Topik: Gempa

  • Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.

    Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas. “Artinya, kita bisa saja melewatkan ancaman besar yang pernah terjadi di masa lalu, sebagaimana kita lihat pada kasus tsunami raksasa Aceh 2004,” kata Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (12/10/2025).

    Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung. Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna.

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Panas! Filipina Tuduh China Sengaja Tabrak Kapal Miliknya

    Panas! Filipina Tuduh China Sengaja Tabrak Kapal Miliknya

    Manila

    Penjaga pantai Manila menuduh kapal milik China sengaja menabrak kapal pemerintah Filipina yang berlabuh di dekat sebuah pulau di Laut China Selatan. Peristiwa itu disebut memicu kerusakan di kapal milik Filipina.

    Dilansir AFP, Minggu (12/10/2025), konfrontasi antara kapal Filipina dan China sering terjadi di Laut China Selatan yang hampir seluruhnya diklaim Beijing. Filipina mengatakan kapal penjaga pantai China ‘menembakkan meriam airnya’ ke BRP Datu Pagbuaya yang merupakan kapal milik biro perikanan Manila pada pukul 09.15 waktu setempat.

    “Hanya 3 menit kemudian kapal (China) yang sama sengaja menabrak buritan kapal Filipina, menyebabkan kerusakan struktural ringan tetapi tidak ada cedera pada awaknya,” ujar otoritas Filipina.

    Penjaga pantai Manila mengatakan insiden itu terjadi di dekat Pulau Thitu, bagian dari Kepulauan Spratly, yang menjadi salah satu titik sengketa selama bertahun-tahun. Foto dan video yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina menunjukkan kapal Penjaga Pantai China, dengan meriam airnya yang aktif, membayangi kapal Filipina.

    “Terlepas dari taktik intimidasi dan tindakan agresif ini kami tidak akan terintimidasi atau diusir,” kata Penjaga Pantai Filipina.

    Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP. Bulan lalu, pemerintah Filipina mengatakan satu orang terluka ketika serangan meriam air oleh kapal Penjaga Pantai China memecahkan jendela di anjungan kapal biro perikanan lainnya, BRP Datu Gumbay Piang, di dekat Beting Scarborough yang dikuasai Beijing.

    Filipina juga telah menyatakan penolakan terhadap rencana China untuk membangun ‘cagar alam’ di Beting Scarborough yang disengketakan. Penasihat Keamanan Nasional Manila, Eduardo Ano, menyebutnya sebagai dalih untuk ‘kemungkinan menduduki’ situs tersebut.

    Laut China Selatan merupakan jalur perairan yang sibuk. Jalur itu dilalui oleh lebih dari 60 persen perdagangan maritim global.

    Tonton juga video “Momen Evakuasi Warga Seusai Gempa M 7,4 Guncang Filipina” di sini:

    (haf/haf)

  • Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,3 Guncang Pulau Bawean Gresik dan Sekitarnya

    Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,3 Guncang Pulau Bawean Gresik dan Sekitarnya

    Gresik (beritajatim.com)– Gempa bumi dengan berkuatan magnitudo 4,3 kembali mengguncang Pulau Bawean Gresik dan sekitarnya pada Minggu (12/10) pukul 12.58 wib di wilayah timur Laut Tuban. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pusat gempa berada di 5,74 lintang selatan dan 112 bujur timur, atau sekitar 140 kilometer arah timur Laut Tuban di kedalaman 10 kilometer.

    Data BMKG menyebutkan gempa ini tergolong dangkal, akibat dipicu aktivitas tektonik dasar laut, dan tidak berpotensi tsunami.

    Getaran gempa ini terasa di beberapa daerah. Diantaranya Gresik, Tuban dan Pulau Bawean. Sejumlah warga mengaku sempat merasakan ada getaran. Namun, tidak berlangsung lama.

    “Ada goyangan beberapa detik, warga sempat kaget, ujar Syafei warga asal Sangkapura Pulau Bawean.

    Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX.Driatmicko Herlambang membenarkan ada gempa berkekuatan 4,3 magnitudo yang melanda Pulau Bawean.

    “Barusan kami menerima laporan dari BMKG, pusat gempa berlokasi di 5,74 lintang selatan, dan 112,54 bujur timur. Tepatnya 140 kilometer timur Laut Tuban,” ujarnya.

    Terkait dengan kejadian itu lanjut dia, BPBD Gresik langsung melakukan monitoring terhadap kejadian gempa yang melanda Pulau Bawean dan sekitarnya.

    “Berdasarkan laporan di lapangan belum ditemukan kerusakan rumah warga. Sampai saat ini kami terus memonitor kondisi disana pasca ada gempa,” pungkas Micko. [dny/aje]

  • Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,3 Guncang Pulau Bawean Gresik dan Sekitarnya

    Lagi, Gempa 4.3 M Terjadi di Timur Laut Tuban: Masyarakat Tidak Merasakan

    Tuban (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Meteorologi Tuban kembali merilis info gempa di Timur Laut Tuban Jawa Timur dengan kekuatan 4.3 Magnitudo tidak dirasakan oleh masyarakat.

    Adapun info gempa tersebut pada 12 Oktober 2025 pukul 12.58 Wib dengan lok:5.74 LS:112.54 BT atau 140 Km TimurLaut Tuban-Jatim 10 Km BMKG PGR VII.

    Salah seorang warga asal Tuban, Dwi yang sedang berada di warung kopi tidak merasakan adanya getaran gempa tersebut.

    “Mungkin karena di perairan sana jadi gak kerasa mbak,” ujar Dwi. Minggu (12/10/2025).

    Meski begitu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban, Muchammad Nur belum memberikan laporan terkait gempa tersebut. Namun, dalam postingannya di instagram menanyakan kepada masyarakat perihal ada yang merasakan atau tidak. [dya/aje]

  • Suara Ledakan Gempa Langit Terdengar di Mana-mana, Pertanda Apa?

    Suara Ledakan Gempa Langit Terdengar di Mana-mana, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama dua abad terakhir, fenomena suara misterius terdengar di berbagai belahan dunia. Dentuman keras yang mengguncang jendela dan pintu itu kerap dikaitkan dengan aktivitas gempa bumi.

    Diketahui, dentuman pernah terjadi saat gempa New Madrid pada 1811-1812 dan insiden di dekat Danau Seneca, New York, pada Januari 2020. Namun, penelitian terbaru menunjukkan fenomena ini kemungkinan besar bukan disebabkan oleh aktivitas seismik.

    Tim ilmuwan dari University of North Carolina meneliti laporan suara-suara aneh tersebut menggunakan data seismo-akustik dari EarthScope Transportable Array (ESTA). Mereka membandingkan data dari berbagai wilayah Amerika Serikat pada 2020 dan 2023, serta mencocokkannya dengan laporan warga dan media lokal.

    Hasilnya mengejutkan: suara tersebut tidak berkaitan dengan gempa bumi.

    “Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer, bukan akibat aktivitas seismik,” ujar peneliti Eli Bird, dikutip dari IFL Science. “Asumsi kami, suara itu menyebar lewat atmosfer, bukan melalui tanah,” tambahnya.

    Peneliti kemudian memusatkan perhatian pada data infrasonik, yakni suara berfrekuensi sangat rendah yang tidak terdengar oleh manusia. Dari hasil analisis, terdeteksi sinyal berdurasi 1-10 detik yang berkorelasi dengan laporan dentuman misterius tersebut.

    Meski sudah dilakukan berbagai studi, asal pasti fenomena ini belum terpecahkan. Beberapa teori menyebutkan suara itu mungkin berasal dari ledakan pesawat supersonik atau bolide, yaitu meteorit yang terbakar di atmosfer bagian atas tanpa terlihat, namun menghasilkan suara ledakan yang dapat terdengar di permukaan bumi.

    Namun hingga kini, misteri “suara langit” itu masih menjadi teka-teki bagi para ilmuwan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Suara Ledakan Gempa Langit Terdengar di Mana-mana, Pertanda Apa?

    Suara Ledakan Gempa Langit Terdengar di Mana-mana, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama dua abad terakhir, fenomena suara misterius terdengar di berbagai belahan dunia. Dentuman keras yang mengguncang jendela dan pintu itu kerap dikaitkan dengan aktivitas gempa bumi.

    Diketahui, dentuman pernah terjadi saat gempa New Madrid pada 1811-1812 dan insiden di dekat Danau Seneca, New York, pada Januari 2020. Namun, penelitian terbaru menunjukkan fenomena ini kemungkinan besar bukan disebabkan oleh aktivitas seismik.

    Tim ilmuwan dari University of North Carolina meneliti laporan suara-suara aneh tersebut menggunakan data seismo-akustik dari EarthScope Transportable Array (ESTA). Mereka membandingkan data dari berbagai wilayah Amerika Serikat pada 2020 dan 2023, serta mencocokkannya dengan laporan warga dan media lokal.

    Hasilnya mengejutkan: suara tersebut tidak berkaitan dengan gempa bumi.

    “Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer, bukan akibat aktivitas seismik,” ujar peneliti Eli Bird, dikutip dari IFL Science. “Asumsi kami, suara itu menyebar lewat atmosfer, bukan melalui tanah,” tambahnya.

    Peneliti kemudian memusatkan perhatian pada data infrasonik, yakni suara berfrekuensi sangat rendah yang tidak terdengar oleh manusia. Dari hasil analisis, terdeteksi sinyal berdurasi 1-10 detik yang berkorelasi dengan laporan dentuman misterius tersebut.

    Meski sudah dilakukan berbagai studi, asal pasti fenomena ini belum terpecahkan. Beberapa teori menyebutkan suara itu mungkin berasal dari ledakan pesawat supersonik atau bolide, yaitu meteorit yang terbakar di atmosfer bagian atas tanpa terlihat, namun menghasilkan suara ledakan yang dapat terdengar di permukaan bumi.

    Namun hingga kini, misteri “suara langit” itu masih menjadi teka-teki bagi para ilmuwan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Cilacap Jawa Tengah

    Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Cilacap Jawa Tengah

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 3,7 di Cilacap Jawa Tengah hari ini.

    Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pada pada 11 Oktober 2025 pada pukul 12:49:14WIB.

    Adapun pusat gempa berlokasi di titik 8.47LS, 108.95BT (82 km BaratDaya CILACAP-JATENG).

    Menurut BMKG gempa itu berkedalaman 11 Km.

    Selain di Cilacap berikut deretan gempa hari ini

    Gempa Mag:4.4, 11-Oct-2025 12:25:15WIB, Lok:7.31LU, 127.20BT (372 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:2.1, 11-Oct-2025 11:42:51WIB, Lok:0.48LU, 122.09BT (15 km TimurLaut POHUWATO-GORONTALO), Kedlmn:100 Km

    Gempa Mag:4.3, 11-Oct-2025 10:32:22WIB, Lok:7.42LU, 127.31BT (386 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:31 Km

  • Megathrust Meledak, Banten-Lampung Digulung Tsunami 20 Meter

    Megathrust Meledak, Banten-Lampung Digulung Tsunami 20 Meter

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman gempa megathrust kini menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Sebagai negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust yang berpotensi memicu gempa besar.

    Dari sejumlah segmen tersebut, wilayah Selatan Jawa termasuk yang paling berisiko karena dampaknya bisa meluas hingga ke Selat Sunda.

    Selain itu, segmen Sumatera, dikenal sebagai Segmen Enggano, juga memiliki potensi serupa dengan jangkauan yang bisa memengaruhi area sekitar Selat Sunda.

    Khusus Selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda, segmen tersebut berdampak besar apabila melepaskan energi. Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa ini terus bertambah seiring waktu.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa beberapa saat lalu mengungkapkan makin lama energi yang terkumpul ini akan mencapai titik pelepasan energi melalui pergerakan mendadak yang memicu getaran atau guncangan yang sangat kuat atau gempa bumi. Jika dilepaskan sekaligus bisa menyebabkan gempa hingga M 8,7.

    Goncangan besar tersebut akan mengakibatkan perpindahan kolom air laut dan menyebabkan gelombang air laut menjadi sangat besar yang menjalar semua arah hingga mencapai daratan atau tsunami.

    Tsunami yang ditimbulkan cukup tinggi, diperkirakan bisa mencapai 20 meter dan bisa berdampak luas. Tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya seperti Banten dan Lampung, bahkan hingga ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten itu akan berdampak tapi dengan tinggi (tsunami) yang berbeda-beda,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Sabtu (11/10/2025).

    Rahma menghitung apabila Megathrust di segmen Selatan Jawa yaitu wilayah Pangandaran pecah, maka akan terjadi tsunami sekitar 20 meter. Gelombang tsunami kemudian akan menyebar hingga masuk wilayah Selat Sunda dimana di daerah tersebut ada kawasan pesisir Banten dan Lampung.

    “Kawasan pesisir Banten kira-kira tsunami 4 sampai 6 atau 8 meter,” sebutnya.

    “Lampung yang menghadap Selat Sunda akan kena semua,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk Jakarta, tsunami diprediksi akan menerjang wilayah pesisir utara dengan ketinggian 1 sampai 1,8 meter. Menurut perhitungannya, tsunami tersebut akan tiba di Jakarta 2,5 jam. Dia mengatakan hanya daerah pesisir utara Jakarta saja yang akan terkena tsunami 1,8 meter.

    “2,5 jam tsunami tiba. Kalau Jawa bagian selatan 40 menit sudah sampai, Lebak itu 18 menit. Oke, yang kena imbas itu pertama kali adalah wilayah Jakarta Utara ya,” sebutnya.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Dampak gempa Megathrust sangat besar hingga memberikan dampak lanjutan seperti kematian, cedera, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi hingga gangguan layanan dasar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Megathrust Meledak, Banten-Lampung Digulung Tsunami 20 Meter

    Megathrust Meledak, Banten-Lampung Digulung Tsunami 20 Meter

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman gempa megathrust kini menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Sebagai negara yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust yang berpotensi memicu gempa besar.

    Dari sejumlah segmen tersebut, wilayah Selatan Jawa termasuk yang paling berisiko karena dampaknya bisa meluas hingga ke Selat Sunda.

    Selain itu, segmen Sumatera, dikenal sebagai Segmen Enggano, juga memiliki potensi serupa dengan jangkauan yang bisa memengaruhi area sekitar Selat Sunda.

    Khusus Selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda, segmen tersebut berdampak besar apabila melepaskan energi. Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa ini terus bertambah seiring waktu.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa beberapa saat lalu mengungkapkan makin lama energi yang terkumpul ini akan mencapai titik pelepasan energi melalui pergerakan mendadak yang memicu getaran atau guncangan yang sangat kuat atau gempa bumi. Jika dilepaskan sekaligus bisa menyebabkan gempa hingga M 8,7.

    Goncangan besar tersebut akan mengakibatkan perpindahan kolom air laut dan menyebabkan gelombang air laut menjadi sangat besar yang menjalar semua arah hingga mencapai daratan atau tsunami.

    Tsunami yang ditimbulkan cukup tinggi, diperkirakan bisa mencapai 20 meter dan bisa berdampak luas. Tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya seperti Banten dan Lampung, bahkan hingga ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten itu akan berdampak tapi dengan tinggi (tsunami) yang berbeda-beda,” ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Sabtu (11/10/2025).

    Rahma menghitung apabila Megathrust di segmen Selatan Jawa yaitu wilayah Pangandaran pecah, maka akan terjadi tsunami sekitar 20 meter. Gelombang tsunami kemudian akan menyebar hingga masuk wilayah Selat Sunda dimana di daerah tersebut ada kawasan pesisir Banten dan Lampung.

    “Kawasan pesisir Banten kira-kira tsunami 4 sampai 6 atau 8 meter,” sebutnya.

    “Lampung yang menghadap Selat Sunda akan kena semua,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk Jakarta, tsunami diprediksi akan menerjang wilayah pesisir utara dengan ketinggian 1 sampai 1,8 meter. Menurut perhitungannya, tsunami tersebut akan tiba di Jakarta 2,5 jam. Dia mengatakan hanya daerah pesisir utara Jakarta saja yang akan terkena tsunami 1,8 meter.

    “2,5 jam tsunami tiba. Kalau Jawa bagian selatan 40 menit sudah sampai, Lebak itu 18 menit. Oke, yang kena imbas itu pertama kali adalah wilayah Jakarta Utara ya,” sebutnya.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Dampak gempa Megathrust sangat besar hingga memberikan dampak lanjutan seperti kematian, cedera, kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, dampak sosial ekonomi hingga gangguan layanan dasar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rentetan Gempa di Gunung Talang Sumbar, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Tak Bermalam Dekat Kawah

    Rentetan Gempa di Gunung Talang Sumbar, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Tak Bermalam Dekat Kawah

    Dalam persiapan menghadapi letusan gunung berapi masyarakat harus mengenali daerah setempat untuk menentukan tempat aman guna keperluan mengungsi. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi awal saat gunung api baru erupsi dan sambil menunggu bantuan dari dinas terkait.

    Selain mempersiapkan tempat mengungsi, hal lain yang perlu dipersiapkan yakni membuat perencanaan penanganan bencana erupsi gunung api dan mempersiapkan kebutuhan dasar seperti, makanan, minuman, serta obat obatan.

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dikutip Klikdokter, sebelum gunung benar-benar erupsi, tiap anggota keluarga wajib memiliki dan menyiapkan dengan baik beberapa hal berikut ini:

    – Senter dan baterai cadangan

    – Kotak P3K beserta isinya

    – Makanan dan air darurat

    – Pembuka kaleng dan botol

    – Obat-obatan penting

    – Sepatu yang kuat

    – Masker dalam jumlah yang cukup

    – Kacamata

    – Radio bertenaga baterai

    – Respirator N-95, pemurni udara ini bisa dibeli di toko-toko perkakas rumah.

    Jika petugas mengarahkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, lakukan hal-hal berikut:

    -Ikuti instruksi pihak berwenang dalam proses evakuasi

    -Bawa peralatan yang sudah diberitahu di atas

    -Matikan aliran listrik dan air sebelum meninggalkan rumah

    -Dengarkan radio atau televisi untuk info terkini

    -Isi penuh bensin kendaraan

    -Dengarkan sirine atau sinyal bencana

    -Letakkan kendaraan dan hewan peliharaan di tempat aman sesuai arahan petugas

    Sebaliknya, bila petugas mengarahkan untuk berlindung di dalam rumah, lakukanlah hal berikut ini:

    -Pantau radio, media sosial, dan televisi untuk info bencana terkini

    -Tutup serta kunci semua jendela dan pintu

    -Atur persediaan darurat dengan baik

    -Pastikan ada tempat tanpa jendela yang bisa dijadikan tempat berlindung utama

    -Pastikan memiliki nomor darurat yang bisa dihubungi