Topik: Gempa

  • Kala Video Iklan Keberhasilan Pemerintah Ganggu Penonton Bioskop

    Kala Video Iklan Keberhasilan Pemerintah Ganggu Penonton Bioskop

    JAKARTA – Video iklan dalam pemutaran film di bioskop kerap menganggu. Penonton tak pernah membayar untuk menonton iklan. Mereka ingin tonton film yang jadi pilihannya. Iklan dianggap jadi hal yang mengganggu dan buang waktu.

    Kecaman yang sama hadir kala video iklan presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembangunan bendungan muncul di banyak bioskop. Video iklan Jokowi dianggap sampah visual. Bermuatan politis pula. Video iklannya ramai-ramai dianggap sebagai penyalagunaan kekuasaan: kampanye terselubung.

    Protes kemunculan iklan dalam pemutaran film bioskop hadir di mana-mana. Iklan yang secara paksa diputar dianggap sudah mengganggu hak konsumen. Suatu hak penonton yang datang dan membayar untuk nonton film yang disukai, bukan iklan.

    Kondisi itu terjadi pula di Indonesia pada September 2018. Iklan bukan datang dari produk jenama ternama. Iklan justru hadir dari kubu pemerintahan Jokowi. Bioskop di seantero Indonesia menayangkan iklan keberhasilan pembangunan sejumlah bendungan di tanah air.

    Iklan itu memiliki judul 2 Musim, 65 Bendungan. Iklan itu menampilkan suara dari Presiden Jokowi sendiri. Tentunya lengkap dengan slogan kaku khas pemerintah #MENUJUINDONESIAMAJU. Video berdurasi 4:30 menit itu melulu menampilkan kesuksesan pemerintah.

    Cuplikan iklan terkait keberhasilan pembangunan bendungan ala pemerintahan Jokowi yang banjir kecaman. (Youtube Jokowi)

    Visual pembangunan bendungan coba dihadirkan. Jokowi bak menghadirkan pesan terkait jaminan produksi pangan yang melimpah. Dulu produksi pangan Indonesia hanya satu kali panen. Namun, kini panen bisa dilakukan lebih dari satu kali.

    Bagian itu menegaskan bahwa urusan jaminan produksi pangan dibutuhkan ketersediaan air yang melimpah. Alhasil, pembangunan bendungan jadi sesuatu yang penting.

    Sambutan masyarakat yang menyaksikan video iklan kebanyakan negatif. Alih-alih mendapatkan sambutan meriah, video propaganda politik Jokowi justru berbuah kecaman. Namun, pemerintah berkelit. Mereka menegaskan video yang muncul di bioskop adalah amanat Undang Undang.

    “Itu kan memang tugasnya Kominfo. Itu amanat Undang-Undang, bahwa baik pembangunan yang sudah selesai, atau proyek yang sudah selesai, atau masih dalam proses atau belum selesai itu memang diinfokan supaya masyarakat bisa mengikuti apa yang sudah dikerjakan pemerintah, apa yang belum, apa yang akan. Ini memang tugasnya Menkominfo,” tegas Presiden Jokowi sebagaimana dikutip laman setkab.go.id, 14 September 2018.

    Jadi Kontroversi

    Langkah pemerintah pasang iklan di bioskop jadi polemik. Kritik dan hujatan muncul di mana-mana. Penonton bioskop merasa terganggu dengan video propaganda Jokowi. Mereka memandang iklan bermuatan politis tak layak muncul di bioskop karena orang niatnya ke bioskop butuh hiburan.

    Video Jokowi juga dianggap terlalu memaksa bak sampah visual. Penonton meyakini iklan itu seraya memaksa yang hadir untuk menonton. Propaganda politik dipandang tak layak muncul di bioskop. Beberapa lainnya menganggap pemerintahan Jokowi harusnya kreatif mencari medium lain.

    Komentar lain juga muncul dari kubu oposisi. Kubu Prabowo Subianto menganggap iklan Jokowi sebagai atraksi politik yang kebablasan. Kondisi itu karena video yang muncul justru bertepatan dengan tahun politik. Alias, satu tahun sebelum Pilpres 2019 digelar.

    Jokowi dipandang curi start kampanye Pilpres. Bagian itu dianggap sebagai bukti Jokowi menggunakan kekuasaannya untuk memuluskan langkah ke periode dua kekuasaan. Banyak yang meminta iklan Jokowi dicopot. Keinginan itu diungkap pula politisi senior partai Gerindra, Fadli Zon.

    Fadli Zon yang setia jadi oposisi bersama Prabowo juga memandang rezim Jokowi sudah melakukan pemborosan. Anggaran pemerintah digunakan Jokowi untuk kampanye. Bukan untuk hal yang punya urgensi tinggi.

    Fadli pun meragukan pula capaian-capaian yang dilakukan Jokowi. Capaian yang diungkap tak sesuai dengan kenyataan. Kondisi itu karena Jokowi bak melulu butuh suara supaya menang dalam Pilpres 2019. Oleh sebab itu, segala macam strategi –umbar keberhasilan– dilakukan untuk mengemis suara.

    “Iklan itu tidak pada tempatnya, ketika orang mau datang ke bioskop, bayangkan coba nanti kalau ada instansi-instansi lain melakukan hal yang sama, berapa lama orang menunggu padahal mereka butuh hiburan. Iklan ini pasti bayar dong, enggak mungkin gratis ya kan, itu kan mubazir untuk apa membayar iklan ke bioskop, ditonton juga lebih sedikit orang.”

    “Lebih bagus anggarannya dialihkan untuk yang lain, untuk korban gempa Lombok atau yang lain yang lebih bermanfaat. Capaian-capaian itu harus diverifikasi, benar atau tidak, jangan-jangan hoaks gitu kan. Dari sisi substansinya kan ada sejumlah masalah juga atau klaim-klaim capaian tapi ternyata tidak sesuai apa yang menjadi kenyataan,” ujar Fadli sebagaimana dikutip laman kompas.com, 14 September 2018.

  • Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • 4 Gunung di Sulut Berstatus Waspada, Warga Diminta Patuhi Radius Bahaya

    4 Gunung di Sulut Berstatus Waspada, Warga Diminta Patuhi Radius Bahaya

    Badan Geologi ESDM juga merekam sebanyak 307 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, pada periode pengamatan 16-31 Agustus 2025.

    Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku menyebutkan, selain gempa vulkanik dangkal juga terekam tiga kali gempa ‘Low Freguency’, tujuh kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan 286 kali gempa tektonik jauh.

    “Dalam periode tersebut kegempaan Gunung Awu didominasi gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik jauh,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN pada, Minggu (14/9/2025).

    Dia mengungkapkan, energi gempa-gempa vulkanik secara keseluruhan, yang berdasarkan nilai perataan amplitudo rekaman gempa ‘Real Time Seismic Amplitude Measurement’ (RSAM) menunjukkan nilai fluktuatif. Grafik RSAM secara umum masih mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kegempaan.

    “Kondisi kegempaan saat ini mengalami sedikit penurunan pada gempa vulkanik dangkal dimana rata rata kejadian menurun dari 23 kejadian per hari menjadi 19 kejadian per hari,” ujarnya.

    Pengamatan visual kawah Gunung Awu tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak awal bulan Juli 2024, sementara pada periode 16-31 Agustus 2025 embusan asap kawah berfluktuasi berkisar antara 10-150 meter (dominan di bawah 50 meter) di atas kubah lava.

    Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas hembusan asap kawah masih berfluktuasi dan tidak terjadi peningkatan yang menerus dan signifikan.

    “Gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal pada periode tersebut mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya, dengan jumlah rata-rata per hari yang masih di atas normal,” tuturnya.

    Rentetan gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal (Spasmodic Burst) pada periode ini tidak terekam, sedangkan adanya gempa ‘Low Freguency’ menunjukkan proses aliran fluida (gas/magma) di dalam tubuh gunung api.

    Dengan jumlah gempa vulkanik dangkal yang masih tinggi mengindikasikan proses magmatik masih terus berlangsung di kedalaman dangkal yang menyebabkan terjadinya retakan dan tekanan pada batuan di dekat permukaan.

    “Kami meminta warga untuk tetap waspada mengantisipasi setiap kemungkinan yang terjadi akibat aktivitas gunung tersebut,” ujarnya.

    Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status Level II (Waspada) untuk Gunung Awu sejak statusnya diturunkan dari Level III (Siaga) pada 2 Februari 2025. 

  • Janji Tinggal Janji, KRL ke Karawang Batal Lagi karena Tak Ada Dana

    Janji Tinggal Janji, KRL ke Karawang Batal Lagi karena Tak Ada Dana

    Jakarta

    Jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek sempat direncanakan diperpanjang sampai Karawang. Saat ini Jalur KRL arah Bekasi itu masih mentok sampai Cikarang.

    Rencana perpanjangan jalur KRL ini sudah dijanjikan sejak 2019, dan terakhir sempat dipertegas lagi pada 2024. Namun sampai kini belum ada upaya serius untuk memperpanjang jaringan KRL sampai ke Karawang.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar, menegaskan sampai saat ini pemerintah tak punya rencana untuk memperpanjang jalur KRL lintas Bekasi sampai ke Karawang.

    Sebab menurutnya untuk bisa memperpanjang rute KRL ini, pemerintah harus melakukan pemasangan listrik aliran atas (LAA) alias elektrifikasi di sepanjang rel kereta dari Cikarang hingga Karawang lebih dulu. Dengan begitu rangkaian kereta bertenaga listrik yang dioperasikan oleh KAI Commuter baru bisa melintas.

    “Jadi saat ini memang elektrifikasi baru sampai Cikarang. Rencana untuk ke Karawang saya rasa belum, karena kita harus melakukan elektrifikasi dulu sampai dengan Karawang ya,” kata Arif dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Senin (15/9/2025).

    Di sisi lain, menurut Arif hingga saat ini pemerintah belum memiliki dana untuk melakukan elektrifikasi atau pemasangan LAA sampai Karawang. Sebab di luar rencana perpanjangan jalur KRL tersebut, Kemenhub punya program prioritas lain yang memakan cukup banyak anggaran.

    “Saat ini kapasitas fiskal kita mungkin belum cukup memenuhi ya kalau kita melakukan elektrifikasi sama dengan ke Karawang. Karena ada program-program lain yang lebih prioritas,” jelasnya.

    Karenanya hingga saat ini, pengguna layanan KRL yang ingin bepergian dari atau menuju Stasiun Karawang dapat berganti rangkaian dari Commuter Line ke KA lokal. “Dari Cikarang ke Kerawang ataupun ke Cikampek ini bisa menyambung dengan kereta lokal,” paparnya.

    Berdasarkan catatan detikcom, Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden ke-7 Joko Widodo atau Kabinet Indonesia Maju, Budi Karya Sumadi sempat menargetkan rute KRL akan bakal diperpanjang sampai Karawang, Jawa Barat (Jabar) pada 2025 atau paling lambat 2026.

    “Jadi kalau yang namanya KRL itu adalah secara makro menjadi satu inisiatif dari pemerintah sebagai contoh yang ke arah barat kita sudah lakukan sampai Rangkasbitung. Karawang bisa tahun depan atau 2026,” kata Budi kepada wartawan usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).

    Budi menyebut aglomerasi daerah sekitar Jakarta menjadi perhatian pihaknya. Ia juga mencontohkan rute kereta Yogya, Solo hingga Madiun.

    “Sebagai contoh, Yogya-Solo ya sampai Madiun, nanti kita teruskan lagi sampai katakanlah sampai ke Purwokerto ya. Surabaya juga sedang kita lakukan dari Surabaya sampai ke Sidoarjo dan juga ke Mojokerto ya, jadi KRL itu memang menjadi inisiatif untuk kita lakukan,” tutur Budi.

    Tonton juga video “Perjalanan KRL Terganggu Imbas Gempa M 4,9 Bekasi” di sini:

    (igo/fdl)

  • Kisah Senyap Para Peneliti Penjaga Sesar Baribis: Kita Jangan Pernah Terlena   – Page 3

    Kisah Senyap Para Peneliti Penjaga Sesar Baribis: Kita Jangan Pernah Terlena   – Page 3

    Tepatnya pada 2019, Sonny dan tim menjalankan penelitian di kawasan Majalengka, Purwakarta, Karawang, Depok, dan Bogor. Dukungan pendanaan dari LPDP, Rumah Program Kebencanaan, dan PuSGeN.

    Rupanya, menyelidiki sesar bukan perkara mudah. Banyak bagiannya terkubur sedimen, tertutup vegetasi, atau terhapus oleh pembangunan. Sonny memulai penelitian dengan menganalisis morfologi menggunakan data Digital Elevation Model Nasional (Demnas) dan teknologi drone UAV untuk membuat model elevasi detail. 

    Temuan awal Sonny mengarah pada gangguan sedimen yang menandakan adanya aktivitas sesar. Salah satu kunci identifikasinya adalah pada perubahan posisi lapisan tanah seperti kue lapis yang tiba-tiba bergeser akibat tekanan.

    Langkah berikutnya dilakukan survei geofisika dangkal, memanfaatkan metode geolistrik dan Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mendeteksi struktur bawah permukaan. Usai lokasi yang dicurigai semakin sempit baru lah dilakukan penggalian untuk paleoseismologi, yakni mengambil sampel endapan guna menentukan umur pergeseran patahan.

    Hasilnya mengejutkan, endapan termuda yang terganggu oleh patahan berusia sekitar 6.000 tahun. Ini menjadi penanda bahwa Sesar Baribis pernah bergerak beberapa kali dalam 50.000 tahun terakhir, dengan setidaknya lima kali gempa signifikan.

    Meneliti Sesar Baribis-Kendeng bukan tanpa hambatan. Kala itu, tak banyak rujukan yang ia dan tim dapat gunakan ketika melakukan riset terhadap Sesar Baribis.

    “Penelitian sesar aktif di Indonesia dulu jarang dilakukan. Dunia geologi lebih fokus ke minyak dan gas. Baribis pun jarang gempa besar, pergerakannya lambat, jadi lama dianggap tidak aktif,” ujarnya.

    Selain itu, medan penelitian juga sulit, terutama di kawasan padat penduduk seperti di wilayah Jabodetabek. Bentang alam yang sudah banyak berubah karena urbanisasi juga membuat indikasi geologi asli sulit ditemukan.

    Sonny dan tim juga harus menyusuri sungai-sungai besar seperti Ciliwung, Cisadane, Cikeas, hingga Cibeet hanya untuk mencari teras sungai yang terangkat akibat aktivitas tektonik.

  • Jejak Gempa Sesar Baribis, Bahaya yang Tidur di Bawah Kaki Jutaan Orang di Jabodetabek – Page 3

    Jejak Gempa Sesar Baribis, Bahaya yang Tidur di Bawah Kaki Jutaan Orang di Jabodetabek – Page 3

    Sejarah mencatat, Sesar Baribis bukan sekadar ancaman gempa hari ini. Gempa besar pernah mengguncang Jakarta pada 22 Januari 1780 berkekuatan magnitudo 7-8. Ini merupakan contoh nyata ancaman gempa yang diakibatkan pergerakan Sesar Baribis.

    Penelitian Nguyen dan Tim tahun 2015 dengan tajuk ‘Indonesia’s historical earthquakes: Modelled examples for improving the national’ menggambarkan guncangan tanah dirasakan di seluruh Jawa dan bagian tenggara Sumatera. Guncangan terkuat terjadi di Jawa Barat.

    Gempa menyebabkan 27 gudang dan rumah runtuh di Zandsee dan kanal Moorish gracht (Wichmann, 1918), yang kini terletak di Jakarta Pusat, di lokasi Gedung Pusat Kebudayaan Jakarta saat ini.

    Dilaporkan juga terjadi “ledakan dahsyat” yang terdengar dari Gunung Salak 2 menit setelah gempa, dan Gunung Gede mengeluarkan asap. Sementara itu, Bantam (Banten) mengalami getaran kuat. Getaran lemah juga dirasakan di Cheribon (Cirebon), dan gempa laut (seaquake) diamati oleh kapal Willem Frederik yang berada di pintu masuk Selat Sunda.

    Gempa besar berikutnya akibat Sesar Baribis terjadi 10 Oktober 1834. Guncangan kecil pada malam 10 Oktober 1834 didahului oleh sebuah “guncangan besar” pada pagi hari, yang dirasakan di Batavia (Jakarta), Bantam (Banten), Krawang (Karawang), Buitenzorg (Bogor), dan Karesidenan Preanger (Priangan).

    “Paling buruknya pada 1834 itu Magnitudonya sampai 7 ya dan wilayah Jabodetabek itu sangat-sangat padat ya,” tutur Danny.

    Guncangan tanah juga dirasakan hingga Tagal (Tegal) di Jawa Tengah bagian timur, sampai Lampongs (Lampung) di Sumatra Barat. Gempa magnitudo minimum yang terjadi yakni magnitudo 7,0.

    Ketika itu, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Istana Bogor sebagian runtuh, termasuk bagian utara bangunan utama, dinding luar timur, dan bangunan tambahan paling utara. Rumah-rumah di Jakarta Timur rusak. Termasuk bangunan pemerintah di Weltevreden (sekarang kawasan Kementerian Keuangan).

    Selain itu, akibat gempa ini, reruntuhan menyumbat aliran Sungai Tjiandjawar. Ketika sumbatan itu terlepas, terjadi banjir bandang yang menghanyutkan stasiun pos beserta massa tanah, batu, dan pohon ke hilir.

    Guncangan lebih kecil dirasakan di Tjileboet (Cilebut) dan Koripan (Kuripan, Ciseeng) di wilayah Kabupaten Bogor saat ini, serta di Pondok Terong, Sawangan, dan Cineri (Cinere) di wilayah Depok saat ini.

    Saat ini, pemantauan mulai Juli 2019 hingga Juli 2021 terdeteksi total 12 gempa bumi yang terjadi sangat dekat dengan garis Sesar Baribis. Dari jumlah tersebut, 10 kejadian berhasil diidentifikasi dalam studi ini, sedangkan dua sisanya dilaporkan oleh penelitian sebelumnya.

  • BMKG: Gempa Mukomuko M5,2 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia

    BMKG: Gempa Mukomuko M5,2 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang Mukomuko, Bengkulu, Minggu malam (14/9/2025), pukul 21.49.42 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Mukomuko ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.

    Episenter gempa terletak pada koordinat 2,85° LS ; 100,87° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 Km arah Barat Daya Kota Mukumuko, Bengkulu pada kedalaman 57 km.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya.

    Daryono juga menyebutkan, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Mukomuko dengan skala intensitas IV MMI, daerah Sungai Penuh, Kerinci, Padang, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan dengan skala intensitas III MMI, dan daerah Ipuh dengan skala intensitas II MMI.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensu tsunami,” katanya.

    Belum ada laporana kerusakan akibat gempa. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock), meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa M 5,2 Guncang Mukomuko Bengkulu, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 5,2 Guncang Mukomuko Bengkulu, Tak Berpotensi Tsunami

    Mukomuko

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2 terjadi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Gempa ada pada kedalaman 18 kilometer.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Minggu (14/9/2025).

    Gempa terjadi pada pukul 21.49 WIB. Gempa ada pada titik koordinat2,84 lintang selatan dan 100,93 bujur timur.

    “Pusat gempa berada di laut 35 km barat daya Mukomuko,” sambungnya.

    Gempa terjadi dengan skala modified mercalli intensity (MMI) II hingga IV. “Dirasakan (MMI) III Sungai Penuh, III Kerinci, III Padang, III Pesisir Selatan, III Solok, III Solok Selatan, IV Mukomuko, II Ipuh,” tulis BMKG.

    Skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sementara skala III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

    Kemudian, skala IV artinya oada siang hari gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

    Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa dan dampak kerusakan akibat gempa ini.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/isa)

  • RI Dikepung Zona Megathrust, Lakukan Ini Saat Gempa-Waspada Blind Zone

    RI Dikepung Zona Megathrust, Lakukan Ini Saat Gempa-Waspada Blind Zone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia mempunyai dua segmen Megathrust yang waktu pergerakannya hanya tinggal menunggu waktu, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

    Kedua zona tersebut sudah lama tidak mengalami gempa selama berabad-abad dan punya frekuensi berbeda dibanding gempa lain yang biasanya punya siklus sendiri, misalnya, ratusan tahun. Salah satu bukti pergerakan itu adalah gempa M5,2 yang mengguncang Nias Barat.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan gempa tersebut terkait dengan Megathrust Mentawai-Siberut. Lebih tepatnya, dia menyebut gempa disebabkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dan punya mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    “Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono beberapa waktu yang lalu, dikutip Minggu (14/9/2025).

    Selain wilayah yang sudah disebutkan, secara terpisah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga mewanti-wanti terhadap wilayah selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda. Sebab daerah itu juga merupakan zona megathrust dan jika bergerak maka akan menimbulkan gempa besar hingga M8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, melainkan juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Mengacu pada hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, maka gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 meter hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata dia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Untuk kawasan Jakarta, bencana tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain. Tsunami diperkirakan baru tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    Bahaya Mengintai, Masyarakat Wajib Waspada

    Belum ada yang dapat memastikan kapan bencana alam tersebut terjadi. BMKG hanya meminta masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip Sabtu (6/9/2025).

    BMKG sendiri sudah melakukan langkah mitigasi dengan menempatkan sensor peringatan, edukasi ke masyarakat, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemerintah daerah, hingga melakukan simulasi terhadap warga yang berada di zona buta atau blind zone.

    Secara terminologi, blind zone adalah wilayah di sekitar titik gempa bumi yang tidak sempat menerima peringatan dini. Ini disebabkan karena gelombang gempa sudah lebih dulu sampai alias bergerak sangat cepat sebelum sistem mengirimkan peringatan.

    “Kalau terlalu dekat dengan pusat gempa, waktu itu tidak cukup untuk menghindari guncangan,” ujar BMKG.

    Atas dasar ini, BMKG meminta masyarakat jangan menunggu peringatan. Jika terasa guncangan kuat, maka lakukan DROP-COVER-HOLD ON untuk melindungi diri.

    Sesuai namanya, DROP berarti merunduk supaya tidak jatuh akibat goyangan kuat. Lalu, COVER berarti melindungi kepala dan leher sembari mencari perlindungan di bawah meja atau benda kokoh agar terhindari dari benda jatuh. Sementara HOLD ON berarti memegang erat penyangga atau meja tempat berlindung agar tetap aman.

    “Dengan menerapkan langkah ini, kita bisa melindungi diri dari bahaya paling umum saat gempa, yaitu tertimpa, terjatuh, atau terbentur benda. Keselamatan bisa kita upayakan. Jadi, biasakan diri untuk selalu ingat Drop, Cover, and Hold setiap kali terjadi gempa,” tulis BMKG.

    Meski blind zone tak dapat dihindari, BMKG sudah berupaya semaksimal mungkin membangun sistem peringatan dini gempa bumi, lewat INA-EEWS. Sistem ini mengintegrasikan 222 sensor sehingga bisa memberikan informasi potensi gempa 20 detik sebelum guncangan tiba.

    Dengan demikian, masyarakat bisa menerapkan langkah pertama penyelamatan diri. BMKG sendiri sudah menguji coba sistem ini di 4 provinsi pada 14 Agustus 2025 lalu dan diharapkan bisa memberikan respon baik dan akurat mengenai tingkat guncangan.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Taliban Larang Pekerja Perempuan, PBB Tutup Delapan Pusat Bantuan

    Taliban Larang Pekerja Perempuan, PBB Tutup Delapan Pusat Bantuan

    JAKARTA – Badan pengungsi PBB (UNHCR) menutup delapan pusat yang menyediakan dukungan bagi pengungsi Afghanistan yang dipaksa kembali ke negara itu, karena otoritas Taliban melarang staf perempuan PBB, kata seorang pejabat pada Hari Jumat.

    PBB mengatakan Pakistan memulangkan pengungsi Afghanistan di luar kehendak mereka, memperingatkan sekitar satu juta orang dapat terdampak. Pada minggu pertama Bulan September saja, hampir 100.000 orang telah menyeberang kembali, menurut data UNHCR.

    Perwakilan UNHCR untuk Afghanistan Arafat Jamal mengatakan, pihaknya menutup delapan pusat yang menyediakan uang tunai dan dukungan lainnya bagi para pengungsi yang kembali pada 9 September karena larangan pekerja bantuan perempuan.

    “Ini adalah keputusan operasional. Ini bukan keputusan yang diambil untuk menghukum siapa pun atau untuk membuat pernyataan, tetapi hanya menunjukkan bahwa kita tidak dapat bekerja tanpa pekerja perempuan dalam keadaan tertentu,” ujarnya dalam jumpa pers di Jenewa melalui tautan video dari Kabul, dikutip dari Reuters 12 September.

    “Ini langkah besar, dan menciptakan penderitaan yang luar biasa bagi orang-orang ini,” tambahnya, seraya menambahkan pusat-pusat ini biasanya membantu sekitar 7.000 orang per hari.

    Pekerjaan di pusat-pusat ini melibatkan wawancara pribadi dan biometrik yang menurutnya tidak dapat dilakukan oleh pria terhadap perempuan Afghanistan, katanya.

    Beberapa dari mereka yang dideportasi dari Pakistan baru-baru ini termasuk di antara mereka yang kehilangan rumah akibat gempa bumi terburuk di negara itu dalam beberapa tahun terakhir yang melanda pada malam 31 Agustus hingga 1 September dan diikuti oleh gempa susulan yang kuat.

    Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Hari Kamis meminta pemerintahan Taliban untuk mencabut pembatasan terhadap staf perempuan lokalnya, memperingatkan bantuan untuk korban gempa bumi dan warga Afghanistan rentan lainnya terancam.

    Meskipun pembatasan telah berlaku selama bertahun-tahun, Jamal mengatakan pembatasan tersebut sekarang ditegakkan dengan lebih ketat, seraya menambahkan pengamat militer telah ditempatkan di luar kompleksnya untuk menegakkan larangan tersebut.

    “Alasan penguatan ini sekarang masih belum jelas, tetapi yang bisa saya katakan adalah hal itu telah dilakukan dengan cara yang cukup dramatis,” jelas Jamal.

    Negosiasi dengan Taliban terus berlanjut pada titik ini, tambahnya, dan ia berharap untuk membuka kembali pusat-pusat tersebut.