Topik: Gempa

  • 20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    20 Tahun Tsunami Aceh dan Ancaman Nyata Megathrust di Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hari ini, 26 Desember, genap 20 tahun sejak gelombang tsunami dahsyat meluluhlantakkan Aceh. Ancaman bencana serupa terulang di Indonesia pun masih menghantui sampai sekarang.

    Tsunami Aceh pada 2004 masih menjadi pembahasan, mulai dari ketinggian gelombang air, gempa besar yang menjadi penanda, hingga total kerusakan ribuan jiwa.

    Gelombang tsunami dahsyat itu meratakan sebagian wilayah pesisir Aceh, terjadi hanya dalam waktu 30 menit, dengan ketinggian hingga 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam. Akibatnya, ratusan ribu orang meninggal dunia dalam bencana tersebut.

    Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wisyanto kemudian mengkaji lebih dalam bencana ini. Ia kemudian menuliskannya dalam jurnal berjudul ‘Tsunami Aceh 2004 Sebagai Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh’ beberapa waktu lalu.

    Dalam jurnal tersebut, ia mengutip laporan Survei Geologi AS (USGS) yang menjelaskan bahwa tsunami Aceh kala itu diawali dengan gempa tektonik pada 26 Desember 2004. Gempa tercatat mengguncang tanah Serambi Mekah pada pukul 07.59 WIB, berpusat di titik 3.316 derajat N, 95,84 derajat E dengan kekuatan M9,1.

    Gempa tersebut memicu gelombang tsunami dahsyat yang menyapu daratan Aceh. Tak hanya dirasakan di Indonesia, gempa itu bahkan terasa hingga Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.

    Gempa disebabkan pergerakan lempeng Bumi di bawah Pulau Sumatera, termasuk provinsi Aceh. Namun, disebutkan ada tiga zona yang dapat menyebabkan gempa kuat di wilayah itu.

    Dalam jurnal berjudul ‘Melihat Potensi Gempabumi dan Tsunami Aceh’ yang terbit 2017, disebutkan bahwa gempa bisa jadi karena pertemuan lempeng Indo-Australia atau zona subduksi, zona patahan Sumatera, atau Investigator Fractur Zone (IFZ).

    Gempa bumi di Aceh 20 tahun lalu yang memicu tsunami itu memiliki periode berulang, artinya gempa disertai tsunami bisa kembali terjadi di masa depan. Hal itu mengingatkan kembali agar terus memperhatikan sifat periode ulang gempa.

    Ancaman megathrust

    Menurut catatan Peta Sumber Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang disusun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta lembaga terkait lainnya, gempa dahsyat yang disusul tsunami di Aceh 20 tahun silam ini tak lepas dari megathrust.

    Megathrust adalah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprakirakan dapat ‘pecah’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Di Indonesia, tercatat setidaknya ada 13 zona megathrust yang mengepung Indonesia. Namun, beberapa di antaranya mengalami pecah segmen, sehingga membentuk segmen-segmen baru, seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

    Ada pula segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

    BMKG mencatat saat ini ada dua zona megathrust yang masih jadi ancaman karena sudah lama tak melepaskan energi besarnya. Dua zona ini diprediksi dapat ‘meledak’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

    Dua zona itu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Sibert. Kedua zona ini disebut seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial tapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

    Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menuturkan dua zona megathrust ini “tinggal menunggu waktu” untuk pecah. Meski begitu, tidak diketahui pasti kapan zona megathrust ini bakal mengguncang daratan.

    “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

    Megathrust Selat Sunda, yang punya panjang 280 km, lebar 200 km, dan pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun, tercatat pernah ‘pecah’ pada 1699 dan 1780 dengan Magnitudo 8,5.

    Sementara, Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, sertaslip rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M8,9.

    Peringatan buat Jakarta di halaman selanjutnya…

    Wilayah Jakarta tak luput dari bahaya ancaman megathrust. Wilayah ini diapit dua segmen megathrust, yakni Selat Sunda dan Jawa Tengah bagian barat.

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

    Potensi tsunami 20 meter

    Wilayah yang paling terdampak apabila Megathrust Selat Sunda pecah adalah Banten, karena lokasinya yang sangat berdekatan. Bahkan, jika megathrust pecah dan mengguncang wilayah tersebut, ada kemungkinan besar gelombang tsunami dapat mencapai 20 meter dan menyapu wilayah di ujung barat Pulau Jawa itu.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi tersebut muncul setelah ia dan sejumlah peneliti lainnya melakukan pemodelan tsunami dalam sebuah studi yang terbit pada tahun 2020.

    “Tsunami ini, kalau dengan skenario satu selatan Jawa, maka potensi tinggi tsunami di selatan Jawa itu bisa mencapai 5-20 meter,” kata Rahma.

    Rahma menjelaskan dari hasil simulasi yang dia dan peneliti lain lakukan, mereka melihat akumulasi energi yang lebih besar ada di bagian barat Pulau Jawa.

    “Mungkin di daerah Lebak, Banten [tinggi gelombang tsunami] bisa sampai 20 meter,” jelas Rahma.

    “Rata-rata daerah lainnya 15 meter, sama tinggi lah ya. Makanya kita keluarnya rata-rata di selatan Jawa itu potensinya bisa 20 meter dengan waktu tempuh rata-rata 20 menit,” ujarnya menambahkan.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Langkah mitigasi di halaman berikutnya…

    Pemerintah tidak berdiam diri menghadapi ancaman megathrust. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sudah menambah jumlah alat pendeteksi sensor gempa untuk menghadapi potensi gempa dahsyat di zona megathrust.

    Ia mengatakan saat ini jumlah sensor gempa mencapai 530 unit yang tersebar di seluruh negeri. Jumlah itu meningkat dari yang sebelumnya hanya 176 unit pada 2019.

    “Khusus megathrust di seluruh Indonesia, kami sebelum tahun 2019, sensor-sensor gempa hanya berjumlah 176, tapi dalam rangka merapatkan sensor tadi, terutama dalam menghadapi megathrust, kami tambah menjadi 500 sensor. Saat ini angkanya sudah 530-an sensor,” kata Dwikorita beberapa waktu lalu.

    Menurut Dwikorita lonjakan jumlah sensor gempa itu tak lepas dari ‘trauma’ masa lalu ketika gempa dahsyat mengguncang Aceh pada 2004. Gempa yang bersumber di zona Megathrust Andaman-Sumatera itu mengeluarkan kekuatan hingga Magnitudo 9,3 sehingga memicu tsunami.

    “Jadi megathrust itu skenario terburuk, naudzubillah min dzalik semoga tidak terjadi, tapi seperti Banda Aceh. Insya Allah kalau kita siap, tidak terjadi,” lanjutnya.

    Dwikorita juga mengungkap bahwa pihaknya dalam beberapa tahun terakhir fokus mengerahkan alat mitigasi gempa besar di sekitar Banten, wilayah yang paling terancam keberadaan Megathrust Selat Sunda.

    Ia mengatakan sejak 2018 pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, industri, hingga masyarakat setempat.

    Dengan pihak industri, BMKG sudah bekerja sama untuk memasang peringatan dini, termasuk jalur-jalur evakuasi. Menurut dia mitigasi gempa besar megathrust yang berpotensi memunculkan tsunami dahsyat di wilayah itu butuh perhatian serius.

    “Di sana juga banyak hotel, masyarakatnya padat penduduk, jadi total ini kami barangkali di selat sunda melebihi dari yang lain lah,” tuturnya.

    Ia merinci, setidaknya sejak 2019 pihaknya sudah memasang 39 unit seismograf atau alat untuk mengukur pergerakan Bumi. Padahal, sebelumnya hanya ada kurang dari 10 alat seismograf di wilayah tersebut.

    Kemudian, BMKG juga sudah memasang 20 unit akselerograf atau yang dikenal dengan strong motion seismograf, sebuah perlatan yang digunakan untuk merekam guncangan tanah yang sangat kuat sehingga percepatan permukaan tanah terukur.

    Menurut Dwikorita, pemasangan 20 unit akselerograf di Banten itu merupakan yang terbanyak dibanding wilayah lain.

    Selanjutnya, Dwikorita mengklaim bahwa BMKG sudah memasang sebanyak 22 unit automatic water level atau tsunami gate yang berpotensi mendeteksi potensi tsunami yang kemungkinan disebabkan oleh gempa megathrust ataupun aktivitas Gunung Anak Krakatau.

    Bukan hanya itu, BMKG juga sudah menambah sirine evakuasi menjadi 15 unit dari sebelumnya hanya 2 unit di wilayah Banten. BMKG, kata Dwikorita, juga telah memasang 81 Warning Receiver System (WRS) di BPBD, hotel, dan industri.

    Warning Receiver System merupakan salah satu alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

    “Dan kami lakukan sekolah lapang gempa ada di 7 lokasi. Ini masih terus, terutama untuk berdayakan pemda dan masyarakat agar mereka mampu mandiri,” jelas dia.

  • Pemprov Aceh Ajak Warga Zikir di Masjid Raya Baiturrahman Kenang Tragedi Tsunami

    Pemprov Aceh Ajak Warga Zikir di Masjid Raya Baiturrahman Kenang Tragedi Tsunami

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh mengajak seluruh masyarakat berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk berzikir dan berdoa bersama dalam rangka mengenang 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh pada Kamis (26/12/2024).

    “Mari kita bersama-sama berzikir, berdoa, dan bertafakur untuk mengenang para syuhada yang gugur dalam tragedi gempa dan tsunami Aceh 2004 silam,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, di Banda Aceh, Rabu (25/12/2024) dilansir dari Antara.

    Peringatan 20 tahun tsunami Aceh bertema “Aceh Thanks The World” dengan subtema “Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat” ini akan menghadirkan penceramah kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

    Acara akan diawali dengan ziarah ke makam para syuhada korban tsunami di Ulee Lheue, Banda Aceh. Setelah itu, peserta akan menuju Masjid Raya Baiturrahman untuk menyalakan tsunami early warning system (EWS) sebelum agenda utama berupa tafakur dan doa bersama.

    Zahrol menjelaskan, peringatan ini tidak hanya mengenang tragedi gempa dan tsunami 2004, tetapi juga bertujuan menanamkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Solidaritas kemanusiaan menjadi elemen penting dalam acara ini, dengan melibatkan perwakilan lembaga internasional dan negara sahabat yang mendukung rekonstruksi Aceh pascatsunami.

    “Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen berkelanjutan untuk mendukung pembangunan Aceh dan mencegah tragedi serupa di masa depan,” katanya.

    Zahrol juga menekankan peringatan ini merupakan ajang refleksi atas ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana, semangat gotong royong yang luar biasa, serta solidaritas bersama dalam proses pemulihan pascabencana.

    “Peringatan tahunan tsunami Aceh bukan sekadar ritual mengenang peristiwa tragis, tetapi menjadi manifestasi nyata dalam memperkuat solidaritas dan membangun resiliensi menghadapi bencana di masa mendatang,” tambahnya.

    Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat Aceh untuk hadir dan meramaikan acara puncak peringatan 20 tahun tsunami Aceh di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. “Semoga Aceh selalu dilindungi Allah SWT dan diberi kekuatan untuk terus bangkit dan maju,” pungkas Zahrol Fajri mengenang tragedi tsunami Aceh.

  • Museum Tsunami Aceh, Tempat Terbaik Merenungkan Peristiwa 20 Tahun Lalu

    Museum Tsunami Aceh, Tempat Terbaik Merenungkan Peristiwa 20 Tahun Lalu

    Liputan6.com, Aceh – Museum Tsunami Aceh berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda No.3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh. Museum ini dibangun untuk mengenang musibah gempa dan tsunami dan menguncang Aceh pada 26 Desember 2004.

    Peristiwa yang telah terjadi 20 tahun lalu ini menyisakan duka bagi para korban. Mengutip dari museumtsunami.acehprov.go.id, bencana tsunami di Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 sekitar pukul 07.58 WIB.

    Bencana tersebut diawali dengan gempa dahsyat berkekuatan 9.3 skala richter (SR). Gempa tersebut menyebabkan serangkaian tsunami dahsyat di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

    Aceh menjadi wilayah yang terkena dampak paling parah. Adapun wilayah lain yang juga terdampak adalah Sri Lanka, Thailand, dan India.

    Peristiwa ini menelan banyak korban jiwa. Tercatat sekitar 170.000 jiwa terenggut dalam musibah ini.

    Untuk mengenang para korban, Museum Tsunami Aceh pun didirikan. Museum ini sekaligus menjadi tempat edukasi dan pusat evakuasi bencana.

    Museum Tsunami Aceh didirikan pada 23 Februari 2009. Bangunan museum ini dirancang oleh Ridwan Kamil yang memenangkan sayembara tingkat internasional pada 2007 dalam rangka memperingati peristiwa tsunami 2004.

    Museum Tsunami Aceh menyimpan sekitar 6.038 koleksi yang dibagi ke dalam beberapa jenis, mulai dari koleksi etnografika, arkelogika, biologika, teknologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual. Koleksi ini tidak dipamerkan secara serentak, ada beberapa yang ditampilkan dalam pameran temporer.

    Koleksi di museum ini dirotasi oleh pengelola setiap enam bulan sekali. Dalam satu pameran, terdapat sekitar 1.300 koleksi yang tersebar di tiga titik, yaitu rumah Aceh, pameran temporer, dan ruang pameran tetap.

    Saat memasuki Museum Tsunami Aceh, pengunjung akan melewati sebuah lorong kecil dengan pencahayaan minim. Saat berada di lorong tersebut, pengunjung akan merasakan berbagai emosi yang sulit dijelaskan.

    Selanjutnya, terdapat ruang bernama The Light of God. Tempat tersebut menampilkan ratusan ribu nama korban bencana tsunami Aceh.

    Untuk berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, pengunjung perlu membayar tiket senilai Rp3.000 untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa. Adapun untuk anak di bawah lima tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis.

    Sementara untuk umum dan orang dewasa dikenakan biaya Rp5.000, sedangkan untuk turis mancanegara dibanderol harga Rp20.000. Museum Tsunami Aceh beroperasi setiap Sabtu hingga Kamis. Jam operasional dibagi menjadi dua sesi, yakni pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

     

    Penulis: Resla

  • Kaleidoskop Sulut 2024: Kampanye Spektakuler Prabowo, Erupsi Hebat Gunung Ruang, Hingga 30 Jam Sulut Tanpa Listrik

    Kaleidoskop Sulut 2024: Kampanye Spektakuler Prabowo, Erupsi Hebat Gunung Ruang, Hingga 30 Jam Sulut Tanpa Listrik

    Liputan6.com, Sitaro – Tahun 2024 hampir berlalu. Ada sejumlah peristiwa penting sekaligus menghebohkan terjadi di Sulut sepanjang tahun ini. Mulai dari kampanye spektakuler Prabowo Subianto di Manado, banjir bandang di Bitung, erupsi hebat Gunung Ruang, hingga puluhan pejabat yang diperiksa aparat Polda Sulut.

    Ada pula viralnya informasi saksi pasangan calon gubernur dan wagub Sulut yang hilang setelah dikeluarjan dari ruang Sidang Pleno KPU Sulut, yang terkini adalah 30 jam listrik padam di Sulut yang berakibat lumpuhnya aktifitas warga. 

    Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulut, kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.15 Wita. Kali ini lebih dasyat dari letusan yang terjadi 2 pekan sebelumnya.

    Pada erupsi Gunung Ruang kali ini, tinggi kolom letusan teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.725 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara.

    Franky, salah satu warga Tagulandang mengataka, saat erupsi terjadi gemuruh kencang disertai hujan batu yang membuat suasana cukup mencekam. Hal ini diperparah dengan listrik padam di wilayah itu.

    “Suasana cukup mencekam. Apalagi terjadi hujan batu di tengah kondisi gelap gulita,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan, jumlah kejadian gempa vulkanik dalam dan dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah. Ini menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

    “Kenaikan aktivitas ini dalam berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif aliran lava,” tuturnya.

    Gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 Wita sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 Wita dan terus berlangsung intens.

    “Erupsi terjadi pada pukul 01.15 Wita dengan kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens,” ujarnya.

    Diketahui, Gunung Ruang sempat erupsi pada dua pekan lalu tepatnya Selasa 16 April 2024. Kemudian disusul beberapa kali erupsi yang menyebabkan lebih dari 14 ribu warga terdampak. Sedangkan 6 ribu warga harus mengungsi, dan hingga kini masih berada di pengungsian.

    Gunung Ruang kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024), pukul 01.15 Wita. Menurut catatan, gunung setinggi 725 mdpl ini pertama erupsi pada tahun 1808.

    Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, secara historis Gunung Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas.

    Gunung berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.

    “Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya,” ujar Hendra Gunawan pada, Jumat (3/5/2024).

    Menurut catatan, erupsi Gunung Ruang terjadi pada tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024. Bahkan kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.

    “Ini tercatat sebagai erupsi dengan dampak yang besar bagi warga sekitar,” tuturnya.

    Dia mengungkapkan, erupsi eksplosif terjadi pada 16 April 2024 pukul 21.45 Wita dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak gunung api tersebut.

    Kemudian, erupsi eksplosif terjadi kembali pada 17 April 2024 pukul 01.08 Wita dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 meter yang disertai suara gemuruh dan dentuman.

    “Erupsi kembali terjadi pada 17 April 2024 pukul 05.05 Wita yang diperkirakan ketinggian kolom erupsi mencapai 1.800 meter,” tuturnya.

    Wafid mengatakan, kegempaan vulkanik di Gunung Ruang umumnya cenderung rendah dan lebih didominasi oleh gempa tektonik serta diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulut dan subduksi ganda di Laut Maluku.

     

  • Lonjakan Penumpang Kereta Cepat Saat Nataru Diprediksi Terjadi Hari Ini

    Lonjakan Penumpang Kereta Cepat Saat Nataru Diprediksi Terjadi Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) memprediksi peningkatan jumlah penumpang terjadi pada hari ini, Rabu (25/12/2024) dan Kamis (26/12/2024). Hal tersebut menyesuaikan dengan masa libur dan cuti bersama Nataru yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

    Pantauan Beritasatu.com di Stasiun Halim Kereta Cepat sejak pukul 08.00 WIB, sejumlah penumpang memang telah memadati stasiun ini dan menempati ruang tunggu yang telah disediakan. Para penumpang didominasi oleh masyarakat yang bepergian dengan keluarga, mayoritas orang tua yang membawa anak-anak.

    Selain itu, seluruh tiket Whoosh pada jadwal keberangkatan yang tersedia sudah ludes terjual dalam semua kategori yaitu first class, bisnis, dan ekonomi premium.

    Sedangkan hingga pagi hari ini untuk ketersediaan tiket kereta cepat pada (26/12/2024) untuk tiket ekonomi premium sudah terjual habis, lalu kategori first class dan bisnis masih tersedia dengan jumlah terbatas.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menuturkan, pada masa libur Nataru pihaknya mengoperasikan sebanyak 48 perjalanan dari Halim menuju Padalarang, Tegalluar, dan sebaliknya.

    Tercatat sekitar 120.000 tiket kereta cepat pada periode libur Nataru telah terjual. Oleh karena itu terdapat peningkatan penumpang sekitar 20% apabila dibandingkan momen libur di luar masa Nataru.

    “Setiap harinya kami menyediakan sebanyak 28.848 tempat duduk yang sudah dapat dipesan penumpang melalui berbagai saluran resmi yang tersedia. Berharap penumpang dapat segera melakukan pemesanan tiket secara online untuk mendapatkan kepastian tiket dan lebih nyaman saat tiba di stasiun,” tutur Eva dalam keterangan kepada Beritasatu.com pada Rabu (25/12/2024).

    Pada momen Nataru ini, Eva memaparkan KCIC telah lakukan sejumlah persiapan khusus agar layanan penumpang berjalan aman dan lancar. KCCI melakukan pemetaan potensi kendala yang mungkin terjadi seperti cuaca buruk, gempa bumi dan benda asing yang dapat mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan perjalanan.

    Eva menegaskan komitmen pihaknya, potensi risiko yang mungkin terjadi akan menjadi salah satu fokus utama agar dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan kereta cepat atau Whoosh pada masa musim libur Nataru pada tahun ini.

  • Prabowo Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Dalam Penanganan Bencana

    Prabowo Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Dalam Penanganan Bencana

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada pemerintah yang mampu memberikan gerak cepat dalam penanganan bencana di dalam negeri.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO) Adita Irawati mengatakan bahwa pemerintah terus hadir di tengah Indonesia yang kembali menghadapi runtutan bencana alam yang menimbulkan korban dan kerugian signifikan bagi masyarakat.

    Dalam periode 1 November hingga 13 Desember 2024 saja, telah terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi di lebih dari 50 wilayah.

    Tercatat beberapa bencana yang cukup besar seperti banjir bandang di Sukabumi dan Cianjur, erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Nusa Tenggara Timur dan enam wilayah lain, gempa bumi di 10 wilayah dengan skala rendah dan bencana-bencana lainnya.

    “Presiden telah memberi apresiasi atas penanganan bencana, khususnya di Gunung Lewotobi, saat Sidang Kabinet Paripurna. Hal ini menunjukkan kepedulian beliau terhadap aksi gerak cepat tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak,” ujar Adita kepada wartawan, Selasa (24/12/2024).

    Adita menjelaskan bahwa pemerintah telah bergerak cepat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kementerian/lembaga terkait, TNI dan Polri serta pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

    Perlu menjadi perhatian, kata Adita, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, telah menyampaikan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi hingga Maret-April 2025 akibat fenomena La Nina lemah yang meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen.

    Asta Cita dan Visi Indonesia Maju yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas dalam menghadapi bencana.

    Dia melanjutkan bahwa tiga pesan utama Presiden Prabowo terkait bencana alam dan penanganannya.

    Pertama, Presiden Ke-8 RI itu menekankan pentingnya “negara hadir”, sigap, gesit dalam merespons bencana alam, memberikan tanggap darurat yang cepat dan tepat.

    Menurutnya, Prabowo mengakui, tenaga terlatih Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas Nasional dan Daerah) dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai first responders telah menunjukkan kapasitas yang unggul.

    “Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk merespons bencana sudah terjadi dalam waktu singkat, namun tetap efektif,” kata Adita.

    Kedua, orang nomor satu di Indonesia itu, kata ADita, ingin pembangunan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan seperti gedung, jalan, kantor pemerintahan dan infrastruktur lainnya yang kuat dan tahan bencana penting untuk mengurangi dampak bencana.

    “Termasuk penggunaan teknologi. Hadirnya sistem peringatan dini, peta bencana digital buatan BNPB, dan prakiraan juga modifikasi cuaca oleh BMKG, sangat penting memperkaya dan memutakhirkan rencana kontinjensi,” tandas Adita.

  • Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Capai 900 Meter

    Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Capai 900 Meter

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali erupsi disertai letusan setinggi 900 meter di atas puncak pada Selasa dini hari (24/12/2024).

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada harin Selasa 24 Desember 2024, pukul 00.09 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian Selasa (24/12/2024).

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 150 detik.

    Berdasarkan laporan pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Senin (23/12/2024) tercatat aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh gempa letusan/erupsi sebanyak 55 kali dengan amplitude 11-12mm, dan lama gempa 64-160 detik

    Kemudian juga satu kali guguran dengan amplitude 4 mm dan lama gempa 125 detik, sembilan kali gempa embusan dengan amplitude 2-9 mm, dan lama gempa 40-82 detik.

    Gunung api tertinggi di pulau Jawa itu juga mengalami tiga kali harmonik dengan amplitude 5-12 mm, satu kali gempa tektonik local dengan amplitude 20 mm, dan enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 6-36 mm.

    Sigit menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • Gunung Ibu Meletus Lagi Selasa 24 Desember 2024, Semburan Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

    Gunung Ibu Meletus Lagi Selasa 24 Desember 2024, Semburan Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

    Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan Senin (23/12/2024) periode pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Ibu tercatat sudah mengalami 45 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14-28 mm, dan lama gempa 32-132 detik, serta mengalami 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 13 mm dan lama gempa 77 detik, lalu 124 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-18 mm, dan lama gempa 14-72 detik.

    Dalam periode pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 16 kali Harmonik dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 35-83 detik, serta 315 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-16 mm, dan lama gempa 4-19 detik, lalu 32 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-13 mm, S-P 0.7-3 detik dan lama gempa 7-16 detik, kemudian 10 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 45-112 detik.

  • Tanggal 26 Desember 2024 Memperingati Hari Apa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Desember 2024

    Tanggal 26 Desember 2024 Memperingati Hari Apa? Nasional 24 Desember 2024

    Tanggal 26 Desember 2024 Memperingati Hari Apa?
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Tanggal 26 Desember 2023 jatuh pada hari Kamis. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Peringatan
    20 Tahun Tsunami Aceh
    .
    Tanggal 26 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai hari untuk mengenang bencana alam berupa gempa dan tsunami di Aceh 20 tahun silam.
    Tsunami Aceh pada tahun 2004 menjadi bencana yang tak pernah terlupakan. Tidak hanya bagi rakyat Aceh namun juga untuk Indonesia.
    Menurut PBB peristiwa tsunami Aceh menjadi bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. 
    Pada tanggal 26 Desember 2004 tepatnya pukul 07.58 WIB, terjadi sebuah gempa berkekuatan 9.3 skala richter (SR). Pusat gempa berada di sekitar 157 KM bagian barat Kota Meulaboh dengan kedalaman 10 KM di bawah dasar laut.
    Gempa ini menyebabkan tsunami dahsyat di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
    Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena dampak paling parah selain Sri Lanka, Thailand, dan India.
    Melansir Museum Tsunami Aceh, hampir 170.000 jiwa menjadi korban tewas. Kejadian itu menjadi pusat perhatian tak hanya di Indonesia namun juga di dunia.
    Untuk mengenang korban atas tragedi tersebut, diresmikanlah Museum Tsunami Aceh pada Februari 2008.
    Pada peringatan 20 tahun ini, banyak dilakukan dzikir akbar dan doa bersama di sejumlah daerah di Aceh, khususnya berpusat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengungsi Korban Kebakaran di Kemayoran Jakarta dapat Bantuan dari Pengusaha Optik – Halaman all

    Pengungsi Korban Kebakaran di Kemayoran Jakarta dapat Bantuan dari Pengusaha Optik – Halaman all

    Pengungsi Korban Kebakaran di Kemayoran Jakarta dapat Bantuan dari Pengusaha Optik

    Hasanuddin Aco/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin)  mengadakan bakti sosial  bagi korban kebakaran di daerah Kemayoran, Jakarta.

    Kegiatan yang digelar di tenda pengungsian ini bertujuan memberikan layanan pemeriksaan mata dan pembuatan kacamata gratis bagi mereka yang terdampak musibah kebakaran.

    Ketua Bidang Pendidikan,  Ketenagaan, Sarana, Sosial, Humas Gapopin, M Arif Nurmatias mengatakan organisasi yang menaungi pengusaha optik se-Indonesia ini selalu berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. 

    “Kami Gapopin N adalah sebuah asosiasi yang menaungi pengusaha optik di seluruh Indonesia. Kali ini, kami melakukan baksos di bekas lokasi kebakaran di Kemayoran, tepatnya di tenda pengungsian yang menampung lebih dari seribu orang,” ujar Arif dalam keterangannya pada Senin (23/12/2024).

    Sebelumnya diberitakan kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).

    BPBD Jakarta mencatat data sementara ini korban kebakaran Kemayoran mencapai 1.800 jiwa dari 600 Kepala Keluarga (KK).

    Banyak diantara korban kebakaran masih tinggal di pengungsian.

    Arif menjelaskan meskipun banyak warga yang tinggal di tenda pengungsian, tidak semua membutuhkan kacamata. 

    Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan perhitungan lebih lanjut untuk menentukan jumlah kacamata yang perlu diproduksi.

     “Kami akan memeriksa mata mereka yang memerlukan, dan nanti kami akan kembali lagi untuk memberikan kacamata gratis kepada para korban,” tambahnya.

    Ketua Umum Gapopin Soelianto Rusli memberikan arahan pada para pengurus pusat dan Gapopin Jakarta untuk turut membantu korban kebakaran yang ber fokus pada kesehatan mata.

    Sebagai organisasi yang fokus pada urusan kesehatan mata, Gapopin bertanggung jawab dalam memberikan layanan pemeriksaan mata dan pembuatan kacamata bagi siapa saja yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang terlibat dalam bencana. 

    “Kami hadir untuk membantu korban kebakaran yang merasa matanya tidak sehat atau memerlukan kacamata. Pemeriksaan mata dilakukan secara gratis, dan jika ditemukan ukuran yang memerlukan kacamata, kami akan membuatkannya dengan frame dan lensa, semuanya gratis,” jelas Arif.

    Baksos ini tidak hanya ditujukan bagi korban kebakaran, namun juga terbuka bagi warga sekitar yang mungkin rumahnya terdampak.

    Hal ini diharapkan dapat mempermudah koordinasi dengan pihak kelurahan,RW dan RT, serta dinas sosial setempat.

    “Meskipun fokus utama kami adalah korban kebakaran, kami juga melayani warga sekitar yang mungkin mengalami masalah penglihatan, termasuk anak-anak yang sering terpapar cahaya dari handphone,” kata Arif.

    Selain di Kemayoran, Gapopin N juga telah melakukan berbagai bakti sosial di daerah-daerah lain yang terkena bencana. Sebelumnya, mereka telah menyelenggarakan kegiatan serupa untuk korban gempa di Cianjur, Lombok, Palu.

     “Kami memiliki peralatan pemeriksaan mata yang memadai, sehingga saat terjadi bencana, kami bisa langsung bergerak untuk memberikan bantuan medis kepada masyarakat,” ungkap Arif.

    Dalam kesempatan ini, Arif juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini, terutama di kalangan anak-anak.

     “Kami berharap anak-anak lebih bijak dalam menggunakan handphone, karena paparan cahaya yang berlebihan dapat merusak mata. Kami akan terus memantau dan melayani mereka yang membutuhkan kacamata,” ujar Arif.

    Bakti sosial seperti ini, menurut Arif, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk anggota Gapopin  yang berfokus pada penyediaan lensa serta kontribusi CSR dari perusahaan-perusahaan laboratorium lensa anggota Gapopin.

    “Kami selalu mengadakan bakti sosial ini dengan dukungan dari anggota Gapopin  dan perusahaan-perusahaan yang memiliki perhatian pada kesehatan mata masyarakat,” tuturnya.