Topik: Gempa

  • Gempa Lagi di Sukabumi Magnitudo 3,8

    Gempa Lagi di Sukabumi Magnitudo 3,8

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan kekuatan 3,8 SR pada Minggu (21/9/2025) pukul 01.59 WIB.

    Dikutip dari akun X Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 02.27 WIB, gempa terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan titik pusat gempa berada di 23 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 10 km. 

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Sebelumnya, pukul 00.02 WIB gempa terjadi sebesar 2,3 SR. Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km. 

    Ada pula gempa pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

  • Gempa M 3,1 Terjadi di Kota Bogor

    Gempa M 3,1 Terjadi di Kota Bogor

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,1 terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa Mag:3.1, 27 km barat daya Kota Bogor-Jabar,” tulis BMKG melalui akun X, Minggu (21/9/2025).

    Gempa terjadi pukul 01.47 WIB. Titik koordinat gempa 6,75 lintang selatan dan 106,60 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (fas/fas)

  • Ada Gempa Lagi di Kota Bogor, Magnitudo 3,1

    Ada Gempa Lagi di Kota Bogor, Magnitudo 3,1

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi kembali terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat menyusul dua gempa sebelumnya pada Minggu (21/9/2025) pukul 01.47 WIB. 

    Dikutip dari akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 01.59 WIB, terjadi dua kali gempa di Kota Bogor, Jawa Barat. Terbaru, gempa bumi berkekuatan 3,1 skala richter (SR) pada pukul 01.47 WIB dengan titik pusat gempa di 27 km barat daya Kota Bogor dan kedalaman 10 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Sebelumnya, gempa terjadi pada pukul 01.45 WIB berkekuatan 2,5 SR. Titik pusat gempa masih sama dengan kedalaman 10 km.

    Gempa ini merupakan rangkaian dari gempa sebelumnya, pukul 00.22 WIB. Gempa ini berkekuatan 2,7 SR dengan titik pusat di 27 km barat daya Kota Bogor dan kedalaman 10 km. Gempa pun tercatat pada 00.18 WIB dengan kekuatan 2,2 SR. Titik pusat gempa berada di 23 km barat daya Kota Bogor dengan kedalaman 15 km.

    Pada waktu yang berdekatan, gempa terjadi dua kali di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pertama, pada pukul 00.02 WIB dengan kekuatan 2,3 SR. Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    Kedua, gempa terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

  • Selain Sukabumi, Gempa 2,7 SR Terjadi di Kota Bogor

    Selain Sukabumi, Gempa 2,7 SR Terjadi di Kota Bogor

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat dua kali, dengan kekuatan 2,7 SR dan 2,2 SR, menyusul gempa di Sukabumi.

    Dikutip dari akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 00.40 WIB, terjadi dua kali gempa di Kota Bogor, Jawa Barat. Terbaru, gempa bumi berkekuatan 2,7 skala richter (SR) pada pukul 00.22 WIB dengan titik pusat di 27 km barat daya Kota Bogor dan kedalaman 10 km.

    Sebelumnya, gempa terjadi pada pukul 00.18 WIB dengan kekuatan 2,2 SR. Titik pusat gempa berada di 23 km barat daya Kota Bogor dengan kedalaman 15 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Pada waktu yang berdekatan, gempa terjadi dua kali di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pertama, pada pukul 00.02 WIB dengan kekuatan 2,3 SR. Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    Kedua, gempa terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

     

  • Gempa Sukabumi Dini Hari 2,3 SR dan 4 SR

    Gempa Sukabumi Dini Hari 2,3 SR dan 4 SR

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dua kali dengan kekuatan 2,3 SR dan 4 SR.

    Dikutip dari akun X resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 00.23 WIB, gempa terjadi dua kali di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terbaru, pada pukul 00.02 WIB dengan kekuatan 2,3 skala richter (SR). Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Sebelumnya, gempa terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

    BMKG belum memberikan informasi lebih lengkap terkait gempa ini berikut perkembangannya. 

    Di tahun 2025, gempa Sukabumi terjadi pada Selasa (22/4/2025), BMKG mencatatkan bahwa gempa terjadi di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami. 

    Lebih detailnya, gempa hari ini di Sukabumi tersebut terjadi pada pukul 17:14 WIB. Lokasi di 8.55 lintang selatan,106.71 bujur timur, 174 km Tenggara Kabupaten Sukabumi, Jabar. 

  • Gempa Terasa di Bogor, Pusatnya di Sukabumi

    Gempa Terasa di Bogor, Pusatnya di Sukabumi

    Jakarta

    Gempa berkekuatan M 4 terasa di wilayah Bogor. Sumber gempa berada di Sukabumi, Jawa Barat.

    Dikutip dari akun X Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Jumat (20/9/2025) pukul 23.47 WIB.

    Lokasi gempa ada di 25 kilometer Timur Laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer

    (mea/dhn)

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 3 Kali, Lontarkan Abu hingga 3.000 Meter
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 September 2025

    Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 3 Kali, Lontarkan Abu hingga 3.000 Meter Regional 20 September 2025

    Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 3 Kali, Lontarkan Abu hingga 3.000 Meter
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com –
    Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus tiga kali disertai lontaran abu vulkanik mencapai ribuan meter pada Sabtu (20/9/2025).
    Erupsi tersebut terdeteksi selama periode pengamatan pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita.
    “Teramati 6 kali letusan dengan tinggi 1500-3000 meter dan warna asap kelabu,” ujar Herman Yosef Mboro, Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Sabtu.
    Selama periode ini juga terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo 2.9-22 mm, dominan 14.8 mm.
    Secara visual, area puncak gunung itu terlihat jelas hingga kabut 0-II.
    Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1500-3000 meter di atas puncak kawah.
    Endapan lava ke arah timur laut meluncur sejauh 4.340 meter dari pusat erupsi, sedangkan ke arah barat dan barat laut sejauh 3.800 meter.
    Herman menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV awas. “Masyarakat yang terdampak hujan abu diimbau memakai masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Diguncang Gempa Dangkal M6,5, Lebih 80 Kali Gempa Hantam Nabire

    Usai Diguncang Gempa Dangkal M6,5, Lebih 80 Kali Gempa Hantam Nabire

    Jakarta, CNBC Indonesia – Total 88 kali kejadian gempa melanda wilayah Nabire, Papua Tengah sejak pukul 01:19:50 WIB hari Jumat (19/9/2025). Demikian data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil pemutakhiran hari Sabtu (20/9/2025) pukul 15:31 WIT.

    Seperti diketahui, gempa tektonik berkekuatan M6,5 mengguncang Nabire, Papua Tengah pada hari Jumat (19/9/2025) pukul 03.19:50 WIT.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah pada kedalaman 24 km.

    Sejak kejadian pertama itu, rentetan gempa susulan mengguncang wilayah Nabire.

    Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tersebut tidak menimbulkan adanya korban jiwa. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat mencatat adanya kerugian material berupa rumah rusak 2 unit, fasilitas umum 1 unit, fasilitas kesehatan 1 unit, kantor 5 unit, fasilitas ibadah 1 unit, gudang 1 unit. BPBD masih mendata tingkat kerusakan bangunan tersebut, sedangkan 1 jembatan amblas.

    Dari data distribusi gempa di Nabire yang dirilis Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (20/9/2025) menunjukkan, ada 4 kali kejadian gempa yang jadi sorotan karena dirasakan.

    Yaitu, gempa susulan pada pukul 03:50 WIT berkekuatan M4,0. Lalu Sabtu (20/9/2025) pukul 07:52:09 WIT berkekuatan M5,1, berlanjut ke pukul 12:06:51 WIT dengan kekuatan M3,9. Kemudian pada pukul 01:00:10 WIT kejadian gempa berkekuatan M3,5.

    Gempa M5,3 pada Sabtu pagi tersebut tercatat sebagai kejadian gempa terbesar setelah kejadian gempa pertama hari Jumat lalu.

    Penyebab Gempa Nabire 19 September 2025

    Menurut Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland,” jelas Daryono.

    Dalam catatan Daryono, setidaknya ada 3 kali kejadian gempa mematikan pernah melanda Nabire, Papua Tengah, yaitu:

    1. Gempa Nabire 5 Februari 2004 (Mw7,0) – 37 orang meninggal.
    2. Gempa Nabire 8 Februari 2004 (Mw6,7) – 2 orang meninggal dunia.
    3. Gempa Nabire 26 November 2004 (Mw7,1) – 32 orang meninggal.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Meletus Berkali-kali, Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Berstatus Awas

    Meletus Berkali-kali, Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Berstatus Awas

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 15 kali letusan (erupsi) terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, usai dinaikkan kembali statusnya dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) per tanggal 19 September 2025, pukul 21.00 WITA.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, data kegempaan dari 11-19 September 2025 yaitu, 6 kali gempa guguran, 40 kali gempa hembusan, 1 kali harmonik, 197 kali tremor non-harmonik, 31 kali gempa low frequency, 46 kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal dan 43 kali gempa tektonik jauh.

    “Pada tanggal 19 September 2025 terjadi peningkatan jumlah gempa low frequency yang diikuti dengan kejadian erupsi dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 500-1.000 meter. Kemudian pada pukul 21.58 WITA mulai terekam erupsi menerus,” ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Sabtu (20/9/2025).

    Wafid mengatakan pemantauan deformasi dengan tiltmeter selama satu minggu terakhir menunjukkan adanya pola inflasi atau pengembungan tubuh gunung secara perlahan. Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu erupsi.

     

  • Warning Gempa Besar Guncang Jepang, 300.000 Orang Tewas

    Warning Gempa Besar Guncang Jepang, 300.000 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China tiba-tiba memperingatkan warganya di Jepang. Mereka diminta untuk mengambil tindakan pencegahan dan terus waspada.

    Dalam laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan pemberitahuan itu Senin. Ini menyusul rilis pemerintah Jepang 31 Maret soal gempa di Palung Nankai yang bisa membuat 298.000 orang tewas.

    “Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” kata kedutaan dikutip Sabtu (20/9/2025).

    “Menurut laporan media Jepang, pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru untuk gempa besar Palung Nankai pada tanggal 31 Maret, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa seperti itu dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%,” catat kedutaan lagi.

    “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah yang luas yang membentang dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, berpotensi menyebabkan 298.000 kematian dan mengakibatkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun.”

    Selain mengingatkan warga negaranya, kedutaan China juga memberi tips untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri, memantau informasi terkait gempa bumi dengan saksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko. Warga China disarankan untuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat terlebih dahulu dan mengikuti instruksi evakuasi pemerintah setempat tanpa penundaan.

    Sementara itu mengutip Newsweek, belum ada komentar dari pemerintah Jepang soal ini. Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan.

    Namun lama itu mencatat gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir tercatat pada tahun 1946. Ada kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun, memang perkiraan pemerintah.

    Gempa dengan magnitudo 9,0 melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011, menjadi gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Gempa tersebut memicu tsunami dan menyebabkan kecelakaan nuklir, menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dilaporkan hilang secara resmi.

    Di sisi lain, menurut Badan Meteorologi Jepang, total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada Selasa waktu setempat. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang melanda lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

    Jepang merupakan bagian dari sabuk seismik “Cincin Api” di tepi luar Samudra Pasifik, yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang bergerak perlahan. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]