Masjid Desain Ridwal Kamil di Banyumas Mangkrak, Struktur Bangunan Dievaluasi
Tim Redaksi
BANYUMAS, KOMPAS.com
– Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan, akan membantu pembangunan
Masjid Raya
Seribu Bulan di Purwokerto, Kabupaten
Banyumas
, Jawa Tengah, yang mangkrak cukup lama.
Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mengecek struktur bangunan masjid yang didesain Ridwan Kamil semasa menjabat Gubernur Jawa Barat tersebut.
“Kami akan lihat dulu strukturnya, kemudian kami akan panggil BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan),” kata Dody merespons permintaan bantuan dari Pemkab Banyumas saat meninjau pembangunan masjid, Minggu (12/1/2025).
“Selanjutnya kami harus mengajukan anggaran kepada Pak Presiden. Insya Allah pusat membantu, kalau kepentingan masyarakat pasti kami membantu,” lanjut Dody.
Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti yang ikut dalam rombongan mengatakan, dari data yang ada bangunan tersebut belum memenuhi standar gempa bumi.
Oleh karena itu, kemungkinan diperlukan penguatan struktur bangunan. Penguatan diperlukan karena Kabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah rawan gempa bumi.
“Standar gempa terbaru SNI 1726 tahun 2019. Tapi setelah dicek ini belum memenuhi, kayanya harus ada penguatan- penguatan struktur bangunan,” kata Diana.
Untuk diketahui, pembangunan masjid yang dimulai sejak 2021 ini baru berupa struktur utama, yaitu fondasi dan rangka.
Pembangunan awal masjid itu menggunakan APBD Kabupaten Banyumas. Selanjutnya, dilakukan penggalanganan dana oleh masyarakat.
Ridwan Kamil menjelaskan, masjid itu terdiri atas tiga bangunan. Masing-masing bangunan didesain menyerupai bulan sabit dengan jumlah banyak.
“Gagasannya itu dari lailatul qadar, malam turunnya Al Quran,” kata RK saat meninjau lahan yang akan dijadikan masjid tersebut, Sabtu (24/10/2020).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Gempa
-

Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Yogyakarta Hari Ini, Disebabkan Aktivitas Sesar Laut
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan gempa bumi magnitudo 4,4 telah mengguncang Bantul, Yogyakarta pada hari ini, 12 Januari 2025.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi itu berada di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Bantul, DIY dengan kedalaman 20 km.
“Hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 09.52.08 WIB wilayah Bantul, DIY dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).
Berdasarkan analisis BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa bumi ini berjenis dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar laut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar di laut,” tambahnya.
Adapun, sebaran guncangan ini dirasakan di daerah Kulon Progo, Sleman, Kota, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Trenggalek, Tulungaguang dengan level II-III MMI atau gerakan terasa seperti truk yang melintas.
Di samping itu, Daryono menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
“Hingga hari Minggu, 12 Januari 2025 pukul 10.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 kali gempabumi susulan,” pungkasnya.
-

Viral Satu Rumah ‘Ajaib’ Selamat di Tengah Kebakaran Los Angeles
Jakarta –
Kebakaran hebat melanda Los Angeles dan melalap ribuan rumah. Namun ada satu rumah yang tampak berdiri sendiri, tak tersentuh, di tengah lautan reruntuhan rumah di sekitarnya. Rumah mewah seharga USD 9 juta di Malibu itu milik David Steiner, seorang pensiunan perusahaan pengelolaan limbah.
Ketika kebakaran hutan Los Angeles menghabiskan semua yang ada di jalurnya menjadi puing dan abu, rumah Steiner yang bertingkat tiga itu tetap utuh. Bangunan putih itu tampak menonjol di tengah kehancuran.
Namun, Steiner yakin bahwa bertahannya rumah dengan empat kamar tidur itu bukanlah suatu kebetulan. Properti itu memang dirancang tahan gempa dan memiliki konstruksi sangat kokoh, termasuk dinding dari semen dan batu, atap anti api, dan tiang pancang yang ditancapkan dalam.
“Sejujurnya, saya tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan mencapai Pacific Coast Highway dan menimbulkan kebakaran,” kata Steiner kepada The New York Post yang dikutip detikINET.
“Arsitekturnya (rumah Steiner) cukup bagus. Semen dan atap anti apinya sangat bagus,” katanya lagi.
Sebenarnya ia tak menyangka rumahnya akan selamat. “Sepertinya tidak ada (rumah) yang mungkin selamat dan saya pikir kami telah kehilangan rumah kami,” cetusnya.
Bertahannya rumah itu di tengah kehancuran cukup viral di media sosial. Sebuah postingan menyebut rumah itu tetap kokoh karena terbuat dari beton, berbeda dari banyak rumah di sana yang terbuat dari kayu.
[Gambas:Twitter]
“Ini bukan keajaiban, ini disebut beton,” tulis sebuah postingan mengenai rumah itu yang sudah disaksikan 7,7 juta kali oleh para netizen.
“Sejujurnya, saya tak begitu mengerti mengapa orang membangun rumah baru yang indah dengan kayu di dekat hutan yang terbakar secara berkala. Rumah beton masih sering hancur dalam kebakaran, tapi tidak sesering itu. Terutama jika kacanya kuat,” tulis akun yang mempostingnya, @Saul_Sadka.
Bencana kebakaran di Los Angeles mengakibatkan sebelas orang tewas sementara sekitar 10.000 bangunan hancur. Pihak berwenang mengevakuasi 180.000 orang dan diperkirakan kerugian ekonominya diperkirakan sebesar USD 150 miliar.
(fyk/fyk)
-

Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pada Sabtu, 11 Januari 2025, gempa bumi mengguncang Pacitan, Jawa Timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis mengenai kejadian ini dan dampaknya yang dirasakan hingga Surakarta.
Berikut ini informasi lebih dalam mengenai gempa yang terjadi tersebut.
Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?
Gempa bumi terjadi pada pukul 14:25:10 WIB dengan magnitudo 4,9.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,88 derajat LS dan 110,97 derajat BT.
“Gempa ini berpusat di laut, tepatnya pada jarak 79 km arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 29 km,” ungkapnya, Sabtu.
Mengapa Gempa Ini Terjadi?
Daryono menyebutkan bahwa gempa di Pacitan merupakan jenis gempa tektonik.
Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal.
Penyebab utama dari kejadian ini adalah aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust, yang merupakan daerah rawan gempa.
Dampak Gempa Bumi
Dampak dari gempa bumi ini terasa di beberapa daerah, mulai dari Pacitan, Yogyakarta, hingga sebagian Jawa Tengah.
BMKG mencatat tingkat guncangan yang dirasakan, antara lain:
– Skala II-III MMI (Misalnya di Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta):
Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.
– Skala II MMI (Seperti di Karangkates, Malang):
Pada skala ini, getaran dirasakan sedikit oleh orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini, Daryono menginformasikan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.
Apakah Ada Gempa Susulan?
Sejak gempa utama, hingga pukul 14:45 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali gempabumi susulan atau aftershock.
Ini menambah perhatian masyarakat terkait aktivitas seismik yang terjadi di zona tersebut.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari BMKG atau pihak berwenang lainnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-

Penyebab Gempa Magnitudo 4,9 di Pacitan, Terasa hingga Yogyakarta
Bisnis.com, JAKARTA – Hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.25.10 WIB wilayah Pacitan, JATIM dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.88° LS; 110.97° BT tepatnya di laut pada jarak 79 km arah Barat Daya Pacitan, JATIM dengan kedalaman 29 Km.
Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas), di Karangkates-Malang II MMI *(Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hingga hari Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 14.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) kali gempabumi susulan (aftershock)
-
/data/photo/2024/08/14/66bc21952691a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya? Regional 11 Januari 2025
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Apa Dampaknya?
Tim Redaksi
TRENGGALEK, KOMPAS.com –
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 14.25 WIB.
Guncangan yang terjadi tidak dirasakan dengan kuat oleh sebagian besar warga, dan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
Menurut data resmi dari
Badan Meteorologi
, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi 97 kilometer Barat Daya Kabupaten Pacitan dengan kedalaman 10 kilometer.
Meskipun terjadi guncangan, banyak warga yang tidak menyadari adanya kejadian tersebut.
“Saya tidak terasa kalau ada gempa. Soal saya gerak jalan terus,” ungkap Puji Lestari (40), salah satu warga Kelurahan Sidoharjo, Pacitan.
Beberapa warga yang merasakan guncangan tersebut mengaku hanya terdiam sejenak dan tidak sampai berlari keluar rumah.
Gempa bumi ini juga dirasakan hingga ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan getaran yang mirip seperti kendaraan besar yang melintas.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak dari gempa bumi yang terjadi di Pacitan, mengingat banyak masyarakat yang tidak merasakan adanya guncangan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/01/12/678382878afa3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/01/11/6782476900923.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
