Topik: Gempa

  • Puluhan Sekolah Rusak Akibat Gempa Beruntun di Cianjur

    Puluhan Sekolah Rusak Akibat Gempa Beruntun di Cianjur

    TRIBUNJATENG.COM, CIANJUR – Gempa dengan magnitudo 3,0 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (21/11/2024).

    Puluhan sekolah dasar mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

    Tidak ada korban jiwa.

    Sejumlah bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.

    Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyampaikan, pihaknya telah menerima 10 laporan mengenai dampak gempa terhadap bangunan sekolah.

    “Ada 10 SD di wilayah Kecamatan Cibeber yang terdampak, dari mulai rusak sedang hingga berat.

    Sejauh ini, tidak ada korban terdampak dan mudah-mudahan tidak ada,” ucap Aripin saat dihubungi melalui telepon pada Kamis petang.

    Kerusakan fisik meliputi dinding pagar dan kelas yang retak, serta atap plafon ambruk.

    Aripin berharap, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tidak bertambah dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    “Saat kejadian, situasi pembelajaran di kelas sudah selesai.

    Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan guru maupun murid yang terdampak dan semoga tidak ada,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, hari ini (Kamis, 21/11/2024) menandai dua tahun terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, diwarnai gempa berturut-turut.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada hari ini.

    Gempa yang terjadi sejak pagi hingga siang ini berkekuatan magnitudo 2,2; M2,0; M3,0; dan M3,0, dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 kilometer hingga 10 kilometer.

    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com menyebutkan, gempa berpusat di darat dan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

    Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)

     

  • Gempa Baru Saja Terjadi Malam Tadi, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Malam Tadi, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Malam Tadi, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis malam (21/11/2024).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi 2 kali di beberapa wilayah dengan magnitudo berbeda-beda.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Kamis 21 November 2024:

    1. Gempa Bumi Papua

    Gempa Mag:5.5, 21-Nov-2024 19:12:51WIB, Lok:1.98LS, 139.19BT (54 km BaratLaut SARMI-PAPUA), Kedlmn:81 Km

    Pukul 19.12.51 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 5.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 1.98 Lintang Selatan (LS) dan 139.19 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 54 km Barat Laut Sarmi Papua. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 81 kilometer.

    2. Gempa Bumi Maluku

    Gempa Mag:4.6, 21-Nov-2024 21:44:50WIB, Lok:6.13LS, 130.39BT (228 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT), Kedlmn:155 Km

    Beberapa jam setelah gempa pertama, pada pukul 21.44.50 WIB, tercatat gempa dengan magnitudo 4.6.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat 6.13 Lintang Selatan dan 130.39 Bujur Timur.

    Lokasi tersebut sekitar 228 kilometer Barat Laut Maluku Tenggara Barat.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Suara Aneh Terdengar di Tempat Paling Terpencil di Muka Bumi

    Suara Aneh Terdengar di Tempat Paling Terpencil di Muka Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lokasi paling terpencil di Bumi menjadi sumber suara misterius, yang sampai saat ini belum diketahui sumbernya oleh para ilmuwan.

    Tempat tersebut diberi nama Point Nemo. Jarak terdekat Point Nemo dengan daratan adalah 2.689 kilometer.

    Lokasinya yang sangat terpencil membuat Point Nemo sebagai lokasi pembuangan “sampah” luar angkasa seperti satelit yang sudah tidak digunakan. Seperti stasiun luar angkasa milik Rusia yang bernama Mir, dijatuhkan di Point Nemo saat dipensiunkan.

    Point Nemo ternyata juga menyimpan sebuah misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan.

    Pada 1997, Badan Lautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) mendeteksi suara frekuensi sangat rendah di titik tersebut. Suara lantang tersebut ditangkap oleh hydrophones yang diposisikan di beberapa tempat di Samudra Pasifik.

    Saking kerasnya suara yang berasal dari Point Nemo, mikrofon bawah laut yang jaraknya 4.800 kilometer dari titik tersebut turut menangkapnya.

    Sebagian peneliti, seperti Chris Fox dari NOAA menduga suara yang kemudian disebut sebagai “bloop” tersebut, disebabkan oleh makhluk laut.

    “Banyak hal yang membuat suara di bawah sana. Paus, lumba-lumba, dan ikan, bergema di seluruh Bumi,” kata Fox kepada CNN seperti dikutip oleh IFL Science, Kamis (21/11/2024).

    Karena tidak ada binatang laut yang bisa memproduksi suara sekeras “bloop”, beberapa ahli menduga ada cumi raksasa atau monster laut lain yang hidup di Point Nemo.

    Namun, Fox juga punya penjelasan alternatif. “Saya menduga ini terkait dengan es yang patah [ice calving]. Suaranya selalu berasal dari selatan. Kami curiga sumbernya es di pesisir Antartika, dalam hal ini suaranya sangat keras.”

    NOAA pernah mendeteksi suara serupa dengan “bloop” sebelumnya, bahkan mereka menggunakannya untuk memantau gunung es A53 yang rontok.

    “Suara yang direkam pada musim panas 1997 konsisten dengan gempa es yang disebabkan oleh bongkahan es besar yang retak dan patah,” kata Pacific Marine Environmental Laboratory.

    (dem/dem)

  • 5
                    
                        Cianjur Diguncang Gempa Beruntun, Puluhan Sekolah Rusak
                        Bandung

    5 Cianjur Diguncang Gempa Beruntun, Puluhan Sekolah Rusak Bandung

    Cianjur Diguncang Gempa Beruntun, Puluhan Sekolah Rusak
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Puluhan sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 3,0 yang terjadi pada Kamis (21/11/2024).
    Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.
    Kepala Bidang Sekolah Dasar
    Dinas Pendidikan
    , Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyampaikan, pihaknya telah menerima 10 laporan mengenai dampak gempa terhadap bangunan sekolah.
    “Ada 10 SD di wilayah Kecamatan Cibeber yang terdampak, dari mulai rusak sedang hingga berat. Sejauh ini, tidak ada korban terdampak dan mudah-mudahan tidak ada,” ucap Aripin saat dihubungi melalui telepon pada Kamis petang.
    Kerusakan fisik meliputi dinding pagar dan kelas yang retak, serta atap plafon ambruk.
    Aripin berharap, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tidak bertambah dan tidak menimbulkan korban jiwa.
    “Saat kejadian, situasi pembelajaran di kelas sudah selesai.
    Alhamdulillah
    , sejauh ini tidak ada laporan guru maupun murid yang terdampak dan semoga tidak ada,” tuturnya.
    Diberitakan sebelumnya, hari ini (Kamis, 21/11/2024) menandai dua tahun terjadinya gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, diwarnai gempa berturut-turut.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada hari ini.
    Gempa yang terjadi sejak pagi hingga siang ini berkekuatan magnitudo 2,2; M2,0; M3,0; dan M3,0, dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 kilometer hingga 10 kilometer.
    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com menyebutkan, gempa berpusat di darat dan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
    Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PT Nusa Halmahera Minerals Gelar Edukasi PHBS dan Mitigasi Bencana di SD Al-Khairaat Kao

    PT Nusa Halmahera Minerals Gelar Edukasi PHBS dan Mitigasi Bencana di SD Al-Khairaat Kao

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) mengadakan program edukasi yang fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta mitigasi bencana di SD Al-Khairaat Kao, Ternate.

    Kegiatan ini diinisiasi oleh tim Departemen Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) PT NHM dengan tujuan memberikan pemahaman dasar kepada siswa tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, serta kesiapsiagaan bencana.

    Program edukasi ini merupakan bagian dari komitmen PT NHM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar area tambang Gosowong, yang dimulai sejak akhir 2023.

    Hingga saat ini, kegiatan ini telah menjangkau lebih dari 30 sekolah yang tersebar di lima kecamatan sekitar wilayah operasional perusahaan.

    Tim KS-UR yang hadir dalam kegiatan kali ini terdiri dari Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan, Irwan Malaka, Kepala Divisi Proyek Spesial, Rudianto Palebangan, dan sejumlah koordinator lapangan yang turut memberikan materi edukasi kepada para siswa.

    Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan PT NHM Irwan Malaka, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang PHBS dan kesiapsiagaan bencana. 

    “Kami berharap, melalui edukasi ini, siswa dapat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari mereka dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi darurat bencana,” ujarnya.
     
    Membangun kebiasaan sehat sejak dini
    Kepala Divisi Proyek Spesial PT NHM Rudianto Palebangan menambahkan bahwa penanaman pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat sejak dini dapat membentuk kebiasaan baik yang akan terus berkembang sepanjang hidup.

    “Kami tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik di kalangan siswa yang akan menjadi budaya hidup sehat mereka,” jelas Rudianto.
     
     

    Kepala Sekolah SD Al-Khairaat Kao Marwia Seede menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program edukasi oleh PT NHM.

    “Kami sangat mendukung kegiatan NHM seperti ini. Pengetahuan yang diterima oleh siswa sangat penting, baik untuk kebiasaan hidup sehat mereka maupun kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti yang mereka pelajari dalam simulasi gempa hari ini,” tutur Marwia.

    Salah satu siswa, Ruslia Haruna, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti program tersebut.

    “Senang sekali bisa belajar cara menjaga kebersihan dan tahu apa yang harus dilakukan jika ada gempa,” ungkap Ruslia dengan semangat.

    Program edukasi PHBS dan mitigasi bencana yang digelar oleh PT NHM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan, kesehatan, dan kesiapsiagaan bencana, PT NHM turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.

    Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan pendidikan di wilayah sekitar tambang Gosowong, yang akan terus diperluas di masa mendatang.

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) mengadakan program edukasi yang fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta mitigasi bencana di SD Al-Khairaat Kao, Ternate.
     
    Kegiatan ini diinisiasi oleh tim Departemen Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) PT NHM dengan tujuan memberikan pemahaman dasar kepada siswa tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, serta kesiapsiagaan bencana.
     
    Program edukasi ini merupakan bagian dari komitmen PT NHM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar area tambang Gosowong, yang dimulai sejak akhir 2023.
    Hingga saat ini, kegiatan ini telah menjangkau lebih dari 30 sekolah yang tersebar di lima kecamatan sekitar wilayah operasional perusahaan.
     
    Tim KS-UR yang hadir dalam kegiatan kali ini terdiri dari Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan, Irwan Malaka, Kepala Divisi Proyek Spesial, Rudianto Palebangan, dan sejumlah koordinator lapangan yang turut memberikan materi edukasi kepada para siswa.
     
    Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan PT NHM Irwan Malaka, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang PHBS dan kesiapsiagaan bencana. 
     
    “Kami berharap, melalui edukasi ini, siswa dapat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari mereka dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi darurat bencana,” ujarnya.
     
    Membangun kebiasaan sehat sejak dini
    Kepala Divisi Proyek Spesial PT NHM Rudianto Palebangan menambahkan bahwa penanaman pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat sejak dini dapat membentuk kebiasaan baik yang akan terus berkembang sepanjang hidup.
     
    “Kami tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik di kalangan siswa yang akan menjadi budaya hidup sehat mereka,” jelas Rudianto.
     
     

     
    Kepala Sekolah SD Al-Khairaat Kao Marwia Seede menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program edukasi oleh PT NHM.
     
    “Kami sangat mendukung kegiatan NHM seperti ini. Pengetahuan yang diterima oleh siswa sangat penting, baik untuk kebiasaan hidup sehat mereka maupun kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti yang mereka pelajari dalam simulasi gempa hari ini,” tutur Marwia.
     
    Salah satu siswa, Ruslia Haruna, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti program tersebut.
     
    “Senang sekali bisa belajar cara menjaga kebersihan dan tahu apa yang harus dilakukan jika ada gempa,” ungkap Ruslia dengan semangat.
     
    Program edukasi PHBS dan mitigasi bencana yang digelar oleh PT NHM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan, kesehatan, dan kesiapsiagaan bencana, PT NHM turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.
     
    Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan pendidikan di wilayah sekitar tambang Gosowong, yang akan terus diperluas di masa mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bawaslu Jakbar petakan tiga klaster kerawanan TPS

    Bawaslu Jakbar petakan tiga klaster kerawanan TPS

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat memetakan tiga klaster utama Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan di wilayah setempat untuk mengantisipasi gangguan di hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta pada 27 November 2024.

    Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan Antara Lembaga Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup
    menjelaskan tiga klaster tersebut saat
    dikonfirmasi di Jakarta pada Rabu.

    Tiga klaster itu adalah kerawanan TPS yang paling banyak terjadi, kerawanan TPS yang banyak terjadi dan kerawanan TPS yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Adapun pemetaan yang dilakukan pada 10-15 November 2024 tersebut dilakukan terhadap delapan variabel dan 25 indikator yang diambil dari 3.452 TPS di Jakarta Barat di 56 kelurahan yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya.

    Roup membeberkan tujuh indikator dari klaster kerawanan TPS yang paling banyak terjadi, yakni pertama terdapat 77 TPS dengan pemilih disabilitas yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).

    Kemudian 228 TPS terdapat pemilih pindahan (DPTb), 155 TPS didirikan di wilayah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor dan gempa.

    Kemudian, 23 TPS terdapat penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih berdomisili di luar TPS tempatnya bertugas. Lalu 26 TPS terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat (MS) namun tidak terdaftar di DPT (Potensi DPK).

    Selain itu, terdapat juga sejumlah TPS yang masuk dalam 12 sub klaster dari klaster TPS rawan yang banyak terjadi serta sejumlah TPS masuk dalam sub klaster TPS rawan yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Pihaknya menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara luar jaringan maupun dalam jaringan.

    “Kita juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih,” ungkap Roup.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    ilustrasi, Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024.

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 20 November 2024 – 11:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum— Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024 untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. Hasilnya, terdapat 6 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 16 indikator yang banyak terjadi, dan 3 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari sedikitnya 73.256 kelurahan/desa di 36 provinsi (Kecuali Papua Tengah dan Papua Pegunungan) yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya. Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10 s.d 15 November 2024.

    Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdata di DPT, dan/atau Riwayat PSU/PSSU). Kedua, keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara). Ketiga, politik uang. Keempat, politsasi SARA dan ujaran kebencian. Kelima, netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI, Polri, kepala desa dan/atau perangkat desa). Keenam, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan). Ketujuh, lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus). Kedelapan, jaringan listrik dan internet. Hasilnya sebagai berikut.

    6 (Enam) Indikator Potensi TPS Rawan yang Paling Banyak Terjadi

    116.211 TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT;
    95.171 TPS yang terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status menjadi TNI/Polri);
    58.443 TPS yang terdapat pemilih pindahan;
    40.635 TPS yang terdapat Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas;
    22.738 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
    16.120 TPS yang terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT (Potensi Pemilih Tambahan);

    16 (Enam Belas) Indikator Potensi TPS Rawan yang Banyak Terjadi

    8.457 TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS;
    7.414 TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll);
    6.066 TPS yang memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu;
    5.384 TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca);
    4.806 TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU);
    4.027 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih;
    3.759 TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon;
    2.799 TPS yang terdapat riwayat praktik pemberian uang atau materi lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye di sekitar lokasi TPS;
    2.658 TPS yang memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu;
    2.426 TPS yang memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilihan;
    2.370 TPS yang memiliki riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS pada saat pemilu;
    2.293 TPS yang memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS;
    1.918 TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik);
    1.894 TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik;
    1.191TPS di Lokasi Khusus;
    1.127 TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon.

    3 (Tiga) Indikator Potensi TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi Namun Tetap Perlu Diantisipasi

    629 TPS yang terdapat riwayat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, dan golongan di sekitar lokasi TPS;
    517 TPS yang terdapat Petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon;
    332 TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara.

    Strategi Pencegahan dan Pengawasan

    Pemetaan TPS rawan ini menjadi bahan bagi Bawaslu, KPU, Pasangan Calon, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau Pemilihan, media dan seluruh masyarakat di seluruh tingkatan untuk memitigasi agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat Pemilihan yang demokratis.

    Terhadap data TPS rawan di atas, Bawaslu melakukan strategi pencegahan, di antaranya:

    melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan,
    koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait,

    sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat,
    kolaborasi dengan pemantau Pemilihan, pegiat kepemilaun, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif, dan
    menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline maupun online.

    Bawaslu juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.

    Rekomendasi

    Berdasarkan Pemetaan TPS rawan, Bawaslu mengimbau KPU untuk menginstruksikan kepada jajaran PPS dan KPPS:

    melakukan antisipasi kerawanan sebagaimana yang telah disebutkan di atas;
    berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap kerawanan yang berpotensi terjadi di TPS, baik gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik, maupun gangguan listrik dan jaringan internet.
    Melaksanakan distribusi logistik sampai ke TPS pada H-1 secara tepat (jumlah, sasaran, kualitas, waktu), melakukan layanan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan dan memprioritaskan kelompok rentan, serta mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih secara akurat.

    Lampiran

    Persebaran Potensi TPS Rawan dalam Satuan Provinsi

     

     

     

    Indikator

     

    Jumlah TPS

     

     

    TPS Rawan Paling Banyak

    Variabel Penggunaan Hak Pilih

    1. Terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status TNI/Polri)

     

    95.171

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh

    2.      Terdapat pemilih tambahan

    58.443

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi

    3. Terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT

    16.120

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    4.      Terdapat            Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas

    40.635

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten

    5. TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT

    116.211

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    6. TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan SUrat Suara Ulang (PSSU)

     

    4.806

    Sumatera Barat, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jawa Timur Sulawesi Selatan

    Variabel Keamanan

    7.      Memiliki        riwayat        terjadi kekerasan di TPS

    2.293

    Sulawesi Utara, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah

    8.      Memiliki        riwayat        terjadi intimidasi                        kepada

    penyelenggara pemilihan

     

    2.426

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara

    9. TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara

    332

    Jawa Timur, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta

    Variabel Politik Uang

     

    10.    Terdapat    praktik    pemberian uang atau barang pada masa

    kampanye dan masa tenang di sekitar lokasi TPS

    2.799

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat

    Variabel Politisasi SARA

    11.

    Terdapat                          praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, antar golongan di sekitar

    lokasi TPS

    814

    Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Jawa Timur

    Variabel Netralitas

    12.

    TPS yang terdapat Petugas

    KPPS berkampanye untuk pasangan calon

    517

    Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Aceh

    13.

    TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon

    1.127

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Papua, Jawa Tengah

    Variabel Logistik

    14.

    Terdapat riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS

    pada saat Pemilu

    2.370

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara

    15.

    Terdapat riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat

    pemilu

    6.066

    Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua Barat

    16

    Terdapat riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat

    pemilu

    2.658

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Papua, Kalimantan Selatan, Jawa Barat

    Variabel Lokasi TPS

    17.    TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca)

    5.384

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

     

    18.    TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll)

    7.414

    Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan

    19.    TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih

    4.027

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, DKI Jakarta

    20.

    TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik)

    1.918

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau

    21.

    TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye

    pasangan calon

    3.759

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat

    22.

    TPS di Lokasi Khusus

    1.191

    Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat

    23.

    TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik

    1.894

    Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    Variabel Jaringan Internet dan Listrik

    24.

    TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS

    22.738

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Timur

    25

    TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS

    8.457

    Kalimantan Barat, Maluku, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Antisipasi Kerawanan Pungut Hitung, Bawaslu Jakarta Utara Petakan 25 Indikator Potensi TPS Rawan

    Antisipasi Kerawanan Pungut Hitung, Bawaslu Jakarta Utara Petakan 25 Indikator Potensi TPS Rawan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bawaslu Kota Jakarta Utara petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. 

    Hasilnya, terdapat 9 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 4 indikator yang banyak terjadi, dan 3 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari sedikitnya 31 kelurahan/desa di 6 Kecamatan se-Kota Adm. Jakarta Utara yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya. Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10 s.d 15 November 2024.

    Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut:

    Penggunaan Hak Pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdaftar di DPT, dan/atau riwayat PSU/PSSU). 
    Keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara).
    Politik Uang. 
    Politisasi SARA. 
    Netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa).
    Logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan).
    Lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus).
    Jaringan Listrik dan Internet.

    lihat foto
    TPS Rawan Paling Banyak

    Indikator Potensi TPS Rawan Yang Paling Banyak Terjadi

    248 TPS didirikan di wilayah rawan bencana (banjir, tanah longsor, gempa, dll).
    114 TPS terdapat pemilih pindahan (DPTb).
    33 TPS didirikan di wilayah konflik.
    23 TPS terdapat jumlah pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT.
    23 TPS didirikan dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih.
    19 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat/TMS (Meninggal dunia, Alih Status TNI/Polri).
    17 TPS terdapat penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih berdomisili di luar TPS tempatnya bertugas.
    16 TPS terdapat riwayat praktik pemberian uang atau materi lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye di sekitar lokasi TPS.
    11 TPS terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat (MS) namun tidak terdaftar di DPT (Potensi DPK).

    lihat foto
    TPS Rawan Paling Banyak

    Indikator Potensi TPS Rawan yang Banyak Terjadi

    8 TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik).
    7 TPS yang memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS.
    7 TPS memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilihan.
    5 TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon.

    Indikator Potensi TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi Namun Tetap Perlu Diantisipasi

    3 TPS di Lokasi Khusus.
    2 TPS terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU).
    1 TPS memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu

    Pencegahan dan Pengawasan

    Pemetaan TPS rawan ini menjadi bahan bagi Bawaslu, KPU, Pasangan Calon, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau Pemilihan, media dan seluruh masyarakat di seluruh tingkatan untuk memitigasi agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat Pemilihan yang demokratis.

    Terhadap data TPS rawan di atas, Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Utara dan jajaran melakukan strategi pencegahan, di antaranya:

    Melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan;
    Koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait;
    Sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat;
    Kolaborasi dengan pemantau Pemilihan, pegiat kepemiluan, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif; dan
    Menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline maupun
    online;
    Bawaslu juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.

    Imbauan

    Berdasarkan Pemetaan TPS rawan, Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Utara mengimbau KPU Kota Jakarta Utara dan jajaran untuk menginstruksikan kepada jajaran PPS dan KPPS:

    Melakukan antisipasi kerawanan sebagaimana yang telah disebutkan di atas;

    Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap kerawanan yang berpotensi terjadi di TPS, baik gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik, maupun gangguan listrik dan jaringan internet;

    Melaksanakan distribusi logistik sampai ke TPS pada H-1 secara tepat (jumlah, sasaran, kualitas, waktu), melakukan layanan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan dan memprioritaskan kelompok rentan, serta mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih secara akurat.

  • Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 20 November 2024 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu pagi (20/11/2024).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi 4 kali di beberapa wilayah dengan magnitudo berbeda-beda.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Rabu 20 November 2024:

    1. Gempa Bumi Gorontalo

    Gempa Mag:2.9, 20-Nov-2024 01:40:23WIB, Lok:0.22LS, 123.14BT (84 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:97 Km

    Pukul 01.40.23 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.9 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.22 Lintang Selatan (LS) dan 123.14 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 84 km Tenggara Bone Bolango Gorontalo. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 97 kilometer.

    2. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:3.5, 20-Nov-2024 03:11:54WIB, Lok:2.34LS, 121.08BT (28 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km

    Beberapa menit setelah gempa pertama, pada pukul 03.11.54 WIB, tercatat gempa dengan magnitudo 3.5.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat 2.34 Lintang Selatan dan 121.08 Bujur Timur.

    Lokasi tersebut sekitar 28 kilometer Barat Laut Luwu Timur Sulsel.

    3. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:4.5, 20-Nov-2024 03:50:45WIB, Lok:9.06LS, 121.95BT (39 km Tenggara ENDE-NTT), Kedlmn:76 Km

    Pukul 03.50.45 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 9.06 Lintang Selatan (LS) dan 121.95 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 39 km Tenggara Ende NTT. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 76 kilometer.

    4. Gempa Bumi Nabire

    Gempa (UPDATE) Mag:3.3, 20-Nov-24 04:33:36 WIB, Lok:3.97 LS, 135.12 BT (Pusat gempa berada di darat 80 km BaratDaya Nabire), Kedlmn:23 Km Dirasakan (MMI) II – III Nabire

    Pukul 04.33.36 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.3 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 3.97 Lintang Selatan (LS) dan 135.12 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 80 km Barat Daya Nabire. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 23 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Gempa M 3,5 Terjadi di Luwu Timur Sulsel

    Gempa M 3,5 Terjadi di Luwu Timur Sulsel

    Jakarta

    Gempa bumi magnitudo (M) 3,5 terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa 28 km barat laut Luwu Timur-Sulsel,” tulis BMKG di X, Rabu (10/10/2024).

    Gempa terjadi pada pukul 03.11 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 2,34 lintang selatan dan 121,08 bujur timur.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

    (lir/lir)