Topik: Gempa

  • Depok-Sawangan Bisa Dihantam Megathrust atau Tidak? BMKG Jawab Begini

    Depok-Sawangan Bisa Dihantam Megathrust atau Tidak? BMKG Jawab Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi kejadian megathrust yang dapat menghantam wilayah-wilayah di Indonesia.

    “Faktanya, Indonesia punya zona megathrust, yaitu wilayah pertemuan lempeng yang menyimpan energi besar. Kalau energi ini lepas, bisa timbul gempa besar, bahkan tsunami. Tapi apakah bisa diprediksi kapan terjadinya?,” tulis BMKG dalam unggahan di akun Instagram resmi, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Muncul pertanyaan terkait potensi megathrust di Sawangan, Depok. BMKG pun merespons kekhawatiran warganet tersebut.

    “Gempa bumi saat ini belum dapat di prediksi dan baru bisa diteliti setelah kejadian. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Terima kasih,” jawab BMKG.

    Adapun sistem peringatan dari aplikasi Info BMKG saat ini untuk kategori cuaca dan tsunami saja.

    “Untuk gempa bumi belum tersedia karena gempa itu sendiri masih belum dapat diprediksi,” jawab BMKG.

    “Untuk notifikasi gempa setelah kejadian tersedia pada aplikasi BMKG yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore,” tulis BMKG merespons komentar lain soal sistem peringatan gempa.

    BMKG juga menjawab senada pertanyaan mengenai potensi kejadian gempa Jawa Timur.

    Saat ditanya soal sistem alarm dari aplikasi BMKG, dijelaskan bahwa sistem peringatan dari aplikasi Info BMKG saat ini untuk kategori cuaca dan tsunami saja. “Untuk gempa bumi belum tersedia karena gempa itu sendiri masih belum dapat diprediksi,” jawab BMKG.

    “Untuk notifikasi gempa setelah kejadian tersedia pada aplikasi BMKG yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore,” tulis BMKG merespons komentar lain soal sistem peringatan gempa.

    Beda dengan Jepang

    Hal ini berbeda dengan sistem peringatan di Jepang, di mana warga Jepang disebut warga Jepang akan menerima notifikasi bencana 1 menit sebelum gempa terjadi.

    “Sistem alarm gempa di Jepang berbunyi sebelum gempa bumi utama terasa karena mendeteksi gelombang seismik awal yang merambat lebih cepat daripada gelombang yang menyebabkan getaran kuat,” tulis BMKG.

    “Saat ini BMKG sedang mengembangkan system EEWS atau Earthquake Early Warning System, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi sebelum dirilis ke masyarakat. Misalnya system jaringan komunikasi, keakuratan hasil peringatan dini, serta kerapatan sensor untuk menangkap sinyal gempa. Sejauh ini, Indonesia telah memiliki 504 seismometer atau sensor gempa untuk melakukan monitoring,” terang BMKG.

    Saat ditanya apa yang harus dilakukan jika megathrust terjadi, BMKG lalu mengimbau agar berkoordinasi dengan piihak pemerintah setempat terkait jalur evakuasi di wilayahnya.

    Dalam unggahan itu, BMKG menampilkan Peta Zona Gempa Megathrust di Indonesia.

    Pada bagian bawah peta ditampilkan potensi magnitudo gempa megathrust:

    1. megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    BMKG juga menjelaskan, megathrust adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lain.

    “Proses ini menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar, bahkan tsunami,” terang BMKG.

    BMKG mengingatkan perlu waspada karena Segmen Megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757. Sementara itu, segmen Mentawai-Siberut belum aktif sejak gempa tahun 1797.

    “Kondisi ini dikenal sebagai seismice gap, yaitu wilayah yang secara geologis menyimpan potensi ebsar karena lama tidak melepaskan energi. Jadi, meskipun belum terjadi, potensi itu nyata dan harus kita waspadai,” tulis BMKG.

    Lalu, apakah gempa bumi dapat diprediksi?

    “Tidak bisa diprediksi,” tegas BMKG.

    “Hingga kini, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi, dan kekuatan gempa secara pasti,” sambung BMKG.

    Terkait pernyataan “tinggal menunggu waktu”, BMKG menegaskan hal itu bukan sebagai ramalan.

    BMKG juga menegaskan, tidak bermaksud menakut-nakuti.

    “Dalam UU No 31 tahun 2009, BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami,” sebut BMKG.

    BMKG lalu merekomendasikan  5 langkah bersiap menghadapi potensi megathrust, yaitu:

    1. Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar
    2. Pahami langkah sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi
    3. Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul, serta dokumen rencana operasi kedaruratan
    4. Bangun rumah sesuai standar/ tahan gempa
    5. Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa M 6,1 Guncang Filipina Selatan

    Gempa M 6,1 Guncang Filipina Selatan

    Jakarta

    Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 6,1 mengguncang wilayah lepas pantai Filipina selatan pada hari Sabtu (28/6).

    Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (28/6/2025), menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pada kedalaman 101 kilometer (63 mil), sekitar 70 kilometer dari daerah terdekat di provinsi Davao Occidental.

    Saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat gempa tersebut.

    “Guncangannya tidak terlalu kuat, tetapi meja dan komputer di kantor ini berguncang selama (sekitar lima detik),” kata Marlawin Fuentes, seorang petugas penyelamat provinsi dari pulau kecil Sarangani, kepada AFP, Sabtu (28/6/2025).

    Tidak ada peringatan tsunami yang dipicu dari gempa ini.

    Gempa bumi terjadi hampir setiap hari di Filipina, yang terletak di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik hebat yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    Sebagian besar gempa terlalu lemah untuk dirasakan oleh manusia. Namun, gempa yang kuat dan merusak terjadi secara acak tanpa adanya teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi.

    Tonton juga video: 270 Kali Gempa, Wisata Tangkuban Perahu tetap Buka

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juni 2025

    Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud Regional 28 Juni 2025

    Gempa M 6,1 Guncang Laut Sulawesi, Getaran Dirasakan Warga Talaud
    Editor
    KOMPAS.com –

    Gempa
    bumi tektonik dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (28/6/2025) pukul 06.07 WIB.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) memastikan
    gempa
    tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
    “Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat deformasi Lempeng Laut Filipina. Mekanisme pergerakannya menunjukkan patahan naik atau
    thrust fault
    ,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resminya, Sabtu.
    Episenter gempa berada pada koordinat 5,19 Lintang Utara dan 126,23 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 105 kilometer barat laut Pulau Karatung, Kepulauan Talaud, dengan kedalaman 73 kilometer.
    Menurut BMKG, getaran gempa dirasakan cukup kuat di Miangas dengan intensitas IV–V MMI, di mana orang banyak terbangun dan benda ringan dalam rumah bergoyang.
    Sementara di daerah Gemeh, Essang, Melonguane, hingga Tahuna, intensitas gempa berkisar antara III–IV MMI.
    “Hingga pukul 06.35 WIB, belum tercatat adanya aktivitas gempa susulan,” ujar Daryono.
    Meski demikian, BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
    “Pastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan WRS-BMKG,” tambahnya.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Panik Lihat Bola Api di Langit, NASA Buka Suara

    Warga Panik Lihat Bola Api di Langit, NASA Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan sebuah benda mirip bola api jatuh dari langit tepatnya terlihat di tiga wilayah yakni South Carolina, Georgia, dan Tennessee.

    Benda mirip bola api tersebut terlihat tepatnya pada Kamis (26/6/2025) lalu. Hal itu menarik perhatian ilmuwan, ahli meteorologi, dan petugas penegak hukum untuk meneliti lebih lanjut. Penampakan tersebut memicu ratusan panggilan ke pihak berwenang.

    NASA Angkat Suara

    Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengungkapkan setelah beberapa jam benda tersebut terlihat, ternyata benda mirip bola api tersebut merupakan meteor yang menembus atmosfer bumi dengan kecepatan 30.000 mil per jam.

    Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall agensi di Huntsville, Ala Bill Cooke mengatakan meteor itu berdiameter sekitar tiga kaki dan beratnya lebih dari satu ton.

    Cooke mengungkapkan meteor tersebut pertama kali terlihat 48 mil di atas kota Oxford. Meteor tersebut juga mulai hancur 27 mil di atas Hutan Barat. “Melepaskan energi sekitar 20 ton TNT,” katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari NY Times, dikutip Jumat (27/6/2025).

    “Gelombang tekanan yang dihasilkan menyebar ke tanah, menciptakan ledakan yang didengar oleh banyak orang di daerah itu,” katanya.

    Bola api yang menarik perhatian orang-orang di seluruh wilayah berasal dari meteor yang terfragmentasi di langit.

    Penjelasan Ahli

    Sebelumnya pada hari itu, ada laporan yang menyebar di media sosial tentang bola api yang melesat melintasi langit, jendela berderak di bingkai dan suara keras yang mengejutkan penduduk.

    Ahli meteorologi yang bertanggung jawab di Layanan Cuaca Nasional di Atlanta yakni Keith Stellman mengatakan pada saat itu bahwa pihak berwenang belum dapat mengkonfirmasi apakah itu memang sepotong meteor atau sampah luar angkasa atau sepotong satelit yang rusak.

    “Itu terjadi sekitar waktu yang sama ketika kami mulai menerima laporan tentang kemungkinan gempa bumi dan beberapa orang mengatakan bahwa mereka mendengar guntur,” kata Stellman.

    Ada sekitar 130 laporan penampakan bola api di 20 negara bagian, menurut American Meteor Society, dimulai tepat setelah tengah hari. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang terkait dengan acara yang terlihat pada video yang beredar pada hari Kamis.

    American Meteor Society menerima rata-rata 100 penampakan yang dilaporkan per hari, kata Tuan Lunsford. Sekitar 25 mungkin dari objek yang sama, katanya, dan 75 lainnya adalah dari puing-puing yang dibuat oleh objek itu.

    “Jika mereka terlihat dekat, itu karena kecepatan yang mereka gunakan untuk menyerang atmosfer,” katanya, menambahkan bahwa jangkauan kecepatan mereka adalah 15 mil per detik hingga 50 mil per detik.

    Benda buatan manusia, seperti satelit dan roket, jauh lebih lambat. Jika sebuah objek dapat dilihat selama lebih dari lima detik, itu bukan meteor, dia menekankan.

    Kantor Layanan Cuaca Nasional di Charleston mengatakan di halaman media sosialnya bahwa sistem deteksi petir berbasis satelitnya menunjukkan “garis di dalam langit bebas awan” di atas perbatasan antara North Carolina dan Virginia, di atas Gasburg, Va.

    Kantor mengatakan rentetan itu terdeteksi antara pukul 11:51 pagi dan 11:56 pagi waktu setempat.

    Diperkirakan 40 hingga 100 ton bahan luar angkasa menghantam Bumi setiap hari, dan sebagian besar adalah partikel yang sangat kecil, menurut Badan Antariksa Eropa.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Ini Kesaksian Warga Rasakan Kiamat

    Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Ini Kesaksian Warga Rasakan Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tercatat pernah dihantam tsunami besar sekitar 351 tahun yang lalu tepatnya pada 17 Februari 1674. Tsunami tersebut mencapai 100 meter yang menggulung wilayah Ambon.

    Salah satu catatan sejarah tentang kejadian tersebut berasal dari George Berhard Rumphius. Ia sampai ke Ambon pada tahun 1653 setelah berbulan-bulan berlayar dari Portugal.

    Setelah mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, Rumphius akhirnya tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut orang.

    Rumphius bertugas sebagai tentara yang ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Dalam kesehariannya, Rumphius mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC.

    Namun, otoritas VOC melihat Rumphius tak becus kerja. Ia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, ia pun dipindah ke dinas sipil.

    Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Ia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

    Kesaksian Tsunami Dahsyat 100 Meter di Ambon

    Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari Matahari terbit hingga tenggelam.

    Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.

    “Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng,” ungkap Rumphius.

    Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

    “Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai,” kenang Rumphius.

    Pria kelahiran 1 November 1627 itu jadi sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.

    Tsunami Paling Parah Sepanjang Sejarah Indonesia

    Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.

    “Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar “Peringatan Tsunami Ambon 1674”, Selasa (18/2/2025) lalu.

    Dalam penelitian kontemporer diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.

    Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal “tanah bergerak naik turun seperti lautan”.

    Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.

    “Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitudo sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai,” tutur Daryono.

    Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai. Berarti, Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter jadi gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.

    Indonesia yang terletak di Cincin Api (Ring of Fire) mempertemukan tiga lempeng tektonik besar. Masing-masing Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini membuat Indonesia berada di wilayah yang sangat aktif secara vulkanik dan seismik. Tak heran, Tanah Air menjadi rawan bencana.

    Untuk itu, para peneliti terus-terusan berupaya meningkatkan mitigasi bencana agar dampaknya bisa tereduksi.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Maumere NTT, Getaran Terasa di Ende

    Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Maumere NTT, Getaran Terasa di Ende

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,2 menggetarkan wilayah Maumere NTT, Jumat (27/6/2025), pukul 06.08.35 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKg) menyebutkan, lokasi gempa Maumere NTT ini berada pada koordinat 8.39 LS, 121.91 BT, dengan episenter gempa berada di laut 41 km barat laut Maumere. 

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan gempa terasa sampai di wilayah Ende dengan skala (MMI) II. 

    BMKG juga memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

  • Gempa Megathrust Hantam RI, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Gempa Megathrust Hantam RI, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman gempa Megathrust di Indonesia sudah tinggal menunggu waktu. Peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tersebut sempat menghebohkan Tanah Air.

    Bukan tanpa alasan, letak geografis Indonesia berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang menjadi pertemuan lempeng-lempeng tektonik penyimpan energi besar. Ketika energi itu lepas, ancaman gempa dahsyat dan tsunami kemungkinan besar akan menimpa Indonesia.

    Ada 13 segmen Megathrust yang tersebar di Indonesia dan perlu diwaspadai. Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan soal 2 zona Megathrust yang tinggal menunggu waktu untuk melepas energi, sebab sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap.

    Masing-masing adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Keduanya sudah ‘anteng’ selama berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus berbeda dengan rentang hingga ratusan tahun.

    Terbaru, BMKG kembali mengingatkan potensi insiden Megathrust di Indonesia, melalui laman Instagram resminya. Hal ini membuat netizen kembali ramai mendiskusikan potensi Megathrust.

    “Tiba2 keluar postingan gini lagiiii,” kata seorang netizen pada unggahan BMKG soal Megathrust.

    Banyak yang bertanya apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi gempa Megathrust. Tak kala ramai, netizen juga bertanya kapan gempa Megathrust akan menimpa Tanah Air.

    BMKG menekankan bahwa hingga kini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa Megathrust secara pasti.

    “Gempa belum bisa diprediksi waktunya secara pasti. Karena itu, yang paling penting adalah meningkatkan kesiapsiagaan, mengenali tanda-tanda awal, serta mengetahui langkah penyelamatan diri saat gempa terjadi. BMKG terus memantau dan akan memberi info secepat mungkin kalau terjadi gempa. Tetap waspada, tetap tenang, dan ikuti info resmi dari BMKG ya,” jawab BMKG, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Terkait pernyataan gempa Megathrust tinggal menunggu waktu, BMKG menegaskan hal itu bukan ramalan. Lembaga tersebut juga menegaskan, tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat.

    “Dalam UU No 31 tahun 2009, BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami,” kata BMKG.

    Ada juga netizen yang membandingkan sistem peringatan bencana di RI dan Jepang. Disebutkan bahwa warga Jepang bisa menerima notifikasi bencana 1 menit sebelum kejadian.

    Hal ini kemudian direspons BMKG yang mengatakan sedang mengembangkan sistem EEWS atau Earthquake Early Warning System. Namun, masih banyak hal yang perlu dibenahi sebelum dirilis ke masyarakat.

    “Misalnya sistem jaringan komunikasi, keakuratan hasil peringatan dini, serta kerapatan sensor untuk menangkap sinyal gempa. Sejauh ini, Indonesia telah memiliki 504 seismometer atau sensor gempa untuk melakukan monitoring,” BMKG menjelaskan.

    Ketika Megathrust terjadi, BMKG mengimbau masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait jalur evakuasi di wilayah masing-masing.

    Lebih perinci, BMKG merokmendasikan 5 langkah bersiap menghadapi potensi Megathrust, yaitu:

    1. Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar
    2. Pahami langkah sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi
    3. Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul, serta dokumen rencana operasi kedaruratan
    4. Bangun rumah sesuai standar/ tahan gempa
    5. Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.

    BMKG juga membagikan Peta Zona Gempa Megahtrust di Indonesia beserta potensi kekuatan gempa, sebagai berikut:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Akhir Bulan Tetap Nongkrong Seru di Padang? Ini Tempat yang Tak Bikin Boncos

    Akhir Bulan Tetap Nongkrong Seru di Padang? Ini Tempat yang Tak Bikin Boncos

    Tugu Gempa atau yang akrab disebut Tugem menjadi salah satu titik kumpul favorit muda-mudi di Kota Padang, khususnya di sore hingga malam hari. Lokasinya berada di kawasan strategis jantung Kota Padang, tempatnya di Jalan Khairil Anwar, Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat. 

    Di sekitar kawasan ini, Anda bisa menikmati beragam jajanan kaki lima dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari aneka gorengan hingga minuman tersedia di sini untuk menemani waktu santai Anda bersama teman ataupun keluarga.

    3.  Kawasan Gor Haji Agus Salim

    Selain sebagai pusat olahraga, kawasan GOR Haji Agus Salim Padang juga menjadi lokasi nongkrong dengan harga makanan murah meriah di Kota Padang, tepatnya di Rimbo Kaluang, Kecamatan  Padang Barat.

    Di sini Anda bisa duduk santai di kursi lapak-lapak pedagang kaki lima yang buka dari sore hingga malam. Area ini dipenuhi dengan aneka makanan hingga minuman, sehingga dapat menjadi pilihan tempat bersantai bersama teman. 

    Itulah deretan tempat nongkrong sederhana di Padang untuk menciptakan suasana hangat dan kebersamaan bersama teman tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. 

    4. Khatib Sulaiman

    Jalan Khatib Sulaiman di Padang punya vibe yang unik kalau Anda mau nongkrong santai perpaduan antara suasana tengah kota yang hidup, trotoar nyaman, dan aktivitas malam yang ramai. 

    Di sepanjang pedestrian Jalan Khatib Sulaiman Padang, terdapat bangku untuk sekadar bersantai atau bisa juga sambil nongkrong dan membeli jajanan yang tersedia dijual di kawasan tersebut.

  • Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Maumere NTT, Getaran Terasa di Ende

    Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berisiko Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Tanimbar Maluku, Rabu (25/6/2025), pukul 06.12.11 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Tanimbar ini berada pada koordinat 6.38 LS,130.44 BT, dengan episenter gempa berada di laut 201 km barat laut Tanimbar.

    “Kedalaman gempa 187 km,” tulis BMKG.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. 

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. 

  • Gempa M 6,1 Guncang Filipina Selatan

    Gempa M 6,3 Guncang Filipina Selatan

    Jakarta

    Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 6,3 mengguncang Filipina selatan pada hari Selasa (24/6). Tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan terkait gempa ini.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/6/2025), menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa dangkal tersebut melanda sekitar 374 kilometer (232 mil) di sebelah timur Pulau Davao.

    Saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa atau kerusakan.

    Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina melaporkan gempa tersebut berkekuatan M 6,4. Disebutkan bahwa tidak ada peringatan tsunami yang dipicu.

    Gempa terjadi hampir setiap hari di Filipina, yang terletak di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    Sebagian besar gempa-gempa tersebut terlalu lemah untuk dirasakan oleh manusia. Namun, gempa yang kuat dan merusak datang secara acak tanpa teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi.

    Gempa besar terakhir di negara itu adalah gempa M 7 pada bulan Juli 2022 yang memicu tanah longsor dan retakan tanah di provinsi Abra, Filipina utara. Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 609 orang lainnya.

    Lihat juga Video Kepanikan Jemaat Gereja di Lima Saat Gempa M 6,1 Guncang Peru

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini