Topik: Gempa

  • Harga Beras Melejit Bikin Petani Jepang Pening-Pemerintah Tertekan

    Harga Beras Melejit Bikin Petani Jepang Pening-Pemerintah Tertekan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga beras yang melonjak tajam di Jepang memicu krisis politik baru menjelang pemilu. Di tengah ladang padi yang tampak tenang, keresahan petani dan konsumen makin terasa. Pemerintah pun harus turun tangan menggelontorkan stok darurat.

    Harga beras eceran naik hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir, menyentuh 4.285 yen (Rp483 ribu) per 5 kilogram di Mei lalu. Meski kini sedikit menurun, kemarahan publik belum mereda.

    Satoshi Yamazaki, petani padi di Niigata, merasakan tekanan itu. “Ada kesenjangan besar antara harga di toko dan yang kami terima sebagai petani. Kami bukan yang menikmati lonjakan harga ini,” ujarnya kepada AFP, Kamis (12/6/2025).

    Yamazaki menanam 10% padinya secara organik, menggunakan bebek sebagai pengendali hama alami. Meski unik, keuntungan tetap tipis.

    “Masyarakat ingin beras murah dan berkualitas tinggi, tapi itu ilusi,” katanya. “Saya harap ini jadi momen untuk memahami apa yang dibutuhkan untuk menanam sebutir beras.”

    Tekanan Terhadap Pemerintah

    Untuk meredam kemarahan konsumen, pemerintah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mulai menjual beras cadangan nasional secara langsung ke pengecer. Ini merupakan langkah yang biasanya hanya dilakukan saat bencana.

    Namun solusi ini dikritik. Beras cadangan disebut-sebut sebagai “beras tua” oleh oposisi dan warganet, bahkan dibandingkan dengan pakan ternak.

    Sementara itu, Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi menegaskan bahwa pemerintah sedang mempercepat penyaluran cadangan beras demi menstabilkan harga. “Kami tak bisa membiarkan rakyat menderita akibat inflasi bahan pokok,” tegasnya.

    Kenaikan harga beras diperparah oleh cuaca ekstrem, aksi penimbunan, dan panic buying setelah pemerintah mengeluarkan peringatan gempa tahun lalu. Popularitas beras lokal juga naik karena harga impor meroket, ditambah ledakan wisatawan yang ikut meningkatkan konsumsi.

    Namun akar masalah sebenarnya lebih dalam: kebijakan pemangkasan lahan pertanian padi yang telah berjalan sejak 1971.

    “Kami telah memangkas sawah selama 55 tahun dan itu menghancurkan pertanian Jepang,” kata Toru Wakui, ketua kelompok tani di Akita.

    Ia mendesak pemerintah untuk segera membalik arah kebijakan dan memperluas lahan tanam. Wakui juga menyarankan agar Jepang mendukung generasi muda untuk terjun ke pertanian melalui skema investasi rendah dengan bantuan sektor swasta.

    Sementara itu, Kazunuki Oizumi, profesor emeritus Universitas Miyagi, menyebut 80% petani padi di Jepang bekerja paruh waktu dengan lahan sempit dan pendapatan utama berasal dari pekerjaan lain atau pensiun.

    Di sisi lain, krisis harga beras ini turut menyeret popularitas Perdana Menteri Ishiba ke titik terendah sejak menjabat Oktober lalu. Inflasi dan beban hidup yang meningkat menjadi isu utama menjelang pemilu Majelis Tinggi bulan depan.

    Ishiba menyatakan bahwa peningkatan produksi adalah salah satu opsi untuk menurunkan harga, namun ia menekankan pentingnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang Maluku, Kamis (12/6/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 16.41 WIB.

    Episentrum gempa berada pada lokasi 3,25 lintang selatan (LS) dan 130, 35 bujur timur (BT), 22 kilometer barat daya serambi bagian timur Maluku dengan kedalaman 10 kilometer.

    Belum ada laporan mengenai wilayah terdampak dan kerusakan yang diakibatkan gempa di Maluku ini.

  • Gempa Hari Ini Rabu 11 Juni 2025 di Indonesia, BMKG: Terjadi di Nias Utara Sumut – Page 3

    Gempa Hari Ini Rabu 11 Juni 2025 di Indonesia, BMKG: Terjadi di Nias Utara Sumut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bumi Pertiwi kembali digetarkan lindu di tengah pekan pada hari ini, Rabu (11/6/2025). Hingga pukul 20.45 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lindu tersebut menggetarkan pukul 05:28:46 WIB pagi tadi di wilayah Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Gempa di Indonesia itu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) III di Nias Utara. Pusat lindu berada di laut 31 kilometer barat daya Nias Utara.

    Gempa bumi dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,1 dengan kedalaman 25 kilometer. Episenter lindu berada pada koordinat titik 1,26 Lintang Utara (LU)-97,14 Bujur Timur (BT).

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

    Perbarui informasi Anda bersama Fokus edisi (04/5) dengan beberapa berita pilihan di antaranya, Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Gorontalo, Pria Berusia 99 Tahun Siap Menunaikan Ibadah Haji, Berburu Busana dan Aksesori.

  • 159 Bencana Hidrometeorologi di Sumbawa, Australia Bantu Pemda Siap Siaga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juni 2025

    159 Bencana Hidrometeorologi di Sumbawa, Australia Bantu Pemda Siap Siaga Regional 11 Juni 2025

    159 Bencana Hidrometeorologi di Sumbawa, Australia Bantu Pemda Siap Siaga
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Kabupaten
    Sumbawa
    mencatat sebanyak 159
    bencana hidrometeorologi
    dari tahun 1977 hingga 2022, menjadikannya salah satu daerah yang paling rentan terhadap bencana.
    Dalam upaya mitigasi dini,
    program SIAP SIAGA
    yang didukung Kedutaan
    Australia
    diluncurkan untuk memperkuat sistem ketangguhan bencana di wilayah tersebut.
    Wakil Bupati Sumbawa, Mohamad Ansori, meluncurkan rencana kerja tahunan program SIAP SIAGA untuk tahun 2025 pada Rabu (11/6/2025).
    Dalam sambutannya, Ansori mengapresiasi Pemerintah Australia melalui Kedutaan Besar dan
    Program SIAP SIAGA
    yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Sumbawa sebagai wilayah dampingannya untuk fase 2025–2027.
    “Ini adalah kesempatan penting sekaligus tantangan besar bagi kita semua untuk mengakselerasi penguatan sistem ketangguhan bencana di daerah yang kita cintai ini,” tegas Ansori.
    Menurut Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), kejadian bencana di Sumbawa mencakup sembilan jenis bencana utama, termasuk banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, serta tsunami.
    Ansori mengingatkan bahwa beberapa bulan terakhir, masyarakat Sumbawa kembali dihadapkan pada tantangan kebencanaan yang nyata, seperti banjir di Karang Dima, Serading, Boak, dan kebakaran di Sepakat dan Sabedo.
    “Bukti bahwa membangun ketangguhan tidak bisa ditunda,” jelasnya.
    Ansori menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh, partisipatif, dan berkelanjutan.
    Ia juga mengapresiasi arah kerja Program SIAP SIAGA yang telah menetapkan sejumlah prioritas strategis, termasuk penguatan sistem manajemen risiko bencana yang inklusif dan sensitif gender, peningkatan kapasitas tanggap darurat melalui pelatihan teknis dan simulasi, serta penguatan sinergi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra lokal.
    Secara khusus, Ansori menyoroti Kecamatan Moyo Utara yang terdiri atas enam desa dampingannya sebagai laboratorium praktik baik yang diharapkan dapat direplikasi di kecamatan lain.
    “Kami ingin pelaksanaan program ini mendorong perubahan paradigma, dari reaktif menjadi preventif, dari terpusat menjadi terdesentralisasi, dan dari program sektoral menjadi gerakan kolektif masyarakat,” ungkapnya.
    Fredy Chandra, perwakilan Program SIAP SIAGA dari Kemitraan Australia–Indonesia, juga menyampaikan penghargaan kepada Pemda Sumbawa atas dukungan yang diberikan.
    “Kick-off ini merupakan tonggak awal menuju sistem penanggulangan bencana yang tangguh, inklusif, dan sensitif gender. Kami berkomitmen mendorong pengembangan desa tangguh bencana di Sumbawa melalui pendampingan teknis yang berkelanjutan,” ujarnya.
    Fredy menambahkan bahwa meskipun Sumbawa menghadapi tantangan kompleks dalam hal kebencanaan, wilayah ini memiliki potensi besar dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
    Program SIAP SIAGA akan terus mendukung serangkaian kegiatan strategis demi membangun ketahanan lokal yang kokoh.
    Acara peluncuran yang digelar di La Grande Ballroom ini dihadiri oleh Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sumbawa, Asisten Sekda, Camat, serta para Kepala Desa se-Kecamatan Moyo Utara, yang menjadi salah satu fokus program pendampingan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Kelurahan Zero Stunting, Pemkot Mojokerto Tunjukkan Hasil Nyata

    Dua Kelurahan Zero Stunting, Pemkot Mojokerto Tunjukkan Hasil Nyata

    Mojokerto (beritajatim.com) – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam menanggulangi stunting membuahkan hasil nyata. Sejak akhir 2024, dua kelurahan, yakni Meri dan Purwotengah, berhasil mencapai status zero stunting. Capaian ini menjadi bukti keseriusan Pemkot dalam percepatan penurunan stunting secara berkelanjutan.

    Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat mengikuti Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting secara daring yang digelar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).

    “Dari 18 kelurahan, prevalensi stunting tertinggi ada di Kelurahan Kedundung sebesar 2,10 persen. Namun, ini sebanding dengan jumlah penduduknya yang paling banyak dibandingkan kelurahan lain. Sedangkan terendah ada di Kelurahan Kauman, hanya 1,02 persen,” ungkapnya.

    Ning Ita, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa angka stunting di Kota Mojokerto mengalami penurunan signifikan dalam lima tahun terakhir berdasarkan data EPPBGM. Tahun 2020 tercatat sebesar 7,71 persen, lalu turun menjadi 4,84 persen pada 2021, 3,12 persen pada 2022, 2,04 persen pada 2023, dan menyentuh angka 1,54 persen pada 2024.

    “Bahkan hingga April 2025, prevalensi turun lagi menjadi 1,47 persen. Penurunan ini didukung oleh sistem pemantauan digital berbasis aplikasi Gayatri, yang merekam data kesehatan dari posyandu, puskesmas hingga rumah sakit. Selain itu, ada lebih dari 1.600 kader motivator yang aktif mengawasi 20–30 rumah di setiap wilayah,” katanya.

    Pemkot Mojokerto juga melakukan analisis menyeluruh mulai dari pemetaan kelompok sasaran, evaluasi program tahun sebelumnya, hingga penetapan seluruh kelurahan sebagai lokus percepatan penurunan stunting (PPPS). Dari sisi anggaran dan kelembagaan, keterlibatan OPD juga meningkat signifikan.

    Jika pada 2022 hanya 10 OPD yang terlibat, maka pada 2025 jumlahnya meningkat menjadi 19 OPD dengan total 179 subkegiatan yang terintegrasi. Tak hanya itu, berbagai inovasi lokal juga digagas untuk mempercepat penurunan stunting, di antaranya Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Anak Stunting), Canting Gula Mojo (Cegah Stunting Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat), Berkate Pak Miang (Kader Asman Toga & Akupresur Peduli ASI Eksklusif), Pasupati (Peduli Stunting & Pertumbuhan Balita Terintegrasi), Gemulai (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil & Bayi), Jarik Linting (Jaringan Kelompok Peduli Balita Stunting), dan Gentala (Gerakan Tuntaskan Stunting Melalui Layanan Terintegrasi).

    “Ini menjadikan data kita valid dan kondisi lapangan bisa terpantau secara langsung. Kami optimis prevalensi stunting bisa terus ditekan hingga mendekati nol persen,” pungkasnya. [tin/beq]

  • 19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangkaian serangan dengan bom dan penembakan terjadi di wilayah Cali, Kolombia, Selasa (10/6/2025). Rentetan serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sedikitnya 50 orang.

    Polisi mengatakan penyerang melancarkan 19 serangan terhadap sasaran sipil, kantor polisi, dan gedung pemerintahan di Cali dan sejumlah daerah di sekitarnya. Penyerang telah menyerang sasaran dengan bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senapan, dan diduga pesawat tanpa awak.

    “Ada dua petugas polisi tewas, dan sejumlah anggota masyarakat juga tewas,” katanya.

    Di Cali dan kota-kota Villa Rica, Guachinte, dan Corinto, bangkai kendaraan dikelilingi puing-puing hangus.

    Serangan itu terjadi beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat presiden di Bogotá membuat negara itu gelisah. Banyak warga Kolombia yang takut akan kembalinya kekerasan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika serangan kartel, kekerasan gerilya, dan pembunuhan politik merupakan hal yang biasa.

    “Kami pikir itu gempa bumi,” kata warga Corinto bernama Luz Amparo kepada AFP. “Suami saya berkata: ‘Tidak, mereka menembak.’ Semuanya hancur,” ujarnya.

    Polisi dan para ahli menyalahkan serangan hari Selasa pada faksi pembangkang dari kelompok gerilya Farc yang dulunya kuat. Serangan ini diduga bertujuan untuk menghentikan operasi militer yang dilaporkan telah melukai atau membunuh pemimpin veteran kelompok tersebut, yang dikenal sebagai “Iván Mordisco”.

    Pakar keamanan Elizabeth Dickenson dari International Crisis Group mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan hasil kerja kelompok yang dikenal sebagai Staf Umum Pusat (EMC).

    “Ini adalah serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik. Ini benar-benar menunjukkan kapasitas yang telah dibangun kelompok tersebut,” katanya kepada AFP. “Dan saya pikir ini menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan operasi di wilayah metropolitan Cali.”

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, EMC memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari instalasi militer dan polisi. Namun kelompok itu tidak mengklaim bertanggung jawab.

    Serangan itu terjadi tiga hari setelah senator konservatif Miguel Uribe, 39, ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat oleh seorang pembunuh bayaran saat berkampanye di Bogotá. Hingga saat ini, Uribe berada dalam kondisi kritis.

    Pada hari Selasa, seorang remaja berusia 15 tahun mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan tersebut. Pemerintah yakin dia adalah seorang pembunuh bayaran.

    “Tidak ada keluarga di Kolombia yang seharusnya mengalami hal ini,” kata istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, kepada wartawan di luar rumah sakit. “Tidak ada nama untuk ini – ini bukan rasa sakit, ini bukan kengerian, ini bukan kesedihan.”

    (tps/luc)

  • Ngeri! Bank Dunia Ramal Sejumlah Negara Ambruk di 2025, Ini Datanya

    Ngeri! Bank Dunia Ramal Sejumlah Negara Ambruk di 2025, Ini Datanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara akan mulai mengalami kontraksi atau pertumbuhan ekonomi yang minus pada 2025, menurut prospek terbaru Bank Dunia (World Bank) dalam laporan terbarunya dalam Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025.

    Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Indermit Gill mengatakan, melemahnya ekonomi sejumlah negara karena efek terus melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam tiga dekade terakhir. Akibat kompleksitas tekanan ekonomi global, mulai efek konflik geopolitik, perang tarif dagang, menurunnya produktivitas, populasi yang menua, hingga level utang yang tinggi.

    Pertumbuhan di negara berkembang telah menurun selama tiga dekade dari 6% per periode 2000-an menjadi 5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 4% pada 2020-an. Penurunan ini sejalan dengan laju pertumbuhan perdagangan global yang menurun dari rata-rata 5% pada 2000-an menjadi sekitar 4,5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 3% pada 2020-an.

    “Di luar Asia, dunia berkembang sedang berubah menjadi zona tanpa pembangunan,” kata Indermit Gill, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Daftar negara yang ekonominya berpotensi minus pada 2025 ini terletak di empat kawasan, yaitu Asia Timur dan Pasifik, Amerika Latin dan Karibia, Timur tengah dan Afrika Utara, serta Sub-Saharan Afrika.

    Asia Timur dan Pasifik

    Untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya mulai terkontraksi pada 2025 ialah Myanmar mencapai minus 2,5% dari perkiraan sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 masih mampu tumbuh 2%. Ekonomi Myanmar menurut Bank Dunia akan pulih pada 2026 dengan prediksi pertumbuhan di level 3%.

    Tekanan ekonomi terhadap Myanmar ini kata Bank Dunia dipicu oleh konflik bersenjata yang terus terjadi, hingga bencana alam seperti gempa magnitude 7,7 pada Maret 2025.

    “Konflik bersenjata yang terus-menerus dapat semakin menekan aktivitas ekonomi di Myanmar, termasuk menyebabkan inflasi melonjak, sentimen bisnis melemah, dan perpindahan penduduk,” ungkap Bank Dunia.

    Lalu, negara yang ekonominya akan anjlok di kawasan ini kata Bank Dunia adalah Vanuatu dengan kontraksi mencapai minus 1,8% dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar tumbuh 1,5%. Ekonomi Vanuatu mulai membaik ke level 2,3% pada 2026, lebih baik dari perkiraan pada Januari yang hanya tumbuh 2,1%.

    Tekanan ekonomi yang dialami Vanuatu menurut Bank Dunia juga dipicu oleh rentannya negara ini terhadap bencana alam.

    “Kerentanan terhadap bencana alam juga menimbulkan risiko negatif, seperti yang ditegaskan oleh kerusakan besar yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat di Myanmar dan Thailand pada akhir Maret, serta Vanuatu akhir tahun lalu.” ucap Bank Dunia.

    Amerika Latin dan Karibia

    Di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, Bank Dunia memperkirakan, negara yang ekonominya akan terkontraksi atau anjlok pada 2025 ialah Haiti menjadi minus 2,2% dari sebelumnya pada proyeksi Januari 2025 masih mampu tumbuh 0,5%. Sedangkan pada 2026, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Haiti akan tumbuh 2% atau naik dari perkiraan sebelumnya pada Januari 2025 sebesar 1,5%.

    “Prospek ekonomi Haiti masih rapuh dan penuh ketidakpastian di tengah ketidakstabilan politik dan tantangan keamanan yang terus berlanjut, dengan ekonominya diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 2,2% pada 2025,” kata Bank Dunia.

    Timur Tengah dan Afrika Utara

    Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Bank Dunia mencatat, negara yang ekonomi terkontraksi pada 2025 yakni Iran, Tepi Barat dan Gaza, serta Yaman.

    Iran ekonominya Bank Dunia perkirakan minus 0,5% dan akan pulih ke level 0,3% pada 2026. “Prospeknya lebih lemah dibandingkan bulan Januari, sebagian mencerminkan berkurangnya permintaan minyak dari Tiongkok, kekurangan energi, dan meningkatnya ketidakpastian yang membatasi aktivitas non-minyak.,” ucap Bank Dunia.

    Untuk Tepi Barat dan Gaza, kontraksinya mencapai 1,6% pada 2025 akibat kerusakan peperangan dengan Israel, dan berpotensi naik pesat pada 2026 menjadi tumbuh 4% pada 2026.

    “Di Tepi Barat dan Gaza, pertumbuhan diperkirakan menguat menjadi 4% pada tahun 2026 dan 16% pada 2027 setelah kontraksi sebesar 1,6% pada 2025, dengan asumsi rekonstruksi dimulai pada 2026,” kata Bank Dunia.

    Sedangkan untuk Yaman, kontraksi ekonominya mencapai minus 1,5%, dan pulih sedikit pada 2026 menjadi 0,5%. “Mengingat situasi keamanan, PDB di Republik Yaman diperkirakan akan kembali mengalami kontraksi tahun ini,” ucap Bank Dunia.

    Sub-sahara Afrika

    Di kawasan Sub saharan Afrika, Bank Dunia hanya memperkirakan satu kawasan yang ekonominya akan minus pada 2025, yakni Guinea Khatulistiwa atau Equatorial Guinea dengan minus 3,1%. Tapi, pada 2026, Bank Dunia perkirakan ekonominya akan membaik menjadi 0,6% meski kembali kontraksi pada 2027 menjadi minus 1,1%.

    (arj/mij)

  • Drone Termal Pantau Gunung Tangkuban Parahu, Ada Bualan Lumpur di Kawah Ratu

    Drone Termal Pantau Gunung Tangkuban Parahu, Ada Bualan Lumpur di Kawah Ratu

    Liputan6.com, Bandung – Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, terus dipantau secara intensif oleh Badan Geologi. Pemantauan, antara lain dilakukan menggunakan drone guna mengetahui perkembangan termal di kawah-kawah gunung api tersebut. 

    “Pemantauan termal menggunakan Drone Mavic Pro 3T,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid secara tertulis di Bandung, Minggu, 8 Juni 2025.

    Terdapat dua lokasi pemantauan yakni Kawah Ratu dan Kawan Ecoma. Hasilnya, kata Wafid, menunjukkan tidak ada perluasan titik panas pada kedua kawah tersebut bila dibandingkan dari foto termal antara tanggal 5 dan 7 Juni 2025. 

    Selain itu, pengamatan secara visual terpantau hembusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 5 hingga 150 meter dari dasar Kawah Ratu dan 5 hingga 10 meter dari dasar Kawah Ecoma dengan tekanan lemah hingga sedang.

    “Saat ini aktivitas bualan lumpur hanya terjadi di Kawah Ratu. Pada area di sekitar bualan lumpur ini teramati endapan lumpur berwarna hitam,” jelasnya.

    “Manifestasi bualan lumpur di Kawah Ratu berdasarkan rekaman kegempaan teridentifikasi mulai terbentuk sejak tanggal 5 Juni 2025 sekitar pukul 22:00 WIB yang ditandai dengan mulai terekamnya getaran Tremor Menerus,” imbuhnya.

     

    Perbesar

    Foto pengukuran Thermal pada Kawah Ecoma menggunakan
    pesawat Drone Mavic Pro 3T pada tanggal 7 Juni 2025. (Sumber: Badan Geologi)…. Selengkapnya

    Wafid mengatakan, hingga 8 Juni 2025 ini, tingkat aktivitas Tangkuban Parahu berada pada Level-1 normal. 

    “Tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (Normal),” jelasnya.

    Sementara itu, kegempaan Tangkuban Parahu masih didominasi oleh getaran Tremor Menerus. Rekaman kegempaan pada 8 Juni 2025 hingga pukul 12:00 WIB terdiri dari 3 kali Gempa Low-Frequency (LF) dan Tremor Menerus dengan amplitudo maksimum antara 0,5 – 1,5 mm (dominan 1 mm).

    Data pemantauan tanggal 7 Juni 2024, jumlah Gempa Low-Frequency (LF) terekam sebanyak 16 kejadian dan getaran Tremor Menerus dengan amplitudo 0,5 – 2 mm. 

    Pengamatan deformasi permukaan menggunakan alat EDM dan GNSS masih menunjukkan adanya pola inflasi, yang mengindikasikan akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal di bawah tubuh gunungapi.

    “Hal ini masih menjadi perhatian karena potensi erupsi freatik tetap dapat terjadi secara tiba-tiba, tanpa didahului gejala vulkanik yang jelas,” katanya.

     

    Perbesar

    Kondisi visual Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu pada 7 Juni 2025. (Sumber: Badan Geologi)… Selengkapnya

    Hingga tanggal 8 Juni 2025, data pengukuran gas dari stasiun Multi-GAS permanen belum menunjukkan perubahan mencolok dalam komposisi gas-gas vulkanik seperti rasio CO2/SO2, CO2/H2S, maupun proporsi antara SO2 dan H2S. 

    Konsentrasi gas yang terukur pada 8 Juni 2025 di bibir Kawah Ratu bagian barat dengan menggunakan Multi- GAS portabel juga masih berada dalam batas normal. 

    “Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan para pengunjung tetap diimbau untuk tidak mendekati area dasar kawah, tidak berlama-lama di kawasan kawah aktif, serta segera menjauh jika teramati peningkatan intensitas hembusan atau tercium bau gas menyengat,” katanya.

    Simak Video Pilihan Ini:

    Jenazah Nelayan Dievakuasi dari Perairan Nusakambangan Cilacap

  • Gempa Hari Ini Selasa 10 Juni 2025, Terjadi Satu Kali Menggetarkan Tuban Jatim – Page 3

    Gempa Hari Ini Selasa 10 Juni 2025, Terjadi Satu Kali Menggetarkan Tuban Jatim – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi pada hari ini, Selasa (10/6/2025). Hingga pukul 20.30 WIB di Indonesia, hanya terjadi satu gempa hari ini.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lindu menggetarkan pagi tadi pukul 06:15:07 WIB di wilayah Tuban, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

    “Pusat gempa berada di laut 119 kilometer timur laut Tuban,” terang BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id dikutip Liputan6.com, Selasa (10/6/2025).

    Lindu di Indonesia tersebut dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 5 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat titik 5,84 Lintang Selatan (LS)-112,24 Bujur Timur (BT).

    Lindu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Bawean.

    Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah tenggara Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin malam, 9 Juni 2025, tepatnya pukul 23.55 WIB. Guncangan gempa turut dirasakan di sejumlah daerah Jawa Tengah seperti Cilacap, Kebumen, hingga Banyumas.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa berasal dari aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng, bukan dari patahan aktif di permukaan.

    “Gempa terjadi pada pukul 23.55 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG, parameter gempa terkini menunjukkan magnitudo 5,0,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa dini hari, seperti dikutip dari Antara.

    BMKG mencatat, episenter gempa terletak pada koordinat 8,09 derajat Lintang Selatan dan 108,71 derajat Bujur Timur, sekitar 49 kilometer tenggara Pangandaran, dengan kedalaman 70 kilometer.

    Daryono menjelaskan, gempa tersebut termasuk jenis gempa menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng. Mekanisme yang terdeteksi adalah oblique thrust, yakni kombinasi antara pergerakan naik dan geser.

    Gempa jenis ini umum terjadi di zona subduksi, tempat lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, dan menjadi penyebab utama aktivitas seismik di kawasan selatan Jawa.

     

    Basarnas Kirim Personel untuk Bantu Penanganan Gempa Cianjur