Topik: Gempa

  • Gempa M 4,5 Terjadi di Meloguane Sulut

    Gempa M 4,5 Terjadi di Meloguane Sulut

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudi (M) 4,5 terjadi di Melonguane Sulawesi Utra (Sulut). Kedalaman gempa 10 Km.

    Melalui akun X-nya, BMKG menyampaikan gempa terjadi pada Selasa (26/11/2024) pukul 02.18 WIB. Gempa berada pada 71 Km Barat Laut Molonguane, Sulut.

    “Gempa Mag:4.5,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa 4,51 Lintang Utara dan 126,29 Bujur Timut. BMKG menyampaikan informasi gempa ini dapat berubah seiring kelengkapan waktu.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” imbuhnya.

    (dek/dek)

  • Bawaslu Surabaya: Ada 1.156 TPS Rawan, Termasuk Kebencanaan

    Bawaslu Surabaya: Ada 1.156 TPS Rawan, Termasuk Kebencanaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Bawaslu Surabaya mengidentifikasi ada sebanyak 1.156 TPS rawan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 tahun ini.

    Kerawanan tersebut meliputi tiga indikator paling menonjol, yakni; pemilih yang tidak sesuai syarat namun masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Selain itu, Daftar Pemilih Pindahan (DPTb) serta pemilih disabilitas yang masuk dalam daftar DPT di TPS.

    Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Surabaya, Syaifuddin menyampaikan bahwa dari tiga indikator itu; kemudian terperinci menjadi 24 potensi kerawanan yang menempati di sebanyak 265 TPS.

    “Kami petakan, ada 24 potensi kerawanan di TPS-TPS yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Surabaya. Dan pemilih yang tidak memenuhi syarat itu ada di tersebar sebanyak 265 TPS,” ujar Syaifuddin di Surabaya, Minggu (24/11/24) sore.

    Syaifuddin menyebut, faktor dominan pemilih tak memenuhi syarat ini adalah alih profesi dan data terbaru meninggal dunia. Kata dia, paling banyak ditemukan di Kecamatan Bubutan, Gunung Anyar, Lakar Santri, Karang Pilang dan masih banyak lagi.

    “Banyak yang alih profesi sebagai TNI/Polri, serta meninggal di antaranya di Kecamatan Bubutan, Gayungan, Karangpilang, Kenjeran, Lakarsantri, Mulyorejo, Pakal, Pabean Cantikan, Rungkut, Semampir, Sambikerep, Sawahan, Sukolilo, Tambaksari, Tegalsari, dan Wonocolo,” rincinya.

    Itu yang diantisipasi oleh kami sebagai TPS rawan agar identitasnya tak digunakan mencoblos, lanjut Syaifuddin, serta yang tak kalah penting adalah lokasi TPS rawan karena ancaman bencana alam.

    “Antisipasi kami sebagai TPS rawan ini, termasuk TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana seperti banjir tanah longsor, gempa bumi, itu salah satunya ada di Asemrowo dan Suko Manunggal,” jelas dia.

    “Kita udah sampaikan ke masing masing TPS yang menjadi lokasi rawan itu, agar kiranya anggota kami bisa mengantisipasi hal itu,” tandas Syaifuddin. [ama/but]

  • Gunung Dukono di Halmahera Utara Luncurkan Abu Vulkanik 3.000 meter

    Gunung Dukono di Halmahera Utara Luncurkan Abu Vulkanik 3.000 meter

    Jakarta

    Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, melaporkan gunung api itu mengeluarkan abu setinggi 3.000 meter di atas puncak sekitar 4.087 meter. Erupsi terjadi hari ini pukul 14.24 WIT.

    “Iya tadi siang Gunung Dukono kembali erupsi dengan mengeluarkan kolom abu setinggi 3.000 meter,” kata petugas Pos PGA Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, dilansir Antara, Minggu (24/11/2024).

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Dilaporkan guncangan gempa Gunung Dukono berhasil terekam di seismogram dengan amplitudo 27 maximum, dengan durasi 293.41 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.

    “Saat ini kondisi Gunung api setinggi 1.335 meter dari permukaan laut (mdpl) itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.

    Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat di sekitar Gunung Dukono termasuk pengunjung maupun wisatawan, agar tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak gunung api itu.

    “Kepada masyarakat maupun pengunjung maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas pendakian di puncak Gunung Dukono,” ujarnya.

    Tonton juga Video: Penampakan Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi Siang Ini

    (fca/imk)

  • Dalam 200 Tahun Terakhir Ada Fenomena Ledakan Gempa Langit, Apa Itu?

    Dalam 200 Tahun Terakhir Ada Fenomena Ledakan Gempa Langit, Apa Itu?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena ledakan misterius terdengar beberapa kali di berbagai belahan dunia selama 200 tahun terakhir. Para peneliti berusaha memecahkan misteri suara yang disebut sebagai gempa langit.

    Salah satu suara yang terdengar itu saat gempa bumi New Madrid 1811-1812. Suara dentuman yang menggetarkan jendela dan pintu juga terdengar dekat Danau Seneca, Finger Lake, New York, AS.

    Para peneliti berusaha mencari tahu asal suara dengan membandingkannya yang ada di Amerika Serikat (AS) dan yang terjadi tahun 2023. Mereka menggunakan data seismik dari EarthScope Transportable Array (ESTA) untuk melakukan perbandingan.

    Tim peneliti dari University of North Carolina mencoba meneliti dari laporan berita di daerah setempat. Verifikasi suara dilakukan dengan data seismo akuistik dari ESTA.

    Hasilnya mereka menyimpulkan suara bukan berasal dari gempa bumi. Namun suara itu berasal dari aktivitas atmosfer.

    “Secara umum kami percaya ini merupakan fenomena atmosfer, tidak berpikir dari aktivitas seismik,” jelas peneliti Eli Bird dikutip dari IFL Science.

    “Asumsi kami, suara itu menyebar lewat atmosfer bukan melalui tanah,” imbuhnya.

    Para peneliti berfokus pada data infrasonik, yakni suara frekuensi rendah yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia.

    Namun memang belum ada penjelaskan terbaik terkait asal muasal suara tersebut. IFL Science melaporkan salah satu kemungkinannya merupakan ledakan pesawat sonik.

    Kemungkinan lain berasal dari bolide yang berada di atmosfer bagian atas. Ini merupakan meteorit yang tidak terlihat hingga mendengar suara yang terkumpul.

    (mkh/mkh)

  • BMKG Ingatkan Gempa Megathrust RI Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    BMKG Ingatkan Gempa Megathrust RI Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi gempa megathrust di Indonesia. Sebelumnya, isu ini telah ramai diperbincangkan dan membuat masyarakat khawatir.

    Kabar ini muncul setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulai Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.

    Terkait hal ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun memperingatkan gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.

    Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Namun BMKG sendiri belum dapat memastikan kapan bencana alam itu akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (25/8/2024).

    “Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan,” imbuh dia.

    Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.

    “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” pungkasnya.

    (fsd/fsd)

  • Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang

    Pembanguan Sekolah Terdampak Gempa Garut 5.0 Gunakan Bata Plastik Daur Ulang

    Liputan6.com, Garut – Yayasan Bakti Barito mengawali pembangunan sekolah SDN 3 Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, yang menjadi salah satu fasilitas pendidikan terdampak gempa Garut-Bandung megnitudo 5.0 beberapa waktu lalu, menggunakan bahan materian bata plastik daur ulang.

    Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian Purbasari, mengatakan, penggunaan material bata plastik daur ulang dinilai lebih teruji di daerah gempa seperti Garut, sama halnya apa yang pernah diterapkan di Sumba dan Lombok.

    “Bahan ini lebih tahan gempa karena dia ringan, dan kemudian tidak menggunakan paku, tidak menggunakan bahan-bahan yang berat, sehingga mudah-mudahan ini bisa lebih tahan gempa,” ujar dia, Jumat (22/11/2024).

    Dalam prakteknya, pembangunan ini melibatkan Yayasan Kita Bisa dan Happy Hearth Indonesia. Dian menargetkan proses pembangunan sekolah ini selesai di bulan Desember sehingga dapat digunakan di tahun ajaran baru.

    “Sebagai daerah yang berada di dekat patahan, dan cukup rawan gempa, maka bangunan seperti ini bisa lebih mengakomodasi situasi kondisi di Garut,” ujar dia.

    Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana, menyatakan gempa Garut-Bandung magnitudo 5.0 September lalu, menyebabkan 28 bangunan sekolah terdampak.

    “Namun baru dua sekolah, yaitu SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari, yang mendapat bantuan pembangunan,” kata dia.

    Menurutnya, material yang digunakan dalam pembangunan ini berasal dari sampah plastik daur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain menjadi solusi pasca bencana, penggunaan bata daur ulang plastik, mengingatkan pemanfaatan sampah daur ulang plastik menjadi barang bermanfaat.

    “Dari segi material sangat ringan sekali. Tapi ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika kan ini terbuat dari bahan plastik, mungkin plastik bakal mudah terbakar juga itu perlu diperhatikan,” kata dia.

    Kepala SDN 3 Barusari, Nenden, mengaku lega dengan pembangunan gedung baru ini, sehingga memberikan rasa nyaman bagi seluruh siswa dan seluruh pengajar dalam proses belajar mengajar.

    “Kami juga guru melaksanakan proses belajar mengajarnya lebih tenang, lebih aman. Digunakan di awal Februari mas, kita nunggu peresmian ya,” tandasnya.

    Bangunan baru ini mencakup empat ruang kelas, satu gedung yang direnovasi, serta dua toilet. Harapannya, langkah ini dapat mendorong semangat belajar siswa dan menjadi awal pemulihan pendidikan di wilayah terdampak bencana.

     

    Kisah Nelangsa Anak-Anak Pinggir Hutan Banyumas Bayar Sekolah dengan Ketela dan Pisang

  • Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 November 2024

    Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG Bandung 22 November 2024

    Gempa Kecil Cianjur Picu Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Puluhan rumah dan bangunan sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 3,0 yang terjadi Kamis (22/11/2024).
    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat, sebanyak 43 rumah di Kecamatan Cibeber rusak.
    Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur melaporkan, 13 bangunan sekolah dasar juga terkena dampak.
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan,
    kerusakan bangunan
    akibat gempa dipengaruhi beberapa faktor.
    “Salah satunya adalah gempa yang berulang dengan kedalaman yang dangkal,” ungkap Ayyu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (22/11/2024) malam.
    Ayyu menambahkan, jarak dari sumber gempa, struktur, dan kondisi bangunan, serta jenis tanah atau kondisi geologi setempat juga berperan penting.
    “Walaupun magnitudonya kecil, ketika bangunan sudah diterjang gempa dan kondisi bangunannya itu sendiri tidak standar, maka akan mengalami kerusakan ringan. Hal ini akan semakin parah apabila diterjang gempa susulan,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Ayyu menyebutkan, peta geologi menunjukkan bahwa di sekitar lokasi episenter terdapat endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda, seperti breksi gunung api, lava, dan tuff yang umumnya bersifat lunak dan belum kompak.
    “Hal ini memperkuat efek guncangan,” ujar Ayyu.
    Sebelumnya, Cianjur diguncang serangkaian gempa pada saat peringatan dua tahun gempa berkekuatan M 5,6 yang melanda daerah tersebut, tepatnya pada Kamis (21/11/2024).
    Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah bangunan sekolah dan rumah mengalami kerusakan, terutama pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.
    BMKG mencatat empat kali gempa bumi tektonik yang berpusat di Kabupaten Cianjur, dengan kekuatan magnitudo 2,2; 2,0; 3,0; dan 3,0.
    Gempa-gempa ini terjadi sejak pagi hingga siang dengan episenter yang berbeda dan kedalaman bervariasi antara 5 hingga 10 kilometer.
    Pusat gempa terletak di darat dan merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wisatawan Dilarang Muncak, Jalur Pendakian Gunung Banda Ditutup
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 November 2024

    Wisatawan Dilarang Muncak, Jalur Pendakian Gunung Banda Ditutup Regional 22 November 2024

    Wisatawan Dilarang Muncak, Jalur Pendakian Gunung Banda Ditutup
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Wisatawan
    , baik mancanegara maupun lokal, dilarang mendaki
    Gunung Api Banda
    di Kecamatan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, akibat
    penutupan jalur pendakian
    yang berlaku sejak Jumat (22/11/2024).
    Penutupan ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas
    gempa vulkanik
    yang signifikan di kawasan tersebut.
    Sejak 1 Agustus hingga 17 November 2024, tercatat 11 kali gempa vulkanik dangkal, 541 kali gempa vulkanik dalam, 46 kali gempa tektonik lokal, dan 250 kali gempa tektonik jauh.
    “Kami telah menutup jalur pendakian Gunung Api Banda sejak 18 November 2024. Aktivitas gempa vulkanik yang terekam dari Agustus hingga November menunjukkan peningkatan yang signifikan,” jelas Johan Hasan, petugas pos pemantauan Gunung Api, pada hari yang sama.
    Penutupan jalur pendakian
    ini bertujuan untuk menghindari potensi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh gempa atau letusan, termasuk lontaran batu pijar, awan panas, dan gas beracun.
    Masyarakat Banda, terutama yang berada di sekitar Gunung Api Banda, serta pengunjung, diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari puncak gunung.
    Mito Lamere, seorang
    wisatawan
    lokal yang berada di Banda, mengaku sempat mendaki gunung pada hari yang sama dengan diterbitkannya larangan tersebut.
    “Kami naik ke gunung jam 04.00 WIT dan sampai di puncak Lewarani pukul 05.30 WIT. Pemberitahuan waspada baru keluar jam 07.30 WIT,” ungkap Mito kepada Kompas.com.
    Dia dan timnya tidak merasakan adanya getaran atau guncangan saat mendaki, meskipun mereka mengetahui adanya gempa kecil saat turun.
    Mito juga mengingatkan para wisatawan untuk memantau status gunung melalui akun resmi BMKG atau pos pemantauan.
    Saat ini, jalur pendakian Gunung Api Banda ditutup dengan status level II waspada.
    Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah telah mengeluarkan edaran serupa dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari.
    Selain di Banda, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga menaikkan status Gunung Api Dempo di Sumatera Selatan.
    Aktivitas vulkanik kedua gunung api tersebut menunjukkan peningkatan, sehingga perlu diwaspadai.
    “Pengamatan kegempaan Gunung Api Banda sejak Januari 2017 menunjukkan pola kenaikan, khususnya pada gempa vulkanik dalam.”
    “Meskipun jumlah gempa terasa belum signifikan, hal ini perlu diwaspadai,” ujar Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial, dalam keterangan resmi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Hari Ini Mengguncang Ternate dengan Magnitudo 4,2

    Gempa Hari Ini Mengguncang Ternate dengan Magnitudo 4,2

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi pada hari ini, Jumat (22/11/2024) mengguncang Ternate, Maluku dengan magnitudo 4,2. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 15.30 WIB.

    Episentrum gempa di Ternate hari ini terletak pada koordinat 0,53 derajat lintang utara (LU) dan 126,62 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di darat 87 kilometer barat daya Ternate, Maluku dengan kedalaman 19 kilometer.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    Sebelumnya, gempa juga terjadi pada hari ini di Pulau Maluku, tepatnya di Daruba Maluku Utara, dengan magnitudo 5,4 pada pukul 14.51 WIB. Pusat gempa berada di laut 74 kilometer barat laut Daruba dengan kedalaman 13 kilometer.

  • Pacu Daya Beli Rakyat, Jepang Kirim ‘Helikopter Duit’ Tebar Rp2.226 T

    Pacu Daya Beli Rakyat, Jepang Kirim ‘Helikopter Duit’ Tebar Rp2.226 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Jepang, di bawah Perdana Menteri Shigeru Ishiba, pada Jumat (22/11/2024) dijadwalkan menyetujui paket stimulus senilai US$140 miliar atau sekitar Rp2.226 triliun untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi.

    Langkah ini menyusul hasil pemilu 27 Oktober lalu, di mana koalisi Ishiba kehilangan mayoritas di majelis rendah setelah performa terburuk Partai Demokrat Liberal (LDP) dalam 15 tahun akibat isu korupsi dan inflasi.

    Yoshimasa Hayashi, juru bicara pemerintah, menjelaskan bahwa paket ini akan menghasilkan dampak ekonomi senilai 39 triliun yen atau sekitar Rp3.978 triliun dengan tambahan belanja anggaran sebesar 13,9 triliun yen atau sekitar Rp1.417 triliun.

    “Kami berupaya keluar dari ekonomi berbiaya rendah menuju penciptaan nilai tambah yang tinggi,” ujar Hayashi, dilansir AFP.

    Paket ini mencakup subsidi energi, bantuan tunai hingga 30.000 yen (Rp4,4 juta) untuk rumah tangga berpenghasilan rendah, serta peningkatan investasi di sektor teknologi seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan. Pemerintah juga berencana membeli saham senilai 200 miliar yen di proyek chip generasi berikutnya, Rapidus.

    Selain itu, Ishiba menjanjikan investasi 10 triliun yen hingga 2030 untuk memulihkan keunggulan teknologi Jepang yang sempat mendominasi dunia pada 1980-an.

    Pemerintah akan mengajukan anggaran tambahan untuk membiayai paket ini, termasuk mengadopsi penghapusan ambang batas pajak penghasilan yang diusulkan Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP). Langkah ini bertujuan mendorong pekerja paruh waktu untuk meningkatkan jam kerja dan pendapatan.

    Namun, para kritikus khawatir kebijakan tersebut dapat mengurangi pendapatan pajak hingga triliunan yen, memperbesar utang Jepang yang sudah mencapai 200% dari PDB.

    Ekonom Yoshimasa Maruyama dari SMBC Nikko Securities menekankan perlunya sumber pendapatan tetap untuk menutupi pengurangan pajak ini.

    Selain itu, inflasi dan kenaikan harga pangan semakin menekan rakyat Jepang. Data pemerintah menunjukkan inflasi pada September sebesar 2,3%, namun harga beras melonjak hampir 60% akibat cuaca ekstrem, kekurangan air, dan kepanikan pasca-peringatan “mega gempa” Agustus lalu.

    (luc/luc)