Topik: Generasi Z

  • Reses, Renny terima usulan agar PMP dan PSPB dimasukkan kembali dalam kurikulum pembelajaran

    Reses, Renny terima usulan agar PMP dan PSPB dimasukkan kembali dalam kurikulum pembelajaran

    Foto: Fendi Lesmana/Radio Elshinta

    Reses, Renny terima usulan agar PMP dan PSPB dimasukkan kembali dalam kurikulum pembelajaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 22:11 WIB

    Elshinta.com – Memasuki masa reses hari ke-3, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana semakin intens turun ke bawah menyapa masyarakat. 

    Kali ini penyerapan aspirasi masyarakat Reses I tahun 2025, pada hari Minggu 23 Febuari 2025 dilaksanakan di Gedung Serba Guna Graha Bhakti Kelurahan Burengan Kota Kediri.

    Dalam pertemuan tersebut, perempuan yang juga menjabat sebagai bendahara DPD PDI-Perjuangan Jatim itu mendapat saran atau masukan dari warga bernama Soni asal RW 5 Kelurahan Burengan agar  memasukan kembali pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) dan PMP (Pendidikan Moral Pancasila) ke kurikulum.

    “Mohon nanti melalui panjenengan dimasukkan kembali ke kurikulum yang mengajarkan tentang  pelajaran PSPB. Menurut saya itu sangat penting sekali,karena menyangkut tentang pendidikan sejarah perjuangan bangsa. Karena anak anak itu sekarang buta tentang sejarah bangsa. Kita gugah kembali semangat mereka untuk cinta tanah air. Dan yang kedua pelajaran tentang PMP (Pendidikan Moral Pancasila), ini juga penting mengingat generasi Z sekarang moralnya jeblok sekali,” ungkapnya.

    Topik yang sama tentang pendidikan juga diutarakan oleh warga bernama Gatot yang meminta adanya pemerataan bantuan pendidikan. 

    “Semoga perjuangan dari Bu Renny dan Bu Ganik mendapat dukungan dari pusat hingga teralisasi,” harapnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.

    Dua keinginan warga asal Kelurahan Burengan itu mendapat jawaban dari Wara Sundari Renny Pramana. “Terima kasih pak Soni yang menyampaikan terkait pendidikan sangat bagus. Dan insyaallah akan saya perjuangkan di Provinsi Jawa Timur.Kebetulan saya dikomisi Pendidikan. Bapak saya juga guru pak sehingga saya sangat paham terkait pendidikan. Dulu ada Pendidikan Moral Pancasila, bagaimana anak ini santun dan menghargai gurunya,” terangnya.

    Menurutnya pembelajaran etika dan moral tidak hanya didapat dari bangku pendidikan formal, melainkan juga dibutuhkan peran serta dari orang tua. “Bapak ibu yang hadir disini juga wajib memberikan pendidikan moral kepada putra putrinya sejak dini. Karena pengaruhnya dari berbagai macam kita tidak bisa membendung sendirian. Maka peran dari bapak ibu sangat dominan. Terima kasih masuknya nanti akan saya perjuangkan di Provinsi Jawa Timur,” katanya.

    Dalam giat reset kali ini Wara Sundari Renny Pramana didampingi oleh anggota Komisi A DPRD Kota Kediri Sunarsiwi Kurnia Ganik Pramana beserta Kepala Kantor Kelurahan Burengan Adi Sutrisno.

    Sumber : Lansir

  • Cicil Emas BSI Tembus Rp 6,44 Triliun, Gen Z & Milenial Mendominasi

    Cicil Emas BSI Tembus Rp 6,44 Triliun, Gen Z & Milenial Mendominasi

    Jakarta

    Bisnis emas PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mencatat pertumbuhan pesat, terutama pada layanan Cicil Emas yang kini mencapai Rp6,44 triliun hingga Januari 2025. Menariknya, mayoritas pengguna layanan ini berasal dari generasi Z dan milenial, yang semakin sadar akan pentingnya investasi emas sebagai instrumen keuangan jangka panjang.

    Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan lonjakan transaksi ini didorong oleh harga emas yang terus menguat serta kemudahan akses digital melalui aplikasi BYOND.

    “Harga emas yang terus menguat dan kemudahan transaksi melalui aplikasi BYOND menjadi pendorong bisnis emas di BSI terus tumbuh positif dan solid. Salah satunya, transaksi cicil emas yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun jika nasabah ingin melakukan investasi emas,” ujar Anton Sukarna dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

    Diketahui pada Selasa (25/2), harga logam mulia emas menembus Rp1,7 juta per gram, naik 13% secara year to date (ytd). Tren positif ini turut mendukung pertumbuhan bisnis emas BSI, yang mencatat kenaikan transaksi Cicil Emas hingga 174,32% secara year on year (yoy).

    Anton menjelaskan Cicil Emas merupakan pembiayaan logam mulia di BSI, selain Gadai Emas dan Tabungan E-mas. Layanan ini dapat diakses secara digital oleh nasabah melalui BYOND by BSI maupun Kantor Cabang di seluruh Indonesia.

    Selain itu, lanjut Anton, untuk meningkatkan aktivasi cicil emas, BSI menyediakan layanan digital melalui BYOND yang menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah. Dengan aplikasi BYOND, nasabah dapat melakukan simulasi cicil emas dan memilih jangka waktu pembiayaan yang diinginkan.

    Tidak hanya itu, Anton mengatakan pihaknya juga menyediakan layanan gadai emas di aplikasi tersebut jika nasabah membutuhkan uang cepat. Menurutnya, perhitungan gadai emas melalui BYOND diproses dengan mudah dan cepat, taksiran emas tinggi dan biaya yang lebih murah.

    Anton mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus mendalami bisnis eksisting emas yakni Cicil Emas dan Gadai Emas. Jumlah nasabah di kedua bisnis ini mencapai lebih dari 471 ribu yang didominasi oleh kalangan gen Z dan milenial.

    “Kedua kelompok usia ini adalah potensial segmen yang mulai mengenal investasi dengan baik dan secara kontinu mereka mendiversifikasi berbagai instrumen investasi,” ujar Anton.

    Anton menegaskan pada kuartal I/2025, BSI memproyeksikan pertumbuhan bisnis emas perseroan berkisar 10%-11%. Optimisme tersebut ditopang oleh semakin berkembangnya bisnis emas BSI, seiring keluarnya izin untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion bank.

    “Dengan diperolehnya izin kegiatan usaha bulion dari regulator, kami akan terus berinovasi menciptakan ekosistem bisnis emas yang lebih komprehensif,” kata Anton.

    Anton mengatakan BSI juga memperluas ekosistem bisnis emas yang dimiliki, yakni cicil emas BSI Gold yang beker jasama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk dan logam mulia PT Antam.

    (akn/ega)

  • Pemanfaatan Teknologi Tumbuhkan Minat Bertani Gen-Z
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Februari 2025

    Pemanfaatan Teknologi Tumbuhkan Minat Bertani Gen-Z Surabaya 22 Februari 2025

    Pemanfaatan Teknologi Tumbuhkan Minat Bertani Gen-Z
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Hamparan hijau tanaman hortikultura di Dusun Ngudi, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten
    Malang
    , Jawa Timur, menyegarkan pandangan mata.
    Di berbagai sudut, setiap petani tampak sibuk dengan tanaman pertanian masing-masing. Ada yang sedang memupuk, menyiram, dan ada juga yang sedang memanen.
    Di salah satu lahan yang baru saja dibajak, tampak Rizal Mahendra Wijaya (25) sedang sibuk memasukkan serpihan-serpihan tanah ke dalam tabung reaksi.
    Rizal terlihat tenang memasukkan butir per butir tanah ke dalam 6 tabung reaksi yang sudah dibawanya, meski siang itu, Kamis (19/2/2025), Desa Tawangargo sudah mulai gerimis.
    Setelah masing-masing tabung terisi tanah, Rizal kemudian memasukkan campuran cairan kimia. Sedangkan temannya, Rian Issac Arfendo Pradana (27) yang berada di sampingnya membantunya menunjukkan cairan kimia jenis apa yang harus dicampurkan ke setiap botol reaksi yang sudah berisi tanah itu.
    “Kalau setiap tabung reaksi ini sudah terisi tanah dan dicampur dengan cairan kimia yang berbeda-beda ini, maka tinggal menunggu reaksinya selama 10 menit,” ungkap Rian kepada
    Kompas.com
    .
    Ya, kedua pemuda ini sedang menguji unsur hara tanah dari salah satu lahan pertanian warga yang siap ditanami selada di kawasan pertanian zona Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng), Kamis (19/2/2025) siang. Kedua pemuda itu menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
    Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan alat pengukur kadar unsur hara tanah, meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan pH tanah sawah.
    Setiap lahan di zona Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng), yang hendak ditanami, tidak akan luput dari pengujian unsur hara dari kedua pemuda ini. Rizal dan Rian memang mendapat tugas khusus, sebagai bagian dari anggota kelompok tani (Poktan) Agronova Vision, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso.
    Setelah selesai proses pengujian tanah, Rizal dan Rian akan melaporkan hasilnya ke Kelompok Tani (Poktan) Agronova Vision, untuk direkomendasikan ke petani, terkait unsur hara apa saja yang harus diperbaiki sebelum lahan ditanami, serta rekomendasi penggunaan pupuk agar benar-benar presisi atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
    Tidak heran jika setiap tanaman hortikultura di sana terlihat lebih hijau dan subur, berkat proses pemupukan yang presisi.
    Namun, konsep pertanian modern berbasis teknologi yang ditawarkan oleh PT Petrokimia Gresik melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng) mengubah obsesi mereka. Sistem pertanian modern ini membuat keduanya tertarik pada di dunia pertanian.
    “Dulu sebelum ada program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng), petani di sini rata-rata bertani secara manual. Tentu saja, saya, dan rata-rata generasi Z pastinya kurang tertarik ke sistem pertanian semacam itu. Selain capek, hasilnya juga tidak terlalu signifikan,” ungkap Rian kepada
    Kompas.com
    .
    Selain Rian dan Rizal, ada 10 orang generasi Z lain, yang saat ini tergabung dalam Poktan Agronova Vision untuk turut mengembangkan program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng) itu.
    Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng) sendiri merupakan program pertanian modern yang diinisiasi PT Petrokimia Gresik pada tahun 2022 lalu, bekerja sama dengan Poktan Agronova Vision, yang berlokasi di kawasan pertanian di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Kawasan pertanian ini, kini populer disebut Zona Tameng.
    Sistem pertanian di Zona Tameng ini disebut modern karena mengaplikasikan pendekatan
    Climate Smart Agriculture
    melalui pemanfaatan teknologi modern seperti
    Smart Precision Farming
    ,
    Internet of Things
    (IoT), sistem drip, dan alat uji tanah untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
    Luasan lahan pertanian yang masuk di Zona Tameng mencapai 40 hektar, dengan jumlah anggota petani tergabung sebanyak 55 orang. Lahan di sana secara keseluruhan dimanfaatkan untuk mengembangkan budidaya pertanian hortikultura, seperti tomat (Solanum lycopersicum, seledri (Apium graveolens), selada bokor (Lactuca sativa), bawang daun (Allium fistulosum), dan terong (Solanum melongena), dengan total ada 12 jenis tanaman hortikultura.
    Sejak awal peluncurannya pada tahun 2022 lalu, PT Petrokimia Gresik memberikan
    Corporate Social Responsibility
    (CSR) berupa
    greenhouse
    yang bersungsi untuk mengatasi perubahan iklim, peralatan penggunaan
    solar cell
    berkekuatan 1800 watt untuk pembangkit listrik berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti pompa air, water drip, dan sprinkle, serta fasilitas rumah pengolahan limbah pertanian untuk memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian.
    Greenhouse seluas 1.000 meter persegi itu, saat ini difungsikan sebagai pusat edukasi sistem pertanian hortikultura modern, dilengkapi dengan sistem drip atau irigasi tetes dan sprinkler menggunakan pembangkit listrik tenaga surya.
    Sistem drip atau irigasi tetes adalah sistem irigasi pertanian yang mengalirkan air melalui jaringan pipa dan didistribusikan secara perlahan ke zona akar tanaman menggunakan emitter. Sehingga memungkinkan air meresap ke dalam tanah.
    Sedangkan irigasi sprinkler adalah sistem irigasi dengan penyemprotan air ke udara, kemudian jatuh ke tanah seperti curah hujan. Dalam sistem ini, air dialirkan melalui jaringan pipa, kemudian disemprotkan oleh sprinkler.
    Kedua sistem irigasi ini, saat ini sudah diadopsi oleh sebagian para petani di zona Tameng dalam proses penyiraman dan pemupukan.
    Local Hero Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng), Karmukit menyebut, dengan sistem irigasi itu, kinerja petani akan lebih efektif, karena kebutuhan air lebih terkendali sekaligus dapat menekan biaya operasional petani.
    “Dengan sistem irigasi tetes ini, proses penyiraman dan pemupukan hanya butuh sekitar 5-10 menit per 1.000 meter, dengan total tanaman yang tersiram bisa mencapai ribuan. Misalnya tomat bisa mencapai 3.000 batang,” ungkapnya.
    “Dengan biaya konsumsi bahan bakar minyak hanya senilai Rp 1.000,” imbuhnya.
    Sebagian sistem irigasi tetes dan sprinkler khusus di zona Tameng itu tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak, melainkan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya dari
    solar cell
    .
    “Sebagian lahan yang kami jadikan percontohan sudah menggunakan bahan bakar tenaga surya untuk irigasi tetes dan sprinkler ini. Lahan lainnya sementara masih menggunakan bahan bakar minyak,” bebernya.
    Ke depan, Karmukit menargetkan semua lahan yang masuk dalam zona Tameng diproyeksikan untuk menggunakan sistem irigasi tetes dan sprinkler berbahan bakar tenaga surya, dengan metode permodalan swadaya dari hasil tani masyarakat.
    “Jadi sebagian hasil tani masyarakat anggota zona Tameng akan ditabung ke kelompok tani, kemudian akan digunakan untuk modal pembuatan irigasi tetes dan sprinkler berikut dengan panel tenaga suryanya. Saat ini sudah berjalan,” jelasnya.
    Selain mengembangkan pertanian, Poktan Agronova Vision juga mengembangkan
    plant booster
    atau penguat tanaman organik yang diproduksi dari limbah pertanian, berpusat di rumah pengolahan limbah pertanian di kawasan zona Tameng.

    Plant booster
    ini mengandung kaya nutrisi untuk memperbaiki struktur tanah hingga mengoptimalkan pertumbuhan tanaman,” tuturnya.
    Sejak program Tameng ini berjalan, mulai tahun 2022 lalu, banyak peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani, sekaligus hasil pertanian tercatat meningkat sekitar 30 persen.
    “Pekerjaan rumah (PR) kita saat ini yakni memperbaiki kesuburan tanah yang tergradasi akibat penggunaan herbisida di masa lampau,” bebernya.
    Terakhir, Karmukit mengatakan bahwa dalam setiap tahap pengembangan program Tameng itu, pihaknya selalu melibatkan anak-anak muda yang tergabung dalam Poktan Agronova Vision, dengan harapan untuk memupuk kecintaan mereka pada dunia pertanian.
    “Kombinasi pertaniaan dengan teknologi yang diaplikasikan di sini, alhamdulillah membuat anak-anak muda di sini kembali tertarik untuk terjun di dunia pertanian,” pungkasnya.
    Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo mengatakan, teknik
    climate smart agriculture
    yang ditawarkan Program Tameng itu memang sebagai solusi menjaga keberlanjutan pertanian serta meningkatkan pendapatan petani, sebagai upaya menjawab kendala perubahan iklim yang kerap dihadapi petani.
    “Melalui program Tameng itu, petani dibina untuk mengimplementasikan
    smart precision farming
    untuk pertanian presisi dengan mengoptimalkan teknologi. Sekaligus mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
    “Program Tameng ini juga salah kontribusi PT Petrokimia Gresik dalam mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” imbuhnya.
    Pakar Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo mengatakan, regenerasi petani dan adaptasi teknologi dalam sistem pertanian sangat diperlukan di era saat ini.
    “Kalau boleh saya bilang pentingnya regenerasi petani dan penggunaan teknologi dalam sistem pertanian itu, sifatnya final,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (21/2/2025).
    Salah satu manfaat penggunaan teknologi dalam sistem pertanian, menurut Sujarwo adalah sebagai fungsi monitoring untuk mengumpulkan informasi presisi pada setiap pertumbuhan komoditas tani.
    “Monitoring yang dilakukan secara presisi ini sangat dibutuhkan pada sektor pertanian, untuk hasil produksi tani yang maksimal,” terangnya.
    Selain itu, penggunaan teknologi pada sektor pertanian juga dapat mengubah sistem pertanian yang lebih efisien, efektif, serta dapat menekan biaya produksi.
    “Nah, penggunaan teknologi akan lebih baik jika dieksekusi oleh anak-anak muda. Sehingga di sini lah perlunya kiprah anak muda pada sektor produksi hulu pertanian,” ujarnya.
    Salah satu upaya untuk mendorong keterlibatan anak muda pada sektor pertanian, di antaranya adalah keterlibatan berbagai unsur stakeholder, mulai dari kalangan masyarakat secara umum, swasta, maupun pemerintah, untuk mengintervensi dan memberikan kepastian ekonomis dari sektor pertanian. Sehingga, pola pikir bahwa pertanian identik dengan pekerjaan terbelakang, kotor, dan tidak menguntungkan perlahan-lahan dapat dihilangkan.
    “Untuk pemerintah, khususnya pemerintah daerah perlu untuk lebih berkonsentrasi untuk memberikan fasilitas dan pendampingan secara menyeluruh kepada anak muda yang bergerak di sektor pertanian,” tuturnya.
    Sujarwo mengapresiasi sistem pertanian yang dibentuk PT Petrokimia Gresik melalui program Tawangargo Smart Village di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Program itu, menurutnya bentuk kehadiran salah satu stakeholder dari kalangan swasta untuk mendorong penggunaan teknologi sekaligus mendorong regenerasi petani.
    “Program itu adalah satu bangunan yang diciptakan untuk mengedukasi masyarakat dalam rangka mendorong keberlanjutan sektor pertanian,” jelasnya.
    “Tinggal saat ini yang menjadi tugas kita bersama adalah membentuk kepastian ekonomis kepada pelaku usaha pertanian. Sebab, salah satu problem yang dihadapi petani saat ini adalah terbatasnya luasan kepemilikan kawasan pertanian, sekaligus belum stabilnya harga hasil tani,” imbuhnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BCA Hadirkan Fitur Baru Mudahkan Transaksi Digital, Apa Itu?

    BCA Hadirkan Fitur Baru Mudahkan Transaksi Digital, Apa Itu?

    Jakarta: Di tengah pesatnya tren transaksi digital, Bank Central Asia (BCA) terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru pada layanan BCA Mobile dan internet banking. 
     
    Langkah ini diambil guna mengakomodasi lonjakan transaksi digital yang terjadi sepanjang 2024.
    Transaksi digital melonjak
    Sepanjang 2024, frekuensi transaksi digital di BCA mencapai 31,6 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
     
    Melansir Antara, Jumat, 21 Februari 2025, Direktur BCA, Santoso, dalam acara BCA Expoversary di ICE BSD, Tangerang, mengungkapkan bahwa tren ini didorong oleh meningkatnya penggunaan gadget, terutama di kalangan Generasi Z, yang kini menjadi pengguna dominan transaksi digital.

    “Tahun lalu, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar untuk mobile dan internet banking. Ada pertumbuhan sebesar 24 persen dalam layanan ini. Pastinya kami akan lakukan peningkatan di tahun ini,” kata Santoso.
     
    Menurutnya, perubahan layanan ini akan sangat signifikan, terutama dari Generasi Z yang semakin banyak menggunakan layanan digital. 
     
    Dampaknya juga terasa pada generasi lainnya karena transaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
     

    Penambahan layanan BCA
    Saat ini, jumlah pengguna layanan digital BCA telah menyentuh angka 32 juta customer. 
     
    Untuk menjawab kebutuhan mereka, BCA berencana menambahkan fitur multi-currency serta berbagai kemudahan transaksi lainnya.
     
    Bahkan, pada Maret 2025, BCA akan berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk meluncurkan QR Code dengan sistem TAP. Teknologi ini memungkinkan pengguna melakukan pembayaran hanya dengan menempelkan ponsel ke perangkat yang mendukung QR TAP, sehingga transaksi menjadi lebih praktis dan cepat.
     
    “Ini inisiatif Bank Indonesia dan BCA siap menunggu program ini yang pasti akan berdampak pada kemudahan dan sinkronkan dengan di BCA mobile. Kita juga akan memberikan layanan tambahan lainnya secara digital,” ujar Santoso.
     
    Jadi, pastikan kamu terus update dan nikmati berbagai kemudahan layanan digital dari BCA!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Gen Z dan Milenial Catat, Perhatikan Faktor Ini Sebelum Beli Hunian – Page 3

    Gen Z dan Milenial Catat, Perhatikan Faktor Ini Sebelum Beli Hunian – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial dan generasi Z, masih menjadi pasar utama dalam pasar properti di Indonesia. Namun, harus banyak yang diperhatikan sebelum generasi muda ini berani melangkah untuk mengajukan KPR atau menyicil hunian, apa saja?

    Welly Yandoko selaku EVP Consumer Loan BCA menjelaskan, ada faktor internal dan eksternal yang harus diperhatikan nasabah muda sebelum berani mengajukan KPR hunian. 

    “Ada faktor internal dan eksternal. Dari sisi internal, si konsumen atau nasabah ini harus tahu betul kebutuhan KPR ini apa, apakah mau membeli ruko, apartemen atau rumah,”kata Welly, dalam Mini Studio BCA Expoversary 2025, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (20/2/2025).

    Lalu faktor internal lainnya, nasabah harus tahu betul kemampuan financial diri untuk membayar cicilan tiap bulannya. Misalnya, penghasilan bulanan berapa, jangan sampai nilai cicilan malah lebih besar daripada nilai penghasilan.

    Barulah faktor eksternal, mulai dari mencari developer atau pengembang yang bisa dipercaya. Hingga mencari bank pembiayaan yang mampu menangani KPR dengan berbagai macam pola pembiayaan.

    “Terkait pembiayaan jangka panjang, harus dilihat betul produknya, ada variasi yang bagaimana, harus disesuaikan dengan kemampuan diri. Jangan tergiur dengan suku bunga murah,”ujar Welly.

    Misalnya saja BCA, soal adanya dana mengendap baru diberlakukan satu hingga 1.5 tahun belakangan. Hal ini pun berpengaruh pada jumlah suku bunga yang bakal diterima nasabahnya.

    “Kami tidak mmberikan suku bunga terlalu atau amat murah, tapi diimbangi suku bunga murah, dengan syarat bisa dipenuhi nasabah. Mengeluarkan 3.68 persen dalam event BCA Expoversary dengan fiks 3 tahun, minimum tenor 12tahun, kalau punya dana (mengendap), bisa dapat bunga 2.68 persen,”ujarnya.

     

  • Budiman Sudjatmiko Sebut MBG Dukung Pengentasan Kemiskinan

    Budiman Sudjatmiko Sebut MBG Dukung Pengentasan Kemiskinan

    loading…

    Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko memaparkan program kerjanya dalam Ngobrol Santai dengan Komunitas Media di kantornya, Senin (17/2/2025). FOTO/ABDUL MALIK MUBAROK

    JAKARTA – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi besar untuk dikolaborasikan dengan agenda pengentasan kemiskinan. Program yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 ini diyakini dapat mendorong tercapainya sejumlah program strategis pemerintah.

    “Potensi kolaborasi program MBG dengan agenda pengentasan kemiskinan, beberapa program strategis Pak Prabowo bisa tercapai, seperti hilirisasi, swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor bisa tercapai, mendukung pengembangan SDM, dan mendukung program ketahanan pangan,” kata Budiman Sudjatmiko dalam Ngobrol Santai dengan Komunitas Media di kantornya, Senin (17/2/2025).

    Budiman menambahkan bahwa program MBG tidak hanya bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga menggerakkan perekonomian di tingkat desa. Program ini ditargetkan dapat melibatkan masyarakat di 50.000 desa di Indonesia sebagai penyedia produksi pangan.

    “Orang miskin harus menjadi penyuplai utama, bukan hanya bergantung pada vendor besar. Kami mengidentifikasi ada 75.000 desa di Indonesia, dan jika minimal 50.000 desa berpartisipasi, kita bisa mencetak 650.000 hektare sawah yang tersebar di seluruh desa,” katanya.

    Selain itu, BP Taskin juga menargetkan pembangunan 60.000 peternakan ayam dan sapi sebagai bagian dari program MBG. Program ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan melahirkan petani serta peternak dari generasi Milenial dan Generasi Z.

    “Kita bisa merekrut 500.000 SDM baru dan membangun 2.000 lumbung pangan di seluruh Indonesia. Dengan demikian, beberapa program strategis Pak Prabowo dapat tercapai,” kata Budiman.

    Sementara itu, Wakil Kepala BP Taskin, Nanik S Deyang menambahkan, program MBG telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sebab, penyiapan makanan bergizi gratis menyerap banyak tenaga kerja.

    “Satu dapur MBG membutuhkan sekitar 50 pekerja untuk menyediakan rata-rata 3.000 porsi setiap hari. Saya menghitung total akan ada sekitar 200 ribuan lebih dapur MBG, artinya 1,2 juta orang langsung bekerja,” ujarnya.

    (abd)

  • Tren #KaburAjaDulu Bikin Populasi di Indonesia Turun?

    Tren #KaburAjaDulu Bikin Populasi di Indonesia Turun?

    Tren #KaburAjaDulu Bikin Populasi di Indonesia Turun?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Budi Setiyono menilai, tren #
    KaburAjaDulu
    yang ramai dibahas di media sosial, tidak akan berdampak besar terhadap penurunan populasi di Indonesia.
    Mengutip
    Antara
    , Budi mengatakan, tren itu hanyalah sekadar luapan sesaat akibat ketidaktahuan warganet mengenai prosedur panjang yang perlu ditempuh apabila ingin menjadi penduduk tetap negara lain.
    “Saya kira tidak sampai sejauh itu (penurunan populasi). Kecil kemungkinan untuk jadi ancaman penurunan populasi,” ujar Budi, Senin (17/2/2025).
    Menurut dia, migrasi besar-besaran ke negara lain bukanlah sebuah perkara mudah. Sebab hanya orang yang memiliki kualifikasi tertentu yang bisa terserap di dunia kerja negara luar.
    “Migrasi ke negara lain secara besar-besaran bukan suatu perkara mudah karena hanya orang yang memiliki kualifikasi tertentu yang dibutuhkan suatu negara bisa mendaftar visa kunjungan atau menjadi permanent resident (penduduk tetap) di suatu negara,” lanjut dia.
    Ia pun menegaskan, saat ini pemerintahan Prabowo-Gibran tengah bekerja keras melakukan penyesuaian anggaran agar program-program dapat berjalan lebih efektif, optimal, dan tepat sasaran ke rakyat yang membutuhkan, utamanya generasi muda.
    “Pemerintah di bawah Presiden Prabowo justru sedang bekerja keras menata masa depan generasi muda sebaik-baiknya. Kita justru sedang lakukan
    rightsizing
    (penyesuaian) anggaran agar pemerintahan berjalan lebih efektif dan program-programnya bermanfaat optimal bagi rakyat, jelas dan gamblang perintah Pak Presiden itu,” papar dia.
    Di sisi lain, menurutnya masyarakat perlu melihat tren #KaburAjaDulu dari sisi positif. Fenomena ini mestinya dilihat dari sisi banyak generasi muda terdidik dan berbakat memilih bekerja dan belajar di luar negeri dan meningkatkan devisa negara.
    “Itu (
    brain drain
    ) justru akan memperluas diaspora, dan jejaring internasional, yang tentu saja bisa bermanfaat bagi negara,” ucap dia.
    Ia menegaskan, Kemendukbangga/BKKBN akan menanggapi fenomena tersebut sebagai masukan untuk bekerja lebih keras dalam rangka peningkatan kualitas SDM dan mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan ketenagakerjaan agar pengangguran berkurang.
    “Kami juga melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendampingan bagi anak muda (terutama generasi Z) dalam menghadapi tantangan, sehingga tidak perlu meninggalkan negara untuk mencapai impian mereka,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andovi Da Lopez Khawatir Melihat Pandangan Kesuksesan Generasi Z

    Andovi Da Lopez Khawatir Melihat Pandangan Kesuksesan Generasi Z

    Jakarta, Beritasatu.com – YouTuber sekaligus komika Andovi Da Lopez mengaku khawatir dengan pandangan kesuksesan generasi Z (Gen Z) yang mendefinisikan kesuksesan hanya dari luar saja. Hal tersebut disampaikan Andovi Da Lopez di depan puluhan mahasiswa saat menjadi pembicara di acara Let Your True Colours Shine: Leadership Series bersama Mowilex di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (Macan) di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, belum lama ini.

    “Sejujurnya saya berpikir karena apa yang kalian lihat di internet, anak-anak muda saat ini berpikir bahwa kesuksesan itu seperti, ‘oh semua orang (yang tampak di medsos) itu sukses ya’. Jadi mereka melihat apa yang tampak indah hanya media sosial dan hal itu dapat dicapai dengan mudah tanpa adanya usaha yang penuh perjuangan. Ini sangat ironis,” ungkap Andovi Da Lopez.

    Diceritakan Andovi Da Lopez, kesuksesan yang didapatkannya sebagai seorang YouTuber dan komika ini didapatnya dengan tenaga dan waktu yang tidak kecil dan sebentar.

    “Mungkin banyak orang yang tidak tahu kalau saya butuh waktu lima tahun untuk bisa menghasilkan uang dari YouTube, faktanya tidak seperti itu. Saya juga pernah merasakan berdarah-darah waktu pertama membangun konten di YouTube dan itu yang tidak mereka ketahui,” tambahnya.

    Melihat fenomena ini, pemain film Tak Kenal Maka Tak Sayang itu berharap generasi muda khususnya gen Z untuk lebih bijak dan menggunakan media sosialnya.

    “Ini (media sosial) hanya salah satu alat, jangan terlalu bergantung pada media sosial. Anda harus atur diri anda sendiri. Anda perlu terapkan sistem untuk mengingatkan diri Anda bahwa ponsel, media sosial bukan segalanya, tetapi hadapi kenyataan hidup. Bangun hidup Anda dari bawah bila ingin meraih kesuksesan,” tandasnya.  

  • Kementerian Kebudayaan Gelar Pameran Akulturasi Budaya Tionghoa di Museum Nasional

    Kementerian Kebudayaan Gelar Pameran Akulturasi Budaya Tionghoa di Museum Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Museum dan Cagar Budaya (MCB), menggelar Pameran Kongsi yang mengangkat tema Akulturasi Budaya Tionghoa di Nusantara di Museum Nasional Jakarta. Pameran ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, pada Senin (10/2/2025) malam.

    Fadli Zon menjelaskan, Indonesia merupakan titik temu berbagai peradaban dunia yang telah mengalami proses akulturasi sejak ribuan tahun lalu. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu “melting pot” tertua di dunia.

    Fadli menekankan, pameran ini diselenggarakan untuk menyoroti pentingnya akulturasi budaya, khususnya antara budaya Tionghoa dan budaya lokal Indonesia yang telah berlangsung lama dan menghasilkan kebudayaan baru yang saling memengaruhi.

    “Pameran ini menunjukkan bagaimana kerja sama antara budaya Tionghoa dan Indonesia sudah terjalin sejak lama. Kini, budaya tersebut telah bercampur dan menjadi bagian dari kebudayaan kita yang baru,” ujar Fadli Zon.

    Lebih lanjut, digelarnya pameran Kongsi ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah serta peran penting yang dimainkan oleh masyarakat Tionghoa dalam membangun warisan budaya Indonesia.

    Fadli Zon menambahkan, pameran ini bukan hanya sekadar menggali masa lalu, tetapi juga mengingatkan kita tentang keberagaman merupakan kekuatan bangsa.

    “Melalui pameran ini, kami ingin memberikan literasi budaya agar masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih memahami bagaimana akulturasi budaya terjadi dalam berbagai aspek kehidupan,” jelas Fadli.

    Berbagai koleksi bersejarah yang mencerminkan peradaban Tionghoa di Indonesia, termasuk kesenian dan tradisi yang merupakan hasil perpaduan antara budaya Tionghoa dan Indonesia, dipamerkan di Museum Nasional Jakarta.

    Fadli menambahkan, pameran ini berlokasi di Museum Nasional dan digelar selama tiga bulan agar menarik perhatian generasi anak muda, khususnya generasi Z.

    “Nantinya mereka bisa berwisata edukasi sambil belajar tentang perpaduan budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia, yang diharapkan dapat menambah pengetahuan mereka dan memperkuat rasa penghargaan terhadap sejarah bangsa,” tutur Fadli Zon.

    Pameran Kongsi juga menampilkan lukisan-lukisan dari tokoh-tokoh terkenal yang dipinjamkan untuk pameran, kerajinan tangan kuno, dan artefak lainnya yang menjadi bagian dari koleksi masyarakat dan Museum Nasional.

    Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati seni dan kesenian khas Tionghoa, seperti barongsai dan berbagai tarian yang menggabungkan dua kebudayaan tersebut.

    Selain Fadli Zon, pembukaan pameran Kongsi dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto (Titiek Prabowo), Putra Presiden Prabowo, Didit Hediprasetyo, Istri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Annisa Pohan, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

  • Wakili Mojokerto, 40 Atlet Dayung Jung Kwatu Binaan TNI AL Ikut Seleksi Porprov Jatim 2025 – Page 3

    Wakili Mojokerto, 40 Atlet Dayung Jung Kwatu Binaan TNI AL Ikut Seleksi Porprov Jatim 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Atlet dayung binaan TNI AL dari klub Jung Kwatu turut serta dalam seleksi atlet Kabupaten Mojokerto untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2025. Seleksi ini menjadi ajang penting dalam mempertahankan dan meningkatkan capaian prestasi Kabupaten Mojokerto di tingkat provinsi.

    Sebanyak 40 atlet dari berbagai kategori, yakni canoe, kayak, rowing, dan perahu naga dikirim oleh Jung Kwatu untuk mengikuti seleksi ini. Tes seleksi dipimpin oleh Ketua KONI Kabupaten Mojokerto, Imam beserta staf KONI, dengan pengetesan langsung oleh Ketua Binpres KONI Jatim, Subagyo.

    Seleksi ini melibatkan atlet dari berbagai cabang olahraga yang akan mewakili Kabupaten Mojokerto di ajang Porprov Jatim 2025.

    Pada Porprov Jatim 2023, cabang olahraga dayung Mojokerto berhasil meraih 3 medali emas, 14 perak, dan 5 perunggu. Dengan hasil yang membanggakan tersebut, target di Porprov 2025 adalah peningkatan capaian prestasi untuk semakin mengukuhkan posisi Kabupaten Mojokerto sebagai daerah unggulan dalam olahraga dayung.

    Pembina Jung Kwatu, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo menyatakan antusiasme dan dukungannya terhadap para atlet binaannya. Ia berharap atlet-atlet Jung Kwatu mampu meraih prestasi lebih baik dari Porprov sebelumnya serta berkontribusi mengangkat nama baik Kabupaten Mojokerto.

    Lebih dari itu, ia memiliki visi agar olahraga perairan menjadi olahraga unggulan dan identitas Kabupaten Mojokerto serta Jawa Timur.

    “Jung Kwatu terus berkomitmen dalam mencetak atlet-atlet dayung berprestasi serta mendukung pengembangan olahraga perairan di Mojokerto dan Jawa Timur. Dengan membina Generasi Z dan Alfa berkarakter bahari diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Kebangkitan Maritim Indonesia,” ucap Kakung.