Topik: Gempa

  • Video Gempa M 6,0 Guncang Poso, Berpusat di Darat

    Video Gempa M 6,0 Guncang Poso, Berpusat di Darat

    BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa berpusat di darat di kedalaman 10 kilometer.

    Gempa Poso terjadi pada pukul 20.06 WIB. Titik koordinat gempa berada di 2.03 derajat lintang selatan dan 120.70 derajat bujur timur.

    Belum ada informasi dampak gempa yang terjadi. Termasuk ada atau tidaknya kerusakan dan korban jiwa.

  • Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Poso Malam Ini

    Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Poso Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso malam ini, Kamis 24 Juli 2025.

    Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pada 24 Juli 2025 pukul 20:08:16WIB.

    Adapun pusat lokasi gempa di titik 2.07LS, 120.64BT (76 km BaratDaya POSO-SULTENG).

    Sementara itu pusat gempa berkedalaman 10 km.

    Berikut deretan gempa hari ini

    Gempa Mag:5.7, 24-Jul-2025 20:06:59WIB, Lok:2.03LS, 120.72BT (70 km BaratDaya POSO-SULTENG), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.3, 24-Jul-2025 20:02:41WIB, Lok:7.94LS, 110.48BT (14 km Tenggara BANTUL-DIY), Kedlmn:11 Km

    Gempa Mag:3.1, 24-Jul-2025 19:53:17WIB, Lok:1.60LS, 116.26BT (37 km TimurLaut PASER-KALTIM), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:3.7, 24-Jul-2025 19:31:32WIB, Lok:8.03LS, 106.59BT (115 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:10 Km

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso Sulteng Malam Ini

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso Sulteng Malam Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (24/7/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa Pos terjadi pada pukul 20.06 WIB. 

    Episenter gempa ini berada pada koordinat 2,03 derajat lintang selatan dan 120,70 derajat bujur timur.

    Pusat gempa berada di darat sekitar 70 kilometer barat daya Poso pada kedalaman 10 kilometer.

    Sejauh ini belum ada laporan mengenai wilayah terdampak dan kerusakan yang diakibatkan gempa Poso.

    Sebelumnya, gempa dengan magnitudo besar juga mengguncang  Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 03.50 WIB.

  • Terungkap, Ini Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Daratan Gorontalo

    Terungkap, Ini Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Daratan Gorontalo

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Kamis (24/7) pukul 03.50 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berada di darat, 8 km tenggara Pohuwato.

    Adapun koordinat gempa berada pada 0,43 Lintang Utara (LU) dan 122.02 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 132 km.

    Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata Andri. Dikutip dari Antara, Kamis (24/7).

    Gempa bumi ini, lanjut Andri, berdampak dan dirasakan di daerah Provinsi Gorontalo hingga wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, seperti Toli-Toli dengan skala intensitas III-IV MMI, serta daerah Gorontalo, Bulungan, Bolaang Mongondow Utara, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Tomohon, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur, Minahasa Tenggara dengan skala intensitas III MMI.

    “Selanjutnya daerah Manado dan Minahasa Utara dengan skala intensitas II-III MMI,” bebernya.

    BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh jika ada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Andri meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

    “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.

  • Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali erupsi pada Kamis pagi (24/7/2025). Tinggi letusan mencapai 1 kilometer atas 1000 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian menjelaskan, Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

    “Erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujarnya Kamis (24/7/2025).

    Aktivitas kegempaan Gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut masih didominasi gempa letusan/erupsi yang tercatat pada Rabu (23/7/2025) selama 24 jam sebanyak 39 kali dengan amplitude 10-22 mm dan lama gempa 44-192 detik.

    Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

    Dia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

     

  • Dampak Serangan Situs Nuklir Iran, Apakah Segawat Chernobyl?

    Dampak Serangan Situs Nuklir Iran, Apakah Segawat Chernobyl?

    Jakarta

    Sebulan pasca serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran di kota Fordow, Natanz dan Isfahan, dampaknya hingga saat ini masih belum jelas. Beberapa pihak baik dari AS, Iran, Israel, dan IAEA memberikan penilaian kerusakan yang saling bertentangan satu sama lain.

    Presiden AS, Donald Trump, menyebut serangan-serangan tersebut sebagai bagian dari “Operasi Midnight Hammer”. Operasi ini melibatkan 125 pesawat dan pesawat pengebom B-2 khusus yang membawa bom seberat 15.000 kilogram yang didesain sebagai Massive Ordinance Penetrator – penghancur target yang terletak jauh di bawah tanah atau lebih dikenal sebagai “bunker busters.”

    Fordow dibentengi dengan kuat

    Serangan di Fordow adalah yang paling signifikan. Ini adalah fasilitas nuklir terkubur jauh di dalam pegunungan untuk melindunginya dari serangan.

    Tidak jelas kapan Iran mulai membangun fasilitas di Fordow, tetapi keberadaannya terungkap kepada dunia di tahun 2009. Fasilitas ini dirancang untuk menampung sekitar 3.000 sentrifugal, mesin yang digunakan untuk memperkaya uranium.

    Sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 – Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) – dengan negara-negara besar dunia, Teheran setuju untuk mengubah situs tersebut menjadi fasilitas penelitian dan menghentikan pengayaan uranium di sana selama 15 tahun.

    Namun, setelah Presiden AS Donald Trump, pada masa jabatan pertamanya, secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut di tahun 2018, Iran melanjutkan aktivitas pengayaan uranium di Fordow.

    Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60% di lokasi tersebut, jauh melampaui kadar kemurnian yang diperlukan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir sipil. Teheran juga mengumumkan rencana perluasan kapasitas pengayaan uranium di lokasi tersebut.

    Targetkan fasilitas pengayaan uranium

    Target lain dari operasi AS adalah fasilitas nuklir di Natanz, pusat pengayaan uranium terbesar di Iran, yang terletak sekitar 225 kilometer di selatan Teheran.

    Seperti Fordow, Natanz juga merupakan situs nuklir bawah tanah yang bahkan dapat menampung hingga sekitar 50.000 sentrifugal.

    Fasilitas Fordow dan Natanz sebelumnya telah beberapa kali menjadi target serangan canggih.

    Pemerintah di Teheran menyebut, rangkaian serangan tersebut dimulai dari serangan siber Stuxnet di tahun 2010, hingga insiden yang terjadi empat tahun silam, yang melumpuhkan jaringan pasokan listrik Fordow dan ledakan yang dikendalikan dari jarak jauh di Natanz. Dua serangan terakhir ini menyebabkan kehancuran ekstensif dan merusak kemampuan pengayaan uranium Iran.

    Situs nuklir ketiga yang ditargetkan oleh AS adalah yang berlokasi di Isfahan, yang dicurigai menyimpan bahan bakar nuklir tingkat senjata.

    Penjelasan sederhananya, fasilitas Ishafan mengubah uranium alam menjadi gas uranium heksafluorida, yang kemudian disalurkan ke sentrifugal di Natanz dan Fordow untuk pengayaan uranium.

    Rusia pemasok tunggal bahan bakar PLTN Iran

    Situs di Fordow, Natanz, dan Isfahan ketiganya merupakan fasilitas pengayaan uranium, dan para ahli memperkirakan bahwa Iran telah memiliki lebih dari 400 kilogram uranium yang telah diperkaya kadar tinggi.

    Terlepas dari kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan AS pada ketiga situs tersebut, nasib uranium yang telah diperkaya ini masih belum diketahui.

    Sumber-sumber pemerintah Iran sebagian besar mengklaim, uranium yang diperkaya tersebut telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang “aman”.

    Namun, beberapa media mengutip sumber-sumber Israel yang menyebutkan, uranium telah didistribusikan ke tiga situs nuklir tersebut, dan “tidak dipindahkan.”

    Seorang pejabat senior Israel, yang tidak ingin disebutkan namanya, baru-baru ini mengatakan kepada BBC, sebagian dari uranium yang diperkaya disimpan jauh di dalam fasilitas nuklir Isfahan dan Iran mencoba untuk mengambilnya.

    Ketiga situs yang ditargetkan diyakini tidak memiliki reaktor nuklir aktif.

    Iran memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi di Bushehr, sekitar 750 kilometer di selatan Teheran. Pembangkit listrik yang diawasi oleh IAEA ini. menggunakan uranium yang dipasok dari Rusia. Bahan bakar bekasnya juga dikembalikan ke Rusia untuk mencegah pemrosesan ulang menjadi bahan baku senjata nuklir.

    PLTN Bushehr tidak menjadi target serangan AS.

    Pemantauan tingkat radiasi di Iran

    Setelah serangan AS, IAEA menyatakan, mereka tidak melihat adanya peningkatan kadar radiasi di wilayah tersebut.

    Karena serangan menyasar fasilitas pengayaan uranium dan pabrik bahan bakar nuklir, bukan reaktor aktif (PLTN Bushehr), potensi risiko radiasi terbatas pada kebocoran gas uranium heksafluorida (UF6) dari tangki penyimpanan uranium yang diperkaya, kaskade sentrifugal, atau jaringan pipa.

    Jika dilepaskan, gas UF6 akan bereaksi dengan uap air di udara, membentuk senyawa uranyl fluorida dan asam fluorida. Asam fluorida sangat korosif dan berbahaya. Kontak dengan asam ini atau menghirup uapnya dapat merusak jaringan paru-paru, dan menyebabkan masalah pernapasan yang parah dan mematikan, yang dapat menyebabkan mati lemas dan kematian.

    “Memang ada indikasi bahwa UF6 telah dilepaskan di lokasi fasilitas yang diserang. Baik bahaya radiologi dan peningkatan kadar radiasi, serta bahaya kimia, telah disebutkan. Tapi ini hanya merujuk pada efek kimia asam,” kata Clemens Walther, profesor dan ahli nuklir di Institut Radioekologi dan Perlindungan Radiasi di Universitas Hannover, kepada DW.

    “Walau begitu, dengan jelas dinyatakan bahwa insiden itu terbatas di lokasi. Tidak ada laporan penyebaran ke daerah pemukiman.”

    Risiko bencana seperti Chernobyl?

    Bencana nuklir di Chernobyl pada tahun 1986 dan Fukushima pada tahun 2011 mencuatkan risiko radiasi yang disebabkan oleh kecelakaan reaktor nuklir.

    Bencana Fukushima terjadi akibat gempa bumi berkekuatan 9 SR dan tsunami melumpuhkan pasokan listrik dan sistem pendingin tiga reaktor di PLTN Fukushima Daiichi, di pantai timur Jepang.

    Material radioaktif bocor dari lokasi tersebut, yang menyebabkan evakuasi puluhan ribu orang dari kawasan bencana.

    Namun Roland Wolff, seorang ahli proteksi radiasi, fisika medis, dan radiasi mengatakan bahwa ketiga fasilitas nuklir Iran yang jadi target serangan AS tidak memili8ki potensi bahaya seperti Chernobyl.

    “Persediaan radioaktif di fasilitas pengayaan nuklir, tidak seperti di reaktor nuklir, tidak mengandung produk fisi nuklir,” kata ahli radiasi tersebut. “Selain itu, unsur radioaktif tidak dilepaskan ke kawasan dengan elevasi tinggi melalui ledakan, seperti yang terjadi di Chernobyl. Oleh karena itu, potensi kontaminasi diasumsikan bersifat lokal, dengan kemungkinan terbawa angin ke negara-negara tetangga.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

  • Kantor Baru BMKG Telan Biaya Rp 252 M, Diklaim Tahan Gempa

    Kantor Baru BMKG Telan Biaya Rp 252 M, Diklaim Tahan Gempa

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meresmikan Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (21/7/2025). Gedung ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya (Multi Hazard Early Warning System/MHEWS).

    Gedung ini menjadi bagian MHEWS yang dibangun di dua lokasi, yakni Jakarta dan Bali, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 252,7 miliar. Sistem MHEWS dirancang khusus untuk memberikan informasi cepat dan akurat demi menunjang keselamatan, serta akan menjadi acuan dalam mitigasi dan evakuasi sebelum tsunami mencapai daratan.

    Direktur Operasi I Wika Bangunan Gedung, Bagus Tri Setiana, menjelaskan Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG dirancang khusus sebagai gedung pusat common center dengan teknologi base isolator tipe friction pendulum untuk mengantisipasi beban gempa bumi. Teknologi ini mampu menahan gempa periode 2.500 tahun.

    Teknologi ini dipasang pada 23 titik dengan diameter 1,1 meter dan 1,124 meter, yang merupakan produk dari Italia dan dikombinasikan dengan produksi lokal dari Wika Group.

    “Jadi mekanikalnya dari Itali, kami rangkai semuanya di lokal. Jadi ada nilai TKDN-nya untuk base isolator,” ungkap Bagus dalam sambutannya di peresmian Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG, Jakarta, Senin (21/7/2025).

    Gedung ini juga dilengkapi dengan layar LCD besar di lantai 4 dan 6, dengan ukuran lebar 30 meter dan tinggi 3 meter. Adapun total luas bangunan 8.679,88 meter persegi.

    Struktur fondasi profile menggunakan tiang pancang dengan diameter 120 cm dan kedalaman rata-rata 24 meter, dengan jumlah titik sekitar 64 titik. Gedung ini terdiri dari 2 basement dan 9 lantai.

    “Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebagai langkah baru demi Indonesia yang kuat serta kehidupan yang berkelanjutan. Hari ini untuk masa depan dan masa depan dimulai dari ini,” pungkasnya.

    Tonton juga video “BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai” di sini:

    (acd/acd)

  • Peringatan Tsunami, Rusia Imbau Warga Kamchatka Evakuasi ke Dataran Tinggi

    Peringatan Tsunami, Rusia Imbau Warga Kamchatka Evakuasi ke Dataran Tinggi

    Moskow

    Pemerintah Rusia mengeluarkan peringatan potensi tsunami di sejumlah permukiman wilayah Kamchatka. Warga di kawasan pesisir diminta pindah ke dataran yang lebih tinggi.

    Dilansir media Rusia, RIA Novosti, Minggu (20/7/2025), departemen regional Kementerian Situasi Darurat Rusia menyebut gelombang maksimum diperkirakan terjadi di Desa Nikolskoye.

    “Ketinggian gelombang maksimum diperkirakan terjadi di desa Nikolskoye. Di sana, gelombang setinggi 0,29 meter diperkirakan akan mendekat. Di Ust-Kamchatsk, kenaikan hingga 0,19 meter mungkin terjadi,” demikian peringatan departemen tersebut.

    Pusat Penelitian Federal Survei Geofisika Terpadu Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, menyebut ada tiga gempa bumi dengan magnitudo 5,3, 6,5, dan 7,2 yang terjadi di lepas pantai wilayan itu. Gempa pertama tercatat terjadi di 146 kilometer timur Petropavlovsk-Kamchatsky.

    Pusat gempa berada di Samudra Pasifik. Tim penyelamat telah menyarankan penduduk setempat mengungsi ke dataran tinggi dan menjauh dari air.

    Lihat juga Video: Peringatan Tsunami Muncul Seusai Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Alert! Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Rusia, Muncul Peringatan Tsunami

    Alert! Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Rusia, Muncul Peringatan Tsunami

    Bisnis.com, JAKARTA — Peringatan bencana alam tsunami dirilis setelah terjadi tiga gempa bumi secara beruntun di lepas pantai Pasifik Rusia dengan skala magnitudo 6,5, M6,7, dan M7,4. 

    Dikutip dari AlJazeera, Minggu (20/7/2025) menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) tiga gempa bumi dahsyat terjadi di daerah yang sama di pesisir pantai Petropavlovsk-Kamchatsky dalam rentang waktu 32 menit.

    Laporan Reuters menyebutkan Pusat Tsunami Nasional AS telah memberikan peringatan tsunami dikeluarkan untuk Rusia dan sejauh negara bagian Hawaii di Amerika Serikat. 

    Dua getaran tercatat pada magnitudo 6,7 dan satu pada magnitudo 7,4. Kurang dari 30 menit sebelum itu, gempa berkekuatan 5.0 juga dilaporkan di area yang sama, kata monitor USGS.

    Monitor GFZ Jerman juga mengkonfirmasi bahwa setidaknya satu gempa berkekuatan 6,7 tercatat di timur Wilayah Kamchatka pada hari Minggu. GFZ kemudian memperbaruinya menjadi magnitudo 7.4.

    Untuk diketahui, menurut situs web kota setempat, Kota Petropavlovsk-Kamchatsky memiliki populasi lebih dari 163.152 orang. 

    Kota ini terletak di Wilayah Kamchatka yang menghadap ke Pasifik, timur laut Jepang dan barat negara bagian Alaska AS.

    Potensi Dampak ke Indonesia

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. 

    “Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” ujar Daryono. 

    Hasil analisis parameter update dari BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M6,7; M7,4; dan M6,7 Episenter gempabumi pertama terletak pada koordinat 52,99° LU; 160,57° BT pada kedalaman 15 km. 

    Episenter gempabumi kedua terletak pada koordinat 52,90° LU; 160,75° BT pada kedalaman 20 km. Episenter gempabumi ketiga terletak pada koordinat 52,85° LU; 160,85° BT pada kedalaman 9 km.

    Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas  subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).

  • Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Picu Peringatan Tsunami

    Moskow

    Serangkaian gempa bumi dahsyat melanda lepas pantai timur jauh Rusia hari ini. Gempa tersebut memicu peringatan tsunami.

    Dilansir AFP, Minggu (20/7/2025), gempa bumi berkekuatan magnitudo 5 dan 6 awalnya tidak memicu peringatan tsunami. Gempa bumi susulan berkekuatan magnitudo 7,4 pada kemudian menimbulkan peringatan tsunami dari survei geologi AS atau USGS.

    “Gelombang tsunami berbahaya mungkin terjadi,” demikian peringatan dari USGS.

    Zona peringatan tsunami berlaku untuk wilayah pesisir dalam radius 300 kilometer dari episentrum di Samudra Pasifik di lepas kota Petropavlovsk-Kamchatsky.

    Negara bagian Alaska, Amerika Serikat, yang terletak di seberang Laut Bering dari kota tersebut tidak masuk dalam zona peringatan. Gempa bumi awal diikuti oleh beberapa gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 6,7 SR lainnya.

    Pusat gempa berada sekitar 140 kilometer di sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky yang merupakan ibu kota wilayah Kamchatka. Semenanjung Kamchatka merupakan titik pertemuan lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Utara sehingga menjadikannya zona seismik panas.

    Sejak tahun 1900, tujuh gempa bumi besar berkekuatan 8,3 atau lebih telah melanda wilayah tersebut.

    Lihat juga Video: Kepanikan Jemaat Gereja di Lima Saat Gempa M 6,1 Guncang Peru

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini