Topik: Generasi Z

  • Menbud Fadli Zon: Industri Musik Indonesia Dihiasi Generasi Baru pada AMI Awards 2024

    Menbud Fadli Zon: Industri Musik Indonesia Dihiasi Generasi Baru pada AMI Awards 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai industri musik Indonesia sudah dihiasi generasi baru, yakni para musisi muda. Hal itu terlihat dari Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards 2024 yang ke-27 menjaring banyak musisi generasi baru dalam daftar nominasi.

    Menariknya, nama-nama musisi muda bahkan mendominasi berbagai kategori utama. Alhasil, Yayasan AMI pun mengusung tema “Musik Generasi Baru” dalam gelarannya pada tahun ini. Penganugerahan AMI akan berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Rabu (4/12/2024).

    “Dominasi para musisi muda dalam daftar nominasi AMI secara tidak langsung menunjukkan wajah terkini industri musik Tanah Air yang semakin ramai oleh wajah-wajah baru,” katanya di gedung A, Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (2/12/2024).

    Menurut Fadli Zon, para musisi generasi baru ini tidak hanya memeriahkan ekosistem industri musik itu sendiri. Namun, sekaligus juga menunjukkan kekayaan musikalitas dan ekspresi budaya Indonesia.

    “Tahun ini AMI Awards mengusung tema ‘Musik Generasi Baru’. Saya kira ini tema yang juga sangat penting sebagai sebuah tonggak, mencerminkan semangat muda, inovasi, keberagaman musik Indonesia yang terus bertumbuh,” urainya.

    Disebutkan, generasi baru musisi tersebut membawa energi yang relevan dengan zaman, yang memperkuat identitas budaya bangsa dan menyatukan keberagaman Indonesia dalam satu harmoni.

    Fadli Zon pun mengulas ihwal transformasi industri musik dari era ke era, sejak rilisan fisik hingga digital. Dalam perjalanannya, musisi-musisi Indonesia terus mampu beradaptasi dengan kebaruan-kebaruan yang ada, hingga mencapai situasi seperti saat ini, terkait AMI Awards 2024.

    Ia menjelaskan perkembangan teknologi digital telah memberi kesempatan besar bagi industri musik untuk berkembang pesat. Musisi-musisi baru bermunculan, menangkap peluang di tengah segala kemudahan yang disediakan teknologi, hingga akhirnya mampu menghasilkan karya-karya yang sukses dan diakui secara luas.

    Kemunculan musisi-musisi baru juga membuat lanskap musikalitas berkembang. Hingga kini tingkat keberagaman genre musik di Indonesia juga tinggi.

    Hal itu mencerminkan beragamnya karakteristik kekaryaan para musisi tanah air. Contohnya,  dengan AMI yang mengakomodasi genre-genre baru ke dalam daftar penghargaannya, seperti koplo, soul, orkestra hingga musik scoring.

    “Generasi muda dan terutama generasi Z dan milenial yang menonjol dalam daftar nominasi terbanyak tahun ini, menunjukkan musik Indonesia tidak hanya beradaptasi dan bertransformasi, tetapi juga menciptakan peluang dan potensi yang lebih besar untuk masa depan,” ungkap Fadli Zon.

    “Sebagaimana saya kira di dunia film, saya kira dunia musik kita juga kelihatan semakin positif, ke depan semakin menjanjikan. Mudah-mudahan musik Indonesia juga berkontribusi bagi musik dunia,” tambah Fadli Zon terkait nominasi AMI Awards 2024.

  • Cerdas Digital jadi Aman Digital Melalui Program “Saatnya GENsi BERAKSI”

    Cerdas Digital jadi Aman Digital Melalui Program “Saatnya GENsi BERAKSI”

    Bisnis.com, SORONG – Era digital telah mengubah cara hidup masyarakat, termasuk Generasi Z (Gen Z), yang lahir di tengah derasnya perkembangan teknologi informasi. 

    Menyadari potensi besar dan tantangan yang dihadapi Gen Z, Indosat Ooredoo Hutchison menginisiasi program literasi digital bertajuk “Saatnya GENsi BERAKSI (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI)” di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat Daya pada Selasa, 3 Desember 2024.

    Indosat Ooredoo Hutchison percaya melalui inisiasi tersebut, kesadaran Gen Z tentang pentingnya keamanan dan privasi digital bakal meningkat. Pasalnya, dalam menghadapi dunia digital yang penuh risiko, seperti penyalahgunaan data pribadi dan kekerasan siber, Gen Z perlu dibekali keterampilan yang lebih dari sekadar kemampuan teknologi.

    Gen Z dikenal merupakan  generasi yang mahir dalam menggunakan internet dan media sosial. Namun, menurut laporan EV-DCI 2024, Papua Barat Daya masih berada di peringkat ke-32 dalam daya saing digital di Indonesia. Temuan menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur dan literasi digital di wilayah Indonesia Timur.

    “Gen Z di Papua Barat Daya memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai talenta digital yang kompetitif. Namun, mereka juga perlu memahami ancaman digital dan cara melindungi privasi mereka,” ujar Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Indosat Ooredoo Hutchison..

    Swandi menyebutkan program ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas digital, tetapi juga aman digital. Dalam acara ini, peserta akan diajarkan tentang etika digital, keamanan siber, dan cara memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab.

    Kolaborasi untuk Masa Depan Digital yang Lebih Aman

    Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, termasuk perwakilan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), hingga praktisi-praktisi digital muda. 

    Para praktisi ini akan membahas isu-isu seputar pentingnya keamanan data pribadi di era digital, cara mengenali dan menghindari ancaman siber seperti phishing dan penipuan daring, hingga konsep cyber hygiene untuk menjaga keamanan digital sehari-hari.

    Tantangan Infrastruktur Digital di Indonesia Timur

    Adapun, ketimpangan infrastruktur digital antara wilayah Indonesia Barat dan Timur menjadi tantangan utama dalam pengembangan dan peningkatan literasi digital di Tanah Air. Lewat inisiatif ini, Indosat Ooredoo Hutchison berupaya mendukung percepatan pemerataan digital di seluruh wilayah Indonesia.

    “Kami percaya bahwa akses terhadap teknologi harus disertai pemahaman yang mendalam tentang keamanan digital. Ini penting untuk menciptakan generasi muda yang mampu bersaing secara global,” tambah Swandi.

    Dengan membekali talenta muda Papua Barat Daya dengan keterampilan keamanan digital, diharapkan mereka dapat menjadi bagian dari ekosistem digital yang kompetitif. Program ini juga menekankan pentingnya etika digital dalam menjaga reputasi dan privasi di dunia maya.

    Acara literasi digital “Saatnya GENsi BERAKSI” adalah langkah nyata untuk membangun kesadaran dan keterampilan keamanan digital di kalangan Gen Z. Inisiatif ini tidak hanya mendukung transformasi digital di Indonesia Timur, tetapi juga mendorong Gen Z menjadi generasi yang cerdas, aman, dan bertanggung jawab secara digital.

  • Gen-Z Jadi Motor Industri Nasional

    Gen-Z Jadi Motor Industri Nasional

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian akan kembali menyelenggarakan Industrial Festival 2024 di Surabaya, Jawa Timur pada 4-5 Desember 2024. Sebelumnya, kegiatan ini sukses dilaksanakan di Tangerang dan Jakarta.

    Pada gelaran ketiga ini, Industrial Festival 2024 mengusung tema ‘Are You Fit for the Future?’.

    “Tema ini berfokus pada bagaimana anak muda harus menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan, mulai dari dunia kerja, industri, hingga peran sosial di tengah perubahan global serta upaya Kemenperin hadir dalam mendukung hal tersebut,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko SA Cahyanto dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2024).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam acara media briefing di Jakarta, Sabtu (30/11). Eko menyampaikan pemilihan kota Surabaya untuk menjadi lokasi puncak acara Industrial Fest 2024 ini bukan tanpa alasan.

    “Surabaya menjadi salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat. Selain itu, berdasarkan durank 2023, Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dengan populasi Gen Z terbesar kedua di Indonesia,” ungkap Eko.

    Eko juga menyampaikan Industrial Festival merupakan kegiatan untuk merayakan kreativitas dan inovasi serta menjadi momentum bagi generasi muda untuk berkolaborasi dalam memajukan industri di negeri ini. Industrial Festival juga hadir sebagai upaya meningkatkan literasi seputar kebijakan dan kinerja industri serta pentingnya peran sektor industri bagi pertumbuhan ekonomi.

    “Tak kalah penting, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mempromosikan dan memperkuat brand image Kementerian Perindustrian sebagai bagian dari ekosistem industri di dalam negeri,” ujar Eko.

    Alasan Generasi Z menjadi target utama pada Industrial Festival, karena saat ini Indonesia didominasi oleh Gen Z sebanyak 74,93 juta jiwa atau sebesar 27,94% dari total penduduk Indonesia. Selanjutnya yang berada di usia produktif, yaitu generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87%.

    “Artinya, 10 tahun ke depan, Gen Z akan menjadi penggerak sektor industri. Sehingga Industrial Festival hadir sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing sesuai Visi Indonesia Emas 2045,” tegas Eko.

    Adapun rangkaian kegiatan yang akan diisi pada Industrial Festival 2024 di Surabaya, antara lain Kuliah Umum bersama Menteri Perindustrian, Talkshow Community Engagement, Workshop, Talkshow P3DN, Forum Pemberdayaan Industri, Mini Expo, Factory Tour, Layanan Publik on Location, Performance Produk Binaan BPIPI, BDI, BPIFK Kemenperin, Pertunjukan Seni, Kompetisi Foto & Artikel Jurnalistik serta Kompetisi Konten Kreatif.

    “Pada sesi Kuliah Umum bersama Menperin ini bertemakan ‘Are You Fit for the Future?’. Kegiatan akan dihadiri sebanyak 900 peserta yang terdiri dari mahasiswa dari universitas di Surabaya, komunitas, dan instansi pemerintah daerah,” tutur Eko.

    Harapannya, para mahasiswa yang hadir mendapatkan literasi seputar pentingnya membekali diri dengan kompetensi dan karakter terbaik yang dimiliki untuk bersaing di dunia kerja.

    Di samping itu, Industrial Festival 2024 bakal menyuguhkan delapan sesi Talkshow bersama pelajar, mahasiswa, komunitas, wirausahawan, dan influencer yang memiliki ketertarikan dengan isu kompetensi diri, pendidikan, dunia digital, dan kewirausahaan.

    “Kami menargetkan 2.400 peserta pada talkshow ini,” imbuh Eko.

    Selanjutnya, Industrial Festival 2024 juga menyajikan sembilan sesi Workshop yang berkolaborasi dengan BPSDMI, BPIPI, serta Pusat P3DN. Kegiatan ini diikuti oleh 270 peserta dengan 30 peserta per sesinya yang terdiri dari mahasiswa, siswa SMK, pelaku IKM, dan wirausaha muda.

    Beberapa tema Workshop diantaranya Business Model Canvas (BMC), Social Media Marketing, Design Thinking for Digital Apps, Using AI for Business, Video Creator, Foto Produk, Simple Dashboard Monitoring Kesehatan dan Pertumbuhan Bisnis untuk Pemula, Pembuatan Sandal Kulit, hingga Tata Cara Sertifikasi TKDN.
    Berikutnya, dalam upaya mempertemukan tenant inkubator bisnis dengan potential buyer, Industrial Fest 2024 juga menggelar Mini Expo untuk produk dalam negeri yang tersertifikasi TKDN dan tersertifikasi halal, produk binaan BDI, BPIPI, BPIFK, IKMA, hingga Pemerintah Kota Surabaya sejumlah 64 tenant.

    “Kami juga akan melaksanakan factory tour ke PT Nestle Surabaya bersama Wakil Menteri Perindustrian, Direktorat Industri Agro beserta media, influencer, mahasiswa, dan komunitas untuk memberikan pengalaman langsung tentang proses bisnis industri manufaktur dari hulu ke hilir,” ujar Eko.

    Untuk memeriahkan rangkaian kegiatan Industrial Festival ke-3, digelar pula Kemenperin Journalistic Award (KJA) 2024, kompetisi yang ditujukkan bagi jurnalis dan fotografer media untuk menampilkan arya jurnalistik yang dimuat di media massa bertemakan ‘Industri Maju, Ekonomi Melaju’.

    (prf/ega)

  • Airlangga: Kenaikan UMP untuk Lindungi Daya Beli Kelas Menengah

    Airlangga: Kenaikan UMP untuk Lindungi Daya Beli Kelas Menengah

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah sudah memutuskan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% pada 2025. Kondisi ini tidak terlepas dari pertimbangan pemerintah untuk menyokong kelangsungan daya beli masyarakat terutama dari masyarakat kelas menengah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan di tengah ketidakpastian global maka pemerintah harus memperkuat struktur perekonomian dalam negeri. Dalam hal ini kegiatan belanja masyarakat kelas menengah memiliki peran vital untuk mendorong komponen konsumsi yang selama ini menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Hal tersebut yang mendasari Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk meningkatkan daya beli yang di sektor formal yang sebagian besar adalah pekerja di kalangan industri dan servis. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk menunjang daya beli maka kenaikan upah minimumnya (UMP) didongkrak ke 6,5%,” ucap Airlangga dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Kadin Indonesia 2024 di Hotel Mulia, Jakarta pada Minggu (1/12/2024).

    Dengan adanya kenaikan UMP  maka daya beli kelas menengah bisa ditingkatkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) masyarakat yang termasuk dalam kelompok kelas menengah di Indonesia pada 2024 adalah mereka yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan antara Rp 2.040.262 sampai dengan Rp 9.909.844. 

    Sedangkan untuk masyarakat dalam kelompok masyarakat menuju kelas menengah jumlah penduduk yang termasuk dalam generasi X sebanyak 24,06%, generasi Z sebanyak 25,45%, dan generasi alpha sebanyak 16,58%.

    Jika dilihat dari sisi jenis pekerjaan kelas menengah yang bekerja di sektor formal sebanyak 59,36% dan informal sebanyak 40,64% pada 2024. Jika diperinci jenis pekerjaan kelas  menengah yaitu  berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar sebanyak 5,6%, buruh karyawan/pegawai sebanyak 53,76%, berusaha sendiri sebanyak 21,2%, berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebanyak 9,63%, pekerja bebas sebanyak 3,56%, dan pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 6,25%. 

    “Tujuan kami adalah untuk mempertahankan daya beli kelas menengah yang tier di bawah 40%. Nah ini penting untuk kita jaga, karena pertumbuhan ekonomi kita ke depan bahkan di kuartal ini, tergantung daripada daya beli kelas menengah,” kata Airlangga.

    Menurut Airlangga, kegiatan belanja yang dilakukan masyarakat kelas menengah memiliki dorongan besar ke perekonomian nasional. Dengan kenaikan UMP maka diharapkan akan bisa menjaga kegiatan belanja kelas menengah. 

     

  • Meningkatkan Kesadaran Gen Z terhadap Ancaman Digital

    Meningkatkan Kesadaran Gen Z terhadap Ancaman Digital

    Bisnis.com, SORONG – Generasi Z menghabiskan lebih banyak waktu di situs media sosial dibandingkan generasi lainnya. Akibatnya, generasi Z lebih rentan terlibat dengan konten berbahaya dan kejahatan siber. 

    Untuk itu, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkomitmen untuk memajukan literasi digital di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z, dengan mengedukasi mereka mengenai ancaman digital yang paling sering menyerang serta cara menghadapinya. 

    Dengan berkolaborasi dengan para pakar dan praktisi keamanan siber, IOH meluncurkan program literasi digital yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya keamanan dunia maya.

    Menurut laporan terbaru dari Cisco, generasi muda, terutama Gen Z, menghadapi berbagai ancaman digital yang semakin kompleks. Penipuan online, phishing, dan serangan siber merupakan ancaman utama yang paling sering ditemukan. 

    Serangan-serangan ini sering kali datang dalam bentuk pesan atau tautan yang tampak sah, namun berisikan malware atau meminta informasi pribadi yang sangat sensitif.

    Penipuan online dan phishing adalah dua ancaman yang paling sering ditemukan. Phishing, misalnya, biasanya dilakukan dengan cara mengirimkan email atau pesan palsu yang tampak sah, namun sebenarnya bertujuan untuk mencuri data pribadi. Serangan siber lainnya, seperti malware dan ransomware, juga sering menyerang perangkat digital pengguna.

    Untuk itu, penting bagi Gen Z untuk dapat mengenali dan menghindari scam atau phishing yang sering beredar di media sosial. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa keaslian pengirim dan mengecek URL atau link yang diberikan dalam pesan atau email.  Selain itu, Gen Z juga diharapkan tidak memberikan data pribadi seperti kata sandi atau nomor kartu kredit melalui saluran yang tidak aman.

    Area Academy Manager Cisco, Adri Gautama menyatakan bahwa generasi Z sering kali menjadi target utama karena mereka sangat aktif di dunia digital, namun masih kurang sadar akan potensi bahaya yang mengintai. 

    “Mereka sering tidak menyadari bagaimana data pribadi mereka dapat dieksploitasi dan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Keamanan data pribadi yang lemah dan kebiasaan mengabaikan praktik keamanan dasar menjadikan Gen Z lebih rentan terhadap serangan siber,” ungkapnya.

    Adapun, salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam meningkatkan literasi digital generasi muda adalah budaya keamanan siber yang masih lemah. Gen Z cenderung lebih terhubung dengan dunia digital dibandingkan generasi sebelumnya, namun seringkali lebih fokus pada kemudahan dan kecepatan dibandingkan dengan masalah keamanan.

    Menurut Fuadit Muhammad, seorang penggiat keamanan siber, penting bagi Gen Z untuk memahami bahwa mengabaikan aspek keamanan dalam penggunaan teknologi dapat berakibat fatal. 

    “Data pribadi adalah aset berharga, dan sangat penting untuk menjaga agar informasi ini tidak jatuh ke tangan yang salah. Di media sosial, Gen Z harus sadar akan pentingnya menjaga etika dan tanggung jawab dalam berbagi informasi, agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain,” jelas Fuadit. 

    Untuk itu, edukasi mengenai cyber hygiene menjadi sangat penting, yaitu kebiasaan atau praktik yang diterapkan untuk melindungi data pribadi dan menjaga keamanan online secara rutin.

    Lebih jauh, Indosat Ooredoo Hutchison menilai perkembangan teknologi yang pesat akan terus meningkatkan ancaman digital, baik dari sisi teknis maupun sosial. Oleh karena itu, Indosat memiliki sejumlah strategi dan inisiasi jangka panjang untuk memperkuat sistem pertahanan dan perlindungan bagi Gen Z. 

    Indosat Ooredoo Hutchison juga turut aktif mendukung upaya ini dengan menyediakan berbagai platform untuk Gen Z dalam mengakses materi edukasi tentang keamanan siber secara mudah dan interaktif. 

    Program ini bertujuan untuk membuat Gen Z lebih melek terhadap potensi ancaman digital yang ada dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara-cara aman, namun cerdas dalam menggunakan media sosial, serta bagaimana cara mengelola data pribadi dengan bijak. 

    “Kami ingin memastikan bahwa Gen Z tidak hanya memahami cara menggunakan teknologi, tetapi juga tahu bagaimana cara melindungi dirinya dari risiko dunia maya,” ungkap Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Indosat Ooredoo Hutchison.

    Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga menekankan pentingnya bagi Gen Z untuk memahami etika dalam berinteraksi di media social karena punya dampak besar, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang lain. 

    Oleh karena itu, Gen Z diharapkan dapat mengedepankan tanggung jawab digital dengan berpikir matang sebelum memberikan informasi atau berkomentar di dunia maya.

  • Kemenperin Bidik Gen Z Jadi Motor Industri Nasional Lewat Industrial Festival 2024

    Kemenperin Bidik Gen Z Jadi Motor Industri Nasional Lewat Industrial Festival 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik generasi muda, khususnya Gen Z sebagai motor penggerak industri. Hal ini mengingat kondisi Indonesia yang akan menghadapi bonus demografi dalam beberapa waktu ke depan. 

    Sekjen Kemenperin Eko S. Cahyanto mengatakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini yaitu dengan serangkaian kegiatan pembekalan industri dalam menghadapi tantangan di masa mendatang lewat Industrial Festival 2024. 

    “Sepuluh tahun ke depan, Gen Z akan menjadi penggerak sektor industri. Sehingga Industrial Festival hadir sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang berdaya saing sesuai Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Eko, Sabtu (30/11/2024). 

    Bukan tanpa alasan, Generasi Z menjadi target utama pada Industrial Festival, karena saat ini Indonesia didominasi oleh Gen Z sebanyak 74,93 juta jiwa atau sebesar 27,94% dari total penduduk Indonesia. 

    Terlebih, dia mencatat yang berada di usia produktif, yaitu generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87%.

    Eko menuturkan, Industrial Festival juga akan menjadi kegiatan untuk kreativitas dan inovasi serta menjadi momentum bagi generasi muda untuk berkolaborasi dalam memajukan industri di negeri ini. 

    “Industrial Festival juga hadir sebagai upaya meningkatkan literasi seputar kebijakan dan kinerja industri serta pentingnya peran sektor industri bagi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya. 

    Adapun, Kementerian Perindustrian akan kembali menyelenggarakan Industrial Festival 2024 di Surabaya, Jawa Timur pada 4-5 Desember 2024 dengan mengusung tema Industrial Festival 2024 mengusung tema ‘Are You Fit for the Future?’.

    “Tema ini berfokus pada bagaimana anak muda harus menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan, mulai dari dunia kerja, industri, hingga peran sosial di tengah perubahan global serta upaya Kemenperin hadir dalam mendukung hal tersebut,” ujarnya. 

    Sekjen Kemenperin menyampaikan, pemilihan kota Surabaya untuk menjadi lokasi puncak acara Industrial Fest 2024 ini bukan tanpa alasan. Beberapa kegiatan yang disuguhkan yaitu talkshow dunia usaha dengan tema bervariasi.

    Industrial Festival 2024 juga menyajikan sembilan sesi Workshop yang berkolaborasi dengan BPSDMI, BPIPI, serta Pusat P3DN. Dalam upaya mempertemukan tenant inkubator bisnis dengan potential buyer, terdapat Mini Expo untuk produk dalam negeri yang tersertifikasi TKDN dan tersertifikasi halal, produk binaan BDI, BPIPI, BPIFK, IKMA, hingga Pemerintah Kota Surabaya sejumlah 64 tenant.

    “Surabaya menjadi salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat. Selain itu, berdasarkan Edurank 2023, Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dengan populasi Gen Z terbesar kedua di Indonesia,” ungkapnya.

  • Gen Z Lebih Gampang Depresi-Banyak Mengeluh, Mitos atau Fakta? Ini Kata Ahlinya

    Gen Z Lebih Gampang Depresi-Banyak Mengeluh, Mitos atau Fakta? Ini Kata Ahlinya

    Jakarta

    Generasi Z, yakni kaum muda kelahiran 1990-an akhir hingga awal 2010-an, kerap dilabeli sebagai generasi yang tidak tahan banting. Sedikit-sedikit mengeluh, termasuk di lingkungan tempat kerja.

    Praktisi kesehatan mental Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D mengatakan anggapan tersebut ada benarnya. Faktanya, kondisi ini memang banyak dikeluhkan oleh generasi yang lebih senior.

    “Pengalaman para pengusaha yang baru saja meng-hire anak-anak muda, itu lebih rentan lebih mudah give up, lebih mudah pindah,” kata Prof Siswanto, yang juga guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Jumat (29/11/2024).

    Meski demikian, Prof Siswanto menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kenyataannya dalam keseharian, kesehatan mental kerap lebih jarang mendapat perhatian, dan bahkan cenderung disembunyikan.

    “Harus dipahami definisi sehat itu sendiri. Sehat itu bukan hanya sehat fisik, tetapi juga mental dan sosial,” jelas Prof Siswanto.

    @detikhealth_official Emang bener Gen Z cenderung gampang depresi?🤔 Kesehatan mental penting banget untuk dijaga. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan menyayangi diri sendiri ya, detikers. Yuk detikers dengerin penjelasan dari Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D.‼️ #kesehatanmental #mentalhealth #depression #genz #mitosfaktakesehatanmental ♬ original sound – Wicked Movie

    Untuk anak-anak muda yang rentan menghadapi masalah mental, Prof Siswanto menyarankan untuk jeli mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang membuat kesehatan mental anak muda gampang terganggu. Di samping itu, penting juga mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memproteksi kaum muda dari risiko tersebut.

    “Protektif misalnya peran orang tua, peran teman baik, untuk ikut memikirkan dan memecahkan masalah,”tandasnya.

    Harus dipahami definisi sehat itu sendiri. Sehat itu bukan hanya sehat fisik, tetapi juga mental dan sosial

    Prof dr Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, Sc.D – FKKMK UGM

    (up/up)

  • Partisipasi Pemilih di Buleleng Hanya 64 Persen, KPU Akui Kesulitan Bujuk Gen Z ke TPS
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        29 November 2024

    Partisipasi Pemilih di Buleleng Hanya 64 Persen, KPU Akui Kesulitan Bujuk Gen Z ke TPS Denpasar 29 November 2024

    Partisipasi Pemilih di Buleleng Hanya 64 Persen, KPU Akui Kesulitan Bujuk Gen Z ke TPS
    Tim Redaksi
    BULELENG, KOMPAS.com
    – Angka partisipasi pemilih di Kabupaten
    Buleleng
    , Provinsi
    Bali
    , pada Pilkada Serentak 2024 sebanyak 64,7 persen dari total 594.619 daftar pemilih tetap (DPT).
    Jumlah tersebut lebih rendah dari target partisipasi pemilih sebesar 75 persen yang dicanangkan oleh KPU Kabupaten Buleleng.
    Ketua KPU Kabupaten Buleleng, Komang Dudhi Udayana mengungkapkan, angka tersebut masih bisa berubah karena prosesnya rekapitulasi suara masih berlangsung.
    “Partisipasi pemilih sementara ini dari yang kami hitung 64,7 persen,” ujarnya di Kantor KPU Buleleng, Kamis (28/11/2024) malam.
    Ia membeberkan, tingkat partisipasi pemilih paling rendah di Kecamatan Kubutambahan dengan partisipasi 56,3 persen. Sedangkan partisipasi tertinggi di Kecamatan Gerokgak sebanyak 67 persen.
    Dudhi mengakui telah melakukan sejumlah sosialisasi untuk mengupayakan partisipasi pemilih mencapai target minimal. Termasuk kampanye “Mulih Milih ke Buleleng” atau pulang untuk memilih ke Buleleng.
    Kampanye itu digalakkan mengingat banyak warga Buleleng yang merantau. Selama pemungutan suara 27 November 2024 lalu, masih banyak warga Buleleng yang tidak bisa pulang untuk menggunakan hak pilihnya.
    Di sisi lain, Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengakui, pihaknya kesulitan membujuk pemilih Generasi Z (Gen Z) datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
    Menurut Lidartawan, Gen Z menjadi kelompok yang paling sulit dijangkau sosialisasi dibandingkan generasi lainnya. Sebab, jika dianggap tidak menarik, maka sosialisasi akan diabaikan.
    Sehingga ia berupaya melibatkan Gen Z sebagai penyelenggara pemilihan.
    “Dengan mereka terlibat, paling tidak sebagai petugas KPPS, akan mengajak teman-temannya datang ke TPS untuk memilih,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuliah Umum : Optimalkan E-Commerce dan Affiliate Marketing untuk Koperasi dan UMKM

    Kuliah Umum : Optimalkan E-Commerce dan Affiliate Marketing untuk Koperasi dan UMKM

    Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed (unsoed.ac.id) menggelar kuliah umum, Jum’at (22/11//2024).

    Tayang: Jumat, 29 November 2024 10:17 WIB | Diperbarui: Jumat, 29 November 2024 11:10 WIB

    IST

    Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed menggelar kuliah umum, Jum’at (22/11//2024). 

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed (unsoed.ac.id) menggelar kuliah umum, Jum’at (22/11//2024). Kuliah umum bertajuk “Affiliate Marketing Shopee dan TikTok: Membangun Jaringan, Menghasilkan Keuntungan” yang bertempat  di Gedung Lab Terpadu Lantai 6 FEB UNSOED. 
    Dosen pengampu mata kuliah UMKM dan Koperasi Lina Rifda Naufalin, S.Pd., M.Pd menjelaskan tujuan dilaksanakannya kuliah umum adalah agar mahasiswa sebagai generasi Z yang dekat dengan teknologi mampu memaksimalkan kedekatan teknologi sebagai peluang usaha yang menjanjikan dan minim resiko. 
    “Mahasiswa juga diharapkan mengetahui bagaimana memulai usaha sebagai afiliator dengan mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk memasuki usaha tersebut. Hal yang perlu diperhatikan bahwasannya mahasiswa kependidikan sangat bisa untuk memulai usaha sebagai afiliator dengan keuntungan yang menjanjikan,” ujar Lina.
    Baca juga : Korea Center UNSOED Gelar Workshop dan festival Budaya Korea
    Kuliah umum ini menghadirkan Itfi Tutur Karmena, S.Pd., M.Pd. pakar e-commerce yang telah sukses memanfaatkan affiliate marketing di platform seperti Shopee dan TikTok, dengan peserta yang meliputi mahasiswa kelas koperasi dan UMKM, e-commerce, dan pengantar bisnis, dosen pengampu mata kuliah tersebut dan Koorprodi Pendidikan Ekonomi. 
    Program Studi Pendidikan Ekonomi FEB UNSOED terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, FEB UNSOED semakin menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada solusi praktis bagi tantangan ekonomi masa kini. (*)   

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’44’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’44’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    BERITA TERKINI

  • Ajak generasi Z dan pemilih pemula, KPU Kota Malang gelar Malang Fest 2024

    Ajak generasi Z dan pemilih pemula, KPU Kota Malang gelar Malang Fest 2024

    Sumber foto: A Haris Sugiharto/elshinta.com.

    Ajak generasi Z dan pemilih pemula, KPU Kota Malang gelar Malang Fest 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – Upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024, KPU Kota Malang menggelar event sosialisasi bertajuk `Sosialisasai Pilkada damai, Malang Fest 2024` di Malang Creatif Center (MCC) Kota Malang, Selasa (25/11).

    Event dengan kemasan menarik ini dipenuhi penonton warga Kota Malang, yang sebagian besar dari kalangan anak muda, pemilih milenial yang baru mengikuti pemungutan suara pada Pilkada Kota Malang tanggal 27 November 2024.

    Komisioner KPU Kota Malang Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Fitria Yuliani menyampaikan dengan melakukan sosialisasi pihaknya berharap pemilih dari kalangan anak muda memiliki semangat untuk mendatangi TPS dan menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 besok.

    “Dipilihnya MCC karena di MCC banyak anak muda yang tahu tempatnya, areanya dapat banyak mendatangkan massa, harapannya animo masyarakat besar dan partisiapsi Pilkada meningkat,” kata Fitria Yuliani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Haris Sugiharto. 

    Menurutnya, partisipasi kalangan anak muda dalam Pilkada kali ini sangat diharapkan untuk memberikan kontribusi aktif dan positif dalam momentum politik lima tahunan ini.

    “Untuk itu KPU Kota Malang memilih konsep yang diminati kebanyakan anak muda, yaitu konser musik menampilkan grup band yang sudah tidak asing bagi kalangan muda dan warga Kota Malang. Sebelum gelaran musik, event diawali dengan doa bersama, shalawatan diiringi grup musik yang memainkan perangkat gamelan dan berlangsung dengan khidmat. Bersamaan, dilakukan santunan anak yatim piatu” ungkapnya.

    Antusiasme kalangan muda atau generasi Z ternyata luar biasa, hal ini nampak dari berbagai kuis seputar pilkada menarik perhatian.

    “Ratusan peserta yang hadir berebut menjawab pertanyaan kuis dan KPU Kota Malang memberikan apresiasi untuk jawaban yang benar,” iImbuhnya. 

    Sumber : Radio Elshinta