Topik: Gempa

  • Korban Tewas Akibat Gempa di Cebu Filipina Terus Bertambah

    Korban Tewas Akibat Gempa di Cebu Filipina Terus Bertambah

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dunia selama 24 jam terakhir.

    Edisi Rabu, 1 Oktober 2025 kami awali dengan perkembangan dari gempa bumi di Filipina.

    Provinsi Cebu digoncang gempa

    Setidaknya 69 orang tewas di bagian tengah provinsi Cebu, setelah bangunan dan dinding rumah runtuh akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter.

    Gempa juga menyebabkan banyak orang terluka dan terpaksa berlarian keluar rumah di larut malam, selain juga memutus aliran listrik.

    Pusat gempa berada sekitar 19 kilometer di timur laut Bogo, sebuah kota pesisir berpenduduk sekitar 90.000 jiwa, serta menewaskan 14 warga setempat, seperti dijelaskan petugas mitigasi bencana Rex Ygot.

    Gubernur Cebu Pamela Baricuatro mengatakan tingkat kerusakan dan korban luka di Bogo dan kota-kota sekitarnya di wilayah utara provinsi tersebut baru akan diketahui setelah matahari terbit.

    “Keadaannya bisa lebih buruk dari yang kita duga,” ujarnya dalam pesan video yang diunggah di Facebook.

    Perjanjian damai Gaza menunggu Hamas

    Presiden Donald Trump memberi Hamas waktu tiga hingga empat hari sejak kemarin untuk menerima rencana perdamaian Gaza yang sudah didukungnya.

    Presiden Trump memperingatkan akan ada “akhir yang sangat menyedihkan” jika Hamas menolak proposal yang menurutnya hampir mengakhiri konflik yang sudah berlangsung selama dua tahun ini.

    Para mediator Qatar dan Mesir menyampaikan 20 poin dalam rencana perdamaian kepada Hamas pada Senin malam, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Gedung Putih.

    Hamas tidak terlibat dalam negosiasi yang menghasilkan proposal yang menyerukan pelucutan senjata kelompok tersebut, sebuah tuntutan yang sebelumnya ditolak Hamas.

    Tiga meninggal akibat pesantren runtuh

    Upaya masih dilakukan untuk menyelamatkan 91 orang yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan setelah pesantren di Jawa Timur, runtuh.

    Setidaknya tiga orang tewas dan 102 orang dievakuasi dalam insiden Senin lalu di pesantren Al Khoziny di Sidoarjo ketika bangunan yang tidak stabil runtuh selama konstruksi.

    “Kejadian mendadak ini menyebabkan material bangunan jatuh menimpa puluhan siswa dan pekerja,” kata Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

    Rumah di Australia diperkirakan makin mahal

    Nilai rumah di Australia kembali naik pada bulan September, dan para pengamat memperingatkan akan ada lonjakan jumlah pembeli rumah pertama, yang memicu kenaikan harga di bulan-bulan mendatang.

    Mulai hari ini, Skema Jaminan Rumah yang digagas pemerintah federal dari Partai Buruh diberlakukan.

    Pembeli dapat membeli rumah dengan uang muka minimal lima persen, sehingga terhindar dari membayar asuransi pinjaman atau LMI, sementara pemerintah bertindak sebagai penjamin untuk sisa uang muka 20 persen.

    [CHART HERE]

    Nilai median nasional rumah di Australia sekarang adalah A$857.280, atau mencapai Rp9 miliar.

    Unjuk rasa Maroko berujung ricuh

    Unjuk rasa anak muda menuntut pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik di Maroko berujung kericuhan dengan pasukan keamanan, Selasa malam kemarin.

    Protes tersebut diorganisir secara daring oleh kelompok pemuda anonim yang menamakan diri “GenZ 212”, menggunakan platform termasuk TikTok, Instagram, dan aplikasi Discord.

    Di kota-kota Tiznit, Inzegane, dan Ait Amira, serta kota timur Oujda, ratusan pengunjuk rasa muda melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang berusaha membubarkan kerumunan.

    Di Ait Amira, para demonstran membalikkan dan merusak beberapa kendaraan aparat keamanan, yang rekamannya beredar di media.

  • Sejarah Gempa Besar di Sumenep, Pernah Tewaskan 3 Orang – Page 3

    Sejarah Gempa Besar di Sumenep, Pernah Tewaskan 3 Orang – Page 3

    Menurut dia, sejarah mencatat setidaknya tujuh kali gempa merusak pernah terjadi di Sumenep. Antara lain gempa tahun 1863, gempa Sumenep-Sapudi tahun 1891, serta gempa tahun 1904. Dalam catatan modern, gempa 6,4 magnitudo pada 11 Oktober 2018 menewaskan tiga orang, melukai 34 lainnya, dan merusak 210 rumah.

    Selain itu, gempa magnitudo 4,9 pada 13 Juni 2018 merusak sejumlah rumah, gempa 5,0 magnitudo pada 2 Maret 2019 mengakibatkan enam rumah rusak dan satu orang luka-luka, serta gempa 4,9 magnitudo pada 2 April 2019 menyebabkan kerusakan 26 rumah di Pulau Raas.

    Sumenep juga memiliki tiga catatan sejarah tsunami. Pertama, tsunami Pulau Genteng Madura 7 Februari 1843. Kedua, tsunami Sumenep Madura 23 November 1889. Terakhir, tsunami Madura 29 Desember 1820.

    “Catatan ini menunjukkan bahwa wilayah Sumenep dan sekitarnya memang rawan gempa, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan memastikan bangunan tempat tinggal memenuhi standar tahan gempa,” ujarnya, dilansir dari Antara.

    Daryono mengimbau masyarakat di Jawa Timur dan sekitarnya tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, namun tidak perlu panik, serta hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD setempat.

     

  • Gempa Sumenep 6,5 SR Picu Kepanikan di Posko Pengungsian Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Gempa Sumenep 6,5 SR Picu Kepanikan di Posko Pengungsian Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Suasana panik sempat mewarnai posko pengungsian korban sekaligus dapur umum ambruknya gedung baru bertingkat di Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Selasa (30/9/2025) malam. Ratusan orang di dalam dan luar gedung berlarian keluar setelah merasakan guncangan gempa yang berpusat di wilayah Sumenep sekitar pukul 23.49 WIB.

    Sejumlah pengungsi, mulai anak-anak hingga orang dewasa, berteriak histeris lantaran khawatir bangunan darurat maupun fasilitas sekitar posko roboh akibat getaran gempa.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa bumi yang dirasakan di Sidoarjo berpusat di laut 50 km Tenggara Sumenep, Jawa Timur. Gempa terjadi pada pukul 23.49 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter (SR), berkategori sedang, dan tidak berpotensi tsunami.

    Kendati demikian, guncangan cukup kuat dirasakan hingga ke lokasi posko pengungsian. Jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sekda Provinsi Jatim Adhi Karyono, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Kepala Basarnas Surabaya Nanang Sigit, serta Bupati Sidoarjo dan sejumlah pejabat kabupaten lainnya yang sedang menggelar pertemuan di lantai dua gedung juga ikut keluar untuk mencari tempat aman.

    Gubernur, Kapolda, Basarnas, BPBD, dan relawan segera menenangkan massa agar situasi tidak semakin kacau. “Keluar semua, keluar semua,” ujar salah satu petugas BPBD.

    Kapolda Jatim Nanang Avianto bersama Gubernur Khofifah juga mencoba menenangkan para wali santri yang panik berlarian. “Sudah keluar semua saja, nggak usah panik,” ucap Kapolda Nanang sambil berjalan.

    Petugas SAR di lokasi pun sempat panik dan terpaksa berpindah tempat. Sejumlah orang terjatuh akibat desakan saat berusaha keluar gedung. “Jangan lari, jangan lari,” kata seorang petugas SAR mengingatkan massa. [isa/beq]

  • Gempa 6,5 Magnitudo Sumenep Picu Perubahan Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Evakuasi Kian Berisiko

    Gempa 6,5 Magnitudo Sumenep Picu Perubahan Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Evakuasi Kian Berisiko

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep, diduga membawa dampak pada penurunan tumpukan reruntuhan bangunan roboh di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto. Kondisi itu diketahui setelah petugas tim evakuasi yang menangani korban di lokasi bencana Al Khoziny melakukan pemantauan terbaru.

    “Tumpukan konstruksi beton atau bangunan yang ada, mengalami penurunan hingga beberapa sentimeter. Hal ini juga membuat tim bersikap kehati-hatian dalam melakukan evakuasi menuju titik sasaran atau korban yang terjepit di bawah reruntuhan,” ucapnya, Rabu (1/10/2025).

    Suharyanto menguraikan, sebelum gempa posisi bordes sekitar 15 cm dari lantai dengan kondisi korban masih bisa menggerakkan kepala. Namun setelah gempa semalam, posisi bordes turun signifikan kurang lebih 10 cm. Ia menggambarkan penurunan tersebut seperti diameter lingkaran anak usia remaja.

    “Ini kurang lebih sekitar 10 sampai 12 sehingga dengan ketinggian ini kami ingin memberikan gambaran bahwa complicated kesulitan kami ini adalah bagaimana mempertahankan nyawa target, tapi akses yang kita gunakan memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Maka kehati-hatian terus menjadi prioritas tim,” urainya.

    Masih kata Suharyanto, tim yang diterjunkan tidak kekurangan peralatan, namun kehati-hatian tetap dikedepankan untuk menyelamatkan satu nyawa yang sangat berharga.

    Dalam proses evakuasi, pihaknya juga menjelaskan kondisi terkini kepada wali santri yang menunggu di lokasi. “Tim juga meminta doa agar langkah tim bisa maksimal,” imbuhnya. [isa/ian]

  • Gempa M 6,9 Guncang Filipina, Korban Tewas Jadi 69 Orang

    Gempa M 6,9 Guncang Filipina, Korban Tewas Jadi 69 Orang

    Manila

    Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo (M) 6.9 yang mengguncang Provinsi Cebu, Filipina, kembali bertambah menjadi sedikitnya 69 orang. Pemerintah Filipina mengerahkan berbagai lembaga untuk mencari korban selamat dan memulihkan kembali aliran listrik serta pasokan air bersih.

    Seorang petugas informasi pada Kantor Pertahanan Sipil regional, Jane Abapo, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/10/2025), mengatakan bahwa jumlah korban tewas didasarkan pada data dari kantor bencana Provinsi Cebu sejauh ini mencapai 69 orang.

    Seorang pejabat lokal lainnya, yang tidak disebut namanya, menyebut lebih dari 150 orang mengalami luka-luka.

    Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir AFP, wakil administrator Kantor Pertahanan Sipil pemerintah Filipina, Rafaelito Alejandro, juga melaporkan penambahan jumlah korban tewas.

    “Kami menerima laporan bahwa hingga 60 orang dilaporkan tewas dalam gempa bumi ini,” sebutnya saat berbicara kepada wartawan di Manila.

    Gempa bumi dangkal yang melanda area Bogo pada Selasa (30/9) malam itu meruntuhkan bangunan-bangunan dan memicu kerusakan pada ruas jalanan setempat. Bogo merupakan sebuah kota berpenduduk 90.000 jiwa yang terletak di dekat ujung utara Pulau Cebu yang padat penduduk.

    Seorang pejabat pertahanan sipil Filipina lainnya, Raffy Alejandero, mengatakan kepada wartawan seperti dilansir Reuters bahwa rumah sakit di area Bogo telah “kewalahan” menerima pasien korban gempa.

    Presiden Ferdinand Marcos Jr menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang terkasih. Marcos Jr juga meyakinkan para korban selamat bahwa bantuan akan disalurkan dengan cepat. Dia mengatakan bahwa para sekretaris kabinet telah berada di lapangan untuk mengerahkan operasi bantuan.

    Meskipun Cebu dilanda kerusakan akibat gempa, Bandara Internasional Mactan-Cebu — merupakan bandara tersibuk kedua di Filipina — tetap beroperasi normal.

    Kota San Remigio yang juga terdampak parah gempa ditetapkan dalam status bencana untuk mempercepat upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan. Wakil Wali Kota San Remigio, Alfie Reynes, meminta bantuan makanan dan air bagi para pengungsi, serta alat berat untuk membantu petugas penyelamat.

    “Hujan deras dan listirk padam, jadi kami sangat membutuhkan bantuan, terutama di wilayah utara karena terjadi kelangkaan air setelah jalur pasokan rusak akibat gempa bumi,” tutur Reynes kepada radio lokal DZMM.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gempa Bumi M 6,5 Sumenep, Tiga Warga Terluka

    Gempa Bumi M 6,5 Sumenep, Tiga Warga Terluka

    Gempa Bumi M 6,5 Sumenep, Tiga Warga Terluka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) malam.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, gempa ini mengakibatkan tiga warga luka-luka.
    “Korban luka telah mendapat perawatan di Puskesmas Gayam, Sumenep,” kata Muhari, dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
    Muhari mengatakan, tim gabungan dari BPBD Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan dan penanganan darurat di lapangan.
    Data kaji sementara tercatat 30 unit rumah rusak, termasuk empat fasilitas ibadah yang terdampak dan satu fasilitas kesehatan.
    “Sementara itu, listrik sempat padam di Kecamatan Gayam akibat guncangan gempa dan kini dalam proses pemulihan,” ucap dia.
    Muhari mengatakan, gempa yang terjadi pada tengah malam itu membuat warga panik dan berhamburan keluar akibat guncangan yang cukup kuat.
    Hingga pukul 00.29 WIB, tercatat empat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 4,4.
    Upaya penanganan darurat dilakukan dengan monitoring pascagempa, pendataan kerusakan, serta penyampaian himbauan agar masyarakat tetap tenang dan waspada.
    “BNPB juga meminta warga untuk tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta memastikan keamanan bangunan sebelum kembali beraktivitas di dalam rumah,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Analisis BMKG soal Penyebab Gempa M 6,5 di Sumenep

    Analisis BMKG soal Penyebab Gempa M 6,5 di Sumenep

    Jakarta

    BMKG mengatakan gempa magnitudo (M) 6,5 yang terjadi di wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi berpusat di laut. Gempa ini disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).

    Daryono mengatakan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik. Dia mengatakan gempa ini berjenis dangkal.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km.

    Sedangkan di daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu. Lalu, di daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Daryono juga mengatakan hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4.4. Dia pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan rusak akibat gempa.

    (zap/ygs)

  • Korban Tewas Gempa di Filipina Jadi 26 Orang, 147 Terluka

    Korban Tewas Gempa di Filipina Jadi 26 Orang, 147 Terluka

    Jakarta

    Korban meninggal dunia akibat gempa di Filipina terus bertambah. Data terbaru dari pemerintah menyebutkan ada 26 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.

    “Korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang Filipina tengah telah meningkat menjadi 26 orang, sementara 147 lainnya luka-luka,” tulis keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Filipina, dilansir AFP, Rabu (1/10/2025).

    Gempa berkekuatan 6,9 skala richter ini mengguncang Pulau Cebu, Filipina, pada Selasa (30/9) malam. Sejauh ini tercatat ada 22 bangunan di Filipina rusak akibat guncangan gempa.

    Dilansir BBC, Uskup Agung Cebu, Pdt. Alberto S. Uly, telah memerintahkan penilaian structural untuk semua gereja dan pastoran di Filipina tengah. Dia juga meminta umat paroki di wilayah utara provinsi tidak menggunakan gereja mereka untuk misa sampai penilaian yang tepat telah dilakukan dan tempat tersebut dinyatakan aman untuk digunakan.

    “Kami terus berdoa kepada Bapa kami yang penuh kasih memohon ketenangan dan kekuatan di tengah cobaan ini,” kata Pdt. Uy dalam sebuah pernyataan.

    Pemerintah Provinsi Cebu telah meminta bantuan relawan medis di laman Facebook resminya untuk membantu pascagempa. Upaya pemulihan semalam terhambat oleh kegelapan dan gempa susulan.

    Upaya penyelamatan berlangsung sepanjang malam meskipun Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan wilayah tersebut diguncang oleh 379 gempa susulan. Sejumlah jalan desa juga mengalami kerusakan.

    Gempa tersebut sempat menyebabkan kabel listrik putus, mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh Cebu dan pulau-pulau di sekitarnya di wilayah tengah.

    (ygs/zap)

  • Afghanistan Tanpa Internet dan Telepon Gara-gara Taliban

    Afghanistan Tanpa Internet dan Telepon Gara-gara Taliban

    Jakarta

    Internet dan telepon di Afghanistan mati total. Hal itu terjadi setelah Taliban yang memimpin negara itu memutuskan jaringan fiber optik.

    Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), warga Afghanistan menghadapi hari tanpa layanan internet dan telepon seluler sejak Senin (29/9). Otoritas Taliban mulai memutus koneksi internet berkecepatan tinggi ke beberapa provinsi di wilayah Afghanistan sejak awal bulan ini untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai ‘kejahatan’.

    Pada Senin (29/9) malam, menurut pengawas internet NetBlocks, sinyal telepon seluler dan layanan internet di negara tersebut secara bertahap melemah. Konektivitasnya kurang dari satu persen dari tingkat normal.

    Ini merupakan pertama kalinya akses komunikasi diputus di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021. Taliban diketahui kembali memberlakukan versi hukum Islam yang ketat.

    “Kami buta tanpa telepon dan internet. Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman dilakukan dengan ponsel. Rasanya seperti liburan, semua orang ada di rumah. Pasar benar-benar lumpuh,” kata seorang pemilik toko di Kabul, Najibullah(42).

    Beberapa menit sebelum akses komunikasi terputus di Afghanistan, seorang pejabat pemerintah Taliban memperingatkan AFP bahwa jaringan fiber optik akan diputus. Pemutusan itu juga berdampak pada layanan telepon seluler.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa sebanyak ‘8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi’ akan dimatikan. Pemadaman akses komunikasi ini akan berlangsung ‘hingga pemberitahuan lebih lanjut’.

    “Tidak ada cara atau sistem lainnya untuk berkomunikasi sektor perbankan, bea cukai, semuanya di seluruh negeri akan terdampak,” kata pejabat pemerintah Taliban yang enggan disebut namanya tersebut.

    NetBlocks, yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, menyebut pemadaman akses komunikasi di Afghanistan terlihat konsisten dengan pemutusan layanan yang disengaja.

    “Karena pemadaman ini, saya benar-benar terputus dari keluarga saya di Kabul. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya benar-benar khawatir,” ucap seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun yang tinggal di Oman saat berbicara via pesan teks kepada AFP dan meminta namanya tidak disebutkan.

    Layanan telepon seringkali disalurkan melalui internet atau berbagi jalur fiber optik yang sama terutama di negara-negara dengan infrastruktur telekomunikasi terbatas. Selama beberapa pekan terakhir, koneksi internet di Afghanistan sangat lambat atau terputus-putus.

    Warga Afghanistan sendiri sedang menghadapi pembatasan ketat yang dilakukan Taliban. Pembatasan lebih ketat diterapkan terhadap wanita.

    Tonton juga video “Gempa Susulan Masih Terjadi, Warga Afghanistan Minta Bantuan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/rfs)

  • Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 19 Orang

    Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 19 Orang

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 6,9 mengguncang Filipina tengah meruntuhkan bangunan-bangunan dan menewaskan sedikitnya 19 orang di Pulau Cebu. Diprediksi jumlah korban jiwa dapat bertambah sementara di tengah tim penyelamat masih mencari korban selamat.

    Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), gempa dangkal tersebut terjadi pada pukul 21.50 waktu setempat, Selasa (30/9), di lepas pantai utara pulau itu dekat Bogo, sebuah kota berpenduduk 90.000 jiwa, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Sembilan orang dewasa dan 4 anak-anak tewas di Bogo, termasuk 3 orang yang rumahnya tertimbun tanah longsor, kata tim penyelamat setempat. Lima kematian lainnya dikonfirmasi oleh polisi setempat di kotamadya terdekat, San Remigio, bersama dengan satu orang di Tabuelan.

    Empat jenazah dievakuasi dari sebuah pusat olahraga di San Remigio, termasuk tiga anggota penjaga pantai yang sedang bermain di turnamen bola basket lokal ketika atapnya runtuh, kata tim penyelamat setempat. Seorang anak tertimpa puing-puing di area lain di San Remigio, tambah mereka.

    Pemerintah Provinsi Cebu telah meminta bantuan relawan medis di laman Facebook resminya untuk membantu pascagempa. Upaya pemulihan semalam terhambat oleh kegelapan dan gempa susulan.

    “Mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan,” kata pejabat penyelamat provinsi Wilson Ramos, merujuk pada upaya penyelamatan yang sedang berlangsung di San Remigio dan Bogo. Ia mengatakan tidak tahu berapa banyak orang yang hilang.

    Upaya penyelamatan berlangsung sepanjang malam meskipun Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan wilayah tersebut diguncang oleh 379 gempa susulan. Sejumlah jalan desa juga mengalami kerusakan.

    Gempa tersebut menyebabkan kabel listrik putus, mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh Cebu dan pulau-pulau di sekitarnya di wilayah tengah, meskipun listrik telah pulih tak lama setelah tengah malam di Cebu dan empat pulau utama lainnya di wilayah tengah, menurut National Grid Corp. Filipina dalam sebuah imbauan terbaru.

    Petugas pemadam kebakaran Cebu, Joey Leeguid, mengatakan dari kota San Fernando: “Kami merasakan guncangan di pos kami, sangat kuat. Kami melihat loker kami bergerak dari kiri ke kanan, kami merasa sedikit pusing untuk sementara waktu, tetapi sekarang kami semua baik-baik saja.”

    Tonton juga video “Kondisi Kerusakan Sejumlah Bangunan di Sumenep Usai Gempa M 6,5” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/zap)