Topik: Gempa

  • Gempa Tuban Berkekuatan 6,0 M Bikin Warga Panik

    Gempa Tuban Berkekuatan 6,0 M Bikin Warga Panik

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa berkekuatan mag 6,1 pada tanggal 22 maret 2024 sekitar pukul 11.22.45 WIB lok:5,74 LS, 112,32 BT (132 km Timur Laut) Tuban-Jatim, dengan kedalaman 10 km dirasakan seluruh masyarakat Tuban.

    Salah satu warga Kecamatan Jenu yang sangat dekat dengan laut Pantura, bernama Sri Amah mengaku air di bak kamar mandinya sampai tumpah akibat guncangan yang cukup kuat.

    “Parah ini, baru kali ini kerasa banget, air sampai kocar-kacir,” ucap Sri Amah.

    Ia yang saat itu sedang tidur siang, juga merasakan kasurnya goyang dan langsung bangun.

    “Sempat panik, karena gempa cukup lama sekitar kurang lebih 3 menit,” tutup Sri Amah.

    Kepala BMKG Tuban Zem Irianto membenarkan adanya gempa dengan kekuatan 6,1 magnitudo yang terjadi di perairan Laut Timur Tuban Jawa Timur.

    “Informasi mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ucap Zem Irianto.

    Hingga saat ini masih belum ada laporan dan data kerusakan akibat gempa tersebut.[ayu/aje]

  • Gempa Tuban Berkekuatan 6,0 M Bikin Warga Panik

    Gempa 6,0 M di Laut Tuban Jatim Semua Warga Terasa

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa berkekuatan mag 6,1 pada tanggal 22 maret 2024 sekitar pukul 11.22.45 WIB lok:5,74 LS, 112,32 BT (132 km Timur Laut) Tuban-Jatim, dengan kedalaman 10 km dirasakan seluruh masyarakat Tuban.

    Kepala BMKG Tuban Zem Irianto membenarkan adanya gempa dengan kekuatan 6,1 magnitudo yang terjadi di perairan Laut Timur Tuban Jawa Timur.

    “Informasi mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ucap Zem Irianto.

    Adapun akibat gempa tersebut membuat aktivitas warga sempat terhenti sesaat. Warga kemudian sempat panik.

    Pantauan Twitter BMKG, Gempa mengguncang Tuban. Kekuatan gempa tersebut sebesar M 6.0
    Getaran gempa tersebut terasa sampai Surabaya.

    “Info Gempa Mag:6.0, 22-Mar-24 11:22:45 WIB, Lok:5.74 LS, 112.32 BT (132 km TimurLaut TUBAN-JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG” tulis akun Twitter @BMKG. [ayu/aje]

  • Rembuk Stunting, Ikhtiar Pemkot Mojokerto Siapkan Generasi Emas 2045

    Rembuk Stunting, Ikhtiar Pemkot Mojokerto Siapkan Generasi Emas 2045

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rembuk Stunting adalah salah satu ikhtiar Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Kota Mojokerto Tahun 2024 di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat.

    “Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045. Ini menjadi tanggung jawab semua elemen strategis yang ada di Kota Mojokerto, harus gerakan yang harmonis partnership multihelix, baik pemerintah, TNI-Polri, pengusaha, media, akademisi semua harus kita libatkan,” ungkapnya, Senin (18/3/2024).

    Berdasarkan hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), prevalansi stunting di Kota Mojokerto menunjukkan penurunan selama 4 tahun terakhir. Yakni 9.04 persen pada tahun 2019, 7.71 persen di tahun 2020, 4.84 persen di tahun 2021, 3.12 persen di tahun 2022, dan menjadi 2.04 persen di tahun 2023.

    “Per akhir tahun 2023 angka stunting kita masih di angka 2.04 atau setara 122 balita stunting, ini dari total balita di Kota Mojokerto sebanyak 6.145 balita. Dan Alhamdulillah pada Februari tahun ini sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan, sehingga data terakhir tekoreksi di angka 2 persen atau 117 balita,” tambahnya.

    Pada tahun 2023, Kota Mojokerto mendapat predikat ‘Kota Terinovatif’ dimana yang menjadi indikator penilaian utama adalah inovasi terkait pencegahan stunting, yakni inovasi Canting Gula Mojo (Cegah Stunting, Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto) dan Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting).

    “Ini sesuatu yang luar biasa dan ini diapresiasi oleh Kemendagri, sehingga Kota Mojokerto mendapat predikat Kota Terinovatif se-Indonesia. Kita tadi sudah melakukan penandatanganan komitmen bersama dan berikrar bahwa tahun 2024 Kota Mojokerto harus menjadi kota yang Zero New Stunting,” ujarnya.

    Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini mengatakan hingga saat ini Pemkot Mojokerto terus berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan Kota Mojokerto Zero New Stunting di tahun 2024. Sebagai komitmen nyata, tahun 2024 Pemkot Mojokerto menyiapkan total anggaran  sebesar Rp98,2 milar untuk penanganan stunting.

    “Saat ini kita terus bekerja keras bagaimana angka stunting yang masih ada ini terus kita intervensi sehingga semakin berkurang. Saya pikir kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini, asalkan kita lakukan secara masif, spesifik, sensitif, dan koordinatif dan bersifat sapu jagat, hampir semua OPD kita libatkan,” pungkasnya. [tin/but]

  • Gempa M 5,8 Guncang Fukushima Jepang

    Gempa M 5,8 Guncang Fukushima Jepang

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 5,8 mengguncang Fukushima Jepang. Gempa disebut berada di lepas pantai prefektur Fukushima.

    “Gempa bumi dengan kekuatan awal 5,8 melanda Jepang timur pada Jumat pagi,” kata Badan Meteorologi Jepang dilansir Reuters, Jumat (15/3/2024).

    Lepas pantai prefektur Fukushima dilaporkan sebagai titik pusat gempa. Tidak ada peringatan tsunami akibat gempa tersebut.

    “Peringatan tsunami belum dikeluarkan,” lanjut Badan Meteorologi Jepang.

    Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi.

    (maa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ilmuwan Bingung, Ada Suara Aneh Frekuensi Rendah di Dalam Bumi

    Ilmuwan Bingung, Ada Suara Aneh Frekuensi Rendah di Dalam Bumi

    Jakarta

    Point Nemo di selatan Samudra Pasifik disebut sebagai wilayah paling terpencil di Bumi. Bahkan, jika kapal melaluinya, mereka masih berjarak 2.689 kilometer dari pulau terdekat.

    Karena daerahnya yang terisolasi, wilayah ini tak cuma menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, melainkan kuburan kendaraan luar angkasa. Selain satelit-satelit tua yang sudah tidak lagi berada di orbit Bumi dan masuk ke wilayah tersebut, stasiun ruang angkasa Soviet/Rusia Mir juga berakhir di dasar lautan tersebut.

    Menariknya, kejadian unik pun kerap terjadi di sana. Misalnya pada tahun 1997, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mendeteksi suara aneh berfrekuensi sangat rendah di sana. Suara tersebut, dideteksi oleh hidrofon yang ditempatkan di seberang Samudera Pasifik. Suara aneh itu sangat kuat dan sangat keras, bahkan termasuk yang paling keras yang pernah tercatat di bawah air.

    Suara bising misterius itu sangat keras sehingga dapat ditangkap oleh hidrofon yang berjarak 4.800 kilometer. Beberapa orang, termasuk Ahli Kelautan NOAA Chris Fox, berspekulasi bahwa ‘kekacauan’ tersebut mungkin disebabkan oleh hewan laut.

    [Gambas:Youtube]

    “Ada banyak hal yang menimbulkan keributan di bawah sana,” kata Fox kepada CNN.

    “Paus, lumba-lumba, dan ikan, gemuruh bumi,” lanjutnya.

    Meski begitu, kemungkinan tidak ada hewan yang diketahui mampu mengeluarkan suara seperti itu. Kalaupun ada, spekulasi berlanjut bahwa suara itu bisa jadi berasal dari cumi-cumi raksasa atau monster laut tak dikenal lainnya. Namun, Fox punya penjelasan lain.

    “Saya pikir ini mungkin terkait dengan mencairnya es,” ujar Fox.

    “Suara itu selalu datang dari arah selatan. Kami menduga itu adalah es di lepas pantai Antartika, sehingga suaranya sangat keras,” sambungnya.

    NOAA pun telah mendeteksi suara yang mirip sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa suara misterius tersebut bisa jadi serupa dengan gempa akibat gunung es yang retak.

    “Suara spektrum luas yang terekam pada musim panas tahun 1997 konsisten dengan gempa es yang ditimbulkan oleh gunung es besar yang retak dan patah,” jelas Pacific Marine Environmental Laboratory.

    “Gempa es memiliki amplitudo yang cukup untuk dideteksi oleh beberapa sensor pada jarak lebih dari 5.000 km. Berdasarkan azimuth kedatangan, gunung es yang menghasilkan ‘Bloop’ kemungkinan besar berada di antara Selat Bransfield dan Laut Ross, atau mungkin di Cape Adare, sumber sinyal kriogenik yang terkenal,” tandasnya. Demikian melansir IFL Science.

    (ask/ask)

  • M. Husen: Alhamdulillah Ramadhan Tahun Ini Sudah Tempati Rumah Layak Huni dari Kemensos

    M. Husen: Alhamdulillah Ramadhan Tahun Ini Sudah Tempati Rumah Layak Huni dari Kemensos

    Aceh Timur (beritajatim.com)- 11 Kepala Keluarga di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh kini telah menempati rumah layak huni tahan gempa. Salah satunya M. Husen, mengaku sangat senang dan terharu akhirnya dapat menempati rumah layak huni tahan gempa pada Ramadhan tahun ini.

    Pasalnya rumahnya yang tidak layak huni, sekarang sudah direnovasi oleh Kementerian Sosial dan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK).

    M. Husen beserta istri dan ketiga anaknya telah puluhan tahun menempati rumah tidak layak huni yang berdinding papan kayu dan berlantai tanah.

    “Kondisi rumahnya dulu sangat jelek sekali, dindingnya dari papan kayu, lantainya belum di cor masih tanah, sekarang Alhamdulillah sudah bagus”, ungkap M.Husen.

    KM.Husen mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Sosial dan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) atas bantuan rumah tahan gempa yang telah diberikan dan dapat ia dan keluarga tempati di Bulan Ramadhan kali ini. Rumah bantuan tersebut dibangun dengan dilengkapi ruang tamu, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.

    “Alhamdulillah saya sangat senang, bersyukur dan terimakasih mendapat bantuan rumah dari Kemensos yang telah dibangun sejak tahun lalu. Jika puasa tahun kemarin masih proses pemasangan batako (pembangunan), puasa sekarang akhirnya bisa kita tempati rumahnya” jelas M.Husen

    M.Husen bekerja tidak menentu, saat ini ia bekerja mengambil getah karet di kebun orang dengan penghasilan Rp. 80 ribu – Rp. 100 ribu per hari. Selain mendapatkan bantuan rumah, M.Husen juga mendapatkan bantaun usaha warung kelontong berupa rempah-rempah dan kebutuhan usaha warung. Bantuan ini sebagai tambahan modal untuk keluarga M.Husen agar mendapatkan penghasilan tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya.

    “Sekarang sudah mempunyai rumah yang bagus dan bantuan warung kelontong, alhamdulillah senang,” kata M.Husen

    Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini pada (28/2) menyerahkan bantuan Rumah Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) dan Kemensos senilai Rp. 1,922 miliar dalam rangka pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) bagi 11 kepala keluarga di desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

    Pembangunan rumah ini berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial. Sehingga selanjutnya Kemensos membangun rumah layak huni yang tahan gempa ini. “Bukan hanya 3 rumah yang dilaporkan di media scanning, tetapi ternyata juga ada tetangga sekitar yang kondisi rumahnya rusak. Akhirnya kita sepakati kita bantu 11 unit rumah” Ungkap Mensos. [aje]

  • Jombang Dikepung Bencana: Banjir Belum Usai, Tanah Gerak Membuntuti

    Jombang Dikepung Bencana: Banjir Belum Usai, Tanah Gerak Membuntuti

    Jombang (beritajatim.com) – Bencana hadir di Jombang tanpa jeda. Belum kering banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mojoagung, tiba-tiba tanah bergerak terjadi di Dusun Jumok Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam, Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Bencana itu datang tanpa permisi. Diawali dengan guyuran hujan deras pada Selasa (5/3/2024) malam. Semakin malam hujan semakin deras, warga Kecamatan Mojoagung sudah harap-harap cemas. Karena kawasan tersebut dilintasi dua sungai, yakni Catak Banteng dan Sungai Pancir.

    Utamanya, Dusun Kebundalem Desa Kademangan yang selama bertahun-tahun menjadi langganan banjir. Benar saja, memasuki dini hari, debit air sungai meningkat. Lalu tumpah. Masuk ke jalan desa, lalu menerobos permukian warga.

    Berdasarkan catatan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Rabu (6/3/2024), ada lima desa di Kecamatan Mojoagung yang terendam. Yakni, Desa Kademangan setinggi 50-100 cm dan berangsur surut, Desa Janti setinggi 10-20 cm berangsur surut, Desa Betek setinggi 10-20 cm berangsur surut.

    Sedangkan banjir di Desa Mancilan dan Tanggalrejo sudah surut. Sementara di Kecamatan Sumobito, banjir terjadi Desa Madyopuro setinggi 10-30 cm, berangsur surut dan di Desa Talunkidul setinggi 30-50 cm juga berangsur surut.

    Sedangkan di Kecamatan Jombang, banjir melanda Desa Pulo Lor setinggi 20-40 cm dan Desa Sambongdukuh setinggi 20-40 cm. Hingga Kamis (7/3/2024), air surut. Genangan air pergi. Namun tidak demikian dengan Desa Kademangan.

    Air mulai surut, tiba-tiba meninggi lagi. Air sungai kembali meluap. Warga harap-harap cemas, namun tetap bertahan di rumah masing-masing. Genangan air juga masih terjadi di Dusun Balongsomo Desa Talunkidul Kecamatan Sumobito.

    Ketika di dua desa tersebut air masih menggenang. Bencana yang lain membuntuti. Yakni terjadi tanah gerak di Dusun Jumok Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam. Bencana tanah gerak ini terjadi pada Rabu (8/3/2024) malam hingga Kamis dini hari.

    Lagi-lagi diawali dengan hujan deras yang mengguyur kawasan Wonosalam dan sekitarnya. Hal itu menyebabkan tanah yang ada di permukiman Dusun Jumok retak. Tanah tersebut terus tergerus air. Nah, hal itulah yang memicu sejumlah rumah temboknya rontok.

    Kalaksa BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo mengungkapkan bahwa potensi bencana tanah gerak di dusun tersebut sudah terjadi sejak dua tahun lalu atau sekitar 2022. Permukiman warga di Dukuh Jumok dalam intaian bencana. Tanah di lokasi mengalami retak-retak. Demikian juga dengan permukiman warga.

    Nah, malam itu bencana soalah sudah menodong nyawa. Terdengar gemuruh suara tembok runtuh. Tanah berguncang. Warga terjaga dari tidurnya. Di tengah gelapnya malam mereka menyelematkan diri. “Tidak ada korban jiwa. Saat ini mereka mengungsi di rumah kerabat terdekat,” ujar Bambang.

    Bambang menyebut terdapat 12 rumah yang rusak, sedangkan warga yang terdampak sekitar 34 orang. Semuanya selamat. “Retakan di Dusun Jumok itu sudah lama. Makanya terus kita lakukan pemantauan,” lanjutnya.

    Mitigasi Bencana

    Tanah gerak di Dusun Jumok Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam, Kamis (7/3/2024)

    Hal serupa diungkapkan oleh Sekretaris FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Jombang Amik Purdinata. Pihaknya bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang dan Jawa Timur sudah melakukan mitigasi bencana di dusun tersebut.

    Di antaranya, memberikan pelatihan tanggap bencana kepada warga. Kemudian membentuk FPRB tingkat desa yang diberi nama Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat). Warga di lokasi juga sudah diberikan pelatihan tanggap bencana.

    “Semisal apa yang harus dilakukan terjadi tanah gerak. Lalu melakukan pengemasan dokumen-dokumen penting, sehingga ketika terjadi bencana dengan mudah bisa dievakuasi. FPRB di tingkat desa juga sudah terbentuk. Ini sebagai uapaya kita untuk mengurangi risiko bencana,” kata Amik.

    Selain itu, FPRB bersama BPBD Jombang juga memasang Early Warning System (EWS) alias alat sistem peringatan dini untuk mengukur potensi gempa. Alat yang dipasang itu akan berbunyi jika terjadi getaran pada tanah.

    Kemudian sejak 24 Mei hingga 24 Juni 2023 dilakukan penelitian oleh tim ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya terkait munculnya retakan belasan bangunan rumah warga di Dusun Jumok.

    Jembatan Tertimbun Longsor

    Polisi memasang polisi line di jalan menuju jembatan yang tertimbun longsor, Kamis (7/3/2024)

    Bencana yang menghantam Desa Sambirejo bukan hanya tanah bergerak. Tapi juga tanah longsor. Kejadiannya hamoir bersamaan. Namun untuk tanah longsor terjadi di Dusun Banturejo Desa sambirejo.

    Jembatan yang ada di dusun tersebut tertimbun material longsor seperti rumpun bambu dan pohon besar, Kamis (7/3/2024). Kondisi itu berdampak terputusnya akses jalan. Anak-anak sekolah dan para guru harus balik kanan. Karena jalan tidak bisa dilewati. Akses tersebut menghubungan Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam dengan Desa Gelaran Kecamatan Bareng.

    “Bencana itu bermula ketika hujan deras mengguyur Wonosalam pada Rabu (6/3/2024) malam. Nah, kawasan bukit sebelah barat yang ada di lokasi ambrol hingga menutup aliran sungai. Sehingga rumpun bambu dan pohon besar menyumbat jembatan hingga ambrol,” ujar Kepala Desa Sambirejo Sungkono.

    Kemudian rumpun bambu dan sejumlah pohon juga terseret arus hingga menutup jembatan. Kepala Desa juga memastikan bahwa longsor yang menyebabkan jembatan putus tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Hanya memutus askes jalan karena jembatan tertimbun material longsor.

    “Kalau yang tanah bergerak itu rumah yang terdampak sekitar 11 unit. Sedangkan warga yang terdampak jumnlahnya kisaran 30 orang. Mereka mengungsi di rumah saudaranya. Kalau curah hujan masih tinggi, sangat berbahaya. Karena rumah-rumah tersebut sudah miring,” kata Sungkono. [suf]

  • Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Tanah Retak di Wonosalam Jombang, 10 Rumah Rusak, Warga Berhamburan

    Jombang (beritajatim.com) – Tanah retak akibat guyuran hujan deras terjadi di Dukuh Jumok Dusun Semberlamong Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Kamis (7/3/2024). Sebanyak 10 rumah yang ada di sekitar lokasi rusak.

    Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga yang menghuni rumah tersebut meninggalkan lokasi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sebanyak 10 rumah tersebut kondisinya cukup parah. Ada yang temboknya merekah, ada pula yang gentingnya mulai rontok.

    “Tidak ada korban jiwa. Namun sebanyak 10 rumah di Dukuh Jumok kondisinya rusak. Karena hujan deras semalam menyebabkan tanah di lokasi retak,” kata Sekretaris FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Jombang Amik Purdinata.

    Amik menjelaskan, sebelumnya atau sekitar tahun 2022, pemukiman warga di Dukuh Jumok memang dalam intaian bencana. Tanah di lokasi mengalami retak-retak. Demikian juga dengan pemukiman warga setempat.

    FPRB bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang dan Jawa Timur kemudian melakukan mitigasi bencana di dusun tersebut. Di antaranya, memberikan pelatihan tanggap bencana kepada warga.

    Termasuk juga penelitian yang dilakukan tim ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya terkait munculnya retakan belasan bangunan rumah warga di Dusun Jumok. Penelitian dilakukan sejak 24 Mei hingga 24 Juni 2023.

    FPRB bersama BPBD Jombang juga memasang Early Warning System (EWS) alias alat sistem peringatan dini untuk mengukur potensi gempa. Alat yang dipasang itu akan berbunyi jika terjadi getaran pada tanah.

    “Semalam tembok rumah warga ada yang rintuh. Makanya warga langsung meninggalkan lokasi. Warga sudah tanggap akan datangnya bencana. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujar Sekretaris FPRB Jombang ini menegaskan.

    Dia mengungkapkan, pada Rabu malam, hujan deras mengguyur kawasan Wonosalam dan sekitarnya. Nah, air hujan tersebut mengisi tanah retak di Dukuh Jumok. Semakin malam semakin deras. Kemudian tanah merekah seperti teriris.

    Itu berdampak pada bangunan rumah warga yang sudah retak. Warga kemudian mengemasi barang-barang berharga. “Mulai semalam sudah mengungsi. Karena jika tetap tinggal di sana, sangat berbahaya,” ujar Amik. [suf]

  • Gempa di Sukabumi, Netizen Gaungkan Doa

    Gempa di Sukabumi, Netizen Gaungkan Doa

    Jakarta

    Pada sore tadi Sabtu, (2/3/2024) terjadi gempa di Sukabumi, Jawa Barat, getaran bahkan terasa di banyak wilayah dari Depok hingga Jakarta. Hal ini terlihat dari cuitan-cuitan netizen di lini masa X yang merasakan gempa.

    Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa berada di laut 64 km Tenggara Kab Sukabumi pada pukul 17:48:44 WIB dengan kekuatan skala magnitudo 4.9.

    [Gambas:Twitter]

    Dipantau detikINET, tagar Sukabumi masuk ke daftar trending topik X dengan lebih dari seribu cuitan. Banyak mereka yang berasal dari Depok bahkan Jakarta turut merasakan getaran gempa. Selain itu netizen memberikan doa agar tak ada korban jiwa, jaga keselamatan hingga tak ada gempa susulan.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    (jsn/jsn)

  • Tanah Longsor Timbun Bus-Rumah di Filipina, 5 Orang Tewas-31 Terluka

    Tanah Longsor Timbun Bus-Rumah di Filipina, 5 Orang Tewas-31 Terluka

    Manila

    Tanah longsor yang dipicu hujan menerjang area pegunungan di wilayah Filipina bagian selatan. Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat tanah longsor yang menimbun bus dan rumah-rumah warga tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (7/2/2024), tanah longsor itu dilaporkan menerjang sebuah desa tambang emas di Provinsi Davao de Oro, Pulau Mindanao, pada Selasa (6/2) malam waktu setempat. Longsor itu menimbun dua bus yang digunakan untuk mengangkut para pekerja tambang.

    Pejabat urusan bencana di provinsi setempat, Edward Macapili, menuturkan kepada AFP bahwa sedikitnya 28 orang ada di dalam dua bus itu ketika longsor menerjang.

    Macapili menyebut delapan orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri melalui jendela bus sebelum lumpur menimbun mereka. Sekitar 20 orang lainnya diyakini terperangkap di dalam bus yang tertimbun longsor.

    Kedua bus itu berada di luar area tambang emas yang dioperasikan oleh perusahaan Filipina, Apex Mining, di desa Masara di mana bus itu menurunkan dan menjemput para pekerja tambang.

    Macapili menuturkan bahwa sedikitnya lima jenazah telah dievakuasi dari timbunan lumpur. Namun tidak diketahui jelas apakah kelima jenazah itu merupakan orang-orang yang ada di dalam bus yang tertimbun longsor.

    Sekitar 31 orang lainnya yang merupakan warga desa setempat, sebut Macapili, mengalami luka-luka akibat longsor tersebut. Dua orang di antaranya mengalami mengalami luka parah, dan telah diterbangkan ke rumah sakit di Davao City untuk mendapatkan perawatan medis.

    Ditambahkan oleh Macapili bahwa gempa bumi sempat mengguncang desa tersebut sesaat usai tanah longsor terjadi. Upaya pencarian korban dihentikan pada tengah malam karena dianggap terlalu berbahaya untuk dilanjutkan, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada siang hari.

    “Upaya penyelamatan terhambat oleh jarak pandang yang terbatas dan longsor lanjutan,” tutur pihak Apex Mining dalam pernyataan terpisah.

    Para personel militer Filipina juga dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan tersebut. “Jalanan masih belum bisa dilalui, dan tidak ada sinyal ponsel di area tersebut,” ucap Komando Militer Mindanao dalam pernyataannya via Facebook pada Rabu (7/2).

    Hujan mengguyur sebagian wilayah Mindanao selama berminggu-minggu, yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke tempat-tempat penampungan darurat.

    Pekan lalu, sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas akibat tanah longsor dan banjir yang melanda wilayah tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini