Topik: Gempa

  • Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan capai 800 Meter

    Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan capai 800 Meter

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian  3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi,  dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak pada Jumat malam (6/12/2024)

    ” Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 20.29 Wib dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl),’’ ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru , Ghufron Alwi Sabtu (7/12/2024)

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di Seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 116 detik.

    Sebelumnya gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu, pukul 19.44 Wib dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 21 mm dan durasi 109 detik,’’tambahnya

    Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru  mengalami 10 kali erupsi sejak pukul 01.00 Wib hingga 20.49 Wib, namun erupsi tersebut tidak berdampak signifikan menggagu aktivitas warga setempat.

    Ia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak erupsi.

    Selanjutnya di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

     

    Detik-Detik Kepanikan Warga Saat Gempa Bantul M6,4

  • Penting! Ini 4 Tanda-tanda saat akan Terjadi Tsunami

    Penting! Ini 4 Tanda-tanda saat akan Terjadi Tsunami

    Jakarta: Tanda-tanda peringatan tsunami sangat penting untuk diketahui demi keselamatan dan persiapan diri. Terutama bagi masyarakat pesisir yang berisiko tinggi mengalaminya.
     
    Tsunami adalah bencana alam yang dapat mendatangkan malapetaka bagi pesisir pantai. Gelombang raksasa ini dipicu oleh pergeseran tiba-tiba di dasar laut, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor bawah laut.
     
    Bencana alam ini ditandai dengan gelombang yang terjadi karena perpindahan air tiba-tiba yang menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut, kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.

     

     

    Tanda Peringatan Tsunami
    Mengenali tanda peringatan tsunami sangat penting untuk keselamatan dan persiapan diri. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
     
    1. Air Laut Surut Secara Tiba-tiba
    Salah satu tanda awal yang dapat mengindikasikan tsunami adalah surutnya air laut secara tiba-tiba dan drastis dari garis pantai. Hal ini terjadi karena air ditarik kembali ke arah laut sebelum tsunami datang.
     
    2. Gelombang Tinggi dan Tidak Biasa
    Jika Sobat Medcom melihat gelombang yang sangat tinggi dan tidak biasa mendekati pantai, segera cari tempat yang lebih tinggi. Gelombang ini bisa jadi merupakan tanda tsunami yang akan datang.
     
    3. Getaran Bumi
    Getaran tanah yang kuat dari gempa bumi di dekat laut bisa jadi merupakan tanda peringatan tsunami. Apabila Sobat Medcom merasakan gempa bumi, segera menjauh dari pantai dan cari tempat yang lebih tinggi.

     

     

    4. Peringatan Resmi
    Sistem peringatan tsunami biasanya dikeluarkan oleh otoritas setempat ketika potensi tsunami terdeteksi. Segera ikuti instruksi yang diberikan dan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi ketika peringatan tersebut diberikan.
     
    Tsunami adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, tetapi dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan.
     
    Melalui sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pendidikan masyarakat, seseorang dapat menghadapi tsunami dengan lebih siap. Dampak dari tsunami pun bisa diminimalkan.

     

    Jakarta: Tanda-tanda peringatan tsunami sangat penting untuk diketahui demi keselamatan dan persiapan diri. Terutama bagi masyarakat pesisir yang berisiko tinggi mengalaminya.
     
    Tsunami adalah bencana alam yang dapat mendatangkan malapetaka bagi pesisir pantai. Gelombang raksasa ini dipicu oleh pergeseran tiba-tiba di dasar laut, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor bawah laut.
     
    Bencana alam ini ditandai dengan gelombang yang terjadi karena perpindahan air tiba-tiba yang menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut, kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
     

     

    Tanda Peringatan Tsunami
    Mengenali tanda peringatan tsunami sangat penting untuk keselamatan dan persiapan diri. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
     

    1. Air Laut Surut Secara Tiba-tiba

    Salah satu tanda awal yang dapat mengindikasikan tsunami adalah surutnya air laut secara tiba-tiba dan drastis dari garis pantai. Hal ini terjadi karena air ditarik kembali ke arah laut sebelum tsunami datang.
     

    2. Gelombang Tinggi dan Tidak Biasa

    Jika Sobat Medcom melihat gelombang yang sangat tinggi dan tidak biasa mendekati pantai, segera cari tempat yang lebih tinggi. Gelombang ini bisa jadi merupakan tanda tsunami yang akan datang.
     

    3. Getaran Bumi

    Getaran tanah yang kuat dari gempa bumi di dekat laut bisa jadi merupakan tanda peringatan tsunami. Apabila Sobat Medcom merasakan gempa bumi, segera menjauh dari pantai dan cari tempat yang lebih tinggi.
     
     

     

    4. Peringatan Resmi

    Sistem peringatan tsunami biasanya dikeluarkan oleh otoritas setempat ketika potensi tsunami terdeteksi. Segera ikuti instruksi yang diberikan dan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi ketika peringatan tersebut diberikan.
     
    Tsunami adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, tetapi dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan.
     
    Melalui sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pendidikan masyarakat, seseorang dapat menghadapi tsunami dengan lebih siap. Dampak dari tsunami pun bisa diminimalkan.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana

    Pelajaran Penting dari Miftah Maulana
    Direktur Indonesian Society Network (ISN), sebelumnya adalah Koordinator Moluccas Democratization Watch (MDW) yang didirikan tahun 2006, kemudian aktif di BPP HIPMI (2011-2014), Chairman Empower Youth Indonesia (sejak 2017), Direktur Maluku Crisis Center (sejak 2018), Founder IndoEast Network (2019), Anggota Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (sejak 2019) dan Executive Committee National Olympic Academy (NOA) of Indonesia (sejak 2023). Alumni FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2006), IVLP Amerika Serikat (2009) dan Political Communication Paramadina Graduate School (2016) berkat scholarship finalis ‘The Next Leaders’ di Metro TV (2009). Saat ini sedang menyelesaikan studi Kajian Ketahanan Nasional (Riset) Universitas Indonesia, juga aktif mengisi berbagai kegiatan seminar dan diskusi. Dapat dihubungi melalui email: ikhsan_tualeka@yahoo.com – Instagram: @ikhsan_tualeka

    MULUTMU
    harimau mu”, pepatah pendek ini barangkali bisa menjadi kesimpulan atas ‘drama’ yang dilatari ucapan bernada merendahkan dari
    Miftah Maulana
    Habiburrahman kepada Sunhaji, seorang penjual es teh keliling.
    Satu fragmen yang makin menyita perhatian publik mengingat status Miftah bukan hanya ulama atau mubaligh, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, tapi juga pejabat publik, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
    Menggunakan diksi yang terkesan menghina sambil tertawa menuai reaksi masif. Lebih dari 310.000 orang menandatangani petisi lewat change.org meminta Miftah dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden, tak terhitung berbagai meme dan komentar sarkas dari warganet yang dialamatkan kepadanya.
    Tidak saja dari masyarakat, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nisbi turut menyayangkan pernyataan Miftah. Hasan menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menjunjung adab kepada siapa pun.
    “Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia,” kata Hasan dalam video yang dibagikan, Rabu (4/12/2024).
    Miftah juga mengaku telah ditegur langsung oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” kata Miftah dalam video permintaan maafnya.
    Dari luar negeri, Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia turut memberikan komentar. Ia bahkan menjadikan peristiwa olok-olokan Miftah kepada Sunhaji sebagai analogi atau contoh kalangan ulama yang terkadang kurang tepat dalam menggunakan diksi dalam berceramah.
    Atas semua polemik dan ‘serangan balik’ kepadanya, Miftah menyambangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf. Belakangan, Sunhaji mendapat banyak simpati, beragam donasi maupun hadiah, hingga tawaran umroh gratis.
    Namun drama seolah tak berujung. Miftah akhirnya menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Itu disampaikan lewat video pendek yang beredar luas di media massa dan berbagai platform media sosial.
    Namun, meski telah minta maaf dan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, cerita masih terus berlanjut.
    Sejumlah potongan video lawas Miftah yang menggunakan diksi kurang elok sebagai seorang ulama turut beredar. Semua jejak digital itu berkelindan, menjadi semacam hukuman sosial.
    Fragmen dari drama yang melingkupi perjalanan Miftah sejauh ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi semua pejabat publik.
    Apalagi bagi mereka yang sebelumnya bukan siapa-siapa dan kemudian dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai pejabat di pemerintahan, mesti lebih berhati-hati dan mengedepankan etika, terutama dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
    Para pejabat publik harus menyadari bahwa jabatan yang diberikan kepada mereka tidak saja ikut meninggikan status sosial, tapi juga berkonsekuensi pada alokasi anggaran negara, yang itu dapat dari pajak rakyat.
    Sehingga rakyat dari kalangan atau segmen manapun mesti mendapat perlakuan sama, dihormati.
    Selanjutnya, bagi siapapun yang hidup di era majunya teknologi digital, terutama pemuka agama atau penceramah, mestinya ada dalam kesadaran penuh atas dampak dari setiap konten komunikasi yang disampaikan, baik itu berupa diksi atau istilah, gesture, maupun candaan yang dilontarkan.
    Boleh jadi, satu pernyataan atau sikap yang sedianya hendak disampaikan atau dikirimkan kepada kalangan terbatas, dan itu adalah hal yang lumrah dipahami secara tertutup, tapi menjadi liar dan multi interpretatif bagi kalangan luas atau segmen (kelompok agama/kultur) berbeda.
    Atau, misalnya, satu konten komunikasi itu disampaikan dengan maksud atau bertujuan sebagai candaan untuk kelompok internal dan segmen terbatas, tapi kemudian diterima sebagai sesuatu yang serius, bahkan melukai psikologi khalayak ketika tersebar di media sosial.
    Miftah misalnya, yang memang sejak lama dikenal ceplas-ceplos, kerap berceramah di akar rumput, bahkan di sarang maksiat seperti di Sarkem, Yogyakarta, tentu saja terbiasa menggunakan diksi yang barangkali menjadi kurang tepat dan dapat menghadirkan kontroversi untuk kalangan atau segmen lebih beragam.
    Kesadaran atas dampak dari satu konten komunikasi yang akan digunakan, membuat komunikator lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan atau menyampaikan suatu pesan komunikasi. Semua harus lebih terukur.
    Apalagi bila terdapat fasilitas perekaman atau kamera, baik itu yang disediakan oleh penyelenggara acara, maupun yang dilakukan secara mandiri oleh hadirin atau warga di lokasi kegiatan melalui kamera
    smartphone.
    Konten yang tadinya diperuntukkan atau konteksnya untuk kalangan terbatas, kemudian tersebar ke khalayak luas, tidak hanya dapat menuai kontroversi atau kegaduhan, bahkan bisa menjadi bumerang yang dapat menghancurkan kredibilitas dan reputasi pejabat publik sebagai penyampai atau komunikator pesan itu.
    Pada konteks ini, ada banyak contoh yang bisa dikemukakan, terutama dari kalangan pemuka agama yang berceramah sejatinya untuk kalangan sendiri secara tertutup.
    Contohnya, ceramah yang mengandung konten membandingkan ajaran agama, ketika hal itu tersebar luas, terutama melalui media sosial, memantik protes, bahkan kecaman dari pengikut agama berbeda.
    Tidak saja oleh pemuka agama atau penceramah, ada banyak pula contoh pejabat publik yang menuai protes dan kecaman karena penggunaan diksi atau istilah kurang relevan.
    Wiranto saat menjadi Menko Polhukam, diujung periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, mendapat protes luas dari masyarakat ketika menyebut pengungsi akibat gempa di Maluku adalah beban negara. Ia akhirnya minta dimaafkan.
    Atau yang paling terkini, Juru bicara Kantor Komunikasi Presiden Prabowo, Adita Irawati, yang akhirnya harus meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan karena menggunakan diksi ‘rakyat jelata’ saat memberikan keterangan perihal ‘kasus’ Miftah. Adita mengakui pemilihan kata yang ia gunakan tersebut kurang tepat.
    Protes terhadap tokoh publik yang keliru dalam berkomunikasi, membuat kita bisa memaklumi kalau Miftah kemudian mendapat kecaman begitu besar terutama dari warganet, mengingat kapasitasnya bukan hanya sebagai ulama atau penceramah, tapi juga merupakan pejabat publik.
    Dua latar belakang yang menyatu dalam diri Miftah, yang secara sosial sejatinya adalah penjaga dan penuntun moral publik, juga merupakan pemangku kewajiban, sebagai bagian penyelenggara negara atau pemerintahan, menjadi alasan utama pemakluman itu.
    Di era digital sanksi sosial terkadang justru lebih berat dari sanksi hukum. Serangan warganet dapat lebih ‘mematikan’ secara mental atau psikologi ketimbang palu hakim ketika memberikan vonis di pengadilan.
    Terlepas dari diksi, gestur atau konten komunikasi Miftah yang telah menuai badai, menjadi mulut harimau yang menerkam dirinya sendiri, ia telah bertanggung jawab, meminta maaf secara terbuka, bahkan mengundurkan diri dari jabatan publik yang diemban.
    Merupakan contoh sekaligus standar tinggi bagi banyak pejabat publik di negeri ini, di hari-hari ini, yang kerap mencari pembenaran diri atau apologi atas kesalahan yang dilakukan, ketimbang meminta maaf alih-alih mengundurkan diri.
    Bukan rahasia lagi, banyak pejabat publik yang terlihat sebagai pecundang, berani korupsi, makan uang rakyat. Namun setelah ditangkap, jangankan merasa bersalah, justru membenarkan diri dengan berbagai cara dan alibi.
    Seperti pula mereka yang telah dilantik sebagai pejabat publik, tapi ogah atau tak kunjung melaporkan harta kekayaan sebagai bagian dari transparansi dan upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
    Mifta yang setelah melakukan kesalahan, berjiwa besar, introspeksi diri, bahkan mundur dari jabatan untuk menjaga kehormatan dirinya dan marwah pemerintah yang baru saja dilantik.
    Sikap yang dapat menjadi contoh dan standar tinggi bagi pejabat negara lainnya.
    Sehingga kelak bila ada yang melakukan kesalahan, menyakiti keadaban publik, apalagi terkait penyalahgunaan kewenangan atau keluasan juga mau secara terbuka minta maaf, bahkan mundur dari jabatannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Bumi 4,6 SR Guncang Kabupaten Garut

    Gempa Bumi 4,6 SR Guncang Kabupaten Garut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa bumi berkekuatan 4,6 SR mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (7/12) pagi.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 07.12 WIB.

    Titik gempa tercatat berada pada kedalaman 10 kilometer (km).

    Lokas gempa berada di 7.22 Lintang Selatan (LS) dan 107.71 Bujur Timur (BT) atau sekitar 20 km di barat daya Kabupaten Garut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan atau dampak dari gempa.

    [Gambas:Twitter]

    BMKG mencatat, pengolahan data terkait kekuatan gempa belum stabil karena pengambilan informasi mengutamakan kecepatan sehingga bisa berubah seiring dengan kelengkapan data.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa M 6,0 Terjadi di Buol Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 6,0 Terjadi di Buol Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6 terjadi di Buol, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kedalaman gempa 17 Km.

    Melalui akun X nya, BMKG melaporkan gempa terjadi Sabtu (7/12/2024) pukul 00.14 WIB. Gempa berada pada 86 Km Barat Laut Buol Sulteng.

    “Gempa Mag:6.0,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa 1,74 Lintag Utara dan 121,22 Bujur Timur. Gempa tidak berpotensi tsunami.

    “Tidakberpotensi tsunami,” imbuhnya.

    (dek/dek)

  • Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi? Ini Pemicu dan Penjelasannya

    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi? Ini Pemicu dan Penjelasannya

    Jakarta: Tsunami merupakan bencana alam yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia. Gelombang raksasa ini memiliki kekuatan yang luar biasa hingga mampu menyapu daratan.
     
    Salah satu tsunami terbesar terjadi pada 26 Desember 2004 lalu di Aceh, Indonesia. Ini menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia yang menelan lebih dari 230.000 jiwa di 14 negara.
     
    Pemicu Tsunami
    Tsunami sendiri dapat dipicu oleh berbagai peristiwa bawah laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air secara tiba-tiba. Penyebab utama tsunami antara lain:

     

     

    1. Gempa Bumi Bawah Laut
    Pergerakan tiba-tiba lempeng tektonik di dasar laut dapat melepaskan energi yang sangat besar, hingga menciptakan gelombang seismik yang merambat ke perairan. Saat gelombang ini mendekati pesisir, mereka berubah menjadi gelombang tsunami yang sangat tinggi.
     
    Gempa bumi juga merupakan pemicu terjadinya Tsunami Aceh hampir 20 tahun lalu. Kekuatan gempa bumi pada saat itu mencapai magnitudo 9,1-9,3 dan terjadi di lepas pantai Sumatera. Sementara gelombang tsunaminya mencapai ketinggian hingga 30 meter.
     
    2. Letusan Gunung Berapi
    Letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut atau di sepanjang garis pantai dapat memicu tsunami karena perpindahan sejumlah besar air oleh aliran lava atau runtuhnya bagian-bagian gunung berapi.
     
    3. Longsor Bawah Laut
    Longsoran tanah atau batu di dasar laut juga bisa menjadi pemicu terjadinya perpindahan air skala besar, sehingga menciptakan gelombang tsunami yang dapat meluluhlantakkan daratan.

     

     

    4. Hantaman Meteor
    Selain itu, meteor yang menghantam laut pun dapat menyebabkan perpindahan air yang cukup besar untuk menghasilkan gelombang tsunami. Namun kasus ini jarang terjadi.
     
    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
    Ketika salah satu peristiwa di atas terjadi di dasar laut, perpindahan air yang tiba-tiba menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut sebagai gelombang seismik, yang kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
    Kecepatan tsunami di laut terbuka dapat mencapai hingga 800 kilometer per jam, namun melambat saat mendekati garis pantai. Namun saat tsunami mendekati pantai, ketinggiannya meningkat karena interaksi dengan dasar laut yang dangkal.
     
    Gelombang tersebut akan pecah dan menghantam daratan dengan kekuatan dahsyat yang mampu menyebabkan kerusakan super luas.

     

    Jakarta: Tsunami merupakan bencana alam yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia. Gelombang raksasa ini memiliki kekuatan yang luar biasa hingga mampu menyapu daratan.
     
    Salah satu tsunami terbesar terjadi pada 26 Desember 2004 lalu di Aceh, Indonesia. Ini menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia yang menelan lebih dari 230.000 jiwa di 14 negara.
     
    Pemicu Tsunami
    Tsunami sendiri dapat dipicu oleh berbagai peristiwa bawah laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air secara tiba-tiba. Penyebab utama tsunami antara lain:
     
     

     

    1. Gempa Bumi Bawah Laut

    Pergerakan tiba-tiba lempeng tektonik di dasar laut dapat melepaskan energi yang sangat besar, hingga menciptakan gelombang seismik yang merambat ke perairan. Saat gelombang ini mendekati pesisir, mereka berubah menjadi gelombang tsunami yang sangat tinggi.
     
    Gempa bumi juga merupakan pemicu terjadinya Tsunami Aceh hampir 20 tahun lalu. Kekuatan gempa bumi pada saat itu mencapai magnitudo 9,1-9,3 dan terjadi di lepas pantai Sumatera. Sementara gelombang tsunaminya mencapai ketinggian hingga 30 meter.
     

    2. Letusan Gunung Berapi

    Letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut atau di sepanjang garis pantai dapat memicu tsunami karena perpindahan sejumlah besar air oleh aliran lava atau runtuhnya bagian-bagian gunung berapi.
     

    3. Longsor Bawah Laut

    Longsoran tanah atau batu di dasar laut juga bisa menjadi pemicu terjadinya perpindahan air skala besar, sehingga menciptakan gelombang tsunami yang dapat meluluhlantakkan daratan.
     
     

     

    4. Hantaman Meteor

    Selain itu, meteor yang menghantam laut pun dapat menyebabkan perpindahan air yang cukup besar untuk menghasilkan gelombang tsunami. Namun kasus ini jarang terjadi.
     
    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
    Ketika salah satu peristiwa di atas terjadi di dasar laut, perpindahan air yang tiba-tiba menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut sebagai gelombang seismik, yang kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
    Kecepatan tsunami di laut terbuka dapat mencapai hingga 800 kilometer per jam, namun melambat saat mendekati garis pantai. Namun saat tsunami mendekati pantai, ketinggiannya meningkat karena interaksi dengan dasar laut yang dangkal.
     
    Gelombang tersebut akan pecah dan menghantam daratan dengan kekuatan dahsyat yang mampu menyebabkan kerusakan super luas.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Gempa Bumi Dahsyat M 7 Guncang California AS, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa Bumi Dahsyat M 7 Guncang California AS, Picu Peringatan Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 7 mengguncang wilayah California Utara dan memicu peringatan tsunami singkat untuk 5,3 juta orang di sepanjang Pantai Barat Amerika Serikat.

    Dilansir dari The Associated Press, Jumat (6/12/2024), menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada pukul 10:44 pagi waktu setempat, berpusat di sebelah barat Ferndale, sebuah kota kecil di Humboldt County, sekitar 130 mil (209 km) dari perbatasan Oregon.

    Guncangan tersebut dirasakan hingga sejauh San Francisco, sekitar 270 mil (435 km) dari pusat gempa, di mana penduduk merasakan getaran bergulir selama beberapa detik.

    Gempa ini diikuti oleh beberapa gempa susulan, namun tidak ada laporan langsung tentang kerusakan besar atau cedera serius.

    Peringatan tsunami dikeluarkan tak lama setelah gempa dan mencakup sekitar 500 mil (805 km) garis pantai, dari ujung Teluk Monterey di California hingga Oregon.

    “Gelombang besar dan arus kuat mungkin memengaruhi pantai di sekitar Anda. Anda dalam bahaya. Jauhkan diri dari perairan pesisir. Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi atau ke pedalaman sekarang. Hindari pantai sampai pejabat setempat mengizinkan Anda kembali,” kata pesan peringatan dari Layanan Cuaca Nasional.

    Di Santa Cruz, otoritas menutup pantai utama dengan garis polisi, sementara di Eureka, penduduk diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sebagai tindakan pencegahan.

    Namun, menurut Dave Snider, Koordinator Peringatan Tsunami di Alaska, model komputer menunjukkan bahwa gempa ini tidak mungkin menyebabkan tsunami. Setelah alat pemantau gelombang mengonfirmasi hal tersebut, peringatan tsunami akhirnya dibatalkan.

    Sejarah dan Risiko Tsunami di California

    Menurut Corina Allen, Manajer Program Tsunami di Layanan Cuaca Nasional, gempa ini adalah jenis “strike-slip,” di mana pergerakan lempeng lebih horizontal, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan tsunami dibandingkan gempa vertikal.

    Sejak 1800, pantai California telah mengalami lebih dari 150 tsunami. Sebagian besar berskala kecil, tetapi ada yang merusak dan mematikan.

    Salah satu yang paling mematikan terjadi pada 28 Maret 1964, ketika tsunami akibat gempa di Alaska menghantam Crescent City, menghancurkan sebagian besar distrik bisnis dan menewaskan 12 orang.

    Lebih baru, tsunami dari gempa di Jepang pada 2011 menyebabkan kerugian sekitar US$100 juta di sepanjang pantai California, dengan dampak terburuk di Crescent City.

    Meskipun gempa kali ini tidak menyebabkan kerusakan besar atau tsunami, kejadian ini kembali mengingatkan warga California akan risiko bencana di wilayah yang dikenal dengan aktivitas seismiknya. Pemerintah setempat terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi gempa atau tsunami di masa depan.

     

    (luc/luc)

  • Peringatan Tsunami California Dicabut

    Peringatan Tsunami California Dicabut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC) mencabut peringatan tsunami untuk wilayah pesisir California dan Oregon, Kamis (5/12) waktu setempat.

    “Tidak ada tsunami yang merusak yang tercatat,” kata pusat tersebut, mengutip CNN.

    Sebuah perubahan kecil pada ketinggian lautan beberapa inci terekam oleh pelampung laut sekitar 200 mil di lepas pantai California, tetapi tidak ada perubahan signifikan yang terekam di daratan, yang mendorong pembatalan peringatan tersebut.

    Sebelumnya, gempa bumi dahsyat mengguncang California utara, Amerika Serikat, dan memicu peringatan tsunami, Kamis (5/12).

    Gempa berkekuatan 7,0 SR ini tercatat pada kedalaman 10 kilometer, hampir 100 kilometer barat-barat daya Ferndale, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    “Berdasarkan parameter gempa awal tsunami berpotensi terjadi di pantai yang berada dalam jarak 300 KM dari pusat gempa,” demikian peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Layanan Cuaca Nasional di Honolulu, mengutip AFP, Kamis (5/12).

    USGS, yang memantau aktivitas seismik, mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 10.44 pagi waktu setempat (1844 GMT).

    Laporan-laporan media menyebutkan bahwa gempa tersebut terasa di seluruh wilayah, termasuk di Bay Area. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka merasakan guncangan yang kuat dan ombak yang bergulung-gulung di bawah kaki mereka.

    Pantai Barat AS merupakan pertemuan sejumlah lempeng tektonik bumi, dan gempa bumi kerap terjadi.

    Daerah ini telah dilanda sejumlah gempa bumi besar, termasuk gempa bumi tahun 1994 yang menghantam Northridge, di daerah Los Angeles, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan rumah dan infrastruktur senilai miliaran dolar.

    Gempa bumi San Francisco pada tahun 1906, yang juga menyebabkan tsunami, diperkirakan menewaskan lebih dari 3.000 orang, beberapa di antaranya tewas dalam kebakaran yang terjadi setelah gempa yang dahsyat.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 5 Desember 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal Pagi Hingga Malam – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 5 Desember 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal Pagi Hingga Malam – Page 3

    Ribuan ikan kecil terekam kamera melompat ke daratan di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, pada Sabtu (30/11/2024) malam. Dalam video yang beredar di media sosial, ikan-ikan tersebut terlihat melompat dari tepian laut hingga terdampar di daratan dermaga.

    Beberapa ikan juga tampak melompat di bagian tengah laut dan terdampar di berbagai sisi dermaga.

     Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Panjang, Tarjono mengonfirmasi fenomena alam tersebut. 

    Tarjono menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh beberapa faktor, baik yang berkaitan dengan alam maupun keadaan lingkungan di sekitar Pelabuhan Panjang.

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam di area Pelabuhan Panjang dan sekitarnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena tersebut, salah satunya adalah perubahan suhu laut yang sangat drastis,” kata Tarjono, Senin (2/12/2024).

    Menurutnya, fenomena ini kemungkinan besar berkaitan dengan perubahan suhu yang menyebabkan ikan-ikan kecil tersebut bergerak mencari wilayah dengan suhu yang lebih hangat. 

    “Secara alami, ikan akan berpindah ke wilayah yang suhunya lebih nyaman bagi mereka,” jelasnya.

    Meskipun banyak yang mengaitkan peristiwa ini dengan isu tsunami, Tarjono menegaskan bahwa BMKG tidak mendeteksi adanya aktivitas kegempaan yang berpotensi menimbulkan tsunami di Teluk Lampung. 

    BMKG pun membantah adanya kaitan antara fenomena ikan melompat dengan ancaman tsunami.

    “BMKG selalu memantau kondisi cuaca dan aktivitas seismik di wilayah ini, dan hingga saat ini tidak ada indikasi gempa yang berpotensi tsunami,” terangnya.

    Tarjono mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu palsu terkait tsunami dan selalu mengikuti informasi resmi yang disampaikan BMKG. 

    Meskipun demikian, ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap perubahan alam yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

    “BMKG sendiri terus memberikan informasi berkala mengenai kondisi cuaca dan fenomena alam yang berpotensi berdampak pada masyarakat,” ungkapnya.

  • Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Gunungkidul Yogyakarta Malam Ini

    Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Gunungkidul Yogyakarta Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa Magnitudo 3,2 mengguncang wilayah Gunungkidul Yogyakarta dinihari malam ini.

    Berdasarkan data dari BMKG gempa itu terjadi pada 05-Dec-2024 00:25:19WIB.

    Adapun titik lokasi yakni :8.90LS, 110.50BT (101 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY).

    Berdasarkan catatan BMKG, pusat gempa cukup dangkal dengan kedalaman 10 Km.

    Selain di Gunungkidul gempa juga terjadi di beberapa wilayah berikut ini

    Gempa Mag:4.3, 04-Dec-2024 23:29:03WIB, Lok:6.48LS, 130.27BT (201 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT), Kedlmn:174 Km

    Gempa (UPDATE) Mag:4.6, 04-Des-24 21:21:38 WIB, Lok:4.94 LU, 95.98 BT (Pusat gempa berada di darat 33 Km barat daya Pidie Jaya), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III – IV Aceh Jaya, III – IV Pidie Jaya, II Banda Aceh, II Aceh Besar

    Gempa Mag:2.8, 04-Dec-2024 18:45:24WIB, Lok:1.64LS, 120.32BT (55 km BaratDaya POSO-SULTENG), Kedlmn:10 Km