Topik: haji

  • Groundbreaking industri baterai terintegrasi komitmen bangun energi bersih 

    Groundbreaking industri baterai terintegrasi komitmen bangun energi bersih 

    Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

    Groundbreaking industri baterai terintegrasi komitmen bangun energi bersih 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 00:11 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi XII DPR RI, Haji Jalal Abdul Nasir, Ak., turut menghadiri acara Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Kawasan Artha Industrial Hill, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan menandai dimulainya pembangunan konsorsium industri baterai listrik terintegrasi oleh ANTAM, IBI, dan CBL.

    Dalam keterangannya, legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat VII dari fraksi PKS menyambut baik langkah strategis pemerintah pusat dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam nasional, khususnya sektor nikel dan baterai kendaraan listrik. Menurutnya, pengembangan ekosistem industri baterai ini merupakan bagian penting dari transformasi energi dan kemandirian teknologi nasional.

    “Kehadiran langsung Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah serius membangun kedaulatan energi bersih berbasis sumber daya lokal. Ini sejalan dengan semangat transisi energi sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” ujar Haji Jalal, Senin (30/06).

    Haji Jalal juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam implementasi proyek ini agar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, khususnya di daerah Karawang dan sekitarnya.

    “Komisi XII DPR RI akan terus mengawal proses ini agar industri yang dibangun tidak hanya mementingkan investasi, tetapi juga berpihak kepada rakyat dari kesempatan kerja lokal, pemberdayaan UMKM, hingga pelestarian lingkungan,” imbuhnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono.

    Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik merupakan salah satu prioritas nasional untuk mendukung pertumbuhan industri hijau dan ramah lingkungan. Industri ini menjadi bagian penting dari peta jalan Indonesia menuju negara maju berbasis teknologi.

    Haji Jalal juga menggarisbawahi bahwa arah kebijakan ini selaras dengan Pasal 33 UUD 1945, yakni pengelolaan sumber daya alam sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dua Pesawat Jemaah Haji Diancam Bom, Kepala BSSN: Mudah Mengindikasi Ancaman Itu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Juni 2025

    Dua Pesawat Jemaah Haji Diancam Bom, Kepala BSSN: Mudah Mengindikasi Ancaman Itu Regional 30 Juni 2025

    Dua Pesawat Jemaah Haji Diancam Bom, Kepala BSSN: Mudah Mengindikasi Ancaman Itu
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    — Dua pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji sempat mendapat
    ancaman bom
    dan terpaksa berhenti di Bandara Kualanamu, Medan. Ancaman tersebut menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (
    BSSN
    ).
    Kepala BSSN
    , Nugroho Sulistyo Budi, menyatakan bahwa ancaman bom tersebut tidak dilakukan melalui jaringan internet, melainkan lewat panggilan telepon langsung.
    “Itu tidak melalui jaringan IP tapi by call. Mudah sebetulnya kalau kita mengindikasi ancaman-ancaman seperti itu,” kata Nugroho saat ditemui, Senin (30/6/2025).
    Ia menambahkan bahwa jenis ancaman seperti ini sering kali tidak berujung pada eksekusi nyata.
    “Pernah tidak kejadian peledakan bom, yang sudah kejadian yang ngasih tahu sebelumnya? Nyaris tidak ada,” imbuhnya.
    Meski demikian, Nugroho menegaskan bahwa pihaknya tetap waspada dan memperlakukan setiap ancaman dengan pendekatan zero tolerance.
    “Kita zero tolerance terhadap kemungkinan ancaman. Sampai sejauh ini, pelakunya mungkin dari pihak kepolisian yang akan menjelaskan lebih lanjut,” ujarnya.
    Menurutnya, BSSN siap berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, kementerian, dan lembaga lain sesuai dengan peran dan tugas masing-masing.
    “Tentu kami berperan serta. Tapi, untuk menjelaskannya mungkin dari aparat penegak hukum,” kata Nugroho.
    Sebelumnya, dua pesawat Saudi Airlines sempat menerima ancaman bom dalam dua insiden berbeda dalam waktu berdekatan. Berikut kronologi kejadian:
    Pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah–Jakarta:

    Ancaman dikirim lewat surat elektronik (email) pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 07.30 WIB oleh pihak yang tidak dikenal.
    Pesawat Saudia Airlines SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya:

    Ancaman disampaikan melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope dan pertama kali terdeteksi oleh AirNav Indonesia di Jakarta, pada Sabtu (21/6/2025).
    Dalam kedua kasus tersebut, tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan aman, dan otoritas terkait melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokumen hingga Syarat Pengajuan Klaim Asuransi Kematian Jamaah Haji di Arab Saudi

    Dokumen hingga Syarat Pengajuan Klaim Asuransi Kematian Jamaah Haji di Arab Saudi

    PIKIRAN RAKYAT – Diketahui saat ini bahwa keluarga dari jamaah haji reguler Indonesia yang wafat di Arab Saudi, bisa melakukan klaim asuransi kematian.

    Pengurusan ini bisa dilakukan secara online, dengan memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Hal ini juga telah disampaikan oleh Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi terkait jamaah haji yang meninggal dunia saat melakukan ibadah di Arab Saudi.

    “Jamaah haji reguler yang meninggal dunia diberikan manfaat asuransi sebesar Bipih haji reguler sesuai embarkasi masing-masing,” jelasnya seperti yang dikutip dari laman Antara. 

    Adapun dokumen yang dibutuhkan untuk pengurusan klaim asuransi, untuk jamaah haji yang meninggal saat melaksanakan ibadah di Arab Saudi adalah sebagai berikut:

    1. Surat pengantar pengajuan klaim dari Kemenag

    2. Surat Keterangan Kematian (SKK) dari kantor perwakilan Indonesia di Jeddah

    3. Print out database jamaah melalui Siskohat

    4. Jika meninggal karena kecelakaan atau hilang, sertakan surat keterangan dari kantor perwakilan Indonesia di Jeddah

    Jika sudah melengkapi dokumen tersebut, keluarga dari jamaah haji tersebut, dapat melakukan klaim secara online, dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

    1. Memasukkan dokumen persyaratan ke portal e-klaim JMA Syariah atau melalui email klaim-haji@jmasyariah.com

    2. Setelah melakukan klaim ke website atau email yang dibagikan, pembayaran klaim akan dilakukan maksimal 5 hari kerja, namun hal ini akan dilakukan jika dokumen telah dinyatakan lengkap dan sesuai

    3. Proses kalim dana, hanya akan dibagikan ke rekening bank jamaah yang telah didaftarkan sebelumnya, saat melakukan pengajuan kepesertaan asuransi

    4. Status kalim dan bukti pembayaran ini, juga hanya dapat dilihat melalui e-Kalim JMA Syariah saja

    Tidak hanya itu, perlu untuk dipahami bahwa, besaran klaim asuransi kematian ini, akan disesuaikan dengan Bipih masing-masing embarkasi saja.***

  • Potret Kabah dari Luar Angkasa, Astronaut NASA Kasih Pesan Menyedihkan

    Potret Kabah dari Luar Angkasa, Astronaut NASA Kasih Pesan Menyedihkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para jemaah haji dari Indonesia sudah mulai pulang ke Tanah Air sejak pertengahan Juni 2025. Momen Ibadah Haji setiap tahunnya merupakan hal yang sakral.

    Umat Muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul di Tanah Suci untuk beribadah dengan khusyuk. Penampakan haji pernah dipotret dari luar angkasa oleh seorang astronaut NASA beragama Islam.

    Lebih tepatnya, astronaut bernama Sultan Al-Neyadi itu memotret momen haji dari MBR Space Center dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.

    Dalam unggahannya, Al-Neyadi mengungkapkan bahwa jemaah yang dipotret sedang menjalankan prosesi wukuf di Arafah.

    Dia juga menyampaikan pesan yang hingga tahun ini masih relevan, bukan hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh umat manusia di bumi.

    “Hari ini adalah Hari Arafat, sebuah hari penting dalam ibadah Haji, mengingatkan kita bahwa iman bukan hanya soal keyakinan, tetapi dalam bentuk tindakan dan refleksi,” kata Al-Neyadi, beberapa saat lalu.

    “Semoga ini menginspirasi kita untuk berjuang demi kasih, kerendahan hati, dan persatuan,” sambungnya.

    Sebagai informasi, Al-Neyadi adalah salah satu astronaut yang beragama islam. Selain Al-Neyadi, Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi adalah sosok yang pernah mengunjungi luar angkasa pada Ramadan pada tahun 1985.

    Di luar angkasa, Al Neyadi berencana untuk melakukan 19 eksperimen terkait radiasi, tidur, sakit punggung, hingga sains material.

    Selain foto saat momen ibadah Haji, Al Neyadi juga sempat membagikan momen Tahun Baru Islam dari antariksa. Dia mengunggah foto penampakan permukaan Bumi bersama dengan bulan sabit pertama di Tahun Baru Hijriah.

    Tak lupa dia juga mengirimkan ucapan selamat tahun baru Islam. Termasuk juga doa dan harapannya kepada semua umat muslim.

    “Bersama dengan awal tahun baru Hijriah, saya ingin mengingatkan bahwa setiap momen adalah senja dari awal yang baru, kesempatan untuk tumbuh dan bertualang. Semoga tahun kalian penuh dengan berkah, kebahagiaan, dan penemuan hal baru,” ia menuliskan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BSI International Expo 2025 Cetak Transaksi Rp2,66 Triliun – Page 3

    BSI International Expo 2025 Cetak Transaksi Rp2,66 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menutup rangkaian BSI International Expo 2025 dengan torehan yang membanggakan. Selama empat hari pelaksanaan, mulai 26 hingga 29 Juni 2025, ajang ini berhasil mencatat 130 ribu transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp2,66 triliun.

    Gelaran tahunan BSI yang digelar di tengah momentum libur panjang ini sukses menyedot perhatian publik. Tercatat lebih dari 60.191 pengunjung memadati lokasi expo yang diikuti oleh 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bisnis.

    “Saya tidak menyangka dengan antusiasme masyarakat di tengah liburan panjang. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini,” ujar Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/6).

    Penyelenggaraan tahun ini mencatat peningkatan dari edisi perdana pada 2024, yang saat itu mencatat transaksi Rp2,47 triliun dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung.

    Tak hanya dari sisi transaksi dan pengunjung, BSI International Expo 2025 juga menghasilkan 30 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) business matching dengan potensi transaksi sebesar USD 20,8 juta. Agenda ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara, menunjukkan eksistensi BSI di panggung global.

    Transformasi Digital dan Inklusi Nasabah Baru

    Dalam mendukung akselerasi digitalisasi, BSI mencatat akumulasi 5.191 pendaftaran baru pengguna superapps BYOND by BSI, serta 1.228 nasabah baru melalui skema online onboarding (OOB).

    Sementara itu, program pembiayaan otomotif BSI OTO membukukan 108 transaksi unit kendaraan dengan nilai total Rp43,4 miliar.

    Peningkatan juga terlihat pada produk tabungan dan pembiayaan berbasis syariah. Pembukaan tabungan haji mencapai Rp12 miliar, umrah sebesar Rp6 miliar, dan pembiayaan BSI Griya mencatat 75 transaksi dengan nilai mencapai Rp61,7 miliar.

    BSI juga mencatat lonjakan pada bisnis emas, dengan saldo tabungan emas menembus Rp2,7 miliar dan cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

  • BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun

    BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun

    Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo (tengah) bersama Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta beserta seluruh jajaran komisaris dan manajemen BSI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, (29/6/2025). (ANTARA/HO-BSI)

    BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 30 Juni 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menutup gelaran BSI International Expo 2025 dengan pencapaian positif, yakni mencatatkan 130 ribu transaksi dan volume transaksi sebesar Rp2,66 triliun selama empat hari yakni 26-29 Juni 2025. Dari Kamis (26/6) hingga Minggu (29/6), gelaran signature tahunan BSI ini juga mendatangkan lebih dari 60.191 pengunjung. Expo ini menampilkan 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bidang bisnis.

    “Saya tidak menyangka dengan animo masyarakat di tengah libur panjang. Masyarakat banyak yang berkunjung ke BSI International Expo 2025. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Anggoro mencatat, pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap expo yang mengusung konsep ekosistem halal dan keuangan syariah secara holistik. Hal ini juga menunjukkan sinyal positif adanya harapan dan ketahanan dalam menjalankan aktivitas ekonomi.

    Sebelumnya pada 2024, penyelenggaraan pertama BSI International Expo mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,47 triliun dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Ini menunjukkan adanya peningkatan positif pada 2025. BSI International Expo 2025 juga mencatatkan 30 penandatanganan MoU business matching dengan potensi transaksi mencapai 20,8 juta dolar AS. Business matching ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara.

    Tak hanya itu, expo membukukan catatan positif dari sisi akuisisi nasabah. Selama empat hari penyelenggaraan, akumulasi pengguna baru superapps BYOND by BSI tercatat sebanyak 5.191 user registration dengan nasabah baru secara online onboarding (OOB) sebanyak 1.228 nasabah.

    Sementara itu, program pembiayaan otomotif melalui BSI OTO selama expo berhasil membukukan transaksi sebanyak 108 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp43,4 miliar.

    Lonjakan nasabah juga dibukukan pada pembukaan tabungan haji umrah dan BSI Griya. Untuk tabungan haji mencapai Rp12 miliar dan umrah Rp6 miliar dengan total 555 transaksi. Sedangkan untuk BSI Griya berhasil membukukan 75 transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp61,7 miliar.

    BSI International Expo 2025 juga menyedot animo masyarakat terhadap bisnis emas BSI. Hal ini tercermin dari pembukaan tabungan emas BSI dengan saldo mencapai Rp2,7 miliar dan saldo cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

    Selama expo berlangsung, terdapat berbagai kerja sama yang disepakati BSI dengan sejumlah instansi/lembaga seperti kolaborasi dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (PERSIS), dan Muhammadiyah.

    Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program rumah subsidi sekaligus mendorong percepatan realisasi program 3 juta rumah, yang dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP). Di samping itu, BSI menjalin kerja sama pembiayaan dagang dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) hingga kerja sama penguatan industri halal dengan Australia.

    Perseroan juga menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal dengan mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi, serta mengesahkan kerja sama integrasi dan konektivitas dengan Mekari. Terkait dengan program BSI, perseroan meluncurkan program BSI Scholarship 2025 sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan perseroan terhadap pembangunan manusia dan mencetak pemimpin masa depan umat yang unggul dan amanah.

    Pada kesempatan yang sama, perseroan juga mengumumkan para juara program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024-2025. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan nyata BSI dalam melahirkan wirausaha muda dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta menegaskan, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI International Expo 2025 bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi telah menjadi pusat perhatian publik, pelaku industri halal, dan komunitas keuangan syariah nasional.

    “Melalui expo ini, BSI ingin menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi masyarakat untuk lebih dekat dan memahami manfaat dari sistem keuangan syariah yang adaptif terhadap era digital dan globalisasi. Melalui expo ini, kita semua menjadi bagian dari perjalanan transformasi ekonomi syariah Indonesia yang semakin inklusif, digital, dan mendunia,” tutup Bob.

    Sumber : Antara

  • Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggelar BSI International Expo 2025. Gelaran tahunan ini berhasil mendatangkan lebih dari 60.191 pengunjung dan menghasilkan transaksi sebesar Rp2,66 triliun, melampaui capaian gelaran serupa tahun lalu.

    Selama 4 hari penyelenggaraan dari Kamis (26/6/2025) sampai Minggu (29/6/2025), event signature tahunan yang menjadi penguatan literasi dan show case lengkap ekosistem ekonomi syariah ini berhasil menarik minat pengunjung di tengah momen libur panjang nasional. Expo ini menampilkan 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bidang bisnis.

    Jika diakumulasi, total transaksi yang terjadi selama 26-29 Juni 2025 mencapai 130 ribu transaksi dengan volume mencapai Rp 2,66 triliun. Selain itu, expo juga sukses mencatatkan 30 penandatanganan MoU business matching dengan potensi transaksi mencapai US$20,8 juta. Business matching ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara.

    Pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan pertama BSI International Expo juga meraih sukses dengan mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,47 triliun, dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan.

    Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo (jabatan efektif sampai dinyatakan lulus uji kepantasan dan kepatutan OJK) mengaku bersyukur dengan pencapaian gelaran BSI International Expo 2025. Dia menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap expo yang mengusung konsep ekosistem halal dan keuangan syariah secara holistik.

    “Saya tidak menyangka dengan animo masyarakat di tengah libur panjang. Masyarakat banyak yang berkunjung ke BSI International Expo 2025. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini. Ini juga menunjukkan sinyal positif, bahwa masih ada harapan dan daya tahan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tinggal kita membantu memperkuat ekosistemnya, dan di sini lah peran BSI International Expo 2025,” ujar dia dalam siaran pers, Minggu (29/6/2025).

    Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan BSI International Expo 2025 juga berhasil membukukan catatan positif dari sisi akuisisi nasabah. Sepanjang 4 hari penyelenggaraan expo, BSI mencatat akumulasi pengguna baru superapps BYOND by BSI, per 29 Juni tercatat sebanyak 5.191 user registration, dengan nasabah baru secara online onboarding (OOB) sebanyak 1.228 nasabah. Pencapaian ini semakin memperkokoh jumlah basis nasabah BSI yang kini telah mencapai lebih dari 22 juta nasabah.

    Kesuksesan perhelatan BSI International Expo 2025 terlihat pula dari sejumlah kerja sama dan solusi baru di berbagai sektor, yang dihadirkan untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah. Mulai dari perumahan, transaksi keuangan, solusi digital, otomotif, hingga ibadah dan pendidikan.

    Sebut saja kolaborasi BSI dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (PERSIS), dan Muhammadiyah, untuk mendukung pelaksanaan program rumah subsidi sekaligus mendorong percepatan realisasi Program 3 Juta Rumah. Kerja sama strategis ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP).

    Ada pula kerja sama pembiayaan dagang dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), hingga kerja sama penguatan industri halal dengan Australia. Perseroan juga menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal dengan mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi, serta mengesahkan kerja sama integrasi dan konektivitas dengan Mekari.
    “Melalui expo ini kami ingin menegaskan bahwa ekosistem halal adalah jawaban atas kondisi ekonomi yang sering kali menantang. Dengan semangat agile dan innovative, BSI berkelanjutan mendorong pengembangan Islamic Ecosystem di Tanah Air, melalui kolaborasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder,” kata Anggoro.

    Gelaran BSI International Expo 2025 juga menjadi pembuktian komitmen BSI untuk terus memperkuat ekosistem digital di dalam superapps BYOND by BSI. BSI memperkenalkan hadirnya fitur BSI OTO di superapps BYOND di perhelatan expo. Inovasi baru ini hadir untuk memudahkan nasabah memiliki kendaraan impian melalui pembiayaan syariah secara mudah, nyaman, dan aman via superapps BYOND by BSI.

    Bahkan, program pembiayaan otomotif BSI di acara ini berhasil membukukan transaksi mencapai 108 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp43,4 miliar. Selain BSI OTO, lonjakan nasabah dibukukan pula pada pembukaan tabungan haji umrah dan BSI Griya. Untuk tabungan haji mencapai Rp12 miliar dan umrah Rp6 miliar dengan total 555 transaksi. Sedangkan untuk BSI Griya berhasil membukukan 75 transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp61,7 miliar.

    Ada pula sesi khusus bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat edukasi mengenai prospek bisnis bank emas dengan sesi Bullion Banking Business Talk “Unlocking the Potential of Bullion Business”. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan acara ini juga menyedot animo masyarakat terhadap bisnis emas BSI yang sangat tinggi. Tercermin dari pembukaan tabungan emas BSI dengan saldo mencapai Rp2,7 miliar dan saldo cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

    “Emas merupakan investasi yang tidak hanya aman tetapi juga sejalan dengan nilai syariah. BSI awal tahun ini telah mendapatkan izin OJK untuk menjalankan bullion bank, BSI akan terus mendorong ekosistem investasi emas untuk sebaik-baiknya kebermanfaatan bagi nasabah dan masyarakat. Penguatan bisnis emas BSI akan menjadi sumber pertumbuhan baru, sebagai bagian dari dukungan program pemerintah dan regulator,” ucapnya.

    Bob menegaskan, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI International Expo 2025 bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi telah menjadi pusat perhatian publik, pelaku industri halal, dan komunitas keuangan syariah nasional.

    Acara ini pun sukses menjalankan semangatnya untuk “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”. Expo ini menampilkan beragam produk dan layanan unggulan dari BSI dan para mitra strategis, mulai dari pembiayaan UMKM, perbankan digital, investasi syariah, hingga gaya hidup halal.

    “Melalui expo ini, BSI ingin menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi masyarakat untuk lebih dekat dan memahami manfaat dari sistem keuangan syariah yang adaptif terhadap era digital dan globalisasi. Melalui expo ini, kita semua menjadi bagian dari perjalanan transformasi ekonomi syariah Indonesia yang semakin inklusif, digital, dan mendunia,” tutup Bob.

    (kil/kil)

  • Arab Saudi Memulai Langkah Awal Persiapan Haji 2026

    Arab Saudi Memulai Langkah Awal Persiapan Haji 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi mulai melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026 saat fase pemulangan jemaah haji 1446 H/2025 M masih berlangsung dan dijadwalkan berakhir pada 11 Juli 2025. 

    Hal itu disampaikan Koordinator dan Supervisor (Musyrif Aam) Kantor Urusan Haji, Badr al-Sulami saat mendampingi Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat berkunjung ke kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah. 

    Badr al-Sulami mengatakan bahwa Kementerian Haji Arab Saudi telah memulai langkah awal persiapan haji 1447 H/2026 M, termasuk pembentukan kelompok kerja lintas sektor yang akan mulai bekerja pekan depan.

    “Kelompok kerja ini akan membahas berbagai kebijakan baru dan timeline teknis yang harus dipatuhi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk menghindari kendala dan menyempurnakan pelayanan haji tahun depan,” katanya saat kunjungan dikutip melalui keterangan pers, Minggu (29/6/2025).

    Kementerian Arab Saudi telah menyampaikan tahapan penyelenggaraan haji 2026 pada 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025. 

    Informasi itu disampaikan pada malam penutupan penyelenggaraan haji 2025 yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. 

    Oleh karena itu, Arab Saudi meminta Pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun depan lebih awal. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang juga Penanggung Jawab PPIH Arab Saudi Hilman Latief menerima pesan itu saat bertemu Deputi Bidang Hubungan Luar Negeri Kemenhaj Arab Saudi Hasan Munakirah. 

    Keduanya mendiskusikan sejumlah hal yang terjadi pada penyelenggaraan haji 2025 sekaligus persiapan haji tahun depan.

    “Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, penetapan lokasi di Masya’ir, persiapan kontrak, penentuan jemaah, pelunasan dan lainnya. Ini memang disarankan lebih awal. Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H,” terangnya jelang bertolak ke Tanah Air di Jeddah, Kamis (26/6/2025).

  • Masyhur Sejak Dulu, Orang Nusantara Paling Banyak Berhaji ke Tanah Suci

    Masyhur Sejak Dulu, Orang Nusantara Paling Banyak Berhaji ke Tanah Suci

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara penyumbang jemaah haji terbesar di dunia. Jika dirunut ke belakang, tradisi tersebut telah terjaga hingga setengah abad terakhir.

    Adapun, penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/ 2025 telah sampai pada fase akhir yakni pemulangan jemaah haji gelombang II dari Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. Pemulangan jemaah haji gelombang II akan berlangsung hingga 12 Juli 2025 yang juga menandai berakhirnya operasional penyelenggaraan haji tahun ini.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Minggu (29/6/2025) pukul 17:00 WIB, sudah sebanyak 316 kelompok terbang (kloter) dari 512 kloter yang dipulangkan ke Tanah Air. Jumlah tersebut mencaakup 123.173 jemaah.

    Tahun ini, Indonesia mengantongi 221.000 kuota jemaah haji dari Pemerintah Arab Saudi, terdiri atas 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus.

    Jumlah itu menempatkan Indonesia di posisi teratas pengirim jemaah haji tahun ini atau 13,20% dari total 1.673.230 jemaah haji seluruh dunia. Menyusul kemudian Pakistan dengan kuota 180.000 jemaah, India 175.025, Bangladesh 127.198, dan Nigeria 95.000.

    Tak hanya di era kekinian, menukil buku Tawaf Bersama Rembulan (Muhammad Subarkah, 2020) menonjolnya Indonesia di dunia perhajian telah berlangsung sejak sekitar setengah abad terakhir. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, jumlah jemaah haji dari Nusantara berkisar antara 10% hingga 20% dari seluruh peziarah sejagad.

    Bahkan pada dasawarsa 1920-an, sekitar 40% dari seluruh jemaah haji berasal dari Indonesia. Van der Plas yang pernah menjabat Konsul Belanda di Jeddah pada 1931 menulis bahwa sekurang-kurangnya jumlah jemaah Nusantara saat itu berkisar 10.000 jiwa dari total jemaah haji seluruh dunia sebanyak 30.000 jiwa.

    Peneliti masalah keislaman asal Belanda, Martin van Bruinesen juga pernah menulis dalam hasil kajiannya bertajuk “Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci: Orang Nusantara Naik Haji” bahwa sejak 1860, Bahasa Melayu adalah bahasa kedua di Makkah setelah Bahasa Arab.

    Semenatara itu menurut Martin, dari data yang berhasil dilacak, pada 1853 ada 1.100 jemaah haji Indonesia mendarat di Makkah. pada 1858 jumlahnya naik menjadi 3.900 orang dan terus bertambah pada tahun-tahun selanjutnya.

    Arus orang Nusantara berhaji hanya terjeda ketika pada 1916 hingga 1917 dunia dilanda wabah kolera. Saat itu, jumlah jemaah haji Nusantara hanya mencapai 70 orang.

    Pada 1935 keadaannya kembali normal, dan pada 1930 hingga 1931 tercatat ada 17.000 jemaah atau 42% dari jumlah jemaah haji tahun itu. Sedangkan pada 1935 hingga 1936 jumlahnya menurun menjadi 4.000 jemaah atau mencapai 12% dari keseluruhan jemaah haji yang saat itu mencapai 34.000.

    Jemaah wafat dan aspek kesehatan

    Pada masa itu, Belanda juga mencatat bahwa banyak orang Indonesia yang berangkat ke Makkah tidak kembali lagi. Hal itu menunjukkan kerasnya medan perjalanan haji yang memakan waktu hingga satu tahun lebih.

    Antara 1853 dan 1858, jemaah haji yang pulang dari Makkah ke Nusantara tidak sampai separuh dari mereka yang berangkat. Banyak di antaranya yang meninggal di perjalanan.

    Jemaah haji Indonesia berjalan meninggalkan tenda Mina di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6/2025)./Dok. Media Center Haji

    Sekitar 1930-an ketika fasilitas kesehatan sudah lebih baik dibandingkan dengan abad sebelumnya, setiap tahun sekitar 10% jemaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci.

    Sementara itu, pada tahun ini, jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci tercatat sebesar 412 jiwa, terdiri atas 249 laki-laki dan 163 perempuan.

    Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Mashat dalam kunjungannya ke kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Sabtu (28/6/2025) memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Ada dua aspek yang menjadi perhatian, yaitu tingkat istitha‘ah kesehatan dan jumlah jemaah wafat.

    “Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam menyusun langkah-langkah persiapan yang lebih baik di masa mendatang, termasuk dalam penyaringan, pemantauan, dan pendampingan kesehatan jemaah sejak sebelum keberangkatan,” sebutnya.

    Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Eyad Rahbini menambahkan pentingnya menjadikan pengalaman tahun ini sebagai pelajaran bersama untuk peningkatan layanan haji di masa mendatang. Di samping itu dia juga turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara PPIH Arab Saudi dan Kementerian Haji dalam mengatasi tantangan penyelenggaraan haji.

    “Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” ujarnya.

  • Soal Isu Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi, Ini Isi Subtansi Pokoknya

    Soal Isu Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi, Ini Isi Subtansi Pokoknya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kabar terkait isu Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi jadi pembahasan hangat.

    Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mendapatkan Nota Diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi.

    Adapun untuk nota diplomatik ini terkait penyelenggaraan haji 1446 H atau 2025 M.

    Dalam Nota Diplomatik itu, ada lima substansi pokok terkait Dinamika Haji.

    Poin pertama, terkait Data jemaah perlu di crosscheck kesesuaiannya baik data yang ada pada E-Haj, Siskohat Kementrian Agama, dan Manivest Penerbangan.

    Dimana, ada beberapa data nama jemaah haji yang berbeda antara Manifest dan Jemaah yang ikut terbang dalam pesawat.

    Untuk poin kedua, terkait pergerakan jemaah untuk gelombang I dari Madinah ke Mekah.

    Di Madinah, jemaah haji yang satu penerbangan ditempatkan pada satu hotel. Namun, saat di Mekah, konfigurasi berubah berbasis Syarikah.

    Sementara konfigurasi sebagian kecil jemaah berbeda-beda Syarikah. Jemaah ini untuk sementara tinggal dulu di Madinah.

    Inilah maksud dalam Nota Diplomatik sebagai memberangkatkan tidak sesuai prosedur.

    (Erfyansyah/fajar)