Topik: Gempa

  • Sistem Android Gagal Prediksi Gempa Bumi Susulan Turki 2023, Google Akui Kelalaian – Page 3

    Sistem Android Gagal Prediksi Gempa Bumi Susulan Turki 2023, Google Akui Kelalaian – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Google akhirnya mengakui kesalahan fatal dalam sistem peringatan dini Android untuk gempa bumi dahsyat yang mengguncang negara Turki pada 2023.

    Karenanya, jutaan orang kehilangan kesempatan untuk menyelematkan diri lebih awal dan evakuasi ke tempat lebih aman dari bencana gempa Turki.

    Menurut laporan BBC, Senin (28/7/2025), Google semestinya bisa memberikan peringatan hingga 35 detik lebih awal sebelum gempa Turki bermagnitudo 7,8 mengguncang wilayah tersebut.

    Dengan radius jangkauan 157,7 km, diperkirakan lebih dari 10 juta orang berpotensi menerima notifikasi Android Earthquake Alerts tersebut dan mengevakuasi diri.

    Namun pada kenyataannya, sistem notifikasi gempa tersebut hanya mengeluarkan 469 peringatan “Ambil Tindakan” atau “Take Action” saat gempa pertama terjadi.

    Tak hanya itu, notifikasi terhadap gempa susulan bermagnitudo 7,5 sama sekali tidak dikirim ke mayoritas pengguna perangkat Android di wilayah terdampak.

    “Setengah juta orang hanya menerima peringatan ringan untuk guncangan kecil, tetapi tidak memberikan peringatan kepada pengguna akan bahaya selanjutnya,” ucap raksasa mesin pencari itu ke BBC.

     

     

  • Gempa M 3,1 Terjadi di Sumur Banten

    Gempa M 3,1 Terjadi di Sumur Banten

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 3,1 terjadi di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kedalaman gempa 12 Km.

    BMKG melaporkan gempa terjadi pada Senin (28/7/2025) pukul 02.44 WIB. Gempa berada pada 119 Km barat laut Sumur.

    “Gempa Mag:3.1,” tulis @infoBMKG.

    Titik koordinat gempa 6,60 Lintang Selatan dan 104,50 Bujur Timur. BMKG menyampaikan informasi gempa dapat berubah seiring kelengkapan data.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” imbuhnya.

    (fas/fas)

  • Megathrust ‘Meledak’, Selatan Jawa Pernah Digulung Tsunami Raksasa

    Megathrust ‘Meledak’, Selatan Jawa Pernah Digulung Tsunami Raksasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa. Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas.

    “Artinya, kita bisa saja melewatkan ancaman besar yang pernah terjadi di masa lalu, sebagaimana kita lihat pada kasus tsunami raksasa Aceh 2004,” ungkap Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung. Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna.

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa M 4,0 Guncang Bogor

    Gempa M 4,0 Guncang Bogor

    Bogor

    Gempa berkekuatan M 4,0 terjadi di kota Bogor, Jawa Barat. Pusat gempa berada di kedalaman 144 Km.

    “#Gempa Mag:4.0, 26-Jul-2025 21:53:32WIB,” tulisnya di postingan media sosial X @infoBMKG, Sabtu (26/7/2025).

    Titik gempa berada di 6,71 Lintang Selatan, 106,5 Bujur Timur. Belum diketahui adanya korban atau tidak.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujarnya.

    (azh/azh)

  • China Beri Warning Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    China Beri Warning Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa besar berpotensi melanda Jepang. Hal ini membuat Pemerintah China memperingatkan warganya di Jepang, dan meminta untuk mengambil tindakan pencegahan dan terus waspada.

    Dalam laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan pemberitahuan itu Senin. Ini menyusul rilis pemerintah Jepang 31 Maret soal gempa di Palung Nankai yang bisa membuat 298.000 orang tewas.

    “Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” kata kedutaan dikutip Sabtu (26/7/2025).

    “Menurut laporan media Jepang, pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru untuk gempa besar Palung Nankai pada tanggal 31 Maret, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa seperti itu dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%,” catat kedutaan lagi.

    “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah yang luas yang membentang dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, berpotensi menyebabkan 298.000 kematian dan mengakibatkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun.”

    Selain mengingatkan warga negaranya, kedutaan China juga memberi tips untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri, memantau informasi terkait gempa bumi dengan saksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko. Warga China disarankan untuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat terlebih dahulu dan mengikuti instruksi evakuasi pemerintah setempat tanpa penundaan.

    Sementara itu mengutip Newsweek, belum ada komentar dari pemerintah Jepang soal ini. Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan.

    Namun lama itu mencatat gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir tercatat pada tahun 1946. Ada kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun, memang perkiraan pemerintah.

    Gempa dengan magnitudo 9,0 melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011, menjadi gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Gempa tersebut memicu tsunami dan menyebabkan kecelakaan nuklir, menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dilaporkan hilang secara resmi.

    Di sisi lain, menurut Badan Meteorologi Jepang, total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada Selasa waktu setempat. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang melanda lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

    Jepang merupakan bagian dari sabuk seismik “Cincin Api” di tepi luar Samudra Pasifik, yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang bergerak perlahan. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Kota Sorong Papua Barat, Tidak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Kota Sorong Papua Barat, Tidak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gempa Magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (26/7/2025) pukul 12:31:47 WIB.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa ini berada pada koordinat 0.39 LS, 131.60 BT, dengan episenter gempa berada di 64 km timur laut Kota Sorong.

    BMKG menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

    “tidak berpotensi tsunami,” demikian seperti dikutip dari BMKG.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa M 5,4 Terjadi Boven Digoel Papua

    Gempa M 5,4 Terjadi Boven Digoel Papua

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,4 terjadi di Boven Digoel, Papua Selatan. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa 246 km Tenggara BOVENDIGOEL-PAPUA,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Jumat (25/7/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 22.46 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 5,86 lintang selatan dan 142,56 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (lir/lir)

  • Ribuan Mengungsi, 4 Luka Ringan, dan 96 Gempa Susulan Terjadi di Poso

    Ribuan Mengungsi, 4 Luka Ringan, dan 96 Gempa Susulan Terjadi di Poso

    Poso, Beritasatu.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis (24/7/2025) malam pukul 21.06 Wita. Gempa ini berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer dan berdampak signifikan, khususnya di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan, hingga Jumat (25/7/2025), telah terjadi 96 gempa bumi susulan. Selain itu, empat warga mengalami luka ringan dan ribuan lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Gempa Poso menyebabkan kerusakan cukup parah di sejumlah desa. Di Desa Tokilo (Pamona Tenggara), sebanyak empat rumah rusak berat dan 21 rusak ringan.

    Di Desa Tindoli (Pamona Tenggara), sebanyak 10 rumah rusak berat, 70 rusak ringan, serta satu gereja dan satu sekolah TK rusak. Di Desa Tolambo, terusakan masih dalam proses pendataan. Adapun di Desa Pendolo (Pamona Selatan), satu rumah rusak ringan.

    Sebanyak empat orang terluka ringan, masing-masing dua dari Desa Tindoli dan dua dari Desa Tolambo. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Lebih dari 2.000 jiwa mengungsi, dengan perincian, Desa Tokilo 596 jiwa, Desa Tindoli mencapai 887 jiwa. Di Desa Tolambo, jumlah warga yang mengungsi mencapai 528 jiwa.

    Para pengungsi mencakup bayi, balita, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

    BPBD Kabupaten Poso telah melakukan pendataan, evakuasi, dan koordinasi dengan aparat setempat. Tenda-tenda pengungsian telah didirikan di berbagai titik.

    Kebutuhan mendesak saat ini meliputi, tenda dan terpal, light tower dan genset, alas tidur dan selimut, makanan siap saji, perlengkapan bayi serta obat-obatan.
     

  • Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Gempa Darat Magnitudo 5,7 Guncang Poso, Begini Kondisi di Area Pusat Getaran

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi magnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam. Guncangan cukup kuat menyebabkan kepanikan di sejumlah titik, termasuk di RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena, di mana pasien dan keluarga sempat dievakuasi keluar bangunan.

    Laporan sementara yang dihimpun BNPB tercatat adanya satu rumah roboh di sekitar pusat gempa dan tiga rumah mengalami rusak ringan, masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli (Kecamatan Pamona Tenggara), serta Desa Pendolo (Kecamatan Pamona Selatan).

    “Getaran terasa luas, memengaruhi setidaknya lima kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Masyarakat banyak yang memilih bertahan di luar rumah untuk menghindari risiko gempa susulan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.

    Berdasarkan parameter awal dari BMKG, gempa tercatat dengan magnitudo M6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran, magnitudo resmi diperbarui menjadi M5,7.

    Episenter gempa berada di darat, pada koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT, dengan kedalaman 10 km.

    Gempa ini tergolong dangkal, dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso, dan memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Hasil analisis BMKG menyatakan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

    Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan masih berlangsung karena pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa wilayah menyulitkan pelaporan cepat.

    Di sisi lain, BMKG telah mencatat adanya 11 kali gempa susulan hingga pukul 20.40 WIB, dengan kekuatan terbesar M5,5 dan terkecil M2,4.

    “Sebagai langkah respons cepat, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak, terutama di sekitar Danau Poso yang berada dekat episentrum gempa. Tim melakukan assessment awal, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan,” lanjutnya.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak gempabumi agar tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan tidak panik dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial.

    Warga juga diimbau untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, sampai bangunan tersebut dinyatakan aman oleh petugas berwenang.

    Apabila terjadi gempa susulan, masyarakat diimbau segera menjauh dari struktur tinggi seperti tembok, tiang, dan bangunan tua yang rawan runtuh. Dalam kondisi listrik padam, warga diminta untuk menggunakan alat penerangan dan komunikasi secara bijak, dan memprioritaskan informasi penting dan darurat.

  • Warga Panik Keluar Rumah Saat Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso

    Warga Panik Keluar Rumah Saat Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso

    Palopo, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025) pukul 20.00 WIB membuat panik warga. Getaran gempa yang begitu kuat juga dirasakan hingga ke beberapa daerah, salah satunya di Kota Palopo.

    Getaran gempa tersebut sempat membuat sejumlah masyarakat panik hingga berhamburan keluar rumah.

    “Getaran gempanya sangat terasa, bahkan beberapa perabotan yang berada di dalam rumah ikut goyang bahkan tiang listrik pun juga bergoyang keras sekali,” kata Irfansyah, salah satu warga Kota Palopo.

    Dia mengaku sedang berada dalam rumah bersama keluarga ketika gempa tersebut terjadi. Namun, ketika sedang mencuci motor, tiba-tiba guncang gempa terasa hingga mengakibatkan beberapa masyarakat di sekitar tempat tinggalnya panik berhamburan ke luar rumah.

    “Tadi lagi di rumah lagi cuci motor, tiba-tiba ada getaran. Saya kira hanya halusinasi tetapi ternyata gempa. Gempanya tiga kali terasa goyang sehingga banyak warga lari keluar rumah karena panik,” jelasnya.