Topik: Gempa

  • Apa yang Terjadi Jika Inti Bumi Jadi Dingin?

    Apa yang Terjadi Jika Inti Bumi Jadi Dingin?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Inti Bumi diketahui memiliki suhu sangat panas hingga ribuan derajat Celcius. Suhu ini disebabkan panas dari saat planet terbentuk serta panas dari peluruhan unsur radioaktif di inti Bumi. Bagaimana jika inti ini mendingin?

    Bumi terbentuk melalui proses yang disebut akresi. Setelah penciptaan tata surya kita, meteorit secara gravitasi menarik satu sama lain dan membentuk objek yang lebih besar, yang menarik massa yang lebih besar, hingga planet kita mencapai ukurannya saat ini.

    Dilansir dari Earth Observatory, proses ini mengumpulkan banyak panas dikarenakan ketika dua benda bertabrakan menghasilkan panas.

    Itulah sebabnya tangan kita akan menjadi panas ketika kita bertepuk terlalu lama, atau paku menjadi sangat panas ketika kita memukulnya untuk waktu yang lama.

    Panas yang dihasilkan dari proses akresi tersebut belum hilang sepenuhnya dan mewakili sekitar 10 persen dari total panas di dalam Bumi.

    Sementara itu, sumber utama panas di inti Bumi adalah peluruhan unsur radioaktif.

    Peluruhan radioaktif adalah proses alami di mana elemen tidak stabil seperti 238U (Uranium) atau 40K (Kalium) berubah menjadi stabil seiring waktu dan menghasilkan apa yang disebut produk anak. Produk anak ini terdiri 206P (Timbal) untuk Uranium dan 40Ar (Argon) untuk Kalium.

    Proses peluruhan radioaktif menghasilkan panas yang mewakili sekitar 90 persen dari total panas di dalam Bumi.

    Bumi sendiri terdiri dari 6 lapisan, mulai dari inti Bumi yang memiliki kedalaman 6370 kilometer di bawah tanah, lapisan inti luar (5150 kilometer), mesosfer (2900 kilometer), astenosfer (700 kilometer), litosfer (100 kilometer), serta kerak Bumi yang sebagian berada di dasar laut dan sebagian lainnya menjadi daratan.

    Inti Bumi sendiri memiliki suhu yang sangat tinggi mulai dari 5.000 hingga 7.000 derajat Celcius, seperti dikutip Science ABC.

    Meski memiliki suhu yang sangat tinggi seperti itu, inti bagian dalam Bumi memiliki struktur benar-benar padat dengan ketebalan sekitar 1.200 kilometer.

    Inti Bumi merupakan pilar kehidupan di Bumi karena berkaitan dengan banyak fenomena alam.

    Inti luar Bumi memiliki struktur cair dan terus mengalir. Arus konveksi dihasilkan karena gerakan ini, yang merupakan penyebab di balik medan magnet Bumi.

    Medan magnet tersebut berfungsi melindungi Bumi dari semburan Matahari dan mempertahankan atmosfer layak huni Bumi. Sementara inti luar menghasilkan medan magnet, inti Bumi bagian dalam membantu menstabilkan medan magnet ini.

    Medan magnet Bumi

    Jika inti Bumi kehilangan suhunya yang sangat panas, maka medan magnet Bumi akan menghilang.

    Kemudian jika medan magnet Bumi menghilang, maka kompas tak akan lagi menunjuk ke utara, burung akan kehilangan arah ketika migrasi, dan Bumi akan kehilangan atmosfernya.

    Hal-hal tersebut akan membuat manusia dan makhluk hidup lain yang ada di Bumi kesulitan untuk hidup.

    Ketika inti Bumi mendingin sepenuhnya, pergerakan di dalam mantel Bumi juga akan berhenti. Kemudian, lempeng-lempeng di permukaan tidak lagi bergerak dan akan lebih sedikit terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.

    Berkurangnya intensitas gempa dan letusan gunung berapi mungkin tampak bagus untuk sebagian orang, terutama mereka yang tinggal di tempat seperti Tokyo. Namun letusan gunung berapi juga menghasilkan tanah yang subur untuk pertanian, dan gas yang membentuk udara yang kita hirup, seperti dikutip The Conversation.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Getaran Terasa Kencang di Sukabumi

    Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Getaran Terasa Kencang di Sukabumi

    PIKIRAN RAKYAT – Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Banten pada Sabtu 15 Maret 2025 pukul 6.55 WIB. Gempa bumi tersebut berpusat di laut, tepatnya 7.15 LS dan 106.11 BT. Tepatnya, 29 km barat daya Bayah, dengan kedalaman 17 km.

    Getaran gempa magnitudo 5,2 itu dirasakan dalam skala III MMI di beberapa daerah, yakni:

    Palabuhan Ratu Cicurug, Kabandungan Cidolog Sukaraja Simpenan Bogor Cianjur Serang

    “Tidak berpotensi tsunami,” ucap BMKG.

    Kedalaman 17 km artinya gempa bermula 17 km di bawah permukaan Bumi, termasuk gempa dangkal (

    Lokasi 29 km barat daya Bayah, Banten, yang lepas pantai, kemungkinan mengurangi dampak langsung di darat. Namun, kedalaman ini tetap bisa memicu getaran signifikan di pesisir.

    Getaran Sangat Kencang di Sukabumi

    Masyarakat pun melaporkan kondisi di daerahnya yang turut merasakan gempa bumi tersebut. Bahkan, warga Sukabumi mengaku merasakan getaran gempa yang sangat kencang.

    “Tangerang Kerasa banget,” ucap akun @cappryc****.

    “Kerasa sampai Sukabumi lumayan gedee,” ujar akun @Flamingg*****.

    “Sukabumi kerasa bangettt,” kata akun @enoon***.

    “Bogor kerasa banget kalo lagi diem. Meskipun tipis kerasanya,” tutur akun @haciic***.

    “sampai Cianjur kerasa anjay,” ucap akun @llovsli****.

    “Depok kerasa banget, Ya Allah. lagi di lantai 7,” ujar akun @Deliciv***.

    “Kenceng banget di Sukabumi kerasanya,” kata akun @rdnur***.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News