Topik: Gempa

  • Iran Mau Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran di Selatan, Persiapan Perang Besar Lawan Israel? – Halaman all

    Iran Mau Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran di Selatan, Persiapan Perang Besar Lawan Israel? – Halaman all

    Iran Mau Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran di Selatan, Persiapan Perang Besar Lawan Israel?

     

    TRIBUNNEWS.COM – Iran dilaporkan tengah mempertimbangkan memindahkan ibu kotanya, Teheran, ke selatan negara tersebut di wilayah Makran dekat Teluk Oman.

    Rencana Iran untuk memindahkan ibu kotanya dari Teheran ke wilayah selatan negara itu, diungkapkan juru bicara pemerintah, Selasa (7/1/2025).

    “Ibu kota baru itu pasti akan berada di selatan, di wilayah Makran, dan saat ini kami sedang mengusahakannya,” kata juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani, dikutip Kamis (9/1/2025).

    Menurut Mohajerani, dua komite telah dibentuk untuk menilai kelayakan pemindahan tersebut.

    Alasan Kepadatan dan Masalah Lingkungan

    Ia menekankan bahwa meskipun pemindahan ibu kota bukanlah masalah yang mendesak, penting bagi para ahli untuk memeriksa masalah tersebut secara menyeluruh, mengingat kepadatan penduduk Teheran yang tinggi dan tantangan lingkungan yang dihadapi kota tersebut.

    Warga Teheran saat ini tengah menghadapi pemadaman listrik dan krisis air.

    Juru bicara pemerintah mencatat bahwa, meskipun pemerintah berupaya mengatasi masalah Teheran, pemerintah juga tengah menjajaki cara untuk memanfaatkan sumber daya di wilayah lain negara tersebut.

    Media Iran melaporkan kalau wacana tentang pemindahan ibu kota telah berlangsung secara berkala sejak Revolusi tahun 1979, tetapi dibatalkan karena kendala ekonomi dan tantangan logistik.

    Isu tersebut muncul kembali selama masa kepresidenan Mahmoud Ahmadinejad, didorong oleh kekhawatiran atas gempa bumi di Teheran.

    Mantan presiden Hassan Rouhani juga mengangkat topik tersebut, dan sekarang sedang dibahas oleh pemerintahan saat ini di bawah Presiden Masoud Pezeshkian.

    Sistem pertahanan udara Iran (Kantor Berita Tasnim)

    Persiapan Perang Besar Lawan Israel?

    Lebih spesifik, Iran dilaporkan saat ini tengah berupaya membangun ibu kota barunya di wilayah Makran, yang terletak di provinsi Sistan dan Baluchestan, di sepanjang pantai selatannya dekat Teluk Oman.

    Para pejabat berpendapat bahwa langkah tersebut memiliki manfaat strategis dan ekonomi, karena wilayah tersebut berpotensi menjadi pusat perdagangan dan maritim, yang meningkatkan kemampuan perdagangan Iran sekaligus mengurangi beban Teheran.

    Desas-desus yang tidak terkonfirmasi, rencana pemindahan ibu kota Iran ini juga terkait konflik besar dengan Israel.

    Teheran, sebagai ibu kota dan simbol negara, rentan terhadap serangan Tel Aviv.

    Pemindahan ibu kota ke Selatan yang lebih jauh dari jangkauan Israel, menjadi alasan strategis-teknis dalam persiapan Iran menghadapi perang besar-besaran.

    Namun, para penentang rencana tersebut khawatir tentang tingginya biaya dan kesulitan logistik yang terkait dengan pemindahan tersebut.

    Mereka memperingatkan bahwa pemindahan tersebut dapat menyebabkan ekonomi Teheran runtuh, dan kerusakannya mungkin memerlukan waktu puluhan tahun untuk diperbaiki.

    Gelar Latihan Militer Besar-besaran

    Di tengah kesulitan ekonomi, toh Iran tetap menunjukkan niatnya untuk bersiap menghadapi potensi perang, khususnya terhadap Israel.

    Niat itu ditunjukkan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran yang memulai program latihan militer berskala luas bekerja sama dengan tentara Iran di provinsi tengah Isfahan pada 7 Januari.

    Latihan ini diklaim bertujuan untuk mensimulasikan pertahanan situs nuklir utama dari ancaman udara, model serangan yang belakangan dipertontokan Israel ke teritorial Iran .

    IRGC mengumumkan bahwa pasukannya melakukan latihan yang meniru pertahanan situs nuklir utama Natanz terhadap ancaman udara.

    Tahap pertama latihan, yang dijuluki Eqtedar 1403, dimulai pada hari Selasa di dekat fasilitas nuklir Natanz. Latihan ini diperintahkan oleh Brigadir Jenderal Qader Rahimzadeh, komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatem al-Anbia Iran.

    Latihan tersebut difokuskan pada simulasi pertahanan situs nuklir dari beberapa “ancaman udara” saat berada dalam “kondisi peperangan elektronik,” menurut kantor berita Iran Press TV.

    Peristiwa ini terjadi setelah beberapa latihan militer lainnya di seluruh negeri. 

    Juru bicara Garda Revolusi Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini mengumumkan pada 6 Januari bahwa sekitar 30 latihan darat, udara, dan laut telah berlangsung di enam provinsi barat dan selatan Iran, seraya menambahkan bahwa latihan ini akan terus berlanjut hingga Maret. Naeini mengatakan latihan tersebut dirancang untuk melawan “ancaman baru.”

    Ancaman baru ini diduga merujuk pada ancaman Israel dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).

    Pasukan elite militer Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC) menembakkan loitering munition di situs-situs sensitif termasuk fasilitas nuklir dalam latihan militer skala besar dengan skenario perang besar-besaran melawan musuh (Israel) (mna/tangkap layar)

    “Jumlah latihan hampir dua kali lipat tahun ini dibandingkan tahun lalu, sebagai respons terhadap lanskap ancaman yang terus berkembang. Latihan-latihan ini secara signifikan lebih luas cakupannya dan lebih canggih, yang menampilkan persenjataan baru dan perluasan partisipasi brigade yang terlibat dalam operasi realistis,” katanya kepada Financial Times (FT) dalam jumpa pers di ibu kota, Teheran. 

    Sebagai bagian dari program nasional ini, latihan militer terbesar akan dilaksanakan di Selat Hormuz, jalur perairan strategis yang dilalui oleh sepertiga pasokan minyak dunia. 

    IRGC mengumumkan pada tanggal 4 Januari bahwa mereka memulai latihan militer berskala besar – dijuluki ‘Nabi Besar 19’ – di provinsi Kermanshah barat, yang melibatkan berbagai unit khusus Iran dan cabang pasukan darat IRGC.

    Latihan tersebut dilakukan setelah muncul laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan segera lengser baru-baru ini membahas rencana serangan pendahuluan terhadap program nuklir Iran.

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan memberi Biden sejumlah opsi untuk menyerang fasilitas nuklir Iran jika Teheran bergerak membangun senjata nuklir sebelum 20 Januari, menurut sumber yang dikutip Axios minggu lalu.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa diskusi tersebut berlangsung sekitar satu bulan lalu.

    “Biden dan tim keamanan nasionalnya membahas berbagai opsi dan skenario selama pertemuan tersebut,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa pertemuan tersebut “tidak didorong oleh informasi intelijen baru atau dimaksudkan untuk berakhir dengan keputusan ya atau tidak dari Biden.”

    Sebaliknya, pertemuan tersebut berfokus pada “perencanaan skenario yang bijaksana” tentang bagaimana Washington harus bereaksi jika Teheran memperkaya uranium hingga kemurnian 90 persen sebelum akhir bulan ini.

    Israel melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap lokasi militer Iran di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam pada dini hari tanggal 26 Oktober, menewaskan empat tentara Iran.

    Teheran melaporkan kerusakan terbatas pada beberapa lokasi dan sistem radar, sementara Israel menggambarkan serangan itu sebagai keberhasilan total. 

    Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada awal November, serangan Israel mengakibatkan kerusakan parah pada lokasi rudal Iran dan membuat lokasi tersebut “terpapar serangan di masa mendatang.” 

    Tel Aviv menanggapi peluncuran ratusan rudal balistik Teheran ke Israel pada awal Oktober, yang menargetkan beberapa pangkalan militer Israel dan diumumkan sebagai tanggapan atas pembunuhan kepala politbiro Hamas Ismail Haniyeh, sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Deputi Operasi IRGC Jenderal Abbas Nilforoushan.

    Iran bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras tetapi belum menanggapinya.

    Washington dan Tel Aviv telah memperingatkan Teheran tentang konsekuensi serius jika memutuskan untuk melancarkan serangan balasan – yang diperkirakan akan dilakukan dengan nama Operasi True Promise III. 

     

    (oln/ynet/tc/*)

     

  • Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro, Terjadi 19 Kali Gempa Vulkanik

    Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro, Terjadi 19 Kali Gempa Vulkanik

    Liputan6.com, Sitaro – Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, mengalami erupsi hebat pada April 2024 silam, yang menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. Bagaimana kondisinya di awal tahun 2025 ini?

    Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 19 kali gempa vulkanik. Ini berdasarkan aktivitas Gunung Ruang periode 16-31 Desember 2024.

    “Tercatat juga sebanyak 18 kali gempa embusan serta satu kali gempa vulkanik dangkal,” ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN pada, Kamis (9/1/2025).

    Muhammad Wafid AN mengungkapkan, terekam juga ada empat kali gempa tektonik lokal dan 76 kali gempa tektonik jauh serta tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 55 milimeter dengan lama gempa 3.300 detik.

    Berdasarkan pengamatan visual, pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

    “Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak,” tuturnya.

    Dia mengatakan pada periode tersebut kegempaan tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan periode 1-15 Desember 2024.

    Pemunculan gempa vulkanik dalam dan dangkal menandakan suplai magma atau migrasi magma dari kedalaman dalam ke dangkal atau permukaan.

    “Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin dan lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” papar dia.

  • Gempa M 5,5 Guncang China

    Gempa M 5,5 Guncang China

    Beijing

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,5 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Qinghai di China pada Rabu (8/1) waktu setempat. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa ini.

    Pusat gempa disebut berada di dekat sumber Sungai Kuning, yang merupakan jalur perairan alami yang membentang di wilayah China bagian utara.

    Pusat Jaringan Gempa China (CENC), seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1/2025), melaporkan gempa bumi ini berpusat di distrik Madoi yang ada di Prefektur Golog. Gempa disebut mengguncang area Qinghai sekitar pukul 15.44 waktu setempat, dengan pusatnya tercatat ada di kedalaman 14 kilometer.

    Pusat gempa ini terletak di area berjarak sekitar 200 kilometer sebelah barat ibu kota distrik Madoi, sebuah kota yang sebagian besar dihuni oleh warga Tibet, termasuk para mantan penggembala nomaden dan keluarga mereka yang selama bertahun-tahun bermukim di rumah-rumah yang dibangun pemerintah.

    Gempa ini terjadi saat area dataran tinggi Qinghai-Tibet yang luas telah diguncang oleh rentetan aktivitas seismik sejak Selasa (7/1) waktu setempat, termasuk gempa mematikan berkekuatan Magnitudo 6,8 yang mengguncang kaki pegunungan Himalaya di Tibet dan gempa kecil berkekuatan Magnitudo 3,1 di Sichuan.

    Lebih dari 120 orang dilaporkan tewas akibat gempa dahsyat di Tibet tersebut.

  • Fahri Hamzah Wajibkan Rumah Baru Tahan Gempa Megathrust – Page 3

    Fahri Hamzah Wajibkan Rumah Baru Tahan Gempa Megathrust – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Pembangunan Kewilayahan (PKP) masih menunggu arahan dari DPR RI untuk peta jalan program 3 juta rumah, khususnya pada Komisi V. 

    Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya masih menunggu undangan dari DPR untuk memaparkan rencana detil pembangunan 3 juta rumah. 

    “Kita sedang menyiapkan karena DPR yang minta, tapi nanti kita paparkan di DPR. (Kapan?) Tergantung undangan DPR, kita tunggu,” ujar Fahri saat ditemui di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta, Rabu (8/1/2025).

    Fahri pun menjanjikan cetak biru (blueprint) program yang jadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto tersebut bakal menjadi dokumen publik. “Oiya, harus dong. Kan itu adalah janji kampanye yang akhirnya jadi program pemerintah,” ungkapnya. 

    Adapun untuk tahun ini, Kementerian PKP akan berfokus pada kelanjutan program pembangunan perumahan yang telah dianggarkan dalam APBN 2025. Namun, instansi baru pecahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini bakal fokus menyasar hunian untuk kelompok menengah ke bawah. 

    “Meskipun kami terus berjalan untuk mengevaluasi bagaimana supaya efek pembangunan perumahan itu lebih masif ke bawah. Karena kalau ke atas itu sudah ada mekanismenya,” sebut Fahri. 

    Sebab menurut dia, kelompok masyarakat kelas menengah atas telah mudah dijangkau untuk pemberian rumah. Lantaran telah terintegrasi dengan sistem pembiayaan, baik di perbankan maupun lembaga jasa keuangan lain untuk membeli hunian. 

    “Yang bermasalah itu yang di bawah, itu belum terintegrasi dengan sistem pembiayaan. Sehingga mereka sulit disentuh dengan program pengadaan rumah. Sekarang kita fokus mencari ke bawah. Mekanisme itu yang lagi kami bicarakan dengan banyak lembaga,” tegasnya. 

  • Gempa Terkini Rabu 8 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 8 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    Gempa Terkini Rabu 8 Januari Siang Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Sini

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu siang (8/1/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi di Kab Pangandaran Jabar.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Rabu 8 Januari 2025:

    1. Gempa Bumi Jabar

    Gempa Mag:4.2, 08-Jan-2025 11:41:04 WIB, Lok:8.26LS, 107.88BT (92 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:14 Km

    Pukul 11.41.04 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.2 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.26 Lintang Selatan (LS) dan 107.88 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 92 km Barat Daya Kab Pangandaran Jabar. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 14 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Gempa M 4,3 di Laut Pangandaran, Getaran Dirasakan di Sejumlah Daerah

    Gempa M 4,3 di Laut Pangandaran, Getaran Dirasakan di Sejumlah Daerah

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 4,3 terjadi di laut wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar). Gempa dirasakan di sejumlah daerah.

    BMKG melaporkan gempa bumi itu terjadi pada siang ini, Rabu (8/1/2025) pukul 11.41 WIB. Episenter gempa terletak di koordinat 8,12 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107,89 derajat Bujur Timur (BT).

    Pusat gempa tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 km arah barat daya Pangandaran pada kedalaman 25 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya penyesaran dasar laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, dalam keterangan tertulis.

    Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Garut, Cikelet, Singajaya, Pamengpeuk, Cikalong, Cijulang, Karanganyar dengan Skala Intensitas II – III MMI. Artinya getaran dirasakan beberapa orang, membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang, serta terasa getaran seperti ada truk lewat.

    Getaran gempa juga dirasakan di Simpenan dengan Skala II MMI yang artinya getaran dirasakan beberapa orang, membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

    (jbr/imk)

  • Gempa Magnitudo 4,2 Getarkan Kabupaten Pangandaran Jabar

    Gempa Magnitudo 4,2 Getarkan Kabupaten Pangandaran Jabar

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,2 menggetarkan wilayah Kabupaten Pangandaran, Jabar, Rabu (8/1/2025), pukul 11.41.04 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Kabupaten Pangandaran ini berada pada koordinat 8.26LS, 107.88BT, dengan episenter gempa berada di 92 km barat daya Kabupaten Pangandaran. 

    “Kedalaman gempa 14 km,” tulis BMKG. 

    BMKG menyebutkan gempa terasa di beberapa daerah dengan skasla MMI, antara lain II-III di Garut, II-III di Cikelet, II-III di Singajaya, II-III di Pamengpeuk, II-III di Cikalong, II-III di Cijulang, II-III di Karanganyar, dan II di Simpenan.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Bumi M 4,9 Guncang Bima, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores

    Gempa Bumi M 4,9 Guncang Bima, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores

    Bima, Beritasatu.com – Wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,9 pada Rabu, (8/1/2025) pukul 01.52 Wita. Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan mengungkapkan, episenter gempa terletak pada koordinat 8,21° LS dan 119,27° BT, tepatnya di laut, sekitar 64 kilometer timur laut Kota Bima, dengan kedalaman 11 kilometer.

    Sumawan menjelaskan, hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores back arc thrust). 

    Menurutnya, mekanisme pergerakan naik atau thrust fault ini menghasilkan getaran yang cukup signifikan di permukaan, meskipun episentrumnya berada di laut.

    “Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini diidentifikasi sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif di wilayah tersebut,” ujar Sumawan dalam keterangannya, Rabu (8/1/2024).

    Sementara itu, laporan dari masyarakat menyebutkan bahwa guncangan akibat gempa dirasakan dengan intensitas IV MMI (modified mercalli intensity) di wilayah Bima. 

    Pada skala tersebut, guncangan cukup kuat untuk dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, menyebabkan gerabah pecah, pintu dan jendela berderit, serta dinding berbunyi.

    “Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan atau fasilitas umum yang signifikan. Hasil pemodelan tsunami dari BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang,” jelasnya.

    BMKG juga melaporkan adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 02.15 Wita. Meskipun magnitudonya lebih kecil dibandingkan gempa utama, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi dampak tambahan, terutama pada bangunan yang telah mengalami keretakan.

    “Untuk menghindari risiko yang lebih besar, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari informasi hoaks. Jangan mudah percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi diperoleh dari sumber resmi seperti BMKG,” tambahnya.

    BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mendekati atau memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan hingga ada kepastian keamanan dari pihak berwenang. Sebelum kembali ke rumah, pastikan struktur bangunan dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan akibat gempa bumi tektonik yang dapat membahayakan keselamatan.

  • Penampakan Tibet China Pasca Diguncang Gempa M 6,8

    Penampakan Tibet China Pasca Diguncang Gempa M 6,8

    Jakarta, CNN Indonesia
    Gempa yang semula magnitudo 7,1 dan diralat menjadi 6,8 mengguncang Labouche, wilayah timur laut perbatasan Nepal dan Tibet China pada Selasa (7/1) pagi.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

    Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Langkah cepat ditunjukkan oleh pemerintah China guna menolong warga Xizang yang terdampak oleh gempa berskala 7.1 Richter yang terjadi pada Selasa (7/1/2025).

    Keseriusan komitmen ini ditunjukkan oleh Bank Rakyat Tiongkok yang memiliki status sebagai bank sentral China.

    Guna membantu para korban terdampak gempa di Tibet, Bank Rakyat Tiongkok membuka “jalur hijau” guna melancarkan penyaluran dana bantuan.

    Melalui program tersebut, dana dari kas negara juga dapat dialokasikan dengan cepat untuk disalurkan di Wilayah Otonomi Xizang yang menjadi episentrum terjadinya gempa bumi tersebut.

    Dikutip dari Xinhua, Bank Rakyat Tiongkok juga menyampaikan bahwa Pemerintah China setidaknya telah mengalokasikan bantuan sebesar 400 juta yuan atau Rp 882 Miliar bagi para korban.

    Bank sentral menyatakan bahwa sub-kas negara di tersebut akan dipusatkan di Kota Xigaze, Xizang untuk disalurkan ke Kabupaten Dingri dan Kabupaten Lnaze.

    Bank-bank komersial, termasuk Bank Pertanian Tiongkok dan Bank Tiongkok, juga telah mengerahkan bantuan dengan menurunkan layanan transportasi kendaraan darurat untuk penyaluran dana di daerah terdampak gempa. 

    Banyak bank lokal juga telah mendirikan loket khusus untuk menyediakan layanan uang tunai secara cepat sebagai tanggapan terhadap bencana gempa tersebut.

    Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah China mengkonfirmasi setidaknya ada 126 orang dipastikan meninggal dunia dalam bencana alam tersebut.

    Sementara itu, 188 warga lainnya yang mengalami luka-luka telah dievakuasi dan menjalani perawatan lebih lanjut.

    Kemlu RI Buka Saluran Komunikasi Darurat untuk Gempa di Tibet

    Getaran gempa di Tibet yang terasa hingga Nepal, Bhutan, dan beberapa wilayah di India Utara tersebut turut menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

    Menanggapi bencana alam tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku langsung melakukan pemantauan terhadap status Warga Negara Indonesia yang berada di lokasi terdampak.

    Adapun dalam data temuan Kemlu RI, tercatat ada sekitar 70 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada di Nepal. 

    KBRI Dhaka telah melakukan upaya monitoring WNI di Nepal dan mencari informasi soal kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya ikut terdampak.

    Operasi penyelamatan korban gempa bumi di Tibet sedang berlangsung pada Selasa (7/1/2025) (X/Twitter)

    “Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal. KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

    Berdasarkan penelusuran informasi, sampai saat ini belum ada laporan WNI di Nepal yang terdampak gempa dahsyat tersebut.

    Sementara KBRI New Delhi juga belum mendapat informasi soal WNI terdampak gempa di wilayah India. 

    “KBRI New Delhi juga belum menerima informasi mengenai WNI terdampak gempa yang dirasakan di beberapa bagian di India,” jelas Judha.

    Adapun Kemlu RI meminta WNI maupun anggota keluarga dari WNI yang tinggal di negara tersebut untuk menghubungi hotline masing-masing perwakilan RI.

    KBRI Dhaka +8801614444552
    Kantor Konsul Kehormatan RI untuk Nepal +9779851046514
    KBRI New Delhi +917669600082

    (Tribunnews.com/Bobby/Danang)