Topik: Gempa

  • Bangunan Rusak Akibat Hujan dan Angin Kencang, Ini Kata BPBD

    Bangunan Rusak Akibat Hujan dan Angin Kencang, Ini Kata BPBD

    JABAR EKSPRES – Sejumlah fasilitas publik di Kota Cimahi mengalami kerusakan akibat hujan dan angin kencang. Salah satunya, SDN Baros Mandiri 4, di mana tembok sekolah rusak karena tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.

    Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, mengungkapkan pentingnya penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di setiap sekolah.

    “Kami akan mencanangkan SPAB tahun ini di dua sekolah, yaitu SMP 2 dan SMP 3. Ini akan menjadi tolok ukur bagi SD dan SMP di wilayah Kota Cimahi untuk mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (12/11/2024), usai apel Siaga Bencana di MPP.

    BACA JUGA:Catatan Pengamat Politik Unpad untuk Debat Pilkada Jabar

    Rohmat menekankan bahwa simulasi bencana harus dilakukan secara masif mengingat ancaman cuaca ekstrem, Sesar Lembang, dan potensi gempa megathrust.

    “Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan semua pihak, terutama dunia pendidikan, dalam menghadapi bencana di masa mendatang,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa pemangku kepentingan di sektor pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan, harus mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menerapkan langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi masih terus menangani sisa-sisa pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan fasilitas umum.

    BACA JUGA:Segera Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Batasnya Sampai 30 November 2024

    “Karena banyaknya titik kejadian, kami membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semuanya,” imbuh Rohmat.

    Sebelumnya, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin meninjau langsung kerusakan di SDN Baros Mandiri 4.

    Pohon besar yang tumbang di sekolah tersebut mencabut akarnya, merusak tembok sekolah. Beruntung, tidak ada aktivitas saat kejadian.

    “Perbaikan sekolah akan dilakukan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi, dan fokus kami saat ini adalah menangani sisa bencana seperti pohon tumbang,” ujar Bey. (Mong)

  • Kondisi Terkini Letusan Gunung Lewotobi, Abu Vulkanik Menyebar 8 Km

    Kondisi Terkini Letusan Gunung Lewotobi, Abu Vulkanik Menyebar 8 Km

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat rrupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki hingga hari ini terus terjadi dan menimbulkan kerusakan pemukiman penduduk maupun infrastruktur lainnya.

    Tidak terkecuali juga Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berjarak sekitar 7 Km dari pusat kawah. Dampak dari kerusakan Pos PGA tersebut menyebabkan dilakukannya evakuasi mandiri petugas pengamatan dengan membawa serta peralatannya ke tempat yang lebih aman, yakni sebuah kapel yang berjarak 8 km dari pusat erupsi.

    “Pada tanggal 3-4 November malam, pos pengamatan merasakan getaran akibat gempa vukanik hingga merusak pintu kamar mandi, abu vulkanik juga sudah memasuki pos pengamatan bahkan 3 hari yang lalu (tanggal 8 November 2024). Abu vulkanik sudah menyebar hingga mencapai 8-10 kilometer, debu yang masuk semakin tebal bahkan pasir dan kerikil terlontar sudah mengenai pos pengamatan, itu menyebabkan teman-teman mengungsi di sebuah kapel yang berjarak 8 km atau batas radius yang direkomendasikan,” terang Kepala PVMBG Hadi Wijaya dari lokasi terdampak erupsi hari ini, dikutip Selasa (11/11/2024).

    Diungkapkan Hadi, saat meninggalkan pos teman-teman juga membawa serta laptop dan alat-alat lainnya terkait dengan pekerjaan mereka melakukan pengamatan. “Saat mengevakuasi mandiri, meninggalkan pos, teman-teman membawa serta laptop-laptop mereka yang terhubung dengan peralatan instrumental pengamatan sementara untuk pengamatan secara visual tetap dapat dilakukan karena masih dekat dalam radius 8 km,” tutur Hadi.

    Hadi berharap pemantauan aktivitas vulkanik dapat terus dilakukan mengingat pentingnya informasi yang dihasilkan untuk memitigasi bencana.

    Gunung Lewotobi Laki-laki adalah gunung berapi kembar aktif yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung Lewotobi mempunyai dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1584 m di atas muka laut dan Gunung Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1703m di selatan.

    Gunung ini merupakan salah satu gunungapi strato bertipe andesitik yang terletak di bagian timur Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur. Potensi bahaya yang mungkin timbul adalah banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

    (pgr/pgr)

  • Masyarakat Adat NTT Gelar Ritual Sakral ‘Tito Bado Odong Gahu’ Minta Perlindungan Leluhur dari Amuk Murka Gunung Lewotobi

    Masyarakat Adat NTT Gelar Ritual Sakral ‘Tito Bado Odong Gahu’ Minta Perlindungan Leluhur dari Amuk Murka Gunung Lewotobi

    Liputan6.com, Sikka – Masyarakat adat di dusun Boganatar, Desa Kringa Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka NTT, menggelar ritual adat ‘Tito Bado Odong Gahu’, sebagai upaya menolak bala dan meminta perlindungan leluhur dari amuk murka Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang sampai hari ini masih terus erupsi. Ritual itu digelar di rumah sesepuh adat, Yang Lewar, Senin siang (11/11/2024) kemarin.

    Yan Lewar merupakan salah satu sesepuh sentral di Boganatar. Ia bergelar ‘Marang’ atau pelantun mantra saat seremonial adat bersama tetuah suku Lewar lainnya.

    Di atas meja sudah disediakan sejumlah telur ayam, daun sirih, dan tembakau. Sesajen ini disimpan pada wadah yang berbahan daun lontar, kecuali telur ayam kampung diletakkan di atas potongan tempurung kelapa.

    Yan duduk berdekatan dengan Petrus Wahan Lewar, Tuan Tanah Boganatar. Mereka adalah garis turunan tulen yang mendiami kampung itu sejak turun temurun. Keduanya memakai sarung dan kain selempang yang melingkari lehernya.

    Setelah semuanya disiapkan, Petrus dan Yan berjalan kaki ke arah bukit. Jaraknya sekira 1 kilometer dari Boganatar. Mereka menggelar ritual sakral yang dikenal dengan nama ‘Tito Bado Odong Gahu’.

    Tokoh Adat Boganatar, Paulus Nong Sina, mengatakan ritual ‘Tito Bado Odong Gahu’ bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat Boganatar.

    “Seremonial untuk usir semua dampak buruk dari Gunung Lewotobi Laki-laki seingga tidak menyusahkan masyarakat. Supaya material panas, gempa, dan segala bentuk penyakit tidak masuk ke sini, kami usir jauh-jauh,” ujar Paulus.

    Selain untuk warga Bogantar di Desa Kringa, ritual itu juga demi kebaikan masyarakat Desa Kringa seluruhnya, termasuk empat desa lain, Timu Tawa, Hikong, Udek Duen, dan Ojang.

    “Lima desa ini sudah terdampak. Kami gelar di Dusun Boganatar, para tetuah adat di wilayah masing-masing juga biasa buat upacara yang sama, semuanya untuk menghalau hal buruk,” ungkapnya.

    Paulus menambahkan, ritual Tito Bado Odong Gahu juga bertujuan memohonan perlindungan luluhur agar melindungi para pengungsi yang masih ada di tempat itu.

    Saat ritual berlangsung, ‘Maring’ atau pelantun mantra meminta bumi agar tetap kuat lewat kalimat ‘Nian Giit Tana Mangan’. Termasuk lanjutan mantra susulan yang teramat rumit dan panjang.

    “Sekurang-kurangnya untuk semua kita yang ada di lima desa ini, memohon perlindungan agar selalu sehat dan selamat,” tuturnya.

    Dusun Boganatar di Desa Kringa adalah salah satu dari lima desa di Kecamatan Talibura yang terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Pengungsi asal Desa Nawokote dan Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur bertahan di tempat ini sejak, Minggu, 3 November 2024 atau saat letusan besar terjadi.

    Namun, sebagian besar dari mereka sudah dipindahkan Pemerintah Daerah Flores Timur ke Posko Desa Kobasoma dan Posko Gerong, Kecamatan Titehena, Minggu sore (10/11/2024).

  • Gempa Magnitudo 5,3 yang Guncang Wakatobi Malam Ini Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,3 yang Guncang Wakatobi Malam Ini Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/11/2024) malam. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 20.35 WIB.

    Episentrum gempa terletak pada koordinat 5,48 derajat lintang selatan (LS) dan 125,91 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di darat 257 kilometer barat daya Wakatobi dengan kedalaman 519 kilometer.

    “Tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di laman resminya.

    Gempa di Wakatobi terakhir kali terjadi pada 1 Oktober 2024 lalu. Saat itu gempa yang mengguncang memiliki magnitudo 6,2 dan terjadi pada pukul 16.28 WIB.

  • Mahasiswa UMS Ciptakan Megalodon, Robot Penyelamat Korban Bencana – Espos.id

    Mahasiswa UMS Ciptakan Megalodon, Robot Penyelamat Korban Bencana – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Anggota tim riset robot mahasiswa UMS menunjukkan Robot Megolodon yang diciptakan untuk misi penyelematan korban bencana, belum lama ini, di Edutorium UMS, Solo. (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)

    Esposin, SOLO — Kelompok riset robot dari Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS menciptakan robot penyelamat korban bencana untuk membantu di bidang pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR).

    Robot itu bernama Megalodon yang  bertugas menyelamatkan korban jika terjadi bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, atau yang lainnya. Kemampuan Megalodon didesain untuk bisa melewati reruntuhan bangunan yang sulit dijangkau manusia.

    Promosi
    Bekali Peserta dengan Skill dan Pengetahuan, BRI Peduli Berdayakan Eks PMI

    “Jadi tugas robot ini adalah menyelamatkan korban dari reruntuhan ke tempat aman,” kata Presiden Robot Riset UMS, Herry Budi Saputra, ketika berbincang dengan Espos di Edutorium UMS, Solo, belum lama ini.

    Dia mengatakan Megalodon bisa berjalan menyusuri rintangan yang dihadapi seperti tanah miring, tanah pecah-pecah, lereng, hingga melewati pecahan material bangunan. Dia mengatakan robot tersebut bisa mengangkat beban.

    Dia menjelaskan Megalodon basisnya bukan drone yang beroperasi di udara, melainkan robot yang didesain untuk rintangan di darat. Herry mengatakan robot tersebut dirangkai dengan memanfaatkan komponen yang ada dijual di pasaran. Meski begitu dia mengaku cukup sulit mendapatkan komponen tersebut. Harganya cukup mahal.

    “Mendapatkan komponen itu kan susah ya, di sekitar Solo juga jarang ada, maka biasanya kami mendapatkannya secara online, bisa dari dalam atau luar negeri,” kata dia. Herry menyebut sebagian komponen yang sulit ditemukan dalam negeri, dia datangkan dari China.

    Dia mengatakan proses pengerjaan robot itu membutuhkan waktu sekitar empat sampai lima bulan. Dia mengatakan total biaya yang dibutuhkan untuk membuat Megalodon bisa sampai puluhan juta rupiah. “Tapi tidak sampai Rp50 juta,” kata dia.

    Dia mengatakan cara kerja Megalodon dijalankan dengan perangkat mini komputer yang berfungsi untuk mengendalikannya secara jarak jauh. Sedangkan fitur yang dipasang untuk menjalankan tugas penyelamatan yakni pendeteksi jarak, kamera, dan capit yang berfungsi untuk mengangkat beban.

    “Jadi fitur itu berfungsi untuk mendeteksi korban mendukung penyelamat korban,” kata dia. Dia mengatakan Megalodon masih akan terus dikembangkan agar berjalan efektif dan efisien dalam menjalankan tugas penyelamatan. Namun menurutnya dalam pegembangannya terdapat kendala salah satunya adalah masalah pendanaan.

    Dia menyadari setiap komponen yang digunakan tidak murah dan cukup sulit ditemukan. Apalagi untuk mendatangkan komponen dari luar negeri tentu membutuhkan lebih banyak biaya.

    Dia mengatakan sejauh ini robot tersebut masih diikutkan kompetisi salah satunya adalah Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional pada April 2024 lalu. Menurutnya, hasil keikutsertaan lomba tersebut menjadi bahan evaluasi untuk mengembangkan fungsi robot lebih jauh.

    Dia berharap ke depan hasil pengembangan robot Megalodon bisa diaplikasikan dalam penyelamatan korban secara langsung.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1 Kilometer

    Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut mdpl kembali erupsi, letusan setinggi 1 kilometer di atas puncak Gunung, Senin pagi (11/11/2024).

    “Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin 11 November 2024, pukul 03.35 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.00 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Gufron Alwi.

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

    Sebelumnya, pada pukul 01.47 WIB, gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu juga erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 146 detik.

    Jumlah letusan Gunung Semeru berdasarkan catatan petugas sebanyak 1.738 kali sejak 1 Januari hingga 11 November 2024 pukul 04.00 WIB. Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu didominasi oleh gempa letusan dan berdasarkan pengamatan kegempaan pada Minggu (10/11) tercatat sebanyak 93 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-23 mm dengan lama gempa 64-153 detik.

    Gunung Semeru sempat meluncurkan awan panas pada Minggu (10/11) sore pukul 14.40 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm selama 478 detik yang diikuti getaran banjir.

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Tanimbar Maluku Pagi Ini

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Tanimbar Maluku Pagi Ini

    09.35 WIB. (BMKG/BMKG)

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Selasa (29/10/2024) pagi. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 09.35 WIB.

    Episentrum gempa terletak pada koordinat 4,80 derajat lintang selatan (LS) dan 96,12 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di darat 27 kilometer barat daya Kabupaten Pidie Jaya, dengan kedalaman 5 kilometer.

    BACA JUGA

    Gunakan Merchant BCA, Nikmati Cashback MDR QRIS![PR]

    BACA JUGABMKG Minta Masyarakat Waspadai Suhu Panas Capai 38,

    “Getaran gempa dengan skala I-IV dirasakan di Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Jaya, dan Bireun,” tulis BMKG. 

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami

    GELORA.CO  – Gempa berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang Maluku pada pagi ini, Senin (11/11/2024) pukul 05.35 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 10 km barat laut Kota Tual, Maluku pada kedalaman 10 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Gempa Mag:5.0, 11-Nov-24 05:35:16 WIB, Lok:4.78 LS,132.01 BT (125 km BaratLaut TUAL-MALUKU), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis BMKG di X, Senin.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    BERITA REKOMENDASI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    Baca juga: Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Bakal Muncul di Handphone hingga Televisi

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara

  • Aktivitas Meningkat, Gunung Rokatenda di Sikka NTT Naik Status Jadi Waspada

    Aktivitas Meningkat, Gunung Rokatenda di Sikka NTT Naik Status Jadi Waspada

    Liputan6.com, Sikka – Gunung Rokatenda di Palau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka NTT, naik status dari Normal (Level 1) menjadi Waspada (Level II), terhitung pada Minggu 10 November 2024.

    Kenaikan status Gunung Rokatenda tersebut ditetapkan pascaterjadinya peningkatan aktivitas kegempaan pada periode 1 Oktober hingga 10 November 2024.

    Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat pada periode 1 Oktober hingga 10 November 2024, terjadi 24 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, 23 kali gempa tektonik lokal dan 20 kali gempa tektonik jauh.

    Selain itu, terdapat laporan masyarakat tercium bau belerang yang cukup pekat pada 9 November 2024 dari pukul 09.00 sampai 17.00 WIT.

    “Pemantauan secara instrumental yang terekam pada seismik menunjukan adanya gempa kenaikan gempa vulkanik dangkal pada rentang waktu 1-8 November 2024,” tulis rilis yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Minggu (10/10/2024).

    Sehubungan dengan adanya peningkatan status gunung, masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan tidak mendekati kawasan Gunung Rokatenda.

    Masyarakat dilarang beraktivitas, baik darat dan laut, dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif Gunung Rokatenda serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

    Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

    Tingkat aktivitas Gunung Rokatenda akan dievaluasi kembali secara berkala jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.

  • Gunung Rokatenda NTT Naik Status ke Waspada Usai Warga Cium Bau Belerang

    Gunung Rokatenda NTT Naik Status ke Waspada Usai Warga Cium Bau Belerang

    Sikka

    Gunung Rokatenda atau juga disebut Gunung Paluweh di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) naik status menjadi level II atau waspada. Hal ini seiring warga sekitar yang mencium bau belerang.

    Dilansir detikBali, Senin (11/11), Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN mengatakan selama 1 Oktober 2024 sampai 10 November 2024 di Gunung Rokatenda terjadi 24 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, 23 kali gempa tektonik lokal, dan 20 kali gempa tektonik jauh.

    “Terdapat laporan masyarakat tercium bau belerang cukup pekat pada 9 November 2024 dari pukul 09.00 sampai 17.00 Wita,” kata Wafid dalam siaran pers yang diterima detikBali, Minggu (10/11/2024).

    Berdasarkan pemantauan secara instrumental yang terekam pada seismik, kata Wafid, menunjukkan adanya kenaikan gempa vulkanik dangkal pada rentang waktu 1-8 November 2024.

    “Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental pada periode ini serta potensi ancaman bahayanya, maka aktivitas Gunung Rokatenda dinaikkan ke level II Waspada pada tanggal 10 November 2024,” imbuhnya.

    Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Rokatenda dan wisatawan agar tidak melakukan kegiatan dalam kawasan radius 2 kilometer dari puncak atau pusat aktivitas Gunung Rokatenda.

    (isa/isa)