawan. 

    2. Nifzar Rachman bin Abdur Rahman Bulat, nomor porsi 0400096698 tergabung dalam BTH-04 beralamat Jalan Sentosa Blok C 23 Pekanbaru. 

    3. Usman Jalil (81), nomor porsi 0400183720 tergabung dalam BTH-09 asal Kabupaten Kepulauan Meranti. 

    4. Yurniaty Maah Abdullah (74), nomor porsi 0400098915 tergabung dalam BTH-06 asal Kota Pekanbaru.

    5. Oncu Buwang Ahmad, nomor porsi 0400098510 BTH-08 Asal Kabupaten Pelalawan

    6. Irpanuddin Bin Mahmud Syukur (82) nomor porsi 0400100791, BTH-09 asal Kabupaten Kepulauan Meranti.

    7. Tio Powijoyo, nomor porsi 0400174919 BTH-15 asal Kabupaten Rokan Hilir. 

    Sebelumnya, sebanyak 873 jemaah haji kloter 3 dan kloter 4 asal Riau mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SAK) II Pekanbaru, Minggu (15/6/2025). Salah satu jemaah tidak bisa diberangkatkan dari Embarkasi Batam karena mengalami sakit sesak nafas dan harus dirawat di rumah sakit. Jemaah haji ini diberangkatkan dari Embarkasi Batam yang dibagi menjadi delapan penerbangan (flight). 

    “Total ada 873 jemaah haji yang sudah sampai di Pekanbaru ditambah enam petugas haji daerah dan delapan petugas kloter,” kata dia. 

  • Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Makkah, Beritasatu.com — Cuaca panas ekstrem dan risiko penyebaran Covid-19 menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Terlebih, per minggu ke-23 tahun 2025, tercatat sebanyak 178 kasus Covid-19 di Indonesia. Kemenkes pun mengimbau para jamaah yang kembali dari Tanah Suci agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

    Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, mengingatkan jamaah yang mengalami batuk-pilek, baik sejak di Arab Saudi maupun setelah kembali ke Indonesia, agar tetap memakai masker dan menjaga kebersihan diri.

    “Oleh karena itu, untuk mewaspadai penyebaran Covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan segera melaporkan riwayat perjalanannya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” kata Imran, dilansir dari Antara.

    Ia menekankan pentingnya menyampaikan riwayat perjalanan kepada petugas medis agar penanganan bisa diberikan secara tepat dan akurat. Apalagi, situasi global menunjukkan adanya peningkatan kasus di beberapa negara.

    Selain ancaman virus, Imran juga mengingatkan kondisi ekstrem di Arab Saudi yang berpotensi membahayakan kesehatan jamaah. Suhu udara yang mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah, dengan kelembapan di bawah 15 persen, dinilai bisa memperburuk kondisi jamaah dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.

    “Panasnya Arab Saudi yang berbeda dengan suhu udara di Indonesia dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,” ujarnya.

    Menurut data PPIH, hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, lebih dari 72 ribu jamaah telah menjalani rawat jalan, dengan kasus terbanyak adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Sebanyak 238 jamaah dirawat di RS Arab Saudi, dengan tiga diagnosis tertinggi yaitu pneumonia, diabetes dengan komplikasi, dan penyakit jantung koroner.

    Imran juga mengimbau jamaah untuk menghindari kegiatan yang menguras tenaga seperti umrah sunnah berulang kali dan ibadah Arbain. Istirahat cukup dan konsultasi kesehatan rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kondisi.

    “Selain itu, bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbid, disarankan untuk mengutamakan ibadah lain yang tidak menguras fisik, seperti bersedekah, berzikir, dan membaca Al Quran,” tambahnya.

    Bagi jamaah yang sudah tiba kembali di Tanah Air, Kemenkes menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam, batuk-pilek, atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kepulangan.

    Dengan situasi kesehatan yang masih dinamis dan rentan, Kemenkes berharap seluruh jamaah tetap menjaga kesehatan dan melanjutkan protokol pencegahan secara disiplin, demi keselamatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.

  • Kisah Haru Petugas Haji: Jadi Tukang Urut Hingga Penolong Jemaah Tersesat

    Kisah Haru Petugas Haji: Jadi Tukang Urut Hingga Penolong Jemaah Tersesat

    Mekah (beritajatim.com)– Di balik kelancaran ibadah haji ribuan warga Indonesia, ada ribuan petugas yang bekerja tanpa lelah, siang malam, di bawah panas gurun. Kisah mereka menyentuh hati, mulai dari menggendong jemaah yang kelelahan, memijat kaki yang kram, hingga menavigasi jalan bagi jemaah yang tersesat. Semua dilakukan dengan ketulusan hati yang luar biasa.

    Bunyamin M. Yapid, Tenaga Ahli Menteri Agama, memberikan apresiasi mendalam kepada para petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. “Mereka mungkin tak dikenal di bumi, tapi insyaallah terkenal di langit,” ujar Bunyamin saat berada di Madinah, Sabtu (14/6/2026) kemarin.

    Melayani dengan Hati, Melebihi Tugas Resmi

    Cerita menyentuh datang dari Evie Kusnindya, anggota tim Media Center Haji. Di tengah tugas jurnalistiknya, ia berubah menjadi “tukang urut dadakan” bagi dua jemaah lansia yang kram di kaki saat melempar jumrah. Evie tak ragu memijat kaki para ibu itu hingga mampu kembali berjalan. Bahkan, pasangan jemaah asal Turki pun ikut meminta bantuannya.

    “Yang penting jemaah bisa lanjut ibadah dengan aman. Ini bukan sekadar kerja, ini soal kemanusiaan,” tutur Evie melansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag).

    Pengalaman Tak Terlupakan di Tengah Lelah

    Cerita lain datang dari Rokhmanudin, pewarta yang bertugas di Pos 5 Mobile Crisis Rescue. Ia membantu jemaah lansia yang tersesat, kelelahan, bahkan yang belum makan selama dua hari. Dengan roda kursi rusak dan tubuh letih karena puasa makan sejak pagi, Rokhman tetap mengantar mereka sejauh kilometer demi kilometer. “Tenggorokan kering, kaki lecet, tapi hati tetap semangat,” katanya.

    Jemaah pun Ikut Memberi Apresiasi

    Murtinah, jemaah asal Kalimantan Selatan, menyampaikan terima kasih kepada para petugas yang sigap membantu saat ia kehilangan teman sekamarnya di Jamarat. “Pelayanan mereka luar biasa. Walau jumlah petugas terbatas, mereka tetap tanggap dan peduli,” ujar dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat ini.

    Hal serupa diungkapkan oleh Surya, jemaah yang sempat kehilangan ibunya di tengah kerumunan. “Ibu saya ditolong petugas dengan penuh perhatian. Kami sangat berterima kasih,” katanya.

    Dukungan dan Evaluasi untuk Perbaikan

    M. Slamet dari Tim Perlindungan Jemaah menekankan pentingnya peningkatan pembekalan dan seleksi petugas di masa mendatang. Sementara itu, Kolonel Harun Arrasyid dari Satops Armuzna menyebutkan bahwa layanan tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dari segi keamanan, logistik, hingga penginapan.

    Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri saat pelemparan jumrah, dan mematuhi jadwal demi menghindari kepadatan serta risiko kesehatan. [aje]

     

  • Iran Siap Lawan Serangan Israel, Dapat Dukungan Pakistan

    Iran Siap Lawan Serangan Israel, Dapat Dukungan Pakistan

    JAKARTA – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, memperingatkan Israel akan adanya respons militer yang lebih keras dari Angkatan Bersenjata Iran jika Tel Aviv melanjutkan serangannya terhadap Republik Islam tersebut.

    Pernyataan itu disampaikan Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, sebagaimana dilaporkan oleh ANTARA, Minggu, 15 Juli 2025. Dalam pembicaraan tersebut, Pezeshkian mengecam agresi Israel yang disebutnya didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, serta menegaskan kesiapan Iran untuk membalas secara lebih kuat jika serangan berlanjut.

    Ia juga mengkritik standar ganda negara-negara Barat terkait isu hak asasi manusia. Menurutnya, negara-negara yang mengklaim membela HAM justru mendukung dan memfasilitasi tindakan Israel dengan menyediakan senjata dan peralatan militer.

    “Bahkan perang memiliki aturannya sendiri, tetapi rezim Zionis yang didukung negara-negara Barat telah mengabaikan semua aturan tersebut,” tegas Pezeshkian.

    Presiden Iran itu juga merespons serangan yang dilancarkan Israel pada malam sebelumnya, menyebut bahwa Republik Islam memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan tidak akan tinggal diam menghadapi agresi terhadap wilayah, rakyat, dan ilmuwannya.

    “Kami berhasil menjatuhkan beberapa peralatan militer rezim Zionis yang diklaim siluman dan kebal. Jika mereka kembali melakukan agresi, mereka akan menghadapi balasan yang lebih keras dari angkatan bersenjata Iran,” katanya.

    Pezeshkian menegaskan bahwa serangan tersebut menunjukkan pentingnya penguatan kemampuan pertahanan nasional. “Iran selalu mengupayakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia, namun insiden-insiden seperti ini membuktikan bahwa tanpa pertahanan yang kuat, kami bisa menjadi sasaran kekerasan dari rezim kriminal dan pembunuh,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menuding adanya koordinasi antara Israel dan Amerika Serikat dalam menyerang wilayah Iran di tengah proses negosiasi, sebagai bukti ketidakjujuran dan ketidakpatuhan terhadap norma diplomatik.

    Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah dan rakyat Pakistan kepada Iran. Ia mengutuk serangan Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dari kalangan warga, pejabat, dan ilmuwan Iran.

    Sharif juga menyatakan keinginan Pakistan untuk terus bekerja sama dengan Iran, termasuk dalam memfasilitasi pemulangan para peziarah haji, serta menitipkan salam hangat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

  • Terima Kasih, Petugasnya Luar Biasa

    Terima Kasih, Petugasnya Luar Biasa

    Makkah

    Jemaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Jemaah pun berterima kasih ke petugas haji karena telah memberi layanan yang baik selama di Arab Saudi.

    “Masyaallah, terima kasih saya mengucapkan terima kasih kepada petugas khususnya karena sudah memfasilitasi kami dengan luar biasa mudah-mudahan menjadi amal saleh,” ujar jemaah kloter JKG 13, Rosi Mariana, di Makkah, Arab Saudi, Minggu (15/6/2025).

    Dia berdoa agar bisa kembali lagi ke Tanah Suci suatu saat nanti. Rosi mengatakan dirinya senang bisa menjadi jemaah haji di tahun 2025.

    “Saya merasa senang sekali menjadi jemaah haji di 2025 ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi pengalaman saya khususnya menjadi perubahan besar di hidup saya,” ucapnya.

    Dia menyebut ibadah haji memberikan banyak pengalaman kepada dirinya. Dia merasa momen puncak haji mulai dari wukuf hingga perjalanan dari Muzdalifah ke Mina menjadi yang paling berkesan.

    “Wukuf di Arafah, di situ terjadi gelombang yang sangat lembut antara internal dan eksternal sehingga kita semua khususnya saya mendapat pengalaman luar biasa. Ketika di Muzdalifah di situ saya mengambil keputusan berjalan kaki karena kita sudah melewati waktu subuh, subhanallah alhamdulillah ketika saya keluar disambut syarikah Arab Saudi dan saya diberi fasilitas bus VIP, saya diberi fasilitas yang luar biasa,” ujarnya.

    “Terima kasih untuk petugas haji baik Arab Saudi dan Indonesia yang sudah memfasilitasi kami, luar biasa, mudah-mudahan jadi ladang pahala,” ucapnya.

    Jemaah asal kloter JKG 13 lainnya, Hesyati (58), mengatakan perasaannya berbunga-bunga menjelang pulang ke rumah. Dia mengatakan perasaannya campur aduk menjelang meninggalkan Tanah Suci.

    Jemaah haji Indonesia Foto: Haris Fadil/detikcom

    Dia memberi apresiasi ke petugas yang telah melayani jemaah haji. Dia mengatakan petugas haji telah bekerja dengan baik.

    “Petugasnya sangat luar biasa, apalagi kesehatan,” ucapnya.

    Jemaah haji asal Tangerang, Ahmad Wildan, mengaku bersyukur bisa menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini. Dia mengatakan semua yang terjadi di Saudi merupakan bagian dari perjuangan dalam ibadah haji.

    “Segala apa yang sudah kami lewati itu adalah perjuangan dari ibadah haji ini. Mudah-mudahan apa yang sudah kami lewati kami laksanakan dari rangkaian ibadah haji ini, jadi haji yang mabrur,” ujar Wildan.

    Jemaah haji Indonesia Foto: Haris Fadil/detikcom

    Dia berdoa bisa kembali ke Tanah Suci. Wildan mengatakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjadi momen yang paling berkesan baginya.

    “Semuanya harus siap mentalnya dan di situ lah kita diuji oleh Allah SWT, keikhlasan, kesabaran kita, sehingga ini menjadi sesuatu yang sangat terkesan di hati kami,” ujar Wildan.

    (haf/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    Tangerang, Beritasatu.com – Suasana haru menyelimuti kepulangan 392 jemaah haji asal Kabupaten Tangerang, Banten. Dari total 392 jemaah haji, ada satu jemaah ditinggal di Makkah akibat masih dalam perawatan rumah sakit setempat.

    Jemaah haji ini merupakan bagian dari kelompok terbang (kloter) 11 JKG, yang tiba di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang dan disambut keluarga masing-masing.

    Tangis kebahagiaan pecah saat sanak saudara bertemu kembali, setelah lebih dari satu bulan menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

    “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa kembali dengan selamat. Cuaca di sana cukup panas, terutama bagi lansia yang tidak memiliki pendamping. Sangat memprihatinkan,” ungkap salah satu jemaah haji, Hambali kepada wartawan, Minggu (15/6/2025).

    Hambali menambahkan, ibadah haji merupakan ibadah yang menguras tenaga dan membutuhkan persiapan mental serta fisik yang matang.

    “Untuk menunaikan ibadah haji, kita harus benar-benar siap secara fisik dan mental agar seluruh rangkaian ibadah bisa dilaksanakan dengan baik,” tuturnya.

    Namun di tengah kegembiraan, terdapat kabar bahwa satu jemaah haji harus ditinggal di Makkah karena mengalami gangguan kesehatan serius. Jemaah tersebut bernama Sarwidi (83), saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Mekkah karena pneumonia.

    “Total jemaah seharusnya 393 orang, tetapi satu ditinggalkan karena sakit. Ia akan dipulangkan setelah kondisinya membaik,” jelas Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Tangerang Abdul Hasyim.