Topik: Gempa

  • Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Kepulauan Talaud Sulut

    Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Kepulauan Talaud Sulut

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (10/12/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut terjadi pada pukul 13.13 WIB.

    Episentrum gempa terletak pada koordinat 3,72 derajat lintang selatan utara (LU) dan 127,84 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 kilometer arah Tenggara Kota Melonguane, Sulut pada kedalaman 136 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi  di Kepulauan Talaud Sulut ini yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan pada lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault),” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam siaran pers yang diterima Beritasatu.com, Selasa (10/12/2024).

    Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di Kepulauan Talaud daerah Nanusa, Damau dan Rainis dengan skala intensitas II-III MMI.

    “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi di Kepulauan Talaud Sulut ini tidak berpotensi tsunami,” tambah Daryono.

  • Warga Pariaman Dikejutkan Gempa Bumi Magnitudo 4,9

    Warga Pariaman Dikejutkan Gempa Bumi Magnitudo 4,9

    Pariaman, Beritasatu.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kota Pariaman, Sumatera Barat, dan sekitarnya pada Senin (9/12/2024) sekitar pukul 16.50 WIB. Kejadian ini mengejutkan warga yang tengah menjalani aktivitas sehari-hari.

    Seorang warga, Rafkiman, yang sedang merekam video di telepon pintarnya, mengaku terkejut karena tiba-tiba merasakan gempa.

    “Tiba-tiba bumi bergoyang,” ujarnya.

    Dia mengaku sempat berhenti merekam video karena khawatir kekuatan gempa semakin besar dan dapat mengancam keselamatannya. Namun, beruntung gempa tersebut hanya berlangsung sebentar.

    Warga lain, Rehasa, yang sedang beristirahat di rumah, menceritakan bahwa ia segera duduk setelah merasakan gempa, meskipun tidak langsung keluar rumah untuk mengevakuasi diri. Rehasa sempat mengonfirmasi adanya gempa kepada anggota keluarga sambil mencari tahu lokasi dan kekuatan gempa.

    Namun, ada juga warga yang tidak merasakan gempa karena sedang sibuk bekerja dan tidak menyadari adanya pergeseran bumi.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi berpusat di 59 kilometer barat daya Pariaman dengan kedalaman 68 kilometer.

    Meskipun cukup mengejutkan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan rumah atau fasilitas umum akibat gempa tersebut, karena kekuatannya yang relatif kecil dan durasinya yang singkat.

    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Radius Syahbandar, mengingatkan bahwa daerah ini rawan bencana alam, termasuk gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

    Oleh karena itu, pihaknya terus mengimbau warga Pariaman untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana gempa yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

  • Bukan BMKG, Google Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem

    Bukan BMKG, Google Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem

    Jakarta, CNBC Indonesia – Implementasi sistem kecerdasan buatan (AI) menyebar makin luas ke berbagai lini kehidupan. Terbaru, tim Google DeepMind meluncurkan model AI untuk meramal cuaca yang disebut ‘GenCast’.

    Dalam dokumen yang dipublikasikan di Nature, para peniliti DeepMind mengatakan GenCast mampu mengalahkan ENS, yakni sistem ramalan cuaca yang dirancang untuk mengindikasikan kondisi cuaca hingga 15 hari ke depan. 

    ENS selama ini dikatakan sebagai sistem ramalan cuaca terbaik di dunia dan bisa meramalkan potensi bencana. Di Indonesia, ramalan cuaca biasanya dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Begitu juga imbauan terhadap waspada bencana alam seperti gempa dan hujan lebat.

    Dalam sebuah postingan blog, tim DeepMind menawarkan penjelasan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat awam.

    Meskipun model cuaca sebelumnya bersifat “deterministik, dan memberikan satu perkiraan cuaca terbaik di masa depan,” GenCast “terdiri dari kumpulan 50 prediksi atau lebih, masing-masing mewakili kemungkinan lintasan cuaca,” sehingga menciptakan “distribusi probabilitas yang kompleks dari skenario cuaca masa depan,” tertulis dalam blog tersebut, dikutip dari TechCrunch, Senin (9/12/2024).

    Mengenai perbandingannya dengan ENS, tim tersebut mengatakan bahwa mereka melatih GenCast berdasarkan data cuaca hingga tahun 2018, kemudian membandingkan perkiraannya untuk tahun 2019, dan menemukan bahwa GenCast lebih akurat 97,2 persen.

    Google mengatakan GenCast adalah bagian dari rangkaian model cuaca berbasis AI, yang mulai dimasukkan ke dalam Google Search dan Maps. Mereka juga berencana untuk merilis perkiraan real-time dan historis dari GenCast, yang dapat digunakan siapa saja dalam penelitian dan model mereka sendiri.

    (fab/fab)

  • XL (EXCL) Prediksi Trafik Data Naik 20% saat Libur Nataru

    XL (EXCL) Prediksi Trafik Data Naik 20% saat Libur Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) memastikan kesiapan jaringan dalam menghadapi kemungkinan lonjakan trafik di semua layanan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. 

    XL Axiata memprediksi akan terjadi peningkatan trafik mencapai 10%-20% dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal hari biasa.

    Lonjakan trafik ini terdorong oleh semakin intensnya pelanggan dalam menggunakan berbagai layanan digital dengan kapasitas besar yang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi masa libur panjang. 

    Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming, baik video, musik, serta gim. Media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, juga diperkirakan akan menjadi sasaran pelanggan mengisi waktu liburan untuk berbagi meriahnya momen Nataru.

    Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan bahwa pihaknya melihat besarnya gairah masyarakat untuk merayakan dan mengisi liburan pergantian tahun nanti. 

    Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Hal ini tentunya akan mendorong peningkatan trafik penggunaan layanan telekomunikasi dan data. 

    “Karena itulah, XL Axiata telah memperkuat layanan data dan perlu menyiapkan jaringan dengan kapasitas 2 kali lipat lebih besar dari hari normal agar dapat tetap aman jika terjadi lonjakan trafik yang signifikan,” kata Gede dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).

    Gede menambahkan, kenaikan trafik juga akan terjadi pada layanan internet rumah dan konvergensi, baik XL SATU maupun First Media. 

    XL Axiata juga memperkirakan akan mengalami kenaikan karena banyak masyarakat yang akan mengakses layanan tersebut selama menghabiskan masa liburannya di rumah.

    Tim XL Axiata juga sudah mengidentifikasi kota-kota yang rawan dengan lonjakan trafik, termasuk juga destinasi wisata dan pusat keramaian, juga titik-titik yang biasa mengalami kemacetan lalu lintas. 

    Untuk itu, telah disiapkan rencana rekayasa jaringan jika terjadi kepadatan trafik di suatu lokasi, termasuk pengerahan armada Mobile BTS (MBTS) di berbagai lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik. 

    “Sebanyak lebih kurang 127 MBTS telah ditempatkan di sepanjang jalan tol, pusat keramaian pergantian tahun, tempat wisata, dan ruang publik lainnya,” ujar Gede.

    Kota-kota yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik adalah kota-kota yang juga menjadi tujuan berlibur masyarakat, antara lain di Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan Lombok. 

    Kenaikan trafik diperkirakan akan terjadi di area-area yang memiliki komunitas Nasrani cukup besar, yang merayakan Natal, seperti di Sulawesi Utara, Sumatra Utara, serta Nusa Tenggara Timur. 

    XL Axiata, kata Gede, juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS. 

    Untuk itu, terdapat tim lapangan yang akan siaga 24 jam selama masa libur ini. Selain itu, juga ada tim yang terus memantau kondisi jaringan di seluruh wilayah layanan XL Axiata melalui pusat monitoring kualitas layanan XL Axiata – Customer Experience and Service Operation Center (CE&SOC) yang berada di kantor pusat di Jakarta.

  • Ahli Ungkap Penyebab Pergerakan Tanah di Sukabumi

    Ahli Ungkap Penyebab Pergerakan Tanah di Sukabumi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Fenomena pergerakan tanah yang yang terjadi di beberapa wilayah Sukabumi disebut akibat kondisi geologis tanah serta hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menyebut retakan dan pergeseran tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi terjadi akibat hujan lebat yang menyebabkan longsor. Selain itu, berdasarkan data BMKG, dalam 10 hari terakhir terjadi gempa bumi di wilayah Jawa Barat dengan magnitudo lemah dan tidak sampai dirasakan masyarakat.

    “Karena gempanya dapat menggoyang tebing dan ketika diguyur hujan maka dampak lanjutannya akan jadi lebih mudah longsor,” jelas Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (7/12).

    Alhasil, setelah longsor terjadi maka materialnya akan menutup lembah-lembah sungai dan membendung air hujan. Namun, ketika hujan terjadi terus menerus dengan intensitas lebat maka bendungan tidak akan kuat menahan dan akhirnya jebol sehingga menjadi banjir bandang.

    “Potensi longsor dan banjir bandang masih dapat terjadi selama bulan-bulan ini–di mana puncak musim hujan di Jawa Barat itu Desember di bagian selatan dan Januari di bagian utara sehingga mohon diwaspadai,” tutur Dwikorita.

    Terpisah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut adalah longsoran atau gelinciran rotasi dan translasi.

    Kepala Badan Geologi M Wafid menyebut wilayah Sukabumi sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi selama Desember 2024, terutama jika curah hujan di atas normal.

    “Artinya daerah ini dapat hingga sering terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah baru dan lama dapat aktif kembali akibat curah hujan tinggi dan erosi yang kuat,” kata Wafid, dikutip dari Detik.

    Senada dengan Dwikorita, Wafid menjelaskan faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena hujan intensitas tinggi dan kemiringan lereng yang terjal. Selain itu, batuan berupa batu lempung, napal dan batu lanau diperkirakan banyak mengontrol gerakan tanah rotasi dengan pergerakan yang lambat (creep).

    “Sementara gerakan tanah dengan pergerakan cepat dikontrol oleh produk pelapukan gunung api. Material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air pada bagian atas sementara pada bagian bawah berdasarkan analisis kemungkinan tersusun oleh batulempung yang plastis dan mudah sebagai bidang gelincir,” terangnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Melihat Kondisi Belajar Siswa di Cianjur yang Terkena Dampak Bencana Alam

    Melihat Kondisi Belajar Siswa di Cianjur yang Terkena Dampak Bencana Alam

    Cianjur, Beritasatu.com – Meski terkena bencana alam, siswa sekolah dari SD hingga SMP di Cianjur tetap melaksanakan kegiatan belajar meski dilakukan secara online. Para siswa itu melakukan proses belajar dari tempat pengungsian.

    Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 66 sekolah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP)  terdampak akibat bencana alam, banjir dan gempa bumi yang terjadi di Cianjur Selatan.

    Akibat bencana yang terjadi di 18 kecamatan tersebut, sebanyak 58 SD mengalami kerusakan. Sementara, untuk SMP ada Tujuh yang mengalami kerusakan.

    Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin mengungkapkan, 66 sekolah tersebut mengalami rusak ringan, sedang dan berat. Bahkan, ada salah satu SD yang harus direlokasi.

    “Ada satu SD yaitu SDN Cibungur 1 yang berada di Kecamatan Agrabinta harus di relokasi. Jadi, di sana satu kampung harus direlokasi termasuk sekolah,” tutur kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin kepada awak media, Senin (9/12/2024).

    Selain SD dan SMP, menurutnya ada satu bangunan sekolah PAUD juga mengalami rusak berat dan tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).

    Meski demikian, pelaksanaan kegiatan belajar pada jenjang SD maupun SMP masih bisa dilakukan. Pasalnya, ada sebagian ruang sekolah yang masih bisa digunakan.

    “Untuk yang rusak berat seperti PAUD dan SD atau SMP yang harus direlokasi itu terpaksa melaksanakan kegiatan belajar secara online. Karena, mereka berada di pengungsian jadi masih bisa menimba ilmu pengetahuan, jelasnya.

    Menurut Ruhli, saat ini pihak pemerintah telah meminta pihak kecamatan maupun desa untuk mencari tempat yang layak untuk dijadikan tempat relokasi agar para siswa bisa belajar dengan layak.

    “Berdasarkan arahan Bupati Cianjur, pihak desa dan kecamatan diminta menginventarisir lokasi yang layak untuk relokasi. Proses ini sedang dilakukan,” terangnya.

    Untuk menghadapi dampak bencana, Disdikpora akan membentuk tim lintas organisasi perangkat daerah (OPD) guna menangani kebutuhan pascabencana. Ruhli mengimbau semua satuan pendidikan di Kabupaten Cianjur, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, untuk terus memantau kondisi lingkungan sekolah.

    “Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, segera laporkan agar kami dapat mendeteksi tingkat kerusakan dan mengambil langkah penanganan,” tuturnya.

  • Ngawi Gempa Magnitudo 3,9 Hari Ini

    Ngawi Gempa Magnitudo 3,9 Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa Magnitudo 3.9 mengguncang Ngawi Jawa Timur pagi ini, 09-Des-24 pukul 07:06:34 WIB.

    Menurut data BMKG gempa berpusat di titik Lok:7.35 LS, 111.55 BT (Pusat gempa berada di darat 12 km Timur Laut Ngawi).

    Gempa dengan kedalaman 11 Km itu dirasakan juga di Blora.

    Selain di Ngawi, ini deretan gempa terjadi hari ini

    Gempa Mag:4.1, 09-Dec-2024 04:16:31WIB, Lok:2.07LU, 126.64BT (132 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:4.3, 09-Dec-2024 02:45:17WIB, Lok:0.26LS, 125.48BT (148 km Tenggara TUTUYAN-BOLTIM-SULUT), Kedlmn:13 Km

    Gempa Mag:4.2, 09-Dec-2024 01:51:33WIB, Lok:2.85LU, 128.33BT (89 km TimurLaut DARUBA-MALUT), Kedlmn:213 Km

    Gempa Mag:3.5, 09-Dec-2024 01:34:59WIB, Lok:0.37LS, 123.15BT (100 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:49 Km

  • Hujan Deras di Gunung Merapi, Masyarakat Diminta Waspadai Lahar Dingin

    Hujan Deras di Gunung Merapi, Masyarakat Diminta Waspadai Lahar Dingin

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi kembali diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Senin (9/12/2024) dini hari, meningkatkan risiko lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di lereng gunung tersebut. 

    Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), hujan dimulai pukul 03.15 WIB dengan volume mencapai 70 mm dan intensitas 23 mm/jam, berlangsung selama lebih dari tiga jam. Hingga pukul 06.24 WIB, hujan masih terus berlangsung.

    BPPTKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar dingin dan awan panas guguran, khususnya di daerah-daerah potensi bahaya. 

    “Waspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya serta mematuhi rekomendasi,” kata Kepala  BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya pada Senin (9/11/24) tentang hujan deras di Gunung Merapi.

    Gunung Merapi saat ini berstatus siaga (level III), dengan aktivitas vulkanik yang masih signifikan. Berdasarkan laporan pengamatan terbaru pada Minggu (8/12/2024), tercatat 154 kali guguran material dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya, meliputi Kali Bebeng dan Krasak. Aktivitas kegempaan juga cukup tinggi, termasuk 84 gempa hybrid/fase banyak dan 30 gempa vulkanik dangkal.

    Cuaca di sekitar Gunung Merapi dilaporkan mendung hingga hujan dengan curah hujan harian mencapai 95 mm. Kondisi ini memperbesar potensi aliran lahar dingin yang dapat membawa material vulkanik ke wilayah sekitar sungai seperti Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Woro, dan Gendol.

    BPPTKG  merekomendasikan  agar warga menghindari semua aktivitas di dalam zona potensi bahaya, yaitu hingga 5-7 km dari puncak Merapi pada sektor selatan-barat daya dan tenggara.

    Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar dingin, terutama saat hujan berlangsung lama, serta mewaspadai abu vulkanik akibat hujan deras di Gunung Merapi yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.

  • Gempa M 4,6 Guncang Bolaang Mongondow Utara Sulut

    Gempa M 4,6 Guncang Bolaang Mongondow Utara Sulut

    Jakarta

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 4,6 terjadi di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara (Sulut). Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km.

    “#Gempa Mag:4.6, 09-Dec-2024 00:11:44WIB,” tulisnya dalam postingan @infoBMKG, Senin (9/12/2024).

    Titik gempa berada di 1.96 Lintang Utara, 123.01 Bujur Timur. Belum diketahui gempa ini berdampak korban jiwa atau tidak.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujarnya.

    (azh/azh)

  • Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Gempa Hari Ini di Indonesia pada Akhir Pekan Minggu 8 Desember 2024, Getarkan Garut Jabar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di akhir pekan, Minggu (8/12/2024) lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi. Meski begitu, hingga pukul 19.45 WIB, hanya terjadi satu kali gempa hari ini di Indonesia.

    Lindu tersebut menggetarkan jelang sore tadi pukul 15:36:51 WIB di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar), seperti laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Gempa bumi di Indonesia itu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kertasari dan Pengalengan. Lindu tersebut memiliki kekuatan magnitudo 2,7 dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Pusat gempa berada di darat 22 kilometer barat daya Kabupaten Garut,” papar BMKG seperti dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Minggu (8/12/2024).

    Episenter lindu di Indonesia saat akhir pekan itu berada pada koordinat titik 7.23 Lintang Selatan (LS) dan 107.69 Bujur Timur (BT).

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

    BMKG Bandung mengigatkan masyarakat Jabar soal kemungkinan terjadinya gempa bumi yang terjadi di sesar Lembang. BMKG akan melakukan sosialisasi mengenai gempa tersebut.