Topik: Gempa

  • 53 Orang Tewas Kena Gempa Tibet China, Gedung Rumah Hancur

    53 Orang Tewas Kena Gempa Tibet China, Gedung Rumah Hancur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 53 orang tewas imbas gempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah terpencil di Tibet, China, pada Selasa (7/1). Getaran gempa dahsyat ini dirasakan hingga ibu kota Nepal Kathmandu dan beberapa wilayah di India.

    Selain korban tewas, gempa magnitudo 7,1 itu juga menyebabkan banyak bangunan runtuh, rumah-rumah hancur, dan tembok-tembok gedung roboh.

    Dilansir AFP, gempa itu mengguncang daerah Dingri di dekat perbatasan dengan Nepal pada pukul 9.05 pagi waktu setempat.

    “Sebanyak 53 orang dipastikan meninggal dunia dan 62 orang terluka setelah gempa mengguncang Dingri di kota Xigaze, daerah otonomi Xizang,” demikian laporan kantor berita Xinhua.

    “Wilayah Dingri dan daerah sekitarnya mengalami gempa bumi yang sangat kuat dan banyak bangunan di dekat episentrum runtuh,” lanjut laporan itu.

    Presiden China Xi Jinping menekankan upaya pencarian dan penyelamatan skala penuh, dan meminimalkan korban semaksimal mungkin. Saat ini otoritas setempat juga sedang berkoordinasi dengan berbagai kota di daerah tersebut untuk menilai dampak gempa.

    Selain Kathmandu, daerah sekitar Lobuche di pegunungan tinggi dekat Everest juga diguncang gempa dan gempa susulan.

    “Di sini guncangannya cukup kuat, semua orang terjaga,” kata pejabat pemerintah Jagat Prasad Bhusal di wilayah Namche, Nepal.

    Nepal terletak pada patahan geologi utama tempat lempeng tektonik India mendorong lempeng Eurasia, membentuk pegunungan Himalaya, dan gempa bumi merupakan kejadian yang biasa terjadi.

    (dna/dna)

  • Gempa Dahsyat Guncang Tibet, 32 Orang Tewas

    Gempa Dahsyat Guncang Tibet, 32 Orang Tewas

    Jakarta

    Gempa bumi dahsyat di wilayah Tibet, China menewaskan sedikitnya 32 orang dan meruntuhkan “banyak bangunan” pada hari Selasa (7/1). Getaran gempa juga terasa di ibu kota Nepal, Kathmandu dan sebagian India.

    Gempa bumi melanda wilayah Dingri dengan Magnitudo (M) 6,8 di dekat perbatasan dengan Nepal pada pukul 9:05 pagi waktu setempat (0105 GMT), menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CENC). Badan Survei Geologi AS melaporkan gempa tersebut berkekuatan M 7,1.

    “Tiga puluh dua orang dipastikan meninggal dunia dan 38 orang terluka selama gempa bumi M 6,8 yang mengguncang wilayah Dingri, Kota Xigaze, Daerah Otonomi Xizang (Tibet) pada pukul 9.05 pagi hari Selasa,” kata kantor berita Xinhua, mengutip markas besar bantuan bencana regional.

    “Wilayah Dingri dan daerah sekitarnya mengalami getaran yang sangat kuat, dan banyak bangunan di dekat episentrum runtuh,” kata stasiun televisi CCTV, dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/1/2025).

    Kantor berita Xinhua mengatakan bahwa “otoritas setempat menghubungi berbagai kota di daerah tersebut untuk menilai dampak gempa”.

    Daerah dataran tinggi di wilayah Tibet tersebut dihuni oleh sekitar 62.000 orang dan terletak di sisi Gunung Everest di China.

    Meskipun gempa bumi umum terjadi di wilayah tersebut, gempa hari Selasa adalah yang terkuat yang tercatat dalam radius 200 kilometer dalam lima tahun terakhir, CENC menambahkan.

    Lihat juga Video ‘Gempa M 3,2 Guncang Meulaboh Aceh’:

  • Gempa M 7,1 Guncang Nepal

    Gempa M 7,1 Guncang Nepal

    Kathmandu

    Gempa dahsyat mengguncang ibu kota Nepal, Kathmandu. Gempa tersebut berkekuatan 7,1 magnitudo.

    Dilansir AFP, Selasa (7/1/2025), Survei Geologi AS melaporkan pusat gempa terletak 93 kilometer (57 mil) dari Lobuche di Nepal, di sepanjang perbatasan pegunungan dengan Tibet di China.

    Bangunan-bangunan bergetar di Kathmandu, lebih dari 200 kilometer ke arah tenggara.

    Lihat juga Video ‘Gempa M 3,2 Guncang Meulaboh Aceh’:

    (isa/yld)

  • Gempa Besar M 7,1 Guncang Nepal, Terasa di India hingga China

    Gempa Besar M 7,1 Guncang Nepal, Terasa di India hingga China

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa besar dengan magnitudo 7,1 mengguncang Labouche, wilayah timur laut Nepal pada Selasa (7/1) pagi waktu setempat.

    Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa tersebut terasa hingga ke Bangladesh, India, Bhutan, dan China.

    Gempa bumi ini terjadi pada pukul 01.05 waktu setempat. Gempa berpusat di timur laut Lobuche, Nepal, dengan kedalaman 10 kilometer.

    Belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan sejauh ini.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda menjadi salah satu ancaman bagi Jakarta. Pasalnya zona ini sewaktu-waktu bisa pecah dan menghasilkan gempa dahsyat dengan kekuatan yang diperkirakan hingga magnitudo 9,1.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami, bahkan hingga skala besar seperti yang terjadi di Aceh pada 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu guncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ujar Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), dikutip dari laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti dari berbagai institusi menunjukkan tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, yakni tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” tutur Rahma.

    Menurut Rahma daerah perkotaan seperti Jakarta memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan. Dengan demikian, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” jelasnya.

    Ancam pesisir

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan bencana tsunami di Jakarta sebagai imbas gempa dahsyat megathrust tak terelakkan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” ujar Yohan beberapa waktu lalu.

    Meski demikian ia menyebut dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, terutama di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” terang Yohan.

    Bagaimana dengan Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta terbilang cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” kata BMKG dalam keterangannya.

    Bahaya gempa

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa disebut bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menjelaskan soal ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” tutur Subardjo saat itu.

    Subardjo menyebut kekhawatiran para ilmuwan pada zona Megathrust Selat Sunda dikarenakan saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurutnya, jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa seperti Aceh pada 2004 silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” imbuhnya.

    (lom/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa Terkini Senin 6 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Senin 6 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Senin 6 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Senin siang (6/1/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi 2 kali di beberapa wilayah dengan magnitudo berbeda-beda.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Senin 6 Januari 2025:

    1. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:2.9, 06-Jan-2025 11:48:31WIB, Lok:9.44LS, 118.68BT (37 km BaratLaut KODI-SUMBABARATDAYA-NTT), Kedlmn:41 Km

    Pukul 11.48.31 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.9 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 9.44 Lintang Selatan (LS) dan 118.68 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 37 km Barat Laut Kodi Sumba Barat Daya NTT. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 41 kilometer.

    2. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:3.4, 06-Jan-2025 12:54:31WIB, Lok:2.71LS, 121.27BT (17 km Tenggara LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km

    Beberapa jam setelah gempa pertama, pada pukul 12.54.31 WIB, tercatat gempa dengan magnitudo 3.4.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat 2.71 Lintang Selatan dan 121.27 Bujur Timur.

    Lokasi tersebut sekitar 17 kilometer Tenggara Luwu Timur Sulsel.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Januari 2025

    Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada Regional 6 Januari 2025

    Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
    Tim Redaksi
    LEMBATA, KOMPAS.com
     – Aktivitas vulkanik
    Gunung Ile Lewotolok
    di Kabupaten
    Lembata
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat. Warga sekitar maupun pengunjung diimbau waspada.
    Kepala
    Badan Geologi
    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid mencatat, pada 1-4 Januari 2025, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 10-100 meter dari puncak.
    Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah timur, tenggara, barat dan barat laut.
    Kemudian, pada 5 Januari 2025, teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang tinggi mencapai 20-100 meter dari puncak, angin lemah ke arah tenggara.
    Sementara hasil pengamatan kegempaan pada 1-4 Januari 2024, terekam 44 kali gempa embusan, 3 kali vulkanik dangkal, 8 kali vulkanik dalam, 6 kali tektonik lokal, dan 8 kali tektonik jauh.
    “Pada 5 Januari 2024 hingga pukul 12.00 Wita, terekam 9 kali gempa embusan, 1 kali vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali tektonik lokal dan 1 kali gempa tektonik jauh,” ujar Wafid dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).
    Wafid mengungkapkan, secara umum, teramati adanya peningkatan aktivitas di kawah berupa embusan asap berwarna putih hingga kelabu dari sebelumnya hanya berwarna putih.
    Perubahan warna asap ini mengindikasikan adanya material dari dalam kawah atau dinding kawah yang terbawa saat embusan terjadi.
    Berdasarkan hasil pengamatan instrumental, hingga 5 Januari 2024, data seismik menunjukkan gempa embusan masih mendominasi aktivitas.
    Meski begitu, peningkatan signifikan terjadi untuk gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
    Selama periode Desember 2024, gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 43 kali dan vulkanik dalam 183 kali.
    “Rata-rata harian untuk gempa vulkanik dangkal hanya satu kejadian per hari dan gempa vulkanik dalam berkisar 1-5 kejadian per hari,” ujarnya.
    Menurutnya, kemunculan gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan yang signifikan pada tubuh Gunung Ile Lewotolok, yang berkaitan dengan suplai magmatik dangkal dan dalam.
    Peningkatan aktivitas seismik ini belum teramati secara signifikan dari data deformasi, seperti pada hasil pengamatan deformasi dengan metode iltmeter, yang menunjukkan perubahan tilt yang masih perlahan atau kecil.
    Demikian juga dari pengukuran jarak dengan EDM (Electronic Distance Measurement) menunjukkan adanya sedikit pemendekan nilai
    tilt
    atau kemiringan yang mengindikasikan perubahan deformasi inflasi atau penggembungan pada tubuh gunung itu.
    Wafid menambahkan, berdasarkan data pemantauan instrumental Gunung Ile Lewotolok terkini, menunjukkan aktivitas kegempaan serta visual yang masih tinggi. Tingkat aktivitas gunung itu masih di level II waspada.
    “Warga atau wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius bahaya yang sudah ditetapkan,” pintanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 370 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terjual Sepanjang Libur Nataru

    370 Ribu Tiket Whoosh Ludes Terjual Sepanjang Libur Nataru

    Jakarta

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat penjualan tiket Whoosh sebanyak 370 ribu selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Secara rinci, sebanyak 350 ribu penjualan tiket ke penumpang yang telah melakukan perjalanan Whoosh sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.

    Sementara 20 ribu lainnya merupakan tiket yang dipesan untuk keberangkatan hingga 5 dan 6 Januari 2025. Jumlah tersebut diklaim terus meningkat mengingat penjualan masih terus berlangsung secara online maupun offline.

    General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengungkap, volume tertinggi keberangkatan penumpang terjadi tanggal 23 Desember 2024, di mana KCIC melayani sebanyak 23.300 penumpang per hari diikuti keberangkatan tanggal 20 Desember 2024 sebanyak 22.900 penumpang.

    Adapun rata-rata penumpang Whoosh pada masa Nataru kali ini hingga 22 ribu penumpang per hari. Eva menyebut, pada momen libur tersebut Stasiun Halim menjadi yang terpadat dengan memberangkatkan sebanyak 188 ribu penumpang, diikuti Stasiun Padalarang sebanyak 135 ribu penumpang, Tegalluar Summarecon sebanyak 43 ribu penumpang, dan Karawang sebanyak 4 ribu penumpang.

    Adapun jumlah tiket terjual pada momen Nataru 2024/2025 tersebut mengalami peningkatan 22% jika dibandingkan periode yang sama di masa Nataru tahun 2023/2024 dimana Whoosh melayani 302.000 penumpang. Sepanjang masa angkutan Nataru, KCIC mengoperasikan 48 perjalanan per hari dengan total 864 perjalanan Whoosh ke berbagai tujuan. Semua perjalanan berlangsung aman, lancar, dan terkendali.

    Bahkan, kata Eva, di penghujung momen libur Stasiun Whoosh masih dipadati pengguna jasa khususnya untuk keberangkatan Halim, Padalarang, dan Tegalluar.

    Untuk perjalanan Minggu 5 Januari 2025 jumlah tiket yg terjual hingga pukul 12.00 sudah mencapai 15 ribu tiket, diprediksi angka penumpang akan kembali mencapai lebih dari 19 ribu karena penjualan tiket hingga kereta terakhir masih berlangsung.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang atas kepercayaan dan antusiasme mereka, serta kepada seluruh stakeholder yang telah bekerja sama dan mendukung operasional Whoosh. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi KCIC untuk terus memberikan pelayanan transportasi umum yang modern, cepat, dan nyaman ini,” kata Eva dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/1/2025).

    Untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang, tutur Eva, KCIC terus meningkatkan pelayanan kepada penumpang baik saat di stasiun dan di perjalanan. KCIC melakukan penambahan lounge, penambahan tenant makanan dan minuman, pembukaan 10 gerai UMKM baru, penambahan 100 lot parkir kendaraan, photobooth gratis, area bermain anak, hiburan musik di ruang tunggu, pengaturan alur kendaraan yang lebih baik, penambahan ornamen libur natal dan tahun baru untuk menyemarakkan libur akhir tahun kali ini.

    KCIC juga melakukan sejumlah persiapan khusus agar layanan penumpang berjalan aman dan lancar, salah satunya melakukan pemetaan potensi kendala yang mungkin terjadi, seperti cuaca buruk, gempa bumi, layang-layang dan benda asing yang dapat mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan perjalanan.

    Potensi resiko yang mungkin terjadi akan menjadi salah satu fokus utama agar dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh pada masa musim libur Nataru. KCIC terus melakukan patroli pengamanan di jalur dan titik-titik rawan, dengan melibatkan 510 personel pengamanan, dengan tambahan 28 personel TNI/Polri untuk mempertebal pengawasan.

    Untuk pelayanan di stasiun, KCIC menugaskan sebanyak 50 petugas passenger service mobile untuk membantu pelayanan penumpang di berbagai stasiun Whoosh. “Dengan kesiapan operasional yang telah dirancang, masyarakat dapat menikmati perjalanan liburan yang aman, nyaman, dan tepat waktu bersama Whoosh,” tutupnya.

    (rrd/rrd)

  • Peringatan Gunung Api Bawah Laut Meletus Picu Tsunami di 2025

    Peringatan Gunung Api Bawah Laut Meletus Picu Tsunami di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu gunung api bawah laut dikabarkan akan meletus. Gunung bernama Axial Seamount itu berada di kedalaman Samudra Pasifik atau 470 kilometer dari Pantai Oregon.

    Axial Seamount salah satu gunung berapi bawah laut paling aktif di dunia tengah membengkak karena magma.

    Para ilmuwan yakin gunung tersebut akan meletus sebelum akhir 2025. Kesimpulan ini berdasarkan pemantauan selama puluhan tahun dan ritme vulkanik yang unik.

    “Berdasarkan pola saat ini, dan asumsi bahwa Axial akan siap meletus saat mencapai ambang inflasi (letusan) tahun 2015, perkiraan letusan saat ini adalah antara sekarang (…) dan akhir tahun 2025,” katanya pada pertemuan tahunan American Geophysical Union 2024, dikutip dari ZME Science.

    Mengutip detikcom, prediksi letusan gunung berapi bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan akurat, meskipun letusan gunung berapi tidak terlalu berubah-ubah jika dibandingkan gempa bumi.

    Sebagian besar prediksi letusan gunung berapi hanya memberikan pemberitahuan beberapa jam sebelumnya, tetapi Axial Seamount merupakan suatu kasus khusus. Gunung berapi yang terletak di Juan de Fuca Ridge tersebut meletus dengan keteraturan yang luar biasa.

    Letusan sebelumnya terjadi pada 1998, 2011, dan 2015. Letusanya mengungkapkan pola yang jelas yakni dasar laut mengembang saat magma terkumpul, aktivitas seismik meningkat, dan akhirnya gunung berapi pun meletus.

    Konsistensi ini menjadikan Axial sebagai laboratorium yang ideal untuk mempelajari perilaku gunung berapi. Selama lebih dari satu dekade, jaringan sensor telah mendokumentasikan setiap gemuruh dan pertambahan tonjolan gunung. Pada akhir 2023, para peneliti menyadari tingkat inflasi gunung berapi tersebut telah berlipat ganda.

    Pada pertengahan 2024, aktivitas seismik Axial melonjak hingga lebih dari 500 gempa bumi per hari.

    “Ini tidak dapat terjadi selamanya,” kata Chadwick, yang berarti gunung berapi tersebut berada di bawah tekanan yang sangat besar dan akan segera meletus.

    Mark Zumberge dari Scripps Institution of Oceanography menyoroti lingkungan pemantauan Axial yang luar biasa.

    “Ini adalah gunung berapi bawah laut yang paling terinstrumentasi dengan baik di planet ini,” katanya.

    Jaringan monitoring tersebut mencakup sensor tekanan dasar laut, kendaraan bawah air otonom (AUV), dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), yang bersama-sama memberikan pandangan yang tak tertandingi tentang perilaku gunung berapi tersebut.

    Sebelumnya, para ilmuwan hanya dapat melihat sekilas reservoir magma, yang tidak memiliki resolusi untuk pemetaan detail yang lebih halus. Dalam studi baru mereka, para peneliti menggunakan inversi bentuk gelombang penuh atau full waveform inversion (FWI), teknik seismik mutakhir, untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi dari bawah permukaan.

    Temuan tersebut menunjukkan reservoir magma utama di bawah puncak, dengan fraksi lelehan hingga 37%, mendekati ambang batas untuk mobilisasi magma. Di bawahnya, sebuah saluran membawa magma dari dalam kerak bumi, dengan fraksi lelehan 4-11%.

    Di sebelah barat, ahli menemukan reservoir yang lebih kecil yang terhubung ke reservoir utama melalui saluran tipis. Sementara itu, di sebelah timur, ada saluran berkecepatan rendah menghubungkan reservoir magma utama ke permukaan, mengarahkan magma ke celah erupsi.

    Struktur-struktur ini membentuk sistem asimetris yang mencolok, dengan sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di bawah dinding kaldera timur. Ketidakseimbangan ini dapat menjelaskan mengapa erupsi baru-baru ini sebagian besar terjadi di sisi timur Axial.

    Letusannya Bisa Picu Tsunami

    Gunung berapi bawah laut seperti Axial jarang mengancam nyawa manusia, tetapi letusannya dapat mengguncang ekosistem dan bahkan memicu tsunami. Misalnya, letusan gunung bawah laut Hunga Tonga pada 2022 menyebabkan kerugian sebesar $90 juta dan membuat para ilmuwan kesulitan memahami dampaknya.

    Di Axial, para peneliti bertujuan untuk mengamati letusan berikutnya yang sedang terjadi. Rebecca Carey, seorang ahli vulkanologi dari University of Tasmania, melihat ini sebagai peluang emas.

    “Menemukan letusan yang terjadi akan memberikan gambaran sekilas tentang dampaknya pada sistem hidrotermal dan komunitas biologis di dekatnya,” jelasnya kepada Science News.

    Ventilasi hidrotermal yang dipenuhi kehidupan dapat menyimpan petunjuk tentang bagaimana ekosistem merespons peristiwa ekstrem.

    Selain itu, setiap letusan membantu menyempurnakan teknik perkiraan. Kecerdasan buatan kini digunakan untuk menganalisis pola dalam data seismik, yang menawarkan kemungkinan untuk memprediksi letusan hingga hitungan jam.

    “Apakah deteksi gempa bumi pendahuluan ini akan berhasil?” Chadwick bertanya-tanya.

    Apabila berhasil, maka hal ini dapat merevolusi cara para ilmuwan memantau gunung berapi di seluruh dunia.Temuan penelitian ini juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi lempeng tektonik dan pembentukan kerak.

    Axial Seamount terletak di persimpangan antara Juan de Fuca Ridge dan Cobb Hotspot, tempat pasokan magma sangat melimpah. Penelitian ini menunjukkan bagaimana magma tersebut terakumulasi, terkumpul, dan akhirnya keluar, yang berkontribusi pada pertumbuhan kerak samudra.

    Erupsi Axial Seamount yang akan datang merupakan peluang pembelajaran yang sangat besar. Erupsi 2015, yang melepaskan 156 juta meter kubik lava, memberikan data yang sangat berharga.

    Survei AUV mengungkapkan lava telah mengalir di sepanjang retakan sepanjang 19 kilometer, yang menciptakan fitur dasar laut yang baru. Temuan ini meletakkan dasar bagi peta terperinci yang sekarang digunakan untuk melacak aktivitas gunung berapi saat ini.

    Namun tetap saja, prediksi disertai dengan peringatan.

    “Selalu ada risiko bahwa gunung berapi akan mengikuti pola yang belum pernah kita lihat sebelumnya dan melakukan sesuatu yang tidak terduga,” kata Michael Poland US geological Survey.

    Tantangannya terletak pada penerjemahan pola menjadi prinsip universal yang berlaku untuk gunung berapi lain yang kurang dapat diprediksi.

    (fab/fab)

  • Megathrust Selat Sunda Meledak, Tsunami 20 Meter Ancam Wilayah RI

    Megathrust Selat Sunda Meledak, Tsunami 20 Meter Ancam Wilayah RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman Megathrust di wilayah Indonesia sudah ramai dibicarakan sejak 2024 lalu. Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan riset terbaru soal Megathrust di Indonesia yang bisa meledak kapan saja.

    Zona merah Megathrust yang difokuskan adalah Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa. Menurut peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma, hasil risetnya menunjukkan segmen Megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

    Menurut simulasi yang telah dilakukan BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, jika tsunami terjadi, ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    “Potensi Megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” kata Rahma dalam keterangannya dikutip dari website BRIN, Minggu (5/1/2025).

    Penelitian ini juga menunjukkan bahwa fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    Nuraini menjelaskan rnergi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya.

    Sementara itu, untuk daerah perkotaan seperti Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan, upaya mitigasi gempa juga mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” tambahnya.

    Sedangkan untuk kawasan industri seperti Cilegon, potensi gempa juga dikhawatirkan dapat memicu kebakaran akibat kebocoran bahan bakar atau bahan kimia di pabrik-pabrik besar. Hal ini menjadi salah satu secondary hazard yang perlu diantisipasi melalui penerapan standar keamanan yang ketat.

    Rahma menambahkan, melalui penelitian paleotsunami, BRIN menemukan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun. Dengan kejadian terakhir diperkirakan pada 1699, energi yang tersimpan saat ini telah mencapai titik kritis.

    “Bencana seperti tsunami Aceh mengajarkan kita bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa,” ia menegaskan.

    Daftar 13 Segmen Megathrust Kepung Wilayah RI

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)