Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT
Tim Redaksi
SITUBONDO, KOMPAS.com –
Ratusan warga di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai akibat dampak kerusakan rumah yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di Perairan Selat Bali.
Bantuan disalurkan melalui anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari APBD Pemerintah Kabupaten Situbondo, serta dukungan dari berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta dan BUMN.
PT Donggi Senoro LNG menyalurkan ratusan paket kebutuhan pokok dan bantuan uang tunai sebesar Rp 40 juta.
BRI Situbondo memberikan 100 paket sembako dan 100 paket bantuan uang tunai kepada warga terdampak.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli terhadap warga korban gempa.
Ia juga memastikan bahwa seluruh rumah yang rusak akan mendapatkan perbaikan melalui dana BTT daerah.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak karena telah peduli kepada masyarakat Situbondo. Kami juga memastikan semua rumah korban bencana ditanggung dari anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) daerah,” ujar Rio, Minggu (5/10/2025).
Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar, menyampaikan apresiasi terhadap bantuan yang diterima warganya. Selain memperbaiki rumah, bantuan juga membantu warga memenuhi kebutuhan harian.
“Kami sangat berterima kasih, paket bantuan ini membantu warga yang sekarang berusaha untuk membenahi rumahnya yang rusak,” kata Suharto.
Pimpinan BRI Situbondo, Nanang Sumbara, menyatakan keprihatinannya atas bencana gempa yang menimpa Kecamatan Banyuputih. Ia berharap bantuan dari pihaknya dapat meringankan beban masyarakat.
“Kami berharap bantuan ini dapat memberi kelegaan bagi warga yang terdampak gempa, kami akan berkomitmen untuk mendampingi masyarakat saat sulit,” ucap Nanang.
Menurut data dari BPBD Situbondo, total rumah warga yang terdampak mencapai 145 unit, tersebar di empat desa berikut:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Gempa
-
/data/photo/2025/10/05/68e1f5df7d1fe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT Regional 5 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/05/68e1cdc33b0c6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali pada Minggu, Tinggi Kolom Abu 2,5 Kilometer Regional 5 Oktober 2025
Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali pada Minggu, Tinggi Kolom Abu 2,5 Kilometer
Tim Redaksi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com –
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus dua kali selama periode pengamatan, Minggu (5/7/2025) pukul 00.00 Wita-06.00 Wita.
Letusan tersebut memiliki amplitudo 7,4-14,8 mm, dan durasi sekitar 101-196 detik.
“Teramati 2 kali letusan dengan tinggi 600-2.500 meter dan warna asap kelabu,” ujar Emanuel Rofinus Bere, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Warga yang terdampak hujan abu diimbau mengenakan masker atau alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik.
Pada periode yang sama, PGA Lewotobi Laki-laki mencatat adanya gempa embusan satu kali, dua kali non-harmonik, dan satu kali tektonik jauh.
Sementara itu, secara visual area puncak gunung itu tampak jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Rofinus menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level III siaga.
Masyarakat di sekitar dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

435 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Sumenep
Sumenep (beritajatim.com) – Sebanyak 435 bangunan mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumenep, Madura. Bangunan yang mengalami kerusakan tersebut terdiri dari rumah, masjid, musholla, Puskesmas, dan sekolah. Data tersebut merupakan hasil pembaruan hingga Sabtu (4/10/2025).
“Data kerusakan bangunan akibat gempa tersebut merupakan hasil verifikasi lapangan atau pendataan Tim Reaksi Cepat (TRC), berkoordinasi dengan para camat di wilayah terdampak,” kata Kepala BPBD Sumenep Ahmad Laily Maulidi.
Dari 435 bangunan yang rusak tersebut, tercatat tingkat kerusakan rumah warga sebanyak 139 unit rusak ringan, 150 unit rusak sedang, 100 unit rusak berat dan 10 unit rusak sangat berat.
Selain rumah warga, masjid dan musholla juga ikut rusak terdampak gempa. Rincian tingkat kerusakannya adalah 13 rusak ringan, 9 rusak sedang dan 4 rusak berat.
Kemudian juga sejumlah gedung sekolah juga mengalami kerusakan dengan rincian tingkat kerusakan sebagai berikut. Rusak ringan 4 sekolah, rusak sedang 2, dan rusak berat 2. Sedangkan untuk fasilitas umum, berupa Puskesmas dan Polindes dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
“Data ini sifatnya masih sementara ya. Karena tim kami di lapangan terus ‘up dating’ data di berbagai lokasi terdampak gempa,” terang Laily.
Ia menambahkan, pihaknya bersama berbagai unsur terkait juga mengintensifkan pemantauan di wilayah terdampak untuk memastikan seluruh data kerusakan telah terverifikasi.
“Kami juga melakukan asesmen untuk menentukan langkah selanjutnya untuk menentukan bantuan selanjutnya berupa bantuan stimulan rehab rumah korban,” ungkapnya.
Sampai saat ini tim gabungan Pemkab Sumenep masih melakukan pendistribusian logistik kepada korban gempa Sapudi. Selain dari Pemkab, bantuan juga datang dari Kementerian Sosial, serta dari pihak swasta.
Gempa bumi magnitudo 6,5 terjadi di Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB. Berdasarkan rilis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7.25 lintang selatan,114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep di kedalaman 11 kilometer.
Jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami. [tem/suf]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370609/original/066357600_1759562401-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Orang Tua Santri Ponpes Al Khoziny, 2 Anaknya Lolos dari Maut
Liputan6.com, Sidoarjo – Tragedi ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang memakan banyak korban jiwa, meninggalkan luka dan duka yang mendalam di hati para orang tua santri. Termasuk Ahmad Zabidi, warga Surabaya yang dua anaknya juga menjadi santri ponpes tersebut. Namun Zabidi masih beruntung dibandingkan orang tua santri yang lain, dua anaknya tersebut selamat dari tragedi.
Ahmad Zabidi menceritakan, saat peristiwa bangunan musala ambruk, anaknya yang bernama Zidan, sedang salat di musala lama, sempat berlari ketika tertimpa reruntuhan dan mengira gempa, sampai dirinya terjebak bangunan yang sudah runtuh.
“Anak saya yang Zidan itu tidak bisa keluar, lalu dibuatkan lubang untuk jalan keluar oleh beberapa santri lainnya. Zidan pun selamat,” ujar Zabidi, Sabtu (4/10/2025).
Namun sebelum itu, Zidan juga sempat membantu santri-santri lainnya yang terjebak bangunan runtuh untuk keluar.
Tetapi, ketika baru bisa membatu lima santri, Zidan sempat menyampaikan permintaan maaf kepada santri-santri lainnya yang terkena reruntuhan bangunan, bahwa ia tidak bisa menolong lagi, karena harus pergi lantaran khawatir ada bangunan yang roboh lagi.
“Jadi anak saya minta maaf ke teman-temannya. Dia bilang, Sepurane Yo, Rek. Aku wes ga isoh nolong (maaf ya, aku tidak bisa menolong lagi,” kata Zabidi menirukan anaknya.
Sementara berbeda lagi dengan anak Zabidi yang bernama Muhammad Ubaid Hamdani yang berusia 18 tahun.
Sebelum tragedi tersebut, kata Zabidi, Ubaid sempat ikut membantu proses pengecoran musala yang ambruk itu.
Karena mendengar adzan, Ubaid turun dari lantai 3 dan istirahat. Dan saat istirahat itulah bangunan mendadak ambruk dan dia pun lolos dari maut.
Terkait anaknya yang ikut mengcor, Ahmad Zabidi pun tak mempermasalahkan. Baginya itu dianggap sebagai ladang pahala dan berkah, mengingat Ahmad Zabidi saat kecil, juga pernah mondok dan ikut kerja bakti membangun gedung pondok.
“Nggak masalah, itu ladang pahala. Toh, yang ikut membantu ngecor itu nggak semua. Kalau masih kecil-kecil ya nggak boleh,” tutup Zabidi.
-

Petaka Kembali Hantam Filipina, Kini 8.000 Orang Dievakuasi Efek Matmo
Sebelumnya, Filipina dihantam gempa berkekuatan 6,9 SR, tepatnya di Cebu pada hari Selasa malam(30/9/2025) lalu, menewaskan sedikitnya 72 orang dan melukai lebih dari 550 lainnya. Lebih dari 5.000 rumah hancur, memaksa warga bermalam di ruang terbuka karena masih takut dengan gempa susulan. Pemerintah berencana mendirikan sekitar 1.000 tenda dengan dukungan Palang Merah untuk menampung para korban. (REUTERS/Noel Celis)
-

Usai Robohnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Muhammadiyah Jatim Bakal Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan
Surabaya (beritajatim.com) – Peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian serius bagi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim).
Menyikapi musibah yang menelan korban jiwa tersebut, PWM Jatim akan segera menginventarisasi dan mengaudit kelayakan seluruh bangunan pendidikan dan pesantren di bawah naungannya di Jatim.
Ketua PWM Jatim, Sukadiono menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah di Sidoarjo. Sebagai langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang, PWM Jatim mengambil inisiatif untuk melakukan pendataan menyeluruh.
“Pertama, kita ingin inventarisasi berapa jumlah pondok dan sekolah Muhammadiyah. Selanjutnya, akan ada investigasi terkait kelayakan bangunan, apakah sudah sesuai standar dan layak untuk dihuni,” jelas Suko di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (4/10/2025).
Untuk memastikan kajian kelayakan berjalan profesional, PWM Jatim akan melibatkan tim ahli dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang memiliki program studi Arsitektur dan Teknik Sipil. Tim ahli ini akan berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen dan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah.
Menurut Suko, perencanaan bangunan pendidikan harus memperhitungkan banyak aspek, terutama karena Jatim termasuk daerah rawan gempa. “Karena itu, perlu perhitungan matang dari para ahli, mulai dari kekuatan fondasi hingga struktur bangunannya,” imbuhnya.
PWM Jatim mencatat terdapat delapan PTM di wilayahnya yang memiliki prodi terkait. Dosen-dosen dari kampus tersebut akan dikerahkan untuk memverifikasi dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Langkah tegas ini diambil sebagai upaya penting untuk mencegah terulangnya musibah seperti yang dialami Pondok Pesantren Al-Khoziny. [ipl/ian]
-

Tim Gabungan Serahkan Bantuan kepada Korban Gempa Pulau Sepudi Sumenep
Sumenep (beritajatim.com) – Pemkab Sumenep bersama TNI, Polri, staf Kemensos, dan Baznas Sumenep turun langsung ke wilayah terdampak gempa di Kecamatan Gayam dan Nonggunong, Pulau Sepudi.
Tim gabungan tersebut melihat lokasi terdampak gempa, sekaligus berbincang bersama para korban gempa. Dalam kesempatan itu, tim juga menyerahkan bantuan pada warga terdampak gempa.
“Kami bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah penanganan pasca gempa. Kami juga berkoordinasi dengan TNI – Polri untuk penanganan korban gempa,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Sumenep, Abdul Madjid, Kamis (02/10/2025).
Penyaluran bantuan kepada korban gempa di Pulai Sepudi Sumenep oleh tim gabungan. [Temmy/Beritajatim.com]Bantuan yang disalurkan tersebut dari Kementerian Sosial RI berupa 100 paket family kit, 100 unit sandang dewasa, 100 lembar selimut, 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk siap saji, 100 tenda gulung, 100 paket kids ware, 100 lembar kasur, dan 100 paket makanan anak. Selain itu, juga diserahkan bantuan dari Baznas Sumenep untuk para korban gempa.
“Kami tadi mengunjungi lokasi gempa di Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Gayam. Bantuan yang diserahkan pada warga, langsung di drop di kantor kecamatan. Kami juga sempat langsung menyerahkan bantuan pada sejumlah korban gempa,” terang Majid.
Wilayah yang paling banyak terdampak gempa adalah Kecamatan Gayam Pulau Sepudi. Bangunan yang rusak tercatat sebanyak 297, terdiri dari rumah 279, masjid 10, mushalla 3, sekolah 2 (SDN dan MTs), Puskesmas 1, Polindes 1, dan Toko 1.
Sedangkan di Kecamatan Nonggunong Pulau Sepudi, tercatat ada 18 bangunan yang rusak. Kemudian di Kecamatan Talango Pulau Poteran tercatat ada 1 rumah di Desa Gapurana yang rusak akibat gempa. (tem/ian)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370331/original/086156100_1759540113-gempa_sumenep.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
