Topik: Gempa

  • 10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Top 3 Ada Indonesia – Page 3

    10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Top 3 Ada Indonesia – Page 3

    Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Berikut 10 gempa terdahsyat dalam sejarah dunia:

    10. MAGNITUDO 8,6 (2012), Sumatera, Indonesia – terjadi di lepas pantai utara Sumatra, gempa ini menghasilkan guncangan hebat, tetapi hanya menyebabkan sedikit korban jiwa, sebagian besar akibat serangan jantung.

    9. MAGNITUDO 8,6 (1950), Arunachal Pradesh, India – Dikenal sebagai gempa bumi Assam-Tibet, gempa ini menimbulkan guncangan intens, memicu semburan pasir, retakan tanah, dan longsor besar di wilayah tersebut. Total korban jiwa mencapai 780 orang.

    8. MAGNITUDO 8,7 (1965), Alaska, AS – Terjadi di dekat Kepulauan Rat di Kepulauan Aleutian, gempa ini menghasilkan tsunami setinggi sekitar 35 kaki.

    7. MAGNITUDO 8,8 (1906), Esmeraldas, Ekuador – Disebut juga gempa Ekuador-Kolombia, gempa ini memicu tsunami kuat yang menewaskan 1.500 orang dan mencapai sejauh San Francisco di utara.

    6. MAGNITUDO 8,8 (2010), Biobío, Cile – Terjadi lepas pantai dekat kota Quirihue, gempa ini menewaskan 523 orang dan menghancurkan lebih dari 370.000 rumah.

     

  • Waspada Isu Tsunami, Pelajar di Gorontalo Pulang Sekolah Lebih Awal Usai Pembagian MBG

    Waspada Isu Tsunami, Pelajar di Gorontalo Pulang Sekolah Lebih Awal Usai Pembagian MBG

    Liputan6.com, Jakarta Pelajar di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pulang sekolah lebih awal untuk mewaspadai isu tsunami akibat gempa Rusia.

    “Setelah selesai melakukan pembagian makanan bergizi gratis (MBG), kami langsung memulangkan seluruh siswa. Ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini menanggapi isu tsunami yang diumumkan pihak BMKG,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo Utara Maharita Usman di Gorontalo. Dikutip dari Antara, Rabu (30/7).

    Menurutnya, langkah memulangkan siswa karena Gorontalo Utara merupakan wilayah di bagian utara Provinsi Gorontalo yang berada di pesisir dengan garis pantai terpanjang.

    “Sebelum memulangkan siswa, kami berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan. Kemudian melakukan langkah progresif menindaklanjuti isu tersebut dengan memulangkan siswa lebih awal dari jam biasanya pukul 16.00 WITA. Ini bentuk ikhtiar yang dilakukan mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.

    Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara juga mengambil langkah yang sama.

    “Kepanikan sempat terjadi, sebab rata-rata orang tua menghubungi kami menanyakan kondisi anak-anak, serta memastikan keamanan mereka menindaklanjuti isu tersebut,” Kata Kepala Sekolah MTs Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara Yoland Daud.

    Menurutnya, langkah progresif yang dilakukan sebagai pimpinan tentunya menyelamatkan warga madrasah. Oleh karena itu anak anak dipulangkan dan sebelumnya disampaikan lewat pengeras suara bahwa tetap tenang.

    “Anak-anak diminta langsung pulang rumah tanpa singgah lagi di mana dan langsung ditindaklanjuti oleh wali kelas untuk menginformasikan di grup masing-masing bahwa anak-anak sudah dikembalikan dari madrasah ke rumah masing-masing,” katanya.

    BMKG mengimbau masyarakat Gorontalo untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa tektonik magnitudo 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, terhadap wilayah Kota Gorontalo.

    “Imbauannya agar masyarakat tetap tenang, tidak panik karena gempa itu,” kata Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang.

    Hasil analisis BMKG merilis dampak gempa tektonik di Rusia itu berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Kota Gorontalo, dengan ketinggian di bawah 0,5 meter berdasarkan permodelan tsunami.

    “Wilayah permodelannya, wilayah Kota Gorontalo saja. Jadi tetap tenang, tapi tolong untuk daerah pesisir yang dekat dengan pantai untuk menjauh sementara, kalaupun ada kegiatan ya menjauh dulu,” pungkas Andri.

  • Gempa Dahsyat Guncang Rusia, Kota Severo-Kurilsk Tersapu Tsunami

    Gempa Dahsyat Guncang Rusia, Kota Severo-Kurilsk Tersapu Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rekaman yang dirilis oleh Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (KBGSRAS) cabang Kamchatka menunjukkan gelombang tsunami mencapai Severo-Kurilsk setelah gempa bumi dahsyat melanda Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada hari Rabu (30/7).

  • Antisipasi Tsunami pasca Gempa Rusia, Warga Pesisir Gorontalo Mulai Mengungsi

    Antisipasi Tsunami pasca Gempa Rusia, Warga Pesisir Gorontalo Mulai Mengungsi

    GELORA.CO – Sejumlah warga di pesisir pantai Kota Gorontalo memulai evakuasi mandiri ke tempat yang lebih tinggi, menyusul peringatan dini tsunami dari BMKG pascagempa magnitudo 8,7 di Rusia.

    Warga memilih mengungsi ke area pegunungan di sekitar tempat tinggal mereka sebagai langkah antisipasi.

    Haidar Masai (48), warga Kelurahan Leato Utara, mengaku terkejut setelah menerima informasi tentang potensi tsunami. Ia dan keluarganya langsung bergegas ke area pegunungan.

    ”Yang di pantai ke atas (gunung). (Ada) Rumah di gunung, (ini lagi) ada tunggu ibu, tidak boleh jalan, (jadi) dievakuasi di rumah di atas gunung,” ujar Haidar dikutip dari Detiksulsel.com, Rabu (30/7/2025).

    Haidar juga menyebutkan, keluarganya yang berada di Kabupaten Bone Bolango juga telah mulai mengungsi.

    ”Sudah ditelepon (keluarga) yang di (Kecamatan) Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, sementara menyimpang (evakuasi barang),” sambungnya.

    Warga lain, Fatma Paneo (30), juga mengungkapkan rasa kagetnya saat menerima informasi potensi tsunami. Menurutnya, kabar tersebut telah diinformasikan melalui masjid.

    ”Dapat informasi di grup sekolah, keluarga sudah dapat tahu semua, sempat panik karena sudah diinformasikan di masjid (soal tsunami), ya panik dan takut,” ujar Fatma.

    Ia menambahkan, beberapa tetangga dan keluarga juga sudah mulai mengungsi ke area pegunungan.

    ”Semuanya ini ada tetangga (keluarga) baru naik dorang (mereka ke gunung). Masih ada yang lain mau datang lima keluarga,” tambahnya.

  • Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Liputan6.com, Gorontalo – Sejumlah warga Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo, mengungsi ke wilayah dataran tinggi pada Rabu pagi (30/7/2025) setelah menerima informasi potensi tsunami menyusul gempa bumi Magnitudo 8,7 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Provinsi Gorontalo.

    Gempa terjadi pukul 06.24 WIB dengan episentrum di koordinat 52,54 Lintang Utara dan 160,07 Bujur Timur pada kedalaman 43 kilometer.

    Wilayah yang diprediksi terdampak antara lain Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo. Informasi tersebut segera menyebar luas melalui media sosial, memicu kepanikan di kalangan warga pesisir Kota Gorontalo.

    Di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo warga yang bermukim di kawasan pantai langsung melakukan evakuasi mandiri menuju rumah-rumah kerabat di dataran tinggi. Salah satu lokasi pengungsian sementara berada di rumah milik Fatma Paneo, warga RT 02 RW 02.

    “Begitu mendengar pengumuman soal potensi tsunami, warga langsung panik dan mencari tempat yang lebih aman. Rumah saya berada di dataran tinggi, jadi mereka datang mengungsi ke sini,” ujar Fatma kepada Liputan6.com, Rabu (30/07/2025).

    Fatma menyebut sudah ada enam kepala keluarga yang berada di rumahnya, dan lima keluarga lainnya dikabarkan akan menyusul. Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak juga mulai berkumpul di lokasi tersebut dengan suasana cemas masih menyelimuti.

    Susan, warga lain yang mengungsi, mengaku menerima informasi dari kerabat dan pihak sekolah yang memulangkan siswa lebih awal.

    “Saya kaget waktu lihat anak-anak pulang sekolah lebih cepat. Katanya ada peringatan tsunami. Saya langsung ajak anak-anak ke rumah kerabat yang lebih aman,” tutur Susan.

    Hingga pukul 10.00 Wita tadi, beberapa titik di wilayah ketinggian mulai dipadati warga yang menjauh dari kawasan pesisir. Aparat kelurahan dan relawan mulai memantau pergerakan warga dan menenangkan masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik.

    Gempa bermagnitudo besar di perairan Pasifik kerap memicu peringatan tsunami di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Kamchatka, wilayah yang berada dalam lingkaran api Pasifik, termasuk zona rawan gempa dan letusan vulkanik.

    BMKG meminta masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan otoritas, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Hingga berita ini disusun, belum ada laporan resmi mengenai dampak langsung di wilayah Gorontalo.

    Tsunami setinggi hingga 3 meter diperkirakan dapat mencapai pesisir Pasifik Jepang dalam waktu kurang dari 30 menit setelah peringatan dikeluarkan, terutama di wilayah utara seperti Hokkaido. Peringatan serupa juga diterbitkan untuk negara bagian Haw…

  • Tsunami Capai Hawaii, Bandara dan Pelabuhan Ditutup

    Tsunami Capai Hawaii, Bandara dan Pelabuhan Ditutup

    GELORA.CO – Gelombang tsunami akibat gempa dahsyat magnitudo 8,8 yang terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025), telah mencapai Hawaii.

    “Gelombang tsunami kini melanda negara bagian Hawaii. Tindakan segera harus diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda,” kata pernyataan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC), dilansir The Guardian.

    Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan bahwa semua penerbangan masuk dan keluar dari Maui telah dibatalkan sebagai tindakan pencegahan. Meskipun begitu, ia mengatakan bandara belum terdampak oleh gelombang apapun.

    Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada rencana untuk mematikan listrik sebelum gelombang menghantam kepulauan tersebut.

    “Sejauh ini belum ada gelombang besar yang terlihat,” tuturnya.

    Sementara itu, Badan Manajemen Darurat Hawaii (EMA) mengatakan semua pelabuhan komersial telah ditutup.

    Gempa bumi yang memicu tsunami ini tercatat terjadi di wilayah perairan lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, yang dikenal sebagai zona seismik aktif. Gempa tersebut memiliki kedalaman yang cukup dangkal, sehingga memicu sistem peringatan tsunami di Jepang dan sejumlah negara yang berbatasan dengan Samudra Pasifik, termasuk Indonesia, hanya beberapa menit setelah getaran terdeteksi.

  • Peringatan Tsunami Rusia dan Jepang, Ini Dampak ke Indonesia

    Peringatan Tsunami Rusia dan Jepang, Ini Dampak ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa berkekuatan 8,8 skala richter yang melanda Semenanjung Kamchatka, Rusia dan diprediksikan bisa memprediksikan mengalami tsunami. Gempa ini juga diprediksikan akan berdampak pada Indonesia.

    Dilansir dari Guardian, Rabu (30/7/2025),  pemerintah setempat memprediksikan bahwa gelombang tsunami bakal terjadi di Rusia, Jepang, dan Alaska. Gempa ini juga direspon oleh pemerintah dengan peringatan tsunami di daerah Hawaii, Amerika Utara dan Tengah, dan kepulauan Pasifik di selatan menuju Selandia Baru.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik terjadi karena munculnya gelombang setinggi sekitar 1 hingga 3 meter di atas permukaan air pasang mungkin terjadi di beberapa wilayah pesisir Hawaii, Chili, Jepang, Kepulauan Solomon, Rusia, dan Ekuador.

    Sementara itu, badan penanggulangan bencana Selandia Baru memperingatkan bahwa wilayah pesisir di negara tersebut akan mengalami arus kuat dan tidak biasa serta gelombang pasang yang tidak terduga di pantai.

    Dalam peringatan nasional, Pertahanan Sipil Selandia Baru mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk mengungsi, tetapi warga harus menjauh dari pantai dan daerah pesisir.

    Bagaimana dampak gempa dan potensi tsunami Rusia dan Jepang terhadap Indonesia?

    Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, gempa bumi ini merupakan yang terkuat di wilayah tersebut sejak 1952,  dan terjadi pada kedalaman 19,3 km (12 mil). 

    Adapun pusat gempa berada 126 km (80 mil) di timur-tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, sebuah kota di sepanjang Teluk Avacha, Rusia. Laporan awal mengenai kerusakan datang dari Rusia, dengan gubernur Kamchatka menggambarkan gempa tersebut dalam sebuah unggahan di Telegram sebagai “gempa serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir”. Sebuah taman kanak-kanak di daerah tersebut juga rusak, ujarnya.

    Gelombang tsunami menyapu bangunan-bangunan di wilayah pesisir Severo-Kurilsk, permukiman utama di Kepulauan Kuril Rusia di Pasifik, menurut pejabat setempat.

    Pemerintah daerah mengumumkan keadaan darurat, tetapi Wali Kota Alexander Ovsyannikov mengatakan semua penduduk selamat dan telah dievakuasi. Kementerian Darurat negara itu mengatakan beberapa bagian kota telah terendam banjir.

    Peringatan tsunami di Rusia dan Jepang ini diprediksikan bisa menyebabkan gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter dapat menghantam beberapa wilayah Indonesia. Tsunami dapat mencapai beberapa kota pesisir di wilayah Papua, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Gorontalo, menurut sebuah pernyataan dari badan setempat.

  • BMKG Imbau Masyarakat Tidak Anggap Enteng Dampak Tsunami Setinggi 50 Cm

    BMKG Imbau Masyarakat Tidak Anggap Enteng Dampak Tsunami Setinggi 50 Cm

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta agar seluruh pihak agar tidak menganggap enteng prediksi gelombang tsunami dengan ketinggian 50 cm.

    Hal tersebut sebagai respons atas gempa 8,6 magnitudo yang terjadi di Rusia pada Rabu (30/7/2025). Gempa itu diprediksi bakal berimbas pada 10 wilayah tengah dan timur Indonesia.

    “Meskipun peringatan dini dari BMKG memprediksi ketinggian tsunami di wilayah Papua Maluku Utara dan Sulawesi Utara hanya sekitar 50 cm [jangan dianggap enteng],” ujar Dwikorita dalam konferensi pers BMKG, Rabu (30/7/2025).

    Dia menekankan, prediksi gelombang tsunami itu bisa meleset tergantung keadaan topografi di wilayah setempat. Misalnya, apabila pantai itu berjenis teluk atau corong maka gelombang tsunami bisa lebih tinggi dari prediksi.

    “Kondisi lahan wilayah, artinya 50 cm ini apabila masuk ke pantai teluk atau atau pantai yang morfologinya seperti corong ini dapat teramplifikasi bisa mencapai lebih dari 50 cm,” imbuhnya.

    Dia juga menceritakan kilas balik tsunami yang terjadi di Jepang pada 2011. Pada bencana alam itu prediksi gelombang bisa lebih tinggi dari peringatan dini sebelumnya.

    “Tahun 2011, dampak dari tsunami Jepang mengakibatkan ketinggian tsunami di Papua saat itu mencapai 1,5 meter bahkan ada yang 3 meter,” pungkasnya.

  • Tsunami 1,3 Meter Hantam Jepang Usai Gempa Dahsyat Rusia

    Tsunami 1,3 Meter Hantam Jepang Usai Gempa Dahsyat Rusia

    Tokyo

    Otoritas Jepang melaporkan bahwa gelombang tsunami setinggi 1,3 meter telah mencapai area pelabuhan di Prefektur Iwate, bagian utara negara tersebut. Belum diketahui apakah ada dampak kerusakan atau korban jiwa akibat tsunami yang disebabkan oleh gempa dahsyat di Timur Jauh Rusia tersebut.

    Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Rabu (30/7/2025), melaporkan bahwa gelombang tsunami setinggi 1,3 meter itu menerjang area pelabuhan di Prefektur Iwate pada pukul 13.52 waktu setempat.

    JMA tetap mempertahankan peringatan tsunaminya yang memperkirakan gelombang setinggi 3 meter akan menerjang sepanjang pantai Pasifik Jepang, atau area pesisir utara dan timur Jepang.

    Tsunami itu menerjang menyusul gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,7 yang mengguncang area lepas pantai timur jauh Rusia, tepatnya di titik yang berjarak 136 kilometer sebelah tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky.

    JMA sebelumnya melaporkan bahwa gelombang tsunami setinggi 50 sentimeter menghantam area pelabuhan Ishinomaki, kota pelabuhan utama di Prefektur Miyagi di pesisir timur Jepang.

    Sebanyak 16 lokasi lainnya di sepanjang pesisir Pasifik melaporkan gelombang hingga setinggi 40 sentimeter yang menerjang area mulai dari Hokkaido hingga area-area di sebelah timur laut Tokyo.

    Wilayah-wilayah lainnya seperti pelabuhan Hanasaki di Nemuro, pelabuhan Kushiro di Hokkaido timur, pelabuhan Tokachi, kemudian kota Erimo di bagian tenggara Hokkaido, serta wilayah Tohoku dan Kanto juga diterjang gelombang tsunami dengan ketinggian di bawah satu meter.

    Sementara gelombang tsunami pertama di Jepang sebelumnya dilaporkan menerjang kota pesisir Hokkaido dengan ketinggian 30 sentimeter.

    Otoritas Jepang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena gelombang yang lebih besar kemungkinan akan datang.

    Lihat Video ‘Situasi WNI di Tokyo Usai Ada Peringatan Tsunami Imbas Gempa Rusia’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

    Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

    GELORA.CO  – Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka di Rusia Timur Jauh pada Rabu (30/7/20250.

    Skala Richter adalah sistem pengukuran untuk menentukan kekuatan gempa bumi, berdasarkan jumlah energi yang dilepaskan dari pusat gempa.

    Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap kenaikan satu angka menunjukkan peningkatan energi sekitar 32 kali lipat dan amplitudo gelombang 10 kali lebih besar.

    Gempa tersebut memicu peringatan tsunami luas ke berbagai negara di lingkar Pasifik, termasuk Jepang, Hawaii, Alaska, dan hingga pesisir barat Amerika Serikat (AS).

    Tsunami adalah rangkaian gelombang laut besar yang muncul akibat gangguan mendadak di dasar laut.

    Umumnya dipicu oleh gempa bumi bawah laut yang menggeser lempeng bumi secara vertikal.

    Gelombang ini bisa menjalar ribuan kilometer dan membawa dampak besar saat menghantam pesisir.

    Dikutip dari Reuters, gempa terjadi pada kedalaman dangkal sekitar 19,3 kilometer, yang meningkatkan potensi kerusakan dan tsunami.

    Kerusakan Awal dan Evakuasi di Rusia

    Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir, dilansir Ria Novosti.

    Beberapa bangunan, termasuk taman kanak-kanak di Petropavlovsk-Kamchatsky, mengalami kerusakan ringan.

    Sementara itu, beberapa warga dilaporkan mengalami cedera ringan saat proses evakuasi.

    Di wilayah Severo-Kurilsk, gelombang tsunami setinggi 3 hingga 4 meter tercatat, menyebabkan genangan air laut di beberapa wilayah pesisir.

    Data Seismik dan Potensi Tsunami

    Menurut USGS, magnitudo awal gempa adalah 8,7, kemudian direvisi menjadi 8,8 setelah data dikonfirmasi.

    Para seismolog mencatat bahwa kedalaman gempa yang dangkal secara signifikan meningkatkan risiko tsunami, dilansir The Economic Times.

    Aktivitas seismik telah terdeteksi sejak 20 Juli 2025, dengan gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa gempa lain bermagnitudo 6,6 yang belakangan diidentifikasi sebagai foreshock atau peringatan dini.

    Foreshock adalah gempa pendahuluan yang terjadi sebelum gempa utama (mainshock).

    Dalam konteks gempa Kamchatka 8,8 SR pada 30 Juli 2025, sejumlah gempa telah tercatat sejak 20 Juli 2025, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa lainnya di atas 6,6 magnitudo.

    Gempa-gempa ini kini dianggap sebagai indikator awal atau peringatan alami bahwa akan terjadi gempa yang lebih besar.

    Seismolog Harold Tobin mengidentifikasi pola ini sebagai mirip dengan gempa Tohoku 2011, di mana foreshock mendahului gempa megathrust utama.

    Peringatan Tsunami Diterbitkan di Sejumlah Negara

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk berbagai negara di sepanjang Samudra Pasifik, termasuk:

    Jepang

    Hawaii dan Alaska

    California dan pantai barat AS

    Ekuador, Guam, dan Selandia Baru

    Di Jepang, lebih dari 900.000 warga diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah pesisir, termasuk di prefektur Fukushima.

    Pemerintah juga menghentikan sementara operasional reaktor nuklir di Fukushima sebagai langkah pencegahan.

    Situasi Terkini di Jepang

    Di Jepang, sirene peringatan tsunami berbunyi di berbagai wilayah pesisir.

    Warga segera diarahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi, atap gedung, dan tempat evakuasi yang telah disiapkan.

    Pemerintah melaporkan bahwa di Prefektur Wakayama, sekitar 175.000 warga berhasil dievakuasi secara terkoordinasi.

    Sebagai bagian dari pengamanan, Bandara Sendai ditutup untuk sementara waktu, dan 41 jalur kereta api dihentikan operasinya guna mendukung kelancaran evakuasi serta menghindari potensi risiko saat gelombang datang.

    Dampak ke Reaktor Nuklir Fukushima

    Sebagai langkah antisipatif terhadap potensi ancaman tsunami, seluruh pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi telah dievakuasi.

    Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi adalah kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang terletak di Ōkuma, Prefektur Fukushima, Jepang.

    Reaktor ini menjadi sorotan dunia setelah mengalami bencana nuklir besar pada 11 Maret 2011, akibat gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda wilayah Tōhoku.

    Operator fasilitas, TEPCO, mengonfirmasi bahwa tidak ada gangguan atau kelainan terdeteksi pada sistem reaktor.

    Meski demikian, proses pemantauan ketat tetap diberlakukan untuk memastikan keselamatan seluruh sistem dan mencegah terjadinya krisis serupa seperti tragedi tahun 2011.

    Lebih jauh, pemerintah Jepang mengambil keputusan untuk menghentikan sementara proses pembuangan air olahan radioaktif ke laut.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan untuk merespons kekhawatiran publik terhadap kemungkinan dampak lingkungan di tengah ancaman tsunami.

    Jepang melepas air limbah dari PLTN Fukushima ke laut setelah melalui proses pengolahan dan pengenceran agar dinyatakan aman.

    Air ini berasal dari sistem pendinginan reaktor pasca gempa dan tsunami tahun 2011, dan kini jumlahnya telah mencapai sekitar 1,3 juta ton.

    Pelepasan air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik dimulai pada 24 Agustus 2023.

    Air tersebut telah diolah menggunakan sistem Advanced Liquid Processing System (ALPS) untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif.

    Setelah itu, air diencerkan agar kadar tritium berada di bawah batas standar internasional sebelum dilepas secara bertahap selama sekitar 30 tahun.

    Proses ini melibatkan teknologi ALPS yang menyaring hampir semua unsur radioaktif, kecuali tritium.

    Tritium kemudian diencerkan dalam air laut agar mencapai tingkat yang dinilai aman sebelum dilepas ke laut secara berkala.

    Meski Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa langkah ini aman dan sesuai standar, sejumlah negara tetangga dan kelompok nelayan Jepang menyuarakan kekhawatiran.

    Mereka khawatir terhadap potensi dampak jangka panjang bagi laut, ekosistem, dan kesehatan publik.

    Situasi Terkini di Hawaii

    Di Hawaii, otoritas lokal bergerak cepat dengan melakukan evakuasi pesisir, menutup pelabuhan dan menyebarkan imbauan melalui sirene dan media lokal.

    Penduduk diminta tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi dari petugas setempat.

    Peristiwa ini menyoroti betapa rentannya wilayah-wilayah di sekitar Cincin Api Pasifik terhadap ancaman gempa megathrust dan tsunami.

    Koordinasi antarnegara, sistem peringatan dini, dan langkah tanggap darurat terbukti krusial dalam meminimalkan risiko terhadap manusia dan lingkungan.

    Waspada di Cincin Api Pasifik

    Meski tidak ada laporan korban jiwa serius sejauh ini, otoritas Rusia tetap mengimbau masyarakat untuk menjauhi pantai hingga peringatan tsunami dicabut.

    Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa kawasan Cincin Api Pasifik menyimpan potensi besar terhadap bencana megathrust.

    Megathrust adalah jenis gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng lainnya.

    Istilah “megathrust” merujuk pada patahan dorong besar (thrust fault) yang menjadi titik kontak antar-lempeng tersebut.

    Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire adalah wilayah berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik, dikenal sebagai zona paling aktif secara geologis di dunia.

    Daerah ini menjadi tempat terjadinya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami yang sangat sering terjadi.

    Kesiapsiagaan warga, sistem peringatan dini dan evakuasi cepat adalah kunci mengurangi risiko dari bencana yang datang tanpa peringatan panjang