Topik: Generasi Z

  • Waspada Latte Factor! Kebiasaan Sepele yang Bikin Dompet Gen Z dan Milenial Jebol

    Waspada Latte Factor! Kebiasaan Sepele yang Bikin Dompet Gen Z dan Milenial Jebol

    Jakarta: Di era digital yang serba instan, generasi Z dan milenial kerap terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah ‘Latte Factor’, sebuah kebiasaan pengeluaran kecil yang dilakukan secara rutin, namun berdampak besar pada kondisi keuangan.
     
    Istilah ‘Latte Factor’ pertama kali diperkenalkan oleh David Bach, penulis buku keuangan. Ia menyorot bagaimana pengeluaran rutin seperti membeli secangkir kopi setiap hari bisa berdampak signifikan pada keuangan. Namun, ‘Latte Factor’ tidak terbatas pada pembelian kopi.
     
    Contoh ‘Latte Factor’ yang sering dijumpai

    – Makan di luar
    Makan siang atau makan malam di restoran setiap hari.
     
    – Makanan ringan
    Membeli makanan ringan atau minuman di minimarket setiap hari.
    – Belanja impulsif
    Membeli barang-barang yang tidak diperlukan secara spontan.
     
    – Berlangganan aplikasi
    Berlangganan aplikasi di smartphone yang tidak terpakai.
     
    ‘Latte Factor’ dapat menjadi penghalang untuk menabung, berinvestasi, atau bahkan memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. 
     
    Jika kebiasaan ini terus berlanjut, dampaknya bisa merambah ke berbagai aspek kehidupan finansial, seperti kesulitan dalam membayar tagihan, kurangnya dana darurat, atau kegagalan dalam mencapai tujuan investasi.
     

     

    Penyebab ‘Latte Factor’

    – Kebiasaan konsumsi
    Sering mengonsumsi kopi di kedai kopi atau membeli melalui layanan pesan antar.
     
    – Tekanan sosial
    Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang ditampilkan di media sosial atau lingkungan sekitar.
     
    – Kurangnya kesadaran
    Kurangnya kesadaran akan pengelolaan keuangan dan pemahaman mengenai akumulasi pengeluaran kecil.
     
    Cara mencegah ‘Latte Factor’

    – Menabung rutin
    Alokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung secara rutin.
     
    – Hindari utang konsumtif
    Hindari menggunakan kartu kredit atau layanan kredit online untuk membiayai kebiasaan konsumtif.
     
    – Miliki tujuan keuangan
    Memiliki tujuan keuangan yang jelas dapat membantu Anda mengendalikan pengeluaran yang tidak perlu.
     
    – Kelola pengeluaran dengan bijak
    Perhatikan setiap pengeluaran dan tanyakan pada diri sendiri apakah pembelian tersebut benar-benar diperlukan.
     
    ‘Latte Factor’ merupakan masalah yang perlu diwaspadai oleh generasi Z dan milenial. Mengatasi dan mencegah ‘Latte Factor’ bisa menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan keuangan dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. (Laura Oktaviani Sibarani)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Diet GLP-1 Ngetren di Kalangan Gen Z, Pakai Obat Diabetes untuk Pangkas BB

    Diet GLP-1 Ngetren di Kalangan Gen Z, Pakai Obat Diabetes untuk Pangkas BB

    Jakarta – Sebuah survei baru mengungkapkan bahwa banyak lebih banyak gen z yang berencana untuk menggunakan obat penurun berat badan, seperti Ozempic dan Wegovy, untuk mendapatkan berat badan ideal.

    Diberitakan NYPost, dalam survey yang dilakukan oleh Tebra, platform kesehatan di AS, mereka menemukan lebih dari seperempat orang Amerika mempertimbangkan obat diabetes sebagai bagian dari strategi penurunan berat badan mereka. Tren ini sangat terlihat di kalangan generasi muda.

    Generasi Z menjadi yang terdepan, dengan 37 persen dari responden tersebut berencana untuk meninggalkan gym dan beralih ke apotek dengan menggunakan obat GLP-1 untuk mencapai tujuan penurunan berat badan mereka di tahun mendatang.

    Selain perbedaan generasional, terdapat juga perbedaan dari sisi gender.

    Wanita lebih cenderung mengandalkan diet ini daripada pria. Mereka juga memiliki target penurunan berat badan yang lebih tinggi, dengan rata-rata ingin menurunkan 10 kg, sementara pria merencanakan penurunan sekitar 8 kg.

    Perbedaan ini tidak mengejutkan karena wanita secara konsisten lebih cenderung merasa kelebihan berat badan dibandingkan pria. Meskipun minat terhadap obat-obatan ini semakin meningkat, banyak orang Amerika masih menganggap obat-obat ini tidak terjangkau karena biayanya yang tinggi.

    Faktanya, 64 persen dari responden dari mereka yang tertarik untuk menggunakannya mencatat biaya sebagai kekhawatiran terbesar mereka, diikuti oleh kekhawatiran tentang efek samping.

    Obat-obat penurun berat badan ini, yang awalnya ditujukan untuk mengobati diabetes tipe 2, bisa berharga ribuan dolar dan menimbulkan sederetan potensi efek samping berbahaya-bahkan kematian-namun mayoritas menganggap manfaatnya sebanding dengan risikonya.

    Meskipun Generasi Z adalah yang paling tertarik untuk mengonsumsi obat-obatan ini, generasi yang lebih tua sebenarnya lebih percaya pada efektivitasnya.

    Baby boomer adalah yang paling yakin, dengan 72 persen percaya bahwa obat-obat ini bekerja lebih baik daripada metode tradisional. Generasi X mengikuti dengan 70 persen sementara milenial dan Gen Z kurang yakin dengan obat diabetes yang jadi obat diet ini.

    Terlepas dari potensi manfaat kesehatan dan pujian yang tampaknya tak ada habisnya mengenai hasilnya secara online, semua obat GLP-1 seharusnya hanya digunakan oleh individu yang telah mendapat resep dari tenaga medis.

    (kna/kna)

  • Menghadapi jerat paylater di era e-commerce

    Menghadapi jerat paylater di era e-commerce

    Nasabah mengakses aplikasi penunda pembayaran (paylater) di Bogor, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom)

    Menghadapi jerat paylater di era e-commerce
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Dalam beberapa tahun terakhir, layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti (buy now pay later) semakin marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Oktober 2024, outstanding pembiayaan paylater yang disalurkan perusahaan pembiayaan mencapai Rp8,41 triliun, meningkat sebesar 63,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sayangnya, lonjakan ini diiringi dengan memburuknya kualitas kredit. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross pada layanan ini naik dari 2,60 persen pada September menjadi 2,76 persen di Oktober 2024.

    Di sisi lain, sektor e-commerce mencatat pertumbuhan pesat. Data dari Kementerian Perdagangan memperkirakan nilai transaksi e-commerce pada 2024 akan mencapai Rp487 triliun, meningkat 7,3 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp453,8 triliun.

    Jumlah pengguna e-commerce juga diproyeksikan mencapai 65,65 juta orang pada 2024, naik 12 persen dari tahun lalu. Momentum seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) berkontribusi besar, dengan total transaksi mencapai Rp25,7 triliun pada 2023, melonjak 182 persen dibandingkan penyelenggaraan pertama pada 2019.

    Lonjakan transaksi e-commerce dan penggunaan paylater mencerminkan transformasi digital yang pesat di Indonesia.

    Berdasarkan survei terbaru oleh Jakpat di Oktober tahun 2022, sebuah penyedia layanan survei daring yang memiliki lebih dari 1,1 juta responden terdaftar. Lebih dari 90 persen pengguna layanan paylater pada masing-masing generasi X, milenial, hingga generasi Z, memanfaatkan layanan ini untuk belanja di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada.

    Survei ini melibatkan 1.506 responden berusia 15 hingga 71 tahun. Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang dominasi e-commerce dalam penggunaan layanan paylater di semua generasi.

    Namun, kombinasi pertumbuhan ini dengan memburuknya kualitas kredit menjadi tanda bahaya bagi keuangan pribadi masyarakat. Fenomena ini memunculkan dugaan kuat bahwa konsumsi masyarakat kian terdorong oleh impulsive buying, yaitu jika seseorang pernah berencana membeli sesuatu di mall atau tempat pembelanjaan lainnya, namun begitu masuk ke lokasi tiba-tiba daftar barang belanjaan yang telah ada di alam pikir menjadi buyar seketika. Boleh jadi hal ini disebabkan oleh strategi pemasaran agresif seperti diskon, cashback, atau kemudahan pembayaran cicilan.

    Peningkatan kualitas kredit bermasalah menunjukkan bahwa banyak konsumen tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengelola utang mereka.

    Dampak negatif dari penggunaan paylater yang tidak terkontrol dapat dirasakan dalam berbagai aspek, baik finansial maupun psikologis. Dari sisi finansial, keterlambatan pembayaran sering kali menyebabkan akumulasi bunga dan denda, yang memperburuk kondisi keuangan individu. Bahkan, riwayat kredit yang buruk akibat gagal bayar dapat menyulitkan akses ke fasilitas kredit lain di masa depan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

    Sementara itu, dampak psikologisnya tak kalah serius. Beban utang yang menumpuk kerap menimbulkan stres dan kecemasan, yang berakibat pula pada menurunnya produktivitas kerja. Karena dengan meningkatnya stres dan kecemasan, seseorang akan kesulitan berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Padahal seseorang akan dapat berpenghasilan yang baik ketika ia dalam kondisi jasmani yang sehat, pikiran yang penuh konsentrasi, serta hati yang tenang.

    Dalam beberapa kasus ekstrem, individu yang merasa terjebak dalam jeratan utang dapat mengalami depresi yang mendalam, bahkan sampai mengambil tindakan nekat. Fenomena ini menunjukkan bahwa paylater, meski menawarkan kemudahan, namun justru membawa risiko besar yang acapkali tak disadari oleh penggunanya.

    Kajian dari jurnal el Barka: Journal of Islamic Economics and Business yang terbit pada 2024 berfokus pada integrasi literasi keuangan dan nilai etika untuk mengontrol perilaku impulsif. Literasi keuangan yang dipadukan dengan nilai etika dapat membantu seseorang membangun kesadaran finansial dan memiliki nilai etis yang kuat.

    Dengan pola pikir “sadari, terima, dan perbaiki,” seseorang dapat mengembangkan kebiasaan belanja yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

    Refleksi pribadi dan membangun kebiasaan baru dapat membantu menghindari perilaku konsumtif. Ini termasuk memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan dan menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai pelajaran untuk meningkatkan pengelolaan keuangan.

    Untuk mencegah dampak buruk dari lonjakan penggunaan paylater dan transaksi e-commerce, diperlukan solusi yakni dengan menanamkan karakter hidup sederhana. Keluarga memegang peranan penting dalam membentuk karakter hidup sederhana pada anak. Nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui ajaran agama yang mengajarkan prinsip qana’ah (merasa cukup) dan tabayyun (memastikan kebutuhan sebelum bertindak).

    Selain itu, budaya hidup sederhana juga dapat menjadi teladan melalui pengelolaan keuangan keluarga, seperti membuat anggaran harian atau memprioritaskan kebutuhan esensial. Pola pikir “sadari, terima, dan perbaiki” merupakan langkah sederhana namun efektif untuk membantu individu mengubah kebiasaan konsumtif menjadi lebih bertanggung jawab.

    Langkah pertama adalah menyadari kebiasaan belanja yang berlebihan atau tidak perlu. Selanjutnya, individu perlu menerima fakta bahwa kebiasaan tersebut memengaruhi kondisi keuangan dan memerlukan perbaikan. Langkah terakhir adalah membuat rencana aksi, seperti menyusun anggaran atau membatasi pembelian hanya pada barang yang benar-benar dibutuhkan.

    Pola pikir ini tidak hanya mendorong refleksi pribadi, tetapi juga membantu membangun kebiasaan baru yang lebih sehat. Metode Eisenhower Matrix dapat digunakan untuk membantu individu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

    Matriks ini membagi keputusan belanja ke dalam empat kategori: Do (penting dan mendesak), seperti belanja kebutuhan pokok; Schedule (penting tapi tidak mendesak), seperti pembelian barang elektronik yang direncanakan; Delegate (tidak penting tapi mendesak), yakni aktivitas belanja yang dapat diabaikan atau diserahkan kepada orang lain; dan Delete (tidak penting dan tidak mendesak), seperti membeli barang karena tren atau diskon besar.

    Sikap pertengahan, yakni tidak boros namun juga tidak pelit, menjadi penting untuk ditanamkan dengan memahami keutamaan prioritas. Belanja kebutuhan harus selalu menjadi prioritas dibandingkan keinginan.

    Untuk membedakan keduanya, masyarakat dapat bertanya pada dirinya sendiri: apakah barang ini jika tidak dibelanjakan akan menimbulkan konsekuensi negatif dalam keberlangsungan hidup? Jika jawabannya iya, maka hal itu adalah kebutuhan.

    Kecenderungan menggunakan paylater di tengah sindrom impulsive buying terbukti menjerumuskan masyarakat ke dalam siklus utang yang sulit dikendalikan. Dengan menanamkan nilai hidup sederhana melalui ajaran agama, budaya, dan literasi keuangan, masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan lebih bijak.

    Bagi mereka yang tidak mendapatkan pendidikan tersebut sejak kecil, refleksi pribadi dan pembentukan kebiasaan baru dapat menjadi jalan keluar. Penerapan metode seperti Eisenhower Matrix dapat menjadi solusi praktis untuk membantu individu membedakan kebutuhan dan keinginan.

    Pada akhirnya, hati yang tenang, pikiran yang mampu berkonsentrasi, dan jasmani yang sehat menjadi modal utama seseorang untuk meraih penghasilan yang cukup dan kehidupan yang seimbang. Sehingga selalu ada solusi bagi mereka yang saat ini tengah kesulitan melepaskan diri dari jerat utang.

    Setiap langkah kecil dalam mengelola keuangan dengan bijak adalah awal dari perubahan besar. Dengan disiplin, doa, dan usaha yang terus-menerus, masa depan yang lebih cerah dan bebas dari jeratan utang insya Allah akan dapat dicapai.

    Sumber : Antara

  • Akademisi UIN Saizu dan MES Bahas Keuangan Syariah dengan OJK Purwokerto

    Akademisi UIN Saizu dan MES Bahas Keuangan Syariah dengan OJK Purwokerto

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Akademisi Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar audiensi dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto pada Selasa (31/12/2024).

    Dr. Apik Anitasari Intan Saputri, akademisi UIN Saizu, menjelaskan audiensi ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di eks-Karesidenan Banyumas Raya. Fokus pembahasan adalah sinergitas program kerja untuk mendukung pertumbuhan sektor keuangan syariah.

    “Kami ingin membangun peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, khususnya di wilayah eks-Karesidenan Banyumas Raya,” ungkapnya.

    Salah satu inisiatif utama adalah pengembangan ekonomi berbasis masjid sebagai pilot project. Program ini mencakup pendampingan komunitas masjid dalam mengembangkan entrepreneurship dan menciptakan kawasan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat).

    Kepala Kantor OJK Purwokerto, Haramain Billady, menyambut baik audiensi ini dan menegaskan komitmen OJK dalam mendukung akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah.

    “OJK terus mendorong edukasi, sosialisasi, dan kemitraan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan syariah. Digitalisasi produk keuangan untuk UMKM menjadi prioritas kami,” ujar Haramain.

    Ketua Umum MES PD Banyumas, Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen menggerakkan entrepreneurship berbasis masjid. Salah satu inisiatifnya adalah Akademi Entrepreneurs Syariah, yang akan memberikan pelatihan bagi remaja masjid dan edukasi digitalisasi manajemen keuangan syariah.

    “Kami ingin mengalihkan fokus generasi Z dari penggunaan pinjaman online atau judi online dengan pelatihan yang relevan dan membangun ekosistem keuangan syariah yang kuat,” jelas Akhmad.

    Audiensi ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mempercepat pengembangan ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan di Banyumas Raya melalui sinergi MES, OJK, dan komunitas lokal.
     
     
     
     
     

  • Generasi Muda Harus Sadar Pentingnya Literasi Keuangan

    Generasi Muda Harus Sadar Pentingnya Literasi Keuangan

    Jakarta: Platform pinjaman daring Kredit Pintar terus menggalakkan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan kepada generasi muda.
     
    Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi, mengatakan, tujuan literasi keuangan ini agar generasi muda tidak hanya menerapkan konsep work-life balance, tetapi juga membangun financial balance yang baik melalui pengelolaan keuangan yang bijak.
     
    Seperti diketahui, belakangan ini santer digaungkan prinsip hidup work life balance yang mengandung pengertian tentang kemampuan untuk membagi waktu dan energi secara seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
    “Dengan work life balance, seseorang dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya di pekerjaan, keluarga, dan kebahagiaan diri sendiri. Termasuk dalam hal ini bagaimana membahagiakan diri dengan bersuka ria dalam perayaan malam pergantian tahun di Sorak Sorai Fest 2024,” jelas Puji, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2025.
     
    Adapun kehadiran Kredit Pintar di salah satu festival musik Sorak Sorai Fest 2024 memberikan peluang menciptakan pengalaman berkesan bagi para pengunjung, sekaligus mengintegrasikan hiburan dengan edukasi literasi keuangan.
     
    “Di booth kami, terdapat program Obrolan Pintar Live Podcast. Pengunjung dapat berdialog langsung dengan narasumber mengenai berbagai layanan keuangan, pengelolaan keuangan yang bijak dan bertanggung jawab, serta tersedia juga petugas customer service yang siap membantu menyelesaikan berbagai permasalahan terkait produk dan layanan Kredit Pintar,” kata Puji.
     
     

     

    Kinerja sepanjang 2024

    Para pengunjung yang didominasi generasi milenial dan generasi Z ini begitu antusias menikmati keriaan dalam perhelatan yang khusus digelar selama tiga hari (30 & 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025) untuk memeriahkan pergantian tahun.
     
    Pengunjung Sorak Sorai Fest juga antusias mengikuti berbagai permainan unik di booth Kredit Pintar, seperti ‘Goal Pintar’, yaitu kompetisi tendangan penalti. Peserta yang berhasil mencetak tiga gol berturut-turut akan mendapatkan merchandise spesial, dan juara babak final akan membawa pulang jersey PSM Makassar serta voucher belanja total jutaan rupiah.
     
    Puji menjelaskan, dukungan Kredit Pintar untuk Sorak Sorai Fest 2024 didasarkan pada kesempatan yang ditawarkan acara ini, di mana pengunjung dapat menikmati momen pergantian tahun selama tiga hari dengan beragam hiburan unik yang berbeda dari biasanya.
     
    Kredit Pintar sebagai platform fintech lending di Indonesia yang berizin OJK, hingga penghujung 2024 ini terus mencatatkan pertumbuhan positif.
     
    “Sepanjang 2024 Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp8,1 triliun. Sejak berdiri pada 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar yaitu mencapai Rp50,1 triliun,” ungkap Direktur PT Kredit Pintar Indonesia, Kokko Cattaka.
     
    Kredit Pintar hingga saat ini telah diunduh sebanyak 33,4 juta kali dengan rating Google 4.3 dari 5 dan Apple Store (iOS) dengan rating 4.5 dari 5 dengan dua juta review paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Selamat Tahun Baru 2025, Songsong Era Baru, Mari Sambut Kelahiran Generasi Beta – Halaman all

    Selamat Tahun Baru 2025, Songsong Era Baru, Mari Sambut Kelahiran Generasi Beta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tahun 2025 membawa angin segar dengan kelahiran Generasi Beta (Gen Beta).

    Bayi yang lahir pada tahun ini akan menjadi bagian pertama dari kelompok generasi baru yang diperkirakan akan mencakup sekitar 16 persen dari populasi dunia pada tahun 2035.

    Generasi Beta akan mencakup mereka yang lahir antara 2025 hingga 2039, mengikuti Generasi Alpha yang lahir antara 2010 hingga 2024.

    Sebelumnya, ada Generasi Z (lahir 1997–2010) dan Generasi Y atau milenial (lahir 1981–1996).

    Setiap generasi memiliki karakteristik unik, dan Generasi Beta akan tumbuh di dunia yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan tantangan global yang besar.

    DIkutip dari New York Post, Times of India, generasi Beta akan mewarisi dunia yang penuh dengan tantangan besar, seperti perubahan iklim, masalah sosial, dan urbanisasi yang pesat.

    Menurut Mark McCrindle, seorang peneliti sosial yang sering mengkaji fenomena generasi, mereka akan hidup dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital dan dipenuhi oleh kecerdasan buatan (AI) serta otomatisasi.

    Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh teknologi ini, Generasi Beta tidak hanya akan mengalami perubahan cepat dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan hiburan, tetapi juga menghadapi tantangan besar untuk keberlanjutan.

    Generasi Beta akan menjadi generasi yang hidup sepenuhnya di dunia yang dipenuhi oleh teknologi.

    Kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi akan menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, dari sekolah hingga dunia kerja.

    Mereka juga akan merasakan transportasi otonom (seperti mobil tanpa pengemudi), teknologi kesehatan yang dapat dikenakan, dan lingkungan virtual yang imersif.

    “Generasi Beta akan hidup di dunia di mana teknologi akan semakin menyatu dengan kehidupan sehari-hari mereka,”

    “Kehidupan mereka akan ditentukan oleh personalized AI yang menyesuaikan pembelajaran, belanja, bahkan interaksi sosial,” kata McCrindle.

    Gen Z Jadi Orang Tua

    Sebagian besar orang tua Generasi Beta berasal dari Generasi Z.

    Sebagai orang tua yang tumbuh di dunia digital, mereka akan lebih memahami tantangan dan potensi risiko yang ada di dunia maya.

    Orang tua dari Gen Beta cenderung lebih berhati-hati dalam membatasi waktu layar anak-anak mereka, mengingat mereka tahu betul pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.

    “Orang tua Gen Z akan lebih fokus pada kesadaran ekologi, kemampuan beradaptasi, dan kesetaraan dalam mendidik anak-anak mereka,” jelas McCrindle.

    Generasi Beta akan tumbuh di dunia yang lebih terhubung secara digital.

    Mereka akan lebih sering berinteraksi dengan orang lain melalui platform digital.

    Namun, meskipun dunia mereka lebih digital, identitas pribadi dan privasi akan tetap menjadi hal yang sangat penting.

    “Koneksi sosial bagi Gen Beta akan berbeda dari generasi sebelumnya,”

    “Mereka akan membangun hubungan dan identitas mereka dengan cara yang lebih digital, tetapi tetap mempertahankan keseimbangan antara koneksi dunia maya dan eksistensi di dunia nyata,” ujar McCrindle.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani).

  • Pusat Kerukunan Umat Beragama Tingkatkan Harmoni Nasional

    Pusat Kerukunan Umat Beragama Tingkatkan Harmoni Nasional

    loading…

    Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad menjelaskan peningkatan harmoni nasional dengan sejumlah capaian signifikan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama. Foto/Ist

    JAKARTA – Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) meningkatkan harmoni nasional dengan sejumlah capaian signifikan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan internasional.

    Berbagai program inovatif dan kegiatan strategis telah diluncurkan, di mana tidak hanya meningkatkan kesadaran sosial tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

    Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad menjelaskan, pihaknya telah memanfaatkan teknologi untuk menjangkau masyarakat lebih luas melalui beberapa program digital. Salah satunya adalah ClasS of Religion, sebuah kampanye kerukunan yang melibatkan influencer lintas agama di Indonesia.

    “Program ini berhasil menjangkau lebih dari 6 juta individu, terutama dari kalangan Generasi Z dan Milenial, dan menggandeng tokoh agama terkemuka seperti Habib Ja’far untuk menyampaikan pesan perdamaian,” kata Muhammad Adib Abdushomad dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12/2024).

    Selain itu, PKUB meluncurkan Podcast Kerukunan Tematik yang mengundang tokoh lintas agama. Di antaranya mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, Said Agil Husin Al Munawar, dan influencer lintas agama yakni: Dude Herlino, Ustadzah Oki Setiana Dewi, Jonru, Budi Khonghucu, Ketua PGI, dan Ketua KWI dan lain-lain.

    Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman agama yang santun dan ramah kepada masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan platform digital, PKUB juga aktif menyebarkan pesan-pesan kerukunan melalui media sosial, yang semakin memperkuat dampak kampanye ini di kalangan generasi muda.

    Interfaith DialoguePKUB juga berhasil membawa nama Indonesia ke kancah internasional melalui program Interfaith Dialogue di Serbia. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai role model dalam menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama.

    “Melalui dialog yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan pemimpin masyarakat, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian global,” lanjut Muhammad Adib Abdushomad.

  • 7 Peristiwa Dunia yang Paling Menggemparkan Sepanjang 2024

    7 Peristiwa Dunia yang Paling Menggemparkan Sepanjang 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sederet peristiwa politik yang memanas hingga perang masih mewarnai sepanjang 2024.

    Timur Tengah di tahun ini masih menjadi perhatian komunitas internasional, mulai dari agresi Israel di Palestina yang tak kunjung henti hingga perang rudal Iran-Israel.

    Banyak pengamat khawatir konflik di Timur Tengah bisa mengganggu stabilitas global.

    Di Asia, peristiwa politik paling dramatis mengguncang sejumlah negeri seperti Bangladesh dan Korea Selatan.

    Tahun ini juga bak tahun politik global lantaran banyak negara menggelar pemilihan umum termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

    Berikut peristiwa menggemparkan sepanjang 2024 yang dirangkum CNNIndonesia.com

    1. Perang rudal Iran-Israel

    Iran dan Israel sempat perang rudal sepanjang 2024.

    Perang itu muncul usai pasukan Israel membombardir fasilitas diplomatik Iran di Suriah pada 1 April. Serangan ini menewaskan dua komandan pasukan khusus dan empat perwira militer Iran.

    Iran tak tinggal diam. Dua pekan kemudian mereka meluncurkan ratusan rudal secara langsung ke Israel.

    Serangan itu berhasil dihalau karena sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, dan Yordania disebut turut membantu mencegat rudal Iran.

    Kemudian pada 19 April, Israel balik menyerang Iran. Mereka menggempur fasilitas militer negara musuhnya.

    Serangan itu sempat membuat Iran menutup wilayah udara dan segera mengaktifkan sistem pertahanan udara. Pemerintah berulang kali menyatakan akan membalas Israel dengan lebih keras.

    Di tengah kemarahan Iran, mereka kehilangan Presiden Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada Mei.

    Lalu pada Juli, Iran kian dongkol ke Israel usai bos Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam operasi pasukan Zionis di Teheran. Hamas merupakan milisi yang dilaporkan mendapat dukungan dan pelatihan dari Iran.

    Belum reda kemarahan mereka, Israel menghabisi ketua milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada September. Operasi ini juga menewaskan jenderal utusan Iran.

    Iran murka dan membalas Israel dengan meluncurkan 200 rudal balistik hingga hipersonik pada 1 Oktober.

    Serangan ini mengenai sistem pertahanan tercanggih Negeri Zionis, Iron Dome.

    “Beri tahu [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun,” kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Israel menganggap balasan Iran sebagai serangan rudal terbesar dalam sejarah. Beberapa pekan kemudian, pasukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu balik meluncurkan gempuran.

    Mereka menyerang empat kota Iran dan menyasar fasilitas militer termasuk gudang senjata dan situs untuk mengembangkan nuklir.

    2. Israel invasi Lebanon

    Di tengah agresi di Palestina dan konflik yang membara dengan Iran, Israel meluncurkan invasi ke Lebanon.

    Serangan intensif mereka terendus saat ribuan pager meledak di Lebanon pada 17 September. Israel dianggap dalang insiden ini.

    Tak lama setelah itu, Israel membunuh komandan strategis Hizbullah hingga Hassan Nasrallah.

    Menteri Pertahanan Israel Ketika itu Yoav Gallant bahkan sempat mengatakan negara dia sedang memasuki perang fase baru.

    Kemudian pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi ke Lebanon selatan. Mereka mengklaim hanya menyasar infrastruktur Hizbullah.

    Namun, kenyataannya pasukan Israel menembaki kamp pengungsian hingga menyerang pos pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

    3. Revolusi Gen Z Bangladesh

    Bangladesh sempat menjadi sorotan dunia karena demo besar-besaran yang berhasil menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina (76) pada Agustus lalu.

    Demo ini dijuluki revolusi Gen Z. Peserta aksi berisi mahasiswa-mahasiswi yang berusia 18 hingga 23 tahun.

    Protes Gen Z itu menguar sejak Juli lalu. Mereka saat itu menuntut pembatalan kuota pegawai negeri sipil (PNS) bagi keluarga pejuang yang dianggap diskriminatif.

    Kuota PNS ini menjadi cara Hasina melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan para pendukungnya di lembaga pemerintah.

    Sistem kuota itu muncul saat Bangladesh menghadapi angka pengangguran yang meningkat drastis, lapangan kerja tak cukup bagi masyarakat, hingga ekonomi yang melemah.

    Di Bangladesh, lebih dari 30 juta orang tidak memiliki pekerjaan atau pendidikan.

    Demo kuota PNS yang berawal damai berujung kerusuhan dan menewaskan sekitar 300 orang. Saat itu, pasukan keamanan meluncurkan peluru karet dan para pedemo juga banyak yang membawa tongkat.

    Hasina lantas menyalahkan oposisi dan memutus internet di seluruh negeri.

    Kematian para demonstran menjadi api para mahasiswa-mahasiswi kembali menggelar aksi. Mereka tak puas dengan tindakan pemerintah dan menuntut Hasina mundur.

    Para pedemo lalu merangsek ke Istana PM di Dhaka. Hasina lalu mundur dan kabur ke luar negeri.

    Profesor yang mengkaji isu kekerasan politik dari Universitas Cornell, Sabrina Karim, mengatakan api revolusi menjalar di antara kaum muda saat melihat kawan-kawan mereka tewas.

    Semangat perubahan itu bahkan tak bisa dihentikan jam malam atau pemblokiran internet.

    “Ini mungkin merupakan revolusi pertama yang dipimpin oleh Generasi Z yang berhasil,” kata Karim, dikutip CNN.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    4. Penembakan Trump hingga menang Pilpres AS

    Donald Trump turut menjadi sorotan dunia karena tertembak saat kampanye untuk pemilu Amerika Serikat di Pennsylvania pada Juli lalu.

    Dia mengalami luka di bagian telinga kanan. Foto Trump mengepalkan tangan usai ditembak pun viral di media sosial.

    Sejumlah pengamat menilai insiden itu membuat nama Trump di atas angin saat Partai Demokrat sibuk mempertanyakan kandidat presiden mereka.

    Pemilu di AS berlangsung pada November. Trump berhasil mengalahkan calon dari Demokrat Kamala Harris. Dia mengantongi lebih dari 51 persen suara populer dan 299 suara elektoral.

    5. Drama darurat militer Korsel

    Korea Selatan mengalami peristiwa politik paling dramatis usai Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember.

    Yoon mengatakan darurat militer perlu diambil untuk menjaga negara dan kekuatan anti negara yang ingin menghancurkan Korsel. Kekuatan anti negara yang dimaksud adalah oposisi yang menguasai parlemen, demikian dikutip Korea Herald.

    Status darurat militer memicu kecaman, kekacauan, hingga demo besar-besaran dari warga Korsel. Mereka mendesak Yoon mundur atau dimakzulkan.

    Lalu pada 14 Desember, parlemen berhasil memakzulkan Yoon melalui pemungutan suara.

    Usai pemakzulan, Yoon dibebastugaskan dari tugas dan wewenang sebagai presiden. Posisi ini sementara dipegang Perdana Menteri Han Duck Soo hingga muncul putusan Mahkamah Konstitusi Korsel soal status pemakzulan.

    Saat ini, status pemakzulan sedang diproses di MK Korsel dan akan memakan waktu hingga 6 bulan.

    Yoon juga dalam investigasi karena dianggap melakukan pemberontakan dan pengkhianatan usai darurat militer.

    6. Rezim Assad runtuh

    Kembali lagi soal Timur Tengah. Kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al Assad yang berlangsung selama 24 tahun runtuh dalam hitungan hari.

    Sejak akhir November, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) melancarkan serangan ke Suriah. Lalu pada awal Desember mereka berhasil menguasai kota terbesar kedua, Aleppo.

    Aleppo sekaligus menjadi gerbang milisi untuk menyerbu dan menguasai Damaskus.

    Pada 8 Desember mereka berhasil menguasai Damaskus dan mendeklarasikan keruntuhan rezim Assad. Dia dan keluarganya kabur ke Rusia.

    Lebih dari sepekan usai Suriah dikuasai HTS, Assad tak kunjung bicara. Lalu pada 16 Desember, dia mengeluarkan pernyataan perdana.

    Assad menyebut milisi yang saat ini mengendalikan Suriah adalah teroris. Selama ini, dia kerap melabeli siapa saja yang menentang pemerintahannya sebagai teroris.

    “Ketika negara jatuh ke tangan terorisme dan kemampuan memberi kontribusi yang berarti hilang, posisi apapun jadi tak ada gunanya,” kata dia dalam rilis resmi pada Senin (16/12), dikutip AFP.

    Assad juga membantah dia angkat kaki dari Damaskus saat milisi menyerbu ibu kota Suriah itu.

    “Kepergian saya dari Suriah tak direncanakan dan tak terjadi di jam-jam terakhir pertempuran, ” ujar dia.

    7. Desember kelabu di Kazakhstan hingga Korsel

    Desember jadi bulan paling kelabu bagi dunia dirgantara di sejumlah negara.

    Sejumlah kecelakaan pesawat penumpang terjadi di bulan itu. Terparah adalah kecelakaan Azerbaijan Airlines dan maskapai Korea Selatan Jeju Airlines. Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan menewaskan 39 orang diduga kena sasaran rudal Rusia.

    Jeju Airlines meledak dan menewaskan 179b orang setelah mendarat darurat di Bandara Muan, Korsel, diduga karena menabrak burung sehingga mengalami kerusakan mesin. Roda bagian depan juga tidak berfungsi sehingga pesawat mendarat tak bisa melakukan pengereman dan menabrak beton kemudian meledak.

    Pesawat Air France juga mengalami masalah darurat sehingga kembali ke Paris karena masalah mesin pesawat. Begitu pula pesawat KLM Belanda yang melakukan pendaratan darurat.

  • Menjamurnya Kosmetik dan Klinik Estetik Abal-abal

    Menjamurnya Kosmetik dan Klinik Estetik Abal-abal

    Jakarta – Nama Ria Agustina terseret dalam kasus praktik klinik kecantikan abal-abal. Influencer tersebut terindikasi menjalani klinik dan melakukan perawatan kepada pasien tanpa mengantongi surat izin praktik dokter.

    Tak punya latar belakang medis, Ria merupakan sarjana perikanan yang berbekal kursus estetik. Secara regulasi, jelas menyalahi Undang Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang mewajibkan surat izin praktik dan surat tanda registrasi dokter. Sertifikasi tambahan estetik juga hanya bisa diberikan pada dokter, melalui kursus yang terstandarisasi Kementerian Kesehatan RI.

    Bukan hanya izin praktik yang bermasalah. Belakangan, kepolisian juga menemukan serum dan kosmetik yang dipakai dalam klinik tidak berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).

    Kasus Ria sebenarnya hanya satu dari sekian banyak temuan kasus perawatan estetik ilegal sepanjang 2024. Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar mengungkap, dalam setahun terakhir ada 267 klinik kecantikan di seluruh Indonesia yang melakukan pelanggaran atau memiliki produk tidak memenuhi ketentuan (TMK).

    Laporan ini didapat dari pemeriksaan di nyaris seribu klinik kecantikan seluruh wilayah Indonesia. Meski sebetulnya ada penurunan temuan dibandingkan lima tahun terakhir, jumlah klinik yang diperiksa meningkat lebih dari 20 kali lipat dibandingkan lima tahun terakhir.

    Taruna menduga tren perawatan klinik kecantikan mulai semakin populer saat status darurat kesehatan global COVID-19 dinyatakan berakhir. Sejak saat itu, bisnis kecantikan terbilang semakin meningkat pesat.

    “Hal ini mendorong BPOM untuk memperluas cakupan pengawasan agar memastikan keamanan dan kualitas layanan klinik yang beroperasi di Indonesia,” beber Taruna kepada detikcom Selasa (24/12/2024).

    BPOM RI menindak tegas temuan produk yang tidak memenuhi ketentuan, khususnya pada klinik kecantikan ‘abal-abal’ yang semakin menjamur. Foto: Infografis detikcom

    Pesatnya bisnis kecantikan seperti yang disoroti Taruna sejalan dengan laporan riset ‘Beauty Consumer Behavior and Trend Report’ dari Insight Factory by SOCO. Pertumbuhan produk atau brand lokal terbilang signifikan bahkan meningkat hingga 49 persen dibandingkan pada 2015.

    Komposisinya bahkan nyaris setara dengan jumlah brand mancanegara. Tingginya pasar dan permintaan konsumen membuat banyak industri baru mampu bertahan.

    Hal ini dikarenakan literasi warga Indonesia dalam berbelanja produk kecantikan, utamanya kelompok milenial dan Generasi Z ikut meningkat. Gen Z menjadi kelompok usia terbanyak yang mengikuti perkembangan produk kosmetik baru, dibandingkan generasi lain.

    Misalnya, pada kategori perawatan tubuh, minat gen Z membeli body sunscreen mencapai 175 persen dibandingkan 106 persen pada milenial. Sementara pada kategori wewangian, pembelian parfum di kelompok gen Z meningkat 304 persen dibandingkan 160 persen pada milenial.

    Begitu pula dengan catatan pembelian make up misalnya cushion, gen Z mencapai 105 persen, sementara milenial ‘hanya’ 59 persen.

    Sayangnya, literasi tinggi terkait kosmetik aman tidak terjadi pada semua kelompok masyarakat. Terlebih, di luar pulau Jawa.

    Peredaran maupun pemakaian kosmetik dengan kandungan berbahaya banyak ditemukan di luar pulau Jawa. Hal ini diduga berkaitan dengan rendahnya literasi terkait kosmetik aman serta akses yang relatif lebih mudah.

    Walhasil, kosmetik yang didapat adalah ilegal. Ilegal bukan hanya produk yang diedarkan tanpa izin edar, tetapi produk terindikasi imitasi alias palsu. Tidak ada jaminan keamanan bila produk yang didapat distribusinya tidak jelas.

    “Temuan kosmetik ilegal selama enam tahun terakhir menunjukkan tren fluktuatif. Pada 2020, angka temuan turun drastis akibat perlambatan ekonomi dan pembatasan aktivitas selama pandemi. Namun, sejak 2021, angka temuan mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dan intensifikasi pengawasan BPOM,” terang Taruna.

    Pada 2023 misalnya, BPOM RI menindak 72 kasus kosmetik ilegal dengan total ekonomi fantastis mencapai Rp 30,4 miliar. Sementara sepanjang tahun hingga September 2024, ditemukan 76 kasus dengan kumulatif nilai ekonomi mencapai Rp 20 miliar.

    BPOM RI disebutnya berupaya untuk terus menekan penyebaran kosmetik ilegal. Pasalnya, dampak dari kosmetik ilegal tidak main-main.

    “Penurunan nilai keekonomian ini menunjukkan bahwa pembinaan terhadap pelaku usaha semakin efektif. Upaya BPOM seperti forum nasional pelaku usaha, kolaborasi lintas sektor, dan expo kontrak produksi kosmetik telah memberikan dampak positif dalam menekan peredaran produk ilegal,” sorot Taruna.

    Peredaran kosmetik ilegal masih banyak ditemukan, bahan yang digunakan relatif berbahaya, bahkan bisa memicu kanker. Foto: Infografis detikcom

    Dampak Kesehatan

    Dampak peredaran kosmetik ilegal tidak hanya merugikan konsumen secara materil, tetapi juga jelas mengganggu kesehatan kulit wajah.

    Hal ini yang juga dialami Tya, seorang wanita yang berdi domisili Kalimantan Timur. Tya sempat viral karena membagikan kisah dirinya terkena okronosis melalui sebuah unggahan TikTok. Okronosis merupakan penyakit kulit dengan gambaran deposisi pigmen kebiruan pada wajah yang dipicu penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih ‘abal-abal’.

    Nyaris seluruh bagian wajahnya tampak berakhir ‘gosong’ pasca menggunakan kosmetik tanpa izin edar yang dia dapatkan secara bebas di marketplace. Kala itu, Tya mengaku hanya membelinya berdasarkan penilaian testimoni yang tertera dalam iklan penjualan produk.

    Tiba hingga satu sampai dua minggu pemakaian, perubahan drastis memang dialami Tya, tone atau warna wajah Tya saat itu menjadi sangat putih, padahal Tya sebenarnya memiliki wajah kuning langsat.

    Sampai pada akhirnya wanita berusia 30-an itu mengeluhkan efek jangka panjang di dua tahun pemakaian. Fatalnya, efek wajah hitam kebiruan di seluruh wajah terjadi setelah satu tahun perlahan berhenti memakai krim abal-abal tersebut.

    “Sampai muncul hitamnya itu sekitar satu tahun setelah mulai perlahan berhenti,” tutur dia, kepada detikcom, Minggu (16/7/2023).

    Setahun setelah menjalani pengobatan, detikcom kembali menghubungi Tya dan melihat bagaimana progres perubahan wajahnya. Kabar baiknya, perlahan warna asli kulit Tya mulai kembali terlihat, meski belum sepenuhnya pulih.

    “Selama setahun lebih ini aku cuma berproses dengan skincare dokter dan cuma satu kali treatment laser,” terang dia kepada detikcom Selasa (24/12).

    Dirinya tidak bisa melakukan banyak perawatan lantaran kulitnya terbilang masih sensitif. Dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV, menyebut kemungkinan kondisi lain yang terjadi pada Tya adalah post inflammatory hyperpigmentation. Kehitaman setelah peradangan yang sering terjadi imbas iritasi penggunaan krim saat sering terkena sinar matahari.

    “Jadi bisa gelap seperti itu, dan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan,” terang dr Darma.

    dr Darma bahkan menyebut kerusakan lebih lanjut dari penggunaan krim abal-abal dengan tinggi kandungan hydroquinone dan merkuri bisa berupa sakit kepala, penurunan kesadaran, kejang-kejang, hingga gangguan fungsi ginjal.

    “Dia memang bukan obat untuk memutihkan, tidak ada dokter atau siapapun yang menggunakan itu kecuali penyalahgunaan,” jelasnya.

    Tya, salah seorang korban kosmetik abal-abal membagikan kisahnya di media sosial. Foto: dok. Pribadi Tya (dipublikasikan atas izin yang bersangkutan)

    Krim seperti yang didapat Tya sebetulnya tidak sepenuhnya dilarang. BPOM RI mengizinkan penggunaan kosmetik etiket biru, asallkan mendapat resep dokter.

    Hanya dokter yang bisa memberikan dosis atau kandungan tepat bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Sayangnya, peredaran kosmetik etiket biru tidak sesuai ketentuan, amat sulit diberantas.

    Berkaca dari catatan di periode 19 hingga 23 Februari 2024. Dari pengawasan selama lima hari saja, BPOM menemukan 51.791 pieces produk kosmetik tidak memenuhi ketentuan dengan nilai keekonomian mencapai Rp 2,8 miliar, banyak produk mengandung bahan terlarang, tidak sesuai ketentuan, tanpa izin edar, dan kedaluwarsa.

    Sulitnya memberantas peredaran kosmetik beretiket biru tidak sesuai ketentuan, juga sempat gaduh dikaitkan dengan adanya ‘mafia’ skincare dengan melibatkan orang dalam BPOM RI. Kepala BPOM RI kala itu langsung menepis anggapan yang ramai di media sosial.

    “Tekad kami, tekad saya, kepada BPOM RI, akan menuntaskan semuanya, tegak lurus dengan aturan kalau ada yang bermain kami tindak kalau ada ‘orang dalam’,” tutur Taruna.

    (naf/up)

  • TikTok jadi platform media sosial paling populer pada Tahun 2024

    TikTok jadi platform media sosial paling populer pada Tahun 2024

    Jakarta (ANTARA) – Hasil riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) menunjukkan TikTok menjadi platform media sosial (medsos) yang paling populer dan paling banyak ditanggapi warganet di sepanjang 2024.

    “Dari kelima platform media sosial yang diteliti, yakni Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube, Tiktok merupakan platform dengan tanggapan (engagement) tertinggi,” kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat menyampaikan hasil riset bertajuk “Tren Media Sosial di Indonesia” di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, total postingan warganet melalui TikTok mencapai 107.998.788 dengan 17.329.380.404 tanggapan.

    Popularitas TikTok, kata Rustika, didorong oleh kemampuannya menghadirkan konten yang ringan, ekspresif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

    “Demokratisasi konten viral di TikTok, di mana setiap pengguna memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai popularitas, menjadi daya tarik utama platform ini,” papar Rustika.

    Hal itu tercermin dari waktu penggunaan rata-rata bulanan tertinggi yang mencapai 38 jam 26 menit per pengguna. Edukasi, hiburan, kehidupan sehari-hari, kuliner, kecantikan dan fesyen serta kesehatan dan kesejahteraan menjadi konten yang populer pada platform TikTok.

    Rustika menambahkan, TikTok bisa bertransformasi dari urusan hiburan yang ringan menjadi ruang penting dalam diskusi publik dan politik. Pesan-pesan politik dikemas dalam bentuk narasi (discourse) sesuai pengguna TikTok, yang kebanyakan berasal dari generasi Z dan millenial.

    “Pengemasan kontennya yang kreatif dan mudah diakses menjadikan TikTok favorit di kalangan muda dan berfungsi sebagai media untuk berbagai kebutuhan, termasuk politik,” papar Rustika.

    Pada Pemilu Presiden Indonesia 2024, TikTok memainkan peran kunci dalam kampanye politik dan mampu menjangkau pemilih muda dan membantu membangun citra kandidat.

    Sementara itu, Instagram mempertahankan posisinya satu platform favorit dengan 18.337.890 unggahan dan 1.225.898.887 tanggapan.

    Menurut Rustika, platform ini menonjol dengan konten yang lebih estetis dan informatif, serta menjadi rumah bagi para pemengaruh dan tokoh publik.

    Instagram telah berevolusi menjadi medium utama yang memfasilitasi interaksi langsung antara pengikut (follower) dan figur publik.

    Twitter menjadi platform media sosial ketiga yang paling banyak digunakan dengan 175.802.954 postingan dengan 965.350.778 tanggapan.

    Kemudian, Youtube menjadi media sosial keempat dengan 40.656.630 postingan dan 235.617.748 tanggapan. Sedangkan Facebook berada di posisi kelima dengan 11.031.881 postingan dengan 43.920.839 tanggapan.

    Riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) d menggunakan sistem Intelligence Socio Analytic (ISA) mencatat, total postingan netizen Indonesia sepanjang 1 Januari hingga 21 Desember 2024 pada lima platform media sosial utama mencapai 353.828.143.

    Tren menunjukkan bahwa mayoritas unggahan memiliki sentimen netral dan positif, sementara sentimen negatif mencatat 28 persen dari total postingan.

    “Platform Twitter menjadi penyumbang terbesar postingan dengan 39 persen unggahan bernada negatif, meskipun tidak semua unggahan mendapat tanggapan luas,” ujarnya.

    Berbeda dengan Twitter, Instagram dan TikTok menunjukkan karakteristik yang lebih optimistis dengan dominasi sentimen netral dan positif, mencatatkan tingkat sentimen negatif yang jauh lebih rendah, hanya berkisar 8-9 persen.

    “Analisis emosional menunjukkan bahwa Anticipation (antisipasi), Trust (kepercayaan), dan Joy (kebahagiaan) menjadi emosi yang paling banyak terekspresikan di media sosial tahun ini. Hal ini juga menegaskan peran media sosial sebagai ruang berbagi informasi, harapan, dan pengalaman dalam suasana kebersamaan,” kata dia.

    Berdasarkan survei yang dikutip dari We Are Social, pada 2024, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 139 juta orang atau sekitar 49,9 persen dari total populasi.

    Menurut databoks.katadata.co.id, Youtube menjadi platform media sosial dengan jumlah pengguna mencapai 139 juta (53,8 persen dari populasi), Instagram sebanyak 122 juta pengguna (47,3 persen dari populasi), Facebook dengan 118 juta pengguna (45,9 persen dari populasi) dan TikTok dengan 137 juta pengguna.

    Menurut Rustika, perbedaan platform tersebut juga menunjukkan adanya dinamika yang beragam di masing-masing kalangan.

    “Dengan dinamika yang terus berkembang, peran media sosial diperkirakan akan semakin signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia di tahun-tahun mendatang,” kata Rustika.

    Ia juga menilai pengaruh media sosial tidak hanya berdampak signifikan dalam lanskap politik dan sosial, seperti pada saat pemilu lalu, namun juga menjadi platform utama bukan hanya untuk berbagi konten hiburan, tetapi juga untuk komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024