Topik: haji

  • Cerita Afifah Jemaah Haji Muda dari Solo Berangkat Bersama Ibunda

    Cerita Afifah Jemaah Haji Muda dari Solo Berangkat Bersama Ibunda

    Bisnis.com, JEDDAH — Di antara 393 jemaah haji Embarkasi Solo yang sekitar 80% adalah lanjut usia, terselip beberapa wajah-wajah muda. Salah satunya Briliant Afifah (32) yang tergabung dalam kelompok terbang 31 Embarkasi Solo (SOC-31). Ditemui sebelum kepulangannya dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (20/6/2025) Afifah bercerita telah didaftarkan haji oleh orang tuanya sejak 12 tahun yang lalu saat dirinya masih berada di bangku kuliah.

    Afifah tahun ini berangkat bersama sang ibunda, Wiwik Hartini (55) yang berhaji menggantikan atau membadalkan ayahnya yang telah meninggal. Wiwik sendiri sudah pernah berhaji bersama sang suami beberapa tahun yang lalu. Afifah mengatakan orang tuanya memang menginginkan ketiga anak mereka bisa menunaikan rukun Islam kelima itu semuda mungkin.

    Keberangkatan Afifah ke Tanah Suci seharusnya masih dua tahun lagi. Akan tetapi, dengan program penggabungan mahram dan pendamping, maka dia bisa berangkat tahun ini.

    “Ibu badalin kakek, bapaknya ibu. Jadi karena ibu berangkat sendiri. Aku juga belum nikah, daripada dua tahun lagi juga enggak tahu gimana, jadi digabungin,” kata Afifah.

    Berhaji di usia muda, lanjutnya, memang anugerah tersendiri terutama terkait dengan kekuatan fisik yang masih prima. Akan tetapi, yang tak kalah penting menurut Afifah adalah ilmu dalam berumrah dan berhaji.

    “Paling berat ngantre aja sih, ngantre kamar mandi, yang mana orang enggak tahu kebersihannya kayak apa, yang lain masih bisa disabarin, Allah lancarkan, mudahkan,” ujarnya.

    Selama berada di puncak haji, Afifah mengaku berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat serta berharap untuk bisa menjadi pribadi yang konsisten dalam kebaikan.

    Mereka yang berhaji di usia relatif muda, rata-rata menggantikan porsi haji orang tua yang telah berpulang, atau seperti Afifah, telah didaftarkan keluarganya sejak lama.

    Sebelumnya, ada pula kisah kakak-beradik Alya Laily Afifah (19) dan Nasywa Raudhatul Azka (21) yang berangkat bersama kedua orang tuanya, Aep Ahmad Sayuti dan Neng Nurjannah. Keluarga itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 Embarkasi Kertajati (KJT-7).

    Aep bercerita, sudah sejak lebih dari dua dekade silam, dia menyimpan harapan bahwa anak-anaknya bisa berhaji sebelum menikah.

    “Karena ibadah haji itu ibadah fisik, lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat,” ungkapnya saat ditemui di Makkah.

    Keinginan itu bukan tanpa rintangan. Aep sempat dinyatakan bisa berangkat haji lebih dulu pada 2022 bersama istrinya, tetapi pandemi Covid-19 membuat jadwalnya tertunda.

    Dia kemudian menyusun strategi agar anak-anaknya bisa ikut serta pada tahun keberangkatannya. Meski sempat hampir gagal karena masalah usia administrasi, Alya yang tahun lalu baru berusia 18 tahun, bisa masuk dalam daftar keberangkatan 2024.

    “Itu karunia dari Allah yang tak bisa saya ukur. Rasanya luar biasa bisa berhaji berempat,” kata Aep berkaca-kaca.

    Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dari total 203.149 jemaah haji yang berangkat tahun ini, sebagian besar berada pada rentang usia 41 hingga 64 tahun sebanyak 138.157 orang.

    Sebanyak 17.339 jemaah berada pada rentang usia 26 tahun hingga 40 tahun, sedangkan yang berada di usia 25 tahun ke bawah sebanyak 3.568 jemaah. Adapun, yang berusia lanjut di atas 64 tahun sebanyak 44.085 jemaah.

  • Kuota Haji Indonesia 2026 Bakal Diumumkan 10 Juli 2025, Apakah Isi Nota Diplomatik Pengaruhi Alokasinya? – Page 3

    Kuota Haji Indonesia 2026 Bakal Diumumkan 10 Juli 2025, Apakah Isi Nota Diplomatik Pengaruhi Alokasinya? – Page 3

    Poin pertama adalah masalah koherensi data jamaah, baik yang masuk dalam E-Haj, Siskohat Kementerian Agama, dan manifes penerbangan. Dalam data tersebut, ditemukan beberapa nama jemaah yang berbeda-beda antara manifes dan jemaah yang ikut terbang dalam pesawat.

    “Alhamdulillah bisa kita tangani pada awal Mei di mana dalam satu pesawat ternyata ada beberapa jemaah yang berbeda syarikah,” sebut Hilman.

    Menurut Hilman, problem ini muncul akibat kondisi di lapangan, termasuk di embarkasi. Pada proses pemvisaan, ada beberapa nama yang batal berangkat karena beberapa sebab sehingga harus diganti dan tidak jarang tiba-tiba, seperti karena sakit, meninggal, atau sebab lainnya.

    “Ini sempat ramai, lalu kami jelaskan. Kami tentu tidak bisa juga membiarkan pesawat itu kosong karena ada orang yang sakit atau meninggal. Ketika temen-temen di lapangan masih memungkinkan untuk bisa mengganti, maka mereka akan menggantikan dengan penumpang berikutnya,” papar Hilman.

    “Akan hal ini, rekonsiliasi data setiap hari dan setiap malam dilakukan oleh tim Penyelenggara Haji dan Umrah atau misi haji Indonesia melalui Kantor Urusan Haji, dengan Kementerian Haji dan Syarikah. Kita bahu-membahu setiap hari untuk melakukan konsolidasi. Itu sudah selesai dan alhamdulillah lancar sebagaimana saat ini jemaah juga sudah bisa kembali ke Tanah Air,” sambungnya.

  • Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menyampaikan pesawat Saudi Airlines SV 5688 yang kembali mendapatkan ancaman bom tengah mengangkut 376 jemaah haji asal Indonesia.

    Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Whisnu Hermawan mengatakan ratusan penumpang itu terdiri dari 196 laki-laki dan 180 perempuan. Selain itu, ada 13 kru yang turut berada di pesawat tersebut.

    “Total ada 376 penumpang dan 13 kru pesawat,” ujar Whisnu saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan proses evakuasi penumpang itu telah berjalan aman dan tertib. Evakuasi itu dilakukan oleh tim penjinakan bom dan satuan Polda Sumut.

    Sementara itu, saat ini kepolisian tengah bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pendalaman soal ancaman bom itu, apakah itu sama seperti sebelumnya atau tidak.

    “Itu masih dalam proses [pendalaman],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini merupakan kali kedua pesawat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu dalam sepekan terakhir.

    Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines pengangkut jemaah haji telah mendarat darurat di Kualanamu usai mendapatkan ancaman bom yang dikirim melalui e-mail.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman..

  • Eks Menag Yaqut Terlibat Korupsi Kuota Haji 2024? KPK Buka-bukaan Penyelidikan

    Eks Menag Yaqut Terlibat Korupsi Kuota Haji 2024? KPK Buka-bukaan Penyelidikan

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memanggil mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam penyelidikan dugaan korupsi pembagian kuota haji khusus tahun 2024.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan bahwa setiap pihak yang dinilai mengetahui konstruksi kasus ini kemungkinan akan diminta memberikan keterangan, termasuk Yaqut.

    “Nanti dilihat kebutuhan dalam proses penanganan perkara ini. Namun, tentu semua pihak yang diduga mengetahui terkait dengan konstruksi perkaranya seperti apa nanti akan dimintai keterangan oleh KPK,” ujar Budi, saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat malam, 20 Juni 2025.

    Tak hanya eks Menag, KPK juga membuka opsi memanggil anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI.

    Pansus tersebut dibentuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dalam proses pembagian dan penetapan kuota haji tambahan yang dianggap tak sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

    “Semua pihak tentu akan diminta keterangan ya. Tentu pihak-pihak yang diduga mengetahui dari konstruksi perkara ini,” kata Budi menegaskan.

    Sejauh ini, KPK juga sudah meminta keterangan dari sejumlah pihak lain yang relevan dalam tahap penyelidikan perkara tersebut.

    Adapun penyelidikan ini telah dimulai sejak 10 September 2024, saat KPK menyatakan kesiapannya mengusut dugaan gratifikasi dalam pengisian kuota haji khusus tahun 2024.

    Lembaga antirasuah menilai penegakan hukum dalam perkara ini penting demi menjamin keadilan dalam pelayanan ibadah haji, terutama oleh Kementerian Agama sebagai penyelenggara utama.

    Sebelumnya, Pansus Angket Haji DPR RI menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2024.

    Salah satu sorotan utama adalah pembagian tambahan 20.000 kuota haji dari pemerintah Arab Saudi, yang dibagi rata oleh Kemenag menjadi 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus.

    Langkah tersebut dinilai menyalahi aturan, karena kuota tambahan dianggap seharusnya dialokasikan secara proporsional dan adil, bukan dibagi 50:50 tanpa dasar hukum yang kuat. ***

  • 7
                    
                        Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
                        Regional

    7 Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Regional

    Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
    Tim Redaksi

    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News KompasTV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatra Utara diiminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining kami untuk pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Ini adalah kedua kalinya pesawat
    Saudia Airlines mendarat darurat
    di Bandara Kualanamu karena ancaman bom. 
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Menanggapi insiden ini, pihak bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara guna menjalankan airport contingency plan secara optimal.
    “Saat ini semua penumpang dan kru sudah dilakukan pemeriksaan di terminal dan dinyatakan sudah clear,” ujar Nugroho.
    Meski terjadi pendaratan darurat, Bandara Internasional Kualanamu memastikan operasional tetap berjalan normal.
    Semua jadwal penerbangan tetap dilayani seperti biasa, dengan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” pungkas Nugroho.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Bisnis.com, JAKARTA — TNI Angkatan Udara menjelaskan kronologi ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines rute Jeddah – Musticat -Surabaya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Arabia mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025). 

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Arabia airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” imbuhnya.

    Nyoman menegaskan, pesawat itu mengangkut total 387 penumpang. Ratusan penumpang itu kemudian telah dilakukan screening oleh pihak-pihak terkait.

    “Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke Terminal Bandara dan sudah dilakukan screening dalam keadaan aman. Dilanjutkan screening terhadap pesawat dan barang-barang penumpang,” pungkasnya

  • Eskalasi Konflik Iran-Israel, Pemerintah Indonesia Lakukan Evakuasi WNI Via Darat

    Eskalasi Konflik Iran-Israel, Pemerintah Indonesia Lakukan Evakuasi WNI Via Darat

    PIKIRAN RAKYAT – Proses evakuasi warga negara Indonesia tengah berjalan menyusul pecahnya konflik Iran-Israel.

    Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha menyatakan, evakuasi itu memakai jalur darat.

    “Sebelumnya, para WNI berkumpul dan menginap semalam di safe house KBRI Teheran,” kata Judha dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/6/2025). Ia pun meminta doa agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan aman. Namun, Judha tak menjelaskan berapa WNI yang tengah dievakuasi itu.

    Pemerintah Indonesia telah menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran. Kedutaan Besar RI di Teheran pun melakukan tindakan evakuasi bagi WNI yang bersedia. Berdasarkan data, sebanyak 386 WNI berada di Iran dan 194 WNI berada di Israel. Dari 386 WNI di Iran, mayoritas merupakan pelajar dan mahasiswa di Kota Qom. Sementara dari 194 WNI di Israel, mayoritas peserta magang bidang pertanian di Kota Arava, Israel.

    Beberapa WNI yang melakukan perjalanan singkat juga mengalami stranded atau tertahan perjalanan karena tutupnya wilayah udara dan berhentinya penerbangan. Mereka antara lain 42 peziarah di Israel, 8 jemaah haji di Jordan dan 2 WNI peziarah di Teheran. Mereka telah mendapat bantuan dari KBRI Amman dan KBRI Teheran. Sebanyak 42 WNI yang stranded di Yerusalem itu sudah kembali ke Indonesia. Demikian pula dengan 8 jamaah haji di Amman dan 2 peziarah di Teheran sudah keluar.

    KBRI Teheran juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri serta menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI Teheran. WNI yang mengalami situasi kedaruratan bisa menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024668889.

    Imbauan ditujukan pula bagi WNI‎ yang berencana melakukan perjalanan ke Iran dan Israel. Mereka diimbau agar menunda perjalanan. “Bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan melalui wilayah Timur Tengah agar mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan,” ucap Judha beberapa waktu lalu. Dalam situasi darurat, WNI dapat menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi Safe Travel Kemlu.

    KBRI Teheran meminta para WNI yang tinggal di Iran untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga keselamatan diri dan keluarganya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Para WNI diimbau pula menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI. WNI juga diminta menghindari kerumunan massa, daerah rawan dan membatasi pergerakan seminimal mungkin. Selain itu, WNI diimbau menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat yang aman serta memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Teheran.***

  • Kapolri Gandeng FBI Buru Pelaku Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines

    Kapolri Gandeng FBI Buru Pelaku Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk menyelidiki e-mail terkait ancaman bom pesawat Saudi Airlines. 

    Sebelumnya, ancaman bom terhadap Saudi Airlines diketahui disampaikan melalui e-mail. Atas hal tersebut, pesawat Saudia pembawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu.

    “Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan FBI untuk meneliti email yang ada,” ujar Sigit di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, berdasarkan penyelidikan sementara e-mail itu dinyatakan tidak ada kesesuaian dengan pemilik sebenarnya. Oleh sebab itu, aparat keamanan perlu menyelidiki hal tersebut lebih dalam.

    “Sementara kita dapati email yang dikirim tidak sesuai dengan nama dimaksud, sehingga kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut,” imbuhnya.

    Di samping itu, kepolisian juga masih mendalami terkait dengan asal usul ancaman bom itu apakah berada di dalam negeri atau di luar. 

    Namun yang pasti, kata Sigit, pihaknya telah memastikan bahwa evakuasi pesawat Saudi Airlines dinyatakan tertib dan aman.

    “Ya yang jelas kita harus melakukan pendalaman lebih lanjut sebelum kita mengambil kesimpulan. Apakah dari dalam atau dari luar,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara,Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position. 

  • Pesawat Saudi Airlines Kembali Dapat Ancaman Bom, Mendarat Darurat di Kualanamu

    Pesawat Saudi Airlines Kembali Dapat Ancaman Bom, Mendarat Darurat di Kualanamu

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menyampaikan ada ancaman bom terhadap Pesawat Saudia Air dari rute Muscat-Surabaya pada Sabtu (21/6/2025).

    Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan menyampaikan bahwa pesawat itu telah mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu.

    “Iya benar,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan saat ini pihaknya telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengecekan terhadap ancaman tersebut.

    “Sudah [mendarat], lagi evakuasi penumpang dan pengecekan pesawat oleh team jibom sat brimob Polda Sumut,” pungkasnya.

    Namun demikian, Whisnu masih belum menjelaskan secara detail terkait dengan kronologi ancaman tersebut. Meskipun begitu, dia mengungkap bahwa pesawat itu memiliki rute Muscat ke Surabaya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini merupakan kali kedua pesawat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu dalam sepekan terakhir.

    Sebelumnya, pesawat Saudia pengangkut jemaah haji telah mendarat darurat di Kualanamu usai mendapatkan ancaman bom yang dikirim melalui e-mail.

  • Prosedur Penanganan Ancaman Bom di Bandara Angkasa Pura, Sudah Sesuai? – Page 3

    Prosedur Penanganan Ancaman Bom di Bandara Angkasa Pura, Sudah Sesuai? – Page 3

    Insiden bermula ketika pesawat Saudia SV 5726 yang terbang dari Jeddah ke Jakarta dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom.

    Sebagai respons, PT Angkasa Pura Indonesia langsung mengaktifkan Emergency Operation Center di dua bandara utama: Soetta dan Kualanamu.

    Seluruh prosedur keamanan dan keselamatan dijalankan sesuai protokol. Setelah dinyatakan aman, pesawat melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada 18 Juni 2025.

    Seluruh penumpang, yang merupakan jemaah haji, tiba dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta tanpa insiden lebih lanjut.