Topik: Generasi Z

  • JakPat sebut mayoritas konsumen lebih suka pesan makanan ringan online

    JakPat sebut mayoritas konsumen lebih suka pesan makanan ringan online

    Rata-rata masyarakat menghabiskan Rp62.356 untuk makan siang

    Jakarta (ANTARA) – Jajak Pendapat (JakPat), aplikasi survei yang dikembangkan oleh PT Gongsin Internasional Transindo (GIT), mengungkapkan bahwa hampir separuh responden mengaku lebih sering memesan makanan ringan melalui layanan pesan-antar makanan online, terutama martabak dan roti bergaya Indonesia.

    Menurut survei berjudul “Consumer Behavior in Online Food Delivery” yang dirilis JakPat, jajanan khas Sunda seperti seblak dan cilok juga merupakan salah satu jenis makanan ringan yang paling sering dipesan, terutama oleh para anak muda Generasi Z (Gen Z).

    “Survei mengungkapkan kesukaan masyarakat Indonesia terhadap makanan ringan atau snack yang tidak tergoyahkan,” tulis JakPat dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa makanan cepat saji dan mi instan tetap menjadi andalan masyarakat untuk makan siang dan makan malam.

    JakPat juga menemukan bahwa persentase Generasi X (Gen X), yakni orang-orang kelahiran antara 1965-1980, yang memesan masakan padang pada saat makan siang lebih tinggi dari generasi yang lebih muda.

    “Rata-rata masyarakat menghabiskan Rp62.356 untuk makan siang,” ungkap Jakpat.

    Survei yang diselenggarakan pada Maret 2025 dengan melibatkan 1.343 responden Gen Z, Millennial, dan Gen X tersebut juga menunjukkan layanan pesan-antar makanan online yang paling sering digunakan masyarakat.

    Dalam survei Jakpat, GoFood menjadi layanan pesan-antar makanan terpopuler di Indonesia dengan sebanyak 38 persen responden mengaku menggunakan aplikasi layanan pesan-antar makanan milik PT Gojek Indonesia (Gojek) tersebut.

    ShopeeFood menempati posisi kedua dengan 29 persen responden, kemudian GrabFood dengan 27 persen responden, dan 4 persen responden menggunakan aplikasi resmi restoran untuk memesan makanan.

    “Millenials dan Gen X lebih suka menggunakan GoFood,” jelas JakPat.

    Survei “Consumer Behavior in Online Food Delivery” oleh JakPat bertujuan untuk menggali kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan pesan-antar makanan online.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

  • Havaianas Gandeng Elsa Japasal Rayakan Ekspresi Generasi Z

    Havaianas Gandeng Elsa Japasal Rayakan Ekspresi Generasi Z

    Jakarta: Di era generasi muda semakin mementingkan keaslian dan kebebasan berekspresi, Havaianas hadir sebagai simbol gaya hidup yang fun, bebas, dan penuh warna. Untuk mengajak generasi muda, khususnya Gen Z, mengekspresikan jati diri mereka dengan cara yang personal dan kreatif, brand sandal flip-flop ikonik asal Brasil ini meluncurkan aktivitas Make Your Own Havaianas (MYOH). Para konsumen bisa menambahkan sentuhan personal pada sandal Havaianas favorit mereka.
     
    Dalam semangat tersebut, Havaianas juga menggandeng Elsa Japasal sebagai anggota terbaru HavaSquad, sekaligus muse dalam kampanye MYOH. Sebagai seorang content creator, presenter dan penyanyi, Elsa dikenal karena gayanya yang unik, penuh warna, dan autentik, mewakili karakter dan semangat Gen Z sekaligus nilai-nilai brand Havaianas.
     
    “Aku sangat excited bisa jadi bagian dari HavaSquad dengan Havaianas—brand sandal flip-flop ikonik yang sudah lama aku sukai karena selalu playful, berwarna, dan penuh kebebasan untuk berekspresi. Dengan aktivitas Make Your Own Havaianas ini, aku juga semakin semangat untuk memakai sandal Havaianas yang sudah aku personalisasi dengan gayaku sendiri. Menurutku, ini cara yang simpel dan seru untuk mengekspresikan diri kita melalui sandal yang bisa dipakai setiap hari,” ujar Elsa Japasal, HavaSquad.
     
    Di tengah gelombang tren fashion yang semakin mengarah pada personalisasi, MYOH hadir sebagai ruang kreatif untuk merayakan ekspresi diri. Lewat aktivitas ini, Havaianas mendorong setiap individu untuk menunjukkan identitas dan personal style mereka dengan bebas melalui desain sandal flip-flop yang mereka pilih sendiri.

    Para penggemar Havaianas bisa memberikan sentuhan personal di sandal mereka dengan menambahkan Havaianas Pins yang memiliki berbagai desain menarik. Tak hanya itu, dalam waktu dekat, Havaianas juga akan meluncurkan pengalaman MYOH yang lebih lengkap agar pelanggan dapat mempersonalisasi semua bagian sandal, termasuk sole dan strap untuk membuat sandal impian yang cocok dengan ekspresi diri masing-masing.
     
    “Elsa adalah contoh nyata dari bagaimana Gen Z di Indonesia mengekspresikan diri mereka dengan penuh percaya diri, warna, dan kreativitas, identik dengan brand Havaianas. Melalui aktivitas Make Your Own Havaianas, kami ingin memberikan ruang bagi konsumen untuk mengekspresikan kepribadian mereka secara bebas melalui desain sandal yang mereka buat sendiri, dan kehadiran Elsa sebagai HavaSquad juga membuat pesan tersebut terasa semakin kuat dan relevan,” ujar Lee Walker, Vice President Footwear & Active Kanmo Group.
     
    MYOH tersedia secara eksklusif mulai tanggal 4 Mei 2025 di toko offline Havaianas di Indonesia, dengan pilihan personalisasi mulai dari Rp39.000 hingga Rp49.000. Untuk merasakan serunya MYOH dan menciptakan sandal Havaianas versi kamu sendiri, kunjungi toko Havaianas terdekat yang menghadirkan aktivitas ini.

    Jakarta: Di era generasi muda semakin mementingkan keaslian dan kebebasan berekspresi, Havaianas hadir sebagai simbol gaya hidup yang fun, bebas, dan penuh warna. Untuk mengajak generasi muda, khususnya Gen Z, mengekspresikan jati diri mereka dengan cara yang personal dan kreatif, brand sandal flip-flop ikonik asal Brasil ini meluncurkan aktivitas Make Your Own Havaianas (MYOH). Para konsumen bisa menambahkan sentuhan personal pada sandal Havaianas favorit mereka.
     
    Dalam semangat tersebut, Havaianas juga menggandeng Elsa Japasal sebagai anggota terbaru HavaSquad, sekaligus muse dalam kampanye MYOH. Sebagai seorang content creator, presenter dan penyanyi, Elsa dikenal karena gayanya yang unik, penuh warna, dan autentik, mewakili karakter dan semangat Gen Z sekaligus nilai-nilai brand Havaianas.
     
    “Aku sangat excited bisa jadi bagian dari HavaSquad dengan Havaianas—brand sandal flip-flop ikonik yang sudah lama aku sukai karena selalu playful, berwarna, dan penuh kebebasan untuk berekspresi. Dengan aktivitas Make Your Own Havaianas ini, aku juga semakin semangat untuk memakai sandal Havaianas yang sudah aku personalisasi dengan gayaku sendiri. Menurutku, ini cara yang simpel dan seru untuk mengekspresikan diri kita melalui sandal yang bisa dipakai setiap hari,” ujar Elsa Japasal, HavaSquad.
     
    Di tengah gelombang tren fashion yang semakin mengarah pada personalisasi, MYOH hadir sebagai ruang kreatif untuk merayakan ekspresi diri. Lewat aktivitas ini, Havaianas mendorong setiap individu untuk menunjukkan identitas dan personal style mereka dengan bebas melalui desain sandal flip-flop yang mereka pilih sendiri.
     
    Para penggemar Havaianas bisa memberikan sentuhan personal di sandal mereka dengan menambahkan Havaianas Pins yang memiliki berbagai desain menarik. Tak hanya itu, dalam waktu dekat, Havaianas juga akan meluncurkan pengalaman MYOH yang lebih lengkap agar pelanggan dapat mempersonalisasi semua bagian sandal, termasuk sole dan strap untuk membuat sandal impian yang cocok dengan ekspresi diri masing-masing.
     
    “Elsa adalah contoh nyata dari bagaimana Gen Z di Indonesia mengekspresikan diri mereka dengan penuh percaya diri, warna, dan kreativitas, identik dengan brand Havaianas. Melalui aktivitas Make Your Own Havaianas, kami ingin memberikan ruang bagi konsumen untuk mengekspresikan kepribadian mereka secara bebas melalui desain sandal yang mereka buat sendiri, dan kehadiran Elsa sebagai HavaSquad juga membuat pesan tersebut terasa semakin kuat dan relevan,” ujar Lee Walker, Vice President Footwear & Active Kanmo Group.
     
    MYOH tersedia secara eksklusif mulai tanggal 4 Mei 2025 di toko offline Havaianas di Indonesia, dengan pilihan personalisasi mulai dari Rp39.000 hingga Rp49.000. Untuk merasakan serunya MYOH dan menciptakan sandal Havaianas versi kamu sendiri, kunjungi toko Havaianas terdekat yang menghadirkan aktivitas ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Sobat Asam Lambung Boleh Minum Matcha Nggak Ya? Ini Kata Dokter Pencernaan

    Sobat Asam Lambung Boleh Minum Matcha Nggak Ya? Ini Kata Dokter Pencernaan

    Jakarta

    Matcha menjadi minuman yang saat ini digemari oleh kalangan muda atau generasi Z. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan matcha sebagai alternatif kopi.

    Teh berkualitas tinggi ini memiliki rasa yang khas dan kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Sama seperti kopi, matcha juga mengandung kafein yang bisa memicu kenaikan asam lambung bagi pengidap GERD. Pada orang dengan keluhan asam lambung, matcha sebaiknya dihindari.

    Matcha bisa menyebabkan gangguan asam lambung. Karena di dalamnya juga mengandung tannin dan kafein. Jadi keamanannya hampir sama seperti kopi,” kata dokter spesialis pencernaan dr Aru SpPD, KGEH saat dihubungi detikcom, Jumat (2/5/2025).

    Namun bukan berarti sobat aslam nggak boleh mengonsumsi minuman khas asal Jepang ini sama sekali. Jika sedang tidak ada keluhan, matcha bisa dikonsumsi dengan takaran yang tepat.

    “Cukup 1 sloki sehari (sekitar 45 ml) baik kopi atau matcha sepanjang tidak ada gangguan pencernaan,” ucap dr Aru.

    (kna/kna)

  • Resesi di AS Makin Dekat, Warga Ketar-ketir soal Makanan

    Resesi di AS Makin Dekat, Warga Ketar-ketir soal Makanan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Amerika Serikat (AS) bersiap untuk adanya gejolak ekonomi. Hal ini terjadi pasca Negeri Paman Sam berada dalam ancaman resesi akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

    Mengutip CNBC International, pengumuman tarif yang luas dan tinggi oleh Presiden Trump pada awal April telah meningkatkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan mengalami resesi dalam beberapa minggu terakhir. Warga kemudian mengingat kembali kiat dan trik yang mereka gunakan untuk bertahan hidup selama masa-masa keuangan yang suram seperti krisis keuangan global yang meledak pada tahun 2008.

    Salah satu warga yang mengingat krisis itu dan membandingkannya pada saat ini adalah konsultan video memasak di media sosial, Kiki Rough. Rough mengaku sedang memikirkan bagaimana dirinya dapat menyajikan video memasak makanan di tengah kondisi ekonomi yang tertekan.

    “Saya terus melihat lelucon ini berulang-ulang di komentar: Orang miskin yang lama mengajari orang miskin yang baru,” kata Rough kepada CNBC. “Kita hanya perlu berbagi pengetahuan sekarang karena semua orang takut, dan pembelajaran akan memberi orang rasa aman untuk menghadapi situasi ini.”

    Ramai Warga AS Berhemat

    Google memprediksi lonjakan volume pencarian bulan ini untuk istilah yang terkait dengan resesi yang menjadi ciri khas akhir tahun 2000-an. Pencarian untuk “Krisis Keuangan Global” diperkirakan akan mencapai level yang belum pernah terlihat sejak tahun 2010, sementara pencarian untuk “Resesi Hebat” dijadwalkan akan mencapai tingkat tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid.

    Di TikTok, sekelompok Generasi Milenial dan Generasi X telah berperan sebagai kakak beradik, menawarkan kilas balik dan nasihat kepada orang yang lebih muda tentang cara berhemat.

    Untuk Generasi Z, mereka telah menelepon orang yang lebih tua untuk mendapatkan wawasan tentang seperti apa rasanya resesi pada tahap kehidupan ini, karena mereka terlalu muda untuk merasakan dampak penuh dari krisis keuangan.

    “Ini, berpotensi, setidaknya dalam skala besar, pertama kalinya generasi milenial mampu menjadi ‘pakar’ dalam sesuatu,” ujar Scott Sills, seorang ahli marketing berusia 33 tahun di Louisiana. “Kami adalah pakar dalam hal mengubah keadaan.”

    Salah satunya fenomena lainnya adalah pencarian makanan-makan murah seperti Porkchops, Jungle Juice, serta mengadakan pesta di dalam rumah, alih-alih membuatnya di bar atau restoran.

    “Ada hal-hal yang awalnya tidak saya sadari sebagai ‘indikator resesi’, tetapi saya pikir itu hanya tren,” kata M.A. Lakewood, seorang penulis dan penggalang dana profesional di New York bagian utara. “Sekarang, Anda dapat melihatnya dari jarak 10 mil.”

    Lebih Parah Dari Resesi Hebat?

    Seorang profesor madya di Babson College, Megan Way,  mengatakan berbagi pengetahuan bersama seperti ini umum dilakukan selama masa ekonomi sulit. Meskipun percakapan tentang cara memangkas biaya atau membuat makanan menjadi lebih terjangkau biasanya dilakukan di antara tetangga pada akhir tahun 2000-an, Way mengatakan masuk akal jika percakapan tersebut kini dilakukan di ranah digital dengan munculnya media sosial.

    “Merupakan hal yang sangat manusiawi untuk menghubungi orang lain ketika keadaan terasa tidak pasti dan mencoba untuk mendapatkan pengalaman mereka,” ungkap Way. “Hal itu benar-benar dapat membuat perbedaan karena Anda merasa sedikit lebih siap untuk melangkah maju. Salah satu hal terburuk bagi perekonomian adalah ketakutan yang sangat besar.”

    Way mengatakan bahwa orang Amerika cepat menengok kembali Resesi Hebat sebagai panduan karena kemerosotan itu sangat mengejutkan dan dirasakan secara luas. Namun, ia mengatakan ada perbedaan utama antara situasi ekonomi itu dan apa yang dihadapi AS saat ini, seperti tidak adanya utang macet yang memicu jatuhnya pasar perumahan.

    Ia menambahkan ada ketidakpastian luas yang dirasakan saat ini di beberapa bidang, baik yang terkait dengan ekonomi, geopolitik, atau prioritas kebijakan domestik seperti memangkas tenaga kerja federal atau membatasi imigrasi.

    “Itu dapat memicu kembali perasaan tidak dapat diprediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan yang sangat penting selama Resesi Hebat,” tuturnya.

    (tps/tps)

  • Program PHLN Kementan dalam Pengembangan Petani di Subang Siap Direplikasi ke Luar Negeri – Halaman all

    Program PHLN Kementan dalam Pengembangan Petani di Subang Siap Direplikasi ke Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia membutuhkan para pemuda untuk masuk menjadi petani yang berpenghasilan tinggi. 

    Dia yakin dengan mendorong petani menjadi petani modern akan menjadikan Indonesia Emas 2045. 

    Menjadikan petani modern salah satunya digagas lewat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dilaksanakan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

    Bahkan, International Fund for Agricultural Development (IFAD) memberikan apresiasi terhadap program tersebut.

    Apalagi, program ini dinilai berhasil memberdayakan pemuda pedesaan dan menjadi model yang berpotensi direplikasi di negara berkembang lainnya.

    “Kuncinya ada 60 persen generasi milenial dan generasi Z. Kita harus dorong pertanian yang menguntungkan menggunakan teknologi tinggi sehingga masuk ke sektor pertanian,” kata Amran.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti pun mengatakan, Program YESS hadir untuk melakukan regenerasi petani. 

    Dia menegaskan jika negara tidak menyiapkan generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian, maka akan terjadi kekosongan pelaku usaha tani ke depan.

    “Petani tua akan berkurang secara alamiah, dan tanpa regenerasi yang dirancang dengan baik, kita bisa kehilangan keberlanjutan,” ujarnya.

    Sementara, Penasihat Utama Portofolio IFAD untuk Kawasan Asia dan Pasifik, Kaushik Barua menyebut program tersebut telah meningkatkan pendapatan para petani.

    “Kami datang ke Subang untuk memahami kemajuan proyek ini, termasuk kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, keberlanjutan kehidupan, dan perkembangan sektor pertanian,” ujar Kaushik Barua, Senin (28/4/2025).

    Dia menilai pelatihan, akses permodalan, serta peningkatan kapasitas yang diberikan dalam program YESS telah membuka banyak peluang bagi generasi muda desa.

    “Ini adalah model yang sangat menarik dan punya potensi besar untuk diterapkan di negara-negara lain,” tambahnya.

    Sementara itu, Project Manager YESS PPIU Jawa Barat, Aminuddin menjelaskan program YESS telah berjalan sejak 2021 dan menjangkau lebih dari 83.000 penerima manfaat. Berbagai pelatihan dan pendampingan telah dilakukan, mulai dari pelatihan dasar, lanjutan, hingga kemitraan. 

    Aminudin menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan, antara lain pembentukan 27 klaster usaha tani, pembentukan koperasi pemuda tani di setiap kabupaten, serta perlindungan hukum melalui SK Bupati untuk menjaga keberlanjutan program.

    Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Maman Firmansyah, juga mengungkapkan optimisme terhadap dampak program YESS. 

    Menurut dia, sektor pertanian di Subang selama ini didominasi oleh petani berusia lanjut. Dengan hadirnya YESS, diharapkan anak-anak muda kembali tertarik menekuni pertanian sebagai profesi yang menjanjikan.

    “Subang termasuk tiga besar lumbung padi di Jawa Barat. Semoga program ini bisa membangkitkan semangat pemuda dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sektor pertanian,” tandasnya.

     

  • Peringati 40 tahun, Hokben luncurkan Bento eksklusif Irodori Bento

    Peringati 40 tahun, Hokben luncurkan Bento eksklusif Irodori Bento

    Perayaan 40 tahun dan upaya memperkuat brand HokBen di benak pelanggan, diluncurkan menu terbaru bernama Irodori Bento. (foto: ist)

    Peringati 40 tahun, Hokben luncurkan Bento eksklusif Irodori Bento
    Gaya Hidup   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 23 April 2025 – 03:53 WIB

    Elshinta.com – AlamSutera – 40 tahun HokBen menjalani roda bisnis kuliner, bukanlah hal yang mudah. Berbagai inovasi dilakukan dalam memberikan cita rasa panganan yang pas di lidah bagi seluruh konsumen yang beragam usia.

    “Kami sangat menjaga kualitas produk kami dengan menggunakan barang-barang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, kami tidak ragu untuk menginvestasikan dalam produk yang terbaik, jadi kalau ada orang yang terkadang HokBen menjual harga mahal, yah, karena kami menggunakan barang-barang mahal,” ucap Irma Wulansari, Public Relation Marketing Manager PT Eka Bogainti (HokBen) di restoran siap saji  HokBen di Alam Sutera, Banten, Selasa (22/4//2025).

    Urai Irma lagi, selain itu, restoran siap saji makan berkonsep Jepang ini, juga sangat memperhatikan pelayanan kepada konsumen.

    “Untuk memastikan kualitas pelayanan yang tinggi, kami secara rutin mengadakan pelatihan bagi para pekerja kami setiap beberapa bulan sekali. Kami juga mengadopsi konsep ‘Melayani dengan Hati’ yang berasal dari Jepang, yang menekankan pentingnya pelayanan yang tulus dan penuh perhatian,”.

    Selain itu, restoran siap saji ini, juga  secara teratur memperkenalkan menu baru setelah melakukan riset pasar yang mendalam untuk mengetahui tren dan preferensi konsumen, terutama di kalangan milenial, generasi Z, dan generasi alfa. “Tim riset kami bekerja keras untuk mengidentifikasi menu yang tepat untuk diperkenalkan,” jelas Irma.

    Peluncuran  menu baru sebagai bagian dari perayaan 40 tahun dan upaya memperkuat brand HokBen di benak pelanggan, diluncurkan menu terbaru bernama Irodori Bento — bento eksklusif dengan 9 sekat yang menyajikan pengalaman baru menikmati aneka menu khas HokBen dalam satu kotak.

    Irodori Bento hadir dalam tiga varian:
    * Irodori Bento 1 – Chicken Teriyaki
    * Irodori Bento 2 – Beef Yakiniku
    * Irodori Bento 3 – Chicken Curryaki

    Setiap kotak Irodori Bento terdiri dari dua porsi nasi, mi ramen dengan saus pasta, serta berbagai lauk lengkap khas HokBen. 

    Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-40, HokBen menghadirkan berbagai penawaran spesial sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia. Promo-promo menarik tersebut meliputi:
    * Oishi Lucky Fest
    Kesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik, termasuk hadiah utama mobil listrik Wuling Air EV, dengan transaksi minimum Rp140.000. Promo berlaku pada periode 18 April – 18 Juli 2025.
    * Bounce Back Coupon
    Dengan transaksi minimum Rp140.000,- dapatkan Kupon potongan harga untuk menu 
    tertentu (Irodori Bento 3, Paket HokBen Fried Chicken 2 pcs, dan 2 Hoka Hemat + 2 Sosro, 
    semuanya seharga Rp40.000 sebelum pajak. Berlaku hanya untuk Dine-in. Periode 
    penukaran 18 April – 18 Juli 2025. 
    * Gebyar Promo Diskon 40%
    Diskon 40% untuk menu pilihan Gebyar 1–4, cocok untuk dinikmati sendiri hingga berempat. Promo berlaku pada 18–24 April 2025. Hanya berlaku untuk Dine-in.
    Selain promo internal, HokBen juga bekerja sama dengan mitra strategis dari berbagai sektor seperti perbankan, fintech, layanan antar online, hingga FMCG. 

    Mitra yang terlibat antara lain Bank Mega, BSI, BNI, BRI, BCA Syariah, Panin, KB Bank, ShopeePay, Shopee PayLater, Yup, ShopeeFood, GoFood, Qpon, dan Nestlé. Setiap kerja sama menghadirkan keuntungan berbeda seperti diskon, cashback, dan tebus murah, sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing.

    Sekilas tentang gerai makan siap saji ini, hadir pertama kali di Jakarta pada 18 April 1985, di bawah manajemen PT Eka Bogainti, sebagai restoran siap saji bergaya Jepang di Indonesia. Sebagai merek asli Indonesia dan 100% milik 
    Indonesia, HokBen memulai perjalanannya dari satu store di Kebon Kacang, Jakarta, kemudian tumbuh dan berkembang hingga memiliki lebih dari 394 gerai (data per Maret 2025) di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. (Dd).

    Sumber : Sumber Lain

  • 9 Pasangan Nikah Bareng Nasional Gratis di Pantai Gunungkidul

    9 Pasangan Nikah Bareng Nasional Gratis di Pantai Gunungkidul

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Siapa bilang menikah harus mahal? Di tepi Pantai Sundak, Gunungkidul, Yogyakarta, sembilan pasangan muda dari berbagai daerah di Indonesia resmi mengikat janji suci dalam acara nikah bareng nasional bertema “Sunset Love Ceremony”.

    Dalam suasana senja yang indah, para pasangan melangsungkan ijab qobul di atas pasir putih, menghadirkan pengalaman sakral sekaligus estetis. Acara ini merupakan inisiatif dari Golek Garwo & Nikah Bareng Nasional bersama komunitas lokal, menghadirkan konsep pernikahan religius, estetis, dan gratis.

    Ketua pelaksana Ryan Budi Nuryanto menyoroti pentingnya gotong royong di tengah tantangan zaman, termasuk penurunan angka pernikahan nasional yang kini mencapai titik terendah dalam satu dekade.

    “Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya kita saling membantu generasi muda mewujudkan pernikahan sakral yang tercatat resmi,” ujar Ryan kepada Beritasatu.com, Rabu (23/4/2025).

    Tak hanya pernikahan gratis, pasangan juga mendapat fasilitas lengkap dari administrasi hingga bulan madu. Dengan iringan musik cinta dan alam, serta balutan busana berwarna-warni dari Komunitas Perias (KOPER) Gunungkidul, acara bikah bareng nasional ini tampil memikat dan menarik minat generasi Z.

    Mahar yang digunakan juga sarat makna: seperangkat alat salat, cincin kawin, dan kelapa muda melambangkan kesucian, kesetiaan, dan harapan baru. Prosesi ini dipimpin langsung kepala KUA Tepus dan turut disaksikan pejabat Kemenag serta tokoh masyarakat.

    Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto menyatakan dukungannya. Menurut dia, acara ini memperkuat posisi Gunungkidul sebagai destinasi wedding eksotis berbasis pantai. “Tidak kalah dari Bali maupun Eropa,” ucapnya.

    Inisiatif ini adalah bentuk nyata sinergi lintas sektor antara FORTAIS Indonesia, Sundak Beach House, Pemkab Gunungkidul, Kemenag, dan komunitas kreatif lokal, demi menjadikan Gunungkidul sebagai wedding destination kelas dunia.

    “Nikah bareng nasional bukan sekadar acara, tetapi ruang harapan dan kebahagiaan bagi generasi muda,” tutup Andika Susetio, pengelola Sundak Beach House.

  • Ketua Kowani: Kartini Masa Kini Adalah Penggerak, Bukan Pelengkap – Halaman all

    Ketua Kowani: Kartini Masa Kini Adalah Penggerak, Bukan Pelengkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Nannie Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa Hari Kartini bukan sekadar perayaan, tetapi pernyataan bahwa semangat perjuangan perempuan Indonesia tidak pernah padam. Kartini masa kini kata dia telah menjelma menjadi sosok-sosok tangguh.

    “Ibu rumah tangga yang juga pengusaha UMKM, pilot perempuan yang membawa pesawat komersial, hingga pemimpin perusahaan dan pejabat tinggi negara. Inilah sosok-sosok Kartini masa kini,” ujarnya saat Perayaan Hari Kartini 2025, di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dalam semangat itulah, menurutnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) bersama Kowani dan berbagai mitra menyelenggarakan acara Peluncuran 1.000 Profesi Perempuan dan Generasi Z.

    Acara ini bukan hanya menampilkan deretan profesi luar biasa yang kini dijalani oleh perempuan Indonesia dari berbagai usia dan latar belakang, tetapi juga menjadi panggung afirmasi bahwa perempuan bukan pelengkap, melainkan penggerak utama perubahan sosial.

    “Transformasi perempuan Indonesia adalah bagian dari gerakan global. Dunia menyoroti, dunia memberi panggung. Tapi kita tidak boleh hanya berhenti di simbolisme. Gerakan ini harus nyata, terukur, dan berkelanjutan,” tuturnya

    Selain itu, ia mengatakan bahwa solidaritas perempuan lintas generasi sangatlah penting. Menurutnya peringatan Hari Kartini harus menjadi ruang kolaborasi, bukan kompetisi.

    “Kita harus saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan. Kartini adalah simbol pendidikan dan perlawanan atas ketimpangan. Semangat itu harus hidup dalam tindakan kolektif kita hari ini,” tuturnya.

    Peringatan Hari Kartini juga menjadi ajang refleksi dan advokasi. Wasiah, misalnya perwakilan dari Pengadilan Tinggi Agama Jakarta itu menyuarakan pentingnya melanjutkan upaya perlindungan perempuan, terutama di ruang publik.

    Kesadaran akan ruang aman juga disuarakan oleh Thalia Risma, perwakilan muda dari Kemen PPA, yang mengangkat suara Gen Z. Ia menyampaikan pengalamannya sebagai pengguna transportasi umum yang kerap merasa tidak aman meskipun sudah ada kebijakan khusus.

    “Kesadaran masyarakat itu penting. Bukan cuma soal beratnya sanksi, tapi bagaimana semua pihak berempati dan mau ikut menjaga,” tutur Thalia. (*)

  • 4 Tips Jaga Kesehatan ala Gen-Z, Nomor 2 Bisa Dilakukan Lewat HP!

    4 Tips Jaga Kesehatan ala Gen-Z, Nomor 2 Bisa Dilakukan Lewat HP!

    Jakarta

    Masalah kesehatan tidak bisa dipandang remeh, apalagi di tengah tren isu kesehatan yang lagi marak belakangan ini, mulai dari stres dan burnout karena tekanan kerja, pola makan yang berantakan, sampai gaya hidup yang kurang aktif.

    Untungnya, generasi Z saat ini yang tumbuh dengan paparan teknologi tinggi punya banyak cara praktis buat menjaga kesehatan. Cara ini juga bisa diterapkan untuk semua kalangan usia, loh.

    Mau tau? Yuk, simak beberapa tips gaya hidup sehat ala Gen-Z berikut ini!

    1. Jaga Keseimbangan Mental dan Fisik

    Kesehatan itu nggak cuma soal tubuh, tapi juga mental. Dengan rutinitas yang padat, penting banget buat menjaga keseimbangan antara kerja, belajar, dan waktu pribadi. Jangan lupa juga buat gerakin tubuh, ya.

    Nggak harus yang berat-berat, olahraga ringan seperti yoga, jalan kaki, atau bersepeda bisa banget membantu tubuh tetap sehat dan pikiran jadi lebih tenang.

    2. Pakai Teknologi buat Pemeriksaan Kesehatan

    Menariknya, sekarang jaga kesehatan pun lebih mudah. Nggak perlu lagi repot antre panjang di rumah sakit. Cukup buka fitur Sukha di aplikasi Livin’ by Mandiri, kamu bisa langsung cek dan booking jadwal layanan Medical Check Up (MCU) dari rumah sakit terkemuka dengan harga mulai dari Rp 300 ribuan.

    Di fitur Livin’ Sukha, kamu bisa pilih rumah sakit atau laboratorium, seperti:

    – RS Premier Bintaro

    – RS Mayapada

    – RSUP Dr. Sardjito

    – Diagnos Laboratorium

    – RS Radjiman Wediodiningrat

    – RS Premiere Jatinegara

    – RS Primaya

    – Prodia Lab

    3. Pilih Makanan Sehat dengan Praktis

    Makanan sehat itu kunci buat hidup lebih sehat. Sekarang ini, Gen-Z sudah semakin sadar tentang pentingnya makanan bergizi.

    Nggak perlu ribet cari makanan sehat, karena sekarang pun sudah banyak aplikasi yang ngasih pilihan menu sehat dari restoran atau toko makanan yang pas buat diet kamu. Jadi, kamu bisa makan sehat dengan praktis dan tanpa harus keluar rumah!

    4. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

    Selain makan sehat dan olahraga, tidur yang cukup juga nggak kalah penting. Banyak dari kita, terutama Gen-Z, suka begadang karena asyik scroll media sosial atau main game. Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas itu penting banget buat kesehatan tubuh dan pikiran. Waktu tidur ideal minimal 7-8 per malam.

    Jadi, pastiin deh kamu punya rutinitas tidur yang baik, seperti tidur di jam yang sama setiap malam, dan jauhkan gadget satu jam sebelum tidur. Dengan tidur yang cukup, tubuhmu bisa lebih fresh buat aktivitas keesokan harinya!

    Yuk, Jadwalkan Medical Check-Up Kamu Sekarang!

    Booking jadwal MCU sekarang jadi super praktis lewat Livin’ Sukha. Cukup buka aplikasi Livin’ by Mandiri, masuk ke fitur Sukha, lalu pilih kategori Kesehatan & Asuransi. Pilih merchant kesehatan yang kamu mau, tentukan layanan cek kesehatan yang dibutuhkan, atur jadwalnya, dan selesai deh. Semudah itu!

    Nah, itu dia beberapa tips gaya hidup sehat ala Gen-Z yang bisa kamu ikuti. Di era digital ini, menjaga kesehatan jadi jauh lebih mudah dengan adanya teknologi dan aplikasi yang membantu kita tetap on track. Jadi, yuk, mulai jaga kesehatan dari sekarang supaya bisa lebih bugar dan bahagia!

    (ega/ega)

  • Gen Z Surabaya Tetap Kenal Kartini, Sekolah Jadi Benteng Pelestarian Semangat Emansipasi

    Gen Z Surabaya Tetap Kenal Kartini, Sekolah Jadi Benteng Pelestarian Semangat Emansipasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah gempuran teknologi dan derasnya arus informasi, sosok Raden Ajeng Kartini dan peringatan Hari Kartini pada 21 April ternyata masih melekat di benak generasi muda,

    khususnya Generasi Z (Gen Z) di Surabaya dan sekitarnya. Survei terbatas yang dilakukan StatsMe dalam tujuh hari, melibatkan 109 responden yang tersebar di Pulau Jawa dan Sulawesi, dengan mayoritas (sekitar 80 persen) berasal dari Jawa Timur, menunjukkan hal tersebut.

    Survei yang menyasar langsung Gen Z ini bertujuan untuk melihat bagaimana generasi yang tumbuh di era digital ini memandang ketokohan RA Kartini dan relevansi Hari Kartini di tengah isu-isu modern seperti *gender equality*, *gender equity*, feminisme, dan *independent women*.

    Hasilnya cukup menggembirakan. Sebanyak 82,57 persen responden masih mengingat bahwa 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Bahkan, RA Kartini hingga kini masih identik dengan emansipasi. Namun, makna emansipasi di mata Gen Z Surabaya telah mengalami pergeseran. Jika dulu identik dengan kesetaraan akses pendidikan, kini maknanya meluas.

    “Hari-hari ini, makna emansipasi saat ini sudah bergeser menjadi lebih luas. Tidak hanya tentang kesetaraan akses di dunia pendidikan,” terang Direktur StatsMe Lussi Agustin pada Sabtu (19/4).

    Sebanyak 58 persen responden mengaitkan emansipasi dengan konsep kesetaraan gender. Sementara, 18 persen responden lainnya menilai emansipasi sebagai kebebasan dan kemandirian perempuan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, baik dalam pendidikan, karier, maupun peran dalam keluarga dan masyarakat. Sebanyak 24 persen responden masih menganggap emansipasi erat kaitannya dengan perjuangan perempuan, selaras dengan jejak langkah RA Kartini.

    **Sekolah Memainkan Peran Sentral**

    Survei juga mengungkap bahwa sekolah memiliki peran yang sangat signifikan dalam melestarikan semangat Kartini di kalangan Gen Z. Sebanyak 64,22 persen responden menilai ketokohan RA Kartini sebagai pejuang emansipasi perempuan Indonesia sangat berpengaruh, dan 32,11 persen lainnya menyebut berpengaruh.

    Menariknya, Gen Z menyatakan bahwa sekolah menjadi sumber utama informasi dan pengetahuan tentang RA Kartini. Peringatan Hari Kartini pun masih dominan dilakukan di lingkungan pendidikan. “Rupanya, segala bentuk peringatan maupun perayaan yang sifatnya seremonial, seperti memakai baju adat pada tanggal 21 April atau perlombaan Hari Kartini, penting bagi generasi muda. Buktinya, hal-hal yang seremonial itulah yang justru membuat mereka selalu ingat pada RA Kartini dan ingat bahwa 21 April adalah Hari Kartini,” papar Lussi.

    Sebanyak 63 persen responden menyebut sekolah sebagai tempat terakhir kali mereka memperingati Hari Kartini. Menurut Lussi, hal ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di berbagai wilayah, termasuk Surabaya dan sekitarnya, masih rutin menggelar peringatan Hari Kartini.

    Tantangan Kesetaraan Gender Masih Nyata

    Meskipun semangat Kartini masih terjaga, survei StatsMe juga menyoroti bahwa mewujudkan kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,012 poin menjadi 0,447 pada 2024, namun angka ini masih menunjukkan adanya ketidaksetaraan.

    Responden survei mengungkapkan bahwa budaya patriarki menjadi tantangan utama bagi perempuan dalam mencapai kesetaraan gender (52,29 persen). “Ada banyak sekali anggapan miring terhadap perempuan dalam masyarakat akibat budaya patriarki yang kental. Ini tentunya sangat disayangkan,” ungkap Lussi. Ia mencontohkan anggapan bahwa pendidikan perempuan tidak terlalu penting, atau anggapan bahwa perempuan mandiri secara finansial akan merendahkan laki-laki.

    Selain budaya patriarki, kesenjangan dalam kesempatan kerja dan karier juga menjadi hambatan serius (36,7 persen). Hal ini terlihat dalam peluang promosi, ketimpangan upah, dan stereotip negatif terhadap kemampuan perempuan di sektor tertentu. “Itu membuat perempuan harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dan posisi yang sama dengan laki-laki,” tandas Lussi.

    Lussi menekankan perlunya partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, serta konsistensi dalam upaya untuk mengubah pandangan dan struktur sosial yang menghambat kesetaraan gender.[rea]