Topik: Gempa

  • Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran Megapolitan 20 Agustus 2025

    Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025), sekitar pukul 19.54 WIB.
    Lina Marlina (32), warga Kampung Ketapang, RT 01/RW 02, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, mengaku merasakan dua kali getaran.
    “Yang saya rasakan dua kali getaran pas lagi kumpul keluarga,” ujar Lina kepada Kompas.com, Rabu.
    Pada gempa pertama, Lina dan keluarga masih bertahan di dalam rumah sembari menyaksikan televisi.
    Tak lama, ia merasakan gempa susulan yang tak kalah hebatnya.
    Ia sempat melihat sejumlah peralatan elektronik bergoyang.
    Hal ini pun membuatnya panik dan langsung keluar dari rumah karena khawatir rumah ambruk.
    “Ya panik keluar rumah, takut ambruk, orang berasa banget,” ucap Lina.
    Senada, Yada (39), warga Kampung Bulu, RT 11/RW 10, Desa Setiamekar, Tambun Selatan, juga mengaku merasakan getaran gempa.
    “Berasa banget di Tambun, kami langsung keluar,” ungkap dia.
     
    Saat keluar dari rumah, ia mendapati sejumlah warga juga berhamburan menyelamatkan diri.
    “Kalau sekarang sudah pada masuk ke dalam rumah,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pukul 19:54:55 WIB.
    Dikutip dari akun X BMGK, gempa berada 14 km tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang Megapolitan 20 Agustus 2025

    Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (20/7/2025) pukul 18.39 WIB. Getaran dirasakan warga di beberapa daerah, memicu kepanikan sementara.
    Warga Bekasi, Helfy (32) mengaku, sempat panik karena getaran yang terasa cukup kuat.
    “Air minum sampai goyang, kirain pusing karena nggak makan malam. Kirain aku aja yang ngerasa,” ujar Helfy, Rabu.
    Selain itu, Warga Bekasi lainnya, Larissa Huda mengatakan, merasakan getaran gempa saat sedang duduk di rumah sambil bekerja.
    “Tiba-tiba, ngerasa lantai bergerak. Saya langsung pastiin ke suami yang di kamar satu lagi. Ternyata juga ngerasain yang sama. Terasa lebih dari lima detik. Pagar sampai bunyi,” kata Larissa.
    Sementara Wita Ayu, warga Gunung Sindur, mengatakan getaran terasa saat ia sedang tiduran.
    “Saya lagi tiduran, tiba-tiba goyang. Saya panik, keluar memastikan apa benar terjadi gempa. Ternyata benar gempa,” tutur Wita.
    Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) malam.
    Gempa terjadi pukul 19.54 WIB dengan pusat koordinat berada di 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), atau sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kedalaman gempa dilaporkan 10 kilometer.
    Informasi gempa ini disampaikan langsung melalui akun resmi BMKG di media sosial X, @infoBMKG.
    “#Gempa Mag:4.9, 20-Aug-2025 19:54:55 WIB, Lok: 6.48 LS, 107.24 BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG.
    BMKG menekankan bahwa informasi awal ini mengutamakan kecepatan.
    Data parameter gempa bisa berubah seiring dengan kelengkapan hasil analisis.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan maupun korban akibat gempa hari ini yang terjadi di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Beruntun Hantam Bekasi, BMKG Beberkan Dampaknya

    Gempa Beruntun Hantam Bekasi, BMKG Beberkan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi terjadi di Kab. Karawang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada malam ini, Rabu (20/8/2025).

    BMKG mencatat terjadi 2 kali gempa beruntun. Pertama pada pukul 19:54 WIB dengan kekuatan M4,7. Selanjutnya gempa kedua pada terjadi pada pukul 20:35 WIB dengan kekuatan M2,1.

    “Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Dampak Gempa:

    BMKG mencatat gempa di Bekasi dirasakan dengan Skala Intensitas III-IV MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    Selain itu, gempa juga dirasakan di Purwakarta, Cikarang dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    Di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur dengan Skala Intensitas II – III MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

    Di Tangerang, Pandegalang, Cianjur dan Pelabuhanratu, Lebak dengan Skala Intensitas II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    “Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut,” tulis BMKG.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Imbas Gempa Bekasi, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Pondok Ranji
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Imbas Gempa Bekasi, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Pondok Ranji Megapolitan 20 Agustus 2025

    Imbas Gempa Bekasi, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Pondok Ranji
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Penumpang KRL Commuter Line tertahan dan menumpuk di peron Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Rabu (20/8/2025) malam, usai gempa bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Salah satu penumpang, Rani (35), menuturkan dirinya bersama penumpang lain terpaksa turun dari kereta karena perjalanan belum bisa dilanjutkan.
    “Penumpang pada turun kereta (dan menunggu di peron) karena enggak ada kepastian kapan kereta berangkat lagi,” ujar Rani kepada
    Kompas.com
    , Rabu.
    Menurut Rani, pengumuman dari pengeras suara kereta menyebutkan adanya pengecekan jalur imbas gempa yang terjadi di Kabupaten Bekasi. Hingga lebih dari 15 menit setelah kejadian, perjalanan belum juga dilanjutkan.
    “Katanya masih menunggu jalur aman akibat gempa bumi. Ini masih pengecekan jalur,” tambahnya.
    Para penumpang pun memilih menunggu di peron sambil menanti informasi lebih lanjut dari pihak KAI Commuter.
    Sementara itu, melalui akun resmi X @CommuterLine, pihak KAI Commuter menyampaikan bahwa perjalanan KRL ditunda sementara untuk memastikan jalur aman pascagempa.
    “Imbas dari adanya gempa di wilayah Kabupaten Bekasi-Jawa Barat yang dirasakan sebagian wilayah Pulau Jawa, menyebabkan perjalanan Commuter Line menunggu pengecekan jalur aman untuk melintas kembali,” demikian pengumuman KAI Commuter, Rabu malam.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menjelaskan, petugas saat ini masih melakukan pengecekan sarana dan prasarana di sepanjang lintasan.
    “Petugas kami sedang melakukan pengecekan di sepanjang lintasan operasional Commuter Line untuk memastikan kondisi sarana dan prasarana,” ujar Joni saat dikonfirmasi.
    “Karena faktor keamanan menjadi hal yang paling utama, nanti akan kami update lagi,” lanjutnya.
    Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi pada pukul 19.54 WIB dengan pusat gempa berada 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 kilometer.
    Gempa bumi kembali terjadi dengan magnitudo 2,1 pada pukul 08.16 WIB. Pusat guncangan berada pada koordinat 6,48 Lintang Selatan dan 107,22 Bujur Timur, atau sekitar 13 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi. Kedalaman gempa tercatat 10 kilometer.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Terjadi Lagi di Bekasi, Magnitudo 2,1

    Gempa Terjadi Lagi di Bekasi, Magnitudo 2,1

    Jakarta

    Gempa bumi kembali terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kali ini gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 2,1.

    “Gempa Mag 2,1, 20-Aug-2025 20.16.28 WIB, Lok:6.48LS, 107.22BT (13 km Tenggara Kab-Bekasi-Jabar),” tulis BMKG melalui akun X-nya, Rabu (20/8/2025).

    Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer. Belum diketahui ada-tidaknya kerusakan akibat gempa ini.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelas BMKG.

    Sebelumnya, gempa terjadi di Bekasi pukul 19.54 WIB dengan kekuatan M 4,9. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

    (lir/imk)

  • Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Terasa Kuat di Jakarta
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Agustus 2025

    Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Terasa Kuat di Jakarta Nasional 20 Agustus 2025

    Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Terasa Kuat di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025) malam. Gempa dirasakan hingga di Jakarta.
    Dani misalnya, warga Pasar Minggu ini turut merasakan guncangan tersebut.
    “Saya di Pasar Minggu, kerasa banget, singkat, kayak ada mobil nabrak rumah,” ucapnya kepada Kompas.com.
    Selain itu, sejumlah jurnalis yang meliput di DPR, Jakarta Pusat, merasakan guncangan tersebut.
    Fika, jurnalis yang tengah meliput di Kompleks Parlemen, mengungkapkan bahwa gempa itu turut menggetarkan tembok gedung wakil rakyat.
    “Kerasa juga, lagi nyender di tembok DPR,” ucapnya.
    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa terjadi pukul 19.54 WIB dengan pusat gempa berada di darat, sekitar 14 kilometer tengara Kabupaten Bekasi.
    “Lokasi gempa berada pada titik koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 kilometer,” tulis BMKG melalui akun X resminya, @infoBMKG.
    Adapun BMKG mengingatkan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data bisa saja berubah seiring dengan kelengkapan data yang diperoleh.
    Sementara itu, usai BMKG mengumumkan informasi gempa, kata “Bekasi” menjadi trending topic di X atau Twitter.
    Sejumlah warganet menginformasikan bahwa di wilayah tempat mereka berada saat ini, seperti di Depok dan Tangerang, juga merasakan dampak gempa.
    Sementara itu, pihak KAI menginformasikan bahwa mereka tengah melakukan pengecekan jalur Commuterline imbas gempa ini.
    #InfoLintas
    Imbas dari adanya gempa di Wilayah Kabupaten Bekasi-Jawa Barat yang dirasakan sebagian wilayah pulau jawa menyebabkan perjalanan Commuter Line menunggu pengecekan jalur aman untuk melintas kembali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    4 Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Terasa Kuat di Jabodetabek Megapolitan

    Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi, Terasa Kuat di Jabodetabek
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) malam.
    Gempa terjadi pukul 19.54 WIB dengan pusat koordinat berada di 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), atau sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kedalaman gempa dilaporkan 10 kilometer.
    Informasi gempa ini disampaikan langsung melalui akun resmi BMKG di media sosial X, @
    infoBMKG
    .

    #Gempa Mag:4.9, 20-Aug-2025 19:54:55 WIB, Lok: 6.48 LS, 107.24 BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG
    ,” tulis BMKG.
    BMKG menekankan bahwa informasi awal ini mengutamakan kecepatan.
    Data parameter gempa bisa berubah seiring dengan kelengkapan hasil analisis.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan maupun korban akibat gempa hari ini yang terjadi di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Landa Bekasi dan Sekitarnya, Netizen Teriak di Linimasa

    Gempa Landa Bekasi dan Sekitarnya, Netizen Teriak di Linimasa

    Jakarta

    Gempa terjadi cukup besar, melanda Bekasi, Jakarta dan area sekitarnya. Netizen di linimasa X pun ramai melaporkan mereka merasakan getaran yang cukup kencang. BMKG pun melalui X mengumumkan terjadi gempa yang pusatnya dekat dengan Kabupaten Bekasi.

    “Mag:4.9, 20-Aug-2025 19:54:55WIB, Lok:6.48LS, 107.24BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG. Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” sebut BMKG.

    “GEMPA dimana sih sumbernya goyang bgt,” tulis seorang netizen di X. “Ya Allah astaghfirullah gempa… aku gemeteran banget..,” tulis yang lain.

    “Astaghfirullah aladzim.. Seumur hidup baru ngerasain gempa getarannya kenceng banget,” seru yang lain. “Astaghfirullah kerasa gempa ya Allah terasa kencang tapi sebentar,” sebut netizen berikutnya.

    “Gempa di Bekasi lokasinya. Jakarta sama Tangerang bahkan sampe Karawang sekitarnya juga kerasa,” lapor seorang netizen. Sejauh ini, belum ada laporan mengenai dampak dari gempa Bumi ini.

    #Gempa Mag:4.9, 20-Aug-2025 19:54:55WIB, Lok:6.48LS, 107.24BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG
    Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data pic.twitter.com/8kzHj1EhVI

    — BMKG (@infoBMKG) August 20, 2025

    #Earthquake (#gempa) possibly felt 23 sec ago in #Indonesia. Felt it? Tell us via:
    📱https://t.co/QMSpuj6Z2H
    🌐https://t.co/AXvOM7I4Th
    🖥https://t.co/wPtMW5ND1t
    ⚠ Automatic crowdsourced detection, not seismically verified yet. More info soon! pic.twitter.com/KxWnUrZDS7

    — EMSC (@LastQuake) August 20, 2025

    (fyk/fyk)

  • 2
                    
                        Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bekasi Rabu Malam
                        Bandung

    2 Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bekasi Rabu Malam Bandung

    Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bekasi Rabu Malam
    Editor
    KOMPAS.com –
    Gempa bermagnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pukul 19:54:55 WIB, Rabu (20/8/2025).
    Dikutip dari akun X BMKG, gempa berada 14 km tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.
    Gempa M 4,9 yang dimuktahirkan menjadi 4,7 yang berpusat di 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer, Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB, mengguncang sejumlah daerah.
    BMKG menjelaskan, gempa dengan episenter darat itu yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal.
    Pemicu gempa berasal dari aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat atau West Java back arc thrust.
    Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah.
    Di Bekasi, getarannya tercatat dengan intensitas III–IV MMI, di mana banyak orang merasakan guncangan nyata di dalam rumah, pintu dan jendela berderik, bahkan gerabah sempat pecah.
    Sementara itu, di Purwakarta, Cikarang, dan Depok, gempa dirasakan pada skala III MMI.
    Getaran juga sampai ke Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur dengan skala II–III MMI. Adapun di Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak,
    guncangan dirasakan lebih ringan, yakni skala II MMI.
    Hingga kini, BMKG memastikan belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
    Setelah gempa utama, monitoring BMKG mencatat satu kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo 2,1 pada pukul 20.35 WIB.
    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang tidak jelas sumbernya.
    “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • NASA Berencana Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

    NASA Berencana Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

    Jakarta

    Pemerintahan Donald Trump mempercepat rencana Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan reaktor nuklir di Bulan, guna memberi daya pada pangkalan bagi manusia di satelit alami Bumi tersebut.

    Dikutip dari NPR, reaktor dijadwalkan akan diluncurkan ke Bulan pada 2030. Target ambisius ini membuat beberapa komunitas ilmiah khawatir tentang tingginya biaya dan jadwal yang berpotensi tidak realistis.

    Rencana ini sejalan dengan tujuan AS untuk mengembalikan astronaut ke Bulan dan menjadi pemimpin dalam eksplorasi ruang angkasa. Sementara itu, pesaingnya, China dan Rusia juga menargetkan penggunaan tenaga nuklir di Bulan pada akhir dekade ini.

    Acting NASA Administrator Sean Duffy menyebutkan, penggunaan energi nuklir sebagai sumber daya di Bulan diperlukan untuk menopang kehidupan di sana, dan bahwa AS tertinggal dalam upaya tersebut.

    “Ada bagian tertentu di Bulan yang semua orang tahu adalah yang terbaik. Kita punya es di sana. Kita punya sinar Matahari di sana. Kita ingin sampai di sana lebih dulu dan mengklaimnya untuk AS,” kata Duffy.

    Berikut ini yang perlu diketahui tentang rencana AS, dan bagaimana penggunaan reaktor nuklir sebagai sumber tenaga di Bulan dapat berhasil.

    Mengapa ada reaktor nuklir di Bulan?

    Wahana antariksa yang mengorbit Bumi atau ditempatkan di Bulan biasanya ditenagai oleh panel surya. Namun, untuk pendudukan manusia jangka panjang di Bulan, tenaga surya saja tidak akan cukup, menurut Roger Myers, pakar tenaga nuklir berbasis antariksa.

    “Matahari terbenam di Bulan selama dua minggu. Kita harus punya sumber energi lain: Matahari dan baterai tidak berfungsi. Kita harus punya tenaga nuklir,” katanya.

    NASA kini ingin meluncurkan reaktor nuklir dengan daya listrik minimal 100 kilowatt, menurut arahan tersebut. Hal ini akan menghasilkan daya yang lebih kecil daripada reaktor nuklir pada umumnya di AS dan hanya dapat memasok listrik untuk 70 hingga 80 rumah, menurut para ilmuwan.

    Bagaimana cara kerjanya?

    Reaktor nuklir di Bulan bekerja dengan cara yang hampir sama seperti reaktor di Bumi, menurut Bhavya Lal, mantan administrator asosiasi untuk teknologi, kebijakan, dan strategi di NASA. Reaksi nuklir terkendali dalam bahan bakar uranium digunakan untuk menghasilkan panas yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

    Hal ini sangat mirip dengan cara kerja 94 reaktor nuklir komersial di AS, menurut Departemen Energi AS. Sebuah reaktor nuklir standar di AS menghasilkan setidaknya 1 gigawatt daya, yang setara dengan 100 juta bola lampu LED.

    Perbedaan utama antara Bumi dan Bulan adalah, di Bumi ada atmosfer, jadi manusia bisa mendinginkan reaktor-reaktor ini. Banyak reaktor nuklir didinginkan oleh air, yang kemudian membuang kelebihan panas ke lingkungan.

    Tanpa atmosfer atau perairan, reaktor nuklir di Bulan perlu memancarkan kelebihan panasnya langsung ke luar angkasa. Artinya, reaktor membutuhkan radiator besar yang dapat membantu menghilangkan beban panas. Desain reaktor juga mengharuskan reaktor beroperasi pada suhu yang lebih tinggi daripada di Bumi.

    Apa saja risikonya dan bahayanya?

    “Gempa Bulan dan hantaman meteorit dapat merusak reaktor, tetapi kemungkinannya kecil. Lebih lanjut, bahkan jika sesuatu terjadi di permukaan, tidak ada angin, tidak ada air yang dapat memindahkan radioaktivitas,” kata Patrick McClure, kepala operasi SpaceNukes, perusahaan yang mengembangkan reaktor nuklir berbasis ruang angkasa.

    Hal ini berbeda dengan Bumi. Kejatuhan radioaktif di Bumi, dapat menyebar hingga jarak jauh oleh angin dan hujan.

    Kathryn Huff, profesor teknik nuklir, plasma, dan radiologi di University of Illinois di Urbana-Champaign, mengatakan bahwa reaktor nuklir yang berada di Bulan bukanlah masalah keselamatan utama.

    Kekhawatiran utamanya adalah bagaimana reaktor tersebut dapat ditempatkan di sana dan apa yang terjadi setelah masa pakainya berakhir. Belum jelas berapa lama reaktor tersebut dapat beroperasi, tetapi sebagian besar reaktor di AS dapat bertahan setidaknya 80 tahun.

    “Itu tidak bisa meledakkan Bulan. Jika Anda mempertimbangkan untuk membawa reaktor itu keluar dari Bulan suatu hari nanti, memastikan masuknya kembali reaktor itu ke atmosfer Bumi tanpa cacat akan sangat penting karena saya pikir tidak ada yang benar-benar ingin melihat insiden Kosmos 954 terulang,” kata Huff.

    Kosmos 954, satelit bertenaga nuklir milik Rusia, mengalami kegagalan fungsi pada Januari 1978 saat memasuki kembali atmosfer Bumi dan meledak di atas Kanada, menyebarkan puing-puing radioaktif ke seluruh negara tersebut.

    McClure mengatakan bahwa bahan bakar uranium yang digunakan dalam reaktor Bulan mana pun akan memiliki tingkat radioaktivitas yang sangat rendah saat diluncurkan.

    “Bahkan jika terjadi kecelakaan saat roket lepas landas, dosis aktual yang diterima publik akan jauh di bawah batas minimum yang ditetapkan oleh peraturan keselamatan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menambahkan, reaktor tidak akan diaktifkan hingga mencapai apa yang disebut sebagai ‘orbit aman nuklir’, setidaknya 1.000 km di atas Bumi.

    (rns/rns)